• Tidak ada hasil yang ditemukan

Term of Reference (TOR) 04

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Term of Reference (TOR) 04"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

THE GREEN PROSPERITY PROJECT

COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT

AGREEMENT PROJECT 2016

Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi

Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau

17

Term of Reference (TOR) 04

(2)

1 | P a g e

Daftar Isi

Daftar Isi ... 1

Daftar Gambar ... 2

Daftar Tabel ... 3

Term of Reference (TOR) 04 ... 4

Latar Belakang ... 4

Pendahuluan ... 4

Bab 1. Basis Data ... 6

1.1 Pendahuluan ... 6

1.2 Data Iklim Setempat ... 6

Bab 2. Desain Sistem ... 7

2.1 Kegunaan Listrik ... 7

2.2 Load/ Power Assessment ... 7

2.3 Analisis Sistem Panel Surya ... 7

a. Sistem Utama ... 7

b. Sistem Pendukung ... 8

2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block ... 8

a. Sistem Utama ... 8

b. Sistem Pendukung ... 9

Bab 3. Detail Teknis Structural Services ... 10

3.1 Scope of Work/ Skup Pekerjaan ... 10

3.2 Rumah Kontrol Utama ... 10

3.3 Pagar ... 12

3.4 Pondasi PV ... 12

3.5 Akses Jalan ... 13

3.6 Komponen Pendukung ... 13

Bab 4. Gambar Desain & Pembangunan ... 14

Bab 5. Syarat dan Ketentuan... 15

(3)

2 | P a g e

Daftar Gambar

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar Pv Ice Block ... 9

Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pendukung Solar PV Ice Block ... 9

Gambar 2. Layout Sarana Prasarana ... 10

Gambar 3. Tata Ruang Rumah Kontrol Utama ... 11

Gambar 4. Pagar BRC ... 12

Gambar 5. Desain Titik Pondasi PV ... 13

(4)

3 | P a g e

Daftar Tabel

Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu ... 6

Tabel 2. Beban Sistem ... 7

Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama ... 8

(5)

4 | P a g e

Term of Reference (TOR) 04

Latar Belakang

Pada dokumen Terms of Reference (TOR) 04 ini terdapat persyaratan, spesifikasi dan standar teknis untuk Structural Service yang dibutuhkan untuk kegiatan Solar PV Ice Block di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia.

Kegiatan yang berjalan dengan sumber pendanaan dari Millenium Challenge Account

Indonesia (MCAI) untuk kegiatan “Pengembangan Usaha-Usaha Ramah Lingkungan Berbasis

Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau” ini, diusulkan dan dilaksanakan oleh Yayasan

Javlec yang bekerja sama dengan Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI) – Konsorsium Javlec.

Pendahuluan

Pulau Derawan dan Maratua yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur merupakan kawasan pesisir di mana sektor perikanan menjadi sektor utama dalam perekonomian daerah ini. Sebagian besar mata pencaharian penduduk daerah ini adalah nelayan. Pada daerah Tanjung Batu, Teluk Semanting, Teluk Alulu dan Teluk Harapan/Bohebukut yang merupakan daerah target kegiatan, diperkirakan bahwa jumlah nelayan setempat mencapai 77,8% atau sebanyak 1.238 orang. Hasil laut berupa ikan-ikan selanjutnya akan dijual di luar daerah tersebut. Perdagangan hasil laut dari kawasan ini terhubung dengan kota-kota besar di Kalimantan, luar pulau Kalimantan dan bahkan sampai ke luar negeri.

Dalam usaha menjaga kualitas hasil laut selama ini, nelayan harus menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan yang berisi es balok untuk selanjutnya dijual ke distributor. Namun, permasalahan yang terjadi adalah nelayan harus membeli es balok dari luar Kampung Teluk Alulu, biasanya di Kabupaten Berau, karena tidak adanya penjual es balok di daerah mereka. Akses nelayan untuk membeli es balok di Kabupaten Berau bisa menghabiskan waktu hingga 12 jam bahkan lebih. Hal ini tentunya akan mempengaruhi biaya operasional nelayan. Belum lagi adanya biaya transportasi yang harus ditanggung dalam proses pembelian es balok. Padahal hasil jual ikan para nelayan sangat dipengaruhi oleh es balok. Jika es balok tidak tersedia, maka hasil tangkapan ikan yang akan dijual menjadi tidak segar sehingga dapat menurunkan harga jual ikan. Di sisi lain, Pulau Derawan dan Maratua memiliki potensi pengembangan energi alternatif terbarukan yang cukup tinggi, khususnya tenaga surya. Potensi ini tentunya mampu menjanjikan solusi terkait persoalan defisit energi khususnya energi listrik dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang masih berlangsung di kawasan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut diatas, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pengembangan ekowisata dan industri kreatif ramah lingkungan. Pada pengembangan industri kreatif ramah lingkungan ini, akan diimplementasikan dalam bentuk pembuatan es balok dengan memanfaatkan energi terbarukan berbasis tenaga surya. Mesin pembuat es balok akan digunakan untuk memproduksi es balok dalam siklus rutin harian sehingga dapat dipergunakan untuk menyimpan sementara hasil tangkapan ikan. Mesin pembuat es balok sendiri, mendapatkan sumber daya listrik dari sistem pembangkit listrik tenaga surya. Selain dipergunakan untuk sumber daya

(6)

5 | P a g e

listrik mesin pembuat es balok, sistem pembangkit listrik tenaga surya juga akan dipergunakan untuk penerangan serta pompa tangki air tawar sebagai masukan/ input mesin pembuat es balok.

Keberhasilan pengembangan industri ini, nantinya diharapkan mampu memberikan pembelajaran dan acuan dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan yang mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, serta mampu meningkatkan perekonomian nelayan setempat.

(7)

6 | P a g e

Bab 1. Basis Data

1.1 Pendahuluan

Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, yang berupa kawasan pantai dan gugusan pulau kecil. Dengan luas sekitar 53.33 km2 serta penduduk sekitar 343 jiwa (135 KK), Teluk Alulu merupakan satu dari tiga (3) Kampung yang berada di wilayah Kecamatan Maratua. Wilayah ini didominasi oleh perairan dan pantai serta daratan yang berbukit. Dari kondisi bentang alam tersebut penduduk Kampung Teluk Alulu sebagian besar bekerja sebagai nelayan.

Hasil tangkapan hasil laut relatif banyak terutama saat musim ikan, sedangkan pada musim paceklik mereka tetap mendapatkan ikan yang cukup banyak dikarenakan potensi hasil laut yang tinggi di laut sekitar Kampung Teluk Alulu.

Meskipun sebagian besar penduduk Kampung Teluk Alulu adalah nelayan, akan tetapi mereka tidak dapat menjual hasil laut segar langsung kepada pembeli. Mereka menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan berisi es balok sampai dengan lima (5) hari dan baru kemudian menjual ke distributor. Tidak adanya produsen es balok membuat nelayan Teluk Alulu harus membeli es balok dari Kabupaten Berau, padahal selain biaya pembelian es, juga masih ada biaya transportasi dan waktu yang dihabiskan untuk untuk perjalanan Kampung Teluk Alulu ke Berau dan sebaliknya. Pada akhirnya jumlah penghasilan nelayan juga akan dipengaruhi oleh balok es yang dapat mereka bawa, karena bagaimanapun harga tangkapan hasil laut sangat dipengaruhi oleh kesegarannya.

1.2 Data Iklim Setempat

Dari hasil survey awal didapat data keadaan di Teluk Alulu sebagai berikut

Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu

No Diskripsi Iklim Keterangan

1. Ambient Temperature at sunny day 30 deg C

2. Average Temperature 28 deg C

3. Temperature Min and Max Min 26.6 deg C – Max 31.5 deg C 4. Surface Temperature at sunny day 43 deg C

5. Humidity 60-90%

6. Irradiance Data Spot Check

08.00 AM 1050 W/m2

01.00 PM 1250 W/m2

(8)

7 | P a g e

Bab 2. Desain Sistem

2.1 Kegunaan Listrik

Listrik yang dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya ini akan dipergunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut

1. Sistem Utama : pengoperasikan mesin es balok

2. Sistem-sistem Pendukung : pengoperasikan sistem pemompaan dan penerangan

2.2 Load/ Power Assessment

Jumlah daya listrik yang akan dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya disesuaikan dengan kebutuhan beban daya oleh peralatan-peralatan yang terinci berikut

Tabel 2. Beban Sistem

Peralatan Daya (Watt) Jumlah

A. Sistem Utama Mesin es balok 8160 1 Inverter 6500 3 Charge Controller 3500 18 B. Sistem Pendukung Lampu 9 15 Pompa air 500 1 Inverter 6500 1 Charge Controller 3500 1

2.3 Analisis Sistem Panel Surya

Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut.

a. Sistem Utama

Pada sistem utama, beban daya yang akan dibangkitkan oleh panel surya akan digunakan untuk mesin produksi es balok berkapasitas 2 ton dengan daya sebesar 8,16 kW. Mesin ini akan beroperasi 2 kali dalam waktu sehari, dimana satu kali siklus operasi memakan waktu 12 jam. Maka dalam 1 hari, beban daya yang ditanggung oleh panel surya untuk mengoperasikan mesin es adalah 195.84 kWh atau 97,92 kWh tiap siklus operasi. Pada sistem ini, panel surya yang digunakan adalah panel surya satuan 200 Wp dan diasumsikan lama penyinaran efektif adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%. Maka, untuk memenuhi beban daya dari sistem utama ini digunakan panel surya sebanyak 270 buah. Tabel 3 berikut merupakan perincian perhitungan teknis dari sistem pembangkitan utama.

(9)

8 | P a g e

Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama

b. Sistem Pendukung

Pada sistem pendukung yang terdiri dari sistem pemompaan dan sistem penerangan, beban daya yang ditanggung oleh panel surya pada sistem ini telah dirinci pada Tabel 2. Dengan menggunakan panel surya 200 Wp dan asumsi bahwa lama penyinaran efektif dalam satu hari adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%, maka pada sistem pendukung membutuhkan 10 buah PANEL SURYA. Tabel 4 berikut merupakan perincian dari sistem pembangkitan utama.

Tabel 4. Sistem Pendukung

2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block

Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut.

a. Sistem Utama

Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem utama, diantaranya :  Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 270 buah

Inverter 3 phase 380 V, 50 Hz, 6500 Watt : 3 buah

Charge Controller 3500 watt : 18 buah

Baterai deep cycle 2V 1000 Ah : 96 buah  Mesin Es 2 Ton, 380 V, 50 Hz, 9 kW : 1 unit

Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem utama

Solar PV Ice Block. Blok diagram pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 1

(10)

9 | P a g e

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar Pv Ice Block

b. Sistem Pendukung

Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem pendukung, diantaranya :  Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 10 buah

Inverter 1 phase 220 V, 50 Hz, 6500 Watt : 1 buah

Charge Controller 3500 watt : 1 buah

 Baterai VRLA 12V 100 Ah : 4 buah  Lampu AC 220 V LED 9 watt: 15 buah  Pompa air hisap 500 watt : 1 buah

Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem pendukung Solar PV Ice Block. Diagram alir proses pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 2 sebagai berikut :

(11)

10 | P a g e

Bab 3. Detail Teknis Structural Services

3.1 Scope of Work/ Skup Pekerjaan

Skup Pekerjaan yang dilakukan adalah berupa jasa pembangunan sarana prasarana fisik termasuk didalamnya adalah pekerjaan persiapan lahan, pembelian material bangunan beserta kelengkapan

yang dibutuhkan, pekerjaan infrastruktur (rumah kontrol utama, pagar, pondasi PV dan akses jalan), pekerjaan drainase dan instalasi listrik.

Pekerjaan pembangunan sarana prasarana dibagi menjadi beberapa paket pekerjaan sebagai berikut:

 Rumah Kontrol Utama  Pagar

PV Foundation/ Pondasi PV  Akses Jalan

Gambar 3. Layout Sarana Prasarana

3.2 Rumah Kontrol Utama

Rumah kontrol utama dipergunakan untuk penempatan mesin es balok, baterai, peralatan listrik dan beberapa komponen pendukung lainnya. Lebih detail dapat dilihat pada gambar desain (Lampiran 1)

(12)

11 | P a g e

Gambar 4. Tata Ruang Rumah Kontrol Utama

a. Struktur Bangunan:

 Pondasi rumah kontrol berbahan dasar batu kali dengan dasar timbunan pasir.

 Tulangan utama pondasi rumah kontrol menggunakan besi diameter 16 mm dengan tulangan sengkang diameter 10 mm.

 Pada balok utama berukuran 150 mm x 200 mm dengan tulangan utama menggunakan besi diameter 14 mm dan tulangan sengkang diameter 8 mm.

 Jarak antar tulangan sengkang pada kolom utama sebesar 200 mm.

 Pada balok anak berukuran 150 mm x 150 mm dengan tulangan utama menggunakan besi diameter 12 mm dan tulangan sengkang diameter 6 mm.

b. Lantai Bangunan:

 Lantai rumah kontrol utama berbahan keramik yang sebelumnya diberi tanah urug dan rabat beton, kecuali bagian mesin es sebagian dilakukan pengerasan.

 Lantai ruang mesin es dibuatkan dudukan (sloof) untuk mesin es sesuai dengan ukuran

skid frame dari mesin es, dengan ketinggian 15 cm.

c. Dinding Bangunan:

 Dinding rumah kontrol berbahan utama batako ukuran 20 cm x 40 cm.

 Dinding panjang bagian bawah rumah kontrol ditempatkan 8 buah kipas pembuang panas setiap sisinya.

 Dinding panjang bagian atas rumah kontrol ditempatkan loster atau kisi-kisi pembuang panas setiap sisinya.

 Dinding dilakukan fisnishing dengan acian sesuai dengan standar bangunan, kemudian dilakukan pengecatan.

(13)

12 | P a g e

 Dinding pembatas antara ruang mesin es dan ruang peralatan kontrol serta peralatan kontrol dengan ruang battery berupa dinding semi permanen berbahan gypsum.

d. Pintu Bangunan:

 Pintu depan berukuran 245 cm x 150 cm dengan sekeliling pintu ditempatkan plat aluminium yang portable sehingga mesin es dapat keluar masuk.

e. Atap Bangunan:

 Atap rumah kontrol berbahan dasar baja ringan, dengan atap jenis roof plate f. Lain-lain:

 Drainase disesuaikan dengan kondisi serta gambar desain.  Titik lampu dan stop kontak disesuaikan dengan jumlah ruangan.

 Toren air diletakkan sesuai dengan gambar desain dengan ketinggian minimum 4 m dan dilengkapi dengan akses naik turun untuk pemeliharan.

3.3 Pagar

Pagar jenis BRC akan dipasang mengelilingi area sarana prasarana dengan cakupan luas 46.6 mx 20 m seperti pada Gambar 2 di atas. Lebih detail dapat dilihat pada gambar desain (Lampiran 2).

Gambar 5. Pagar BRC

a. Tinggi pagar area adalah 150 cm menggunakan pagar jenis BRC. b. Setiap panjang 240 cm pagar BRC, dihubungkan dengan tiang pagar. c. Bagian pintu pagar menggunakan 2 sambungan BRC panjang 300 cm.

3.4 Pondasi PV

Pondasi (concrete) untuk penyangga modul panel surya menggunakan batu kali sebagai bahan utama. Dibawah susunan batu kali, diberi timbunan pasir untuk menambah kekuatan pondasi. Lebih detail dapat dilihat pada gambar desain (Lampiran 3).

(14)

13 | P a g e

Gambar 6. Desain Titik Pondasi PV

a. Pondasi PV terdiri dari empat (4) string PV untuk sistem utama dan satu (1) string PV untuk sistem pendukung.

b. Dalam satu (1) string PV sistem utama terdapat delapan (8) titik pondasi dengan jarak antar titik pondasi adalah 2,5m.

c. Dalam satu (1) string PV sistem pendukung terdapat enam (6) titik pondasi dengan jarak antar titik pondasi adalah 2,5m.

d. Jarak titik pondasi antar string adalah 6,05m.

3.5 Akses Jalan

Akses jalan menuju berupa cor blok yang memungkinkan warga dapat dengan mudah lokasi sarana prasarana sepanjang kurang lebih 50m, lebar 2,5m dengan jarak antara 0,5m, ketebalan akses jalan 15 cm.

Lebih detail dapat dilihat pada gambar desain (Lampiran 4).

Gambar 7. Akses Jalan

3.6 Komponen Pendukung

Pada sistem ini terdapat beberapa komponen pendukung diantaranya : 1. 3 buah tandon berukuran 2000 L

2. Pondasi tandon dengan ketinggian 3 m

(15)

14 | P a g e

Bab 4. Gambar Desain & Pembangunan

Gambar desain masih merupakan gambar awal dan dapat didiskusikan dengan kontraktor pelaksana pada saat pengadaan berlangsung. Gambar desain bersifat mengikat dan pihak kontraktor harus menyesuaikan pekerjaan dengan gambar desain yang telah diberikan. Ukuran yang terdapat pada gambar desain awal masih mungkin berubah. Konsorsium Javlec akan menginformasikan jika terdapat perubahan ukuran tanpa merubah desain keseluruhan.

Pekerjaan didasarkan pada kesesuaian dengan gambar desain yang telah diberikan dan dilakukan sesuai dengan spesifikasi, kaidah dan standar bangunan yang berlaku.

(16)

15 | P a g e

Bab 5. Syarat dan Ketentuan

Dalam pemenuhan kebutuhan Structural Service, berlaku syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebagai berikut :

1. Jadwal pengadaan*

a. Rapat Teknis : 17 Juli 2017 b. Pemasukan Dokumen Penawaran : 20 Juli 2017 c. Jadwal Inspeksi : 24 – 25 Juli 2017

*Catatan: Konsorsium Javlec dapat merubah jadwal pengadaan dengan pemberitahuan sebelumnya kepada peserta pengadaan.

2. Dokumen penawaran dan Sertifikat dikirim melalui softcopy dan hardcopy ke

a. Soft copy: dinar.prasetyo@enerbi.co.id cc : enerbi.indonesia@gmail.com dan inoengsoekatmo@gmail.com

b. Hard copy: Kantor Javlec, Banjarsari RT 06 RW 12, Sukoharjo, Ngaglik, Jalan Kaliurang KM 13 Sleman, Yogyakarta

3. Lokasi Pekerjaan adalah Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua

4. Peserta pengadaan harus mencantumkan waktu pengerjaan tidak boleh melebihi tiga (3) bulan, sebagai salah satu persyaratan lelang.

5. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) waktu pengerjaan. Waktu pengerjaan maksimal tujuh puluh lima (75) hari.

6. Peserta pengadaan harus memiliki pengalaman dalam pengadaan Jasa Struktural dan proses

commissioning dalam 5 tahun terakhir dan dibuktikan dengan daftar pengalaman proyek.

7. Peserta pengadaan harus menyampikan (kopi) bukti laporan pajak tahun 2016 8. Peserta pengadaan menyantumkan jadwal pengerjaan

9. Konsorsium Javlec tidak melakukan komunikasi kepada peserta pengadaan selama tahap

document submision.

10. Penawaran harga tidak dicantumkan nilai pajak.

11. Penawaran harga dari peserta pengadaan harus dibubuhkan materai Rp 6000,- dan ditandatangani oleh pemimpin tertinggi perusahaan serta cap basah dari perusahaan.

12. Dokumen penawaran berikut kelengkapannya dilampirkan sesuai dengan poin– poin yang tertera dalam file Adm & Technical Procurement (terlampir). Jika terdapat salah satu atau beberapa item yang tidak disampaikan, maka Konsorsium Javlec berhak untuk mendiskualifikasi penawaran.

13. Pemilihan Structural Services didasarkan pada kesesuaian antara dokumen administrasi, spesifikasi teknis dan harga.

14. Pembayaran akan dilakukan dalam 3 termin pembayaran :

a. Pembayaran pertama sebesar 30 % dibayarkan sebagai Down Payment,

b. Pembayaran kedua sebesar 40% pada saat pengerjaan struktur telah mencapai 30% dari keseluruhan pembangunan.

c. Pembayaran ketiga sebesar 30% dibayarkan setelah keseluruhan pengerjaan pembangunan selesai dan diterima baik oleh Konsorsium Javlec.

15. Apabila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan pengadaan structural

service tersebut akan dikenakan denda sebesar 0.17% per hari dengan maksimal denda sebesar

5% atau keterlambatan 30 hari.

16. Pada mekanisme pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan ini diberlakukan adanya beberapa jaminan antara lain :

(17)

16 | P a g e

Kesanggupan tertulis yang diberikan oleh bank umum/asuransi/penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) bahwa penjamin akan membayar sejumlah uang kepadanya jika pihak terjamin (peserta lelang) mengundurkan diri dari lelang setelah pembukaan dokumen penawaran atau tidak bersedia diberi kontrak dalam hal penawarannya diterima/dinyatakan menang. Jaminan Penawaran ini berlaku untuk semua jenis penawaran. Besar nilai jaminan penawaran adalah 3%. b. Jaminan Pelaksanaan

Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) atau kontraktor akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pemberi pekerjaan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pelaksanaan ini besar nilainya adalah 5%. c. Jaminan Pemeliharaan

Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) akan sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pemeliharaan ini berlaku untuk jenis pengadaan Struktural. Besarnya jaminan ini adalah 5% Jaminan pemeliharaan akan diserahkan oleh pelaksana pekerjaan setelah 6 bulan masa konstruksi selesai dan diterima oleh pihak Konsorsium Javlec.

17. Keputusan Konsorsium Javlec adalah mengikat dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun.

18. Dengan memasukkan dokumen penawaran, maka calon Rekanan dianggap menyetujui semua poin tersebut di atas.

(18)

17 | P a g e

Bab 6. Lampiran

Gambar

Tabel 2. Beban Sistem
Tabel 4. Sistem Pendukung
Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pendukung Solar PV Ice Block
Gambar 3. Layout Sarana Prasarana
+3

Referensi

Dokumen terkait

2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberi tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru memberikan tanggapan kepada kelompok yang sudah

Penghargaan di sini lebih bersifat penguatan (reinforcement). Ini berhubungan dengan kejiwaan. Penghargaan minimal yang bisa diberikan adalah dengan "ucapan

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini, dapat juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Kota yang pengangkatannya

Selain Kecamatan Pontianak Utara (yaitu Selatan, Timur, Barat, Kota, Tenggara) diambil di kantor Kecamatan masing-masing - Waktu pengambilan pada jam dan hari kerja Senin s/d

Dengan menghitung koefisien determinasi berdasarkan metode kuadrat terkecil dan metode TELBS diperoleh hasil bahwa metode TELBS adalah metode yang tepat digunakan untuk

Variabel penelitian memiliki data berskala interval, maka analisa univariate yang digunakan adalah distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2005) yang meliputi pengetahuan

Penjaminan mutu kegiatan dilakukan oleh DRPM UI dan Mitra melalui pendampingan program, monitoring evaluasi program (pada tahun berjalan) dan pengukuran dampak

Dn UDK 711.52:902:712.25043.2 oblikovanje krajine/zelene površine/mestni park/arheološki muzej na prostem/Ptuj VODA, Nuša GAZVODA, Davorin mentor SI- 1000 Ljubljana, Jamnikarjeva