i L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
ii L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan KaruniaNya, Laporan Tahunan Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tual dapat terselesaikan.
Laporan ini memuat berbagai kegiatan Operasional Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di UPT Pangkalan Pengawasan SDKP Tual tahun anggaran 2017.
Kami menyadari bahwa Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang berguna bagi penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga Laporan ini dapat bermanfaat khususnya untuk Pangkalan Pengawasan SDKP Tual dan umumnya bagi semua pihak yang peduli dan bergerak di bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.
Tual, 15 Januari 2018
Kepala Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tual
Salman Mokoginta, S.St.Pi, M.Si NIP. 19750425 200502 1 001
iii L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Maksud Dan Tujuan ... 2
C. Dasar Hukum ... 2
D. Ruang Lingkup ... 4
BAB II PROFIL PANGKALAN PSDKP TUAL ... 5
A. Visi & Misi ... 5
B. Tujuan dan Sasaran Strategis ... 5
C. Tugas dan Fungsi ... 6
D. Indikator Kinerja ... 6
E. Struktur Organisasi ... 7
F. Wilayah Kerja ... 8
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PANGKALAN PENGAWASAN SDKP TUAL ... 10
A. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pengawasan SDKP ... 10
a. Kegiatan Penatausahaan ... 10
b. Kepegawaian ... 10
c. Program dan Anggaran ... 13
d. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) ... 15
B. Pelaksanaan Kegiatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan ... 17
a. Pengawasan Penangkapan Ikan ... 17
b. Pengawasan Pengolahan, Pengangkutan dan Pemasaran Ikan ... 22
c. Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan ... 24
C. Pelaksanaan Kegiatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan ... 26
D. Operasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas ... 47
E. Pengembangan Infrastruktur Pengawasan ... 49
F. Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan ... 49
G. Kegiatan Lain ... 50
a. Evaluasi Standar Pelayanan dan Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat lingkup Pangkalan PSDKP Tual tahun 2017 ... 50
BAB. IV PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI ... 52
A. Permasalahan ... 57
iv L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
b. Lingkup Penyelesaian Penanganan Pelanggaran Bidang Kelautan Dan Perikanan 57
c. Lingkup Peningkatan Operasional Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan ... 57 d. Lingkup Peningkatan Operasional Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan ... 57 e. Lingkup Peningkatan Operasional Pemantauan SDKP Dan Peningkatan Infrastruktur Pengawasan ... 57 f. Lingkup Dukungan Manajemen Dan Tugas Teknis Lainnya Ditjen PSDKP ... 57 B. Rekomendasi ... 57
v L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Pangkalan Pengawasan SDKP Tual ... 8 Gambar 2. Wilayah Kerja Pangkalan Pengawasan SDKP Tual ... 8 Gambar 3. Grafik jumlah pegawai Pangkalan PSDKP Tual berdasarkan tingkat pendidikan ... 11 Gambar 4. Diagram jumlah pegawai Pangkalan PSDKP Tual berdasarkan golongan ... 12 Gambar 5. Perkembangan Anggaran Pangkalan PSDKP Tual dari tahun 2012 – 2017 ... 14 Gambar 6. Grafik perkembangan serapan anggaran perkegiatan bulan Januari –Desember
2017 ... 15 Gambar 7. Perkembangan nilai aset BMN Pangkalan PSDKP Tual dari tahun 2013 – 2017 ... 17 Gambar 8. Pemeriksaan dokumen pada kapal perikanan ... 17 Gambar 9. Bagan Kewenangan Penerbitan Izin Kapal Perikanan (SIUP, SIPI /SIKPI) ... 20 Gambar 10. Rekapitulasi jenis dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan
Pangkalan di Satuan Pengawasan dan Wilayah Kerja Lingkup Pangkalan PSDKP Tual ... 22 Gambar 11. Grafik Persentase Ketaatan Unit Pengolah Ikan lingkup Pangkalan PSDKP Tual ... 24 Gambar 12. Kegiatan pengawasan Keramba Jaring Apung ... 24 Gambar 13. Kegiatan pengawasan usaha budidaya mutiara dengan sistem keramba ... 26 Gambar 14. Peta Lokasi Pengawasan Kawasan Konservasi Selat Dampir bagian selatan
Kota Sorong ... 27 Gambar 15. Peta kawasan konservasi Perairan Nasional Raja Ampat ... 28 Gambar 16. Peta lokasi kawasan konservasi Perairan Nasional Kepulauan Aru Bagian
Tenggara dan Laut di Sekitarnya ... 28 Gambar 17. Sisa-sisa perburuan daging Penyu (karapaks) yang ditemukan di pulau Enu ... 29 Gambar 18. Ikan Duyung yang terdampar di perairan pantai coa kaimana ... 31 Gambar 19. Pemanfaatan daerah sekitar mangrove sebagai tempat budidaya (tambak) ... 37 Gambar 20. . Peta lokasi pengawasan ekosistem mangrove ... 38 Gambar 21. Peta lokasi pengawasan ekosistem mangrove ... 39 Gambar 22. Peta lokasi pengawasan pelaku usaha pengelolaan ekosistem terumbu karang
yang taat terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan; ... 40 Gambar 23. MV Caledonian Sky yang kandas di Kawasan Konservasi Perairan Daerah Selat
Dampir ... 42 Gambar 24. MV Caledonian Sky tampak dari jauh di Perairan Daerah Selat Dampir ... 42
vi L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Gambar 25. Grafik jumlah rekapitulasi pemeriksaan muatan kapal ≤ 10 GT di Pangkalan
PSDKP Tual dari bulan Januari s.d. Juni Tahun 2017 ... 44
Gambar 26. Pemeriksaan kapal perikanan yang melakukan aktivitas perikanan di perairan pulau fair ... 45
Gambar 27. Wawancara Dengan Penanggung Jawab Keramba ... 46
Gambar 28. Pemeriksaan Kapal Perikanan pada saat kegiatan Gelar Operasi ... 47
Gambar 29. Hasil kegiatan pembangunan lingkup Pangkalan PSDKP Tual tahun 2017 .. 49
Gambar 30. Kapal KM. Sentosa Jaya XII yang disidik di Satwas SDKP Sorong ... 50
Gambar 31. Kegiatan Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat dan Pelayanan Publik Pangkalan PSDKP Tual tahun 2017 ... 51
Gambar 32. Serah terima Barang Milik Negara (BMN) oleh Kepala Pangkalan PSDKP Tual kepada Kepala Stasiun PSDKP Ambon dan Kepala Stasiun PSDKP Biak ... 52
Gambar 33. Serah terima Barang Milik Negara (BMN) oleh Kepala Pangkalan PSDKP Tual kepada Kepala Stasiun PSDKP Ambon dan Kepala Stasiun PSDKP Biak ... 52
Gambar 34. Pelantikan Kepala Pangkalan PSDKP Tual dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana ... 53
Gambar 35. Kegiatan Menembak yang diselenggarakan oleh Kantor Bea dan Cukai Tual ... 53
Gambar 36. Kegiatan menembak bagi para Kepala UPT lingkup Ditjen PSDKP ... 54
Gambar 37. Kegiatan Rapat Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Tahun 2017 ... 55
Gambar 38. Rapat Koordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI ... 55
Gambar 39. Rapat Koordinasi Nakhoda dan Perwira Kapal Pengawas ... 55
vii L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Persuratan Pangkalan PSDKP Tual selama Tahun 2017 ... 10 Tabel 2. Komposisi Pegawai Pangkalan Pengawasan SDKP Tual berdasarkan Unit Kerja 11 Tabel 3. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang diikuti oleh Pegawai Lingkup
Pangkalan PSDKP Tual ... 12 Tabel 4. Daftar Pegawai yang naik pangkat pada Tahun 2017 ... 13 Tabel 5. Rincian Penyerapan Anggaran per Kegiatan Pangkalan Pengawasan SDKP Tual
periode Januari – Desember 2017 ... 14 Tabel 6. Rekapitulasi Kapal perikanan yang laik operasi di wilayah Pangkalan Pengawasan
SDKP Tual berdasarkan jenis alat penangkapan ikan pada tahun 2017 ... 18 Tabel 7. Rekapitulasi Kapal perikanan di wilayah Pangkalan Pengawasan SDKP Tual
berdasarkan jenis ijinnya pada tahun 2017 ... 19 Tabel 8. Jumlah HPK dan SLO yang diterbitkan lingkup Pangkalan PSDKP Tual tahun 2017 ... 21 Tabel 9. Jumlah UPI yang terperiksa di wilayah Pangkalan Pengawasan SDKP Tual ... 23 Tabel 10. Rekap Data Kegiatan pengawasan usaha budidaya lingkup Pangkalan PSDKP
Tual Tahun 2017 ... 25 Tabel 11. Pengawasan jenis ikan yang dilindungi tahun 2017 ... 32 Tabel 12. Pengawasan Pelaku Usaha pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
& perairan di sekitarnya tahun 2017 ... 34 Tabel 13. Lokasi dan ukuran kapal pengawas lingkup Pangkalan PSDKP Tual ... 47 Tabel 14. Capaian Hari Operasi Speedboat Pengawas lingkup Pangkalan PSDKP Tual tahun
2017 ... 48 Tabel 15. Kegiatan konstruksi yang terlaksana selama tahun 2017 ... 49 Tabel 16. Data penanganan tindak pidana kelautan dan perikanan di wilayah kerja
1 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPembangunan perikanan harus
dilakukan dengan memperhatikan
kaidah-kaidah pengelolaan perikanan yang
bertanggung jawab. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menjamin pengelolaan dan usaha perikanan yang lestari. Berbagai ketentuan internasional maupun nasional
mengamanatkan agar pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan
dilakukan secara tertib. Oleh karena itu dituntut melaksanakan manajemen yang
utuh dan berimbang dengan menerapkan prinsip-prinsip perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang optimal. Dalam kaitan ini aspek pengawasan harus dipandang sebagai bagian integral dari sistem manajemen pengelolaan perikanan yang diterapkan. Namun kenyataannya sampai dengan saat ini kondisi ideal yang diharapkan untuk melaksanakan tertib pengelolaan sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan belum terwujud, karena masih kurangnya kesadaran dari para pelaku usaha/pihak lain untuk melaksanakan prinsip pengelolaan yang bertanggung jawab.
Pemanfaatan sumberdaya ikan perlu dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan Undang-Undang yang berlaku, yang harus disertai dengan upaya penegakan hukum agar semua peraturan yang berlaku dipatuhi. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan merupakan landasan hukum pelaksanaan penegakan hukum di bidang perikanan yang harus diterapkan secara intensif. Kebijakan pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan diarahkan untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara bertanggung jawab, agar potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Berbagai permasalahan di laut lebih diwarnai oleh pelanggaran batas wilayah serta aspek-aspek pelanggaran perikanan, seperti : penggunaan alat tangkap yang dilarang, transhipment, penangkapan ikan dengan bom dan racun, pelanggaran ketenaga kerjaan orang asing dan lain-lain, baik yang dilakukan oleh nelayan lokal maupun nelayan asing.
2 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan memiliki tanggung jawab yang besar yaitu melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku pelanggaran tindak pidana kelautan dan perikanan, namun sampai saat ini upaya pengawasan dan penegakan hukum dirasakan masih belum optimal, disamping karena keterbatasan sarana dan prasarana, penyebab lainnya adalah belum adanya pemahaman yang menyeluruh tentang ketentuan hukum serta pedoman dan panduan dalam pelaksanaan penataan dan penegakan hukum. Untuk menjawab tantangan tersebut, Departemen Kelautan dan Perikanan melalui Peraturan Menteri Nomor: PER.04/MEN/2006 tanggal 12 September 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dan berdasarkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: B/2712/M.PAN/12/2005 tanggal 30 Desember 2005 dibentuk UPT Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tual yang lebih bersifat operasional dan mandiri, hal ini dimaksudkan untuk memperpendek rentang kendali pelaksanaan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan yang dibebankan pada Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP). Seiring dengan makin maraknya kegiatan Illegal Fishing khususnya di wilayah Indonesia Timur, Stasiun PSDKP Tual ditingkatkan status kelembagaannya menjadi Pangkalan PSDKP Tual sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33 tahun 2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.
B. Maksud Dan Tujuan
Laporan Tahunan ini dimaksudkan sebagai informasi dari kegiatan UPT Pangkalan Pengawasan SDKP Tual yang dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2017, dengan tujuan sebagai bahan kajian dan evaluasi dalam penyusunan program dan kebijakan di Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan agar sasaran pelaksanaan kegiatan pengawasan khususnya di wilayah kerja UPT Pangkalan Pengawasan SDKP Tual dapat tercapai dengan baik dalam konteks terciptanya ketertiban hukum dibidang sumberdaya kelautan dan perikanan.
C. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia;
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan Konvensi
3 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dalam
Undang – Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan;
4) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
5) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.18/MEN/2006
tentang Skala Usaha Pengolahan Hasil Perikanan;
6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan;
7) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2007
tentang Perizinan Usaha Budidaya;
8) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER. 01/MEN/2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia;
9) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.05/MEN/2009
tentang Perubahan PER.13/MEN/2008 tentang Skala Usaha di Bidang Pembudidaya Ikan;
10) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.07/MEN/2010 tentang Surat Laik Operasi Kapal Perikanan;
11) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER. 02/MEN/2011 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
12) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.02/MEN/2012 tentang Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
13) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.10/ Men/2013 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan;
14) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.12/ Men/2013 tentang Pengawasan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; 15) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.26/Men/2013
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/Men/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia;
16) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33/PERMEN-KP/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
4 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Laporan Tahunan ini meliputi deskripsi kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Pangkalan Pengawasan SDKP Tual selama tahun 2017, yaitu:
1) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya; 2) Operasional pengawasan sumber daya perikanan;
3) Operasional pengawasan sumber daya kelautan; 4) Operasional dan pemeliharaan kapal pengawas;
5) Operasional pemantauan SDKP dan pengembangan infrastruktur pengawasan;
6) Penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan; 7) Permasalahan dan Upaya Pemecahan.
5 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
BAB II PROFIL PANGKALAN PSDKP TUAL
A. Visi & MisiVisi Pangkalan Pengawasan SDKP Tual:
“Mewujudkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kawasan Timur Indonesia Secara Tertib dan Bertanggung Jawab” Adapun Misi Pangkalan Pengawasan SDKP Tual:
i.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan danpemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku
ii.
Meningkatkan penataan dan penegakan hukum dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikananiii.
Meningkatkan apresiasi dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikananiv.
Mendukung pemerintah daerah dalam usaha meningkatkan pendapatandaerah dengan merangsang masuknya investor di bidang kelautan dan perikanan.
B. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta faktor-faktor penentu keberhasilan yang akan dicapai dan bersifat idealistik, mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, serta menjadi arah kebijakan Pangkalan Pengawasan SDKP Tual. Tujuan tersebut adalah:
1. Meningkatkan ketertiban dan ketaatan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.
2. Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan.
Sedangkan sasaran strategis dari Pangkalan Pengawasan SDKP Tual meliputi: 1. Meningkatnya cakupan wilayah pengelolaan perikanan (WPP-NRI)
yang terawasi dari illegal fishing
2. Terselesaikannya tindak pidana perikanan secara akuntabel dan tepat waktu
3. Meningkatnya cakupan wilayah pesisir dan lautan pada WPP-NRI yang terawasi dari kegiatan ilegal dan/atau yang merusak sumber daya ikan dan/atau lingkungannya
6 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
4. Meningkatnya kapal perikanan yang laik operasi penangkapan ikan dan usaha pengolahan, pemasaran hasil perikanan dan budidaya ikan yang sesuai dengan ketentuan
5. Terpantaunya kegiatan pemanfaatan SDKP pada WPP-NRI secara terintegrasi dan terpenuhinya infrastruktur pengawasan secara akunTabel dan tepat waktu
6. Terlaksananya perencanaan, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran, pembinaan SDM, fasilitasi penyiapan produk kebijakan publik, pelayanan informasi kepada masyarakat dan dukungan kelancaran pelaksanaan tugas secara terintegrasi dan tepat waktu, dengan administrasi yang akunTabel di lingkungan Ditjen Pengawasan SDKP.
C. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 33/PERMEN-KP/2016, Pangkalan Pengawasan SDKP Tual memiliki tugas melaksanakan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Pangkalan Pengawasan SDKP Tual
menyelenggarakan fungsi:
1.
Penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi,serta laporan;
2.
Pelaksanaan operasional pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautandan perikanan;
3.
Pelaksanaan bimbingan kepada Kelompok Masyarakat Pengawas(POKMASWAS);
4.
Pelaksanaan penyiapan logistik dan pemeliharaan Kapal PengawasPerikanan;
5.
Pelaksanaan penanganan pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautandan perikanan;
6.
Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pengawasan; dan7.
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.D. Indikator Kinerja
Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Ditjen Pengawasan SDKP dalam rangka mencapai sasaran strategis sesuai visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka pada tahun anggaran 2017 Unit Pelaksana
7 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Teknis (UPT) Pengawasan SDKP Tual telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dituangkan dalam dokumen Perjajian Kinerja sebagai berikut :
1. Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan
perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Jumlah hari operasi kapal pengawas dalam rangka pengawasan
kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak SDKP di WPP – NRI wilayah Timur;
3. Jumlah Kapal Pengawas/speedboat pengawas yang siap operasi;
4. Jumlah kawasan konservasi perairan yang diawasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Jumlah jenis ikan yang dilindungi yang dikelola sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
6. Jumlah pelaku usaha pemanfaatan pulau-pulau kecil yang taat
terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku;
7. Persentase Penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan yang disidik, dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
8. Jumlah pemenuhan sarana prasarana pengawasan yang memadai
secara akunTabel dan tepat waktu;
9. Indeks Kompetensi dan integritas ASN Pangkalan PSDKP Tual;
10. Ketersediaan Data dan Informasi Pengawasan SDKP yang Valid dan handal;
11. Nilai/Skor SAKIP Pangkalan Pengawasan SDKP Tual; 12. Nilai Kinerja Anggaran Pangkalan Pengawasan SDKP Tual;
13. Tersedianya manajemen pengetahuan standar UPT Pangkalan PSDKP Tual;
14. Nilai Maturitas SPIP Pangkalan PSDKP Tual. E. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33/PERMEN-KP/2016, struktur organisasi Pangkalan Pengawasan SDKP Tual terdiri dari Kepala Pangkalan yang merupakan Pejabat Eselon III membawahi Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pengawasan, dan Kepala Seksi Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran, serta Kelompok Jabatan Fungsional, seperti tercantum dalam Gambar 1 berikut :
8 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Gambar 1. Struktur Organisasi Pangkalan Pengawasan SDKP Tual F. Wilayah Kerja
Wilayah kerja Pangkalan Pengawasan SDKP Tual meliputi 3 Propinsi (Maluku, Papua dan Papua Barat) dan 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yakni :
a. WPP 714, meliputi perairan Laut Banda
b. WPP 715, meliputi perairan Laut Seram, Laut Halmahera dan Teluk Bintuni
c. WPP 718, meliputi Laut Aru dan Laut Arafuru
Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada Gambar 2 berikut:
9 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Dalam pelaksanaan operasional pengawasan di wilayah kerja, Pangkalan Pengawasan SDKP Tual membawahi 5 Satuan Pengawasan SDKP, yaitu:
1)
Satuan Pengawasan SDKP Maluku Tenggara Barat (MTB) Wilker PSDKP Kisar
2)
Satuan Pengawasan SDKP Sorong Wilker PSDKP Sorong Selatan Wilker PSDKP Raja Ampat
3)
Satuan Pengawasan SDKP Kaimana Wilker PSDKP Fak Fak
Wilker PSDKP Wimro / Teluk Bintuni Wilker PSDKP Avona
4)
Satuan Pengawasan SDKP Mimika Wilker PSDKP Asmat
5)
Satuan Pengawasan SDKP Merauke10 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PANGKALAN
PENGAWASAN SDKP TUAL
A. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pengawasan SDKP
a. Kegiatan Penatausahaan
Kegiatan penatausahaan atau administrasi perkantoran dan pengelolaan surat menyurat meliputi pengarsipan surat masuk, surat keluar, surat perintah tugas dan surat-surat kedinasan lainnya. Tata cara pembuatan naskah dinas dan pola klasifikasi kearsipan serta penomoran berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Nomor: 01416/DJPSDKP/I/2017 tanggal 26 Januari 2017 tentang Penomoran, Penataan Kop, dan Penggunaan cap pada surat Dinas Unit Pelaksana Teknis Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Jumlah surat menyurat yang terealisasi sampai dengan bulan Desember Tahun 2017 ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Persuratan Pangkalan PSDKP Tual selama Tahun 2017
No Bulan Jenis Surat
Surat Masuk Surat Keluar
1 Januari 97 109 2 Februari 85 55 3 Maret 106 110 4 April 77 76 5 Mei 99 112 6 Juni 61 96 7 Juli 81 156 8 Agustus 92 117 9 September 74 108 10 Oktober 67 131 11 November 83 112 12 Desember 46 42 Jumlah 968 1224
Sumber: Sub Bagian TU Pangkalan PSDKP Tual
b. Kepegawaian 1. Profil pegawai
Jumlah keseluruhan pegawai Pangkalan Pengawasan SDKP Tual sampai Desember Tahun 2017 sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal PSDKP Nomor 71/KEP-DJPSDKP/2017 tanggal 30 Desember 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Nomor 46/KEP-DJPSDKP/2017 tanggal 21 Agustus 2017 tentang Penempatan personel pada Unit Pelaksana Teknis, dan Satuan Pengawasan SDKP
11 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
sebanyak 102 orang, yang terdiri dari PNS Pusat Direktorat Jenderal Pengawasan SDKP sebanyak 49 orang, PNS Pemda yang diperbantukan di Satwas dan Wilker sebanyak 14 orang dan tenaga kontrak sebanyak 38 orang, untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah:
Tabel 2. Komposisi Pegawai Pangkalan Pengawasan SDKP Tual berdasarkan Unit Kerja
No. Unit Kerja PNS
Pusat PNS Pemda Tenaga Kontrak Jumlah (Orang)
1 Pangkalan Pengawasan SDKP Tual 24 - 18 42
- Wilker Pengawasan SDKP Dobo 2 - 3 5
- Wilker Pengawasan SDKP Warabal 1 - 3 4
2 Satuan Pengawasan SDKP Sorong 7 3 4 14
- Wilker Pengawasan SDKP Sor Sel 1 2 - 3
- Wilker Pengawasan SDKP Raja Ampat 2 1 1 4
3 Satwas Pengawasan SDKP Merauke 2 - 1 3
- Wilker Pengawasan SDKP Wanam 1 - 1 2
4 Satuan Pengawasan SDKP Maluku
Tenggara Barat 3 1 2 6
- Wilker Pengawasan SDKP Kisar - 2 - 2
5 Satuan Pengawasan SDKP Kaimana 2 1 3 6
- Wilker Pengawasan SDKP Wimro 1 - 1 2
- Wilker Pengawasan SDKP Fak Fak 1 2 1 4
6 Satuan Pengawasan SDKP Mimika 2 1 2 5
- Wilker Pengawasan SDKP Asmat - 1 - 1
Total 49 14 38 102
Sumber: Bagian Kepegawaian Sub Bagian Tata Usaha Pangkalan PSDKP Tual
Untuk tingkat pendidikan SDM pegawai yang ada di Pangkalan Pengawasan SDKP Tual ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah ini :
Gambar 3. Grafik jumlah pegawai Pangkalan PSDKP Tual berdasarkan tingkat pendidikan 5 11 3 24 6
Grafik Jumlah Pegawai Pangkalan PSDKP
Tual Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SMA
DIII
DIV
S1
S2
12 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Sedangkan berdasarkan golongan, jumlah SDM pegawai ditunjukkan pada Gambar 4 berikut:
Gambar 4. Diagram jumlah pegawai Pangkalan PSDKP Tual berdasarkan golongan
2. Pengembangan SDM
Berbagai upaya ditempuh untuk meningkatkan kualitas dan kinerja SDM yang ada saat ini guna untuk memaksimalkan pelaksanaan tugas pokok Pangkalan Pengawasan SDKP Tual melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat), serta memenuhi undangan dari pusat maupun penugasan dari Kepala Pangkalan untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan pelaksanaan tugas pengawasan dan administrasi perkantoran. Pada tahun 2017 dilaksanakan peningkatan kompetensi pegawai dengan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan (Diklat) baik undangan dari pusat ataupun dari lembaga diklat yang terakreditasi, seperti terlihat pada Tabel 3 berikut :
Tabel 3. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang diikuti oleh Pegawai Lingkup Pangkalan PSDKP Tual
No Jenis Diklat Jumlah
Pegawai yang mengikuti
Tanggal
Pelaksanaan Lokasi Diklat
1 Diklat Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan 13 orang 20 Maret - 28 April 2017 BDA Sukamandi 2 Diklat English
Language Training 1 orang 27 April - 28 Juli 2017
The University of Queensland -
Australia
3 Diklat Pengadaan
Barang dan Jasa 1 orang 24 Juli - 29 Juli 2017
Makassar - Sulsel
4 Diklat HAM di
Bidang Perikanan 1 orang 23 Oktober - 27 Oktober 2017
BDA Sukamandi II/a; 1; 2% II/c; 5; 10% II/d; 6; 12% III/a; 21; 43% III/b; 11; 23% III/c; 1; 2% III/d; 3; 6% IV/a; 1; 2%
Grafik Jumlah Pegawai Pangkalan PSDKP
Tual Berdasarkan Golongan
13 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Kenaikan pangkat adalah bentuk penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerja dan pengabdiannya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil, maka pada tahun 2017 ada beberapa Pegawai Negeri di Pangkalan Pengawasan SDKP Tual yang mengalami kenaikan pangkat, yang ditunjukkan pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Daftar Pegawai yang naik pangkat pada Tahun 2017
No Nama/NIP Pangkat, Gol.
lama
Pangkat, Gol. Baru
TMT 1 Hariyadi Nugroho, S.IP,
M.Si
NIP. 19691210 199403 1 013
Penata Tk.I, III/d Pembina, IV/a 01 April 2017
2 Salman Mokoginta, S.St.Pi, M.Si
NIP. 19750102 200502 1 002
Penata, III/c Penata Tk.I, III/d 01 April 2017
3 Herwin Salurante, S.T NIP. 19820101 200502 1 002
Penata, III/c Penata Tk.I, III/d 01 April 2017
4 Yopi Yuspilan, S.Pi
NIP. 19830609 200801 1 003
Penata Muda Tk.I, III/b
Penata, III/c 01 April 2017
5 Titianti Seknun, S.Sos NIP. 19720319 200212 2 001
Penata Muda, III/a Penata Muda Tk.I, III/b
01 April 2017 6 Vicki Eko Arfiandhy, A.Md
NIP. 19831031 200901 1 006
Pengatur Tk.I, II/d Penata Muda, III/a 01 April 2017
Sumber: Bagian Kepegawaian Pangkalan PSDKP Tual
c. Program dan Anggaran
Kebutuhan anggaran UPT Pangkalan Pengawasan SDKP Tual dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung tercapainya tugas pokok dan fungsi UPT, Gambar berikut ini menunjukkan perkembangan anggaran UPT Pangkalan PSDKP Tual dari tahun 2012 sampai dengan ke tahun 2017 tercantum dalam Gambar 5 sebagai berikut:
14 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Gambar 5. Perkembangan Anggaran Pangkalan PSDKP Tual dari tahun 2012 – 2017
Anggaran yang dikelola Pangkalan Pengawasan SDKP Tual pada Tahun 2017 sesuai DIPA Nomor : 032.05.2.440853/ 2017 tanggal 07 Desember 2016, mendapat alokasi dana sebesar Rp. 15.701.776.000,- (Lima Belas Milyar Tujuh Ratus Satu Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Rupiah) dan terjadi revisi anggaran, sehingga PAGU anggaran Pangkalan PSDKP Tual menjadi Rp. 17.603.307.000,- (Tujuh Belas Milyar Enam Ratus Tiga Juta Tiga Ratus Tujuh Ribu Rupiah).
Realisasi anggaran tahun 2017 yang telah dicapai oleh Pangkalan Pengawasan SDKP Tual pada tahun 2017 sebesar 98,73% atau sebesar Rp 17.379.502.399,- (Tujuh Belas Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan Lima Ratus Dua Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Rupiah) dari total anggaran yang di alokasikan yaitu Rp. 17.603.307.000,- (Tujuh Belas Milyar Enam Ratus Tiga Juta Tiga Ratus Tujuh Ribu Rupiah). Rincian penyerapan anggaran per kegiatan dapat dilihat pada tabel 5 berikut :
Tabel 5. Rincian Penyerapan Anggaran per Kegiatan Pangkalan Pengawasan SDKP Tual periode Januari – Desember 2017
Kode Kegiatan/Sub
Kegiatan/Jenis Belanja/Rincian
Belanja
Jumlah Anggaran
(Rp) Anggaran (Rp) Realisasi Persentase (%) Sisa Anggaran (Rp)
2350 Program Pemantauan dan Operasi Armada 6.906.856.000 5,064,433,450 99.95 2,386,550 2351 Program Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan 123.920.000 777,222,671 56.61 595,661,329 2352 Program Peningkatan 29.400.000 1,349,061,240 99.30 9,478,760 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 2012 2013 2014 2015 2016 2017 16.563.746.000 16.563.746.000 15.312.682.000 54.746.745.000 52.012.286.000 17.603.307.000 PA GU ( R p ) TAHUN ANGGARAN
Perkembangan anggaran Pangkalan PSDKP Tual Tahun
2012 - 2017
15 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7 Kode Kegiatan/Sub Kegiatan/Jenis Belanja/Rincian Belanja Jumlah Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) Persentase (%) Sisa Anggaran (Rp) Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan 2353 Program Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan 208.500.000 1,799,634,929 86.74 275,149,071 2355 Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya 10.334.631.000 12,622,851,805 91.05 1,240,962,195 TOTAL 17.603.307.000 17.379.502.399 98,73% 223.804.601
Sumber: Bagian Keuangan – Sub Bagian Tata Usaha Pangkalan PSDKP Tual
Perkembangan serapan anggaran bulanan pada Tahun 2017 ditunjukkan pada Gambar 6 berikut :
Gambar 6. Grafik perkembangan serapan anggaran perkegiatan bulan Januari – Desember 2017
d. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
Berdasarkan Laporan BMN Semester II tahun Anggaran 2017, pengelolaan BMN yang ada di Pangkalan Pengawasan SDKP Tual sebagai berikut:
1. Neraca BMN menyajikan informasi tentang posisi Aset Tetap, seperti: Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan dan Jembatan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya. Selain itu, dalam Neraca BMN tersebut juga menyajikan informasi tentang Barang Persediaan/Aset lancar. Berdasarkan Neraca BMN per 31 Desember 2017 menunjukkan bahwa nilai Aset Pangkalan PSDKP Tual
16 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
sebesar Rp. 159.682.161.349,- (Seratus Lima Puluh Sembilan Milyar Enam Ratus Delapan Puluh Dua Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Sembilan Rupiah) mengalami penyusutan sebesar Rp. 54.729.787.718,- (Lima Puluh Empat Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Delapan Belas Rupiah) menjadi Rp. 104.952.373.631,- (Seratus Empat Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Enam Ratus Tiga Puluh Satu Rupiah) yang terdiri dari Aset Tetap sebesar Rp. 104.920.039.514,- (Seratus Empat Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Juta Tiga Puluh Sembilan Ribu Lima Ratus Empat Belas Rupiah), dan Aset Lancar sebesar Rp. 319.850.000,- (Tiga Ratus Sembilan Belas Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah);
2. Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2017 yaitu Rp. 104.920.039.514,- terdiri dari:
a. Tanah senilai Rp. 12.933.259.258,-
b. Peralatan dan Mesin senilai Rp. 40.089.114.720,- c. Gedung dan Bangunan senilai Rp. 20.591.038.912,- d. Jalan dan jembatan senilai Rp. 429.658.072,- e. Irigasi senilai Rp. 29.803.953.589,-
f. Jaringan senilai Rp. 550.860.923,-
g. Aset tetap dalam renovasi senilai Rp. 142.680.000,- h. Aset Tetap Lainnya senilai Rp. 379.474.040,-
i. Software senilai Rp 9.800.000,-
Mengalami peningkatan senilai Rp. 9.215.907.141,- (Sembilan Milyar Dua Ratus Lima Belas Juta Sembilan Ratus Tujuh Ribu Seratus Empat Puluh Satu Rupiah) Dibandingkan dengan periode 31 Desember 2016 senilai Rp. 95.736.466.490,- (Sembilan Puluh Lima Milyar Tujuh Ratus Tiga Puluh Enam Juta Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu Empat Ratus Sembilan Puluh Rupiah) yang terdiri dari Aset Tetap sebesar Rp. 95.715.231.087,- (Sembilan Puluh Lima Milyar Tujuh Ratus Lima Belas Juta Dua Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Delapan Puluh Tujuh Rupiah), dan Aset Lancar sebesar Rp. 508.000,- (Lima Ratus Delapan Ribu Rupiah). Perkembangan nilai aset BMN Pangkalan PSDKP Tual dari tahun 2013 sampai 2017 tersaji dalam grafik pada Gambar 7 berikut :
17 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Gambar 7. Perkembangan nilai aset BMN Pangkalan PSDKP Tual dari tahun 2013 – 2017
B. Pelaksanaan Kegiatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan
a. Pengawasan Penangkapan Ikan
Salah satu objek pengawasan sumber daya
perikanan Pangkalan, satwas dan wilker lingkup UPT Pangkalan Pengawasan SDKP Tual adalah kapal-kapal perikanan baik penangkap ikan maupun kapal pengangkut. Berdasarkan alat penangkapan ikan yang dioperasikan, jumlah kapal perikanan yang beroperasi di wilayah pengawasan UPT Pangkalan Pengawasan SDKP Tual dengan berbagai jenis alat tangkap selama tahun 2017
ditunjukkan pada Tabel 6 berikut:
Gambar 8. Pemeriksaan dokumen pada
kapal perikanan
2013 2014 2015 2016 2017 27.708.199.629 27.715.601.129 54.888.222.209 95.715.231.087 104.920.039.514 8.606.250 74.015.001 380.000 508.000 319.850.000PERKEMBANGAN NILAI ASET BMN STASIUN PSDKP
TUAL TAHUN 2013 - 2017
Aset Tetap Aset Lancar18 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Tabel 6. Rekapitulasi Kapal perikanan yang laik operasi di wilayah Pangkalan Pengawasan SDKP Tual berdasarkan jenis alat penangkapan ikan pada tahun 2017
Sumber: Seksi Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pangkalan PSDKP Tual
Jumlah kapal tersebut dapat diketahui melalui rekapitulasi frekuensi kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan yang dilaporkan dari Satwas dan Wilker Lingkup Pangkalan Pengawasan SDKP Tual selama Januari sampai dengan Desember 2017. Objek pengawasan ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan unit pengolahan ikan (UPI) di suatu daerah. Hal ini berkaitan dengan kewajiban adanya kapal-kapal untuk mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Pangkalan dan mempunyai kesatuan unit kerja dengan UPI. Jumlah keseluruhan kapal penangkap dan pengangkut yang laik operasi di wilayah kerja Pangkalan Pengawasan SDKP Tual selama tahun 2017 adalah sebanyak 2.732 Kapal.
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa jumlah kapal berdasarkan alat tangkap didominasi oleh kapal dengan alat tangkap jaring insang (Gill Net) sebanyak 862 kapal dan pancing cumi (Squid jigging) sebanyak 465 kapal, sedangkan untuk kapal angkut berjumlah 461 kapal. Kapal-kapal penangkap dan pengangkut tersebut sebagian besar/ didominasi oleh kapal-kapal berbendera indonesia. Kapal perikanan tersebut merupakan armada penangkapan bagi perusahaan perikanan yang nantinya hasil tangkapannya akan diolah maupun diekspor ke luar negeri. Sedangkan armada pengangkutan dilakukan oleh kapal-kapal berbendera asing, seperti Hongkong dan China.
Berdasarkan ukuran kapal (Gross Tonage) serta ijin yang yang dikeluarkan, jumlah kapal perikanan yang beroperasi di wilayah pengawasan UPT Pangkalan
19 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Pengawasan SDKP Tual baik dari ijin Pusat, Propinsi ataupun dalam bentuk Bukti Pencatatan Kapal Perikanan yang diterbitkan oleh propinsi selama tahun 2017 ditunjukkan pada Tabel 7 berikut:
Tabel 7. Rekapitulasi Kapal perikanan di wilayah Pangkalan Pengawasan SDKP Tual berdasarkan jenis ijinnya pada tahun 2017
NO PANGKALAN/SATWAS/WILKER JUMLAH KAPAL BERDASARKAN UKURAN GT TAHUN 2017 >30 GT (IJIN PUSAT) 11 - 30 GT (IJIN PROVINSI) ≤10 GT (IJIN PROVINSI /BPKP) TOTAL 1 PANGKALAN PSDKP TUAL 13 44 35 92 2 SATWAS SDKP SORONG 41 27 369 437 3 SATWAS SDKP MERAUKE 313 159 40 512 4 SATWAS SDKP KAIMANA 44 51 6 101 5 SATWAS SDKP SAUMLAKI (MTB) 11 11 58 80 6 SATWAS SDKP MIMIKA 98 31 24 153 7 WILKER PSDKP WARABAL 74 30 10 114 8 WILKER PSDKP DOBO 744 79 49 872 9 WILKER PSDKP ASMAT 4 14 10 28 10 WILKER PSDKP WANAM - - - - 11 WILKER PSDKP RAJAAMPAT 5 1 - 6 12 WILKER PSDKP FAKFAK 6 61 261 328 13 WILKER PSDKP WIMRO 3 - 6 9
14 WILKER PSDKP SORONG SELATAN - - - -
15 WILKER PSDKP KISAR - - - -
TOTAL 1.356 508 868 2.732
Sumber: Seksi Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pangkalan PSDKP Tual
Jumlah kapal tersebut dapat diketahui melalui rekapitulasi frekuensi kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan yang dilaporkan dari Satwas dan Wilker Lingkup Pangkalan Pengawasan SDKP Tual selama Januari sampai dengan Desember 2017. Jumlah keseluruhan kapal penangkap dan pengangkut berdasarkan ijin yang dikeluarkan serta laik operasi di wilayah kerja Pangkalan Pengawasan SDKP Tual selama tahun 2017 adalah sebanyak 2.732 Kapal.
Tabel 7 diatas menunjukkan bahwa jumlah kapal tersebut didominasi oleh jenis kapal berukuran diatas 30 GT yang merupakan kapal dengan ijin pusat, sedangkan kapal – kapal berukuran 11 – 30 GT merupakan kapal dengan ijin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi dengan total sebanyak 508 kapal. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR PER.30/MEN/2012 TGL. 27 Desember 2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap bahwa kapal – kapal diterbitkan ijinnya berdasarkan ukuran tonase kapal, serta kewenangan dalam penerbitan ijin kapal diatur seperti pada Gambar 9 berikut :
20 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Gambar 9. Bagan Kewenangan Penerbitan Izin Kapal Perikanan (SIUP, SIPI /SIKPI)
Berdasarkan Gambar di atas, kewenangan penerbitan izin dikelompokkan berdasarkan ukuran kapal. Dengan diberlakukannya Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dimana kewenangan pemerintah kabupaten / kota dilaksanakan oleh pemerintah provinsi yang bersangkutan, sehingga penerbitan izin bagi kapal – kapal perikanan yang berukuran < 10 GT dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dengan menerbitkan Bukti Pencatatan Kapal Perikanan (BPKP) bagi nelayan kecil.
Pangkalan Pengawasan SDKP Tual sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pengawasan SDKP, beserta lingkup kerjanya di Satwas dan Wilker Pengawasan yang dibawahinya telah melaksanakan kegiatan pelayanan Penerbitan Surat Laik Operasi (SLO) dengan melakukan pemeriksaan kapal dan dokumennya pada saat kedatangan dan keberangkatan kapal.
Berikut data penerbitan hasil pemeriksaan kapal (HPK) dan Surat Laik Operasi (SLO) serta Surat Keterangan Pengganti SLO (SKP SLO) yang diterbitkan oleh Pangkalan, Satwas dan Wilker Lingkup UPT Pangkalan PSDKP Tual Tahun 2017 tercantum dalam Tabel 8 berikut:
Kapal > 10 – 30 GT
Untuk orang :
o Berdomisili di wilayah administrasinya o Beroperasi di WPP Proinsi tb
o Tidak ada modal asing / Tenaga Kerja Asing
kapal perikanan yang berukuran < 10 GT dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dengan menerbitkan Bukti Pencatatan Kapal Perikanan (BPKP) bagi nelayan kecil.
21 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Tabel 8. Jumlah HPK dan SLO yang diterbitkan lingkup Pangkalan PSDKP Tual tahun 2017
NO PANGKALAN/SATWAS/WILKER JUMLAH TOTAL % LAIK
OPERASI JUMLAH SKP SLO JUMLAH KAPAL TIDAK LAIK OPERASI HPK SLO D B 1 PANGKALAN PSDKP TUAL 148 185 154 83,24% 31 0 2 SATWAS SDKP SORONG 3.146 3.042 2.784 91,52% 258 0 3 SATWAS SDKP MERAUKE 1.062 1.135 1.126 99,21% 9 0 4 SATWAS SDKP KAIMANA 195 300 292 97,33% 8 0 5 SATWAS SDKP SAUMLAKI (MTB) 93 141 122 86,52% 19 0 6 SATWAS SDKP MIMIKA 326 570 565 99,12% 5 0 7 WIKER PSDKP WARABAL 316 496 468 94,35% 28 0 8 WILKER PSDKP DOBO 1.770 1.954 1.885 96,47% 69 0 9 WILKER PSDKP ASMAT 62 62 62 100,00% 0 0 10 WILKER PSDKP WANAM 0 0 0 0,00% 0 0 11 WILKER PSDKP RAJAAMPAT 27 27 27 100,00% 0 0 12 WILKER PSDKP FAKFAK 175 499 273 54,71% 226 0 13 WILKER PSDKP WIMRO 20 21 21 100,00% 0 0 JUMLAH 7.340 8.432 7.779 92,26% 653 0
Sumber: Seksi Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pangkalan PSDKP Tual
Pada tahun 2017, SLO yang sudah diterbitkan dari seluruh Satwas dan Wilker lingkup Pangkalan Pengawasan SDKP Tual sebanyak 7.779 lembar SLO. Adapun jumlah kedatangan kapal yang diperiksa dan dituangkan dalam form hasil pemeriksaan kapal yang telah dikeluarkan adalah 7.340 form, sedangkan untuk form keberangkatan kapal sebanyak 8.432 form. Surat keterangan pengganti SLO (SKP SLO) diterbitkan sebagai pengganti Surat Laik Operasi. SKP SLO diberikan kepada kapal – kapal yang tidak laik operasi kegiatan penangkapan ikan yang disebabkan karena akan melaksanakan perbaikan (docking) kapal, perbaikan mesin utama dan mesin bantu, serta bagi kapal – kapal yang akan kembali ke pelabuhan pangkalan (home base). Pada tahun 2017, jumlah SKP SLO yang diterbitkan sebanyak 653 lembar.
Salah satu kegiatan pengawasan terhadap objek pengawasan kapal penangkap ikan adalah monitoring hasil tangkapan kapal penangkap ikan. Pengawasan ini dilaksanakan dengan mencatat jenis dan jumlah hasil tangkapan beserta pendistribusian hasil tangkapan. Jenis dan jumlah ikan hasil tangkapan sangat dipengaruhi oleh jenis alat tangkap yang digunakan dan tonage kapal. Sedangkan distribusi kapal sangat dipengaruhi oleh pemilik kapal/asal kapal. Rekapitulasi hasil tangkapan dari kapal penangkap ikan pada Satwas dan Wilker
22 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
lingkup Pangkalan PSDKP Tual ditunjukkan pada grafik di Gambar 10 di bawah ini :
Gambar 10. Rekapitulasi jenis dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Pangkalan di Satuan Pengawasan dan Wilayah Kerja Lingkup Pangkalan PSDKP Tual
Dari hasil rekapitulasi jumlah hasil tangkapan di beberapa unit kerja Pangkalan Pengawasan SDKP Tual di Satwas dan Wilker Pengawasan SDKP, hasil tangkapan didominasi oleh jenis ikan tongkol (Auxis thazard) sebanyak 13.989 ton, dan ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) sebanyak 13.405 ton. Hasil tangkapan lainnya terdiri dari cucut, kerapu, kurisi, lencam, lemuru, selar sebanyak 11.622 ton. Hasil tangkapan tersebut wajib dilaporkan oleh setiap kapal perikanan dan diverifikasi melalui pengawas perikanan apabila mendaratkan hasil tangkapannya sesuai dengan pelabuhan pangkalan kapal tersebut, dalam rangka ketelusuran (traceability) untuk memastikan hasil tangkapan bukan dari kegiatan Illegal Fishing.
b. Pengawasan Pengolahan, Pengangkutan dan Pemasaran Ikan Pelaksanaan kegiatan pengawasan bidang pengolahan, pengangkutan dan pemasaran ikan di Pangkalan Pengawasan SDKP Tual dilakukan sesuai Keputusan Direktur Jenderal P2SDKP Nomor: KEP.042/DJ-P2SDKP/2008 tanggal 28 Juli 2008 tentang Petunjuk Teknis Operasional Pengawasan Pengolahan, Pengangkutan dan Pemasaran Ikan, yang obyeknya meliputi Pengawasan Pengolahan (meliputi :
23 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
SIUP, SKP, Sertifikat PMMT/ HACCP, bahan baku/bahan tambahan/ bahan penolong/alat yang membahayakan kesehatan manusia, ijin menggunakan tenaga kerja asing/ IMTA, produk hasil perikanan dan kapal penangkap/ pengangkut yang melakukan pengolahan) dan pengawasan pengangkutan dan pemasaran ikan (meliputi: SIKPI, SKP, sertifikat kesehatan untuk konsumsi manusia, sertifikat kesehatan ikan, SKAI, PEB, PIB, produk hasil perikanan, dan lalu lintas ikan hidup dan jenis ikan yang membahayakan manusia dan lingkungan), serta tempat pengawasannya dilakukan dilokasi:
1. Penanganan ikan dan/ atau UPI, lokasi pengumpul. 2. Pelabuhan laut, pelabuhan udara dan TPI.
3. Kapal penangkap/ pengangkut ikan yang melakukan pengolahan ikan. Berikut merupakan total unit usaha UPI yang diawasi di wilayah Pengawasan UPT Pangkalan Pengawasan SDKP Tual yang aktif selama tahun 2017 seperti yang tercantum dalam Tabel 9:
Tabel 9. Jumlah UPI yang terperiksa di wilayah Pangkalan Pengawasan SDKP Tual
No Pangkalan/Satwas/Wilker Jumlah UPI yang terperiksa
1 Pangkalan PSDKP Tual 2
2 Wilker PSDKP Dobo 2
3 Wilker PSDKP Warabal 0
4 Satwas PSDKP Sorong 3
5 Wilker PSDKP Sorong Selatan 0
6 Wilker PSDKP Raja Ampat 0
7 Satwas PSDKP Merauke 1 10 Satwas PSDKP Kaimana 1 11 Wilker PSDKP Fak-Fak 0 12 Wilker PSDKP Wimro 0 13 Satwas PSDKP Mimika 4 14 Satwas PSDKP Maluku Tenggara Barat 9 15 Wilker Kisar 0
Jumlah Total UPI (Unit) 38
Sumber: Seksi Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Pangkalan PSDKP Tual
Berdasarkan data diatas, jumlah UPI yang terperiksa lingkup Pangkalan PSDKP Tual sebanyak 38 Unit Usaha. Unit Pengolah Ikan tersebut dikategorikan dalam skala kecil, dimana kapasitas bahan baku berkisar 1 – 3 ton, serta belum memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP). Dari 38 unit usaha yang terawasi hanya 86% unit usaha yang taat dalam menjalankan usahanya. Unit usaha yang taat
24 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
dikategorikan dengan adanya Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), seperti yang tercantum dalam grafik pada Gambar 11 di bawah ini :
Gambar 11. Grafik Persentase Ketaatan Unit Pengolah Ikan lingkup Pangkalan PSDKP Tual
c. Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan
Kegiatan pengawasan usaha
pembudidayaan ikan dalam rangka
pelaksanaan peraturan
perUndang-Undangan di bidang usaha
pembudidayaan ikan, hal ini sesuai dengan Undang-Undang No 45 Tahun 2009 tentang perikananan pasal 66B, yang menyatakan pelaksanaan tugas pengawas perikanan dilakukan di sentra kegiatan perikanan, area pembenihan ikan serta area pembudidayaan ikan.
Kegiatan pengawasan usaha pembudidayaan ikan di Pangkalan Pengawasan SDKP Tual dilakukan sesuai dengan surat keputusan Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Nomor: 154/DJ-PSDKP/V/2010 tentang Petunjuk Teknis Operasional Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan. Pengawasan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan persyaratan administrasi berupa kelengkapan dan keabsahan dokumen, penggunaan pakan dan obat selain itu juga dilakukan pendataan tentang jenis usaha, sistem
Gambar 12. Kegiatan pengawasan Keramba
Jaring Apung
86% 14%
Persentase Ketaatan UPI
UPI Taat UPI Tidak Taat25 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
budidaya, tenaga kerja serta lokasi usaha budidaya untuk pemetaan lokasi budidaya.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan usaha pembudidayaan ikan di Pangkalan Pengawasan SDKP Tual, ditunjukkan pada Tabel 10 berikut : Tabel 10. Rekap Data Kegiatan pengawasan usaha budidaya lingkup Pangkalan
PSDKP Tual Tahun 2017 No Unit Pelaksana Teknis Jumlah Unit Budidaya Ikan yang terperiksa Ket. 1 Pangkalan PSDKP Tual 10 2 Wilker PSDKP Dobo 1 3 Wilker PSDKP
Warabal 0 Tidak Ada Unit Pembudidayaan Ikan
4 Satwas PSDKP Sorong 0 5 Wilker PSDKP Sorong Selatan 0 6 Wilker PSDKP Raja Ampat 1 7 Satwas PSDKP Merauke 0 10 Satwas PSDKP Kaimana 2 11 Wilker PSDKP Fak-Fak 0 12 Wilker PSDKP
Wimro 0 Tidak Ada Unit Pembudidayaan Ikan
13 Satwas
PSDKP Mimika
0 Tidak Ada Unit Pembudidayaan
Ikan 14 Satwas PSDKP Maluku Tenggara Barat 5 Jumlah 19 Unit Pembudidaya
Ikan yang Taat 19 Unit
Target Capaian
Kegiatan 15 Unit
26 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Berdasarkan hasil kegiatan pengawasan usaha budidaya ikan di wilayah kerja Pangkalan Pengawasan SDKP Tual selama tahun 2017, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jenis usaha budidaya yang ada meliputi budidaya kerang mutiara (Pinctada maxima), budidaya ikan Kerapu dengan Keramba Jaring Apung (KJA) serta budidaya rumput laut. Adapun skala usaha untuk budidaya
rumput laut dan KJA masuk dalam skala mikro, sedangkan usaha budidaya kerang mutiara masuk dalam skala kecil dan menengah.
Dokumen perizinan, pada umumnya semua usaha budidaya yang diperiksa telah memiliki SIUP/IUP terkecuali untuk usaha budidaya rumput laut skala mikro yang memang tidak diwajibkan memiliki dokumen perizinan.
C. Pelaksanaan Kegiatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan
Pengawasan Kawasan Konservasi Perairan
Kawasan Konservasi Perairan atau sering disingkat dengan KKP menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana diubah dengan Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan. Penetapan KKP didasarkan kepada tiga kriteria utama (Pasal 9 PP No. 60 Tahun 2007) : Ekologi ; Sosial dan Budaya; serta Ekonomi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ditetapkannya suatu kawasan sebagai KKP tidak serta-merta melarang aktifitas mata pencaharian masyarakat yang misalnya, bergantung kepada sumber daya laut, konsep “Konservasi” dalam KKP lebih menekankan aspek pengelolaan yang berkelanjutan.
Kawasan konservasi yang masuk dalam wilayah kerja Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tual sebanyak 4 kawasan konservasi yaitu :
1. Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau kecil Pulau Kei Kecil, Pulau-Pulau dan Perairan Sekitarnya (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku);
Gambar 13. Kegiatan pengawasan usaha
budidaya mutiara dengan sistem keramba
27 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
2. Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kepulauan Aru Bagian Tenggara dan Laut sekitarnya (Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku);
3. Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat (Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat);
4. Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Waigeo sebelah barat dan laut di sekitarnya (Papua Barat).
Dalam rangka pencapaian target kinerja tersebut di atas, Pangkalan PSDKP Tual sebagai unit pelaksana teknis Ditjen PSDKP memiliki tugas melakukan pengawasan kawasan konservasi perairan yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan agar sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. a. Satwas SDKP Sorong
Satuan pengawasan SDKP sorong telah melaksanakan Kegiatan pengawasan di kawasan konservasi perairan daerah dibagian selatan perairan Selat Dampir Kabupaten Sorong Titik koordinat 1⁰05’24,8’’ S – 131⁰04’36.5’’ E. Pengawasan dilakukan terhadap ekosistem mangrove yang ada, luas ekosistem mangrove di daerah bagian Barat Selat Dampir ±299.997,51 Ha dengan kondisi masih relatif baik di dominasi jenis Rhizopora, substrak terdiri dari pasir dan lumpur serta karang. Pemanfaatan digunakan sebagai kawasan konservasi perairan daerah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta dibawah ini.
Gambar 14. Peta Lokasi Pengawasan Kawasan Konservasi Selat Dampir bagian selatan Kota Sorong
b. Wilker PSDKP Raja Ampat
Wilker PSDKP Raja Ampat masuk dalam wilayah kerja Satwas SDKP Sorong, kawasan konservasi yang masuk dalam wilayah kerja wilker ini adalah Kawasan
28 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat (Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat) dan Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Waigeo sebelah barat dan laut di sekitarnya (Papua Barat). Pengawasan dilakukan dengan melakukan operasi gabungan antara Pangkalan PSDKP Tual, Satwas SDKP Sorong, dan Wilker PSDKP Raja Ampat serta Wilker KKPN Raja Ampat terhadap kegiatan perikanan di sekitar kawasan konservasi Suaka Alam Perairan Kepulauan Raja Ampat.
Gambar 15. Peta kawasan konservasi Perairan Nasional Raja Ampat
c. Wilker PSDKP Kepulauan ARU (Dobo)
Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kepulauan Aru Bagian Tenggara dan Laut sekitarnya masuk dalam wilayah kerja Pangkalan PSDKP Tual Wilker Kepulauan Aru (DOBO), Adapun lokasi Pengawasan ekosistem di Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kepulauan Aru Bagian Tenggara dan Laut di Sekitarnya dilakukan di Pulau Enu Kecamatan Aru Selatan Timur Kabupaten Kepulauan Aru dengan koordinat 7⁰4’1.65”S - 134⁰3’.28.20”E, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta di bawah ini :
Gambar 16. Peta lokasi kawasan konservasi Perairan Nasional Kepulauan Aru Bagian Tenggara dan Laut di Sekitarnya
29 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Capaian pelaksanaan kegiatan utama yang mendukung sasaran program pengawasan sumber daya kelautan di wilker Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan Dobo adalah pada daerah ini ditemukan sisa-sisa perburuan hewan yang dilindungi yaitu jenis penyu, ditemukan adanya karapaks dan sarang penyu yang telah di buru oleh masyarakat disekitar pulau Enu selain itu pengawasan juga dilakukan terhadap ekosistem mangrove yang ada disekitar pulau enu, ekosistem mangrove dipulau ini masih tergolong baik dan tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan akibat penebangan maupun aktivitas pemanfaatan ekosistem mangrove.
Gambar 17. Sisa-sisa perburuan daging Penyu (karapaks) yang ditemukan di pulau Enu
Pengawasan Jenis Ikan yang Dilindungi
Jenis ikan yang dilindungi ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan/atau dilindungi berdasarkan ketentuan 29eriv internasional yang diratifikasi, termasuk telur, bagian tubuh, dan/atau produk turunannya (29erivate). Perlindungan tersebut bertujuan untuk menjaga dan menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan jenis ikan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan.
Pemerintah melalui keputusan menteri kelautan dan perikanan telah menetapkan status perlindungan beberapa jenis ikan yang semakin langka yaitu Ikan Terubuk, Napoleon, Hiu Paus, Hiu Martil, Hiu Koboi, Pari Manta, Bambu Laut, Penyu, Kepiting, Rajungan dan Lobster. Jenis perlindungan terhadap beberapa biota laut tersebut terdiri dari perlindungan penuh (Hiu Paus dan Pari Manta) dan perlindungan terbatas. Perlindungan terbatas terdiri dari beberapa macam yaitu terbatas waktu (Ikan Terubuk dan Bambu Laut), terbatas pada ukuran (Napoleon, Lobster, Rajungan dan Kepiting) dan terbatas untuk kegiatan ekspor (Hiu Martil dan Hiu Koboi). Keberadaan beberapa jenis ikan tersebut mendapat ancaman
30 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
yang serius dari kegiatan manusia, baik yang disebabkan oleh penangkapan yang berlebihan maupun karena aktivitas lain yang dapat menyebabkan kematian ikan-ikan tersebut.
Kegiatan pengawasan jenis ikan yang dilindungi meliputi 4 wilayah yaitu Pangkalan PSDKP Tual, Satwas Kaimana, Satwas Sorong dan Wilker Teluk Bintuni. Kegiatan Pengawasan jenis ikan meliputi kegiatan pengawasan langsung ke sentra-sentra perikanan atau unit-unit usaha budidaya.
a. Pangkalan PSDKP Tual
Pengawasan jenis ikan yang dilindungi selama 2017 dilakukan dibeberapa lokasi yaitu pada keramba jaring apung, kapal angkut ikan hidup, pasar-pasar tradisional maupun sentra-sentra perikanan. Pengawasan pada kapal angkut ikan hidup dilakukan pada kapal angkut KM. Pulau Mas 138 dengan tujuan pengangkutan Benoa - Bali. Dari hasil pengawasan tidak ditemukan ikan yang dilindungi maupun ikan yang diatur pengelolaannya.
Pangkalan PSDKP Tual juga melakukan pengawasan pada usaha keramba/budidaya di sekitar perairan Kepulauan Kei. Dari hasil pengawasan dikeramba milik bapak Yosep Sikteubun ditemukan jenis Ikan Napoleon yang dipelihara sebanyak 14 ekor. Menurut penanggung jawab keramba, Ikan Napoleon dipelihara hanya untuk dijadikan hiasan saja bukan untuk diperjual belikan. Ikan napoleon yang dipelihara dengan ukuran masih bisa dimanfaatkan (1-3 kg).
Selain itu Objek pengawasan jenis ikan yang dilindungi adalah pada pasar tradisional yang menurut informasi masyarakat masih terdapat penjualan daging penyu atau telur penyu. Pengawasan dilakukan pada pasar ikan langgur dimana di temukan penjualan daging penyu untuk dikonsumsi masyarakat. Informasi yang diperoleh dari penjual daging penyu ibu Bernadetha Russel jenis penyu yang diperjual belikan jenis penyu sisik. Penyu di peroleh dari seorang nelayan dari Pulau UT, Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual. Penyu dibeli dengan harga Rp. 850.000 untuk 2 ekor. Selanjutnya penyu dipotong-potong dan di masukkan dalam kantong plastik merah sebanyak 50 kantong, berat perkantong kira-kira ±1 Kg, selanjutnya penyu dibawa ke Pasar Langgur untuk dijual dengan harga Rp. 25.000/kantong. Menurut ibu Russel masyarakat Maluku Tenggara masih mempercayai khasiat mengkonsumsi daging penyu, ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang membeli daging penyu. Tindakan yang diambil Pengawas perikanan hanya memberikan sosialisasi terkait larangan penjualan biota yang dilindungi dan ibu russel bersedia membuat surat pernyataan tidak akan melakukan jual beli penyu atau hewan yang di lindungi lainnya. (dokumentasi terlampir)
31 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
b. Satwas SDKP Kaimana
Pengawasan jenis ikan yang dilindungi di Satwas Kaimana yang dilakukan di pada KJA di perairan Pulau mey-mey kabupaten kaimana dengan jarak tempuh sekitar 2,5 jam dari pelabuhan kaimana dengan menggunakan speed boat. Titik koordinat 3⁰43’8.28,20” S – 133⁰53’13,75” E pengawasan dilakukan terhadap ikan yang terdapat pada keramba jaring apung. Hasil pengawasan tidak ditemukan adanya jenis ikan yang dilindungi ataupun yang diatur pengelolaannya. Pengawasan juga dilakukan terhadap kelengkapan dokumen usaha budidaya dan ditemukan pemilik keramba tidak memiliki izin usaha perikanan (SIUP).
Pengawasan jenis ikan yang dilindungi di Satwas Kaimana juga dilakukan terhadap ikan duyung yang terdampar dan mati di perairan Pantai Coa Kabupaten Kaimana. Ikan Duyung (dugong dugon) termasuk dalam ikan yang dilindungi sesuai PP No. 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan hewan. Ikan tersebut ditemukan oleh masyarakat nelayan terdampar masih dalam keadaan hidup, namun setelah dilakukan upaya penyelamatan ikan duyung tersebut mati diakibatkan kondisi air laut yang semakin surut. Setelah dilakukan negosiasi dengan masyarakat akhirnya dilakukan pemusnahan bangkai ikan duyung dengan cara menimbun/ dikubur dengan menggunakan alat bantu ekskavator. (dokumentasi terlampir)
Gambar 18. Ikan Duyung yang terdampar di perairan pantai coa kaimana
c. Satwas SDKP Sorong
Pada Satwas Sorong pengawasan jenis ikan yang dilindungi maupun yang diatur pengelolaannya dilakukan pada PPI Kota Sorong yaitu pengepul/pedagang sirip ikan hiu. Hasil pengawasan Tidak Ditemukan Jenis ikan hiu yang dilindungi ataupun ikan yang diatur pengelolaannya. Selain melakukan pengawasan juga dilakukan sosialisasi kepada nelayan tentang jenis-jenis ikan yang dilindungin dan diatur pengelolaannya. (dokumentasi terlampir)
32 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
Berikut adalah hasil capaian pengawasan jenis ikan yang dilindungi lingkup Pangkalan Pengawasan SDKP Tual.
Tabel 11. Pengawasan jenis ikan yang dilindungi tahun 2017
NO Jenis Ikan Lokasi Pengawasan Rekomendasi
1 Lobster Kapal Angkut Ikan Hidup, KM
Pulau Mas 138, Desa Dumar, Kec. Dullah Selatan, Kota Tual
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Duyung perairan pantai Coa Kaimana Dilakukan penguburan
bangkai Duyung yang
terdampar
3 Napoleon Keramba Jaring apung Ohoi
Sathean Maluku Tenggara. - Sosialisasi kepada pemilik keramba tentang jenis ikan yang dilindungi.
- Ukuran ikan napoleon
diatas 1000 gr
4 Penyu - Penjualan Daging Penyu
dipasar tradisional Langgur
- pelepasliaran 130 ekor
anakan Tukik penyu lekang
dipantai malaumkarta
distrik makbon kota sorong.
- Pelepasliaran penyu di
Dulan pokpok kabupaten fak-fak
Sosialisasi kepada pedagang pasar tentang jenis bioata
yang dilindungi. Dan
pelepasliaran kembai ke alam
5 Rajungan Pengawasan penjualan
rajungan di pasar ikan Langgur Maluku Tenggara
- Masih ditemukan rajungan
bertelur yang
diperdagangkan
- Sosialisasi kepada
pedagang pasar tentang
jenis bioata yang
dilindungi.
6 Kepiting Bakau Kelompok nelayan Kepiting
Bakau “Sinar Abadi” Ohoi Evu maluku tenggara
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
7 Hiu Pengawasan Tehadap
Pengepul/pedagang sirip Hiu pada satwas SDKP sorong
Tidak Ditemukan Jenis Hiu yang dilindungi maupun yang diatur pengelolaannya
Pengawasan Pelaku Usaha Pemanfaatan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
Pengawasan kegiatan pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya dilaksanakan di pulau-pulau kecil, termasuk pulau-pulau terluar didasarkan atau berpedoman pada Petunjuk Teknis Peraturan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Nomor : 4/PER-DJPSDKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Perairan di sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengawas Perikanan Pangkalan Pengawasan SDKP Tual dengan metode deskriptif yaitu wawancara langsung
33 L A P O R A N T A H U N A N P A N G K A L A N P E N G A W A S A N S D K P T U A L T A H U N 2 0 1 7
dengan penanggung jawab perusahaan untuk memperoleh data baik primer maupun sekunder. Obyek pengawasan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya adalah kegiatan usaha budidaya laut.
Hasil kegiatan Pengawasan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang taat terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku pangkalan PSDKP Tual dilakukan adalah pada unit usaha Budidaya Siput Mutiara (Pinctada maxima) atau marine culture hal ini sudah sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal PSDKP Nomor : 04/PER-DJPSDKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Pemanfaatan Pulau-Pulau kecil dan Perairan Disekitarnya. Pasal 5 ayat (1) huruf (d) yang berbunyi : Obyek pengawasan pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya salah satunya meliputi kegiatan budidaya laut. Berikut adalah hasil kegiatan pengawasan Pelaku Usaha pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil & perairan di sekitarnya diwilayah kerja pangkalan pengawasan SDKP Tual :