• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran SK ARK.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran SK ARK.doc"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran SK  Lampiran SK 

1.

1. RumRumah ah saksakit it menmenetaetapkapkan n regregulaulasi si tententantang g penpenerimerimaan aan paspasien ien dirdirawaawat t inainap p ataatauu  pemeriksaan pasien

 pemeriksaan pasien dirawat jalan dirawat jalan sesuai dengan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan kebutuhan pelayanan kesehatan yangyang telah diidentifikasi sesuai dengan misi serta sumber daya rumah sakit yang ada.

telah diidentifikasi sesuai dengan misi serta sumber daya rumah sakit yang ada. 2.

2. Rumah Sakit menetapkan untuk proses skrining baik di dalam maupun di luar rumahRumah Sakit menetapkan untuk proses skrining baik di dalam maupun di luar rumah sakit termasuk pemeriksaan penunjang yang diperlukan/ spesifik untuk menetapkan sakit termasuk pemeriksaan penunjang yang diperlukan/ spesifik untuk menetapkan apakah pasien diterima atau dirujuk.

apakah pasien diterima atau dirujuk. 3.

3. Rumah sakit melaksanakan proses skrining baik di dalam maupun di luar rumah sakit.Rumah sakit melaksanakan proses skrining baik di dalam maupun di luar rumah sakit. 4.

4. Rumah sakit melaksanakan proses pemeriksaan penunjang yang diperlukan/spesifik Rumah sakit melaksanakan proses pemeriksaan penunjang yang diperlukan/spesifik  untuk menetapkan apakah pasien diterima atau dirujuk.

untuk menetapkan apakah pasien diterima atau dirujuk. 5.

5. Rumah sakit menentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan kemampuan rumahRumah sakit menentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan kemampuan rumah sakit.

sakit. 6.

6. Rumah sakit menerima pasien bila rumah sakit dapat memberi pelayanan rawat jalanRumah sakit menerima pasien bila rumah sakit dapat memberi pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang dibutuhkan pasien.

dan rawat inap yang dibutuhkan pasien. 7.

7. Rumah sakit menentukan pasien tidak dirawat, tidak dipindahkan, atau tidak dirujuk Rumah sakit menentukan pasien tidak dirawat, tidak dipindahkan, atau tidak dirujuk  sebelum diperoleh hasil tes yang dibutuhkan tersedia.

sebelum diperoleh hasil tes yang dibutuhkan tersedia. 8.

8. Rumah sakit menetapkan pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atauRumah sakit menetapkan pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atau yan

yang g memmembutbutuhkuhkan an perpertoltolongongan an segesegera ra dibdiberikerikan an pripriorioritas tas untuntuk uk asesasesmen men dandan tindakan.

tindakan. 9.

9. Rumah sakit menetapkan tentang proses triase berbasis bukti.Rumah sakit menetapkan tentang proses triase berbasis bukti. 10.

10. RuRumamah h sasakikit t memelalaksksananaaaan n pepengnggugunanaan an prprososes es trtriaiase se beberbrbasasis is bubuktkti i yayangng dipergunakan untuk memprioritaskan pasien yang sesuai dengan

dipergunakan untuk memprioritaskan pasien yang sesuai dengan kegawatannya.kegawatannya. 1

11.1. Rumah sakit membentuk pelatihan bagi staf agar mampu memutuskan pasien yangRumah sakit membentuk pelatihan bagi staf agar mampu memutuskan pasien yang membutuhkanpertolongan segera dan pelayanan yang di butuhkan.

membutuhkanpertolongan segera dan pelayanan yang di butuhkan. 12.

12. RumRumah ah saksakit it tidtidak ak mammampu pu memmemenuenuhi hi kebkebutuutuhan han pasipasien en dendengan gan konkondisdisi i dardaruraurat,t,  pasien

 pasien dirujuk dirujuk ke ke rumah rumah sakit sakit lain lain yang yang fasilitas fasilitas pelayanannya pelayanannya dapat dapat memenuhimemenuhi kebutuhan pasien, sebelum ditransfer atau dirujuk pasien harus dalam keadaan stabil kebutuhan pasien, sebelum ditransfer atau dirujuk pasien harus dalam keadaan stabil dan dilengkapi dengan dokumen pencatatan.

dan dilengkapi dengan dokumen pencatatan. 13.

13. RuRumamah h saksakit it memenenentntukukan an prprososes es adadmimisi si papasiesien n rarawawat t ininap ap didilalakukukakan n skskrinrininingg keb

kebutuutuhan han paspasien ien untuntuk uk menmenetapetapkan kan pelpelayaayanan nan preprevenventiftif, , palpaliatiatif, if, kurkuratiatif, f, dandan rehabilitatif yang diprioritaskan berdasar atas kondisi pasien.

(2)

14.

14. Rumah sakit mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan memberi tahu pasienRumah sakit mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan memberi tahu pasien  jika

 jika terjadi terjadi penundaan penundaan dan dan kelambatan kelambatan dan dan penundaan penundaan pelaksanaanpelaksanaan tindakan/pengobatan dan atau pemeriksaan penunjang diagnostik.

tindakan/pengobatan dan atau pemeriksaan penunjang diagnostik. 15.

15. Rumah sakit melakukan penundaan dan kelambatan pelayanan di rawat jalan maupunRumah sakit melakukan penundaan dan kelambatan pelayanan di rawat jalan maupun rawat inap yang harus disampaikan kepada pasien.

rawat inap yang harus disampaikan kepada pasien. 16.

16. Rumah sakit memberitahu alasan penundaan dan kelambatan pelayanan dan diberiRumah sakit memberitahu alasan penundaan dan kelambatan pelayanan dan diberi informasi tentang alternatif yang tersedia sesuai kebutuhan klinik pasien dan dicatat di informasi tentang alternatif yang tersedia sesuai kebutuhan klinik pasien dan dicatat di rekam medis.

rekam medis. 17.

17. Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur proses pasien masuk rumah sakitRumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur proses pasien masuk rumah sakit untuk rawat inap dan proses pendaftaran rawat jalan.

untuk rawat inap dan proses pendaftaran rawat jalan. 18.

18. RumRumah ah saksakit it menmenetaetapkapkan n regregulaulasi si tententantang g proproses ses penpendafdaftartaran an paspasien ien rawrawat at jaljalan,an,  pasien

 pasien rawat rawat inap, inap, pasien pasien gawat gawat darurat, darurat, proses proses penerimaan penerimaan pasien pasien gawat gawat darurat darurat keke unit rawat inap, menahan pasien untuk observasi dan mengelola pasien bila tidak  unit rawat inap, menahan pasien untuk observasi dan mengelola pasien bila tidak  tersedia tempat tidur pada unit yang dituju maupun di seluruh rumah sakit.

tersedia tempat tidur pada unit yang dituju maupun di seluruh rumah sakit. 19.

19. Rumah sakit menetapkan proses mengelola pasien bila tidak tersedia tempat tidur Rumah sakit menetapkan proses mengelola pasien bila tidak tersedia tempat tidur   pada unit yang dituju maupu

 pada unit yang dituju maupun di seluruh rumah sakit.n di seluruh rumah sakit. 20.

20. Rumah sakit menetapkan saat Rumah sakit menetapkan saat admisiadmisi, , pasien dan pasien dan keluarkeluarga ga pasien dijelaskapasien dijelaskan n tentantentangg rencana asuhan, hasil yang diharapkan dari asuhan, dan perkiraan biaya yang harus rencana asuhan, hasil yang diharapkan dari asuhan, dan perkiraan biaya yang harus dibayar oleh pasien atau keluarga.

dibayar oleh pasien atau keluarga. 21.

21. Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola alur pasien di seluruh bagian rumahRumah sakit menetapkan proses untuk mengelola alur pasien di seluruh bagian rumah sakit.

sakit. 22.

22. Rumah sakit menetapkan alur pasien untuk menghindari penumpukan pasien di !"Rumah sakit menetapkan alur pasien untuk menghindari penumpukan pasien di !" ser

serta ta memelalakukukakan n evevalualuasi asi teterhrhadadap ap pepengngatuaturan ran alalur ur papasiesien n sesecarcara a beberkrkala ala dadann melaksanakan upaya perbaikannya.

melaksanakan upaya perbaikannya. 23.

23. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang kriteria yang ditetapkan untuk masuk rawatRumah sakit menetapkan regulasi tentang kriteria yang ditetapkan untuk masuk rawat di pelayanan spesialistik atau pelayanan intensif.

di pelayanan spesialistik atau pelayanan intensif. 24.

24. Rumah sakit menetapkan asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhan perencanaanRumah sakit menetapkan asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhan perencanaan  pemulangan pasien.

 pemulangan pasien. 25.

25. RumRumah ah saksakit it menmenetapetapkan kan regregulaulasi si untuntuk uk melmelaksaksanaanakan kan proproses ses kesikesinamnambunbungangan  pelayanan

 pelayanan di di rumah rumah sakit sakit dan dan koordinasi koordinasi diantara diantara profesional profesional pemberi pemberi asuhan asuhan #$$#$$%&%& dibantu oleh manajer pelayanan pasien #'$$&/

dibantu oleh manajer pelayanan pasien #'$$&/Case Manager.Case Manager. 26.

26. Rumah sakit menetapkan regulasi tentang proses dan pelaksanaan untuk mendukungRumah sakit menetapkan regulasi tentang proses dan pelaksanaan untuk mendukung kesina

kesinambunmbungan gan dan dan koordkoordinasi inasi asuhanasuhan, , agar agar kesinakesinambunmbungan gan asuhan pasien asuhan pasien tidak tidak  terputus, rumah sakit harus menciptakan proses untuk melaksanakan kesinambungan terputus, rumah sakit harus menciptakan proses untuk melaksanakan kesinambungan

(3)

dan

dan kookoordirdinasnasi i pelpelayaayanan nan di di antantara ara proprofesifesionaonal l pempemberberi i asuasuhan han #$$#$$%&, %&, manmanajeajer r   pelayanan

 pelayanan pasien pasien #'$$&, #'$$&, pimpinan pimpinan unit, unit, dan dan staf staf lain lain sesuai sesuai dengan dengan regulasi regulasi rumahrumah sakit di beberapa tempat. #$elayanan darurat dan penerimaan rawat inap( $elayanan sakit di beberapa tempat. #$elayanan darurat dan penerimaan rawat inap( $elayanan diagn

diagnostik dan ostik dan tindatindakan( $elayanan bedah kan( $elayanan bedah dan nonbedahdan nonbedah( ( $elay$elayanan rawat anan rawat jalan(jalan( )rganisasi lain atau bentuk pelayanan lainnya&.

)rganisasi lain atau bentuk pelayanan lainnya&. 27.

27. Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa setiap pasien harus dikelola oleh dokter Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa setiap pasien harus dikelola oleh dokter   penanggung jawab pelayanan #"$*$& u

 penanggung jawab pelayanan #"$*$& untuk memberikan asuhan kepada pasien.ntuk memberikan asuhan kepada pasien. 28.

28. RumRumah ah saksakit it menmenetaetapkapkan n regregulaulasi si tententantang g dokdokter ter penpenanganggungung g jawjawab ab pelpelayaayanannan #"$*$& yang bertanggung jawab melakukan koordinasi asuhan dan bertugas dalam #"$*$& yang bertanggung jawab melakukan koordinasi asuhan dan bertugas dalam seluruh fase asuhan rawat inap pasien serta teridentifikasi dalam rekam medis pasien. seluruh fase asuhan rawat inap pasien serta teridentifikasi dalam rekam medis pasien. 29.

29. Rumah sakit menetapkan regulasi proses pengaturan perpindahan tanggung jawabRumah sakit menetapkan regulasi proses pengaturan perpindahan tanggung jawab koordinasi asuhan pasien dari satu dokter penanggung jawab pelayanan #"$*$& ke koordinasi asuhan pasien dari satu dokter penanggung jawab pelayanan #"$*$& ke "$*$ lain, termasuk bila terjadi

"$*$ lain, termasuk bila terjadi perubahan "$*$ utama.perubahan "$*$ utama. 30.

30. Rumah sakit menetapkan informasi tentang pasien disertakan pada proses transfer.Rumah sakit menetapkan informasi tentang pasien disertakan pada proses transfer. 31.

31. Rumah sakRumah sakit menetapit menetapkan kan regularegulasi tentang transsi tentang transfer pasien antar unifer pasien antar unit pelayanan dit pelayanan di dalam rumah sakit dilengkapi dengan form transfer pasien.

dalam rumah sakit dilengkapi dengan form transfer pasien. 32.

32. RuRumamah h saksakit it memenenetatapkpkan an reregugulalasi si memelalaksksananakakan an prprososes es pepemumulalangngan an papasiesienn ##dischargedischarge& dari rumah sakit berdasar atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan& dari rumah sakit berdasar atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau tindakan.

kesinambungan asuhan atau tindakan. 33.

33. RumRumah ah saksakit it menmenetaetapkapkan n regregulaulasi si yanyang g menmenetaetapkapkan n krikriteriteria a tententantang g papasien sien yanyangg dii+inkan untuk keluar meninggalkan rumah sakit selama periode waktu tertentu.

dii+inkan untuk keluar meninggalkan rumah sakit selama periode waktu tertentu. 34.

34. Rumah sakit melakukan kerja sama dengan praktisi kesehatan di luar rumah sakitRumah sakit melakukan kerja sama dengan praktisi kesehatan di luar rumah sakit tentang tindak lanjut pemulangan.

tentang tindak lanjut pemulangan. 35.

35. Rumah sakit menetapkan pemulangan pasien yang rencana pemulangannya kompleksRumah sakit menetapkan pemulangan pasien yang rencana pemulangannya kompleks (discharge planning)

(discharge planning) dimuldimulai sejak ai sejak awal pasien masuk rawat awal pasien masuk rawat inap melibatinap melibatkan semuakan semua $$% terkait serta difasilitasi oleh '$$, untuk kesinambungan asuhan sesuai dengan $$% terkait serta difasilitasi oleh '$$, untuk kesinambungan asuhan sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pelayanan pasien.

kondisi kesehatan dan kebutuhan pelayanan pasien. 36.

36. RumRumah ah saksakit it menmenetaetapkapkan n tintindak dak lanlanjut jut pempemulaulangangan n paspasien ien bilbila a dipdiperluerlukan kan dapdapatat ditujukan kepada fasilitas kesehatan baik perorangan ataupun institusi yang berada di ditujukan kepada fasilitas kesehatan baik perorangan ataupun institusi yang berada di ko

komumuninitas tas didimamana na papasiesien n beberarada da yayang ng beberturtujujuan an ununtutuk k memembmbererikikan an babantntuauann  pelayanan.

 pelayanan. 37.

37. Rumah sakit menetapkan ringkasan pasien pulang #Rumah sakit menetapkan ringkasan pasien pulang # discharge summarydischarge summary& dibuat untuk & dibuat untuk  semua pasien rawat inap, ringkasan memuat hal  #

(4)

diagnosis, dan komorbiditas lain(

diagnosis, dan komorbiditas lain(  temuan fisik penting dan temuan-temuan lain( temuan fisik penting dan temuan-temuan lain( 

tindakan diagnostik dan prosedur terapi yang telah dikerjakan(

tindakan diagnostik dan prosedur terapi yang telah dikerjakan(  obat yang diberikan obat yang diberikan

selama dirawat inap dengan potensi akibat efek residual setelah obat tidak diteruskan selama dirawat inap dengan potensi akibat efek residual setelah obat tidak diteruskan dan semua obat yang harus digunakan di rumah(

dan semua obat yang harus digunakan di rumah(  kondisi pasien # kondisi pasien # saus  saus presen presen &(&( 

ringkasan memuat instruksi tindak lanjut agar dihindari istilah anjuran&. ringkasan memuat instruksi tindak lanjut agar dihindari istilah anjuran&. 38.

38. RumRumah ah saksakit it menmenetaetapkapkan n pempemberberian ian rinringkgkasan asan paspasien ien pulpulang ang kepkepada ada pihpihak ak yanyangg  berkepentingan,

 berkepentingan, ringkasan ringkasan pasien pasien pulang pulang dibuat dibuat sebelum sebelum pasien pasien keluar keluar dari dari rumahrumah sakit oleh dokter penanggung jawab pelayanan #"$*$&.

sakit oleh dokter penanggung jawab pelayanan #"$*$&. 39.

39. Rumah sakit menetapkan untuk pasien rawat jalan yang membutuhkan asuhan yangRumah sakit menetapkan untuk pasien rawat jalan yang membutuhkan asuhan yang kom

komplepleks ks atau atau diadiagnognosis sis yanyang g komkomplepleks ks dibdibuat uat catcatatan atan terstersendendiri iri $ro$rofil fil RinRingkagkass 'edis Rawat *alan

'edis Rawat *alan #$R'R*& dan tersedia #$R'R*& dan tersedia untuk $$untuk $$%.%. 40.

40. Rumah sakit menetapkan kriteria pasien rawat jalan dengan asuhan yang kompleksRumah sakit menetapkan kriteria pasien rawat jalan dengan asuhan yang kompleks ata

atau u yanyang g diadiagngnosisosisnya nya komkomplepleks ks dipdiperlerlukaukan n $ro$rofil fil RinRingkagkas s 'ed'edis is RawRawat at *al*alanan #$R'R*& yang sesuai dengan regulasi rumah sakit.

#$R'R*& yang sesuai dengan regulasi rumah sakit. 41.

41.  Rumah sakit menetapkan regulasi yang menetapkan bahwa proses $R'R* mudah Rumah sakit menetapkan regulasi yang menetapkan bahwa proses $R'R* mudah d

diitteelluussuur r ##eeaassy y !!

rerie"e

rerie"e& dan mudah di-& dan mudah di-re"ie#re"ie#.. 42.

42. RumRumah ah saksakit it memmemberberikaikan n infinformormasi asi penpentinting g yanyang g dimdimasuasukkakkan n ke ke daldalam am $R'$R'R*R* diidentifikasi

diidentifikasi oleh oleh "$*$"$*$.. 43.

43. Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola dan melakukan tindak lanjut pasienRumah sakit menetapkan proses untuk mengelola dan melakukan tindak lanjut pasien dan memberitahu staf rumah sakit bahwa mereka berniat keluar rumah sakit serta dan memberitahu staf rumah sakit bahwa mereka berniat keluar rumah sakit serta menolak rencana asuhan medis.

menolak rencana asuhan medis. 44.

44. RumRumah ah saksakit it menmenetaetapkapkan n proproses ses untuntuk uk menmengelgelola ola pasipasien en yanyang g menmenolaolak k renrencancanaa asuhan medis yang melarikan diri.

asuhan medis yang melarikan diri. 45.

45. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengelola pasien rawat jalan dan rawat inapRumah sakit menetapkan regulasi untuk mengelola pasien rawat jalan dan rawat inap yang menolak rencana asuhan medis termasuk keluar rumah sakit atas permintaan yang menolak rencana asuhan medis termasuk keluar rumah sakit atas permintaan sendiri dan pasien

sendiri dan pasien yang menghendaki penghentian pengobatan.yang menghendaki penghentian pengobatan. 46.

46. Rumah sakit menetapkan pasien yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lainRumah sakit menetapkan pasien yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lain  berdasar

 berdasar atas atas kondisi kondisi pasien pasien untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan asuhan asuhan berkesinambunganberkesinambungan da

dan n sesesusuai ai dedengngan an kekemamampmpuauan n fasfasililititas as kekesesehahatatan n pepeneneririma ma ununtutuk k memememenunuhihi kebutuhan pasien.

kebutuhan pasien. 47.

47. RuRumamah h saksakit it memenenetaptapkakan n reregugulaslasi i tententatang ng rurujujukakan n sesesusuai ai dedengngan an peperaratuturarann  perundang-undangan.

(5)

48.

48. Rumah sakit melakukan kerjasama dengan rumah sakit rujukan yang sering dituju.Rumah sakit melakukan kerjasama dengan rumah sakit rujukan yang sering dituju. 49.

49. Rumah sakit menetapkan proses rujukan untuk memastikan pasien pindah denganRumah sakit menetapkan proses rujukan untuk memastikan pasien pindah dengan aman yang didampingi oleh staf yang berkompeten dan dengan peralatan medis yang aman yang didampingi oleh staf yang berkompeten dan dengan peralatan medis yang tepat.

tepat. 50.

50. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengatur proses rujukan dan dicatat di rekamRumah sakit menetapkan regulasi untuk mengatur proses rujukan dan dicatat di rekam medis pasien maliputi identitas pasien, hasil pemeriksaan #anamesis, pemeriksaan medis pasien maliputi identitas pasien, hasil pemeriksaan #anamesis, pemeriksaan fisi

fisis, s, dan dan pempemerieriksaksaan an penpenunjunjangang& & yanyang g telatelah h dildilakuakukankan, , diadiagnognosis sis kerkerja, ja, teraterapipi dan/atau tindakan yang telah diberikan, tujuan rujukan, nama dan tanda tangan tenaga dan/atau tindakan yang telah diberikan, tujuan rujukan, nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan rujukan.

kesehatan yang memberikan pelayanan rujukan. 51.

51. RumRumah ah sakisakit t menmenetaetapkapkan n regregulaulasi si tententantang g tratranspnsportortasi asi daldalam am proproses ses mermerujuujuk,k, mem

memindindahkahkan an ataatau u pempemulaulangangan, n, sertserta a paspasien ien rawrawat at inainap p dan dan rawarawat t jaljalan an untuntuk uk  memenuhi kebutuhan pasien.

memenuhi kebutuhan pasien. 52.

52. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk proses transportasi pasien sesuai denganRumah sakit menetapkan regulasi untuk proses transportasi pasien sesuai dengan kebutuhannya yang meliputi asesmen kebutuhan transportasi, obat, bahan medis habis kebutuhannya yang meliputi asesmen kebutuhan transportasi, obat, bahan medis habis  pakai, serta alat kesehatan dan peralatan medis sesuai dengan kebutuhan pasien.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan, yaitu peneliti menentukan target kopetensi mendesain metode pembelajaran menggunakan media flashcard untuk setiap

Kunjungan rumah sebanyak dua kali yaitu pada kunjungan rumah pertama, bayi Ny ”M” setelah dilakukan penimbangan berat badan, dan pemantauan tanda- tanda vital,

Faktor internal yang dimaksud di sini adalah hal-hal yang terkait langsung dengan diri siswa, baik sebagai individu maupun pembelajar. Seorang guru hendaknya

Lima puluh persen dari kegagalan yang terjadi adalah oleh Lima puluh persen dari kegagalan yang terjadi adalah oleh kesalahan teknik mengerjakan sterilisasi; semakin rumit

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan anugerah- Nya sehingga skripsi yang berjudul "Pengaruh Penambahan Xanthan Gum terhadap Kestabilan dan Sifat

Definisi Asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Bab 1, Pasal 1 : "Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus

Simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah variabel ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas secara simultan berpengaruh secara