• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI KABUPATEN MALANG TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI KABUPATEN MALANG TAHUN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN

TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI

KABUPATEN MALANG TAHUN 2010-2018

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Syahrul Ginting

165020101111034

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA

SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI KABUPATEN MALANG TAHUN

2010-2018

Yang disusun oleh :

Nama

: Syahrul Ginting

NIM

: 165020101111034

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

Jurusan

: S1 Ilmu Ekonomi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di

depan Dewan Penguji pada tanggal 29 Desember 2020.

Malang, 29 Desember 2020

Dosen Pembimbing,

Farah Wulandari Pangestuty, SE., ME., Ph.D

(3)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor

Industri Manufaktur di Kabupaten Malang Tahun 2010-2018

Syahrul Ginting

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email: syahrulgints07@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menaganlisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, Upah Mininum Kabupaten (UMK), dan investasi terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang pada tahun 2010-2018. Metode pengumpulan data yang digunakan pada peneliltian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang dan data yang digunakan adalah data time series pertumbuhan ekonomi, UMK, investasi dan penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang pada periode tahun 2010-2018. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh dan UMK berpengaruh negatif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang. Sedangkan variabel investasi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang.

Kata kunci: Penyerapan Tenaga Kerja, Sektor Industri, Pertumbuhan Ekonomi, UMK, Investasi.

A. PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha pemerintah dalam mencapai suatu hasil yang positif yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi ialah pertumbuhan ekonomi yang disertai perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi dan corak kegiatan ekonomi (Sukirno S. , 2006). Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan adanya kegiatan perekonomian yang menyebabkan terjadinya peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat diikuti oleh peningkatan kemakmuran masyarakat.

Untuk menilai keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dan daerah dapat dilihat dari kesempatan kerja yang dapat diciptakan dari pembangunan ekonomi tersebut (Sagir, 2001). Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan perubahan ke arah yang lebih baik dari segi taraf hidup masyarakat, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan yang merata. Dalam negara yang sedang berkembang, permasalahan pembangunan ekonomi yang tidak kunjung selesai adalah masalah penyerapan tenaga kerja.

Kabupaten Malang merupakan wilayah yang terletak pada bagian tengah selatan Propinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sekitar 2.977,05 dengan jumlah penduduk mencapai 2.591.795 jiwa pada tahun 2018, jumlah ini megalami peningkatan sebesar 144.744 jiwa dari tahun 2010. Menurut Kuncoro (2002), penyerapan tenaga kerja merupakan banyaknya jumlah penduduk yang teserap dan tersebar diberbagai sektor perekonomian.

(4)

Gambar 1: Persentase Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun

2010-2018

Sumber : (Badan Pusat Statistik, 2019),data diolah.

Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Malang cendrung fluktuatif. Tingkat pertumbuhan ekonomi paling tinggi selama periode 2010-2018 terjadi pada tahun 2012, mencapai 6,77 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah pada periode yang sama terjadi pada tahun 2010 hanya mencapai 5,17 persen. Tingkat pengangguran terbuka paling tinggi di Kabupaten Malang terjadi pada tahun 2013, mencapai 5,2 persen. Seiring berjalannya waktu pengangguran terbuka di Kabupaten Malang terus mengalami penurunan, hingga mencapai 3,24 persen pada tahun 2018. Nilai tersebut merupakan tingkat pengangguran terbuka yang paling rendah selama periode 2010-2018. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah ini diharapkan juga mampu meningkatkan terciptanya lapangan kerja di daerah (Boediono, 1999).

Tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran terbuka memiliki hubungan yang negatif. Siti Rochmani et al. (1996), dalam penelitiannya menyatakan laju pertumbuhan ekonomi memiliki peran positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Artinya, apabila semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka tingkat penyerapan tenaga kerja akan semakin banyak pula, sehingga dapat menekan tingkat pengagguran.

Dalam proses pembangunan ekonomi seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses ini merupakan salah satu strategi dalam peningkatan kesejahteraan rakyat dalam artian tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu (Rochman, Purwaningsih, & Suryantoro, 2016). Sektor industri memiliki peran besar dalam mendorong perekoniomian daerah, dengan pembangunan ekonomi daerah yang dikelola oleh pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengelola sumber daya yang ada, dan menjalin kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak swasta guna menciptakan lapangan pekerjaan, serta dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah bersangkutan (Ananda & Susilowati, 2017).

Selain pertumbuhan ekonomi, salah satu faktor lain yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah upah minimum. Secara ekonomi upah dimaknai sebagai harga yang harus dibayarkan oleh pengusaha atau instansi kepada pekerja sebagai balas jasa atas pengorbanan waktu dan tenaga dalam kegiatan produksi. Upah minimum merupakan pembayaran yang didapat dari bentuk jasa yang telah diberikan kepada pengusaha (Soekirno, 2005).

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah investasi. Investasi memiliki peranan penting dalam menggerakkan kehidupan ekonomi bangsa, dikarenakan pembentukan modal yang digunakan untuk memperbesar kapasistas produksi, menaikkan pendapatan nasional serta menciptakan lapangan kerja baru, dalam hal ini untuk mempeluas kesempatan kerja (Todaro & Smith, 2000). Dengan demikian peningkatan nilai investasi akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja pula, khususnya pada sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Bagaiman pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja sektor

industri manufaktur di Kabupaten Malang tahun 2010-2018? 4,35 4,86 3,79 5,2 4,83 4,95 4,78 4,6 3,24 5,17 6,65 6,77 5,3 6,01 5,27 5,3 5,43 5,56 0 1 2 3 4 5 6 7 8 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Pengangguran Terbuka Pertumbuhan Ekonomi

P

erse

n

(5)

2. Bagaimana pengaruh upah minimum kabupaten terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang tahun 2010-2018?

3. Bagaimana pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang tahun 2010-2018?

B. TELAAH PUSTAKA Teori Tenaga Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang sudah dan sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan mengurus rumah tangga, dan yang sedang melakukan kegiatan lain seperti mengurus rumah tangga dan bersekolah (Simanjuntak, 1985).

Penyerapan tenaga kerja ialah banyaknya lapangan pekerjaan yang telah terisi yang tercermin dari banyaknya pertumbuhan penduduk bekerja. Terserapnya penduduk bekerja dan ditempatkan di berbagai sektor perekonomian disebabkan oleh adanya permintaan tenaga kerja, dengan kata lain penyerapan tenaga kerja disebut juga sebagai permintaan tenaga kerja (Kuncoro M. , 2010).

Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Perimintaan tenaga kerja merupakan hubungan tingkat upah dan kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki oleh perusahaan untuk dipekerjakan, berbeda dengan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Orang membeli barang atau jasa karena memberikan manfaat (utility) kepada si pembeli. Akan tetapi bagi pengusaha mempekerjakan seseorang bertujuan untuk membantu memproduksi barang atau jasa yang dijua kepada komsumen. Dengan kata lain, pertambahan permintaan pengusaha terhadap teanga kerja tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diperoduksinya. Oleh karena itu, permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan (drived demand) (Simanjuntak, 1985).

Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan perencanaan tenaga kerja merupakan suatu rencana yang membuat pendayagunaan tenaga kerja yang optimum. Efesien dan produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi sosial seara nasional, sektoral dan regional yang ertujuan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan pekerja (Suroto, 1992)

Menurut Afrida (2003) penawaran tenaga kerja merupakan fungsi antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. Semakin tinggi tingkat upah maka jumlah penawaran tenaga kerja juga akan semakin tinggi.

Gambar 2: Kurva Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Sumber: Mankiw (2012)

Gambar 2 menunjukkan keadaan pasar tenaga kerja dalam keadaan seimbang, upah dan jumlah teanga kerja menyesuaikan pada keseimbangan penawaran dan permintaan. Ketika pasar tenaga kerja berada pada titik keseimbangan E, maka setiap perusahaan telah membeli tenaga kerja sebanyak mungkin selama masih memberikan keuntungan pada keseimbangan upah. Pada kondisi ini perusahaan menyewa teanga kerja sampai pada nilai produk marjinal teanga kerja setara dengan upah (Mankiw N. , 2012).

(6)

Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Dalam pandangan ilmu ekonomi, pembangunan merupakan upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Pembangunan ekonomi bersifat multidimensional yang melibatkan seluruh perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan serta pengangguran (Todaro M. , 2006).

Dalam teori pembangunan Lewis (2009) perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua struktur perekonomian yaitu perekonomian tradisional dan perekonomian modern. Perekonomian tradisional terdapat pada daerah pedesaan, dimana tingkat produktivitasnya masih rendah dengan sumber tenaga kerja yang tidak terbatas (surplus). Dalam model pembangunan ekonomi dua-sektor ini kelebihan penawaran tenga kerja melampaui kuantitas yang dibutuhkan pada tingkat upah yang berlaku di pasar bebas. Kelebihan penawaran tenaga kerja ini ditandai denagan nlai produksi marginal dari tenaga kerja yang bernilai nol atau sampa pada tingkat berlakunya law of diminishing return. Kondisi ini menunjukkan penambahan input tenaga kerja akan berdampak pada menurunnya total produksi yang ada.

Perekonomian modern pada umumnya terdapat di daerah perkotaan, dimana yang berperan penting adalah sektor industri. Ciri-ciri perkonomian ini adalah tingkat produktivitasnya yang tinggi dari input tenaga kerja yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai produk marginal terutama dari tenaga kerja bernilai postif, sehingga fungsi produksi belum berada pada tingkat optimal. Dengan demikian industri perkotaan masih menyediakan lapangan perkerjaan, dan para pekerja dari pedesaan dapat memperoleh pekerjaan tersebut dengan jalan urbanisasi.

Menurut Hukum Okun (Kuncoro M. , 2015), pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh negatif yang linear terhadap pengangguran. Artinya setiap kenaikan tingkat penagguran akan menyebabkan penuruan pertumbuhan ekonomi, begitu pula sebaliknya. Selain itu pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Sehingga untuk mengtahuinya harus diadakan perbandingan pendapatan nasional dari tahun ketahun, yang dikenal dengan laju pertumbuhan ekonomi.

Teori Upah

Upah secara ekonomi dimaknai sebagai harga yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau instansi kepada pekerja sebagai balas jasa atas pengorbanan waktu dan tenaganya dalam kegiatan produksi. Menurut Soekirno (2005) upah merupakan pembayaran yang didapat dari berbagai bentuk jasa yang telah diberikan kepada para pengusaha

.

Menurut Lewis (Todaro & Smith, 2009) tingkat upah di perkotaan lebih tinggi lebih tinggi dari pendapatan rata-rata pedesaan, sehingga pengusaha disektor modern dapat memperkerjakan sebanyak mungkin surpus tenaga kerja pedesaaan yang dapat mereka lakukan tanpa harus menaikkan upah. Dengan kata lain kelebihan tenaga kerja bukan menjadi permasalahan, melainkan menjadi kesempatan. Dengan berlebihnya tenaga kerja pada satu sektor akan memberikan tambahan pertumbuhan outpu dan penyediaan tenaga kerja di sektor lainnya.

Investasi

Investasi pada hakekatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi. Investasi dapat dilakukan oleh swasta, pemerintah, atau kerjasama antara swasta dan pemerintah. Investasi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan untuk jangka panjang dapat menaikkan standar hidup masyarakat (Mankiw N. G., 2004).

Investasi memainkan dua peran dalam ilmu makroekonomi. Pertama karena merupakan komponen perbelanjaan yang besar dan mudah berubah, investasi seringkali mengarah paa perubahan dalam keseluruhan permintaan dan penawaran siklus bisnis. Selain itu, investasi mengarah kepada akumulasi modal. Tambahan atas saham bangunan dan peralatan meningkatkan output potensial negaea dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang (Samuelson & Nordhaus, 2004).

Sektor Industri

Industri yang dapat berarti himpunan perusahaan-perusahaan yang sejenis dan industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi yang didalamnnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Selain itu Dumairy juga berpendapat bahwa industri merupakan suatu kegiatan atau usaha mengolah bahan atau barang

(7)

agar memiliki nilai yang lebih baik untuk keperluan masyarakat di suatu tempat tertentu industri yang dapat berarti himpunan perusahaan-perusahaan yang sejenis dan industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi yang didalamnnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Selain itu Dumairy juga berpendapat bahwa industri merupakan suatu kegiatan atau usaha mengolah bahan atau barang agar memiliki nilai yang lebih baik untuk keperluan masyarakat di suatu tempat tertentu (Dumairy, 1996).

Industri mempunyai dua pengaruh penting dalam setiap program pembangunan. Pertama, dalam model dua sektor Lewis, produktivitas yang lebih besar dalam industri merupakan kunci untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Kedua industri pengolahan (manufacturing) memberikan kemingkinan-kemungkinan yang lebih besar bagi industri subtitusi impor (ISI) untuk lebih efesien dan meningkatkan ekspor dari pada hanya berkutat pada pasar “primer” (Arsyad, 2010).

C. METODELOGI PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Crezwell (2014) penelitian kuantitatif untuk menguji teori objektif degan memeriksa hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini, pada gilirannya dapat diukur, biasanya menggunakan instrumen sehingga data numerik dapat dianalisis menggunakan prosedur statistik.

Peletian ini dilakukan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, penentuan lokasi ini dikarenakan sektor indsutri merupakan sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB di Kabupaten Malang.

Data dan Sumber Data

Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Jumlah Unit Usaha dan Investasi terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Kabupaten Malang, maka data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui sumbernya dan talah diolah oleh pihak lain, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat time

series dalam bentuh tahunan mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2018.

Data yang digunakan dalam penelitain ini meliputi data peneyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang, Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Kabupaten, dan nilai Investasi pada sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang. Data-data tersebut deiperoleh melalui Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang.

Model Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan pendekatsan Ordinary Least

Square (OLS). Meotde OLS digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel

independen terhadap satu variabel dependen (Sarbani, 2008). Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut:

= + + + + e

Yang kemudian di tranformasikan kedalam bentuk logaritma sebagai berikut:

Ln = + + + +

Dimana:

Y = Jumlah tenaga kerja yang terserap (satuan jiwa) = Konstanta

, , = Koefesien Masing-masing variabel independen

= PDRB sektor industri manufaktur pada periode t (Rupiah) = Upah Minimum Kabupaten Malang (Rupiah)

= Jumlah unit usaha sektor industri manufaktur (Satuan unit) e = Erors

Dalam penelintian ini variabel memiliki satuan yang berbeda-beda, maka data terlebih dahulu ditransformasikan atau mengubah data kedalam bentuk logaritma natural (Ln) untuk memperkecil skala data dan menormalkan distribusi data (Rosyadi, 2012).

(8)

D. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Asumsi Klasik

Menurut Gujarati (2004) sebuah model penelitian secara teoritis akan mengahasikan nilai parameter penduga yang tepat apabila memenuhi asumsi klasik dalam regresi, yaitu meliputi uji normalitas, uji heteroskedasitistias, dan uji multikolinearitas.

Uji Normalitas

Gambar 3 Hasil Uji Normalitas

0 1 2 3 4 5 6 7 8 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 Series: Residuals Sample 2010Q1 2018Q4 Observations 36 Mean -1.19e-14 Median 0.080115 Maximum 0.422223 Minimum -0.737213 Std. Dev. 0.257430 Skewness -0.784064 Kurtosis 3.197704 Jarque-Bera 3.747164 Probability 0.153573

Sumber : Data diolah (2020)

Gambar 3 menunjukkan nilai Jarque-Bera sebesar 3,747164 dengan nilai probabilitas sebesar 0,153573. Dengan demikian nilai probabilitas tersebut lebih besar daripada tingkat eror (kesalahan) alpha 5 persen atau (0,153573>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi dan residual bertidstribusi normal.

Uji Heterokedastisitas

Tabel 1 Hasil Uji Heterokedastisitas

Heterokedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

Obs*R-squared 3,801704 Prob. Chi-Square (3) 0,2837 Sumber : Data diolah (2020)

Dari hasil Uji Breusch-Pagan menunjukkan nilai Obs*R-Squared sebesar 0,2837, nilai ini lebih besar dibandingkan tingkat alpha 5 persen (0,2837>0,05). Dapat disimpulkan bahwa model regresi bersifat homokedastisitas atau tidak ada masalah heterokedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Tabel 2 Hasil Uji Variance Inflation Factors

Variabel VIF 1/VIF

Pertumbuhan Ekonomi 0,094640 1,242912 UMK 0,7322772 8,063633 Investasi 13,72883 7,935671 Sumber : Data diolah (2020)

Dari hasil uji diatas dapat disimpulkan bahwa variabel Pertumbuhan ekonomi memiliki nilai VIF 1,242912 dimana tidak terjadi multikolinearitas (1,2729<10). Upah Minimum tidak mengalami masalah multikolinearitas dikarenakan nilai VIFnya lebih kecil dari 10 (8,063633 <10), dan variabel Investasi juga tidak mengalami masalah multikolinearitas dikarenakan nilai VIFnya lebih kecil dari 10 (7,935671<10).

(9)

Hasil Regresi Berganda

Tabel 3 Hasil Estimasi Regresi Berganda

Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -93,675511 28,36748 -3,302201 0,0024 Pertumbuhan Ekonomi -0,913783 0,307636 -2970343 0,0056 UMK -2,010867 0,856021 -2,349087 0,0252 Investasi 13,00077 3,705244 3,508750 0,0014 R-Squared 0,544738 Prob(F-statistic) 0,000012 Sumber : Data diolah (2020)

Dari tabel 3 dapat diketahui model regresi yang kemudian dirumuskan kedalam persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

LogTK=-93,67511 - 0,913783LogX1 - 2,010867LogX2 + 13,00077LogX3 + e

Hasil dari persamaan regresi tersebut dapat diintepretasikan sebagai berikut:

a. Nilai koefisien α sebesar -93,676, nilai ini menunjukkan bahwa apabila nilai pertumbuhan ekonomi (X1), UMK (X2), dan investasi (X3) tidak mengalami perubahan atau konstan, maka kemungkinan terjadi penurunan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur Kabupaten Malang sebesar 93,676.

b. Nilai koefesien pertumbuhan ekonomi sebesar -0,914, nilai ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang sebesar 1% maka, penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur Kabupaten Malang akan mengalami penurunan sebesar 0,914.

c. Nilai koefisien UMK sebesar -2,011, nilai ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan UMK sebesar 1% maka penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang akan menagalami penurunan sebesar 2,011.

d. Nilai koefisien Investasi sebesar 13,001, nilai ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai investasi sebesar 1% maka, penyerapan tenaga kerja sektor industri mnaufaktur Kabupaten Malang akan mengalami peningkatan sebesar 13,001.

Uji Parsial (Uji t)

Analisis secara parsial digunakan untuk meihat signifikansi dari masing-masing variabel bebas secara individual dalam menjelaskan variabel terkait pada model dengan menggunakan uji t. Dalam penelitian ini untuk melihat signifikansi setiap variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai probabilitasnya.

Tabel 4 Hasil Uji t (Parsial)

Variabel Coefficient Prob. Keterangan

C -93,67511 0,0024

Pertumbuhan Ekonomi -0,913783 0,0056 Signifikan UMK -2,010867 0,0252 Signifikan Investasi 13,00077 0,0014 Signifikan Sumber : Data diolah (2020)

Hasil uji regresi menunjukkan bahwa:

a. Variabel Pertumbuhan ekonomi memiki nilai probabilitas 0,0056, nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 0,05 atau dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur.

b. Variabel Upah Minimum Kabupaten (UMK) memiki nilai probabilitas 0,0252, nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 0,05 atau dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UMK memiliki pengaruh

(10)

c. Variabel investasi memiki nilai probabilitas 0,0014, nilai tersebut lebih kecil

dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 0,05 atau dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa investasi memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur.

Koefisien Determinasi ( )

Koefesien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Berdasarkan tabel 4 hasil dari regresi menunjukan bahwa nilai yang diperoleh adalah sebesar 0,544738. Hal ini dapat disimpulkan bahwa 54,47 persen dari variasi variabel dependen (penyerapan tenaga kerja sektor industri) mampu dijelaskan oleh variabel independen (pertumbuhan ekonomi,UMK, dan investasi) sedangkan 45,53 persen dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F-Statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen/bebas secara simultan terhadap variabel dependen. Dari hasil regresi diperoleh pada tabel 4 nilai probabilittas yang diperoleh sebesar 0,000012. Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai alpha 5 persen (0,000012<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi, UMK, Investasi berpengaruh signifikan dan simultan terhadap variabel penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang diperoleh dari hasi regresi dapat menjelaskan pengaruh dari masing-masing variabel indpenden terhadap variabel dependen. Pembahasan penelitian akan menjelaskan mengenai pengaruh dan juga hubungan antar masing-masing variabel independen dan variabel dependen.

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Manufaktur di Kabupaten Malang

Berdasarkan pada tabel 4, dapat bahwa hasil uji statistik yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang. Hasil dari regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien pertumbuhan ekonomi sebesar -0,913783 dengan tingat probabilitas sebesar 0,0056. Dengan kata lain, jika pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan akan berdampak pada berkurangnya penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang.

Menurut teori Neo Klasik, pertumbuhan ekonomi bersumber dari satu atau lebih dari tiga faktor antara lain kenaikan kualitas dan kuantitas tenaga kerja, penambahan modal dan penyempurnaan teknologi (Todaro M. , 2006). Dengan kata lain teori ini tidak sejalan dengan hasil penelitian ini, dimana pertumbuhan ekonomi tidak diikuti dengan bertambahnya penyerapan tenaga kerja, khususnya pada sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang.

Hasil penelitain ini sejalan dengan penelitian Faisal et al. (2016) penelitiannya menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota Samarinda.

Pengaruh Upah Minimum Kabupaten Terhadap Penyerapan Tenga Kerja Sektor Industri Manufaktur di Kabupaten Malang

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa upah minimum kabupaten memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien dari upah minimum kabupaten adalah -2,010867 dengan nilai probabilitas 0,0252. Dengan kata lain dengan meningkatnya tingkat upah minimum kabupaten akan mengurangi tingkat penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Todaro (2000), apabila tingkat upah yang ditawarkan kepada tenaga kerja semakin tinggi maka akan menurunkan tingkat penyerapan tenaga kerja. Pendapat ini juga didukung oleh Sumarsono yang menyatakan bahwa besar kecilnya upah akan mempengaruhi tinggi rendah biaya produksi perusahaan. Semakin tinggi biaya produksi akan meningkatkan harga produk tersebut sehingga permintaan akan barang akan berkurang.

(11)

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arumsyah Putri dan Soelistyo . Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa tingkat upah berpengaruh negatif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di kawasan Gerbangkertasusila. Dengan kata lain peningkatan tingkat upah akan menyebabkan penurunan penyerapan tenaga kerja di kawasan Gerbangkertasusila.

Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Manufaktur di Kabupaten Malang

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang pada tahun 2010-2018. Nilai koefesien regresi dari investasi adalah sebesar 13,00077 dengan nilai probabilitas sebesar 0,0014. Dari hasil regresi tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi investasi yang dilakukan disektor industri manufaktur di Kabupaten Malang maka akan memperbanyak tenaga kerja yang terserap pada sektor tersebut.

Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengakapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa. Dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal tujuan penyelenggaraan penanaman modal antara lain ialah untuk meciptakan lapangan kerja serta. Hasil dari penelitian ini juga sejalan dengan teori Harrod-Domar (2000) yang menyatakan bahwa investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Salah satu dari faktor produksi antara lain ialah tenaga kerja sehingga dengan memperbesar kapasitas produksi akan berdampak pada penambahan tenaga kerja. Selain itu menurut Sukirno (2000) investasi dapat memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan kegiatan perekonomian dan kesempatan kerja, meningkatakan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kevin Akbar Hidayat (2019) dimana investasi memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Timur. Hal ini menyebabkan semakin tinggi niai investasi akan menyebabkan semakin tinggi pula tenaga kerja yang terserap di Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian Mimbar dan M. Yusuf dalam peneitiannya menjelaska bahwa investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan, dengan kata lain investasi di sektor industri memiliki pengaruh yang nyata terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri di Kabupaten Lombok Barat.

E. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang tahun 2010-2018, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan variabel pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang. Artinya semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka tingkat penyerapan tenaga kerja di sektor industri manufaktur akan mengalami penurunan.

2. Upah minimum kabupaten memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang. Dengan meningkatnya tingkat upah di Kabupaten Malang akan berpengaruh kepada menurunnya tingkat penyerapan tenaga kerja disektor industri manufaktur.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan investasi memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Mabupaten Malang. Dengan kata lalin apabila nilai investasi bertambah setiap tahunnya maka penyerapan tenaga kerja di sektor industri manufaktur akan mengalami peningkatan juga.

(12)

SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan sebelumnya, maka didapatkan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pemerintah daerah Kabupaten Malang diharapkan mampu menjaga serta meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan mempersiapkan kebijakan mengenai ketenagakerjaan, agar tingkat pengangguran di Kabupaten Malang berkurang, dengan penciptaan lapangan kerja baru, penyelenggaraan kegiatan yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia. Selain itu pemerintah daerah Kabupaten Malang juga diharapkan memperhatikan dan menunjang pembangunan infrastuktur di sektor perekonomian lainnya yang mengalami penurunan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Malang,

2. Upah minimum kabupaten memiliki pengaruh yang negatif bagi penyerapan tenaga kerja sektor industri manufaktur di Kabupaten Malang. Hal ini akan menyebabkan tenaga kerja yang sedang mencari pekerjaan akan sulit mendapatkan pekerjaan. Pemerintah daerah Kabupaten Malang hendaknya menetapkan upah minimum dengan mempertimbangkan biaya hidup serta diikuti dengan peningkatan kemampuan para pekerja dengan cara pelatihan untuk tenaga kerja agar kemampuan produktivitas tenaga kerja nantinya sesuai dengan tingkat kenaikan upah minimum kabupaten.

3. Pemerintah daerah Kabupaten Malang diharapkan mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendukung masuknya investasi dalam negeri maupun investasi asing di Kabupaten Malang khususnya pada sektor industri manufaktur. Pemerintah daerah juga diharapkan mampu menerapkan kebijakan investasi yang terbuka serta ijin untuk investasi yang lebih mudah tanpa mengesampingkan dampak-dampak yang ditimbulkan dari kegiatan investasi tersebut terhadap lingkungan. Selain itu, investasi yang diharapkan menjadi perhatian pemerintah daerah Kabupaten Malang ialah investasi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pengembangan teknologi, serta investasi yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, agar tingkat pengangguran terus berkurang. Dengan demikian akan berdampak pada pengentasan tingkat kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

UCAPANTERIMAKASIH

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga panduan ini dapat terselesaikan.Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.

DAFTARPUSTAKA

Afrida. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ananda, A., & Susilowati, D. (2017). Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) Berbasis Industri Kreatif di Kota Malang. Jurnal Ilmiah Ekonomi, 120-142.

Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Badan Pusat Statistik. (2019, Mei 06). Berita Resmi Statistik Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia

Februari 2019. Retrieved Oktober 15, 2019, from Badan Pusat Statistik:

https://www.bps.go.id/

Boediono. (1999). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Creswell, J. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (4 ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Faisal, A., Michael, & Djohan, S. (2016). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda. Jurusan Ilmu Ekonomi, Universitas

Mulawarna.

(13)

Hidayat, K. A. (2019). Analisis Pengaruh Investasi, Jumlah Industri, Tingkat Upah terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten / Kota Provinsi Jawa Timur. FEB, Universitas

Brawijaya.

Jhingan. (2000). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kuncoro, H. (2002). Upah Sistem Bagi Hasil dan Penyerapan Tenaga Kerja. Jurnal Ekonomi

Pembangunan, 7 No.1, 46.

Kuncoro, M. (2010). Masalh Kebijakan dan Politik : Ekonomika Pembangunan. Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, M. (2015). Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

M.P. Todaro, S. S. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Mankiw, N. (2012). Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat.

Mankiw, N. G. (2004). Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Rochman, T. S., Purwaningsih, Y., & Suryantoro, A. (2016, November). ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TENGAH. JIEP, 16, No 2.

Rosyadi, D. (2012). Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan. Yogyakarta: ANDI Offset .

Sagir, S. (2001). Industrialisasi Negara Berkembang. Jakarta: Ghaia.

Samuelson, P., & Nordhaus, W. (2004). Ilmu Makroekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi. Sarbani, B. A. (2008). Metode Penelitian (1 ed.). Bandung: Pustaka Setia.

Simanjuntak, P. (1985). Pengantar Ekonomi sumberdaya Manusia. Jakarta: LPFE-UI.

Soekirno, S. (2005). Mikro Ekonomi, Teori Pengantar (Vol. 3). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sukirno, S. (2006). Ekonomi Pembangunan . Jakarta: Pranadamedia Group.

Suroto. (1992). Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Todaro, M. (2006). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Todaro, M., & Smith, S. (2009). Pemangunan Ekonomi Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Gambar  1:  Persentase  Pertumbuhan  Ekonomi  dan  Tingkat  Pengangguran  Terbuka  Tahun  2010-2018
Gambar 2: Kurva Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&amp;D) Teknik analisis data menggunakan t test untuk menguji efektivitas produk. Hasil penelitian

Kinerja pengelolaan sarana, prasarana, dan administrasi perkantoran Perangkat Daerah 100% 94,81% 5,19% 3 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk

Pada tahap tersebut, kawasan Ubalan Kediri dibagi menjadi tiga zona berdasarkan jenis habitus yang mendominasi, yaitu zona I (didominasi pohon besar dengan

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Analisis Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Menurut Perspektif Ekonomi

Menurut Amalia Levanoni, sikap para petinggi Mamlûk yang se­ belumnya menyerahkan urusan kepemimpinan kepada Syajarat al­ Durr dan tanggapan Syajarat al­Durr yang menerima

Interaksi antara pemberian naungan plastik transparan x kerapatan tanaman x dosis pupuk N tidak terjadi terhadap hasil bobot umbi segar (saat panen), bobot umbi kering eskip

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta konsep meningkatkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa secara signifikan pada mahasiswa semester lima

Interviu/wawancara yang dilakukan penulis dengan cara melakukan pertanyaan langsung kepada responden untuk menggali data tentang kepercayaan sebagian masyarakat Banjar