BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dimana akan menggali hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan menjalankan terapi diit pada penderita DM.
Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independent (bebas) yaitu pengetahuan dan variabel dependent yaitu kepatuhan pasien menjalankan terapi diit pada penderita diabetes mellitus (Alimul, 2003).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian atau objek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2003)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes mellitus yang ada diwilayah Puskesmas Mranggen 1 Kabupaten Demak yang melakukan kunjungan berobat pada bulan januari 2010 sebanyak 106 penderita diabetes mellitus.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2003)
Minimal sampel menurut Gazpers (1997) jumlah sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini dihitung, dengan rumus barikut :
) 1 ( . . ) 1 ( . . 2 2 2 P P Z G N P P Z N n 20
Keterangan :
n = Besar sampel pasien diabetes mellitus N = Jumlah populasi pasien diabetes mellitus
Z = Tingkat kepercayaan (confidence level : 95% sehingga Z table : 1,96)
G = Derajat ketepatan yang digunakan (galat Pendugaan) adalah 0,10
P = Perkiraan proporsi populasi pasien diabetes mellitus, jika tidak di ketahui di anggap (0,5)
) 1 ( . . ) 1 ( . . 2 2 2 P P Z G N P P Z N n ) 5 , 0 1 ).( 5 , 0 ).( 96 , 1 ( ) 10 , 0 .( 106 ) 5 , 0 1 ( 5 , 0 . ) 96 , 1 .( 106 2 2 n 5 , 0 . 5 , 0 . 84 , 3 01 , 0 . 106 5 , 0 . 5 , 0 . 84 , 3 . 106 n 02 , 2 76 , 101 n 4 , 50 n 50 n penderita DM
Dari hasil perhitungan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 penderita diabetes mellitus, yang akan diambil dengan metode “simple random samping” dari seluruh populasi.
C. Definisi Operasional
No Variabel Cara ukur Alat ukur Hasil ukur skala 1. Pengetahua n tentang Diabetes Mellitus Kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan mengenai : Pengertian, tanda dan gejala, komplikasi penyakit diabetes mellitus dan tempat pengelolaan diabetes mellitus Diukur dengan alat ukur kuesioner B tentang tingkat pengetahuan diabetes mellitus sebanyak 14 pertanyaan. Dengan nilai: 1 (untuk jawaban benar) dan 0 untuk jawaban salah. Dikategorikan berdasarkan kemampuan menjawab pertanyaan dengan benar dengan skor : rendah : < 9 Sedang : 9 – 11 Tinggi : > 11 ordinal 2. Kepatuhan menjalanka n terapi diit diabetes mellitus Kepatuhan menjalankan terapi diit diabetes mellitus merupakan kemampuan untuk melaksanakan diit diabetes Diukur dengan alat ukur kuesioner C tentang kepatuhan menjalankan diit diabetes mellitus Dikatagorikan berdasarkan menjawab pertanyaan dengan jawaban ya dengan skor : Rendah : < 5 Sedang : 5 - 7 tinggi : > 7 ordinal
mellitus yang disarankan oleh tenaga kesehatan. sebanyak 10 pertanyaan. dengan nilai : Ya = 1 Tidak = 0
D. Alat Pengumpulan Data
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh infromasi dari responden. Kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu data indentitas responden, pertanyaan pengetahuan diit diabetes mellitus dan pertanyaan kepatuhan menjalankan terapi diit diabetes mellitus. Data identitas responden meliputi usia, tingkat pendidikan responden dan jenis kelamin responden. Bagian mengenai pengetahuan diit diabetes mellitus berisi 14 item pertanyaan dan kepatuhan menjalankan terapi diit diabetes mellitus berisi 10 item pertanyaan.
E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan dan kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument di katakan valid apabila mempu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat.
Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujian yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal dicapai apabila terdapat bagian-bagian instrument secara keseluruhan yaitu mengungkapkan data dari variabel yang dimaksudkan (Arikunto, 2003).
Uji validitas yang digunakan pada item soal akan dianalisis dengan korelasi product moment yaitu untuk melihat sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukuran, yaitu dengan rumus :
2 2
2 2
) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :rxy = Ketentuan kognitif tiap item
N = Jumlah sampel
X = Skor butir kuesioner (item) yang dicari validitasnya
Y = Skor total
Keputusan uji : bila r hitung lebih besar dari r tabel dan sebagian besar memiliki nilai korelasi positif maka instrument ini dapat dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Sebuah instrument dikatakan reliabel apabila test tersebut dapat memberikan hasil yang tetap atau relatif sama jika diuji pada objek yang berbeda. Reliabilitas test dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha contoh yaitu :
1 22 ) 1 ( St Si k k ri Keterangan : ri = Reliabilitas instrument k = Mean kudrat antara subjek Si2 = Mean kudrat kesalahan St2 = Varians total
Untuk instrument yang berupa kuesioner, dinyatakan reliabel jika indeks reliabilitasnya yang diperoleh paling tidak mencapai 0,600 (Sugiyono, 1999), uji reliabilitas dilakukan dengan komputer melalui program SPSS.
F. Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini dimulai dengan melakukan perijinan dari fakultas yang ditujukan pada tempat penelitian yaitu di Puskesmas Mranggen 1 Kabupaten Demak, setelah mendapat ijin dari fakultas dan kepala Puskesmas Mranggen 1 Kabupaten Demak pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Peneliti terlebih dahulu mengambil data dari Puskesmas Mranggen 1 tentang semua penderita Diabetes Melitus yang pernah melakukan kunjungan berobat sampai bulan januari 2010 yang meliputi nomor index, nama pasien, tanggal, umur, jenis kelamin, dan alamat.
2. Kemudian peneliti mengunjungi rumah penderita Diabetes Melitus untuk diminta kesediaannya menjadi responden penelitian dengan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta peran serta menjadi responden, jika penderita diabeter mellitus bersedia menjadi responden, maka peneliti meminta penderita untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
3. Pengisian kuesioner oleh responden dibantu oleh peneliti hal ini dikarenakan peneliti menemui hambatan-hambatan antara lain keterbatasan bahasa responden sehingga peneliti perlu menterjemahkan kuesioner kedalam bahasa responden yaitu bahasa jawa bahasa sehari-hari responden. Hambatan lain yang ditemui adalah ketidakmampuan responden mendengar pertanyaan-pertanyaan peneliti karena ada responden yang berusia > 60 tahun sehingga kemampuan mendengarkannya kurang baik. Sehingga peneliti dalam menjelaskan pertanyaan harus dengan tempo yang pelan dan dengan suara yang keras. Setelah dilakukan wawancara peneliti mengisi kuesioner sesuai dengan hasil wawancara atau jawaban dari responden.
G. Cara Pengelohan Data dan Analisa Data 1. Pengelohan data
Menurut danim (2003) setelah diukur kuesioner diisi ileh responden, maka data diolah melalui tahapan berikut :
a. Editing
Yaitu meneliti apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap dan diisi semua, editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dilengkapi dan dikonfirmasikan pada responden.
b. Coding
Yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban yang ada menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukkan dalam lembaran tabel kerja guna mempermudah pembacaan.
Pemberian kode berupa angka untuk mempermudah pengelompokan data dan menghindari kerancuan dalam mengklasifikasi data, sudah dilakukan yaitu untuk pengetahuan dan kepatuhan nilai 1 untuk jawaban “ya” dan 0 untuk jawaban “tidak”.
c. Tabullating
Yaitu langkah memasukkan data-data hasil penelitian tabel-tabel sesuai kriteria yang telah ditentukan.
2. Analisis data
Data yang diperoleh dianalisa dengan teknik sebagai berikut : a. Analisa Univariat
Analisis univarate digunakan untuk mendiskripsikan pada setiap variabel. Variabel penelitian memiliki data berskala interval, maka analisa univariate yang digunakan adalah distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2005) yang meliputi pengetahuan dan kepatuhan penderita diabetes Mellitus dalam menjalankan terapi diit diabetes mellitus di Puskesmas Mranggen I Kabupaten Demak. Karena data
bersifat kategorik (nominal) maka analisis Univariat menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase.
b. Analisa Bivariat
Analisis bivariate yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel terait. Untuk mencari hubungan antara dua variabel dengan data ordinal,maka digunakan korelasi chi square.
Berdasarkan uji tersebut dapat diputuskan :
1) Menerima hipotesis penelitian (Ha), bila diperoleh nilai X2 hitung > X2 tabel, atau nilai P ≤ α (0,05)
2) Menolak hipotesis penelitian (Ha), bila diperoleh nilai X2 hitung < X2 tabel, atau nilai P > α (0,05)
H. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian diberikan penelitian yang meliputi :
1. Persetujuan responden (Informed lembar Consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti. Peneliti menjelaskna maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan serta dampat yang mungkin terjadi selama dan sesudah mengumpulkan data. Jika responden penelitian bersedia diteliti, maka responden harus menandatangani lembar persetujuan tersebut tetapi jika menolak untuk diteliti, maka akan memaksa dan tetapi menghormati hak-hak responden. 2. Tanpa nama (anonymity)
Untuk menjaga kerahasaan responden dalam penelitian, maka peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar kuesioner data cukup dengan member nomor kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh peneliti
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.