• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah reboiler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah reboiler"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Alat penukar panas adalah alat yang dibuat untuk penukaran panas yang efisien dari Alat penukar panas adalah alat yang dibuat untuk penukaran panas yang efisien dari satu fluida ke fluida lainnya. Antara fluida penukar panas dengan fluida yang ditukar  satu fluida ke fluida lainnya. Antara fluida penukar panas dengan fluida yang ditukar    panasnya, bisa dipisahkan dengan pembatas yang rapat (sehingga tidak tercampur), tetapi   panasnya, bisa dipisahkan dengan pembatas yang rapat (sehingga tidak tercampur), tetapi   bisa juga kontak antara mereka secara langsung. Salah satu alat penukar panas yaitu   bisa juga kontak antara mereka secara langsung. Salah satu alat penukar panas yaitu heat heat 

exchanger 

exchanger  (HE) adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa(HE) adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa  berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai  berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai

uap lewat panas (

uap lewat panas ( super heated steam  super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin () dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water cooling water ).). Salah satu jenis alat penukar panas yaitu reboiler. Alat penukar panas (heat exchanger) Salah satu jenis alat penukar panas yaitu reboiler. Alat penukar panas (heat exchanger)   banyak digunakan sebagai pemanas ruangan, refrigerasi, pendingin ruangan, pembangkit   banyak digunakan sebagai pemanas ruangan, refrigerasi, pendingin ruangan, pembangkit listrik, pabrik kimia, petrochemical plants, pabrik pengolahan minyak bumi, pabrik  listrik, pabrik kimia, petrochemical plants, pabrik pengolahan minyak bumi, pabrik   pengolahan gas bumi, dan pabrik pengolahan limbah domestik (sewage).

 pengolahan gas bumi, dan pabrik pengolahan limbah domestik (sewage).

Salah satu jenis reboiler yaitu jenis shell and tube. Shell and tube reboiler merupakan Salah satu jenis reboiler yaitu jenis shell and tube. Shell and tube reboiler merupakan   bejana tekanan dengan mengandung beberapa tube sejajar di dalam shell. Shell and tube   bejana tekanan dengan mengandung beberapa tube sejajar di dalam shell. Shell and tube reboiler digunakan saat suatu proses membutuhkan fluida untuk dipanaskan atau reboiler digunakan saat suatu proses membutuhkan fluida untuk dipanaskan atau didinginkan dalam jumlah besar. Berdasarkan desainnya, shell and tube reboiler memiliki didinginkan dalam jumlah besar. Berdasarkan desainnya, shell and tube reboiler memiliki area penukaran panas yang besar dan menyediakan efisiensi perpindahan panas yang tinggi. area penukaran panas yang besar dan menyediakan efisiensi perpindahan panas yang tinggi. Untuk membuat perpindahan panas yang lebih baik dan untuk menyangga tube yang ada di Untuk membuat perpindahan panas yang lebih baik dan untuk menyangga tube yang ada di dalam shell, maka sering dipasang baffle. Efektifitas perpindahan panas meningkat dengan dalam shell, maka sering dipasang baffle. Efektifitas perpindahan panas meningkat dengan dipasangnya baffle. Efektifitas meningkat seiring dangan mengecilnya jarak antar baffle dipasangnya baffle. Efektifitas meningkat seiring dangan mengecilnya jarak antar baffle hingga suatu jarak tertentu kemudian menurun.

hingga suatu jarak tertentu kemudian menurun. 1.2 Permasalahan

1.2 Permasalahan

P

Permasalahan dari penulisan makalah ini yaermasalahan dari penulisan makalah ini yaitu:itu:

1.

1. Apa reboiler jenis shell and tube Apa reboiler jenis shell and tube itu?itu? 2.

2. Bagaimana prinsip kerja dari reboiler jenis shell and tBagaimana prinsip kerja dari reboiler jenis shell and t ube?ube? 3.

(2)

4

4.. Apa saja bagian instrumentasi pengukuran dan pengendalian pad reboiler jenis shell andApa saja bagian instrumentasi pengukuran dan pengendalian pad reboiler jenis shell and

tube? tube? 5.

5. Bagaimana perawatan untuk reboiler jenis shell and tube?Bagaimana perawatan untuk reboiler jenis shell and tube? 1.3 Tujuan

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1.

1. MMengetahui reboiler jenis shell and tubeengetahui reboiler jenis shell and tube

2.

2. MMengetahui prinsip kerja dari reboengetahui prinsip kerja dari reboiler jenis shell and tubeiler jenis shell and tube

3.

3. MMengetahui tipe dan bagian reboiler jenis shell and tubeengetahui tipe dan bagian reboiler jenis shell and tube 4

4.. MMengetahui basian instrumentasi pengukuran dan pengendalian pada reboiler jenis shellengetahui basian instrumentasi pengukuran dan pengendalian pada reboiler jenis shell

and tube and tube 5.

(3)

BAB II

ISI

2.1 Reboiler

eboiler adalah alat semacam heat exchanger  yang berfungsi untuk merubah fase

liquid menjadi fase gas (sebagai pemanas). Tipe reboiler dapat diklasifikasikan berdasarkan sirkulasi dan posisi reboiler. Aliran reboiler dapat disirkulasikan secara alami dengan head yang cukup. Aliran ³Forced Circulation´ dilakukan dengan memakai pompa sebagai alat  pensirkulasi.Posisi reboiler pun dapat diletakkan secara horizontal ataupun vertikal. Berikut

ini adalah gambar beberapa tipe reboiler : a. K ettle reboiler 

ettle reboiler juga telah diketahui sebagai kelompok dari reboiler yang sering

digunakan untuk suatu fluida dengan kadar hidrokarbon yang rendah ( contoh : propane dan  butane ). R eboiler ketel terdiri atas seperangkat tube di dalam shell ukuran besar. Biasanya

rasio tinggi puncak terhadap diameter adalah 1,5 sampai 2. Temperatur di dalam ketel secara substansial seragam. R eboiler tipe ini menangani proses aliran yang berubah ± ubah dan

  perubahan temperature yang tinggi. Lebih baik dari rancangan reboiler lain, tetapi kettle reboiler mempunyai kecenderungan yang tinggi terhadap pencemaran ketika proses  berlngsung. Hal ini berarti, tipe kettle reboiler sangat mudah terjadinya kerak yang berasal dari fluida yang digunakan. K etinggian cairan kondensat harus dijaga agar selalu sejajar 

dengan tinggi tabung, dengan kata lain harus ada pengendalian ketinggian (control level).Pada jenis ini, harus dibuat ruang yang cukup pada bagian atas untuk tempat

(4)

 pemisahan fasa cair dari fasa gas. R eboiler ini tidak baik bila digunakan pada tekanan tinggi

dikarenakan ukuran shell yang berdiameter lebar.  b. R eboiler Internal

Salah satu variasi dari tipe ketel ialah sebuah internal atau ³stab-in´ tube bundle yang disisipkan secara langsung ke dalam kolom.K arakter dari reboiler stab ± in ini hampir sama

dengan kettle reboiler, sedangkan perbedaannya adalah pada reboiler stab ± in perubahan  panas yang terjadi kecil karena aukuran kapasitasnya terbatas. Biaya yang dikeluarkan untuk 

stab - in lebih murah namun perawatannya lebih rumit disbanding dengan kettle reboiler.

c. R eboiler Termosifon

Termosifon reboiler pada pengoperasiannya menggunakan sirkulasi alami, maksud dari alami disini adalah dengan memanfaatkan adanya gaya gravitasi bumi, dengan aliran   proses pada shell ± side dikondisikan pada posisi vertical.R eboiler tipe ini tidak 

memerlukan pompa. Dan kemungkinan terbentuknya kerak sangat sedikit/kecil sekali dikarenakan proses dengan kecepatan relatif tinggi. Seperti pada forced recirculation

(5)

reboiler, terjadi perpindahan panas sensible yang diikuti dengan pendidihan nukleat. Berdasarkan posisi shell dan tubenya terdiri dari t ipe horizontal dan vertikal.

y Tipe Horizontal

Biasanya fraksi yang dipanaskan di reboiler ini lebih sedikit dibandingkan pada reboiler ketel. Perbedaan static head yang kecil dibutuhkan sebagai pengendali

gaya/dorongan untuk resirkulasi. Laju sirkulasi ini bisa dikontrol dengan menutup-buka pipa masukan (inlet line). Adanya gaya dari aliran tersebut menyebabkan temperatur bubble point masukan berbeda dengan keluaran. Berbeda dengan reboiler ketel yang temperaturnya lebih mendekati keseragaman. Akibatnya, perbedaan temperature rata-rata antara shell dan tube akan lebih besar untuk thermosyphon dari pada ketel, atau untuk perbedaan temperature rata-rata yang sama, persentasi penguapan bisa dibuat lebih sedikit. Tabung horizontal ini lebih mudah dibuat dari pada yang vertical.

y Tipe Vertikal

Sirkulasi ditimbulkan oleh perbedaan pada static head dari suplay cairan dan kolom   pada bagian material yang dipanaskan. Fraksi berat keluaran yang teruapkan biasanya   berkisar antara 0,1 sampai 0,35 untuk hidrokarbon dan 0,02 sampai 0,10 untuk larutan aqueus. Sirkulasi biasa dikendalikan dengan valve pada jalur masukan. Area aliran pada pipa keluaran biasanya dibuat sama pada semua tube. Perubahan panas maksimum lebih rendah

(6)

dari pada reboiler ketel. R eboiler vertical ini tidak cocok digunakan untuk temperature

rendah dikarenakan tingginya titik didih yang disebabkan oleh static head. R eboiler ini

kadang-kadang digunakan ketika media pemanas tidak bisa dilewatkan pada shell. d. R eboiler Forced Circulation

eboiler tipe ini menggunakan pompa untuk memindahkan cairan proses, pompa

yang umum digunakan adalah pompa sentrifugal. Forced recirculation reboiler mempunyai dua mekanisme dalam perpindahan panas, yaitu perpindahan panas sensible yang diikuti dengan pendidihan nukleat. Aliran proses yang khas pada tube side dalam penukar standar  (standar exchanger ) dikondisikan pada posisi vertical. Pada kecepatan proses yang lambat,

unit ini cenderung terjadi pencemaran.K ekurangan: memboroskan energi.

e. Once-through natural circulation

Pada tipe ini fluida dingin yang berubah menjadi fasa liquid dan fasa gas akan

diteruskan masuk kolom. Namun, fasa liquid yang jatuh ke bawah kolom tidak akan dialirkan ke dalam shell and tube Heat Exchanger.

(7)

elebihan dan kekerungan dari masing-masing tipe reboiler :

TipeR eboiler elebihanekerunganeterangan

attle reboiler  y Mempunyai persen

 penguapan yang tinggi

y Dapat dianggap

sebagai satu teoritical  plate y Mudah perawatannya dan pembersihannya y Dipakai untuk  kecepatan sirkulasi yang rendah.

yBiaya instalasi mahal yWaktu tinggalnya lama yTidak baik untuk 

operasional tekanan tinggi

yTransfer panasnya

rendah

yMudah terjadi

 polimerisasi zat yang dapat menyebabkan  f  ouling  Perlu dirancang  blowdown untuk  menguras secara kontinu, sehingga dapat mereduksi terjadinya f  ouling  Internal reboiler 

yBiaya instalasi rendah yTidak butuh ruangan

luas disekitar menara

yBaik untuk reboiler 

dengan beban rendah.

yK ecepatan perpindahan

 panasnya rendah.

ySukarnya pemasangan

isolasi disekitar boiler 

yPembersihan dan

 perawatannya sukar 

yPanjang tube reboiler 

akan sangat tergantung dengan diameter  menara destilasi Biasanya, tidak  dianjurkan dianjurkan untuk  dipakai. Vertical Thermosyphon y K ecepatan  perpindahan  panasnya tinggi y Tidak membutuhkan

ruang yang besar 

y Waktu tinggalnya

kecil (cepat)

yUmumnya prosen

 penguapannya tidak  dapat lebih dari 30%

yPanjang tube, tidak 

 boleh lebih dari 5 meter 

yAkses perawatan tidak 

mudah y Untuk destilasi tertentu (critical destillation), dibutuhkan 2 reboiler, dengan 70% kapasitas. y Overall koefisien

(8)

y Pengontrolnya mudah  perpindahan panas  berada dalam range 90-160 Btu/jam ft2 0F, untuk reboiler  hidrokarbon. Horisontal Thermosyphon y Mempunyai besaran  perpindahan panas yang cukup

y Dapat didesain untuk 

 beban panas tinggi

y Waktu tinggal rendah y Sukar terjadinya  f  ouling  y Mudah dikontrol y Biaya instalasi murah yProsen penguapannya sekitar 35% yFase pemisahan

mungkin terjadi jika kecepatan air di shell rendah y Overall  perpindahan panas  pada range 70-100 untuk heavy hidrokarbon dan diatas 150 untuk  light hidrokarbon. Once-through natural circulation y Dapat diposisikan

secara horisotal atau vertikal, dilihat dari elevasi menara.

y Mempunyai transfer 

 panas yang cukup

y Setara dengan 1

 stage teoritical Plate

y Waktu tinggalnya

cepat

y Sukar terjadinya

 f  ouling 

yK ondisi sirkulasi sukar 

dikontrol

yDapat terjadi kelebihan

ratio peguapan untuk   pemasangan vertikal

Penguapan dapat

dinaikkan hingga mencapai40% dari

(9)

Forced circulation

y Cocok untuk larutan

 pekat, high f  ouling, dan caian

 berkandung padatan

y Pengontrolan

sirkulasi sangat baik 

y Untuk kecepatan

sirkulasi tinggi

y Untuk kebutuhan

 sur  f  ace area yang sangat luas

y Fase pemisahan

dapat dihindari

y Pemasan lanjut

kemungkinan terjadi

yBiaya tinggi untuk pmpa

 perpipaan dan instrumen kontrol

yBisa terjadi kebocoran

di bagian seal pompa

yPenambahan area untuk 

instalasi pompa

yBiaya operasinyatinhhi

Tipe ini dianjurkan  jika reboiler tipe

kattle atau tipe horisontal

thermosyphon tiak  dapa bekerja pada suatu sistem

2.2 Reboiler Jenis Shell and Tube

Alat penukar panas tipe shell and tube terdiri atas beberapa pipa yang dihubungkan secara   parallel dan ditempatkan dalam sebuah bejana. Fluida yang satu mengalir di dalam pipa,

sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada arah yang sama, berlawanan, atau  bersilangan.K edua ujung pipa tersebut dilas pada penunjang pipa yang menempel pada bejana.

Untuk meningkatkan effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas shell and tube dipasang sekat (bu ff  le). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal (residence time), namun pemasangan sekat akan memperbesar    pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang

(10)

Prinsip kerja dari reboiler tipe shell and tube yaitu dua cairan,dengan temperatur awal

yang berbeda, mengalir melalui penukar panas. Satu mengalir melalui tabung (sisi tube) dan aliran lain di luar tabung tapi di dalam shell (sisi shell). Panas dipindahkan dari satu fluida

ke yang lain melalui dinding tabung, baik dari sisi tube ke shell samping atau sebaliknya. Cairan dapat berupa cairan atau gas baik pada shell atau sisi tabung. Dalam rangka untuk  mentransfer panas secara efisien, maka besar perpindahan panas daerah harus digunakan, yang mengarah ke penggunaan tabung banyak. Dengan cara ini, limbah panas dapat dimanfaatkan. Ini adalah cara yang efisien untuk menghemat energi.

Setiap cairan yang melalui reboiler memiliki sifat yang berbeda-beda berikut ini adalah ketentuan untuk meletakan cairan sesuai dengan sifatnya dalam tube atau shell :

a. Corrosion : fluida yang lebih korosif harus ditempatkan didalam tube. Hal ini akan mengurangi biaya material yang mahal, jika fluida korosif ditempatkan dalam shell akan menyebabkan korosi pada dinding luar tube sehingga sukar dibersihkan.

 b. Fouling : fluida yang lebih mudah membentuk kerak (fouling) lebih baik ditempatkan di tube agar memudahkan pengontrolan kecepatan fluida. Dengan kecepatan fluida yang lebih besar akan mengurangi pembentukan kerak didalam tube.

c. Temperature fluida : fluida yang memiliki temperature tinggi sebaiknya ditempatkan didalam tube, karena dapat mengurangi kelebihan panas. Jika kita tempatkan didalam shell, maka akan banyak panas yang terbuang keluar shell.

(11)

d. Tekanan operasi : fluida yang bertekanan tinggi sebaiknya ditempatkan didalam tube.

Pipa tekanan lebih murah dibandingkan shell bertekanan.

e. Pressure drop : untuk pressure drop yang sama, koefisien perpindahan panas akan lebih

 besar jika fluida berada didalam tube. Fluida yang memiliki pressure drop lebih rendah harus ditempatkan didalam tube.

f. Viscosity : jika aliran turbulen, cairan yang viskos ditempatkan didalam shell. Jika aliran laminar, cairan yang viskos ditempatkan didalam tube.

g. K ecepatan aliran : fluida yang alirannya lambat harus ditempatkan d idalam shell.

2.3 Tipe Reboiler Shell and Tube

Dalam hal design Shell and Tube Heat Exchanger (STHE), standar yaag dipakai adalah ASME Section VIII dan TEMA Class, atau API 660. Ada dua sisi utama dalam

design STHE, Shell Side dan Tube Side. Berdasarkan konstruksinya, STHE dapat dibagi atas beberapa type, masing masing type diberi kode berdasarkan kombinasi type Front Head, Shell, danR ear Head. Tabel berikut adalah type Head dan Shell yang dimaksud :

(12)
(13)

2.3.1 Fixed TubeSheet atau Fixed Head (Type L, M, atau N)

Pada type ini kedua tubsheet dilaskan ke shell membentuk sebuah Box, oleh karena itu

terkadang type ini disebut Box-type Exchanger. K arena tube bundle tidak dapat dilepaskan

maka pembersihan bagian luar pipa dilakukan dengan metoda chemical.Penggunaan fixed

tubesheet terbatas, dimana fluida yang melewati shell side harus benar benar bebas dari kotoran, fluida yang tidak bebas dari kotoran dimungkinkan mengalir melalui tube side. Di sini tidak memungkinkan melepaskan dan mengganti tube bundle tanpa memotong shell, akan tetapi penggantian tube secara individual dapat dilakukan dengan menggunakan spesial tube cutters dan extractors. Pada kontruksinya shell barrel dan tubesheet harus dibuat dari

metal yang dapat dilaskan secara langsung antara satu dengan lainya seperti steel - steel, tidak dapat dilakukan dengan steel - aluminium ataupun steel - brass.

Altrnative untuk mengatasi persoalan incompatible metal tersebut mungkin dapat dilakukan dengan melaskan flange pada masing masing ujung shell dengan material yang sama dengan shell, dan kemudian bolting dengan tubesheet dengan menggunakan gasket yang sesuai. Fixed Tubesheet R eboiler ini memiliki kelebihan yang penting yaitu tidak 

adanya internal joint sehingga sumber sumber kebocoran dari fluida yang satu ke yang lain dapat diminimalisir.

(14)

2.3.2 U Tube atau Hairpin (type U)

Tipe U tube hanya memiliki satu tubesheeet dengan masing-masing tube dilepaskan dari shell, dilain hal juga sangat memungkinkan untuk memindahkan tube side dan shell side secara terpisah. Bagian permukaan luar dan permukaan dalam tube dapat dibersihkan dengan metode chemical. Pada tipe ini, fluida yang melewati tube side harus fluida yang

 bebas dari kotoran fluida yang tidak bebas kotoran dimungkinkan untuk melewati shell side.

Meskipun U tube dibentuk dari tube yang masing-masing identik, akan tetapi terdapat

masalah yang essensial dimana hanya tube dengan radius arc atau yang bagian tepi yang dimungkinkan untuk diganti jika terjadi kebocoran, sedangkan untuk tube yang terkurung dibagian dalam mesti di plug.

(15)

Satu tubesheet fix dengan baik pada shell dan tubesheet satunya terapung, dan dimungkinkan untuk memindahkan secara terpisah antara shell side dan tube side, serta seluruh tube bundle dapat dilepas. Untuk memisahkan antara fluida pada shell dengan fluida yang melewati tube side, maka dipergunakan flanged cover yang dibautkan pada split   backing ring pada sisi lain tubesheet. Akses ke tube end pada stationary end hanya dapat

dilakukan dengan melepaskan head cover, sedangkan akses ke tube end pada floating head end dilakukan dengan melepas shell cover, split back ring dan floating head cover. Ada internal joint pada type ini sehingga membutuhkan design yang sangat hati hati dan cermat. 2.3.4 Kettle type ReBoiler (type K)

ettle typeeboiler adalah spesial untuk aplikasi U Tube danPull Through. Terdapat

vapor space yang kalkulasinya bergantung pada kuantitas vapor, density dan jumlah vapor  yang keluar melalui nozzle, akan tetapi pada kasus yang umum biasanya satu hingga tiga kali diameter silinder dan minimal 225 mm. Type ini terkadang juga menggunakan dry pipe dan demister pad. Penguapan pada tipe ini terbatas hanya hingga 80% dari liquid yang

(16)

2.3.5 Packed Lantern ring floating head (Type W)

Fluida shell dan tube side masing-masing berisi dengan cincin terpisah dari kemasan terpisah dengan suatu lantern ring dan dipasang pada floating tube sheet. Lantern ring dilengkapi dengan weep holes. K ebocoran yang melewati packing pergi melewati weep

holes dan kemudian menetes ke tanah. K ebocoran di packing tidak akan mengakibatkan

  pencampuran dua cairan di dalam exchanger.Lebar floating tube sheet harus cukup besar  agar dapat mudah untuk packing, lantern ring dan differential expansion. Terkadang skirt digabungkan dengan tube sheet tipis untuk memberikan permukaan pada packing dan lantern ring. Jarak antara batas tabung yang luar dan bagian dalam shell adalah sedikit lebih   besar dari yang untuk fixed-tube-sheet dan U-tube exchangers.Penggunaan

floating-tube-skirt menyebabkan peningkatan jarak ini. Tanpa floating-tube-skirt, jarak harus dipertimbangkan untuk  gangguan lubang tabung selama tabung menggoncang dekat tepi luar tabung atau untuk   pengelasan ujung tube pada floating tube sheet.

Packing ring dipasang antara sisi luar floating tubesheet dengan sisi rear head flange

untuk menetapkan pemisah antara fluida yang mengalir melalui shell side dengan fluida yang melalui tube side.Pemakaian type ini terbatas hanya pada non-lethal service dan untuk 

(17)

2.3.6 Outside Packed floating head (Type P)

Fluida dari sisi shell mengandung balutan dari banyak cincin, yang ditekan diantara kotak isian dengan balutan penyokong cincin. Untuk memasukkan fluida dari tube side ke floating head, salah satu silindrical barrel (Skirt) dilaskan pada sisi luar floating tubesheet, sementara lainya ditetapkan dengan sebuah slip on backing flange dan flat cover. Backing flange dipasang dengan sebuah split shear ring yang ditempatkan dalam celah pada skirt, keberadaan split shear ring memungkinkan bagi flange dan cover untuk dilepas. Tekanan dan temperatur pada shell side terbatas pada 20 bar dan 3000C.

Saat floating-tube-sheet skirt mengalami kontak dengan balutan dari cincin, dapat menghaluskan akhir mesin. Split-shear-ring masuk pada alur floating-tube-sheet skirt. Slip on backing flange, pada saat penggunaannya, ditahan di tempat untuk shear ring, terpasang  pada external floating-head cover.

Floating head cover biasanya berupa cakram bundar, dengan sejumlah ganjil dari tube-side passes, nozzle aksial bisa dipasang pada floating-head cover. Jika sisi nozzle diperlukan, cakram bundar diganti oleh dished head atau channel barrel (sama seperti gam

Dulu, konstruksi ini sering digunakan di industri kimia, tapi beberapa tahun  belakangan ini penggunaannya telah berkurang.K onstruksi bundle yang dapat dipindahkan

(18)

 perbaikan bagian shell hingga4137 k Pa dan 600 lbf/ in2 pada 3160C (6000F). Tidak terdapat

  batasan angka pada jumlah dari sisi tube yang dilalui atau pada desain tekanan dan temperature bagian tube. Outside-packed floating heat exchanger merupakan tipe umum yang sering digunakan untuk konstruksi bundle yang dapat dipindahkan di industri kimia. 2.3.7 Pull through floating head (Type T)

onstruksinya sama seperti internal-floating-head split-backing ring exchanger kecua li

floating-head covernya yang terpasang tepat pada floating tube sheet, Tube bundle dapat diambil tanpa memindahkan shell cover atau floating-head cover. Hal ini dapat mengurangi waktu perawatan saat pemeriksaan dan perbaikan.Jarak yang besar antara shell dan tube harus tesedia untuk gasket dan baut pada floating-head cover. Jaraknya sekitar 2-2,5 kali dibandingkan dengan desain yang dibutuhkan split-ring. Sealing strips atau dummy tubes  biasanya dipasang untuk mengurangi tube bundle yang melewati.

(19)

2.3.8 Double bundle Vaporizer

Double type ini adalah spesial design non-TEMA dan cocok dipergunakan untuk 

  penguapan liquid pada temperatur yang rendah.Meskipun dapat dipenuhi dengan single

 bundle, akan tetapi spesial design diperlukan untuk mencegah pembekuan kondensate. Bundle bagian bawah berperan sebagai kettle yang memanaskan fluida dalam shell dan pendinginan terjadi pada fluida pada tube side, sementara itu bundle bagian atas   berperan menurunkan kembali temperatur fluida dapam shell dan menyerap panasnya

untuk menguapkan fluida dingin pada tibe side pada bundle atas ini. 2.3.9 Bayonat tube

Type ini cocok untuk perbedaan temperatur  yang extrim antara kedua fluda di shell side dan tube side. Free end masing masing pipa   bagian luar di seal ke sebuah cover.

Shell side biasanya dilengkapi dengan   buffle seperti halnya type lain, akan tetapi

untuk ukuran shell vertikal yang relative   pendek kadang tidak diperlukan adanya  buffle.

Secara garis besarnya ada dua Tahap Detail Design untuk Shell and Tube Heat

(20)

Exchanger, Tahap pertama adalah Thermal Design dan selanjutnya diteruskan dengan

Mechanical Design. Output atau hasil yang diperoleh pada Thermal design akan menjadi data

input untuk Mechanical design.

2.4 Bagian-Bagian / Komponen shell and Tube Reboiler

eterangan,,

y Connections  ukuran yang distandarkan untuk pemasangan yang mudah,

  penambahan galur (thread) permukaan pelindung untukmemudahkan  pemasangan.

y Gasket  fiber berkualitas tinggi yang dikompres y Head  berbahan standar cast iron atau steel head

y Tubesheet  Ubend tubes diperluas terhadap tubesheet yang membiarkan

untukperluasan dan penyusutan tabung karena fluktuasi suhu

y Mounting  saddles yang diganbungkan dengan unit standar untuk mounting

yang cepat dan mudah

y Shell  welded shell dilindungi dengan cat berkualitas tinggi untuk menghambat

korosi

y Tube bundles  berbahan stainless steal, tampilan tube bundle yang

unikmeminimalisasi permasalahan yang muncul dan mengoptimumkan media aliran dalam unit

y Baffles  adanya celah baffles dengan jarak minimum antara tabung untuk 

(21)

2.5 Instrumentasi Pengukuran dan Pengendalian Shell and Tube Reboiler

eboiler sebagai suatu sistem memerlukan peralatan ta mbahan lebih, reboiler tidak 

dapat berdiri sendiri. nstrumentasi pada reboiler di antaranya ada lah sebagai berikut:

y Steam traps digunakan untuk menangkap kondesat yang terbawa pada aliran steam. Juga

membuang kondensat dari reboiler, untuk mencegah flooding. Flooding dapat meningkatkan resiko korosi. Flooding juga mereduksi efisiensi transfer panas sejak  transfer permukaan di bawah air hanya panas sensibel, ketika permukaan tube kontak  dengan steam, dengan transfer panas laten vaporasi dan sensibel

y Pengukur suhu: Termometer atau termokopel, digunakan untuk mengetahui suhu pada

aliran cairan masuk Heat Exchanger. Sistem kontrol temperature secara akurat mengontrol aliran steam dan perpindahan panas. Sumumnya sistem kontrol temperatur    biasanya terdiri atas valve pengendali aliran/tekanan pada system steam masukan pada

reboiler yang terhubung ke temperature keluaran.

y Pengukur tekanan:Manometer, untuk mengukur tekanan operasi dan mengontrol tekanan

 proses.

y Flowmeter untuk mengukur laju alir cairan dingin yang dialirkan. Bisa dikaitkan dengan

sistem kontrol temperatur. Fluktuasi temperatur proses dikendalikan oleh modulasi valve   pengendali aliran steam. Adanya variasi di dalam aliran fluida membutuhkan algoritma

kontrol proses yang kompleks yang digunakan untuk laju alir atau kombiasi antara laju alir dengan suhu untuk menjalankan valve pengendali steam.

y Pengukur level, untuk mengendalikan tinggi cairan proses, baik pada kolom maupun

Heat Exchanger. Bisa digunakan untuk mencegah flooding. Flooding dapat meningkatkan resiko korosi.

y Venting. Ditempatkan untuk meningkatkan efisiensi operasional pada beberapa reboiler.

Misalkan dengan mengeluarkan (venting) non-condensable gas (gas yang tidak bisa

terkondensasi), seperti karbon dioksida, amonia, dan udara dari reboiler akan meningkatkan efisiensi transfer panas. Vent hasrunya ditempatkan dekat bagian atas   bagian atas tube sheets (pada reboiler orientasi vertikal) dan downstream (hilir) dari

(22)

ruangan uap sedekat mungkin ke level cairan pada reboiler orientasi horizontal maupun vertikal.

2.6 Perawatan Shell and Tube Reboiler

Perawatan pada reboiler shell and tube salah satunya adalah dengan perawatan kimia. Pada perawatan kimia ini yang dikendalikan adalah pengkaratan.Perawatan ini dilakukan

dengan menambahkan zat-zat kimia diantaranya:

y Filiming amines

Filming amines membentuk lapisan tipis pada permukaan tube, membentuk penghambat fisik pada permukaan tube yang dapat mencegah korosi. K ekuatan dari lapisan kimia ini

tergantung dari pH dan konsentrasi larutan.

y Neutralizing amines

  Neutralizing amines merupakan program yang paling baik untuk mencegah terjadinya korosi pada system kondensat uap. Terdapat beberapa keuntungan, termasuk metoda control yang sederhana dan perawatan kimiawi yang cocok untuk banyak jenis reboiler. Semua kontaminan yang bersifat asam akan dinetralkan ketika konsentrasi neutralisasi amine sesuai dengan kosentrasi kontaminan asam secara stokhiometri.

y Filming amines with neutralizing amines

Seringkali filming amines dikombinasikan dengan neutralisasi amine untuk menaikkan   pH sampai dengan range control yang diinginkan.Program pelapisan cocok digunakan

untuk system kompleks seperti penyulingan. Neutralisasi amine akan terakumulasi pada fasa uap di dalam tangkii ketika hampir semua filming amine tertinggal di fasa liquid.

y Passivating Agents

Di dalam system di mana oksigen terlarut adalah kontaminan, oksigen buangan ditambahkan untuk mengurangi korosi dan melindungi permukaan logam. Oksigen tersebut diketahui sebagai passivating agents karena reaksi kimia antara scavenger dan oksigen terlarut dan reaksi reduksi elektrokimia mirip dengan reaksi reduksi iron oxide dengan oksigen terlarut intuk membentuk magnet. Pada kebanyakan system, passivating

(23)

y Amina Penetral dengan Passivators

Seringkali passivating agent dicampurkan dengan amina penetral dalam produk    berformula penuh. Laju umpan diatur oleh system pHirip dengan program amina  penetral.

Selain perawatan dengan cara kimia ada pula perawatan dan pemeliharaan lainnya yang dapat dilakukan, diantaranya :

1. Melakukan pembersihan secara berkala seperi di bawah ini :

 Alirkan minyak panas atau hasil penyulingan melalui tabung atau shell dengan kecepatan yang baik,pada umumnya secara efektif dapat memindahkan kotoran atau hal serupa yang masih tersimpan didalamnya.

 Garam yang tersimpan mungkin dapat dicuci bersih dengan mengalirkan air panas

yang bersih.

 Beberapa campuran pembersih komersil seperti ³Oakite´ dan ³Dowell´ mungkin efektif dalam menghilangkan kotoran yang sulit dihilangkan.

 Jika tidak satupun dari metoda diatas efektif untuk menghilangkan sesuatu dalam skala besar, coke mungkin dapat digunakan.

2. Amati kondisi bagian dalam dan luar dari seluruh tabung dan jaga kebersihannya.

Melalaikan dalam pemeliharaan kebersihan semua tabung dapt mengakibatkan

kemacetan aliran yang mengalir sepanjang tabung, dengan konsekuensi tabung menjadi terlalu panas dibandingkan dengan sekitar tabung, yang akan menghasilkan  perluasan tegangan dan membocorkan tabung hingga tube-sheet-joint.K etika shutting

down untuk perbaikan, hal yang penting bahwa semua cairan dikeringkan dari heat exchanger dan dikendurkan sampai tekanan atmosfer dan temperature lingkungan. 3. Jangan mencoba untuk membersihkan tabung dengan mengeluarkan uap air melalui

tabung individu. Hal ini menjadikan tabung terlalu panas dan mengakibatkan  perluasan tegangan dan membocorkan tube hingga tube-sheet-joint.

4. Jangan menangani tube bundle dengan pengait atau perkakas lain yang mungkin

dapat merusak tabung.

5. Untuk memperat suatu sambungan tabung, gunakan roller tipe tube expander yang sesuai.

(24)

6. Untuk membersihkan dan memeriksa di dalam tabung, pindahkan channel cover  (atau bonnet) dan jangan memindahkan channel.197. Untuk menempatkan kebocoran sambungan antara tabung dan lembar tabung atau suatu tabung terpisah, prosesnya sebagai berikut :

a. Tipe Channel

 Pindahkan channel cover 

 Menerapkan tekanan hidrolik di dalam shell

 b. Tipe bonnet

 Pindahkan bonnet

 Bolt test ring pada tempatnya dengan gasket dan packing

 Menerapkan tekanan hidrolik di dalam shell.Gunakanlah hanya air dingin

untuk tes hidrostatis. Titik dimana jalannya air ke luar menandakan adanya tabung atau sambungan yang bocor.

(25)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Shell and tube heat reboiler merupakan jenis alat penukar panas yang berfungsi sebagai pemanas. Shell and tube heat exchanger memiliki area penukaran panas yang besar  dan menyediakan efisiensi perpindahan panas yang tinggi. Terdapat banyak variasi pada desain shell and tube. Secara khusus, ujung dari tiap tabung dihubungkan ke plenums (terkadang disebut water boxes) melalui lubang da lam tube sheets.

Prinsip kerja dari reboiler tipe shell and tube secara umum yaitu dua cairan dengan

temperatur awal yang berbeda, mengalir melalui penukar panas. Satu mengalir melalui tabung (sisi tube) dan aliran lain di luar tabung tapi di dalam shell (sisi shell). Panas

dipindahkan dari satu fluida ke yang lain melalui dinding tabung.

eboiler jenis shell and tube memiliki beberapa tipe. Dalam hal design Shell and Tube

Heat Exchanger (STHE), standar yang dipakai adalah ASME Section VIII dan TEMA Class, atau API 660. Tipe-tipe dari boiler yaitu, fixed tubesheet, U tube, split-baking-ring

floating head, pull through floating head, packed lantern ring floating head, outside packed floating head, kettle, double bundle vaporizer, dan bayonat tube.

Pada reboiler memiliki bagian-bagian yaitu connections, gasket, head, tubesheet,

mounting, shell, tube bundle dan baffles. Alat instrumentasi yang ada pada reboiler yaitu temperature control.

Perawatan dan pemeliharaan pada reboiler yaitu pembersihan dengan minyak panas,

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Dwinanto, Ibnu.2001. M engoptimalisasikan Perancangan Reboiler.(online) tersedia: http//www..(24 November 2011)

Anonym : 1. 2010. Alat Penukar Kalor .(online) tersedia:

http://www.scribd.com/doc/36100973/makalah-apk-koe (17 November 2010) 2. 2010.Shell and Tube Heat Exchanger .(online) tersedia :

http://en.wikipedia.org/wiki/Shell_and_tube_heat_exchanger  (19 November  2011)

3. 2010. Preventive M aintenance Tips. (online) tersedia :

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.s cribd.com/doc/19752704/Maintenance-Tips-for-Heat (22 November 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan

Dimensi yang mengalanii perubahan adalah diameter tube dan jumlah tube, sedangkan untuk bagian shell tidak ditinjau karena tidak dilakukan pembukaan pada sisi shell

Hal ini berarti kita membutuhkan bentuk konstruksi yang kompak untuk keperluan area perpindahan panas yang besar tersebut, jenis Shell and Tube Heat Exchanger adalah jenis

Shell and Tube heat exchangers biasanya digunakan untuk aplikasi tekanan tinggi (dengan tekanan yang lebih besar dari 30 bar dan suhu lebih besar dari 260 ° C..

Ketel uap ( Boiler) Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang

Shell and Tube heat exchangers biasanya digunakan untuk aplikasi tekanan tinggi (dengan tekanan yang lebih besar dari 30 bar dan suhu lebih besar dari 260 ° C..

Untuk menjaga suhu pada ujung pitot tube dari pengaruh suhu ambient dan suhu pema- nas, besar rata-rata perpindahan panas secara konveksi sama dengan besar perpindahan

Question # 102 Is there a difference in MTD Mean Temperature Difference between "E" and "J" Divided Flow type shell and tube heat exchangers?. Answer:- Divided flow shell type J does