• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2019"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

[Type text] Page 1

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

(2)

i PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... i KATA PENGANTAR ... ii RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1 BAB I ... 5 a. Latar Belakang ... 5

b. Tugas Pokok Dan Fungsi ... 6

c. Struktur Organisasi ... 13

d. Issu Strategis ... 14

e. Sistematika Penyajian ... 17

BAB II ... 18

a. Rencana Strategis 2015-2019 ... 18

b. Rencana Kinerja Tahun 2019 ... 21

c. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ... 22

BAB III ... 24

a. Capaian Kinerja Organisasi ... 24

BAB IV ... 35

a. Kesimpulan ... 35

(3)

ii PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridho serta rahmat dan karunia-NYA kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II Tahun 2019 ini dengan tepat waktu. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II Tahun 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahun 2019 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja 2019.

Penyusunan LKjIP Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Selama tahun 2019 Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II Tahun 2015-2019 yang diterjemahkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2019 yang terdiri dari 4 (empat) Sasaran Strategis. Dalam LKjIP ini akan dijabarkan Rencana Kinerja beserta analisis Capaian Kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II tahun 2019. Kami berharap LKjIP Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II ini dapat memenuhi harapan sebagai pertanggungjawaban kami kepada masyarakat atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai pendorong peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II.

Teluk Kuantan,31 Januari 2020

KETUA PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

REZA HIMAWAN PRATAMA, S.H., M.Hum NIP. 19770623 200012 1 002

(4)

1 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka menindak lanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah jo Peraturan Presiden Nomor. 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden no. 5 Tahun 2004 mengenai Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), dilaksanakan dengan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI. Nomor: 1604/SEK/OT.01.2/11/2019 tanggal 15 Nopember 2019, perihal Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2019 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019. Dengan adanya surat tersebut diatas maka Pengadilan Negeri Teluk Kuantan tingkat pertama merasa perlu ikut mempertanggung jawabkan kinerjanya dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019.

Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II telah diresmikan berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 14 tahun 2016 dan beroperasi tanggal 29 Oktober 2018, Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II berhasil melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada tahun 2019, Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II menetapkan 4 (empat) sasaran strategis, dan sasaran tersebut diukur menggunakan target kinerja pada indikator kinerja.

Dalam LKjIP ini tertuang kinerja utama dari Pengadilan Negeri Teluk Kuantan yang didukung DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Pengadilan Negeri Teluk Kuantan tahun 2019 untuk penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Teluk Kuantan. Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi, serta pencapaian kinerja dari Pengadilan Negeri Teluk Kuantan adalah masalah putusan pekara perdata dan pidana. Oleh karenanya proses mulai berkas masuk menjadi perkara sampai putusan dengan penyelesaian minutasi perkara perdata, pidana dan pelaksanaan putusan perdata yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, merupakan sasaran strategis yang selalu berpatokan pada indikator kinerja maupun target yang diinginkan.

Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Negeri adalah sebesar 71.25%.

Sasaran Strategis I

Terwujudnya proses peradilan yang pasti dan transpatansi dan akuntabel

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

100 100 100

2. Persentase Sisa Perkara Pidana

yang Diselesaikan

100 100 100

(5)

2 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

yang Diselesaikan Tepat Waktu

4. Persentase perkara pidana

yang diselesaikan tepat waktu

86 100 116

5. Persentase Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Banding

91 92 101

6. Persentase Perkara Yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

46 40 87

7. Persentase perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

100 0 0

8. Persentase Perkara Pidana

Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

20 0 0

9. Index Kepuasan Pencari

Keadilan

65 77 118

10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

100 100 100

11. Persentase Salinan Putusan

Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

100 100 100

12. Persentase Perkara yang

Diselesaikan Melalui Mediasi

20 0 0

13. Persentase Berkas Perkara

yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

100 100 100

14. Persentase Putusan Perkara

yang Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

80 100 125

15. Meningkatnya Akses Peradilan bagi

Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

100 100 100

16. Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

5 0 0

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis I adalah 71.125

Secara umum dapat disimpulkan bahwa ada 4 (empat) sasaran strategis yang ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2019. Secara keseluruhan rata-rata pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II adalah sebesar 106.42%. Rincian

(6)

3 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

pencapaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

1. SASARAN STRATEGIS I : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan 100 100 100

Persentase Sisa Perkara Pidana yang Diselesaikan 100 100 100

Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu

86 73 84

Persentase perkara pidana yang diselesaikan tepat waktu

86 100 116

Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

91 92 101

Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

46 40 87

Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

100 0 0

Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

20 0 0

Index Kepuasan Pencari Keadilan 65 77 118

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis I adalah 78.44

2. SASARAN STRATEGIS II : Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

100 100 100

Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

100 100 100

Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi

20 0 0

Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

(7)

4 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

Persentase Putusan Perkara yang Menarik

Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

80 100 125

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis II adalah 85

3. SASARAN STRATEGIS III : Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

100% 100 100

Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran strategis III adalah 100

4. SASARAN STRATEGIS IV : Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)

5% 0 0

(8)

5 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.

Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi” Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, Khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.

Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.

Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan, dengan tugas pokok menerima, memeriksa, memutuskan perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama.

Oleh sebab itu setiap Hakim harus memegang prinsip dalam mengadili agar tidak terjadi kesewenang-wenangan diantaranya :

1. Harus mengandung tujuan yang tidak bertentangan dengan asas hukum umum, terutama asas keadilan.

2. Harus dapat menunjukan penerapan hukum yang ada dengan atau tanpa suatu diskresi dan tidak menimbulkan pertentangan secara nyata dengan rasa keadilan, terutama rasa keadilan pencari keadilan.

(9)

6 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

4. Tidak boleh mencederai hak-hak asasi pencari keadilan.

5. Menemukan keseimbangan antar kepentingan pencari keadilan dan kepentingan masyarakat.

6. Walaupun ada diskresi, putusan Hakim harus semata-mata didasarkan pada Fakta yang ditemukan dipersidangan dan tetap memutus menurut hukum.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II senantiasa berusaha mewujudkan lembaga peradilan yang profesional, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, sehingga mampu memberikan pelayanan prima sesuai dengan prinsip-prinsip peradilan, sederhana, cepat dan biaya ringan sebagaimana diamanahkan oleh pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Sebagai bentuk komitmen yang mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II perlu untuk menyampaikan laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dalam rangka mendekatkan pelayanan pengadilan kepada masyarakat pencari keadilan (Accsess to Justice), Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, SH, M.H meresmikan operasionalisasi 85 (delapan puluh lima) pengadilan baru di seluruh Indonesia, pada hari Senin 22 Oktober 2018 di Melounguane, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. 85 (delapan puluh lima) pengadilan baru tersebut terdiri dari 3 (tiga) badan peradilan yaitu 30 (tiga puluh) Pengadilan Negeri, 50 (lima puluh) Pengadilan Agama dan 3(tiga) Mahkamah Syar’iyah serta 2 (dua) Pengadilan Tata Usaha Negara. Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama yang baru dibentuk tersebar diseluruh Indonesia dan berada di Ibukota Kabupaten dan Kotamadya, sementara Pengadilan Tata Usaha Negara berada di Ibukota Provinsi.

Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II telah diresmikan berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 14 tahun 2016 dan beroperasi tanggal 29 Oktober 2018, Dibentuknya Pengadilan baru yaitu Pengadilan Negeri Teluk Kuantan yang awalnya secara geografis berada sangat jauh dari kantor Pengadilan Negeri Rengat yang merupakan satker induk akan memudahkan masyarakat mencari keadilan. Masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya besar untuk menuju ke pengadilan karena waktu tempuh yang relatif singkat. Pada tanggal 26 Oktober 2018, Ketua dan jajarannya telah resmi dilantik di Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Pengadilan Negeri Teluk Kuantan bertempat di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 181, Telp. (0760) 2524180, Website: www.pn-telukkuantan.go.id dan Email: pntelukkuantan@gmail.com.

1. TUGAS

Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di wilayah hukum Kebupaten Kuantan Singingi berasaskan Pancasila dan UUD 1945, serta mempunyai tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh luar lain sesuai Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan Kehakiman.

(10)

7 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN 2. FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas tersebut Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II menyelenggarakan fungsi utama yaitu:

1) Fungsi Peradilan

a. Menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara.

b. Mengajukan berkas perkara yang mengajukan upaya hukum ke tingkat Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK).

c. Melaksanakan putusan (eksekusi) terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

2) Fungsi nasehat

a. Pengadilan Negeri dapat memberi nasehat atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada lembaga pemerintah daerah dan lembaga lain yang meminta.

b. Melakukan pengawasan terhadap para narapidana yang ada dirumah tahanan/lembaga pemasyarakatan di wilayah hukumnya.

3) Fungsi Administratif

Pengadilan Negeri menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan).

4) Fungsi lain

Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Tahun 2019.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Bentuk organisasi Pengadilan Negeri diatur dalam berbagai peraturan perundang undangan, yaitu Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985, tentang Mahkamah Agung, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, serta Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung, Struktur Pengadilan Negeri dan Perma No 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan:

1. Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 :

 Terselengaranya Administrasi Perkara Pada Pengadilan;

 Melaksanakan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Peradilan di Peradilan Tingkat Pertama yang di bantu oleh Wakil Ketua Pengadilan;  Menunjuk Hakim Sebagai Juru Bicara Pengadilan Untuk Memberikan

Penjelasan Tentang Hal- Hal yang Berhubungan dengan Pengadilan;  Sebagai Pelaksana Administrasi perkara, Ketua Pengadilan Menyerahkan

Kepada Panitera Pengadilan;

 Sebagai Top Manager dalam Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II.

2. Wakil Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab :

 Wakil Ketua Pengadilan adalah membantu Ketua Pengadilan dalam pelaksanaan terselenggaranya persidangan perkara / administrasi perkara dan sebagai Koordinator Pengawasan di Wilayah Hukumnya;

(11)

8 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

 Melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.

 Sebagai Management Representatif dalam Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II;

3. Hakim mempunyai tugas berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 yakni menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana.

4. Panitera mempunyai tugas berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung yang melaksanakan pemberian dukungan di Bidang Teknis dan Administrasi Perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan Perkara dan menyelenggarakan fungsi :

 Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis;

 Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara Perdata;  Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara Pidana;

 Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan transparansi perkara;

 Pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;

 Pelaksanaan Mediasi;

 Pembinaan teknis dan Kepaniteraan dan Kejurusitaan;

 Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri;

5. Sekretaris adalah Pejabat Struktural yang tugasnya selaku koordinator untuk pelaksanaan tugas – tugas administrasi non tehnis yusticial (administrasi Umum) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung yang mana melaksanakan Pemberian Dukungan di Bidang Administrasi, Organisasi, Keuangan, Sumber Daya Manusia, serta Sarana dan Prasarana di Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II dan menyelenggarakan fungsi :

 Penyiapan Bahan Pelaksanaan Urusan Perencanaan Program dan Anggaran;

 Pelaksanaan Urusan Kepegawaian;  Pelaksanaan Urusan Keuangan;

 Penyiapan Bahan Pelaksanaan Penataan Organisasi dan Tata Laksana;  Pelaksanaan Pengelolaan Teknologi Informasi dan Statistik;

 Pelaksanaan Urusan Surat Menyurat, Arsip, Perlengkapan, Rumah Tangga, Keamanan, Keprotokolan, Hubungan Masyarakat, dan Perpustakaan;

 Penyiapan Bahan Pelaksanaan Pemantauan, Evaluasi dan Dokumentasi serta Pelaporan pada Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II;

(12)

9 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

6. Panitera Muda Perdata mempunyai tugas berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni :

 Melaksanakan Administrasi Perkara di Bidang Perdata pada Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II;

 Melaksanakan Pemeriksaan dan Penelaahan Kelengkapan Berkas Perkara Perdata;

 Melaksanakan Registrasi Perkara Gugatan dan Permohonan;

 Melaksanakan Distribusi Perkara yang telah di Register untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim Berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II;

 Melaksanakan Penerimaan Kembali Berkas Perkara yang sudah diputus dan diminutasi;

 Melaksanakan Pemberitahuan Isi Putusan Tingkat Pertama kepada Para Pihak yang Tidak Hadir;

 Melaksanakan Penyampaian Pemberitahuan Putusan Tingkat banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali kepada Para Pihak;

 Melaksanakan Penerimaan dan Pengiriman Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali;

 Melaksanakan Pengawasan terhadap Pemberitahuan Isi Putusan Upaya Hukum kepada Para Pihak dan menyampaikan Relas Penyerahan Isi Putusan Kepada Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II dan Mahkamah Agung;

 Melaksanakan Penerimaan Konsinyasi;

 Melaksanakan Penerimaan Permohonan Eksekusi;

 Melaksanakan Penyimpanan Berkas Perkara yang belum Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap;

 Melaksanakan Penyerahan Berkas Perkara yang sudah Berkekuatan Hukum Tetap Kepada Panitera Muda Hukum;

 Melaksanakan Urusan Tata Usaha Kepaniteraan Perdata;

 Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya Sidang Pengadilan selaku Panitera Pengganti;

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera;

7. Panitera Muda Pidana mempunyai tugas berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni :

 Melaksanakan Administrasi Perkara di Bidang Pidana pada Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II;

 Melaksanakan Pemeriksaan dan Penelaahan Kelengkapan Berkas Perkara Pidana;

 Melaksanakan Registrasi Perkara Pidana;

 Melaksanakan Penerimaan Permohonan Praperadilan dan Pemberitahuan Kepada Termohon;

 Melaksanakan Distribusi Perkara yang telah di Register untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim Berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II;

 Melaksanakan Penghitungan Penyiapan dan Pengiriman Penetapan Penahanan, Perpanjangan Penahanan dan Penanguhan Penahanan;  Melaksanakan Penerimaan Permohonan Ijin/persetujuan Penggeledahan

(13)

10 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

 Melaksanakan Penerimaan Kembali Berkas Perkara yang Sudah di Putus dan diminutasi;

 Melaksanakan Pemberitahuan Isi Putusan Tingkat Pertama Kepada Para Pihak yang Tidak Hadir;

 Melaksanakan Penyampaian Pemberitahuan Putusan Tingkat banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali kepada Para Pihak;

 Melaksanakan Penerimaan dan Pengiriman Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali;

 Melaksanakan Pengawasan terhadap Pemberitahuan Isi Putusan Upaya Hukum kepada Para Pihak.

 Melaksanakan Pemberitahuan Isi Putusan Upaya Hukum kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa;

 Melaksanakan Penyimpanan Berkas Perkara yang Belum Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap;

 Melaksanakan Penyerahan Berkas Perkara yang Sudah Berkekuatan Hukum Tetap kepada Panitera Hukum;

 Melaksanakan Urusan tata Usaha Kepaniteraan Pidana;

 Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya Sidang Pengadilan selaku Panitera Pengganti;

 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera;

8. Panitera Muda Hukum mempunyai tugas berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni :

 Melaksanakan Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Perkara, Kehumasan, Penataan Arsip Perkara serta Pelaporan pada Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II;

 Melaksanakan Pengumpulan, Pengelolaan dan Penyajian Data Perkara;  Melaksanakan Penyajian Statistik Perkara;

 Melaksanakan Penyusunan dan Pengiriman Pelaporan Perkara;

 Melaksanakan Penataan, Penyimpanan dan Pemeliharaan Arsip Perkara;  Melaksanakan Kerja Sama dengan Arsip Daerah untuk Penitipan Berkas

Perkara;

 Melaksanakan Penyiapan, Pengelolaan dan Penyajian Bahan-bahan yang berkaitan dengan Transparansi Perkara;

 Melaksanakan Penghimpunan Pengaduan dari Masyarakat;

 Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya Sidang Pengadilan selaku Panitera Pengganti;

 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera;

9. Kasubag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Adalah pejabat Struktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi Kepegawaian berdasarkan berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor : 7 tahun 2015 tentang Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Keseketariatan Peradilan. Melaksanakan Penyiapan Bahan Pelaksanaan Urusan Kepegawaian: Bezetting, Daftar Urut Kepangkatan, Daftar Urut Senior, Daftar Hadir, Surat Keputusan, Kenaikan Pangkat, Sikep, Kenaikan Gaji Berkala, Sasaran Kinerja Pegawai, Cuti, Pelantikan.

10. Kasubag Umum dan Keuangan Adalah pejabat Struktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi umum dan keuangan berdasarkan

(14)

11 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor : 7 tahun 2015 tentang Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Keseketariatan Peradilan yang mana mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni :

 Melaksanakan Penyiapan Pelaksanaan Urusan Surat Menyurat dan Arsip,

 Perlengkapan Rumah Tangga  Keamanan

 Keprotokolan

 Hubungan Masyarakat  Perpustakaan

 Pengelolaan Keuangan;

11. Kasubag. Perencanaan, TI dan Pelaporan Adalah pejabat Stuktural yang bertugas sebagai koordinator pelaksana administrasi perencanaan, teknologi informasi dan pelaporan berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor : 7 tahun 2015 tentang Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Keseketariatan Peradilan yang mana mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni :

 Melaksanakan Penyiapan Bahan Pelaksanaan Program, dan Anggaran  Pengelolaan Teknologi Informasi

 Statistik

 Pelaksanaan Pemantauan Evaluasi dan Dokumentasi  Pelaporan;

12. Panitera Pengganti mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni :

 Memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan pada pengadilan tingkat pertama

 Pelaksanaan persiapan penyelenggaraan persidangan;  Pelaksanaan pencatatan proses persidangan;

 Pelaksanaan penyusunan berita acara persidangan;

 Minutasi Perkara dan memasukan Data Perkara ke Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP);

 Pelaksanaan penyatuan berkas perkara secara kronologis/berurutan;  Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara sampai dengan perkara

diputus dan diminutasi;

 Pelaksanaan penyampaian berkas perkara yang telah diminutasi kepada Panitera Muda sesuai dengan jenis perkara, untuk diteruskan kepada Panitera Muda Hukum.

13. Juru Sita / Juru Sita Pengganti Adalah Pejabat fungsional yang bertugas melaksanakan perintah Ketua Pengadilan untuk menyampaikan surat-surat panggilan, pemberitahuan, pengumuman-pengumuman dan mewakili Panitera untuk melaksanakan Eksekusi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni :

 Memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap pada pengadilan tingkat pertama;

 Membuat / melaksanakan Relas Panggilan dan Pemberitahuan, Delegasi, Penetapan Aanmaning, Sita Eksekusi, Eksekusi;

 Mendampingi Majelis Hakim melaksanakan Pemeriksaan Setempat, serta menyampaikan Penawaran / Pemberitahuan Konsinyasi;

(15)

12 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

 Pelaksanaan pemanggilan kepada para pihak;

 Pelaksanaan pemberitahuan sita dan eksekusi pada para pihak;

 Pelaksanaan persiapan sita dan eksekusi;

 Pelaksanaan sita dan eksekusi dan penyusunan berita acara;

 Pelaksanaan penyerahan berita acara sita dan eksekusi pada para pihak terkait

(16)

13 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

(17)

14 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN D. ISSU STRATEGIS

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II masih dihadapkan oleh beberapa kondisi objektif yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kinerja peradilan. Berikut beberapa hal yang menjadi isu strategis di Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II adalah :

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

Upaya untuk meningkatkan produktifitas penyelesaian perkara, Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya tidak pernah berhenti untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya para pencari keadilan, untuk mengimplementasikan penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 5 bulan telah diupayakan diadakan kebijakan-kebijakan seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II. Dalam pelaksanaannya pada tahun 2019 kecepatan penyelesaian perkara masih dalam keadaan normal sampai dengan Desember tahun 2019 berjalan efektif. Manajemen penanganan perkara menjadi pengaruh besar dalam pencapaian target, proses perkara masuk hingga perkara putus dan minutasi saat ini Mahkamah Agung telah berupaya menerapkan Sistem Informasi Penelusuran perkara (SIPP) dan Sistem ini dibuat bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi penanganan perkara dan tertib administrasi dan mempermudah pencarian data baik untuk internal maupun eksternal, Sistem Informasi ini telah menggunakan template putusan sebagai standar pembuatan putusan. Sistem Informasi ini juga digunakan sebagai monitoring penanganan perkara. Pelaksanaan sistem informasi ini didukung dengan peraturan Mahkamah Agung dan SOP (Standar Operasional Prosedur) penggunaan dan supervisi SIPP, sistem ini mengukur sejauh mana kinerja dalam proses penanganan perkara. Namun pemanfaatan teknologi informasi dalam manajemen penanganan perkara masih belum maksimal dikarenakan masih terdapat kelemahan dalam kinerja sumber daya manusia dalam memanfaatkan teknologi informasi ini. 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Tingginya jumlah perkara masuk ke Mahkamah Agama dan Pengadilan Tinggi disebabkan rasa ketidakpuasan para pencari keadilan terhadap hasil putusan baik di Pengadilan Tingkat Pertama maupun Pengadilan Tingkat Banding sehingga memicu para pihak melakukan upaya hukum banding dan kasasi sehingga harus dilaksanakan peningkatan sumber daya hakim dalam hal hukum formil dan materiil. Penyelesaian perkara melalui mediasi berdasarkan peraturan Mahkamah Agung Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dan Perma Nomor 1 Tahun 2016 tanggal 3 Februari 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Perma ini diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap keadilan bagi masyarakat melalui penyelesaian sengketa, sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa yang saling menguntungkan kedua belah pihak melalui mediasi di pengadilan. Diharapkan dengan terbitnya aturan terkait mediasi tersebut, tingkat keberhasilan mediasi dapat meningkat.

3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan Penguatan akses terhadap pengadilan merupakan salah satu komitmen yang ingin diwujudkan oleh Mahkamah Agung RI dengan tujuan Memberi kemudahan

(18)

15 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

akses informasi kepada pencari keadilan dan Meringankan beban biaya berperkara untuk masyarakat miskin dan terpinggirkan. Upaya peningkatan akses pengadilan terhadap masyarakat miskin sesuai Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum yang menyebutkan empat bentuk mekanisme pemberian bantuan masyarakat miskin dan termarjinalkan, kurangnya pemahaman pencari keadilan dan pengguna pengadilan mengenai prosedur di pengadilan sehingga masih sulitnya akses masyarakat terhadap pengadilan karena sarana informasi tersebut belum menjamin sepenuhnya transparansi di pengadilan.

4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Kepatuhan terhadap putusan pengadilan dapat diukur dari jumlah putusan yang dilaksanakan tanpa adanya eksekusi. Permohonan eksekusi muncul akibat ketidakpatuhan salah satu pihak sehingga semakin sedikit permohonan eksekusi maka kepatuhan terhadap putusan pengadilan semakin tinggi. Sejauh ini tidak ada para pihak yang mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II. Hal ini disebabkan keadaan Pengadilan Negeri Teluk Kuantan baru beroperasional pada tahun 2018.

5. Sumber Daya Aparatur Sipil Negara

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan tidak akan terlepas dari penguatan sumber daya manusia baik yang terkait dengan teknis peradilan maupun non teknis peradilan. Dalam hal penguatan sumber daya manusia dibidang teknis peradilan maka Mahkamah Agung menetapkan kebijakan dilakukan pelatihan teknis bagi aparatur pengadilan baik bagi hakim, panitera maupun juru sita. Bagi tenaga non teknis dilakukan pendidikan dan pelatihan terkait dengan administrasi umum, manajerial dan kepemimpinan. Namun masih dijumpai permasalahan sumber daya manusia seperti masih lemahnya pemahaman terhadap kebijakan teknis dan non teknis peradilan, pola karir yang belum sesuai dengan kompetensi, dan beban kerja belum merata yaitu ada beberapa posisi yang beban kerjanya sangat tinggi tetapi beberapa posisi lainnya beban kerjanya cenderung rendah. Selain itu dalam dalam hal peningkatan sarana dan prasarana saat ini masih terdapat kendala dalam hal keterbatasan anggaran untuk memenuhi permintaan diadakannya penggantian sarana dan prasarana yang rusak, sementara dalam proses administrasinya tidak didukung dengan sarana yang memadai, sehingga beban kerja tidak sebanding dengan sarana dan prasarana yang ada.

(19)

16 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

Uraian Potensi Permasalahan

1. Produktifitas Penyelesaian Perkara dan Proses Penanganan perkara

1. Surat Edaran Mahkamah Agung No 2 Tahun 2014 Tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (Empat) Lingkungan Peradilan

2. Standar Operasional Penyelesaian Perkara Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II

3. Memanfaatkan teknologi informasi 4. Menggunakan aplikasi Sistem

Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Mahkamah Agung

5. Menggunakan template putusan 6. Regulasi Mahkamah Agung yang

mendukung pelaksanaan SIPP

2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap putusan pengadilan

Untuk meningkatkan kompetensi penyelesaian perkara, telah dilakukan diklat spesialisasi hakim dalam penanganan perkara untuk menciptakan putusan hakim yang akuntabel.

- Kurangnya diklat teknis peradilan untuk menciptakan putusan hakim yang akuntabel. 3. Akses terhadap pengadilan dalam peningkatan pelayanan prima

1. Akses pengadilan terhadap masyarakat miskin dan termarjinalkan : Posbakum, Pembebasan biaya perkara Prodeo.

2. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum

3. Akses informasi menggunakan sarana meja informasi dan teknologi informasi

4. SK Ketua Mahkamah Agung No. 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang pedoman pelayanan informasi pengadilan - Masih adanya keluhan publik bahwa sarana informasi yang disediakan belum menjamin sepenuhnya transparansi di pengadilan. 4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Kepatuhan terhadap putusan pengadilan dapat diukur dari jumlah putusan yang dilaksanakan tanpa adanya eksekusi. Permohonan eksekusi muncul akibat ketidakpatuhan salah satu pihak sehingga semakin sedikit permohonan eksekusi maka kepatuhan terhadap putusan pengadilan semakin tinggi.

(20)

17 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN E. Sistimatika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II selama tahun 2018. Capaian kinerja 2019 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2019 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja dimasa mendatang. Dengan demikian sistimatika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II tahun 2019 adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, pada bab ini diisajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja, pada bab ini diuraikan ringkasan/ ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini menguraikan tentang capaian Kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II yang terdiri dari :

1. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja)

2. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja

Bab IV Penutup, pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

(21)

18 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Rencana strategis Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II, merupakan gambaran dari kinerja lembaga badan Peradilan yang lingkup dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Hal ini suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sebagai sarana atau proses untuk tercapainya Visi dan Misi, tujuan, sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi yang dapat dijabarkan menjadi :

1. Visi dan Misi

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 , sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.

Visi Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN YANG AGUNG”

Misi Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II, adalah sebagai berikut : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Teluk Kuantan;

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan dengan mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan dengan dukungan teknologi informasi;

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan dan sumber daya manusia pada Pengadilan Negeri Teluk Kuantan;

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Teluk Kuantan dengan mewujudkan keterbukaan informasi publik, putusan berkualitas dan pelayanan prima berbasis teknologi infomasi.

(22)

19 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN 2. Tujuan dan Sasaran Strategis

a. Tujuan Strategis

Tujuan Starategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu hingga 5 (lima) tahun. sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan Misi Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II.

Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II adalah sebagai berikut:

a. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi b. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

c. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II memenuhi butir 1 dan 2 di atas

b. Sasaran Strategis

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II adalah sebagai berikut :

a. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

c. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

d. Meningkatnya kepatuhan Terhadap putusan pengadilan

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dan indikator tersebut telah direviu untuk mempertajam sasaran strategis. Keterkaitan tujuan, sasaran, dan indikator kinerja utama digambarkan sebagai berikut :

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

2. Persentase Sisa Perkara Pidana yang

Diselesaikan

3. Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan

(23)

20 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

4. Persentase perkara pidana yang diselesaikan

tepat waktu

5. Persentase Perkara yang Tidak Mengajukan

Upaya Hukum Banding

6. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan

Upaya Hukum Kasasi

7. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan

Upaya Hukum Peninjauan Kembali

8. Persentase Perkara Pidana Anak yang

Diselesaikan dengan Diversi

9. Index Kepuasan Pencari Keadilan

10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

11. Persentase Salinan Putusan Perkara Pidana

yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

12. Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui

Mediasi

13. Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan

Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

14. Persentase Putusan Perkara yang Menarik

Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

15. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

16. Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan

Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

(24)

21 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2019

Rencana Kinerja tahun 2019 Pengadilan Negeri Teluk kuantan Kelas II memuat angka target kinerja tahun 2019 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

100

2. Persentase Sisa Perkara Pidana

yang Diselesaikan

100

3. Persentase Perkara Perdata yang

Diselesaikan Tepat Waktu

86

4. Persentase perkara pidana yang

diselesaikan tepat waktu

86

5. Persentase Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Banding

91

6. Persentase Perkara Yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

46

7. Persentase perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

100

8. Persentase Perkara Pidana Anak

yang Diselesaikan dengan Diversi

20

9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 65

10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

100

11. Persentase Salinan Putusan Perkara

Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

100

12. Persentase Perkara yang

Diselesaikan Melalui Mediasi

20

13. Persentase Berkas Perkara yang

Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

100

14. Persentase Putusan Perkara yang

Menarik Perhatian Masyarakat yang

(25)

22 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

15. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum

(Posbakum)

100

16. Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan

Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

5

C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang Diselesaikan

100

2. Persentase Sisa Perkara Pidana yang

Diselesaikan

100

3. Persentase Perkara Perdata yang

Diselesaikan Tepat Waktu

86

4. Persentase perkara pidana yang

diselesaikan tepat waktu

86

5. Persentase Perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Banding

91

6. Persentase Perkara Yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

46

7. Persentase perkara yang Tidak

Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali

100

8. Persentase Perkara Pidana Anak yang

Diselesaikan dengan Diversi

20

9. Index Kepuasan Pencari Keadilan 65

(26)

23 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

11. Persentase Salinan Putusan Perkara

Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

100

12. Persentase Perkara yang Diselesaikan

Melalui Mediasi

20

13. Persentase Berkas Perkara yang

Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

100

14. Persentase Putusan Perkara yang

Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus

80

15. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

100

16. Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

(27)

24 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II tahun 2019 merupakan Pencapaian atas target kinerja tahun lima dari Renstra Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II tahun 2015-2019. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara Realisasi dengan Target yang telah ditetapkan, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

Capaian =Realisasi

Target x 100%

Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II pada tahun 2019 adalah sebesar 106.42% Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing indikator kinerja utama, sebagai berikut :

Hasil Pengukuran Capaian Kinerja

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel

Persentase Sisa Perkara Perdata yang

Diselesaikan

100 100 100

2. Persentase Sisa Perkara

Pidana yang Diselesaikan 100 100 100 3. Persentase Perkara Perdata yang Diselesaikan Tepat Waktu 86 73 84 4. Persentase perkara

pidana yang diselesaikan tepat waktu

86 100 116

5. Persentase Perkara yang

Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding

91 92 101

6. Persentase Perkara Yang

Tidak Mengajukan Upaya

(28)

25 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

Hukum Kasasi

7. Persentase perkara yang

Tidak Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan

Kembali

100 0 0

8. Persentase Perkara

Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi

20 0 0

9. Index Kepuasan Pencari

Keadilan 65 77 118 10. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Persentase Salinan Putusan Perkara Perdata yang dikirim kepada Para Pihak tepat waktu

100 100 100

11. Persentase Salinan

Putusan Perkara Pidana yang dikirim kepada Para Pihak Tepat Waktu

100 100 100

12. Persentase Perkara yang

Diselesaikan Melalui Mediasi 20 0 0 13. Persentase Berkas Perkara yang Dimohonkan Banding, Kasasi, dan PK yang Diajukan Secara Lengkap dan Tepat Waktu

100 100 100

14. Persentase Putusan

Perkara yang Menarik Perhatian Masyarakat yang Dapat Diakses Secara Online dalam Waktu 1 Hari Setelah Putus 80 100 125 15. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan Persentase Perkara Prodeo yang Diselesaikan 100 100 100 16. Meningkatnya Kepatuhan Persentase Putusan Perkara Perdata yang

(29)

26 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN terhadap Putusan

Pengadilan

Ditindak lanjuti (Dieksekusi)

Analisis Akuntabilitas Kinerja diperlukan untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan terhadap Rencana Kinerja tahun berikutnya.

Adapun analisis hasil capaian kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II tahun 2019 sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

1. SASARAN TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

Tabel terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Indikator Kinerja Capaian Tahun

2017 2018 2019

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

1.Perdata N.A N.A 100

2.Pidana N.A N.A 100

b. Persentase Perkara yang diselesaikan tepat waktu

1.Perdata N.A 98% 84

2.Pidana N.A 32.9% 116

c. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum

1.Banding N.A 100% 101

2.Kasasi N.A 100% 87

3.PK N.A 100% 0

d. Persentase Perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

Pidana N.A 0 0

e. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan

peradilan

Survey Kepuasan Masyarakat

N.A 0 118

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

N.A N.A 78.44%

Sasaran Strategis Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelengaraan peradilan di Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II dengan mengukur tingkat penyelesaian perkara, sisa perkara, maupun ketepatan waktu dalam penyelesaian perkara. Sasaran ini menggunakan 6 (enam) Indikator Kinerja.

Data pada Tabel diatas menunjukkan bahwa capaian sasaran peningkatan penyelesaian perkara pada tahun 2019 sebesar 78.44.

Terdapat 6 (enam) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran strategis ini yaitu:

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Tabel Penyelesaian Sisa Perkara Tahun Perkara Sisa perkara

yang harus diselesaikan (tahun Sisa perkara yang diselesaikan

(30)

27 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN sebelumnya) Th. 2019 Perdata - - - - - Pidana 18 18 100 100 100 Th. 2018 Perdata - - - - - Pidana - - - - - Th. 2017 Perdata - - - - - Pidana - - - - -

*Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan (tahun sebelumnya)

𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊𝒔𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penyelesaian sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan (tahun sebelumnya).

Sisa perkara tahun sebelum pada tahun 2019 adalah100% sisa perkara yang diselesaikan tahun sebelumnya.

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu Tahun Perkara Perkara yang

harus diselesaikan Perkara yang telah diselesaikan tepat waktu

**Realisasi Target Capaian

Th. 2019 Perdata 11 8 73 86 84 Pidana 227 226 92 91 101 Th. 2018 Perdata - - - 85 - Pidana - - - 90 - Th. 2017 Perdata - - - - - Pidana - - - - -

Realisasi = Jumlah perkara yang telah diselesaikan tepat waktu

Jumlah perkara yang harus diselesaikan tepat waktux 100%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penyelesaian perkara yang diselesaikan tepat waktu adalah perbandingan perkara yang telah diselesaikan tepat waktu dengan perkara yang harus diselesaikan tepat waktu.

Tabel diatas menunjukkan pada tahun 2019 nilai capaian penyelesaian perkara perdata yang di selesaikan tepat waktu sebesar 84%, pidana sebesar 101%.

c. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali

(31)

28 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN Tahun Jumlah Perkara yang Putus Perkara yang mengajukan Banding Perkara yang tidak mengajukan Banding

*Realisasi Target Capaian

Th. 2019 238 20 218 92 91 101

Th. 2018 - - - - 90 -

Th. 2017 - - - -

*Perbandingan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding dengan jumlah perkara yang sudah putus.

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding adalah perbandingan jumlah perkara (perdata dan pidana) yang tidak mengajukan upaya hukum banding dengan jumlah perkara (perdata dan pidana) yang sudah putus. Sesuai data pada Tabel diatas pada tahun 2019 realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding mencapai 101%.

Tabel Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi Perkara Banding yang Putus Perkara yang mengajuka n Kasasi Perkara yang tidak mengajuka n Kasasi

*Realisasi Target Capaian

Th. 2019 14 8 6 42 46 91.3

Th. 2018 - - - - 45 -

Th. 2017 - - - -

- - - -

*Perbandingan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi dengan jumlah perkara Banding yang sudah putus.

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi adalah perbandingan jumlah perkara (perdata, pidana) yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dengan jumlah perkara banding (perdata, pidana) yang sudah putus.

Sesuai data pada tabel diatas pada tahun 2019 realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi mencapai 91.3%, hal ini menunjukkan bahwa pencari keadilan yang dapat menerima putusan tingkat Banding sebesar 91.3%, dan artinya putusan pada tingkat Banding seluruhnya dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan realisasi dan capaian persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi pada tahun 2019.

(32)

29 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

Tabel Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali Tahun Perkara Kasasi yang Putus Perkara yang mengajukan PK Perkara yang tidak mengajukan PK

*Realisasi Target Capaian

Th. 2019 - - - - - 100

Th. 2018 - - - 100

Th. 2017 - - - -

*Perbandingan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dengan jumlah perkara Kasasi yang sudah putus

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali adalah perbandingan jumlah perkara (perdata dan pidana) yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dengan jumlah perkara kasasi (perdata dan pidana) yang sudah putus.

Sesuai data pada tabel diatas pada tahun 2019 realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali mencapai Nihil ini menunjukkan bahwa pencari keadilan yang dapat menerima putusan tingkat kasasi sebesar Nihil, artinya putusan pada tingkat kasasi seluruhnya dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa.

e. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

Tabel Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi Tahun Perkara Jumlah

Perkara Pidana Anak yang masuk Jumlah Perkara yang diselesaikan dengan Diversi

*Realisasi Target Capaian

Th. 2019 Pidana Anak - - - 20 -Th. 2018 Pidana Anak - - - 20 -Th. 2017 Pidana Anak - - - -

-*Perbandingan persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi

Realisasi =Jumlah perkara yang diselesaikan dengan diversi

(33)

30 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penyelesaian sisa perkara yang diselesaikan adalah perbandingan persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi tahun berjalan dengan persentase perkara pidana anak yang diselesaiakn dengan diversi (tahun sebelumnya).

Tabel diatas menunjukan persentase perkara pidana anak yang diselesaikan dengan diversi dari tahun 2017 sampai dengan 2019. Jumlah perkara pidana anak tahun 2019 adalah nihil.

f. Indek responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan Pengadilan Jumlah

responden

Nilai responden yang puas terhadap pelayanan peradilan

*Realisasi Target Capaian

112 8624 77 65 118

*perbandingan Nilai responden yang puas terhadap pelayanan peradilan dengan jumlah responden.

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase jumlah responden yang puas terhadap pelayanan peradilan dengan jumlah responden.

Survey kepuasaan masyarakat bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II. survey ini menanyakan pendapat masyarakat mengenai pengalaman dalam memperoleh pelayananan di Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II yang diambil melalui kuesioner pada Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II adalah 77% pada tahun 2019.

2. PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA Tabel Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Capaian Th.

2017 2018 2019

Persentase isi putusan perkara Perdata yang diterima oleh pihak yang berperkara tepat waktu

- - 100%

Persentase isi putusan perkara Pidana yang diterima oleh pihak yang berperkara tepat waktu

- - 100%

Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

- - -

Persentase berkas perkara yang diajukan banding, Kasasi, PK secara lengkap dan tepat waktu

- - 66%

Persentase puusan perkara yang menarik

perhatian masyarakat yang dapat di akses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus

- - 125%

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat, dengan mengukur tingkat efektifitas penyelesaian perkara serta dengan mengukur tertib administrasi berkas

(34)

31 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

yang diajukan banding, kasasi dan peninjauan kembali secara lengkap dan tepat waktu.

a. Persentase sisa putusan yang diterima oleh pihak yang berperkara tepat waktu Tabel Persentase sisa putusan yang diterima oleh pihak yang berperkara tepat waktu Tahun Perkara Jumlah

Putusan

Jumlah Putusan yang di

sampaikan tepat waktu

*Realisasi Target Capaian

Th. 2019 Perdata 11 11 100 100 100 Pidana 227 227 100 100 100 Th. 2018 Perdata - - - - - Pidana 7 7 100% 100 100 Th. 2017 Perdata - - - - - Pidana - - - - -

*Perbandingan jumlah putusan dengan jumlah putusan yang disampaikan tepat waktu

Realisasi = Jumlah isi putusan yang disampaikan tepat waktu

Jumlah Putusan X100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa kinerja Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II dalam menyampaikan putusan selalu disampaikan tepat waktu. Sehingga capaiannya pada tahun 2019 adalah 100%.

b. Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan secara Mediasi.

Tabel Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan secara Mediasi Tahun Perkara Jumlah

Perkara yang dilakukan mediasi Jumlah Perkara yang diselesaiakan melalui Mediasi

*Realisasi Target Capaian

Th. 2019 Perdata (gugatan) 6 0 0 20 0 Th. 2018 Perdata (gugatan) - - - 20 - Th. 2017 Perdata (gugatan) - - - - -

*Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan secara mediasi dengan jumlah perkara perdata yang masuk (gugatan).

Realisasi =Jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi

Jumlah perkara yang dilakukan mediasi X100%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase Perkara Perdata yang diselesaikan secara Mediasi adalah perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan secara mediasi dengan jumlah perkara perdata yang masuk (gugatan).

Tabel diatas menunjukkan jumlah Perkara Perdata Gugatan yang di selesaikan melalui mediasi pada Tahun 2019 adalah nihil.

(35)

32 PENGADILAN NEGERI TELUK KUANTAN

c. Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Tabel persentate berkas yang diajukan banding, kasasi, dan PK yang disampaikan secara lengkap

*Perbandingan berkas yang diajukan secara lengkap dengan berkas yang diajukan Ukuran realisasi indikator kinerja persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap adalah perbandingan antara berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK secara lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas (permohonan) yang diajukan banding, kasasi dan PK.

Sesuai data pada tabel diatas, selama tahun 2019 permohonan banding, kasasi dan PK yang masuk pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II adalah 100%.

3. MENINGKATNYA AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN TERPINGGIRKAN

Indikator Kinerja Capaian Tahun

2017 2018 2019

a. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)

- - 100

Sasaran Strategis meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi Pengadilan Negeri Teluk Kuantan Kelas II dalam memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat miskin dan persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum.

Tahun Perkara Jumlah berkas yang diajukan Jumlah berkas yang diajukan secara lengkap Jumlah berkas yang belum lengkap

*Realisasi Target Capaian

Th. 2019 Banding, Kasasi, dan PK 23 23 - 100 100 100 Th. 2018 Banding, Kasasi, dan PK - - - - 100 - Th. 2017 Banding, Kasasi, dan PK - - - -

Gambar

Tabel terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
Tabel  diatas  menunjukkan  pada  tahun  2019  nilai  capaian  penyelesaian  perkara  perdata yang di selesaikan tepat waktu sebesar 84%, pidana sebesar 101%
Tabel Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi  Perkara  Banding  yang Putus   Perkara yang  mengajuka n Kasasi  Perkara  yang tidak  mengajukan Kasasi
Tabel Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi  Tahun  Perkara  Jumlah
+6

Referensi

Dokumen terkait

Faktor tersebut dikemukakan oleh Sutopo (2010), beberapa faktor yang mengakibatkan benih tidak tumbuh diantaranya benih yang dipilih adalah benih yang diambil dari buah yang

Pada individu normal, dibutuhkan mutasi pada satu salinan gen supresor tumor pada suatu sel dan mutasi pada salinan yang sama dari gen supresor tumor pada sel lain agar

Berdasarkan triangulasi sumber, menunjukkan bahwa informan dari pihak rumah sakit mengatakan bahwa mereka telah berupaya untuk menerapkan bauran produk yang baik, yaitu

Dinas Perhubungan Kabupaten Demak sebagai OPD teknis yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di bidang

Dengan adanya batasan karir tersebut, seharusnya tingkat employee engagement dalam perusahaan tidak mencapai posisi yang sangat tinggi, karena tidak dapat

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat- Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Peran ASEAN Youth Organization (AYO)

Maka pendekatan lain dalam menilai harga saham adalah dengan mencari faktor-faktor yang diduga mempengaruhi PER secara nyata, kemudian dibuat suatu model tersebut untuk menilai

Sejalan dengan program P4K yang dicanangkan oleh pemerintah secara nasional tahun 2007, maka tahun 2008 Provinsi Sumatera Barat termasuk Kota Sawahlunto juga