• Tidak ada hasil yang ditemukan

APA ITU NAVIGASI? TUJUAN BELAJAR NAVIGASI?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APA ITU NAVIGASI? TUJUAN BELAJAR NAVIGASI?"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

APA ITU NAVIGASI ?

(3)
(4)

1. Berdasarkan Sumber Datanya

Peta induk yaitu peta yang dihasilkan

dari survei langsung di lapangan

Peta turunan yaitu peta yang dibuat

berdasarkan pada acuan peta yang

sudah ada,

(5)

2.Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

PETA UMUM

-PETA TOPOGRAFI

-PETA DUNIA

-PETA CHOROGRAFI

PETA TEMATIK

(6)

3. Berdasarkan Skalanya

a. Peta Kadaster/Peta Teknik

b. Peta Skala Besar

c. Peta Skala Sedang

d. Peta Skala Kecil

(7)

4. Berdasarkan Bentuknya

a. Peta Stasioner

(8)

5. Berdasar Tujuannya

a. Peta Pendidikan

Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP

b. Peta Ilmu Pengetahuan.

Contohnya: peta arah angin

c. Peta Informasi Umum

Contohnya: peta pusat perbelanjaan.

d. Peta Turis

Contohnya: peta museum, peta rute bus.

e. Peta Navigasi

Contohnya: peta penerbangan

(9)
(10)

Protractor (busur derajat) adalah sebuat alat yang bisa

digunakan untuk mengukur dan membentuk sudut.

Protractor sederhana biasanya berupa cakram separuh dan

alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu dalam

ilmu geometri.

(11)

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi

dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika

Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan

kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara

kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca,

bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak

digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi

yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan

ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi

posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter

(orde nol) sampai dengan puluhan meter

(12)
(13)

Navigasi Darat dengan bantuan

Peta & Kompas

(14)

 Mengetahui posisi (Dimanakah saya?)

 Memperkirakan jarak (Sudah seberapa jauhkah saya? Apakah saya sudah sampai?)  Membaca arah (Kemana saya akan berjalan, apakah arah saya sudah benar?)

 Membaca peta topografi

 Analisa peta dan orientasi medan (Bukit atau sungai apa yang ada dihadapan saya?)  Deskripsi akan ruang (Dapatkah saya membayangkan medan dalam bentuk 3D?)  Perencanaan perjalanan yang aman (Mengambil jalur yang jauh tetapi aman atau jalur potong namun lebih beresiko?)

Adalah pengetahuan untuk menentukan posisi dan arah perjalanan secara tepat baik di medan

sebenarnya ataupun posisi di peta.

TUJUAN MEMPELAJARI NAVIGASI DARAT

(15)

Cara paling baik mempelajari Navigasi Darat (NAD) adalah pergi ke lapangan dengan peta dan kompas.

Navigasi bukanlah mengetahui posisi anda setelah anda tersesat (meskipun hal ini sering terjadi).

 Tetap berada pada jalur perencaan setelah anda bergerak menjauhi titik awal.  Teliti akan medan lintasan yang telah, sedang, dan akan dilalui.

 Dengan NAD berarti anda mengetahui titik awal, tujuan perjalanan, dan jalur/rute menuju titik akhir.

 Keterampilan ini membuat daya jelajah anda semakin jauh dan luas dari yang anda bayangkan.

(16)

Peta

Secara

umum,

peta

dinyatakan

sebagai

penggambaran dua dimensi (pada bidang datar)

dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang

dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar

dengan perbandingan tertentu. Peta sendiri,

kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan

dan penggunaannya.

(17)

Topografi berasal dari Bahasa Yunani,

topos

yang berarti tempat, dan

graphi yang berarti menggambar.

Peta topografi yang berarti memetakan tempat-tempat

di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan

laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dimana satu garis kontur

mewakili harga dari satu ketinggian.

(18)

Judul peta ada di bagian atas pada tengah peta. Judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula.

JUDUL PETA

NOMOR PETA

Nomor peta biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan juga indeks lembar peta yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada di sekeliling peta tersebut.

(19)
(20)

1. Skala Angka

Contoh :

1 : 25.000 berarti 1 cm jarak di peta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya.

1 : 50.000 berarti 1 cm jarak di peta = 50.000 cm jarak horizontal di medan sebenarnya.

2. Skala Garis

Skala 1: 50.000 Selang Kontur 25 meter

(21)

Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. legenda ini memuat arti dari simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut.

Untuk kepentingan navigasi, simbol-simbol yang penting diketahui adalah : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai, desa dan pemukiman, dan lainya.

Legenda Peta

Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru pembuatannya, maka data yang di sajikan akan semakin akurat.

(22)

ARAH PETA

Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta (= Utara Grid). Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan arah. Huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah tulisan adalah arah Utara Peta.

Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat penunjuk arah Utara Peta, Utara Sebenarnya, dan Utara Magnetis.

UG : Utara Grid / Utara Peta

US : Utara Sebenarnya adalah arah yang menunjukan Kutub Utara Bumi. UM : Utara Magnetis adalah arah yang menunjukan kutub utara

magnetis bumi. Kutub Utara Magnetis Bumi letaknya tidak bertepatan dengan Kutub Utara Bumi, kira-kira di sebelah Utara Kanada di Jasirah Boothia. Karena pengaruh rotasi bumi

(23)

KOORDINAT PETA

Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling

berpotongan tegak lurus.

Sistem Koordinat Yang Resmi Di Pakai

1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate)

Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (Bujur Barat dan Bujur Timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang

(Lintang Utara dan Lintang Selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.

(24)

2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM)

Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan.

Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol ini ada di sebelah Barat Jakarta (6o LU, 98o BT).

Garis vertikal diberi nomor urut dari Selatan ke Utara, sedangkan garis horizontal diberi nomor urut dari Barat ke Timur.

Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4, 6, 8 dan 14 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 atau 6 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 8 atau 14 angka.

(25)

KONTUR

Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian sama dari muka laut.

BENTUK MEDAN

KENAMPAKAN DI PETA DALAM BENTUK SIMBOL GARIS

(26)
(27)
(28)

a. Sifat – sifat Garis Kontur

Yang terpenting dalam bernavigasi adalah kemampuan untuk menginterprestasikan peta, yaitu kemampuan membaca peta dan membayangkan keadaan medan sebenarnya.

Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa sifat garis kontur, sebagai berikut :

 Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi, kecuali bila disebutkan khusus untuk hal-hal tertentu seperti kawah.

 Garis kontur tidak pernah saling berpotongan.

 Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun kerapatan kedua garis berubah-ubah.

 Daerah datar mempunyai kontur yang jarang-jarang, sedang daerah terjal/ curam mempunyai kontur rapat. puncak.

(29)

B. Ketinggian

Lihat interval kotur peta, dan lalu hitung ketinggian tempat yang ingin diketahui.

C. Titik Triangulasi

Selain dari garis-garis kontur, dapat juga mengetahui tingginya suatu tempat dengan pertolongan titik ketinggian. Titik ketinggian ini biasanya disebut juga titik Triangulasi, yaitu suatu titik atau benda berupa pilar/ tonggak yang menyatakan tinggi suatu tempat dari permukaan laut. Titik Triangulasi digunakan oleh jawatan-jawatan atau topografi, untuk menentukan titik ketinggian suatu tempat dalam pengukuran ilmu pasti pada waktu pembuatan peta. : P.140 78 primer S.142 79 sekunder T. 143 80 Tertier Q. 20 350 Kuartier TP. 23 670 Antara

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

0207’ 30” 13752 ’ 30 04’ 00” 55’ 00” Posisi Kotak : 137 55’ 00” 02 04’ 00” Bujur = Lintang = 04’ 30” 05’ 00” 05’ 30” 06’ 00” 06’ 30” 07’ 00” 54’ 30” 54’ 00” 53’ 30” 52’ 30”

(36)

55’ 00” 04’ 00” Posisi Sekolah : 137 55’ 00” Bujur = 0' 30" 6 1 2 3 4 5 0 21” 21” 137 55’ 21” Bujur = + MENENTUKAN BUJUR

(37)

55’ 00” 04’ 00” Posisi Sekolah : 02 04’ 00” Lintang = 10” 02 03’ 50” Lintang = 0 ' 3 0 " 6 1 2 3 4 5 0 10”

-

MENENTUKAN LINTANG

(38)

02 07’ 30” 137 52’ 30” 04’ 00” 55’ 00” 55’ 00” 04’ 00”

Posisi Sekolah :

137

55’ 21”

Bujur =

02

03’ 50”

Lintang =

(39)

 Puncak gunung atau bukit, punggungan gunung, lembah antara dua puncak, dan bentuk-bentuk tonjolan lain yang menyolok.

 Lembah yang curam, sungai pertemuan anak sungai, kelokan sungai, tebing-tebing ditepi sungai.

 Belokan jalan, jembatan, (perpotongan jalan dan sungai), ujung desa, simpang jalan.

 Punggungan gunung/ bukit terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf ‘U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak.

 Lembah terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf ‘V” yang ujungnya tajam dan menjorok kearah

(40)

 Bila berada dipantai, muara sungai dapat dijadikan tanda medan yang sangat jelas, begitu juga tanjung yang menjorok kelaut, teluk-teluk yang mencolok, pulau kecil, delta, dsb.

 Didaerah dataran atau rawa-rawa biasanya sukar mendapat tonjolan permukaan bumi, atau bukit-bukit yang dapat dijadikan tanda medan. Pergunakan belokan-belokan sungai, muara-muara sungai kecil.

 Dalam penyusuran di sungai, kelokan tajam, cabang sungai, tebing-tebing, delta dan sebagainya, dapat dijadikan tanda medan. Pengertian tanda medan ini mutlak harus dikuasai. Akan selalu digunakan pada uraian selanjutnya tentang teknik peta kompas.

(41)

Romer ( Roamer ) adalah alat Bantu baca koordinat. Istilah lainnya adalah

Coordinat Scales (Skala Koordinat).

Skala Romer sudah dikenal, terdapat pada Protaktor persegi ( Rectangular Protactor ) atau pada beberapa model kompas Orienteering.

Romer tersebut membantu membaca Koordinat Grid.

Penggunaan Romer terdsebut hanya pada peta-peta Topografi yang

mencantumkan garis Bantu Koordinat Grid ( biasanya terdapat pada

peta-peta militer ).

Sumbu / garis Romer – Grid selalu terbagi dalam sepuluh ( 10 ) bagian yaitu 1 s/d 10.

Karena ‘Grid’ dirancang dalam satuan metric ukuran jarak ( contoh ; dalam

meter ) untuk keperluan dalam memudahkan perhitungan dan mencapai ketelitian.

(42)
(43)

b. Romer Geografis

Beberapa peta Topografi seperti pada peta rupa bumi terbitan

Bokosurtanal, bergaris Bantu koordinat Geografis ( dalam satuan ukuran derajat / menit / detik ).

Sebuah ‘karvak atau ‘blok’ Geografis peta kedar ( skala ) 1 : 50.000 berukuran 1 menit (01’), terbagi dalam 60 bagian (60 detik).

Bagian terkecil dalam 1 karvak Geografis adalah detik ( “ ).

Untuk memudahkan pembacaan suatu titik pada peta bergaris Bantu koordinat Geografis, kita dapat mempergunakan sebuah Romer.

(44)
(45)
(46)

Secara fisik kompas terdiri dari: a. Badan

Tempat komponen-komponen kompas lainnya berada. b. Jarum

Selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi

bagaimanapun (dengan syarat kompas tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya).

c. Skala Penunjuk

Menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin.

(47)

Pelindung Bagian Inti

Kawat Bidik

Garis Bantu Bidik

Jarum Magnet Cincin Kalibrasi

Celah Bidik Garis Azimuth Lensa Bidik Cicin Ibu Jari Angka Azimuth Penggaris dengan sudut lurus

(48)

Angka Warna Hitam:

Skala Mils- banyak digunakan untuk

keperluan artileri, tank, dan senjata mortir. DAN ini juga digunakan untuk mendapatkan azimuth dalam navigasi darat yang amat akurat.

• 6400 Mils dalam 1 (satu) lingkaran

• Jarak antara garis pendek = 20 Mils

• Jarak antara garis panjang = 100 Mils

• Jarak antara angka = 200 Mils U = 64 (6400) T = 16 (1600) S = 32 (3200) B = 48 (4800) 8.89 Mils = ½ Derajat 17.78 Mils = 1 Derajat

(49)

Angka Warna Merah:

Unit yang umum untuk pengukuran susut adalah derajat (simbol = nº). • 360 derajat dalam 1 (satu)

lingkaran

• Jarak antara garis pendek = 5º • Jarak antara garis panjang = 10º • Jarak antara angka = 20º

U = 360º atau Oº T = 90º S = 180º B = 270º 8.89 Mils = ½ Derajat 17.78 Mils = 1 Derajat Catatan:

Perhatikan!!! skala derajat setiap kompas berbeda

(50)

Banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam suatu perjalanan. Pada umumnya dipakai 2 jenis kompas, yaitu kompas bidik (misal kompas prisma), dan kompas orienteering (misal kompas silva).

Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris (segitiga). Kompas orienteering kurang akurat jika dipakai untuk membidik, tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta.

Jenis-jenis Kompas

Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam memakai kompas, harus dijauhkan dari benda-benda yang mengandung logam, seperti pisau, golok,

karabiner, tiang tenda, jam tangan, dan lainnya. Kehadiran benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga

ketepatannya akan berkurang.

(51)

KOMPAS BIDIK

Kompas bidik yang orisinil berbeda dengan kompas yang biasa digunakan

oleh para pendaki. Kompas bidik ini dibuat amat presisi dan tahan banting dengan tujuan untuk mendukung operasi militer. Dengan desain khusus dalam keakuratan sudut untuk bernavigasi darat dan mengarahkan senjata artileri.

(52)

 Ditujukan untuk kegunaan militer karena presisi dan ketahanannya, dan fungsi keakuratannya dalam navigasi darat dan pertempuran.

 Telah teruji – bantingan, air, pasir, dan dapat digunakan dalam kisaran suhu -50ºF sampai +150ºF.

Menggunakan lensa dan kaca anti-gores untuk melihat sudut tembak ke arah obyek.

 Dengan kompas bidik anda hanya dapat membidik satu buah obyek.

 Cahaya fosfor membantu anda bernavigasi dalam keadaan yang kurang cahaya.

 Dilengkapi dengan kaca pembesar, kawat bidik, dan gradasi sudut dalam derajat maupun mils. Untuk pembacaan yang lebih akurat.

 Induksi tembaga yang memperlambat rotasi jarum magnet tanpa harus menggunakan cairan.

 Design yang amat baik, menjadikan kompas mudah dipergunakan tanpa harus kehilangan akurasinya.

(53)

Kompas Orientering

Kompas orientering lebih efektif digunakan saat berjalan dihutan & lebih evisien karena sudah

dilengkapi dengan penggaris & romer ,kelemahannya tidak bisa digunakan untuk membidik

(54)
(55)
(56)
(57)

1.Orientasi peta

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis, menyamakan utara peta dengan utara sesungguhnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bukit, sungai, ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang terdapat pada peta. Untuk keperluan praktis, utara kompas (utara magnetik) dapat dianggap suatu titik dengan arah utara sebenarnya, tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.

(58)

•Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang mencolok.

•Letakkan peta pada bidang datar.

•Samakan utara peta dengan utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi.

•Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut didalam peta, lakukan untuk beberapa tanda medan.

•Ingat tanda-tanda medan itu, bentuk dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda medan.

(59)

Azimut adalah sudut antara suatu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimut disebut juga sudut kompas. Bila kita berjalan dari suatu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (istilah populernya ‘potong kompas’), maka harus diusahakan bahwa lintasannya harus berupa satu garis lurus. Untuk itu digunakan teknik back azimuth. Prinsipnya : membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikkan kompas kemuka dan kebelakang pada jarak-jarak tertentu.

Azimuth Back Azimuth

Resection

Prinsip resection : menentukan posisi kita di peta dengan

menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak seluruh tanda medan yang harus di bidik. Jika kita sedang berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan lainnya yang di bidik. Langkah-langkah resection

(60)

1.Lakukan orientasi peta.

2.Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah (B dan C).

3.Dengan busur dan penggaris,buat salib sumbu pada tanda - tanda medan tersebut.

4.Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita.

5.Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya (back azimuth).

6.Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita (A).

(61)

Prinsip intersection : Menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau

memastikan posisi suatu benda yang terlihat di lapangan, tetapi

sukar dicapai. Pada intersection, kita harus sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection

Intersection

1.Lakukan orientasi, dan pastikan posisi kita (A). 2.Bidik obyek yang kita amati (C).

3.Pindahkan sudut yang didapat ke peta.

4.Bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta (B). lakukan langkah (b) dan (c).

5.Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud (C

(62)

Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-kira medan yang akan dilalui, dengan cara mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu dianalisa adalah jarak, waktu, dan tanda-tanda medan.

a.Jarak

Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jarak sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalikannya dengan skala untuk memperoleh jarak sebenarnya.

ANALISA PERJALANAN

b. Waktu

Bila sudah dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Ada teori klasik untuk memperkirakan waktu tempuh ini, yaitu hukum Naismith (lihat ilmu penaksiran).

(63)

c. Tanda Medan

Cari dan ingat tanda-tanda medan di peta yang mungkin bisa menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan.

d. Medan Tidak Sesuai Peta

Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan petanya salah. Memang banyak sungai-sungai kecil yang tidak tegambar di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan-perubahan lainnya lagi yang mungkin terjadi.

Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti, cari tanda-tanda medan yang bisa dikenali. Jangan terpaku hanya pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal lain yang dapat dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah (mengikuti punggungan yang salah, menyusuri sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta topografi 1 : 25.000 atau 1 : 50.000 umumnya cukup teliti.

(64)

Altimeter merupakan alat pengukur ketinggian yang bisa membantu menentukan posisi. pada medan yang bergunung tinggi kompas sering banyak tidak digunakan. disini altimeter akan lebih bermanfaat. Dengan menyusuri punggungan-punggungan yang mudah dikenali di peta, altimeter akan lebih berperan dalam perjalanan. Yang harus diperhatikan dalam memakai altimeter :

•Setiap altimeter yang dipakai harus dikalibrasi. periksa ketelitian altimeter di titik ketinggian yang pasti.

•Altimeter sangat sensitif terhadap guncangan, cuaca, dan perubahan tenperatur.

(65)

Ketahui segala kemungkinan apa yang akan terjadi dan segera siapkan antisipasinya. Anda ingin menambah daya jelajah dihutan????? ……segera kuasai ilmu navigasi Tersesat dihutan adakalanya menjadi pelajaran berharga tapi…..tersesat tidak tau jalan pulang bisa menyebabkan kematian. Terus bermain & berlatih tapi jangan cengeng cuyyyy

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dengan media pembelajaran permainan kartu bagi anak Tunagrahita kelas D.II / C SLB Negeri

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh secara bersama-sama

Thin client manager adalah aplikasi yang digunakan untuk menjalankan semua program yang ada pada client oelh server.. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Dengan Dengan tanya tanya awab awab guru guru memandu memandu siswa siswa untuk untuk merumuskan merumuskan awab- awab- an yang benar pada tugas yang telah

Untuk mengetahui pengaruh sinar, aktivitas fotokatalis TiO 2 -N diuji menggunakan 25 mL larutan methyl orange 10 mg/L dengan TiO 2 -N sebesar 3,2 g/L.. pada kondisi gelap,

Nmap akan berperilaku sama dengan jenis scan dasar, kecuali ia akan menggunakan flag TCP yang anda spesifikasikan Jika anda tidak menspesifikasikan tipe dasar, akan digunakan

This study was taken up by Living Farms, a community based non-profit organization in Odisha, was conducted in the districts of Rayagada and Sundargarh, with the help of

Bersama surat ini, kami menyampaikan permintaan koreksi data SP3B-BLU/SP2B-BLU dengan perincian sebagai berikut :. Nomor SP3B-BLU :