II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN A
A.. DDaatta a EEppiiddeemimioollooggii Pleksu
Pleksus s hemohemoroid roid merumerupakan pembuluh darah pakan pembuluh darah normnormal al yang terletak yang terletak pada
pada mukosa rektum mukosa rektum bagian bagian distal distal dandan anodermanoderm. Gangguan pada hemoroid. Gangguan pada hemoroid te
terjrjadadi i kketetikikaa plexus plexus vaskularvaskular ini ini memmembesabesar. r. SehSehingingga ga kitkita a dapdapatkatkanan pengertiannya
pengertiannya dari dari “hemoroid “hemoroid adalah adalah dilatasidilatasi varivarikoskosus venaus vena ddararii plexus plexus hemorrhoidal inferior
hemorrhoidal inferior dandan superior superior ” (Dorland, 2002.” (Dorland, 2002.
!emoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih !emoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih "ena hemoroid
"ena hemoroidalis alis di di daerah anorektdaerah anorektal. al. !emo!emoroid bukan roid bukan sekedasekedar r pelebapelebaranran "e
"ena na hehemomororoididalialis, s, tetetaptapi i bebersirsi#at #at lelebibih h kokompmpleleks ks yayaknkni i memelilibabatktkanan beberapa
beberapa unsur unsur berupa berupa pembuluh pembuluh darah, darah, jaringan jaringan lunak lunak dan dan otot otot di di sekitar sekitar anorektal ($eli%, 200&.
anorektal ($eli%, 200&.
'enurut illalba dan )bbas (200*, etiologi hemoroid sampai saat ini 'enurut illalba dan )bbas (200*, etiologi hemoroid sampai saat ini belum
belum diketahui diketahui se+ara se+ara pasti, pasti, beberapa beberapa #aktor #aktor pendukung pendukung yang yang terlibatterlibat diantaranya adalah
diantaranya adalah -.
-. PePenunuaaaann 2.
2. eehahamimilalann /.
/. !e!ererediditatass .
. onstonstipasi ipasi atau atau diare diare kronikronikk 1.
1. PenggPenggunaan unaan toiletoilet yant yang berlag berlamalammalamaa &.
&. Posisi tuPosisi tubuh, mibuh, misal dudusal duduk dalam 3akk dalam 3aktu yang lamtu yang lamaa *.
*. 4b4besesititasas.. $a
$aktktoror##akaktotor r tetersersebubut t beberkrkaiaitatan n dedengngan an kokongngesesti ti "a"askskulular ar dadann prolapsus mukosa
prolapsus mukosa (S+hubert dkk, (S+hubert dkk, 2005. Selain 2005. Selain itu dikatakan itu dikatakan ada hubunganada hubungan ant
antara ara hemhemorooroid id dendengan gan penpenyayakit kit hathati i maumaupun pun konkonsumsumsi si alkalkohoohol l ('+('+ esson !ealth Solution 677, 200.
esson !ealth Solution 677, 200.
!emoroid sering terjadi pada de3asa dengan umur 1 sampai dengan !emoroid sering terjadi pada de3asa dengan umur 1 sampai dengan &1 tahun (7hong dkk, 2008. Di )merika Serikat,
&1 tahun (7hong dkk, 2008. Di )merika Serikat, hemoroid adalah penyakithemoroid adalah penyakit yang +ukup umum
yang +ukup umum dimandimana a pasien dengan umur 1 pasien dengan umur 1 tahun yang didiagnotahun yang didiagnosissis hem
hemorooroid id menmen+ap+apai ai -.2-.25 5 per per -00-00.00.000 0 ji3ji3a a (9"(9"erherheareart, t, 200200. . SebSebuahuah penelitian
penelitian yang yang dilakukan dilakukan di di :ran :ran menunjukkan menunjukkan sebanyak sebanyak 8 8 persen persen daridari pasien
pasien yang yang menjalani menjalani prosedur prosedur sigmoidoskopi dengan sigmoidoskopi dengan keluhan keluhan perdarahanperdarahan anorektal memperlihatkan adanya hemoroid (
anorektal memperlihatkan adanya hemoroid (;ikpour dan )sgari, 2008.;ikpour dan )sgari, 2008. 'eskipun begitu, menurut Pigot dkk (2001 epidemiologi hemoroid 'eskipun begitu, menurut Pigot dkk (2001 epidemiologi hemoroid tidak begitu diketahui karena penelitian yang ada memiliki hasil yang sangat tidak begitu diketahui karena penelitian yang ada memiliki hasil yang sangat ber"ariasi. <anyak orang yang mengalami
ber"ariasi. <anyak orang yang mengalami hemoroid dan tidak berkonsultasihemoroid dan tidak berkonsultasi
-dengan dokter. Pasien terkadang merasa ragu untuk mengobatinya karena rasa takut, malu, dan nyeri pada terapi hemoroid, sehingga insidensi yang sebenarnya dari penyakit ini tidak dapat dipastikan (aidarPerson dkk, 200*.
B. Komplikasi masalah bila tidak ditangani
=asir sebenenarnya bukanlah masalah penyakit yang sangat mengerikan, namun apabila 3asir terus menerus ada tanpa dilakukan penanganan atau dibiarkan begitu saja, makin lama akan menimbulkan beberapa komplikasi seperti berikut (Derma3an, 20-0
-. >erjadi trombosis
arena hemoroid keluar sehinga lama lama darah akan membeku dan terjadi trombosis.
2. Peradangan
?ika terjadi le+et karena tekanan "ena hemoroid dapat terjadi in#eksi dan meradang karena disana terdapat banyak kotoran yang terdapat mikroorganisme ataupun kuman patogen didalamnya.
/. >erjadinya perdarahan
Pada derajat satu darah keluar menetes dan meman+ar. Perdarahan akut pada umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pe+ah adalah pembuluh darah besar. !emoroid dapat membentuk pintasan portal sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid sema+am ini mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak. @ang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila berulang dapat menyebabkan anemia karena jumlah eritrosit yang diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar. )nemia terjadi se+ara kronis, sehingga sering tidak menimbulkan keluhan pada penderita 3alaupun !b sangat rendah karena adanya mekanisme adaptasi. )pabila hemoroid keluar, dan tidak dapat masuk lagi (inkarserataA terjepit akan mudah terjadi in#eksi yang dapat menyebabkan sepsis dan bisa mengakibatkan kematian (7hen et al., 20-2.
C. Sekilas Teoi Ba!
!emoroid adalah bagian "ena yang berdilatasi dalam kanal anal. !emoroid sangat umum terjadi. Pada usia 10 tahun, 10B indi"idu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luasnya "ena yang terkena. 2
!emoroid atau “3asir” merupakan "ena "arikosa pada kanalis dandibagi menjadi 2 jenis yaitu, hemorroid interna dan eksterna. edua jenishemoroid ini sangat sering dijumpai dan terjadi sekitar /1B penduduk berusialebih dari 21 tahun. =alaupun keadaan ini tidak mengan+am ji3a, namun dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. !emoroid atau 3asir memang menjadi momok bagi sebagian orang yang menderitanya. <enjolan didalam anus sangat membuat rasa tidak nyaman, baik untuk posisi duduk maupun berdiri. )palagi jika hendak buang air besar (<)<, seseorang sering
meringis kesakitan (SmeltCer, 20-0.
)ngka kejadian hemoroid yang +ukup tinggi di masyarakat di dukung oleh beberapa hal diantaranya adalah kebutuhan makan atau kebutuhan eliminasi (<)< masyarakat. Pada umumnya pasien hemoroid tidak mengetahui pentingnya makanan tinggi serat dan kebiasaan buang air besar yang tidak teratur serta sering mengejan saat buang air besar. Pada tahun -5* merupakan pun+ak dimana hemoroidektomi dilakukan sebanyak --* per -00.000 orang. !emoroid dapat menyerang pada laki laki maupun perempuan. Disisi lain, resiko hemoroid justru meningkat seiring bertambahnya usia (Probosuseno, 2005.
!emoroid merupakan penyakit daerah anus yang +ukup banyak ditemukan pada praktik dokter sehari hari. Di ES7' selama 2 tahun dari - kali pemeriksaan kolonoskopi didapatkan -08 ( 2&,05 B kasus hemoroid. !emoroid mempunyai sinonim piles, ambeien, wasir , atau southernpole disease dalam istilah dimasyarakat umum. eluhan penyakit
ini antara lain, rasa sakit dan sulit buang air besar, dubur terasa panas, serta adanya benjolan di dubur, perdarahan melalui dubur dan lainlain. !emoroid memiliki #aktor resiko +ukup banyak, diantaranya adalah, kurang mobilisasi, lebih banyak tidur, konstipasi, +ara <)< yang tidak benar, kurang minum air, kurang makanan berserat (sayur dan buah, #aktor genetika atau keturunan, kehamilan, penyakit yang meningkatkan intra abdomen (tumor abdomen, tumor usus , sirosis hati. Penatalaksanaan hemoroid dibagi atas penatalaksanaan se+ara medik dan bedah tergantung dari derajatnya ()ru, 20--.
Gejala hemoroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan higiene personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama de#ekasi. Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam mungkin satu satunya tindakan bila diperlukan. <ila tindakan ini gagal, laksati# yang ber#ungsi mengabsorpsi dengan salep, dan supositoria yang mengandung anestesi, astringen (3it+h haCel dan tirah baring adalah tindakan yang memungkinkan pembesaran berkurang ()ru, 20--.
'asalah yang sering mun+ul setelah dilakukan tindakan operasi hemoroidektomi pada umumnya adalah nyeri untuk beberapa hari saja selama proses penyembuhan, gangguan eliminasi (<)< yang disebabkan karena, pasien takut buang air besar, merasa masih ada luka di daerah kanal, konsumsi makanan yang kurang serat dan hanya makan bubur bukan nasi sehingga terjadi konstipasi (SmeltCer, 20-0.
Pada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasi#ikasi, yaitu (Parakrama, 20-0
-. !emoroid :nterna
'erupakan "arises "ena hemoroidalis superior dan media. >erdapat pembuluh darah pada anus yang ditutupi oleh selaput lendir yang basah. ?ika tidak ditangani bisa terlihat mun+ul menonjol ke luar seperti hemoroid eksterna.
Gejala gejala dari hemoroid interna adalah pendarahan tanpa rasa sakit karena tidak adanya serabut serabut rasa sakit di daerah ini. ?ika sudah parah bisa menonjol keluar dan terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil tindakan operasi untuk membuang 3asir. !emoroid interna terbagi menjadi derajat
a. Derajat :
>imbul pendarahan "arises, prolapsi A tonjolan mokosa tidak melalui anus dan hanya dapat di temukan dengan proktoskopi.
b. Derajat ::
>erdapat trombus di dalam "arises sehingga "arises selalu keluar pada saat depikasi, tapi setelah de#ekasi selesai, tonjolan tersebut dapat masuk dengan sendirinya.
+. Derajat :::
eadaan dimana "arises yang keluar tidak dapat masuk lagi dengan sendirinya tetapi harus di dorong.
d. Derajat :
Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana "arises yang keluar pada saat de#ikasi tidak dapat di masukan lagi.
2. !emoroid eksterna
'erupakan "arises "ena hemoroidalis in#erior yang umumnya berada di ba3ah otot dan berhubungan dengan kulit. <iasanya 3asir ini terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir anus yang terasa sakit dan gatal. !emoroid eksterna jarang sekali berdiri sendiri, biasanya perluasan hemoroid interna. >api hemoroid eksterna dapat di
klasi#ikasikan menjadi 2 yaitu a. )kut
<entuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya adalah hematom, 3alaupun disebut sebagai trombus eksterna akut. >anda dan gejala yang sering timbul adalah
- Sering rasa sakit dan nyeri 2 Easa gatal pada daerah hemorid
edua tanda dan gejala tersebut disebabkan karena ujung ujung sara# pada kulit merupakan reseptor rasa sakit .
b. ronik
!emoroid eksterna kronik atau “Skin >ag” terdiri atas satu lipatan atau lebih dari kulit anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
"amba #.#. 6etak dan lasi#ikasi !emoroid (Simadibrata, 20-2.
!emoroid se+ara mikroskopik akan mun+ul penampakan dinding "ena pada +analis analis yang menipis serta terisi trombus yang kadang kadang telah menunjukkan adanya tanda tanda organisasi
seperti rekanalisasi, seperti terihat pada gambar berikut (Patologi, $..F:, 200
"amba #.$. >rombosis !emoroid (Patologi, $..F:, 200.
II. TIN%AUAN PUSTAKA
A. Tanda dan ge&ala klinis 'ang m!n(!l dai anamnesis dan pemeiksaan )isik seta pato)isiologin'a
eadaan klinis yang menjadi tanda dan gejala hemoroid adalah sebagai berikut (Sudoyo, 200&
-. Perdarahan
Perdarahan bisa dapat terjadi pada grade -, perdarahan meupakan penentu utama ke+urigaan adanya hemoroid pada grade :. Perdarahan pada hemoroid berhubungan dengan proses mengejan. :ni menjadi pembeda dengan perdarahan yang diakibatkan oleh hal lain , misalnya tumor. Pada hemoroid darah keluar saat pasien berhenti mengejan, sedangkan karena perdarahan karena sebab lain tidak mengikuti pola ini. Darah yang keluar adalah segar yang tidak ber+ampur dengan #eses (hematosheCia. Perdarahan kadang menetes tapi dapat juga mengalir deras. Sebab utama perdarahan adalah trauma #eses yang keras. Perdarahan yang berulangulang dapat menimbulkan anemia.
2. ;yeri
;yeri hebat hanya terjadi pada hemoroid eksterna dengan trombosis nyeri tidak berhubungan dengan hemoroid interna, tetapi bila pada hemoroid interna terjadi nyeri, ini merupakan tanda adanya radang.
/. <enjolanAprolaps
<enjolanAprolap terjadi pada grade 2. <enjolan akan nampak tapi bila diraba akan menghilang. !al ini dikarenakan saat perabaan, jari akan menekan "asa sehingga darah "asa akan mengalir. )kibatnya benjolan menjadi kempis. <enjolan hanya akan terasa apabila telah terjadi trombus.
"amba $.#. Pathway Hemorrhoid (Simadibrata, 20-2.
Patogenesis
Seperti yang telah kita ketahui hemoroid adalah pelebaran dan in#lamasi pembuluh darah "ena didaerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis. !emoroid dapat berdilatasi atau membengkak karena adanya #aktor resiko atau pen+etus. $aktor resiko pada hemoroid antara lain #aktor mengejan pada buang air besar yang sulit, pola buang air yang salah (lebih
banyak memakai jamban duduk, terlalu lama duduk di jamban sambil memba+a atau merokok, peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor (tumor usus, tumor abdomen, kehamilan (disebabkan karena tekana janin pada abdomen dan perubahan hormonal, usia tua, konstipasi kronik, diare kronik atau diare akut yang berlebihan, kurang minum air, kurang makan makanan berserat (sayur dan buah, kurang olahraga atau mobilisasi (Simadibrata, 20-2.
'ekanisme terjadinya hemoroid adalah meningkatnya tekanan anus pada saat istirahat, yang menyebabkan berkurangnya pengembalian "ena, pembengkakan "ena, dan kerusakan jaringan penunjang. Penyebab dari penyakit hemoroid eksterna tidak diketahui, namun berhubungan dengan
kegiatan mengejan (Simadibrata, 20-2.
Sedangkan kebanyakan gejala timbul dari hemoroid interna yang membesar. Pembengkakan dari bantalan dubur menyebabkan dilatasi dan pembengkakan dari pleksus arterio"enus. !al ini menyebabkan peregangan otot suspensorium dan akhirnya terjadi prolaps jaringan rektum melalui lubang anus. 'ukosa dubur yang membesar mudah mengalami trauma, sehingga menyebabkan perdarahan rektum yang biasanya merah terang karena kadar oksigen tinggi dari anastomosis arterio"enus. Prolaps mengarah ke kotoran dan keluarnya lendir, merupakan predisposisi terhadap inkasarta dan strangulasi (Simadibrata, 20-2.
Pato)isiologi
!emoroid timbul akibat kongesti "ena yang disebabkan oleh gangguan aliran balik dari "ena hemoroidalis. >elah diajukan beberapa #aktor etiologi yaitu konstipasi, diare, sering mengejan, kongesti pel"is pada kehamilan, pembesaran prostat, #ibroid uteri, dan tumor rektum. Penyakit hati kronis yang disertai hipertensi portal juga sering mengakibatkan hemoroid, karena "ena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke sistem portal. Selain itu system portal tidak mempunyai katup, sehingga mudah terjadi aliran balik. !emoroid dapat dibedakan atas hemoroid eksterna dan interna. !emoroid eksterna di bedakan sebagai bentuk akut dan kronis. <entuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan 8
sebenarnya merupakan suatu hematoma, 3alaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksternal akut. <entuk ini sering terasa sangat nyeri dan gatal karena ujungujung sara# pada kulit merupakan reseptor nyeri. adangkadang perlu membuang trombus dengan anestesi lokal, atau dapat diobati dengan “kompres duduk” panas dan analgesik. !emoroid eksterna kronis atau skin tag biasanya merupakan sekuele dari hematom akut. !emoroid ini berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan ikat dan sedikit pembuluh darah. (Pri+e, 2001.
!emoroid dikatakan sebagai penyakit keturunan. ;amun sampai saat ini belum terbukti kebenarannya. )khirakhir ini, keterlibatan bantalan anus (anal cushion makin dipahami sebagai dasar terjadinya penyakit ini. <antalan anus merupakan jaringan lunak yang kaya akan pembuluh darah. )gar stabil, kedudukannya disokong oleh ligamentum >reitC dan lapisan muskularis submukosa. <endungan dan hipertro#i pada bantalan anus menjadi mekanisme dasar terjadinya hemoroid. Pertama, kegagalan pengosongan "ena bantalan anus se+ara +epat saat de#ekasi. edua, bantalan anus terlalu mobile, dan ketiga, bantalan anus terperangkap oleh s#ingter anus yang ketat. )kibatnya, "ena intramuskular kanalis anus akan terjepit (obstruksi. Proses pembendungan diatas diperparah lagi apabila seseorang mengedan atau adanya #eses yang keras melalui dinding rektum ($eli%, 200&.
Selain itu, gangguan rotasi bantalan anus juga menjadi dasar terjadinya keluhan hemoroid. Dalam keadaan normal, bantalan anus menempel se+ara longgar pada lapisan otot sirkuler. etika de#ekasi, s#ingter interna akan relaksasi. emudian, bantalan anus berotasi ke arah luar (e"ersi membentuk bibir anorektum. $aktor endokrin, usia, konstipasi dan mengedan yang lama menyebabkan gangguan e"ersi pada bantalan tersebut ($eli%, 200&.
B. Pemeiksaan pen!n&ang 'ang dipel!kan beseta indikasi dan hasil signi)ikan
-. Pemeriksaan 7olok Dubur
Pada pemeriksaan +olok dubur, hemoroid interna stadium a3al tidak dapat diraba sebab tekanan "ena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri. !emoroid dapat diraba apabila sangat besar. )pabila hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal. >rombosis dan #ibrosis pada perabaan terasa padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan +olok dubur ini untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum. Pada keadaan normalnya apabila tidak didapati masa atau benjolan +olok dubur tidak akan menimbulkan rasa sakit yang bermakna pada pasien (alantari et al., 20-.
2. Pemeriksaan )noskopi
Dengan +ara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar. )noskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran. Penderita dalam posisi litotomi. )noskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan penderita disuruh berna#as panjang. !emoroid interna terlihat sebagai struktur "askuler yang menonjol ke dalam lumen. )pabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. <anyaknya benjolan, derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, #issura ani dan tumor ganas harus diperhatikan. Pada keadaan normalnya, anus tidak didapati adanya masa atau benjolan, dengan mukosa antara kulit dengan mukosa pipih selapis tanpa keratin (7hen at al., 20-2.
/. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan #isiologik saja atau tanda yang menyertai. $eses harus diperiksa terhadap adanya darah samar. Pada keadaan normalnya #eses ber3arna kuning ke+oklatan, yaitu menandakan tidak adanya perdarahan dalam #eses (alantari et al., 20-.
C. Penegakan diagnosis -. )namnesis !emoroid
Pada anamnesis biasanya didapati bah3a pasien menemukan adanya darah segar pada saat buang air besar. Selain itu pasien juga akan mengeluhkan adanya gatalgatal pada daerah anus. Pada derajat :: hemoroid internal pasien akan merasakan adanya masa pada anus dan hal ini membuatnya tak nyaman. Pasien akan mengeluhkan nyeri pada hemoroid derajat : yang telah mengalami trombosis (7anan, 20-0.
Perdarahan yang disertai dengan nyeri dapat mengindikasikan adanya trombosis hemoroid eksternal, dengan ulserasi thrombus pada kulit. !emoroid internal biasanya timbul gejala hanya ketika mengalami prolapsus sehingga terjadi ulserasi, perdarahan, atau trombosis.
!emoroid eksternal bisa jadi tanpa gejala atau dapat ditandai dengan rasa tak nyaman, nyeri akut, atau perdarahan akibat ulserasi dan trombosis (=e%ner, Person, dan aidarperson, 20-0
2. Pemeriksaan $isik !emoroid
Pada pemeriksaan #isik dapat ditemukan adanya pembengkakan "ena yang mengindikasikan hemoroid eksternal atau hemoroid internal yang mengalami prolaps. !emoroid internal derajat : dan :: biasanya tidak dapat terlihat dari luar dan +ukup sulit membedakannya dengan lipatan mukosa melalui pemeriksaan rektal ke+uali hemoroid tersebut telah mengalami trombosis (7anan, 20-0.
Daerah perianal juga diinspeksi untuk melihat ada atau tidaknya #isura, #istula, polip, atau tumor. Selain itu ukuran, perdarahan, dan tingkat keparahan in#lamasi juga harus dinilai (;isar dan S+hole#ield, 20-0.
--"amba $.$. menunjukkan hemoroid yang mengalami trombosis (S+hubert, S+hade, dan 3e%ner, 20-0.
/. Pemeriksaan Penunjang !emoroid
Anal canal dan rektum diperiksa dengan menggunakan anoskopi dan sigmoidoskopi. )noskopi dilakukan untuk menilai mukosa rektal dan menge"aluasi tingkat pembesaran hemoroid (!al"erson, 20-0. Side-viewing pada anoskopi merupakan instrumen yang optimal dan tepat untuk menge"aluasi hemoroid. )llonso7oello dan 7astillejo (20-0 dalam aidarPerson, Person, dan =e%ner (20-0 menyatakan bah3a ketika dibandingkan dengan sigmodoskopi #leksibel, anoskopi mendeteksi dengan presentasi lebih tinggi terhadap lesi di daerah anorektal.
Gejala hemoroid biasanya bersamaan dengan in#lamasi pada anal canal dengan derajat berbeda. Dengan menggunakan sigmoidoskopi, anus dan rektum dapat die"aluasi untuk kondisi lain sebagai diagnosa banding untuk perdarahan rektal dan rasa tak nyaman seperti pada #isura anal dan #istula, kolitis, polip rektal, dan kanker. Pemeriksaan dengan menggunakan barium enema ray atau kolonoskopi harus dilakukan pada pasien dengan umur di atas 10 tahun dan pada pasien dengan perdarahan menetap setelah dilakukan pengobatan terhadap hemoroid
(7anan, 20-0.
D. *en(ana Teapi
>erapi konser"ati# hemorrhoid biasanya termasuk diet tinggi serat, konsumsi lebih banyak air atau menjaga hidrasi tubuh, sitz bath, dan istirahat. 4batobatan topikal tersedia namun keekti#an kerjanya masih memerlukan bukti lebih kuat. 4bat topikal yang mengandung steroid juga tidak disarankan digunakan lebih dari - hari (6orenCoEi"ero, 2005.
Penatalaksanaan gejala hemoroid didasarkan pada gejala itu sendiri. Pasien harus diyakinkan bah3a hemoroid merupakan komponen normal pada anatomi manusia dan tidak perlu membuang semua jaringan hemoroid. Penatalaksanaan hemoroid sendiri se+ara garis besar dikategorikan menjadi -2
tiga yaitu manajemen medis (termasuk diet dan terapi beha"ioural, office-based proceduresdan terapi operati# (Singer, 20--.
Gejala hemoroid seringkali berhubungan dengan perubahan kebiasaan makan atau saluran +erna. Sehingga terapi inisial perlu ditujukan pada modi#ikasi stool atau tinja. onstipasi, yang mana sering menyebabkan hemoroid, seringkali dikarenakan konsumsi serat dan +airan yang kurang, kadar yang disarankan ada 21 gramAhari untuk perempuan dan /8 gramAhari untuk lakilaki. Diet tinggi serat dan konsumsi air yang +ukup perlu dijadikan reomendasi a3al. Selain itu, modi#ikasi beha"ioral atau kebiasaan seperti 3aktu tidur dan bangun yang reguler dan jad3al olahraga dapat membantu menjaga kebiasaan rutin usus atau saluran +erna sehingga membantu mengurangi gejala hemorrhoid (Singer, 20--.
E. Pognosis
Dengan terapi yang sesuai, pasien yang simptomatik akan menajdi asimptomatik. Dengan melakukan terapi operati# dengan hemoroidektomi hasilnya sangat baik, namun bisa mun+ul kembali (rekuren dengan angka kejadian rekuren sekitar 21B. >erapi non operati# seperti ligasi +in+in karet (rubber band ligation menimbulkan kejadian rekuren sekitar /010B antara kurun 3aktu 1-0 tahun kedepan. )kan tetapi, hemorrhoid rekuren ini biasanya dapat ditangani dengan terapi non operati#. !inggal saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan keberhasilan terapi dengan PP!. Setelah sembuh, penderita tidak boleh sering mengejan dan dianjurkan makan makanan yang berserat tinggi (Pri+e, 2001.
+. Komplikasi 'ang dapat te&adi
Perdarahan akut pada umumnya jarang, hanya terjadi apabila yang pe+ah adalah pembuluh darah besar. !emoroid dapat membentuk pintasan portal sistemik pada hipertensi portal dan apabila hemorhois sema+am ini mengalami perdarahan maka darah sangat banyak. Perdarahan akut sema+am ini dapat menyebabkan syok hipo"olemik. Sedangkan perdarahan akut sema+am ini dapat menyebabkan anemia, karena jumlah eritrosit yang di produksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar. Sering pasien
datang dengan !b /. Pada pasien ini penanganannya tidak langusung operasi tetapi di tunggu sampai !b pasien menjadi -0. Prolaps hemoroid interna dapat menjadi ireponsibel, terjadi inkarserasi (prolaps dan terjepit diluar kemudian diikuti in#eksi sampai terjadi sepsis. Sebelum terjadi iskemik dapat terjadi gangren dulu dengan bau yang menyengat. Selain itu komplikasi hemoroid yang paling sering adalah perdarahan, thrombosis, dan strangulasi. !emoroid strangulasi adalah hemoroid yang prolaps dengan suplai darah dihalangi oleh s#ingter ani (Pri+e, 2001. omplikasi hemoroid antara lain
-. 6uka dengan tanda rasa sakit yang hebat sehingga pasien takut mengejan dan takut berak. arena itu, tinja makin keras dan makin memperberat luka di anus.
2. :n#eksi pada daerah luka sampai terjadi nanah dan #istula (saluran tak normal dari selaput lender ususAanus.
/. Perdarahan akibat luka, bahkan sampai terjadi anemia.
. ?epitan, benjolan keluar dari anus dan terjepit oleh otot lingkar dubur sehingga tidak bisa masuk lagi. Sehingga, tonjolan menjadi merah, makin sakit, dan besar. Dan jika tidak +epat+epat ditangani dapat busuk (Derma3an,20-0.
III. PE,BAHASAN
A. Pen&elasan mengenai teoi ba!
'enurut Permenkes (20- dalam Pedoman Praktik linis di $asyankes Primer ren+ana penatalaksanaan komprehensi# untuk hemoroid adalah sebagai berikut
-. Penatalaksanaan !emoroid :nternal
a. !emoroid grade - Dilakukan terapi konser"ati# medis dan menghindari obatobat antiin#lamasi nonsteroid, serta makanan pedas atau berlemak.
b. !emoroid grade 2 dan / Pada a3alnya diobati dengan prosedur pembedahan.
+. !emoroid grade / dan dengan gejala sangat jelas, penatalaksaan terbaik adalah tindakan pembedahan hemorrhoide+tomy.
d. !emoroid grade !emoroid grade atau dengan jaringan inkarserata membutuhkan konsultasi dan penatalaksanaan bedah yang +epat. Penatalaksanaan grade 2/ harus dirujuk ke dokter spesialis bedah. 2. Penatalaksanaan hemoroid eksternal
!emoroid eksternal umumnya merespon baik dengan melakukkan eksisi. >indakan ini hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis bedah. !al lain yang dapat dilakukan adalah mengurangi rasa nyeri dan konstipasi pada pasien hemoroid.
Selain penatalaksanaan diatas, Permenkes (20- juga men+antumkan konseling dan edukasi kepada pasien sebagai upaya pen+egahan hemoroid. Pen+egahan hemoroid dapat dilakukan dengan +ara
-. onsumsi serat 21/0 gram perhari. !al ini bertujuan untuk membuat #eses menjadi lebih lembek dan besar, sehingga mengurangi proses mengedan dan tekanan pada "ena anus.
2. 'inum air sebanyak &8 gelas sehari.
/. 'engubah kebiasaan buang air besar. Segerakan ke kamar mandi saat merasa akan buang air besar, jangan ditahan karena akan memperkeras #eses, serta hindari mengejan.
B. Kek!angan dan kelebihan teoi ba!
Dari Peraturan 'enteri esehatan tentang Pedoman Praktik linis di $asyankes Primer, kita dapat melihat bah3a
-. Pen+antuman detail pengobatan masih kurang.
2. >erapi nonmedikamentosa berupa edukasi juga perlu ditambahkan, misalnya tentang hal yang sekiranya dapat membantu meringankan sakit pasien dan edukasi umum kepada masyarakat yang lain.
/. >idak ada anjuran pertolongan pertama pada #asyankes primer sebelum merujuk pada hemoroid grade 2/.
>etapi pedoman tersebut sudah +ukup baik dalam memberi arahan, karena sebagai berikut
-. Penatalaksanaan untuk semua grade telah di+antumkan. 2. >erdapat panduan kapan seharusnya kita merujuk pasien.
C. Haapan !nt!k penatalaksanaan 'ang lebih baik
!arapan kami terkait penatalakasanaan penyakit hemoroid ini mengingat angka kejadian akibat penyakit ini +ukup tinggi diperlukan upaya pengendalian pola hidup dan etiologi terkait untuk men+egah dan menghindari komplikasi terkait serta terjadinya hemoroid yang dapat berujung kematian 3alaupun dengan presentase sangat minimal.
)kan tetapi hal terbaik dari penyakit ini adalah men+egahnya, yang paling baik dalam men+egah hemoroid yaitu mempertahankan tinja tetap
lunak sehingga mudah keluar, di mana hal ini menurunkan tekanan dan pengedanan dan mengosongkan usus sesegera mungkin setelah perasaan mau ke belakang timbul. 6atihan olahraga seperti berjalan dan peningkatan konsumsi serat diet juga membantu mengurangi konstipasi dan mengedan.
-. 'akanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi seperti sayur dan buahbuahan. 'akanan ini membuat gumpalan isi usus besar, namun lunak, sehingga mempermudah de#ekasi dan mengurangi keharusan mengejan berlebihan.
2. ?ika menggunakan kloset duduk, lebih baik di ganti dengan kloset jongkok. Saat posisi duduk, usus bagian ba3ah akan tertekuk
sehingga proses pembuangan tidak dapat berlangsung e#ekti# tanpa bantuan mengejan. Padahal, mengejan dan dorongan ke ba3ah sambil menahan napas akan meningkatkan tekanan dalam usus bagian ba3ah serta menyebabkan regangan dan pembengkakan pembuluh darah balik membentuk hemorrhoid, terutama jika
kebiasaan ini dilakukan se+ara kontinu dalam jangka lama.
/. 'inum air putih minimal 8 gelas perhari untuk melan+arkan buang air besar.
. urangi kopi dan alkohol. 1. >idur +ukup.
&. ?angan duduk terlalu lama.
*. SenamAolahraga rutin (tidak berolahraga yang berat seperti mengangkat beban berat.
I-. KESI,PULAN
-. !emoroid adalah distensi "ena di daerah anorektal akibat berbagai #aktor resiko seperti mengejan. :stilah hemoroid lebih dikenal sebagai ambeien atau 3asir oleh masyarakat.
2. !emoroid mengakibatkan komplikasi, diantaranya adalah terjadi trombosis, peradangan, dan terjadi perdarahan. !emoroid juga dapat menimbulkan +emas pada penderitanya akibat ketidaktahuan tentang penyakit dan pengobatannya.
/. !emoroid dapat di+egah dengan melakukan gaya hidup sehat dan memakan makanan tinggi serat.
. Penatalaksaan hemoroid dapat dilakukan dengan +ara pengobatan untuk menge+ilkan "arises pada "ena anorektal ataupun dengan tindakan pembedahan pengambilan hemoroid tersebut.
1. Prognosis dari hemoroid ini baik apabila dilakukan tindakan medis yang tepat dan +epat.
DA+TA* PUSTAKA
)ru =. Sudoyo, <ambang Setyohadi, :drus )l3i, 'ar+ellus Simadibrata, Siti Setiati. 20--. :n#lammatory <o3el Disease )lur Diagnosis dan Pengobatannya di :ndonesia. Dalam <uku )jar :lmu Penyakit Dalam ?ilid :. 9disi :. ?akarta Pusat Penerbitan Departemen :lmu Penyakit Dalam $akultas edokteran Fni"ersitas :ndonesia. p./8&/50.
7anan, ), 20-0. Hemorrhoids and !ther Anorectal "isorders. 'anual o# Gastroenterology Diagnosis and >herapy. /rd ed. FS) 6ippin+ott =illiams H =ilkins.
7hen, S. I., 7ai, ). J., =ang, ;., H 7hen, 6. (20-2. Single purse string 3ith #our
‐
point tra+tion #or better haemorrhoid retra+tion. A#$ %ournal of surgery,&'(-0, *2*&.7hen. 20-0. :llustrati"e handbook o# general surgery. <erlin Springer, p.2-*. Dorland, 2002. (amus Saku kedokteran "orland . 9disi 25. ?akarta 9G7.
9"erheart, ?.9., 200. "igestive "isease in )he *nited States+ ,pidemiology and mpact , ;ational :nstitute o# !ealth. =ashington, D7 FS go"ernment
Printing 4##i+e.
$eli%. 200&. "uduk Salah erdiri /uga Salah. $arma+ia 'ajalah edokteran dan $armasi. ?akarta. )"ailable #rom httpAA333.majalah #arma+ia.+omArubrikAonene3s.aspK:D;e3sL2*8 M)++essed * ?anuary 20-2N.
Giordano, P. Gra"ante, and G. Sorge, E. 2005. 6ongterm out+omes o# stapled hemorrhoidope%y "s +on"entional hemorrhoide+tomy ) metaanalysis o# randomiCed +ontrolled trials. )r+h SurgO -2&&
!al"erson, )., 20-0. Hemorrhoids. 0lin 0olon 1ectal surgery 20 (2 **8.
aidarPerson, 4., Person, <., and =e%ner, S.D., 200-0. Hemorrhoidal "isease+ A 0omprehensive 1eview. /. American 0ollege of Surgeons 20 (- -02
--.
aidarPerson, 4., Person, <., and =e%ner, S.D., 200*. Hemorrhoidal "isease+ A 0omprehensive 1eview. /. American 0ollege of Surgeons 20 (- -02--.
alantari, '., )liCadeh, S. )., H Dar"ish Sha#ighi, S. (20-. >he +omparison bet3een the out+ome o# Dopplerguided haemorrhoide+tomy and other
types o# haemorrhoid surgery. Hamdan 2edical /ournal , 3 (2.
;ikpour, S. H )sgari, ).)., 2008. 0olonoscopic ,valuation of 2inimal 1ectal leeding in Average-1isk Patients for 0olorectal 0ancer . 4orld /ournal of
5astroenterology -(2 &1/&&10.
;isar, P.?. H S+hol#ield, ?.!., 20-0. 2anaging Haemorrhoids. ritish 2edical /ournal O /2* 8*81-.
Parakrama,7handrasoma. 20-0. 1ingkasan Patofisiologi Anatomi ,disi 6. ?akarta 9G7.
Pigot, $., Siproudis 6., and )llaert, $.), 2001. 1isk 7actor Associated with Hemorrhoidal Symptoms in Specialized. 5astroenterology 0lin iol 25 (-2
-2*0-2*.
Pri+e, Syl"ia ) dan 6orraine ' =ilson. 2001. Patofisiologi + (onsep (linis Proses-Proses Penyakit . ?akarta 9G7.
Simadibrata, 'ar+ellus. 20-2. !emoroid <uku )jar :lmu Penyakit Dalam. ?akarta :nterna Publishing.
SmeltCer, S. <uku )jar epera3atan 'edikal <edah <runner Suddarth. olume 2 9disi 8. ?akarta 9G7. 20-0.
Sudoyo, )ru =, dkk. 200&. <uku )jar :lmu Penyakit Dalam ?ilid : 9disi :. ?akarta $F:.
Syl"ia H 6orraine. 200&. 8Patofisiologi 9(onsep (linis Proses-Proses Penyakit: ;olume < ,disi =>. ?akarta 9G7.
Fnder3ood, ?.7.9, 200,“Patologi Fmum dan Sistemik”, olume 2, 9disi 2, Penerbit <uku edokteran 9G7, ?akarta, hal. &8, 52.
=andari, ;o"ita ;ingtyas . 20-2 . Pre"alensi !emoroid di ESFP !aji )dam 'alik 'edan periode ?anuari 2005 ?uli 20--. FSF.