• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR PADA SISWA EXTROVERT di SMA N 5 BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR PADA SISWA EXTROVERT di SMA N 5 BANDA ACEH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

SISTEM PERSAMAAN LINEAR PADA SISWA

EXTROVERT di SMA N 5 BANDA ACEH

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Deki Midaya Saputra 1511050003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA BANGSA GETSEMPENA

BANDA ACEH

2019

(2)
(3)

ix DAFTAR ISI

Hal

NOTULEN SIDANG SARJANA ... ... ………. i

LEMBAR PENGESAHAN ... ………. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... ………. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... ……… iv

LEMBAR MOTO ... ……… v

ABSTRAK ... ……… vi

KATA PENGANTAR ... ……… vii

DAFTAR ISI ... ……… ix

DAFTAR TABEL ... ……… xi

DAFTAR GAMBAR ... ……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ... ……… xvi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... …….. 1

1.2 Rumusan Masalah ... …….. 5

1.3 Tujuan Penelitian ... …….. 5

1.4 Manfaat Penelitian ... …….. 5

1.5 Keterbatasan Penelitian ... …….. 6

1.6 Definisi Operasianal ... …….. 6

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran Matematika ... ……. 8

2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah ... ……. 10

2.3 Pengertian Analisis ... ……. 12

2.4 Tipe Kepribadian ... ……. 13

2.5 Hubungan Tipe Kepribadian Extrovert ... ……. 16

2.6 Materi SPLDV ... ……. 17

2.7 Penelitian yang Relefan ... ……. 24

(4)

x BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ... …… 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... …… 30

3.3 Fokus Penelitian ... …… 30

3.4 Subjek Penelitian ... …… 30

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... …… 30

3.6 Prosedur Penelitian ... …… 31

3.7 Instrumen Penelitian ... …… 33

3.8 Teknik Analisis Data ... …… 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... …… 50

4.2 Data Hasil Kemampuan Pemecahan Matematika Siswa Berdasarkan Tipe Kepribadian Extrovert ... …… 53

4.3 Triangulasi Data ... …… 107

4.4 Pembahasan dan Analisis Data ... …… 125

BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... …… 130

5.2 Saran ... …… 131

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu ciri dunia dalam era globalisasi saat ini adalah berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin baik dalam menunjukan pencapaiannya. Perkembangan ini terlihat dengan ditandainya perubahan yang pesat dari berbagai bidang kehidupan salah satunya pada bidang pendidikan.

Pendidikan sangat penting bagi setiap individu baik untuk kepentingan pribadi maupun kedudukannya sebagai warga negara. Menurut Hamalik (2010:79) pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Pendidikan juga berfungsi untuk membina karakter kepribadian peserta didiknya menjadi lebih baik. Oleh karna itu pendidikan harus dijadikan prioritas utama dalam pembangunan bangsa, dan diperlukan mutu pendidikan yang tepat sehingga tercipta proses pendidikan yang cerdas, terbuka, kompetitif dan demokrasi untuk mengembangkan kemampuan siswa, salah satunya adalah pada bidang matematika.

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat efektif untuk digunakan dalam proses pemecahan suatu masalah. Kemampuan pemecahan masalah adalah upaya untuk memecahkan masalah sehingga mendapatkan solusi yang tepat dalam mencapai suatu tujuan. Selain dari itu pemecahan masalah juga memerlukan kreatifitas, kesiapan, kemampuan dan pengetahuan untuk mendukung proses pemecahan masalah tersebut.

(6)

2

Menurut Widayanti (2016:84) perbedaan sifat dan prilaku tiap individu mempengaruhi output mereka ketika memecahkan masalah karna orang satu dengan yang lain berbeda dalam menerima informasi, memproses informasi dan cara menindaklanjuti masalah.

Kemampuan pemecahan masalah adalah suatu keterampilan pada peserta didik agar mampu menggunakan kegiatan matematika dalam memecahkan masalah, masalah dalam ilmu lain dan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Soedjadi 2011:36). Kemampuan pemecahan masalah memberikan manfaat yang besar bagi siswa dalam melihat relevansi antara pelajaran matematika dengan ilmu lainnya. Siswa dikatakan mampu memecahkan masalah matematika jika mereka memahami, dapat menentukan strategi yang tepat dan kemudian menerapkannya dalam menyelesaikan persoalan.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika yakni berusaha mencari tahu informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah matematika dan bertanya apabila kesulitan dalam memahami penyelesaian masalah matematika. Menurut Dindyal (2012: 70) suatu situasi di sebut masalah jika terdapat beberapa kendala pada kemampuan pemecahan masalah. Kesulitan belajar dapat menyebabkan prestasi hasil belajar menjadi rendah. Kemauan siswa dalam bertanya menunjukan bahwa siswa tersebut aktif. Siswa yang aktif, berani, dan tidak pemalu serta mampu berhubungan sosial itu merupakan beberapa ciri yang menunjukan bahwa siswa tersebut mempunyai sifat kepribadian extrovert.

Secara umum kepribadian extrovert memiliki ciri yaitu tidak suka dengan kegiatan yang membutuhkan waktu lama dan bertindak lebih dahulu dari pada merenungkan sedangkan kepribadian introvert memiliki ciri yaitu nyaman dengan

(7)

3

kegiatan yang membutuhkan waktu yang lama dan merenungkan terlebih dahulu baru bertindak. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa proses berpikir siswa pada masing-masing tipe terlihat sangat berbeda, khususnya pada kepribadian extrovert.

Puspitasari (2013: 7) mengatakan bahwa kesalahpahaman dan ketidakmampuan siswa dalam mengaplikasikan devinisi konsep SPLDV, sehingga siswa belum dapat menentukan contoh dan belum dapat mengenal dengan baik istilah atau unsur-unsur yang digunakan dalam memecahkan soal SPLDV. Berdasarkan hasil praktik pengalaman lapangan (PPL) peneliti di SMA Negeri 5 Banda Aceh, diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPA aktif dan hanya beberapa yang pasif. Selain itu, nilai matematika pada siswa kelas XI IPA bervariasi. Kemudian berdasarkan observasi yang diperoleh peneliti dengan pengamatan langsung pada proses pembelajaran matematika selama praktik mengajar (PPL) di SMA Negeri 5 Banda Aceh, diketahui bahwa siswa berpartisipasi aktif dalam mengikuti proses pembelajaran metematika.

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah khususnya pada materi tentang soal cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) sangat dipengaruhi oleh kepribadian yang dimiliki oleh siswa. Adapun beberapa penelitian yang mendukung bahwa siswa kesulitan dalam memahami konsep SPLDV yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2010) bahwa di SMA N 2 Banyudono kelas XI tahun ajaran 2009/2010 masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika khususnya pada pokok bahasan SPLDV. Karena setiap karakter siswa memiliki perbedaan baik berprilaku, bertindak, berbuat, berbicara, dan berfikir

(8)

4

secara berbeda. Dalam hal ini, untuk dapat mengetahui proses pemikiran peserta didik mengenai cara penyelesaian soal cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel(SPLDV), tentu bukan hanya dilihat dari tingkah lakunya saja akan tetapi secara spesifik dari hasil pekerjaan setiap siswa dan melihat atau mengamati peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah yang diberikan.

Dalam hal diatas maka sangat perlu mengetahui kemampuan dalam menyelesaikan masalah tentang soal cerita SPLDV berdasarkan tipe kepribadiannya agar dapat menyesuaikan pembelajaran tipe-tipe siswa tersebut. Dalam hal ini, siswa extrovert dipandang lebih mampu menyelesaikan masalah sistem persamaan linear karena kepribadiannya yang tidak suka menunggu lama. Namun dalam gaya menyelesaikan masalah tersebut belum diketahui tingkat kebenaran dalam penyelesaian. Maka dari itu diperlukan suatu penelitian yang dapat memperjelas bagaimana kemampuan penyelesaian soal cerita siswa berkepribadian ekstrovert yang ditinjau dari proses berfikirnya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linier pada Siswa Extrovert di SMA Negeri 5 Banda Aceh”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana kemampuan pemecahan masalah sistem persamaan linier dua variabel pada siswa extrovertdi SMA Negeri 5 Banda Aceh.

(9)

5 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusah masalah yang dikemukakan diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah sistem persamaan linear dua variabel pada siswa extrovert di SMA Negeri 5 Banda Aceh. 1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti: mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana kemampuan pemecahan masalah sistem persamaan linear matematika siswa berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya mengenai kepribadian tipe dalam pengembangan pembelajaran matematika.

2. Bagi guru: mendapatkan informasi baru tentang pentingnya gaya belajar dalam mengarahkan rancangan pembelajaran terutama pada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita SPLDV pada siswa yang memiliki kepribadian extrovert.

3. Bagi siswa: untuk motifasi siswa dalam memahami tipe kepribadian yang dimilikinya agar dapat berkembang serta melakukan usaha dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada soal cerita SPLDV.

4. Bagi sekolah: dapat dijadikan masukan dan pertimbangan sebagai salah satu metode untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan masalah pada siswa, khusnya pada siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert.

(10)

6 1.5 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan permasalah yang telah dikemukakan dan meningkatkan batasan yang dimiliki oleh peneliti serta agar penelitiannya lebih fokus, maka penelitian ini dibatasi dengan hal-hal sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas XI SMA N 5 Banda Aceh

2. Pada penelitian ini penulis hanya meneliti kemampuan pemecahan masalah siswa SMA berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert yang memiliki nilai tertinggi.

1.6 Definisi Operasional

1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atau bagian pemikiran secara sistematis dalam memperoleh pemahaman dan pengertian secara keseluruhan.

2. Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kecakapan atau keahlian yang dimiliki seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah matematika yang dapat digunakan secara integratif dalam menyelesaikan soal matematika.

3. Kepribadian tipe ekstrovert adalah individu yang senang bersosialisasi, memiliki banyak teman, aktif, tidak suka belajar sendiri, suka mengambil tantangan, berprilaku tanpa dipikirkan terlebih dahulu dan memerlukan umpan balik dari guru pada saat proses pembelajaran. Dalam mengerjakan sesuatu biasanya tipe kepribadian ekstrovert biasanya lebih cepat meskipun tidak sempurna dan kadang-kadang ceroboh.

(11)

7

4. Proses berfikir merupakan proses yang terdiri dari penerimaan informasi, Pengelolaan, penyimpanan dan pengambilan kembali informasi itu dari siswa sehingga terjadinya proses untuk menemukan suatu kesimpulan atau penyelesaian tentang suatu yang dipikirkan.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

cara pendeklarasian t ersebut t im bul suat u perm asalahan yait u bagaim ana kalau. deklarasi variabel st ruct nya sangat

Data Hasil Uji Imbibisi Carbonate Core Ct12 dengan Air Formasi ... Data Hasil Uji Imbibisi Carbonate Core Ct1 dengan Surfaktan F 2%

 Internalisasi nilai karakter gotong royong dalam membangun modal sosial melalui pembelajaran IPS dengan mediator guru, dan melalui praktik pengalaman melalui model

Diharapkan lembaga keuangan dapat mewakili industri-industri lain dan penelitian ini dilakukan pada periode 2016 sampai periode 2018 karena pada sepuluh tahun terkhir

Disisi lain secara umum terlihat pengaruh paradigma ekonomi dan kesejahteraan social sangat kuat, mungkin ini adalah dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan, tetapi

Aktivitas manusia, termasuk pertambangan, dapat berpengaruh pada kualitas air sungai, sebagaimana dalam penelitian yang dilakukan oleh Subanri (2008), dalam penelitian

Bahan penolong merupakan bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai pelengkap produk

menurut peserta didik adalah informasi yang diberikan selalu dengan.. bahasa yang mudah dipahami, dan tidak membuat semuanya