THE GREEN PROSPERITY PROJECT
COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT
AGREEMENT PROJECT 2016
Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi
Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau
Term of Reference (TOR) 01
1 | P a g e
Daftar Isi
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR GAMBAR ... 3
DAFTAR TABEL ... 4
TERM OF REFERENCE (TOR) 01 ... 5
Latar Belakang ... 5
Pendahuluan ... 5
BAB 1. BASIS DATA ... 7
1.1 Pendahuluan ... 7
1.2 Data Iklim Setempat... 7
BAB 2. DESAIN SISTEM ... 8
2.1 Kegunaan Listrik ... 8
2.2 Load/ Power Assessment ... 8
2.3 Analisis Sistem Panel Surya ... 8
a. Sistem Utama ... 8
b. Sistem Pendukung... 9
2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block ... 9
a. Sistem Utama ... 9
b. Sistem Pendukung... 10
BAB 3. DETAIL TEKNIS PANEL SURYA/ PHOTOVOLTAIC (PV) ... 11
3.1 Modul Panel Surya ... 11
3.2 Jumlah Modul ... 11
3.3 Dokumen Pendukung Spesifikasi Panel Surya ... 11
BAB 4. TESTING AND COMMISSIONING ... 12
2 | P a g e 4.2 Commissioning ... 12
BAB 5. SYARAT DAN KETENTUAN ... 13
3 | P a g e
Daftar Gambar
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar PV Ice Block ... 10 Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pendukung Solar PV Ice Block ... 10
4 | P a g e
Daftar Tabel
Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu ... 7
Tabel 2. Beban Sistem ... 8
Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama ... 9
Tabel 4. Sistem Pendukung ... 9
5 | P a g e
Term of Reference (TOR) 01
Latar Belakang
Pada dokumen Terms of Reference (TOR) 01 ini terdapat persyaratan, spesifikasi dan standar teknis untuk panel surya/ photovoltaic yang dibutuhkan untuk kegiatan Solar PV Ice Block di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia.
Kegiatan yang berjalan dengan sumber pendanaan dari Millenium Challenge Account
Indonesia (MCAI) untuk kegiatan “Pengembangan Usaha-Usaha Ramah Lingkungan Berbasis
Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau” ini, diusulkan dan dilaksanakan oleh Yayasan
Javlec yang bekerja sama dengan Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI) – Konsorsium Javlec.
Pendahuluan
Pulau Derawan dan Maratua yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur merupakan kawasan pesisir di mana sektor perikanan menjadi sektor utama dalam perekonomian daerah ini. Sebagian besar mata pencaharian penduduk daerah ini adalah nelayan. Pada daerah Tanjung Batu, Teluk Semanting, Teluk Alulu dan Teluk Harapan/Bohebukut yang merupakan daerah target kegiatan, diperkirakan bahwa jumlah nelayan setempat mencapai 77,8% atau sebanyak 1.238 orang. Hasil laut berupa ikan-ikan selanjutnya akan dijual di luar daerah tersebut. Perdagangan hasil laut dari kawasan ini terhubung dengan kota-kota besar di Kalimantan, luar pulau Kalimantan dan bahkan sampai ke luar negeri.
Dalam usaha menjaga kualitas hasil laut selama ini, nelayan harus menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan yang berisi es balok untuk selanjutnya dijual ke distributor. Namun, permasalahan yang terjadi adalah nelayan harus membeli es balok dari luar Kampung Teluk Alulu, biasanya di Kabupaten Berau, karena tidak adanya penjual es balok di daerah mereka. Akses nelayan untuk membeli es balok di Kabupaten Berau bisa menghabiskan waktu hingga 12 jam bahkan lebih. Hal ini tentunya akan mempengaruhi biaya operasional nelayan. Belum lagi adanya biaya transportasi yang harus ditanggung dalam proses pembelian es balok. Padahal hasil jual ikan para nelayan sangat dipengaruhi oleh es balok. Jika es balok tidak tersedia, maka hasil tangkapan ikan yang akan dijual menjadi tidak segar sehingga dapat menurunkan harga jual ikan. Di sisi lain, Pulau Derawan dan Maratua memiliki potensi pengembangan energi alternatif terbarukan yang cukup tinggi, khususnya tenaga surya. Potensi ini tentunya mampu menjanjikan solusi terkait persoalan defisit energi khususnya energi listrik dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang masih berlangsung di kawasan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut diatas, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pengembangan ekowisata dan industri kreatif ramah lingkungan. Pada pengembangan industri kreatif ramah lingkungan ini, akan diimplementasikan dalam bentuk pembuatan es balok dengan memanfaatkan energi terbarukan berbasis tenaga surya. Mesin pembuat es balok akan digunakan untuk memproduksi es balok dalam siklus rutin harian sehingga dapat dipergunakan untuk menyimpan sementara hasil tangkapan ikan. Mesin pembuat es balok sendiri, mendapatkan sumber daya listrik dari sistem pembangkit listrik tenaga surya. Selain dipergunakan untuk sumber daya
6 | P a g e listrik mesin pembuat es balok, sistem pembangkit listrik tenaga surya juga akan dipergunakan untuk penerangan serta pompa tangki air tawar sebagai masukan/ input mesin pembuat es balok.
Keberhasilan pengembangan industri ini, nantinya diharapkan mampu memberikan pembelajaran dan acuan dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan yang mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, serta mampu meningkatkan perekonomian nelayan setempat.
7 | P a g e
Bab 1. Basis Data
1.1 Pendahuluan
Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, yang berupa kawasan pantai dan gugusan pulau kecil. Dengan luas sekitar 53.33 km2 serta penduduk sekitar 343 jiwa (135 KK), Teluk Alulu merupakan satu dari tiga (3) Kampung yang berada di wilayah Kecamatan Maratua. Wilayah ini didominasi oleh perairan dan pantai serta daratan yang berbukit. Dari kondisi bentang alam tersebut penduduk Kampung Teluk Alulu sebagian besar bekerja sebagai nelayan.
Hasil tangkapan hasil laut relatif banyak terutama saat musim ikan, sedangkan pada musim paceklik mereka tetap mendapatkan ikan yang cukup banyak dikarenakan potensi hasil laut yang tinggi di laut sekitar Kampung Teluk Alulu.
Meskipun sebagian besar penduduk Kampung Teluk Alulu adalah nelayan, akan tetapi mereka tidak dapat menjual hasil laut segar langsung kepada pembeli. Mereka menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan berisi es balok sampai dengan lima (5) hari dan baru kemudian menjual ke distributor. Tidak adanya produsen es balok membuat nelayan Teluk Alulu harus membeli es balok dari Kabupaten Berau, padahal selain biaya pembelian es, juga masih ada biaya transportasi dan waktu yang dihabiskan untuk untuk perjalanan Kampung Teluk Alulu ke Berau dan sebaliknya. Pada akhirnya jumlah penghasilan nelayan juga akan dipengaruhi oleh balok es yang dapat mereka bawa, karena bagaimanapun harga tangkapan hasil laut sangat dipengaruhi oleh kesegarannya.
1.2 Data Iklim Setempat
Dari hasil survey awal didapat data keadaan di Teluk Alulu sebagai berikut
Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu
No Diskripsi Iklim Keterangan
1. Ambient Temperature at sunny day 30 deg C
2. Average Temperature 28 deg C
3. Temperature Min and Max Min 26.6 deg C – Max 31.5 deg C 4. Surface Temperature at sunny day 43 deg C
5. Humidity 60-90%
6. Irradiance Data Spot Check
08.00 AM 1050 W/m2
01.00 PM 1250 W/m2
8 | P a g e
Bab 2. Desain Sistem
2.1 Kegunaan Listrik
Listrik yang dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya ini akan dipergunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut
1. Sistem Utama : pengoperasikan mesin es balok
2. Sistem-sistem Pendukung : pengoperasikan sistem pemompaan dan penerangan
2.2 Load/ Power Assessment
Jumlah daya listrik yang akan dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya disesuaikan dengan kebutuhan beban daya oleh peralatan-peralatan yang terinci berikut
Tabel 2. Beban Sistem
Peralatan Daya (Watt) Jumlah A. Sistem Utama Mesin es balok 8160 1 Inverter 6500 3 Charge Controller 3500 18 B. Sistem Pendukung Lampu 9 15 Pompa air 500 1 Inverter 6500 1 Charge Controller 3500 1
2.3 Analisis Sistem Panel Surya
Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut.
a. Sistem Utama
Pada sistem utama, beban daya yang akan dibangkitkan oleh panel surya akan digunakan untuk mesin produksi es balok berkapasitas 2 ton dengan daya sebesar 8,16 kW. Mesin ini akan beroperasi 2 kali dalam waktu sehari, dimana satu kali siklus operasi memakan waktu 12 jam. Maka dalam 1 hari, beban daya yang ditanggung oleh panel surya untuk mengoperasikan mesin es adalah 195.84 kWh atau 97,92 kWh tiap siklus operasi. Pada sistem ini, panel surya yang digunakan adalah panel surya satuan 200 Wp dan diasumsikan lama penyinaran efektif adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%. Maka, untuk memenuhi beban daya dari sistem utama ini digunakan panel surya sebanyak 270 buah. Tabel 3 berikut merupakan perincian perhitungan teknis dari sistem pembangkitan utama.
9 | P a g e
Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama
b. Sistem Pendukung
Pada sistem pendukung yang terdiri dari sistem pemompaan dan sistem penerangan, beban daya yang ditanggung oleh panel surya pada sistem ini telah dirinci pada Tabel 2. Dengan menggunakan panel surya 200 Wp dan asumsi bahwa lama penyinaran efektif dalam satu hari adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%, maka pada sistem pendukung membutuhkan 10 buah PANEL SURYA. Tabel 4 berikut merupakan perincian dari sistem pembangkitan utama.
Tabel 4. Sistem Pendukung
2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block
Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut.
a. Sistem Utama
Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem utama, diantaranya : Panel surya200 Wp Monocrystaline: 270 buah
Inverter 3 phase 380 V, 50 Hz, 6500 Watt : 3 buah
Charge Controller 3500 watt : 18 buah
Baterai deep cycle 2V 1000 Ah : 96 buah Mesin Es 2 Ton, 380 V, 50 Hz, 9 kW : 1 unit
Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem utama
Solar PV Ice Block. Blok diagram pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 1
10 | P a g e
Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar PV Ice Block
b. Sistem Pendukung
Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem pendukung, diantaranya : Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 10 buah
Inverter 1 phase 220 V, 50 Hz, 6500 Watt : 1 buah
Charge Controller 3500 watt : 1 buah
Baterai VRLA 12V 100 Ah : 4 buah Lampu AC 220 V LED 9 watt: 15 buah Pompa air hisap 500 watt : 1 buah
Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem pendukung Solar PV Ice Block. Diagram alir proses pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 2 sebagai berikut :
11 | P a g e
Bab 3. Detail Teknis Panel Surya/
Photovoltaic
3.1 Modul Panel Surya
Faktor teknis pemilihan panel nantinya akan didasarkan kepada pengukuran langsung karakteristik dari produk-produk yang ditawarkan. Sebagai referensi produk yang dipakai dalam proses desain basis adalah sebagai berikut dan lebih detail pada lampiran:
Daya puncak : 200 ± 5%
Jenis Kristal : Monocrystalline
Tegangan nominal (Vm) : max. 38 V
Effisiensi : min. 15 %
Penurunan Efisiensi per tahun : 1%
Garansi performa panel surya : 95% (5 tahun), 80% (25 tahun) Tegangan maksimum sistem : 1000 V
Junction Box : min. IP 66 lengkap dengan bypass diode
Kabel : Konduktor 4 mm2
Sertifikasi : Min SNI 04-3850.2-1995
3.2 Jumlah Modul
Jumlah panel surya yang dibutuhkan sebanyak 280 buah yang terdiri dari sistem Solar PV Ice
Block sebanyak 270 buah untuk sistem utama dan 10 buah untuk sistem pendukung dengan daya
masing-masing panel surya sebesar 200 Wp.
Tabel 5. Kebutuhan Panel Surya/ Photovoltaic
Sistem Type Panel Surya Jumlah Panel Surya
Sistem Utama Mono 200Wp 270 buah
Sistem Pendukung Mono 200Wp 10 buah
3.3 Dokumen Pendukung Spesifikasi Panel Surya
1. Brosur Produk dan Surat Keterangan Garansi Produk lengkap dengan di cap basah.
2. Sertifikat Terkait : SNI, Uji Test B2TE, Sertifikat TKDN dan sertifikat lain sebagai penunjang produk.
3. Pengujian PANEL SURYA merupakan hasil pengujian dalam laboratorium dalam keadaan standar dengan hasil tes berupa kurva karakteristik panel surya (I-V) curve.
12 | P a g e
Bab 4. Testing and Commissioning
4.1 Pengujian Teknis
Pengujian panel surya akan dilakukan selama proses pengadaan yang akan dilaksanakan oleh pihak supplier dan Konsorsium Javlec, untuk mengkonfirmasi data lab pengujian panel surya yang telah diajukan. Pengujian panel surya akan dilakukan terhadap 3 buah panel surya dengan acuan umum sebagai berikut :
1. Tiga (3) buah panel surya diukur secara terpisah dan dirangkai secara seri.
2. Pengujian akan dilakukan kembali secara acak dengan jumlah yang akan dilakukan kemudian kepada pihak supplier yang ditunjuk sebagai pemenang sebelum pengiriman ke lokasi.
4.2 Commissioning
1. Commissioning
panel surya
akan dilakukan secara keseluruhan saat sistem start up pertama kali, sehingga apabila didapatkan ada anomalipanel surya
, dapat dilakukan re-arrangementpanel surya
atau apabila kondisi cacat bawaan fabrikasi dapat segera dilakukan penggantianpanel surya
.2. Supplier menyiapkan dokumen Standard Operating Procedure (SOP) Commissioning dan instalasi dan dokumen tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Konsorsium Javlec. 3. Supllier bertanggung jawab dalam periode commissioning dengan mengirimkan perwakilan
(tim teknis) ke lokasi kegiatan.
4. Commissioning
panel surya
akan dilakukan oleh tim teknis supplier dengan disaksikan dan disetujui oleh perwakilan Konsorsium Javlec di lokasi kegiatan.5. Konsorsium Javlec akan memberikan sertifikat serah terima (Certificate of Acceptance / COA) sebagai bagian dari penyelesaian pekerjaan.
13 | P a g e
Bab 5. Syarat dan Ketentuan
Dalam pemenuhan kebutuhan panel surya, berlaku syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1. Jadwal pengadaan*
a. Rapat Teknis : 17 Juli 2017
b. Pemasukan Dokumen Penawaran : 20 Juli 2017 c. Jadwal Inspeksi : 24 – 25 Juli 2017
*Catatan: Konsorsium Javlec dapat merubah jadwal pengadaan dengan pemberitahuan sebelumnya kepada peserta pengadaan.
2. Dokumen penawaran dikirim melalui softcopy dan hardcopy ke
a. Soft copy: [email protected] ; cc: [email protected] &
b. Hard copy: Kantor Javlec, Jl. Kaliurang km 13, Banjarsari RT/RW 06/12, Sukohajo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
3. Lokasi Pengiriman Unit adalah FOB Jakarta.
4. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) waktu pengiriman (Delivery
Time). Waktu pengiriman maksimal sepuluh (10) minggu.
5. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) dari lokasi gudang atau lokasi penyimpanan sementara yang akan digunakan beserta informasinya
6. Peserta pengadaan harus melampirkan surat garansi (asli) produk barang dan/atau jasa manufaktur atau dengan cap basah untuk supplier.
7. Peserta pengadaan harus memiliki pengalaman dalam pengadaan Panel Surya dan proses
commissioning dalam 5 tahun terakhir dan dibuktikan dengan daftar pengalaman proyek.
8. Peserta pengadaan harus menyampikan (kopi) bukti laporan pajak tahun 2016
9. Peserta pengadaan menyantumkan jadwal pengadaan lengkap dengan CV personil yang akan melakukan commissioning.
10. Konsorsium Javlec tidak melakukan komunikasi kepada peserta pengadaan selama tahap
document submision.
11. Penawaran harga tidak mencantumkan nilai pajak.
12. Penawaran harga dari peserta pengadaan harus dibubuhkan materai Rp 6000,- dan ditandatangani oleh pemimpin tertinggi perusahaan serta cap basah dari perusahaan.
13. Dokumen penawaran berikut kelengkapannya dilampirkan sesuai dengan poin– poin yang tertera dalam file Adm & Technical Procurement (terlampir). Jika terdapat salah satu atau beberapa item yang tidak disampaikan, maka Konsorsium Javlec berhak untuk mendiskualifikasi penawaran.
14. Konsorsium Javlec dapat melakukan inspeksi teknis unit yang ditawarkan jika diperlukan.
15. Jika dalam masa inspeksi Konsorsium Javlec menemukan penawaran teknis produk dengan spesifikasi teknis aktual yang tidak sesuai sesuai maka inspeksi dihentikan dan proses seleksi dihentikan terhadap peserta tersebut.
16. Pemilihan panel surya didasarkan pada kesesuaian antara dokumen administrasi, spesifikasi teknis dan harga.
17. Pembayaran akan dilakukan dalam 3 termin pembayaran :
a. Pembayaran pertama sebesar 30 % dibayarkan sebagai Down Payment, b. Pembayaran kedua sebesar 60% pada saat barang siap dikirim,
c. Pembayaran ketiga sebesar 10% dibayarkan setelah selesai seluruhnya terinstalasi (Commissioning) dan diterima baik oleh Konsorsium Javlec.
14 | P a g e 18. Apabila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan pengadaan panel
surya tersebut akan dikenakan denda sebesar 0.17% per hari dengan maksimal denda sebesar 5% atau keterlambatan 30 hari.
19. Pada mekanisme pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan ini diberlakukan adanya beberapa jaminan antara lain :
a. Jaminan Penawaran
Kesanggupan tertulis yang diberikan oleh bank umum/asuransi/penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) bahwa penjamin akan membayar sejumlah uang kepadanya jika pihak terjamin (peserta lelang) mengundurkan diri dari lelang setelah pembukaan dokumen penawaran atau tidak bersedia diberi kontrak dalam hal penawarannya diterima/dinyatakan menang. Jaminan Penawaran ini berlaku untuk semua jenis penawaran. Besar nilai jaminan penawaran adalah 3%.
b. Jaminan Pelaksanaan
Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/ penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) atau kontraktor akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pemberi pekerjaan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pelaksanaan ini besar nilainya adalah 5%.
c. Jaminan Pemeliharaan
Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/ penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) akan sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pemeliharaan ini berlaku untuk jenis pengadaan Struktural. Besarnya jaminan ini adalah 5% Jaminan pemeliharaan akan diserahkan oleh pelaksana pekerjaan setelah 6 bulan masa konstruksi selesai dan diterima oleh pihak Konsorsium Javlec
20. Keputusan Konsorsium Javlec adalah mengikat dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun.
21. Dengan memasukkan dokumen penawaran, maka calon Rekanan dianggap menyetujui semua poin tersebut di atas.
15 | P a g e
Bab 6. Lampiran
Note: Contoh format datasheet yang wajib diisi dan dokumen pendukung seperti (copy sertifikasi,