PERAN PENDIDIKAN, PELAYANAN, DAN
TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA
KEBAYORAN BARU TIGA
Eviana Tjahyadi
Universitas Bina NusantaraPerumahan Hj. Raiman Jalan KH Syahdan No. 10G Rt. 7 Rw. 12 Palmerah – Jakarta Barat 11480 082186005166
vie_yoona@yahoo.com Drs. Hanggoro Pamungkas, M.Sc.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara
variabel Pendidikan, Pelayanan, dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap penerimaan
Pajak Pertambahan Nilai baik secara bersama-sama (simultan) maupun secara individu
(parsial). Metode dan Objek Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan objek
penelitiannya adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga. Analisis
yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda dengan bantuan software SPSS versi
20. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara
Pendidikan, Pelayanan, dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap penerimaan Pajak
Pertambahan Nilai. Secara individu, terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelayanan
terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Namun tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara Pendidikan maupun Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap penerimaan
Pajak Pertambahan Nilai.
ROLE OF EDUCATION, SERVICES, AND THE
LEVEL OF ECONOMIC GROWTH ON
VALUE ADDED TAX REVENUE AT KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA
KEBAYORAN BARU TIGA
Eviana Tjahyadi
Universitas Bina NusantaraPerumahan Hj. Raiman Jalan KH Syahdan No. 10G Rt. 7 Rw. 12 Palmerah – Jakarta Barat 11480 082186005166
vie_yoona@yahoo.com Drs. Hanggoro Pamungkas, M.Sc.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine whether there is significant influence between the
variables of Education, Services, and Economic Growth Rate of Value Added Tax on the
acceptance either simultaneously or individually (partial). Methods and Research Object used is
quantitative research. The analysis used multiple linear regression analysis with SPSS version
20. The results obtained indicate that the presence of significant influence between Education,
Services, and Economic Growth Rate of the Value Added Tax receipts. Whereas if individually, a
significant difference between the performance of the acceptance of Value Added Tax. However
there is no significant effect between Education and Economic Growth Rate of the Value Added
Tax receipts.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki potensi ekonomi tertinggi; potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia – Negara dengan ekonomi paling besar di Asia Tenggara – sering disebut sebagai calon layak untuk menjadi salah satu anggota Negara-negara BRIC (Brasilia, Rusia, India dan Cina) karena ekonominya dengan cepat menunjukan tanda-tanda perkembangan yang sama dengan anggota lain tersebut. Untuk dapat dikategorikan sebagai salah satu Negara berkembang, suatu Negara harus didukung oleh warga negaranya sendiri yaitu dengan cara wajib membayar pajak untuk membantu Negara dalam meninggikan kesejahteraan umum. Dewasa ini masyarakat tidak menyadari bahwa hampir dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan uang, mereka membayar pajak kepada Negara. Ada berbagai jenis pajak yang wajib dibayar oleh masyarakat baik mereka yang termasuk dalam wajib pajak atau non wajib pajak, warga Negara dalam negeri maupun warga Negara luar negeri. Salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan/atau jasa di dalam negeri. Barang atau jasa yang dikenai Pajak Pertambahan Nilai disebut Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP). Pajak Pertambahan Nilai memiliki sifat objektif sehingga pengenaan Pajak Pertambahan Nilai hanya berdasarkan objeknya dan tidak memperhatikan subjek atau pihak yang melakukan konsumsi, selama subjek pajak tersebut berada di Indonesia dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan, maka ia berkewajiban untuk membayar Pajak Pertambahan Nilai. Namun disamping itu, peneliti berpendapat bahwa kesuksesan suatu pembayaran Pajak Pertambahan Nilai tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan, pelayanan, dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Pada kenyataannya banyak warga Indonesia yang masih kurang paham terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan pajak. Padahal seharusnya warga Indonesia diwajibkan memiliki pendidikan/ pengetahuan yang cukup mengenai pajak yang meliputi kriteria apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan pembayaran pajak, cara perhitungan, dan cara melakukan pelaporan pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak maupun secara online. Pelayanan merupakan setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Dalam konteks ini, pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan yang diberikan oleh para fiskus di Kantor Pelayanan Pajak. Mereka seharusnya memberikan informasi dan penjelasan mengenai berbagai hal yang masih tidak dimengerti oleh para Wajib Pajak yang akan melaporkan pajaknya di Kantor Pelayanan Pajak. Selain itu faktor lainnya yang diduga mempengaruhi pembayaran Pajak Pertambahan Nilai adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dimana, tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan dari pendapatan nasional yang terjadi di suatu Negara dari satu tahun ke tahun lainnya. Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin meningkat, maka seharusnya besarnya penerimaan pajak Negara juga meningkat setiap tahunnya. Dalam penyusunan skripsi ini objek penelitian yang diambil adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga yang terletak di Jakarta Selatan, karena merupakan daerah yang paling maju perkembangan dan pertumbuhan ekonominya di Kota Jakarta, terutama pada sentra bisnis yang menjadi salah satu sumber penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Peningkatan penerimaan dari tahun ke tahun menjadi tolak ukur dalam pencapaian target penerimaan Pajak Pertambahan Nilai tersebut. Atas dasar hal tersebut berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas peneliti tertarik untuk mengambil penulisan proposal skripsi dengan judul “PERAN PENDIDIKAN, PELAYANAN, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
EKONOMI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA.”
Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pendidikan terhadap variabel Penerimaan
Pajak Pertambahan Nilai?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pelayanan terhadap variabel Penerimaan Pajak
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap variabel Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pendidikan, variabel Pelayanan, dan variabel
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap variabel Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pendidikan terhadap variabel
Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pelayanan terhadap variabel
Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Tingkat Pertumbuhan
Ekonomi terhadap variabel Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pendidikan, variabel
Pelayanan, dan variabel Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap variabel Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode kuantitaif adalah penelitian yang menggambarkan informasi dalam bentuk angka-angka.
Karakteristik penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
2. Penelitian ini melibatkan banyak sampel.
3. Unit analisisnya adalah Wajib Pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga.
4. Metode pengumpulan datanya adalah secara langsung seperti menyebar kuesioner dan tidak langsungnya seperti studi kepustakaan.
5. Lingkungan penelitian yaitu lingkungan riil.
6. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
HASIL DAN BAHASAN
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam studi empiris. Analisis regresi linier berganda ini, dilakukan dengan Pendidikan (X1), Pelayanan (X2), dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (X3) sebagai variabel bebas serta
penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Y) sebagai variabel terikat. Rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.017 .536 3.766 .000 Pendidikan .023 .131 .020 .175 .861 Pelayanan .367 .168 .343 2.177 .033 Tingkat_Pertumbuhan_Ek onomi .035 .174 .032 .203 .840 a. Dependent Variable: PPN
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 2,017 + 0,023X1 + 0,367X2 + 0,035X3
Dimana :
Y = Pajak Pertambahan Nilai X1 = Pendidikan
X2 = Pelayanan
X3 = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Pada model regresi ini, nilai konstanta sebesar 2,017 yang berarti jika variabel independen dalam model diasumsikan sama dengan nol, maka variabel independen diluar model tetap akan meningkatkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 2,017 satuan.
1 Variabel Pendidikan (X1) tidak berpengaruh terhadap Pajak Pertambahn Nilai (Y) dengan nilai
besaran koefisien regresi β1 sebesar 0,023, hal ini menunjukkan bahwa setiap satuan variabel
Pendidikan tidak akan berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0,023 apabila variabel lainnya tetap. Dengan kata lain, setiap peningkatan Pendidikan tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
2 Variabel Pelayanan (X2) berpengaruh terhadap Pajak Pertambahn Nilai (Y) dengan nilai besaran
koefisien regresi β2 sebesar 0,367, hal ini menunjukkan bahwa setiap satuan variabel Pelayanan akan
berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0,367 apabila variabel lainnya tetap. Dengan kata lain setiap peningkatan pelayanan fiskus akan berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
3 Variabel Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (X3) tidak berpengaruh terhadap Pajak Pertambahan Nilai
(Y) dengan nilai besaran koefisien regresi β3 sebesar 0,035, hal ini menunjukkan bahwa setiap satuan
variabel tingkat pertumbuhan ekonomi tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0,035 apabila variabel lainnya tetap. Dengan kata lain, setiap peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak akan berpengaruh pada penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
Koefisien Determinasi
Tabel 1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .375a .140 .106 .79551
a. Predictors: (Constant), Tingkat_Pertumbuhan_Ekonomi, Pendidikan, Pelayanan b. Dependent Variable: PPN
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai R adalah 0,375 yang berarti bahwa hubungan Pendidikan, Pelayanan, dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai adalah sebesar 37,50% sedangkan untuk nilai R square adalah sebesar 0,140 yang berarti 14% variabel dependen penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dipengaruhi oleh variabel independen yang meliputi Pendidikan, Pelayanan, dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi. Sedangkan sisanya 86% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Uji Simultan (Uji F)
Tabel 2 Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 7.746 3 2.582 4.080 .010b
Residual 47.463 75 .633
Total 55.209 78
a. Dependent Variable: PPN
b. Predictors: (Constant), Tingkat_Pertumbuhan_Ekonomi, Pendidikan, Pelayanan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar 4.080 dengan tingkat signifikansi 0,010. Sedangkan untuk F tabel dengan degree of freedom 1 sebesar k-1=4-1=3 dan degree of freedom 2 sebesar n-k=(100-4)=96 yaitu 2,70. Oleh karena Fhitung> dari Ftabel (4.080 > 2,70 ) dan
tingkat signifikansi < 0,05 (0,010 < 0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain bahwa persamaan regresi yang terbentuk dari variabel Pendidikan (X1),
Pelayanan (X2), dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (X3) sebagai variabel independen secara bersama –
Uji Parsial (Uji t)
Tabel 3 Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.017 .536 3.766 .000 Pendidikan .023 .131 .020 .175 .861 Pelayanan .367 .168 .343 2.177 .033 Tingkat_Pertumbuhan_Eko nomi .035 .174 .032 .203 .840 a. Dependent Variable: PPN
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Berdasarkan tabel 4.20, maka dapat dijelaskan bahwa :
a. Variabel Pendidikan (X1)
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh antara Pendidikan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
Ha1 : Terdapat pengaruh antara Pendidikan terhadap Pajak Pertambahan Nilai.
Berdasarkan tabel 4.20, dapat dilihat bahwa nilai t hitung diperoleh sebesar 0,175 dengan tingkat signifikansi 0,861. Oleh karena thitung < dari ttabel (0,175 > 1,66) dan tingkat signifikansi > 0,05 (0,861 <
0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara Pendidikan (X1) terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Y).
b. Variabel Pelayanan (X2)
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh antara Pelayanan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
Ha2 :Terdapat pengaruh antara Pelayanan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.
Berdasarkan tabel 4.20, dapat dilihat bahwa nilai t hitung diperoleh sebesar 2,177 dengan tingkat signifikansi 0,033. Oleh karena thitung > dari ttabel (2,177 > 1,66) dan tingkat signifikansi < 0,05 (0,033 <
0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Dengan kata lain, terdapat
pengaruh antara Pelayanan (X2) terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Y).
c. Variabel Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (X3)
Ho3: Tidak terdapat pengaruh antara Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap penerimaan Pajak
Pertambahan Nilai.
Ha3: :Terdapat pengaruh antara Tingkat Pertumbuhan Ekonomi terhadap penerimaan Pajak Pertambahan
Nilai.
Berdasarkan tabel 4.20, dapat dilihat bahwa nilai t hitung diperoleh sebesar 0,203 dengan tingkat signifikansi 0,840. Oleh karena thitung < dari ttabel (0,203 < 1,66) dan tingkat signifikansi > 0,05 (0,840<
0,05), maka keputusan yang diambil adalah Ho3 diterima dan Ha3 ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (X3) terhadap penerimaan Pajak
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian mengenai “Peran Pendidikan, Pelayanan, dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga” dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendidikan dengan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t pada SPSS yang menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,861. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelayanan dengan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t pada SPSS yang menunjukkan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,033.
3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dengan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t pada SPSS yang menunjukkan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,840.
4. Pendidikan, Pelayanan, dan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga yang dapat dilihat dari hasil Uji Simultan (uji F) pada SPSS yang menunjukkan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,010.
Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan serta kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga adalah sebagai berikut:
1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga
a. Para fiskus dalam melayani Wajib Pajak walaupun tidak mempengaruhi jam istirahat sebaiknya dilakukan penggantian shift istirahat agar apabila wajib Pajak datang pada waktu istirahat juga dapat dilayani dengan baik oleh fiskus;
b. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga dapat menerapkan system
feedback pada layar komputer fiskus yang melayani Wajib Pajak, dimana system tersebut
memberikan 2 pilihan yaitu apabila Wajib Pajak merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga maka dapat memilih emo smile, dan apabila Wajib Pajak tidak merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga maka dapat memilih emo sad;
c. Untuk membuat fiskus sungguh-sungguh dalam melayani Wajib Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran baru Tiga dapat memberikan penghargaan atau reward kepada fiskus yang telah melayani para Wajib Pajak dengan sungguh-sungguh dengan melihat feedback dari Wajib Pajak yang telah disebutkan di point nomor 2;
d. Untuk meningkatkan kualitas dari Sumber Daya Manusia dapat dilakukan training kepada pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayorn Baru Tiga, training dapat dilakukan dengan cara pemberian pengetahuan, pelatihan serta tingkah laku dalam melayani Wajib Pajak; e. Para fiskus dapat bekerja sama dengan Departemen Pendidikan untuk mengadakan seminar bagi
sedini mungkin seperti tata cara pelaporan pajak, penyetoran pajak, pendaftaran diri menjadi Wajib Pajak, dan lain sebagainya.
f. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga harus mempertimbangkan untuk menambah jumlah pegawai kantor sehingga pada waktu Wajib Pajak ingin melaporkan pajaknya tidak harus menunggu lama untuk sampai pada gilirannya.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar peneliti menambah lebih banyak lagi variabel independen yang berhubungan dengan cara meningkatkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai, misalnya kesadaran dari Wajib Pajak, sanksi administrasi maupun pidana, dan lain sebagainya. b. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas ruang lingkup penelitian dengan
memperbanyak sampel yang diteliti, sehingga dapat memperoleh hasil bukan hanya dari satu tempat saja.
REFERENSI
Barros, Carlos Pestana. (2005). Performance Measurement in Tax Office with a Stochastic
Frontier Model. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.32 Iss: 6, pp.497 – 510, diakses 22 April 20015 dari http://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/01443580510631388. Dariyo, Agoes. (2013). Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta : Indeks.
Ekonomi Indonesia. Diakses Tanggal 12 November 2014 dari
http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/item177
Erawati. (2014). Analisis Kepatuhan Fiskus atas Kode Etik Pegawai Terhadap Pelayanan Pajak di KPP Pratama Jakarta Tamansari Dua. Jakarta : Universitas Bina Nusantara, diakses 22 April 2015 dari http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2014-2-02256-AK
Febrianto. (2014). Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Sanksi Denda dan Sanksi Pidana
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus di KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga). Jakarta : Universitas Bina Nusantara, diakses 22 April 2015 dari
http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2014-2-00937-AK
Hasanah, Erni Umi & Sunyoto, Danang. (2012). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta : Caps. Hidayat, Syarif. (2013). Teori dan Prinsip Pendidikan. Tangerang : PT. Pustaka Mandiri.
Komal. (2013). An Analysis of the Impact of Value Added Tax (VAT) in Delhi. Jurnal Menejemen dan Bisnis, ISSN 2248-9878 Volume 3, Number 3 (2013), pp. 277-286, diakses 22 Januari 2015 dari http://www.ripublication.com/gjmbs_spl/gjmbsv3n3spl_10.pdf
Krismanto, Bethania. (2014). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak
yang Berdampak pada Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Tamansari Dua.
Jakarta : Universitas Bina Nusantara, diakses 22 April 2015 dari http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2014-2-01182-AK
Mardiasmo. (2011). Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Andi Publisher.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/PMK.03/2007 Tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak.
Pitaloka, Titik., Dewi, Eva Yuliana. (2013). Pertumbuhan Ekonomi. Semarang : Universitas
Diponegoro, diakses 22 Maret 2015 dari
http://www.academia.edu/5940372/Teori_Pertumbuhan_Ekonomi.
Priyatno, D. (2010). Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom. Rahmawati, Embun (2013). Analisis Pengaruh Pertumbuhn Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap
Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta. Jakarta : Universitas Bina Nusantara, diakses 20 Maret 2015
dari http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/2013-2-00388-AK
Realisasi Penerimaaan Negara. Diakses Tanggal 12 November 2014 dari www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=13.
Richards, Gordon. (1989). Some Macroeconomic Implications of the Value Added Tax: Results From
an Economic Model. Jurnal Ekonomi dan Finance, Vol. 12 Iss: 2, pp.43-83, diakses 22 April
2015 dari http://www.emeraldinsight.com/doi/pdfplus/10.1108/eb028684.
Ridwan, Juniarso., Sudrajat, Achmad Sodik. (2010). Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan
Pelayanan Publik. Bandung : Nuansa Cendekia.
Sarjono, Haryadi., Julianita, Winda. (2011). SPSS vs Lisrel. Jakarta : Salemba Empat.
Sitindaon, Daniel. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekonomi di Kabupaten Demak.
Semarang : Universitas Negeri Semarang, diakses 25 Maret 2015 dari http://lib.unnes.ac.id/18139/1/7450406030.pdf.
Sukirno, Sadono. (2012). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi Dengan SPSS. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran PPN dan PPnBM. Diakses Tanggal 7 Mei 2015 dari http://www.pajak.go.id/content/seri-ppn-dan-ppnbm-tata-cara-pembayaran-dan- penyetoran-ppn-dan-ppnbm?lang=en.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-undang Nomor 8 tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia Edisi 10 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia Edisi 11 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
RIWAYAT PENULIS
Eviana Tjahyadi lahir di kota Palembang pada 5 September 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di