• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Foto lokasi peletakan substrat buatan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Foto lokasi peletakan substrat buatan."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1. Foto lokasi peletakan substrat buatan.

Stasiun KJA

Stasiun KJA

(3)

Lampiran 2. Posisi peletakan rangkaian substrat buatan di Danau Lido.

Posisi peletakan substrat buatan di stasiun KJA

(4)

Lampiran 3. Alat dan bahan yang digunakan untuk analisis chironomid.

Mikroskop majemuk dan bedah

Substrat Buatan Larutan CMCP-10 Nampan Saringan berukuran 0,5 mm KOH 10% Botol Sampel Botol Poliethilen 100 ml Kuas Pinset

(5)

Lampiran 4. Alat dan bahan yang digunakan untuk analisis kualitas air.

pH meter model

DO meter

Van Dorn Water Sampler

Botol BOD Larutan Kimia Baskom Turbidity meter Botol Poliethilen Akuadest Vacuum pump Timbangan digital Desikator

(6)

Lampiran 5. Klasifikasi chironomid yang ditemukan

Chironomid yang ditemukan selama empat kali waktu pengamatan dari dua stasiun dengan kedalaman 2 m dan 3,5 m terdiri atas 2 sub famili yaitu Chironominae dan Tanypodinae. Adapun klasifikasi beberapa spesies chironomid yang ditemukan menurut Pennak (1978) dan Epler (2001) adalah sebagai berikut Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Tubuh terdiri atas segmen-segmen, memiliki sepasang appendix, bentuknya simetri billateral dan memiliki kitin sebagai rangka luar. Saluran tubular alimentari dari mulut hingga ke anal. Memiliki sistem pernapasan terbuka dan memiliki saluran darah tubular dorsal. Sistem saraf ganglia dan sepasang saraf cord. Pernapasan menggunakan insang, trakhea atau spiracle. Jaringan otot berada pada sistem rangka.

Kelas : Insecta

Memiliki satu pasang sampai dua pasang sayap yang dapat terlihat dengan jelas hingga berwarna transparan. Memiliki satu hingga dua pasang antenna yang terdapat di depan kepala biasanya terletak di dekat kedua mata. Antenna biasanya tidak terlihat dengan jelas dan berada pada pada bagian bawah kepala jika dilihat dari bagian atas dan berdiri tegak dengan struktur segmen yang jelas.

Ordo : Diptera

Pembagian kepala, thorax dan abdomen jelas; abdomen mempunyai 4 sampai 9 ruas. Bentuk larva panjang, silindris, tidak mempunyai bakal sayap.

Family : Chironomidae

Bentuk larva biasanya seperti membungkuk, bentuk kepala rektaktil dan seperti kapsul, dengan mandible yang berlawanan. Bentuk tubuh biasanya silindris. Memiliki parapod yang tidak tersambung (prolegs). Biasanya hidup di daerah terestrial dan lainnya hidup pada

(7)

kondisi lingkungan tertentu. Organisme ini terdiri atas empat tahapan instar.

Sub famili : Tanypodinae

Chironomid pada sub famili Tanypodinae biasanya memiliki ciri bentuk kepala yang lebar dengan ujung mengerucut dan berbentuk seperti kapsul. Antena memiliki dua atau lebih segmen. Anal tubulus terlihat jelas dan pada chironomid yang ditemukan di perairan payau dan laut tidak begitu berkembang dengan baik. Chironomid pada sub famili ini hidup berenang bebas sebagai predator, beberapa ada yang meliang dan membentuk tabung dari lumpur. Organisme ini juga ditemukan berada pada sungai, kolam, danau, dan di rawa-rawa.

Genus 1 : Ablabesmyia sp.

Bagian anterior biasanya pendek dan bentuk kepala oval memanjang dengan Maxillary palp dengan 2-6 segmen; jika hanya 2 segmen lalu segmen subequal di sepanjang atau di dasar segmen yang besarnya lebih dari ½ panjang segmen apikal (catatan hanya di beberapa spesies yang lebih dari 2 segmen, dasar segmen mungkin sangat kecil); pseudoradula tidak diperluasan posterior; tidak terlihat dempet dengan transverse bar; dengan butiran pseudoradula yang seringkali tersusun dispanjang baris longitudinal. Organisme hidup di perairan danau, kolam, rawa-rawa dan biasanya paling banyak ditemukan pada kisaran pH 6,1-7,0.

Genus 2 : Pentaneura sp.

Setae supranal timbul dari perbesaran tubercles dengan daerah gelap sclerotized. Apical dari gigi ligula biasanya sama atau hampir sama. Dorsomental plate biasanya tidak berkembang dengan baik. Memiliki cakar yang berwarna gelap pada bagian parapod posterior dan anal tubulus lebih panjang daripada posterior parapods.

(8)

Sub famili : Chironominae

Chironomid pada sub famili Chironominae memiliki ciri berupa antena yang terdiri dari empat sampai delapan segmen. Labral lamella biasanya berkembang dengan baik, namun pada beberapa taksa tidak terlihat perkembangannya. Mentum biasanya memiliki delapan sampai enam belas gigi. Ventromental plate biasanya berkembang dengan baik dan memiliki striae seperti kipas. Anal tubulus biasanya ada pada sub famili ini dan biasanya perkembangan anal tubulus lebih kecil pada chironomid yang ditemukan di air payau dan air laut. Chironomid pada sub famili ini hidup meliang dengan membentuk kapsul yang melindungi tubuhnya, memakan algae dan detritus, beberapa taksa bersifat grazer dan predator.

Genus 1 : Dicrotendipes sp.

Lebar ventromental plate tidak melebihi mentum; pecten epipharyngis memiliki sedikitnya 10 dan selalu berujung tumpul; frontal apotome selalu dengan lubang frontal (kecuali 1 spesies) atau semikuadrat apotomal fenestra.

Genus 2 : Kiefferulus sp.

Mandible tanpa outer posterior hump; ventromental plate tidak melebar; apotome dengan lubang frontal dan 2 medial labral sclerites anterior; antena tanpa tubercle dekat dasar; premandible dengan gigi apikal/subapikal 5 atau lebih.

Genus 3 : Polypedilum sp.

Mentum yang memiliki gigi yang rata atau gigi tengahnya bifid. Genus 4 : Pseudochironomus sp.

Dikenal dengan setae S I yang muncul dari dasar yang terpisah; antena tidak di bagian puncak tapi di perpanjangan dasar; mandible tanpa gigi dorsal dan dengan seta subdentalis di bagian dorsal; bar besar seperti ventromental plates yang menyentuh atau hampir menyentuh ditengahnya; proceci tidak menyatu di dasar

(9)

Genus 5 : Paratanytarsus

Memiliki pecten epipharyngis dengan 3-5 ujung apical. Premandible bifid dan hidupnya bersifat sessile. Lauterborn organ terdapat pada apex di antenna segmen kedua. Ventromental plate menyentuh atau hampir menyentuh.

Genus 6 : Rheotanytarsus

Chironomid jenis ini memiliki pecten epipharyngis yang berbentuk seperti sisir. Lauterborn organ terdapat pada short pedicel dan premandible bersifat bifid (bercabang dua). Ventromental plates biasanya menyentuh dan sering kali terdapat strial ridge. Chironomid ini biasanya ditemukan pada sungai dan berasosiasi dengan komunitas algae dengan membentuk tabung pada batan dan daun.

(10)

Lampiran 6. Gambar chironomid yang ditemukan pada substrat buatan

Dicrotendipes; Kiri, seluruh tubuh; Kanan, bagian kepala dari arah ventral

Kiefferulus; Kiri, seluruh tubuh; Kanan, bagian kepala dari arah ventral

(11)

Lampiran 6. Lanjutan ...

Ablabesmyia, seluruh tubuh

(12)

Lampiran 7. Kepadatan chironomid pada stasiun KJA dan non-KJA (individu/m2) Kepadatan total chironomid

WAKTU KJA NKJA

2 M 3,5 M 2 M 3,5 M

hari ke-7 93 7 185 78

hari ke-14 615 33 474 163

hari ke-30 600 7 367 256

hari ke-60 211 11 211 196 Kepadatan tiap jenis chironomid

Jenis Organisme

Kepadatan Chironomid Stasiun KJA (ind/m2)

Kedalaman 2m pada hari ke- Kedalaman 3,5m pada hari ke- 7 14 30 60 7 14 30 60 Ablabesmyia 19 19 0 0 0 0 0 0 Chironomus 4 15 0 0 7 0 0 0 Dicrotendipes 11 300 285 137 0 4 0 0 Kiefferulus 22 219 281 48 0 22 0 11 Paratanytarsus 0 7 0 0 0 0 0 0 Pentaneura 15 56 0 4 0 7 0 0 Polypedilum 19 0 33 22 0 0 4 0 Pseudochironomus 0 0 0 0 0 0 0 0 Rheotanytarsus 4 0 0 0 0 0 4 0 Jenis Organisme

Kepadatan Chironomid Stasiun Non-KJA (ind/m2) Kedalaman 2m pada hari ke- Kedalaman 3,5m pada hari ke- 7 14 30 60 7 14 30 60 Ablabesmyia 22 7 0 7 4 0 0 0 Chironomus 7 41 0 0 11 41 4 7 Dicrotendipes 15 78 230 119 7 4 133 122 Kiefferulus 48 26 63 48 37 15 78 41 Paratanytarsus 0 0 19 0 0 30 7 0 Pentaneura 22 37 0 19 19 11 7 4 Polypedilum 59 281 52 19 0 63 26 22 Pseudochironomus 11 0 0 0 0 0 0 0 Rheotanytarsus 0 4 4 0 0 0 0 0

(13)

Lampiran 8. Komposisi chironomid pada stasiun KJA dan non-KJA

Organisme Kedalaman 2m pada hari ke- Kedalaman 3,5m pada hari ke-

7 14 30 60 7 14 30 60 Ablabesmyia 18,5 2,9 0,0 0,0 9,9 1,2 0,0 1,8 Chironomus 11,1 2,3 0,0 0,0 7,0 12,8 0,6 1,8 Dicrotendipes 11,1 46,9 47,0 61,7 8,5 12,8 58,3 59,1 Kiefferulus 22,2 37,1 46,3 26,7 32,4 6,4 22,6 21,8 Paratanytarsus 0,0 1,1 0,0 0,0 0,0 4,7 4,2 0,0 Pentaneura 14,8 9,7 0,0 1,7 15,5 7,6 1,2 5,5 Polypedilum 18,5 0,0 6,1 10,0 22,5 54,1 12,5 10,0 Pseudochironomus 0,0 0,0 0,0 0,0 4,2 0,0 0,0 0,0 Rheotanytarsus 3,7 0,0 0,6 0,0 0,0 0,6 0,6 0,0

(14)

Lampiran 9. Uji t-dua sampel terhadap respon yang diamati

Parameter P-value

KJA Non KJA

Kedalaman 2m-3,5m *0,000 *0,039

Stasiun P-value

2 m 3,5m

KJA-NKJA 0,662 *0,024

Analisis uji t-dua sampel menggunakan minitab 14.0

Stasiun KJA

Descriptive Statistics: 2; 3,5

Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median 2 12 0 379,7 73,8 255,6 56,0 127,5 355,5 3,5 12 0 14,67 4,76 16,47 0,000000000 0,000000000 11,00 Variable Q3 Maximum 2 622,0 756,0 3,5 30,25 44,00

Two-Sample T-Test and CI

Sample N Mean StDev SE Mean 1 12 380 256 74 2 12 14,7 16,5 4,8

Difference = mu (1) - mu (2) Estimate for difference: 365,030

95% CI for difference: (202,293; 527,767)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 4,94 P-Value = 0,000 DF=11

Stasiun non-KJA

Descriptive Statistics: 2; 3,5

Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Q3 Maximum 2 12 0 307,3 56,2 194,7 56,0 138,8 288,5 480,5 633,0 3,5 12 0 163,1 31,2 108,2 22,0 78,0 139,0 253,0 367,0

(15)

Two-Sample T-Test and CI

SE Sample N Mean StDev Mean 1 12 307 195 56 2 12 163 108 31 Difference = mu (1) - mu (2) Estimate for difference: 144,200

95% CI for difference: (8,537; 279,863)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 2,24 P-Value = 0,039 DF=17 Welcome to Minitab, press F1 for help.

Kedalaman 2m pada setiap waktu pengamatan

Descriptive Statistics: kja; nkja

Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Q3 Maximum

kja 4 0 380 134 267 93,0 123 406 611 615

nkja 4 0 309,3 68,0 136,1 185,0 191,5 289,0 447,3 474,0

Two-Sample T-Test and CI

Sample N Mean StDev SE Mean 1 4 380 267 134 2 4 309 136 68 Difference = mu (1) - mu (2) Estimate for difference: 70,7000

95% CI for difference: (-345,3320; 486,7320)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0,47 P-Value = 0,662 DF=4

Kedalaman 3,5 m pada tiap waktu pengamatan

Descriptive Statistics: kja_1; nkja_1

Variable N N* Mean SE Mean StDev Minimum Q1 Median Q3 Maximum

kja_1 4 0 14,50 6,24 12,48 7,00 7,00 9,00 27,50 33,00

nkja_1 4 0 173,3 37,1 74,3 78,0 99,3 179,5 241,0 256,0

Two-Sample T-Test and CI

Sample N Mean StDev SE Mean 1 4 14,5 12,5 6,2 2 4 173,3 74,3 37 Difference = mu (1) - mu (2) Estimate for difference: -158,800

95% CI for difference: (-278,684; -38,916)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen komunikasi ibu tunggal yang bercerai di Kampung Panyarang Desa Ciburayut Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor dalam

Hasil analisis data dari penelitian ini akan bermanfaat menunjukkan peran inteligensi faktor g, efikasi diri dan kecerdasan emosional sebagai aspek mental yang menjembatani

Di dunia yang terbagi ke dalam dua sistim, satu-satunya prinsip yang tepat dan masuk akal tentang hubungan-hubungan internasional adalah prinsip koeksistensi secara damai di

 Untuk sekedar diketahui (seperti yang diberitahukan pada pembekalan KKN) bahwa posisi PCM ialah sebagai pihak pemantau kelompok KKN, sehingga untuk berbagai tugas yang ada

Selain sifat anti mikroba yang terdapat pada ekstrak pegagan ini juga terdapat senyawa antioksidan yang dipercayai mampu menahan dan menangkal radikal bebas dalam

Mutta toisin kuin Heinämaa antaa ymmärtää, siitä väitteestä, että sukupuolipiirteiden kausaalisen syntymekanismin tutkimus ei ole sosiaalisen sukupuolen ymmärtämisen

Dengan kata lain, penelitian ini hanya membahas kebijakan yang terkait dengan perpajakan, khususnya kebijakan penangkal praktik penghindaran pajak (Anti Tax Avoidance) yang

Pemerintah menyakini bahwa protes tersebut menimbulkan gangguan terhadap hubungan bilateral dan diplomasi kedua negara, namun penyadapan merupakan gangguan