BAB 1
Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar
hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut
mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang
tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita hindari.
Sebagai contoh, jika kita jalan keluar dengan
mobil, maka ada risiko mobil kita bertabrakan
dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita
inginkan). Jika kita mempunyai saham, ada risiko
harga saham yang kita pegang turun nilainya,
sehingga kita tidak memperoleh keuntungan
(kejadian yang tidak kita harapkan).
Apa yang dimaksud dengan risiko?
Berbagai macam pengertian dan definisi, misal:
Kerugian yang tidak diharapkan
Penyimpangan dari yang diharapkan
Kejadian yang tidak menguntungkan
Ukuran Risiko juga bermacam-macam
tergantung definisi dan karakteristik risiko,
misal standar deviasi, probabilitas, dll.
Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. Beberapa tingkatan ketidakpastian (lihat tabel 1)
TINGKAT
KETIDAKPASTIAN
KARAKTERISTIK CONTOH
TIDAK ADA (PASTI) HASIL BISA DIPREDIKSI DENGAN PASTI
HUKUM ALAM
KETIDAKPASTIAN OBYEKTIF
HASIL BISA DIIDENTIFIKASI DAN PROBABILITAS DIKETAHUI
PERMAINAN DADU, KARTU
KETIDAKPASTIAN SUBYEKTIF
HASIL BISA DIIDENTIFIKASI TAPI PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI
KEBAKARAN, KECELAKAAN MOBIL, INVESTASI SANGAT TIDAK PASTI
HASIL TIDAK BISA DIIDENTIFIKASI DAN
EKSPLORASI ANGKASA
Annualized Volatility by Product/Instrument Type 0% 50% 100% 150% 200% 250% 14% 12% 6% 9% 36% 121% 228% Stocks (S&P 500) Real Estate (Dow Jones US Real Bond (Lehman Corporate FX (DM/$US) Oil (WTI Oil) Gas (Henry Hub) Electricity (Palo Verde) 0% 50% 100% 150% 200% 250% 0% 50% 100% 150% 200% 250% 14% 12% 6% 9% 36% 121% 228% Stocks (S&P 500) Real Estate (Dow Jones US Real Bond (Lehman Corporate FX (DM/$US) Oil (WTI Oil) Gas (Henry Hub) Electricity (Palo Verde)
Fluktuasi cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, yang meningkatkan ketidakpastian, dan
risiko.
Kenapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada
beberapa faktor yang mendorong peningkatan
fluktuasi tersebut, seperti:
•Globalisasi dunia
•Liberalisasi dunia
•Pemrosesan Informasi yang semakin cepat,
reaksi investor yang semakin cepat
tenggelam di bathtub: 1 dalam 685.000 tersambar petir: 1 dalam 240.000
pilot pesawat terbang Anda adalah pemabuk: 1 dalam 117 kita akan mengalami kecelakaan kerja: 1 dalam 24.000
akan mendapat hole in one dalam permainan golf: 1 dalam 15.000 melahirkan bayi jenius: 1 dalam 250
akan diaudit oleh IRS (Biro Pajak Amerika Serikat): 1 dalam 100 memenangkan lotere: 1 dalam 14 juta
Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko
kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi
kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya.
Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko
adalah dengan melihat tipe-tipe risiko.
Bagan berikut ini menunjukkan bahwa risiko bisa
dikelompokkan ke dalam beberapa dimensi:
Risiko murni versus risiko spekulatif,
Subyektif versus obyektif, dan
PURE SPEKULATIF
STATIS DINAMIS STATIS DINAMIS
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF
Risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Jadi kita membicarakan potensi kerugian untuk risiko tipe ini. Beberapa contoh risiko tipe ini adalah risiko kecelakaan, kebakaran, dan semacamnya. Contoh lain adalah risiko
banjir menghantam rumah kita. Kejadian seperti itu akan merugikan kita. Tetapi rumah berdiri di tempat tertentu tidak secara langsung akan mendatangkan keuntungan tertentu. Jika terjadi kebakaran atau banjir, disamping individu yang terkena dampaknya, masyarakat secara keseluruhan juga akan dirugikan. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko murni.
RISIKO SPEKULATIF (SPECULATIVE RISK)
Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita
mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian. Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli) saham. Harga pasar bisa meningkat (kita memperoleh keuntungan), bisa juga analisis kita salah, harga saham bukannya
meningkat, tetapi malah turun (kita memperoleh kerugian). Risiko spekulatif jiga bisa dinamakan sebagai risiko bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya. Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian karena penjulannya turun, perusahaan lain barangkali akan
memperoleh keuntungan dari situasi tersebut. Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif tersebut.
RISIKO DINAMIS DAN STATIS
Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan
tertentu. Sebagai contoh, risiko terkena petir
merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam
yang tertentu. Karakteristik risiko ini statis tidak
berubah dari waktu ke waktu. Risiko dinamis
muncul dari perubahan kondisi tertentu. Sebagai
contoh, perubahan kondisi masyarakat,
perubahan teknologi, memunculkan jenis-jenis
risiko baru. Misal, jika masyarakat semakin kritis,
sadar akan haknya, maka risiko hukum (legal
risk) yang muncul karena masyarakat lebih
berani megajukan gugatan hukum (sue)
RISIKO OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF
Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang obyektif. Sebagai contoh, fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi, misal standar deviasi return saham adalah 25% pertahun. Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi mental
seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi
rendahnya risiko tertentu. Sebagai contoh, untuk standar deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, dua orang dengan kepribadian berbeda akan mempunyai cara
pandang yang berbeda. Orang yang konservatif akan mengganggap risiko investasi di pasar modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang yang agresif, risiko
investasi di pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi. Perhatikan bahwa kedua orang tersebut melihat pada risiko obyektif yang sama, yaitu standar deviasi return sebesar 25% pertahun.
Tabel 2. Contoh-contoh Risiko Murni
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI
Risiko Aset Fisik Risiko yang terjadi karena kejadian tertentu berakibat buruk (kerugian) pada aset fisik organisasi.
Kebakaran yang melanda gudang atau bangunan perusahaan.
Banjir mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan peralatan
Risiko karyawan Risiko karena karyawan organisasi mengalami peristiwa yang merugikan
Kecelakaan kerja mengakibatkan
karyawan cedera, kegiatan operasional perusahaan terganggu
Risiko legal Risiko kontrak tidak sesuai yang diharapkan,
dokumentasi yang tidak benar
Terjadi perselisihan sehingga
perusahaan lain menuntut ganti rugi yang signifikan
Tabel 3. Contoh-Contoh Risiko Spekulatif
TIPE RISIKO DEFINISI ILUSTRASI Risiko pasar Risiko yang terjadi dari
pergarakan harga atau volatilitas harga pasar
Harga pasar saham dalam portofolio perusahaan mengalami penurunan, yang mengakibatkan kerugian yang dialami perusahaan.
Risiko kredit Risiko karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan
Debitur tidak bisa membayar cicilan dan bunga hutang, sehingga perusahaan
mengalami kerugian.
Piutang dagang tidak terbayar. Risiko Likuiditas Risiko tidak bisa
memenuhi kebutuhan kas, risiko tidak bisa menjual dengan cepat karena ketidaklikuidan atau gangguan pasar
Perusahaan tidak mempunyai kas untuk membayar kewajibannya (misal
melunasi hutang).
Perusahaan terpaksa menjual tanah dengan harga murah (dibawah standar) karena sulit menjual tanah tersebut (tidak likuid), padahal perusahaan membutuhkan kas dengan cepat. Risiko operasional Risiko kegiatan
operasional tidak berjalan lancar dan mengakibatkan kerugian: kegagalan
sistem, human error,
pengendalian dan prosedur yang kurang
Komputer perusahaan terkena virus
sehingga operasi perusahaan terganggu. Prosedur pengendalian perusahaan tidak memadai sehingga terjadi pencurian barang-barang yang dimiliki
Risiko ada dimana-mana, bisa datang kapan saja,
dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa
suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa
mengalami kerugian yang signifikan. Dalam
beberapa situasi, risiko tersebut bisa
mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.
Karena itu risiko penting untuk dikelola.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko
sehingga organisasi bisa bertahan, atau
barangkali mengoptimalkan risiko. Perusahaan
seringkali secara sengaja mengambil risiko
PROSES MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko pada dasarnya
dilakukan melalui proses-proses berikut
ini.
Identifikasi risiko
Evaluasi dan Pengukuran Risiko, dan
Pengelolaan risiko
IDENTIFIKASI RISIKO
Ada banyak tehnik untuk mengidentifikasi
risiko, misal:
Menganalisis sekuen terjadinya risiko, misal:
api kompor/eksposur kebakaran/peril
kerugian
Melihat karakteristik bisnis, misal bank akan
menghadapi risiko kredit (pembayaran
hutang tidak lancar)
Bank yang aktif memperdagangkan sekuritas
akan menghadapi risiko pasar (instrumen
EVALUASI DAN
PENGUKURAN RISIKO
Mempelajari karakteristik risiko
Melakukan pengukuran terhadap risiko
(mengembangkan ukuran besar
kecilnya risiko)
Mengukur dampak risiko tersebut
terhdap organisasi
Evaluasi dan pengukuran risiko bisa
digunakan untuk melakukan prioritisasi
risiko
CONTOH-CONTOH TEHNIK
PENGUKURAN RISIKO
PROBABILITAS
VALUE AT RISK (VAR)
METODE DURASI
MATRIKS SEVERITY DAN FREKUENSI
STANDAR DEVIASI
CREDITMETRICS
TABEL KEMATIAN
PENGELOLAAN RISIKO
PENGHINDARAN
DITAHAN
(
Retention
)
DIVERSIFIKASI
TRANSFER RISIKO
PENGENDALIAN
RISIKO (
risk control
)
ORGANISASI BUKU INI
1. Pengantar Risiko dan Manajemen
Risiko Organisasi
2. Identifikasi dan Pengukuran Risiko:
Risiko Murni dan Risiko Spekulatif
3. Manajemen Risiko
4. Kasus dan Ilustrasi Penerapan
Manajemen Risiko
Bag I
Pengantar Risiko dan Enterprise Risk
Management
BAB
1. Risiko: Pendahuluan
2. Enterprise Risk Management 3. Konsep Statistik
Bag II
Identifikasi dan Pengukuran Risiko
BAB
4. Identifikasi dan Pengukuran Risiko
5. Risiko Kerusakan Properti dan Kewajiban (Liabiliteis) 6. Risiko Kematian
7. Risiko Kesehatan, Kecelakaan Mobil, dam Kecelakaan Kerja 8. Risiko Perubahan Tingkat Bunga
9. Risiko Pasar 10. Risiko Kredit
11. Risiko Operasional
Bag III
Manajemen Risiko
BAB
13. Teknik-teknik Manajemen Risiko 14. Diversifikasi
15. Asuransi
16. Instrumen Derivatif
Bag IV
Ilustrasi Aplikasi Manajemen Risiko
BAB
18. Aplikasi Manajemen Risiko 19. Manajemen Risiko Perbankan
RANGKUMAN
1. Risiko dan Manajemen Risiko
2. Risiko ada dimana-mana, dengan berbagai tipe dan jenis risiko
3. Risiko muncul karena ada ketidakpastian 4. Kategori risiko:
1. Murni dan spekulatif (bisnis) 2. Obyektif dan subyektif
3. Dinamis dan Statis
5. Manajemen Risiko bertujuan untuk mengelola risiko 6. ...
RANGKUMAN
6. Proses Manajemen Risiko
1. Identifikasi Risiko
2. Evaluasi dan pengukuran risiko 3. Pengelolaan risiko
Diskusi
1. Adakah investasi yang pasti, tidak ada risiko? Jelaskan! 2. Kenapa globalisasi dan liberalisasi meningkatkan risiko?
Apakah hal tersebut berarti globalisasi dan liberalisasi tidak baik?
3. Banyak sekali yang bisa merugikan kita. Identifikasi kejadian atau sumber risiko tersebut! Kemudian
rangking risiko tersebut berdasarkan kriteria yang kita anggap paling relevan dan paling besar dampaknya terhadap kita. Urutkan 10 risiko yang paling relevan dan penting. Risiko apa saja yang Anda anggap paling penting? Jelaskan (Jawaban bisa berbeda dari satu ke
Diskusi
4. Jelaskan situasi atau beri contoh di mana orang tertentu memutuskan untuk menahan risiko yang dihadapinya! Kontraskan dengan pilihan untuk mentransfer risiko tersebut!
5. Asuransi merupakan cara yang paling populer untuk mentransfer risiko. Risiko-risiko apa saja yang bisa ditanggung oleh Asuransi?
6. Beri contoh pengendalian risiko? 7. Beri contoh pendanaan risiko!
Penghindaran
Cara paling mudah dan aman untuk mengelola risiko adalah menghindar. Tetapi cara semacam ini tidak optimal
Jika kita ingin memperoleh keuntungan dari bisnis,
maka mau tidak mau kita harus menghadapi risiko, dan mengelola risiko tersebut
Ditahan (Retention)
Dalam beberapa situasi, akan lebih baik jika kita menghadapi sendiri risiko tersebut (menahan risiko tersebut, atau risk retention)
Seseorang yang mengendarai kendaraan dengan tidak mengasuransikan mobil tersebut, artinya menanggung sendiri (menahan, retention) risiko kecelakaan.
Diversifikasi
Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak terkonsentrasi pada suatu atau dua
eksposur saja.
Kita akan memegang beberapa aset, misal saham A, saham B, obligasi C, properti, dsb.
Jika terjadi kerugian pada satu aset, kerugian tersebut diharapkan bisa dikompensasi oleh keuntungan dari aset lainnya.
Transfer Risiko
Jika kita tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita bisa mentransfer risiko tersebut ke pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko dilakukan untuk mencegah atau
menurunkan probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak kita inginkan.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran, kita memasang alarm asap di bangunan kita.
Pendanaan Risiko
Pendanaan risiko, bagaimana mendanai kerugian yang terjadi jika suatu risiko muncul.
Apabila terjadi kerugian akibat kebakaran, apakah dari asuransi ataukah menggunakan dana cadangan.