THE GREEN PROSPERITY PROJECT
COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT
AGREEMENT PROJECT 2016
Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi
Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau
17
Term of Reference (TOR) 03
1 | P a g e
Daftar Isi
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR GAMBAR ... 3
DAFTAR TABEL ... 4
TERM OF REFERENCE (TOR) 03 ... 5
Latar Belakang ... 5
Pendahuluan ... 5
BAB 1. BASIS DATA ... 7
1.1 Pendahuluan ... 7
1.2 Data Iklim Setempat... 7
BAB 2. DESAIN SISTEM ... 8
2.1 Kegunaan Listrik ... 8
2.2 Load/ Power Assessment ... 8
2.3 Analisis Sistem Panel Surya ... 8
a. Sistem Utama ... 8
b. Sistem Pendukung... 9
2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block ... 9
a. Sistem Utama ... 9
b. Sistem Pendukung... 10
BAB 3. DETAIL TEKNIS SOLAR MONITORING AND CONTROL (E&I) SYSTEM ... 11
3.1 Pendahuluan ... 11
3.2 Inverter ... 11
3.3 Maximum Power Point Tracking (MPPT) Charge Controller ... 12
3.4 DC Breaker ... 12
2 | P a g e
3.6 Surge Protecting Device (SPD) - DC ... 13
3.7 Surge Protecting Device (SPD) - AC ... 14
3.8 Fuse Disconnector DC ... 14
3.9 System Control Panel ... 15
3.10 Monitoring System ... 15
3.11 Box Panel dan Accessories System ... 15
3.12 Supporting System ... 16
BAB 4. INSTALASI DAN COMMISSIONING ... 17
4.1 System Instalasi ... 17
4.2 Commissioning ... 17
BAB 5. SYARAT DAN KETENTUAN ... 18
3 | P a g e
Daftar Gambar
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar Pv Ice Block ... 10
Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pendukung Solar PV Ice Block ... 10
Gambar 2. Sistem Utama ... 20
4 | P a g e
Daftar Tabel
Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu ... 7
Tabel 2. Beban Sistem ... 8
Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama ... 9
Tabel 4. Sistem Pendukung ... 9
5 | P a g e
Term of Reference (TOR) 03
Latar Belakang
Pada dokumen Terms of Reference (TOR) 03 ini terdapat persyaratan, spesifikasi dan standar teknis untuk Solar Monitoring and Control (E&I) System yang dibutuhkan untuk kegiatan Solar PV Ice
Block di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia.
Kegiatan yang berjalan dengan sumber pendanaan dari Millenium Challenge Account
Indonesia (MCAI) untuk kegiatan “Pengembangan Usaha-Usaha Ramah Lingkungan Berbasis
Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau” ini, diusulkan dan dilaksanakan oleh Yayasan
Javlec yang bekerja sama dengan Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI) – Konsorsium Javlec.
Pendahuluan
Pulau Derawan dan Maratua yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur merupakan kawasan pesisir di mana sektor perikanan menjadi sektor utama dalam perekonomian daerah ini. Sebagian besar mata pencaharian penduduk daerah ini adalah nelayan. Pada daerah Tanjung Batu, Teluk Semanting, Teluk Alulu dan Teluk Harapan/Bohebukut yang merupakan daerah target kegiatan, diperkirakan bahwa jumlah nelayan setempat mencapai 77,8% atau sebanyak 1.238 orang. Hasil laut berupa ikan-ikan selanjutnya akan dijual di luar daerah tersebut. Perdagangan hasil laut dari kawasan ini terhubung dengan kota-kota besar di Kalimantan, luar pulau Kalimantan dan bahkan sampai ke luar negeri.
Dalam usaha menjaga kualitas hasil laut selama ini, nelayan harus menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan yang berisi es balok untuk selanjutnya dijual ke distributor. Namun, permasalahan yang terjadi adalah nelayan harus membeli es balok dari luar Kampung Teluk Alulu, biasanya di Kabupaten Berau, karena tidak adanya penjual es balok di daerah mereka. Akses nelayan untuk membeli es balok di Kabupaten Berau bisa menghabiskan waktu hingga 12 jam bahkan lebih. Hal ini tentunya akan mempengaruhi biaya operasional nelayan. Belum lagi adanya biaya transportasi yang harus ditanggung dalam proses pembelian es balok. Padahal hasil jual ikan para nelayan sangat dipengaruhi oleh es balok. Jika es balok tidak tersedia, maka hasil tangkapan ikan yang akan dijual menjadi tidak segar sehingga dapat menurunkan harga jual ikan. Di sisi lain, Pulau Derawan dan Maratua memiliki potensi pengembangan energi alternatif terbarukan yang cukup tinggi, khususnya tenaga surya. Potensi ini tentunya mampu menjanjikan solusi terkait persoalan defisit energi khususnya energi listrik dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang masih berlangsung di kawasan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut diatas, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pengembangan ekowisata dan industri kreatif ramah lingkungan. Pada pengembangan industri kreatif ramah lingkungan ini, akan diimplementasikan dalam bentuk pembuatan es balok dengan memanfaatkan energi terbarukan berbasis tenaga surya. Mesin pembuat es balok akan digunakan untuk memproduksi es balok dalam siklus rutin harian sehingga dapat dipergunakan untuk menyimpan sementara hasil tangkapan ikan. Mesin pembuat es balok sendiri, mendapatkan sumber
6 | P a g e
daya listrik dari sistem pembangkit listrik tenaga surya. Selain dipergunakan untuk sumber daya listrik mesin pembuat es balok, sistem pembangkit listrik tenaga surya juga akan dipergunakan untuk penerangan serta pompa tangki air tawar sebagai masukan/ input mesin pembuat es balok.
Keberhasilan pengembangan industri ini, nantinya diharapkan mampu memberikan pembelajaran dan acuan dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan yang mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, serta mampu meningkatkan perekonomian nelayan setempat.
7 | P a g e
Bab 1. Basis Data
1.1 Pendahuluan
Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, yang berupa kawasan pantai dan gugusan pulau kecil. Dengan luas sekitar 53.33 km2 serta penduduk sekitar 343 jiwa (135 KK), Teluk Alulu merupakan satu dari tiga (3) Kampung yang berada di wilayah Kecamatan Maratua. Wilayah ini didominasi oleh perairan dan pantai serta daratan yang berbukit. Dari kondisi bentang alam tersebut penduduk Kampung Teluk Alulu sebagian besar bekerja sebagai nelayan.
Hasil tangkapan hasil laut relatif banyak terutama saat musim ikan, sedangkan pada musim paceklik mereka tetap mendapatkan ikan yang cukup banyak dikarenakan potensi hasil laut yang tinggi di laut sekitar Kampung Teluk Alulu.
Meskipun sebagian besar penduduk Kampung Teluk Alulu adalah nelayan, akan tetapi mereka tidak dapat menjual hasil laut segar langsung kepada pembeli. Mereka menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan berisi es balok sampai dengan lima (5) hari dan baru kemudian menjual ke distributor. Tidak adanya produsen es balok membuat nelayan Teluk Alulu harus membeli es balok dari Kabupaten Berau, padahal selain biaya pembelian es, juga masih ada biaya transportasi dan waktu yang dihabiskan untuk untuk perjalanan Kampung Teluk Alulu ke Berau dan sebaliknya. Pada akhirnya jumlah penghasilan nelayan juga akan dipengaruhi oleh balok es yang dapat mereka bawa, karena bagaimanapun harga tangkapan hasil laut sangat dipengaruhi oleh kesegarannya.
1.2 Data Iklim Setempat
Dari hasil survey awal didapat data keadaan di Teluk Alulu sebagai berikut
Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu
No Diskripsi Iklim Keterangan
1. Ambient Temperature at sunny day 30 deg C
2. Average Temperature 28 deg C
3. Temperature Min and Max Min 26.6 deg C – Max 31.5 deg C
4. Surface Temperature at sunny day 43 deg C
5. Humidity 60-90%
6. Irradiance Data Spot Check
08.00 AM 1050 W/m2
01.00 PM 1250 W/m2
8 | P a g e
Bab 2. Desain Sistem
2.1 Kegunaan Listrik
Listrik yang dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya ini akan dipergunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut
1. Sistem Utama : pengoperasikan mesin es balok
2. Sistem-sistem Pendukung : pengoperasikan sistem pemompaan dan penerangan
2.2 Load/ Power Assessment
Jumlah daya listrik yang akan dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya disesuaikan dengan kebutuhan beban daya oleh peralatan-peralatan yang terinci berikut
Tabel 2. Beban Sistem
Peralatan Daya (Watt) Jumlah
A. Sistem Utama Mesin es balok 8160 1 Inverter 6500 3 Charge Controller 3500 18 B. Sistem Pendukung Lampu 9 15 Pompa air 500 1 Inverter 6500 1 Charge Controller 3500 1
2.3 Analisis Sistem Panel Surya
Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut.
a. Sistem Utama
Pada sistem utama, beban daya yang akan dibangkitkan oleh panel surya akan digunakan untuk mesin produksi es balok berkapasitas 2 ton dengan daya sebesar 8,16 kW. Mesin ini akan beroperasi 2 kali dalam waktu sehari, dimana satu kali siklus operasi memakan waktu 12 jam. Maka dalam 1 hari, beban daya yang ditanggung oleh panel surya untuk mengoperasikan mesin es adalah 195.84 kWh atau 97,92 kWh tiap siklus operasi. Pada sistem ini, panel surya yang digunakan adalah panel surya satuan 200 Wp dan diasumsikan lama penyinaran efektif adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%. Maka, untuk memenuhi beban daya dari sistem utama ini digunakan panel surya sebanyak 270 buah. Tabel 3 berikut merupakan perincian perhitungan teknis dari sistem pembangkitan utama.
9 | P a g e
Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama
b. Sistem Pendukung
Pada sistem pendukung yang terdiri dari sistem pemompaan dan sistem penerangan, beban daya yang ditanggung oleh panel surya pada sistem ini telah dirinci pada Tabel 2. Dengan menggunakan panel surya 200 Wp dan asumsi bahwa lama penyinaran efektif dalam satu hari adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%, maka pada sistem pendukung membutuhkan 10 buah PANEL SURYA. Tabel 4 berikut merupakan perincian dari sistem pembangkitan utama.
Tabel 4. Sistem Pendukung
2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block
Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut.
a. Sistem Utama
Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem utama, diantaranya :
Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 270 buah
Inverter 3 phase 380 V, 50 Hz, 6500 Watt : 3 buah
Charge Controller 3500 watt : 18 buah
Baterai deep cycle 2V 1000 Ah : 96 buah
Mesin Es 2 Ton, 380 V, 50 Hz, 9 kW : 1 unit
Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem utama
Solar PV Ice Block. Blok diagram pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 1
10 | P a g e
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar PV Ice Block
b. Sistem Pendukung
Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem pendukung, diantaranya :
Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 10 buah
Inverter 1 phase 220 V, 50 Hz, 6500 Watt : 1 buah
Charge Controller 3500 watt : 1 buah
Baterai VRLA 12V 100 Ah : 4 buah
Lampu AC 220 V LED 9 watt: 15 buah
Pompa air hisap 500 watt : 1 buah
Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem pendukung Solar PV Ice Block. Diagram alir proses pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 2 sebagai berikut :
11 | P a g e
Bab 3. Detail Teknis Solar Monitoring and
Control (E&I) System
3.1 Pendahuluan
Peralatan yang dibutuhkan dalam Solar Monitoring dan Control (E&I) System mencakup :
1. Inverter
2. MPPT Charge Controller 3. DC Breaker
4. AC Breaker
5. Surge Protecting Device (SPD) – DC
6. Surge Protecting Device (SPD) – AC 3 phase 7. Fuse Disconnector DC
8. System Control Panel
9. Monitoring System
3.2 Inverter
Inverter merupakan komponen yang berfungsi mengubah arus listrik dari DC menjadi AC
maupun sebaliknya. pertimbangan utama pemilihan inverter ada 2 fitur yaitu kemampuan pembangkitan 3 phase dan kemampuan untuk menyimpan arus kedalam baterai (off grid system). Beberapa penilaian yang digunakan untuk pemilihan inverter adalah sebagai berikut :
Daya keluar (kontinyu) pada 25˚C : 6800 W
Overload 30 min/60 sec pada 25˚C : 8500/11000 Daya keluar (kontinyu) pada 40˚C : 6000 W Maks Arus keluar dalam 60 sec(rms) : 53 A
Frekuensi/bentuk gelombang : 50/60 Hz, Pure Sine Wave
Tegangan keluar : 230/380 Vac (380V optional combine)
Rentang tegangan masuk DC : 40 sampai 64 (48 nominal) V
Maksimum Arus DC masuk : 180 A
Rentang tegangan keluar charger : 40 sampai 64 (48 nominal) V
Charge control : 3 stage, 2 stage, boost, custom Kompensasi temperature charger : Battery temperature sensor included
Power factor corrected charging : 0,98
Tipe baterai yang kompatibel : Flooded (default), Gel, AGM, LiON,
Rentang Battery Bank : 440 sampai 10000 Ah
Effisiensi : min. 95%
Sertifikasi : min. IEC
Garansi : min. 3 tahun
12 | P a g e
Jumlah inverter yang dibutuhkan pada sistem ini sebanyak 4 unit (3 unit sistem utama dan 1 unit sistem pendukung).
3.3 Maximum Power Point Tracking (MPPT) Charge Controller
Charge Controller sebagai salah satu komponen dalam sistem sangat dibutuhkan untuk
menjaga keadaan prima dari baterai, sehingga lifetime dari baterai dapat terjaga sesuai dengan desain. Dalam hal ini charge controller yang digunakan adalah yang sesuai dengan kebutuhan
inverter.
Tegangan nominal baterai : 12, 24, 36, 48, 60 V
Rentang tegangan operasi baterai : 0 Vdc sampai dengan 80 Vdc
Tegangan operasi PV array : 140 V
Maks. Voc PV array : 150 V (termasuk faktor koreksi temparatur) V
Maks. Isc PV array : 60 (48 @STC) A
Maks. Arus charge : 60 A
Daya keluar : 3500 W
Charge regulation method :Three-stage (bulk, absorption, float)+manual equalization
Two-stage (bulk, absorption)+manual equalization
Tipe baterai : Flooded, GEL, AGM, custom
Maks. Efisensi konversi daya : min. 95%
Temperatur udara ambien : -20 sampai dengan 45 ˚C
Rentang temperatur penyimpanan : -40 sampai dengan 85˚C
Garansi : 3 tahun
Jumlah MPPT charge controller yang dibutuhkan pada sistem ini sebanyak 19 unit (18 unit sistem utama dan 1 unit sistem pendukung).
3.4 DC Breaker
DC Breaker adalah salah satu safety device digunakan untuk memberikan proteksi arus berlebih baik pada PV string, PV array box dan baterai bank. Sesuai dengan standar IEC 60364-712 bahwa sistem PV yang memiliki tegangan diatas 120 V harus menggunakan keamanan ganda sebagai perlindungan dari sengatan listrik. Berikut spesifikasi yang digunakan dalam pemilihan DC breaker :
a. DC breaker per-string
Tipe : DC Breaker String
Operating voltage : 650 VDC
Breaking Capacity : 1.5 kA
Rated insulation Voltage : 1000 V
Impulsed Voltage : 6 kV
Number of Poles : 2P
Standards : min. IEC
Power loss : 7 watt @ 5 A
Jumlah DC breaker untuk kebutuhan string yang dibutuhkan adalah sebanyak 95 unit (90 unit untuk sistem utama dan 5 unit untuk sistem pendukung).
13 | P a g e
b. DC breaker per-array
Tipe : DC Breaker Array
Operating voltage : 300 VDC @ 50A
Breaking Capacity : 60 A
Rated insulation Voltage : 1000 V
Impulsed Voltage : 6 kV
Number of Poles : 2P
Standards : min. IEC
Power loss : 8.04 watt @ 50 A
Jumlah DC breaker untuk kebutuhan array dibutuhkan sebanyak 19 unit (18 unit untuk sistem utama dan 1 unit untuk sistem pendukung)
c. DC Breaker pada battery bank
Tipe : DC Breaker Batterai Bank
Operating voltage : Max 125 VDC
Breaking Capacity : 250 A
Max High Fault Protection : 10.000 A
Number of Poles : 2P
Standards : min. IEC
Jumlah breaker pada battery bank dibutuhkan sebanyak 5 unit (4 unit untuk sistem utama dan 1 unit untukk sistem pendukung).
3.5 AC Breaker
Fungsi dari AC breaker pada sebelum load adalah untuk memutuskan hubungan
inverter ke load, memberikan kemananan saat pemasangan, perawatan mesin es ataupun
penggantian. Dengan sepsifikasi sebagai berikut:
Type : AC Breaker 63 A
Operating voltage : 380/415 VAC, 3 phase, 50/60 Hz
Breaking Capacity : 63 A
Max high Fault Protection : 10.000 A
Number of Poles : 4P Jumlah breaker pada AC sistem sebanyak 1 unit.
3.6 Surge Protecting Device (SPD) - DC
Surge Protecting Device adalah salah satu safety device untuk melindungi equipment penting
dari tegangan yang tidak normal khususnya akibat sengatan listrik didekat sistem atau konduktor pengaman. Berikut penilaian SPD-DC yang dibutuhkan :
Range of product : SPD
Surge arrester class type : Type 2
[Ue] rated operational voltage : 1000 Vdc
Nominal discharge current : 15 kA
14 | P a g e
[Uoc] open circuit voltage : DC 1000 V
Response time : <= 25 ns
Standards : min. IEC
certifications : CE
IP degree of protection : IP20
Ambient air temperature for operation : -25...60 ˚C
Ambient air temperature for storage : -40...85 ˚C Jumlah SPD-DC yang dibutuhkan sebanyak 21 unit
3.7 Surge Protecting Device (SPD) - AC
SPD juga digunakan untuk melindungi inverter dibagian arus AC dengan spesifikasi yang dibutuhkan sebagai berikut :
Range product : SPD
Poles description : 3P + N
Surge arrester type : type 2
[Ue] rated operational voltage : 380/400 V AC 50/60 Hz
Response time : <= 25 ns
Standards : min. IEC
IP degree of protection : IP40
Relative humidity : 5...90%
Ambient temperature for operation : -25...60 ˚C
Ambient temperature for storage : -40...70 ˚C Jumlah SPD-AC yang dibutuhkan sebanyak 1 unit.
3.8 Fuse Disconnector DC
Fuse disconnector DC digunakan untuk perlindungan terhadap hubung singkat atau tegangan
berlebih sebelum ke main equipment (inverter).
Network type : DC
[Ie] rated operational current : 250A DC
Rated insulation voltage : 800 VDC
Rated impulse withstand voltage : 8 kV
Rated operational voltage : 440 VDC
Mechanical durability : 1600 cycle
IP degree of protection : IP20
Standard : min. IEC
Ambient air temperature for operation : -25...70 ˚C
Ambient air temperature for storage : -50...85 ˚C Jumlah Fuse Disconnector DC yang dibutuhkan sebanyak 3 unit.
15 | P a g e
3.9 System Control Panel
System Control Panel (SCP) adalah device yang digunakan untuk memonitor sistem secara visual yang memperlihatkan indikasi operasi Inverter, baterai dan load consumption maupun fault indicator (termasuk temperatur baterai). Spesifikasi SCP yang digunakan sebagai berikut:
Tegangan nominal masuk : 15 VDC
Kesesuaian : mengacu pada inverter
Arus maksimum operasi : 200 mA @nominal input network voltage
Temperatur operasi : -20 sampai dengan 50 ˚C
Temperatur penyimpanan : -40 sampai dengan 85 ˚C
Maximum case temperature : 60 ˚C
Kelembaban operasi : 5 sampai dengan 95%
Kelembaban penyimpanan : 5 sampai dengan 95%
System Control Panel yang dibutuhkan sebanyak 1 unit.
3.10 Monitoring System
Monitoring system ditujukan agar sistem yang telah terbangun dapat dipantau, baik secara
langsung ataupun melalui jaringan internet. Data yang ditampilkan melalui internet akan sama dengan yg di display di Sistem Control Panel, sehingga apabila terdapat kerusakan atau abnormal kondisi dari sistem Tim Konsorsium Javlec dapat memberikan masukan kepada operator dilokasi. Spesifikasi yang digunakan untuk monitoring sistem sebagai berikut:
Temperatur Operasi :-20 sampai 50,
Temperatur Penyimpanan :-40 sampai 85 ˚C
Kelembaban Operasi : <95%
Kelembapan Penyimpanan : <95%
Graphic user interface : internet browser, android
Garansi : 5 tahun
Data Telecomunication : LAN, SD Card, Internet (GSM Router)
Monitoring system yang dibutuhkan sebanyak 3 unit.
3.11 Box Panel dan Accessories System
Box panel dibutuhkan sebagai pengaman komponen electrical dari gangguan luar, dalam hal
ini dibagi menjadi outdoor box dan indoor box. Khusus bagian outdoor wajib memiliki enclosure minimal IP 54, sedangkan di area indoor hanya berfungsi sebagai pemersatu komponen.
Grounding system subjected to supplier design dengan parameter earth resistance 25 Ω dan coverage area radius minimum 100 meter.
Kabel yang digunakan adalah kabel khusus PV untuk bagian DC, adapaun secara spesifik ukuran diameter yang digunakan sesuai dengan desain supplier yang mendapat persetujuan dari Konsorsium Javlec.
16 | P a g e
Aksesories lain untuk instalasi dan pengamanan tambahan subjected to supplier desain dan wajib mendapatkan approval dari Konsorsium Javlec.
3.12 Supporting System
1. Feedwater Pump
Feedwater pump dibutuhkan sebagai komponen pendukung untuk memompa air tawar yang
berada dalam bak penyimpanan menuju kolom-kolom mesin es. Adapun spesifikasi feedwater
pump yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
Voltage/Hz : 220 V/50 Hz
Output Power Motor : 250 W
Suction Pipe Lengh : 30 m
Max. Carrying Capacity : 60 m
Head : 24 m, capacity : 30 l/min
Suction Pipe Diameter : 1,25 inch Jumlah feedwater pump yang dibutuhkan sebanyak 1 unit.
2. LED Lamp
LED Lamp dibutuhkan sebagai komponen penerangan baik indoor maupun outdoor. Adapun
spesifikasi lampu LED yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
Voltage : 220-240 V
Lifetime of lamp : 15000 hours
Number of switch cycles : 50000
Rated Power : 9 W
Rated luminous flux : 2000 lm
Color temperature : 6500 K
Power Consumption (wattage) : 18 W Jumlah Lampu LED yang dibutuhkan sebanyak 15 unit.
17 | P a g e
Bab 4. Instalasi dan Commissioning
4.1 System Instalasi
Instalasi dilakukan di workshop supplier dengan merangkai keseluruhan sistem Electrical and
Instrumentation dalam panel-panel box yang dibuat khusus untuk merangkai komponen-komponen
tersebut.
Tahapan instalasi sebagai berikut:
1. Supplier akan memberikan list main equipment sesuai dengan TOR diatas. Pihak Konsorsium Javlec akan memberikan konfirmasi persetujuan terhadap komponen yang akan digunakan. 2. Supplier akan memberikan gambar electrical wiring dan installation per section dan secara
keseluruhan, termasuk didalamnya box arrangement untuk penempatan komponen-komponen. Pihak Konsorsium Javlec akan memberikan approval untuk setiap wiring dan gambar yang diajukan.
3. Supplier akan merangkai keseluruhan sistem di workshop dengan ditemani perwakilan Konsorsium Javlec sebagai supervisor pekerjaan selama proses berlangsung dan diperlukan
job acceptance sebelum dilakukan pengiriman dan instalasi di Lokasi.
4. Pihak supplier bertanggung jawab atas pemasangan di lokasi sesuai dengan wiring, tanpa terkecuali, termasuk didalamnya grounding system.
4.2 Commissioning
1. Commissioning Solar Monitoring dan Control (E&I) System akan dilakukan secara keseluruhan saat sistem start up pertama kali, sehingga apabila didapatkan ada anomali
Solar Monitoring dan Control (E&I) System, dapat dilakukan re-arrangement Solar Monitoring dan Control (E&I) System atau apabila kondisi cacat bawaan fabrikasi dapat
segera dilakukan penggantian Solar Monitoring dan Control (E&I) System.
2. Supplier menyiapkan dokumen Standard Operating Procedure (SOP) Commissioning dan instalasi dan dokumen tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Konsorsium Javlec. 3. Supllier bertanggung jawab dalam periode commissioning dengan mengirimkan perwakilan
(tim teknis) ke lokasi kegiatan.
4. Commissioning Solar Monitoring dan Control (E&I) System akan dilakukan oleh tim teknis supplier dengan disaksikan dan disetujui oleh perwakilan Konsorsium Javlec di lokasi kegiatan.
5. Konsorsium Javlec akan memberikan sertifikat serah terima (Certificate of Acceptance / COA) sebagai bagian dari penyelesaian pekerjaan.
18 | P a g e
Bab 5. Syarat dan Ketentuan
Dalam pemenuhan kebutuhan Solar Monitoring dan Control (E&I) System, berlaku syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1. Jadwal pengadaan*
a. Rapat Teknis : 17 Juli 2017
b. Pemasukan Dokumen Penawaran : 21 Juli 2017
c. Jadwal Inspeksi : 24 – 25 Juli 2017
*Catatan: Konsorsium Javlec dapat merubah jadwal pengadaan dengan pemberitahuan sebelumnya kepada peserta pengadaan.
2. Dokumen penawaran dan Sertifikat dikirim melalui softcopy dan hardcopy ke
a. Soft copy: [email protected] cc : [email protected] dan
b. Hard copy: Kantor Javlec, Banjarsari RT 06 RW 12, Sukoharjo, Ngaglik, Jalan Kaliurang KM 13 Sleman, Yogyakarta
3. Lokasi Pengiriman Unit adalah FOB Jakarta
4. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) waktu pengiriman (Delivery
Time). Waktu pengiriman maksimal sepuluh (10) minggu.
5. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) dari lokasi gudang atau lokasi penyimpanan sementara yang akan digunakan beserta informasinya
6. Peserta pengadaan harus melampirkan surat garansi (asli) produk barang dan/atau jasa manufaktur atau dengan cap basah untuk supplier.
7. Peserta pengadaan harus memiliki pengalaman dalam pengadaan Solar Monitoring and Control
(E&I) System dan proses commissioning dalam 5 tahun terakhir dan dibuktikan dengan daftar
pengalaman proyek.
8. Peserta pengadaan harus menyampikan (kopi) bukti laporan pajak tahun 2016
9. Peserta pengadaan menyantumkan jadwal pengadaan lengkap dengan CV personil yang akan melakukan commissioning.
10. Konsorsium Javlec tidak melakukan komunikasi kepada peserta pengadaan selama tahap
document submision.
11. Penawaran harga tidak dicantumkan nilai pajak.
12. Penawaran harga dari peserta pengadaan harus dibubuhkan materai Rp 6000,- dan ditandatangani oleh pemimpin tertinggi perusahaan serta cap basah dari perusahaan.
13. Dokumen penawaran berikut kelengkapannya dilampirkan sesuai dengan poin– poin yang tertera dalam file Adm & Technical Procurement (terlampir). Jika terdapat salah satu atau beberapa item yang tidak disampaikan, maka Konsorsium Javlec berhak untuk mendiskualifikasi penawaran.
14. Konsorsium Javlec dapat melakukan inspeksi teknis unit yang ditawarkan jika diperlukan.
15. Jika dalam masa inspeksi Konsorsium Javlec menemukan penawaran teknis produk dengan spesifikasi teknis aktual yang tidak sesuai sesuai maka inspeksi dihentikan dan proses seleksi dihentikan terhadap peserta tersebut.
16. Pemilihan Solar Monitoring dan Control (E&I) System didasarkan pada kesesuaian antara dokumen administrasi, spesifikasi teknis dan harga.
17. Pembayaran akan dilakukan dalam 3 termin pembayaran :
a. Pembayaran pertama sebesar 30 % dibayarkan sebagai Down Payment, b. Pembayaran kedua sebesar 60% pada saat barang siap dikirim,
19 | P a g e
c. Pembayaran ketiga sebesar 10% dibayarkan setelah selesai seluruhnya terinstalasi (Commissioning) dan diterima baik oleh Konsorsium Javlec.
18. Apabila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan pengadaan Solar
Monitoring dan Control (E&I) System tersebut akan dikenakan denda sebesar 0.17% per hari
dengan maksimal denda sebesar 5% atau keterlambatan 30 hari.
19. Pada mekanisme pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan ini diberlakukan adanya beberapa jaminan antara lain :
Kesanggupan tertulis yang diberikan oleh bank umum/asuransi/penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) bahwa penjamin akan membayar sejumlah uang kepadanya jika pihak terjamin (peserta lelang) mengundurkan diri dari lelang setelah pembukaan dokumen penawaran atau tidak bersedia diberi kontrak dalam hal penawarannya diterima/dinyatakan menang. Jaminan Penawaran ini berlaku untuk semua jenis penawaran. Besar nilai jaminan penawaran adalah 3%.
a. Jaminan Pelaksanaan
Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/ penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) atau kontraktor akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pemberi pekerjaan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pelaksanaan ini besar nilainya adalah 5%.
b. Jaminan Pemeliharaan
Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/ penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) akan sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pemeliharaan ini berlaku untuk jenis pengadaan Struktural. Besarnya jaminan ini adalah 5% Jaminan pemeliharaan akan diserahkan oleh pelaksana pekerjaan setelah 6 bulan masa konstruksi selesai dan diterima oleh pihak Konsorsium Javlec
20. Keputusan Konsorsium Javlec adalah mengikat dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun.
21. Dengan memasukkan dokumen penawaran, maka calon Rekanan dianggap menyetujui semua poin tersebut di atas.
22. Syarat dan Ketentuan lain diberikan pada saat Rapat Teknis.
20 | P a g e
Bab 6. Lampiran
21 | P a g e