Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya| Ada beberapa macam bagian-bagian dari struktur sel
Bakteri yang memiliki peranan dan fungsi masing-masing. Perlu teman-teman ketahui bahwa istilah bakteri itu berasal dari kata bakterion. Arti dari bakterion sendiri adalah batang kecil. Secara umum, Pengertian bakteri adalah organisme uniseluler (bersel satu) dengan tidak memiliki membran inti sel (prokariotik) dan pada umumnya memiliki dinding sel namun tidak berklorofil. Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674, dia adalah seorang ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828.
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya - Sel bakteri terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian
bakteri adalah kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula cadangan makanan, klorosom, vakuola gas, flagela, dan pilus (fimbria). Berikut penjelasan mengenai Bagian-bagian struktur sel bakteri dan Fungsinya....
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya 1. Kapsul atau Lapisan Lendir
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan yang terluar dari bakteri yang menyelimuti dinding sel. Lapisan ini memiliki ketebalan yang bervariasi disetiap jenis-jenis bakteri. Lapisan tebal tersebutlah yang disebut dengan kapsul, dan ada juga lapisan tipis yang disebut lapisan lendir. Umumnya bakteri hidupnya parasit dan bersifat patogen (penyebab penyakit) memiliki kapsul sedangkan pada bakteri saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme) biasanya hanya memiliki lapisan lendir. sehingga mengapa makanan yang terkena bakteri biasanya terlihat berlendir. Kapsul atau lapisan lendir ini berupa senyawa yang kental dan lengket yang disekresikan oleh bakteri. Kapsul sendiri tersusun dari glikoprotein (senyawa campuran antara glikogen dan protein). Sedangkan pada lapisan lendir tersusun dari air dan juga polisakarikarida.
Fungsi Kapsul atau Lapisan Lendir Sebagai pelindung,
Menjaga sel agar tidak kekeringan,
Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak,
Pada bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruhi sistem kekebalan (antibodi) yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.
2. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa pepetidoglikan. Peptidoglikan adalah suatu polimer yang terdiri dari polipeptida pendek.Peptidoglikan memiliki ketebalan lapisan yang bervariasi dari ketebalan lapisan ini berpengaruh terhadap respons pewarnaan, yang digunakan dalam penggolongan bakteri, yaitu bakteri Gram posisitf dan bakteri Gram negatif. Dinding sel dari pada Eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan pada dinding sel Archaebacteria adalah tidak
mengandung peptidoglikan.
Fungsi Dinding Sel
Mempertahankan bentuk dari sel Memberikan sebuah perlindungan fisik,
Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah (hipotonis)
Sel bakteri dapat mengalami plasmolisis jika berada pada lingkungan yang tekanan osmotik lebih tinggi (hipertonis).
Bakteri akan mati jika berada pada larutan yang pekat misalnya mengandung banyak garam atau banyak gula.
3. Membran Plasma
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel
(dapat dilewati oleh zat-zat tertentu).
Membungkus sitoplasma
Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel.
4. Mesosom
Mesosom adalah organel sel yang memiliki penonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma.
Fungsi Mesosom
Menghasilkan energi
Membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel Menerima DNA pada saat konjugasi
5. Sitoplasma
Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang mengandung molekul organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim, DNA, Klorosom (pada bakteri
fotosintetik), dan ribosom
Fungsi Sitoplasma
Sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel
6. Ribosom
Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar dalam sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri mencapai ribuan, contohnya saja Escherichia coli yang
mempunyai 15.000 ribosom.
Fungsi Ribosom
Sebagai sintesis protein
7. DNA
Bakteri mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA kromosom adalah materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri, sedangkan pada DNA nonkromosom (plasmid) yang hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu. DNA kromosom pada organisme eukariotik akan berbentuk rantai ganda linier, sedangkan pada DNA kromosom prokariotik (bakteri) yang berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul dalam suatu serat kusut yang disebut dengan region nukleoid. Jumlah DNA bakteri jauh lebih sedikit dibandingkan dengan DNA sel eukariotik sekitar 1:1.000 dari DNA sel eukariotik. DNA kromosom dapat di bereplikasi pada saat menjelang pembelahan sel.
DNA nonkromosom (plasmid) memliki bentuk melingkar (sirkuler) dengan ukuran yang memiliki jauh lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. Umunnya, bakteri tetap dapat hidup walaupun plasmidnya dikeluarkan dari sel. Hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekaya genetika. Plasmid digunakan sebagai vektor atau pembawa suatu gen tertentu yang ingin didisipkan. Plasmid dapat bereplikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom, serta memiliki kemudahan dalam ditransfer ke sel bakteri lainnya pada saat terjadi konjugasi.
Fungsi DNA
Materi genetik yang sebagian besar menentukan sifat-sifat metabolisme bakteri (DNA
Kromosom)
Menentukan sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan bereproduksi secara seksual), dan sifat ketebalan terhadap suatu antibiotik (DNA nonkromosom)
8. Granula dan Vakuola Gas
Umumnya bakteri memiliki granula-granula yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya, misalnya Thiospirillum yang menghasilkan butir-butir belerang. Pada vakuola gas yang anya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup dengan menampung air. Vakuola gas tersbut memungkinkan bakteri mengapung di permukaan air, sehingga dapat sinar matahari yang digunakan untuk fotosintesis.
9. Klorosom
Klorosom adalah suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungi Klorosom adalah untuk menfotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri fotosintetik. misalnya Chlorobium
10. Flagela
Flagela adalah bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela bakteri tidak terbungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk batang (basil), koma (vibrio), dan juga spiral. Ada sekitar separuh dari seluruh bakteri yang dapat bergerak secara terarah yang menuju atau menjauhi ransang. Gerak tersebut disebut gerak taksis. Contohnya bakteri dari familia Chlorobacteriaceae yang akan melakukan gerak fototaksis positif atau menuju ke arah cahaya matahari untuk berfotosintesis. Bakteri memiliki jumlah flagela yang memiliki letak berbeda-beda. Berikut pengelompokan bakteri berdasarkan dari jumlah dan letak flagelanya.
Atrik, adalah bakteri yang tidak mempunyai flagela
Monotrik, adalah bakteri yang hanya mempunyai satu flagela
Lofotrik, adalah bakteri yang mempunyai banyak flagela pada salah satu sisi sel Amfitrik, adalah bakteri yang mempunyai flagela pada kedua ujung sel
Peritrik, adalah bakteri dengan flagela yang tersebar di seluruh permukaan dinding sel.
11. Pilus atau Fimbria
Pilus (Latin, pili = rambut) atau fimbria (fimbria = daerah pinggir) adalah struktur seperti flagela tetapi berupa rambut-rambut yang memiliki diamater lebih kecil, pendek, dan kaku, dengan terdapat di sekitar dinding sel. Fungsi pilus atau Fimbria adalah sebagai berikut..
Membantu bakteri yang menempel pada suatu medium tempat hidupnya
Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga dapat terjadi transfer DNA pada saat terjadinya konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut dengan pilus seks.
Contoh bakteri yang mempunya pilus adalah Neisseria gonorrhoeae (penyebab penyakit kencing nanah) dan Escherichia coli (bakteri saproba di usus besar).
Baca Juga :
Pengertian Hormon dan Fungsi Hormon
Macam-Macam Manfaat Bakteri Menguntungkan Bagi Kehidupan Manusia Ciri-Ciri Bakteri
Ciri-Ciri Cyanobacteria (Bakteri Hijau Biru) Tumbuhan Lumut (Bryophyta) "Artikel Lengkap" Pengertian Virus dan Ciri-Ciri Dalam Ilmu Biologi
"Struktur Bakteri"
Demikianlah informasi seputar Macam-Macam Bagian Struktur Sel Bakteri dan
Fungsinya. Semoga teman-teman menerima dan dapat bermanfat bagi kita semua. Jangan lupa
yah teman-teman untuk SHARE atau bagikan melalui sosmed teman-teman gunakan, agar setiap orang dapat dengan mudah menemukan Macam-Macam Bagian Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya. Sekian dan Terima Kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman". Sumber
: Irnangningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Hal : 125-128. Jakarta : Erlangga.
http://www.artikelsiana.com/2015/03/bakteri-bagian-struktur-sel-macam-bakteri.html
Struktur Bakteri Beserta Fungsinya
By ubayPosted on September 8, 201611 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya – Bakteri memiliki berbagai macam struktur sel dan memiliki
peran serta fungsi masing-masing. Bakteri berasal dari kata bakterion yang berarti binatang kecil. Secara umum bakteri merupakan organisme bersel satu atau uniseluler dan tidak memiliki membran inti sel atau prokariotik dan pada umumnya bakteri memiliki dinding sel akan tetapi tidak mempunyai klorofil. Bakteri ditemukan pertama kali oleh Antony Van Leevwenhoek yang merupakan penemu dari mikroskop lensa tunggal, ditemukan pada tahun 1674, Antony merupakan ilmuan asal Belanda. Dan istilah bakteri dikenalkan oleh Ehrenberg yang juga seorang ilmuan pada tahun 1828.
11 Struktur Bakteri Beserta Fungsinya
Bakteri tersusun dari beberapa bagian yaitu kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula, cadangan makanan, klorosom, vakuola, gas, flagela, dan fimbria atau pilus.
Berikut ini adalah penjelasan 11 Struktur Bakteri
Beserta Fungsinya penjelasannya;
1. Lapisan lendir atau kapsul
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari yang menyelimuti dinding sel. Setiap jenis bakteri memiliki ketebalan yang berbeda disetiap jenisnya. Lapisan yang tebal disebut dengan kapsul sedangkan lapisan yang tipis disebut lapisan lendir. Biasanya bakteri yang hidupnya sebagai parasit dan merupakan bakteri patogen atau penyebab penyakit, bakteri tersebut memiliki kapsul, sedangkan pada bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa organisme atau bakteri saproba hanya memiliki lapisan lendir, itulah sebabnya mengapa makanan yang terkena bakteri akan berlendir. Lapisan ini berupa senyawa yang kental dan lengket yang disekresikan oleh bakteri. Kapsul tersusun dari senyawa campuran antara glikogen dan protein atau glikoprotein dan lapisan lendiri tersusun dari air dan polisakarida. Fungsi dari lapisan ini adalah:
1. Sebagai pelindung
2. Menjaga sel agar tidak kekeringan
3. Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak
4. Pada bakteri penyebab penyakit atau patogen, lapisan ini sebagai pelindung dari pengaruh sistem kekebalan yang dihasilkan oleh sel tubuh Inang.
2. Dinding Sel
Dinding Sel tersusun dari peptidoglikan. Peptidoglikan merupakan suatu polimer yang terdiri dari Polipeptida pendek. Peptidoglikan sendiri memiliki ketebalan lapisan bervariasi dari ketebalan lapisan yang bervariasi dan ketebalan lapisan ini berpengaruh respons pewarnaan yang digunakan dalam penggolongan bakteri yakni bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Dinding sel pada Eubacteria mengandung peptidoglikan dan pada Archabacteria tidak. Fungsi dari dinding sel adalah:
1. Mempertahankan bentuk sel 2. Memberikan perlindungan fisik
3. Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan osmotik yang lebih rendah
4. Sel bakteri akan mengalami plasmolisis apabila berada pada lingkungan yang memiliki tekanan osmotik lebih tinggi
5. Bakteri akan mati apabila berada dalam larutan pekat seperti larutan yang mengandung banyak gula dan banyak garam
3. Membran Plasma
Membran plasma sendiri tersusun dari senyawa Fosfolipid dan protein yang bersifat selektif parmabel atau dapat dilalui oleh zat-zat tertentu. Fungsi dari membran plasma antara lain:
1. Membungkus Sitoplasma
2. Mengatur pertukaran zat yang berada didalam sel dengan zat yang ada diluar sel. 4. Mesosom
Mesosom merupakan organel sel yang mempunyai tonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma. Fungsi mesosom antara lain:
1. Menghasilkan energi
2. Membentuk sel dinding baru saat pembelahan sel 3. Menerima DNA saat konjugasi
Sitoplasma bakteri merupakan cairan koloid yang didalamnya terkandung molekul organik seperti lemak, Protein, karbohidrat dan garam-garam mineral, enzim, DNA, klorosom (terdapat pada bakteri fotosintetik) dan ribosom. Fungsi dari sitoplasma adalah sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel.
6. Ribosom
Ribosom merupakan sekumpulan organel kecil yang tersebar dalam sitoplasme dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan RNA. Dalam suatu bakteri jumlah ribosom mencapai ribuan. Fungsi dari Ribosom adalah sebagai sintesis protein.
7. DNA
Bakteri mempunyai dua jenis DNA yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom atau plasmidi DNA krosom merupakan materi genetik yang menentukan sebagaian besar dari sifat metabolisme bakteri, dan pada DNA nonkromosom hanya menentukan sifat tertentu seperti sifat patogen, kemampuan dalam bereproduksi secara seksual atau fertilitas dan kekebalan terhadap antibiotik tertentu. Pada organisme eukariotik DNA kromosom berbentuk rantai ganda linear dan pada prokariotik (bakteri) DNA kromosom berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul dalam suatu serat kusut yang disebut region nukleoid. Jumlah dari DNA bakteri jauh lebih sedikit dibanding DNA sel eukariotik yakni sekitar 1:1000. DNA kromosom mampu melakukan replikasi saat akan melakukan pembelahan sel. DNA nonkromosom memiliki bentuk melingkar dengan ukuran lebih kecil dibandingkan DNA kromosom. Pada umumnya bakteri akan dapat hidup walau plasmanya dikeluarkan dari sel. Karenanya hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekayasa genetika. Plasmid digunakan sebagai pembawa atau vektor suatu gen tertentu yang ingin disisipkan. Plasmid mampu melakukan replikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom dan memiliki kemudahan dalam transfer ke sel bakteri lain Saat terjadi konjugasi. Fungsi dari DNA antara lain:
1. Materi genetik yang sebagian besar menentukan sifat metabolisme bakteri (DNA kromosom) 2. Menentukan sifat pratogen, fertilitus, dan kekebalan terhadap suatu antibiotik (DNA
nonkromosom) 8. Granula dan Vakuola Gas
Secara umum bakteri mempunyai granula yang mempunyai fungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau senyawa lain yang dihasilkan. Vakuola Gas yang hanya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup dengan menampung air. Vakuola Gas memungkinkan bakteri dapat mengapung di permukaan air sehingga mendapatkan sinar matahari yang dapat digunakan untuk fotosintesis.
9. Klorosom
Klorosom merupakan suatu struktur lipatan yang berada dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungsi dari klorosom adalah untuk melakukan Fotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri Fotosintetik.
10. Flagela
Flagela merupakan bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang terdapat pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela tidak terbungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk basil, vibrio dan spiral. Sekitar separuh dari bakteri yang dapat bergerak dengan searah menuju atau menjauhi rangsang gerak tersebut dinamakan gerak taksis.
11. Pilus atau Fimbria
Pilus dalam bahasa latin disebut pill yang berarti rambut dan fimbria yang berarti daerah pinggir merupakan struktur seperti flagel tetapi berupa rambut-rambut yang memiliki diameter lebih kecil, pendek dan kaku yang terdapat di sekitar dinding sel. Fungsi dari pilus atau Fimbria adalah:
2. Melekatkan diri dengan sel bakteri lain sehingga dapat terjadi transfer DNA pada saat terjadi konjugasi. Pilus untuk konjugasi dinamakan pilus sex.
http://www.seputarpendidikan.com/2016/09/11-struktur-bakteri-beserta-fungsinya.html Tentor: Irma Hapsari Mapel: Biologi, IPA, Pendidikan
ASTALOG.COM – Bakteri yang istilahnya berasal dari bahasa latin ‘bacterium‘ merupakan kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik). Meskipun berukuran kecil dan hanya bisa terlihat saat kita menggunakan alat bantu, seperti mikroskop, bukan berarti sel bakteri tidak memiliki struktur tubuh.
Karena berukuran kecil, maka struktur sel bakteri juga relatif lebih sederhana dibandingkan organisme lainnya, sebut saja bakteri tidak memiliki nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal ini pula yang menjadi dasar untuk membedakan antara sel prokariotik dengan sel eukariotik yang lebih kompleks.
Sebagai organisme yang berukuran sangat kecil, bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat, seperti di tanah, air, udara, bersimbiosis dengan organisme lain, maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan sejumlah bakteri juga dapat ditemukan dalam tubuh manusia.
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya
1. Kapsul (Lapisan Lendir). Kapsula adalah lapisan mukus (lendir) yang melapisi sel dan terbentuk dari hasil metabolisme sel yang disekresikan. Kapsula berfungsi untuk menempel pada substrat dan memberikan perlindungan tambahan yang meliputi peningkatan daya resistensi terhadap sistem pertahanan inang. Kapsula bergelatin juga mempunyai fungsi sebagai pengikat antara sel-sel pada bakteri untuk membentuk koloni.
2. Dinding Sel. Dinding sel disebut juga peptidoglikan atau murein. Dinding sel ini bersifat tebal dan kaku sehingga berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, memberikan perlindungan fisik/mekanis, dan menjaga agar sel tidak pecah dalam media hipertonis (lebih kental).
3. Membran plasma. Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu). Fungsinya untuk membungkus sitoplasma, serta mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel.
4. Mesosom. Mesosom adalah organel sel yang memiliki penonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma.Fungsinya untuk menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel, serta menerima DNA pada saat konjugasi.
5. Sitoplasma. Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang mengandung molekul organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim, DNA, klorosom, dan ribosom. Fungsinya sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel.
6. Ribosom. Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar dalam sitoplasma yang tersusun dari senyawa protein dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri mencapai ribuan. Fungsinya untuk mensintesis protein.
7. DNA (Deoxyribonucleic acid). Berdasarkan fungsinya, bakteri memiliki 2 macam DNA, yaitu: DNA kromosom adalah materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat-sifat
metabolisme bakteri.
DNA non-kromosom (plasmid) yang hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
8. Vakuola gas. Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air.
9. Granula gas. Granula gas berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya.
10. Klorosom. Klorosom adalah suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungsinya adalah untuk fotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri fotosintetik.
11. Flagela. Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Bentuk flagela yang umum dijumpai meliputi:
Monotrik – Flagela tunggal ditemukan di satu sisi Peritrik – Flagela ditemukan diseluruh badan bakteri Amfitrik – Terdapat satu flagela pada masing masing kutub Lofotrik – Terdapat seberkas (banyak) flagel pada satu sisi/kutub
12. Fimbria. Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan sel bakteri. Fimbria hanya ditemukan pada bakteri gram negatif, dimana bakteri tersebut memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis pada dinding selnya.
13. Pili. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri.
14. Plasmid. Pada umumnya bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.
http://www.astalog.com/2873/bagian-bagian-penyusun-struktur-sel-bakteri-dan-fungsinya.htm
Bagian-bagian sel bakteri dan
fungsinya
21 June 2015
Bakteri adalah yang paling sederhana dari makhluk yang dianggap hidup.
Bakteri ada dimana-mana. Mereka berada pada roti yang Anda makan, tanah
tempat tumbuh tanaman, dan bahkan dalam diri Anda.
Bakteri adalah sel yang sangat sederhana yang jatuh di bawah judul
prokariotik. Kata yang berarti mereka tidak memiliki nukleus yang
terorganisir. Bakteri adalah sel tunggal kecil yang seluruh tujuan hidup
adalah untuk meniru. Jadi kita sudah bilang mereka tidak memiliki nukleus
yang terorganisir. Mereka memiliki DNA. DNA mereka dikelompokkan di
daerah yang disebut dengan nukleoid.
Mereka memiliki membran sel seperti sel-sel lain dan bahkan dinding sel
pelindung. Dinding sel mereka tidak seperti yang ada pada tumbuhan. Ini
adalah jenis khusus yang dimiliki bakteri untuk perlindungan. Mereka tidak
memiliki organel, hanya ribosom. (Ini semua adalah karakteristik dari
prokariota jika Anda ingat.)
Sangat, sangat kecil. Anda mungkin telah melihat gambar dari beberapa
bakteri. Karena kita tidak tahu apa yang telah Anda lihat, kami akan
memberitahu Anda ada tiga bentuk dasar. Bakteri bola berada dalam bentuk
bola kecil. Mereka biasanya membentuk rantai sel seperti deretan lingkaran.
Bakteri berbentuk batang yang terlihat seperti E. coli yang hidup dalam usus
Anda. Anda bisa membayangkan sekelompok bakteri yang terlihat seperti
hot dog. Mereka bisa membuat rantai seperti satu set sosis saling terkait.
Bakteri yang berbentuk spiral sedikit memutar. Ini seperti bentuk pembuka
tutup botol.
Beberapa tanaman mendapat bantuan untuk menyerap nitrogen (N) dari
tanah. Beberapa bakteri juga sebagai penyebab penyakit seperti botulisme.
Beberapa bakteri bahkan hidup di dalam perut sapi untuk membantu mereka
memecah selulosa. Sapi sendiri bisa mencerna rumput dan tanaman dengan
bantuan bakteri. Mereka tidak mendapatkan banyak nutrisi dari tanaman dan
tidak dapat memecah selulosa.
Dengan bakteri super, selulosa dapat dipecah menjadi gula dan kemudian
melepaskan semua energi yang mereka butuhkan. Bayangkan jika para
ilmuwan bisa mengembangkan bakteri yang hidup dalam diri kita yang akan
memecah tanaman. Kita bisa makan rumput dan daun sepanjang hari.
Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut.
a. Membran sel
Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta
isinya, terletak di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan
dinding sel. Bagi membran sel sangat vital, bagian ini merupakan batas
antara bagian dalam sel dengan lingkungannya. Jika membran sel pecah
atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas dua lapis
molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein dan
karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.
b. Ribosom
Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa
protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran.
Ribosom tersusun atas protein dan RNA.
c. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri
berupa benang sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali
sintesis protein bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada
bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki
membran sebagaimana inti sel eukariotik.
d. Dinding sel
Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri
dari monomer-monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino).
Berdasarkan susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri
gram-positif dan bakteri gramnegatif. Susunan kimia dinding sel bakteri
gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri
grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif tebal,
sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan
luar tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas
peptidoglikan yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri
gram-positif. Dinding sel bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel,
memberi kekuatan, melindungi sel dan menyelenggarakan pertukaran zat
antara sel dengan lingkungannya.
e. Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan
bakteri disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun
atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada
beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada berbagai
jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya
dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak
flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.
f. Pilus
Pada permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian
seperti benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus).
Pilus merupakan alat lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan
bahan-bahan padat lain, misalnya makanan sel bakteri.
Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri.
Pada umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau
protein-polisakarida (glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri
terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya
didapatkan pada bakteri pathogen.
h. Endospora
Di antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora
merupakan cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak
menguntungkan. Keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan antara
lain: panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan zatkimia tertentu. Jika
kondisi lingkungan membaik maka endospora akan tumbuh menjadi sel
bakteri.
http://fungsi.web.id/2015/06/bagian-bagian-sel-bakteri-dan-fungsinya.html parta setiawan
Pengertian dan 20 Struktur Sel Bakteri
– Terdapat beberapa macam
bagian-bagian pada struktur sel Bakteri yang mempunyai peranan serta juga fungsi
masing-masing. Istilah bakteri tersebut berasal dari kata “bakterion” yang
Arti ialah batang kecil.
Struktur Sel
Pada dasarnya , Pengertian bakteri ialah organisme uniseluler (bersel satu)
dengan tidak mempunyai membran inti sel (prokariotik) serta pada umumnya
mempunyai dinding sel tetapi tidak berklorofil. Bakteri tersebut ditemukan oleh
Antony van Leeuwenhoek dan juga penemu dari mikroskop lensa tunggal,
bakteri tersebut ditemukannya pada tahun 1674, Antony van Leeuwenhoek
ialah seorang ilmuwan belanda, istilah dari bakteri sendiri dikenalkan oleh
ilmuwan mempunyai nama Ehrenberg tahun 1828.
Struktur Sel Bakteri dan juga Fungsinya
– Sel bakteri tersebut terdiri
dari beberapa bagian. Bagian-bagian bakteri tersebut antara lain ialah
1.
kapsul,
2.
dinding sel,
3.
membran plasma,
4.
mesosom,
5.
sitoplasma,
6.
ribosom,
7.
DNA,
8.
granula cadangan makanan,
9.
klorosom,
10.
vakuola gas,
11.
flagela,
12.
dan pilus (fimbria).
Berikut penjelasan mengenai Bagian-bagian struktur sel bakteri dan Fungsinya
antara lain sebagai berikut :
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya
macam-macam atau jenis-jenis Struktur Sel Bakteri Dan Fungsinya antara
lain sebagai berikut :
1.
Kapsul
atau
Lapisan
Lendir
Kapsul atau juga lapisan lendir ialah suatu lapisan yang terluar dari bakteri yang
mengelilingi
atau
menyelimuti dinding
sel.
Lapisan
tersebut mempunyai ketebalan yang bervariasi pada tiap-tiap jenis-jenis bakteri.
Lapisan tebal inilah yang disebut sebagai kapsul, dan terdapat juga suatu
lapisan tipis yang disebut dengan lapisan lendir.
pada dasarnya bakteri tersebut hidupnya parasit dan juga bersifat patogen
(penyebab
penyakit)
mempunyai kapsul
sedangkan
pada
bakteri
saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme) tersebut biasanya hanya
mempunyai lapisan lendir. Kapsul ataupun lapisan lendir tersebut ialah berupa
senyawa yang kental dan juga lengket yang disekresikan dari bakteri. Kapsul itu
juga tersusun
dari
glikoprotein
(senyawa
campuran
antara
glikogen
serta protein). Sedangkan pada lapisan lendir tersebut tersusun atas air
serta juga polisakarikarida.
Fungsi Kapsul atau juga Lapisan Lendir
1.
ialah sebagai pelindung,
2.
Untuk menjaga sel supaya tidak kekeringan,
3.
Untuk membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau juga pada
substrak,
4.
Pada bakteri patogen, kapsul tersebut melindungi bakteri dari pengaruhi
2.
Dinding
Sel
Dinding
sel
bakteri
tersebut
tersusun
atas senyawa
pepetidoglikan.
Peptidoglikan
ialah suatu
polimer
yang
terdiri
atas polipeptida
pendek.Peptidoglikan tersebut mempunyai ketebalan lapisan yang bervariasi
dari ketebalan lapisan tersebut berpengaruh terhadap suatu respons
pewarnaan, yang difungsikan dalam penggolongan bakteri, yakni bakteri Gram
posisitf dan juga bakteri Gram negatif. Dinding sel oleh Eubacteria tersebut
mengandung peptidoglikan, sedangkan pada dinding sel Archaebacteria
tersebut tidak mengandung suatu peptidoglikan.
Fungsi Dinding Sel
1.
Ialah untuk mempertahankan bentuk dari sel
2.
Untuk memberikan sebuah perlindungan fisik,
3.
Untuk menjaga sel agar tidak pecah didalam lingkungan yang
mempunyai tekanan osmotik yang lebih rendah (hipotonis) Sel bakteri
tersebut dapat mengalami plasmolisis apabila berada pada lingkungan
yang tekanan osmotik lebih tinggi (hipertonis).
4.
Bakteri tersebut akan mati apabila berada pada larutan yang pekat
contoh mengandung banyak garam atau pun banyak gula.
3.
Membran
Plasma
Membran plasma tersebut tersusun dari senyawa fosfolipid serta juga protein
yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu).
Fungsi Membran Plasma
1.
Untuk membungkus sitoplasma
2.
Untuk mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat
yang ada diluar sel.
4.
Mesosom
Mesosom ialah organel sel yang mempunyai penonjolan pada membran plasma
ke
arah
dalam
suatu
sitoplasma.
Fungsi Mesosom
1.
Ialah untuk menghasilkan energi
2.
Untuk membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel
3.
Untuk menerima DNA pada saat konjugasi
5.
Sitoplasma
Sitoplasma bakteri ialah suatu cairan koloid yang mengandung suatu molekul
organik seperti lemak, protein, karbohidrat, serta garam-garam mineral, enzim,
DNA,
Klorosom
(pada
bakteri
fotosintetik),
dan
juga
ribosom
Fungsi dari Sitoplasma
ialah Sebagai tempat terjadinya suatu reaksi-reaksi
metabolisme sel
6.
Ribosom
Ribosom ialah organel-organel kecil yang tersebar didalam suatu sitoplasma
dan juga berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersebut tersusun dari
senyawa protein dan juga RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom didalam
suatu sel bakteri tersebut dapat mencapai ribuan, contohnya ialah Escherichia
coli
yang
memiliki 15.000
ribosom.
Fungsi Ribosom ialah Sebagai suatu sintesis protein
7.
DNA
Bakteri tersebut mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yakni
1.
DNA kromosom
DNA kromosom
ialah suatu materi genetik yang menentukan pada sebagian
besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri, sedangkan pada DNA nonkromosom
(plasmid) tersebut hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti ialah sifat
patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan
juga sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu saja .
DNA kromosom pada suatu organisme eukariotik akan berbentuk sebagai rantai
ganda linier, sedangkan pada DNA kromosom prokariotik (bakteri) yang berupa
suatu rantai ganda melingkar yang terkumpul didalam suatu serat kusut yang
disebut ialah dengan region nukleoid. Jumlah DNA bakteri tersebut jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan DNA sel eukariotik yang berkisar 1:1.000 dari pada
DNA sel eukariotik. DNA kromosom tersebut dapat di bereplikasi disaat
menjelang suatu pembelahan sel.
DNA nonkromosom (plasmid) tersebut mempunyai bentuk melingkar (sirkuler)
dengan ukuran yang mempunyai jauh lebih kecil dibandingkan dengan DNA
kromosom. pada dasarnya , bakteri tetap dapat hidup meskipun plasmidnya
tersebut dikeluarkan dari sel. Hal tersebut dimanfaatkan dalam suatu teknologi
rekaya genetika. Plasmid tersebut digunakan ialah sebagai vektor ata u juga
pembawa suatu gen tertentu yang ingin dapat didisipkan. Plasmid tersebut
dapat bereplikasi tanpa adanya kontrol dari DNA kromosom, serta juga
mempunyai kemudahan dalam ditransfer ke sel bakteri lainnya disaat terjadi
suatu konjugasi.
Fungsi DNA
1.
Ialah sebagai materi genetik yang sebagian besar menentukan sifat -sifat
dari metabolisme bakteri (DNA Kromosom)
2.
Ialah untuk menentukan sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan
bereproduksi dengansecara seksual), dan juga sifat ketebalan pada suatu
antibiotik (DNA nonkromosom)
8.
Granula
dan
Vakuola
Gas
Pada dasarnya bakteri mempunyai granula-granula yang berguna ialah sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan atau juga senyawa-senyawa lain yang
dihasilkannya, sebagai contoh Thiospirillum yang menghasilkan suatu butir-butir
belerang. Pada suatu vakuola gas yang hanya ada pada bakteri-bakteri
fotosintetik yang hidup ialah dengan menampung air. Vakuola gas
itu memungkinkan bakteri untuk mengapung di permukaan air, sehingga
mendapatkan sinar matahari yang difungsikan ialah untuk fotosintesis.
9.
Klorosom
Klorosom ialah suatu struktur lipatan yang terdapat dibawah membran plasma
yang berisikan suatu klorofil dan juga pigmen fotosintetik lainnya.
Fungi
Klorosom
tersebut ialah untuk menfotosintesis yang hanya adapada bakteri
fotosintetik. sebvagai contoh ialah Chlorobium
10.
Flagela
Flagela ialah bulu cambuk yang tersusun atasa senyawa protein yang terdapat
pada suatu dinding sel, serta berfungsi ialah sebagai alat gerak. Flagela bakteri
tersebut tidak terbungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk
suatu batang (basil), koma (vibrio), serta juga spiral. terdapt sekitar separuh dari
seluruh bakteri yang dapat bergerak dengan secara terarah yang menuju atau
juga menjauhi ransang.
Gerak itu disebut dengan gerak taksis. Sebagai contohnya bakteri dari familia
Chlorobacteriaceae yang akan melakukan suatu gerak fototaksis positif atau
juga menuju ke arah cahaya matahari untuk dapat berfotosintesis. Bakteri
mempunyai jumlah flagela yang memiliki letak tempat yang
berbeda-beda.
Berikut ini pengelompokan bakteri dengan berdasarkan dari jumlah
serta letak flagelanya.
1.
Atrik, ialah bakteri yang tidak memiliki flagela
2.
Monotrik, ialah bakteri yang hanya memiliki 1(satu) flagela
3.
Lofotrik, ialah bakteri yang memiliki banyak flagela pada salah satu sisi
sel
4.
Amfitrik, ialah bakteri yang memiliki flagela pada kedua ujung sel
5.
Peritrik, ialah bakteri dengan flagela yang tersebar pada seluruh
permukaan suatu dinding sel.
11.
Pilus
atau
Fimbria
Pilus dalam bahasa Latin, pili ialah rambut atau juga fimbria fimbria
ialah daerah pinggir merupakan suatu struktur seperti flagela namun berupa
rambut-rambut yang mempunyai diamater lebih kecil, pendek, dan juga kaku,
dengan terdapat pada sekitar dinding sel.
Fungsi pilus atau juga Fimbria
antara lain sebagai berikut :
1.
Untuk membantu bakteri yang menempel di suatu medium tempat
hidupnya
2.
Sebagai melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga dapat
terjadi suatu transfer DNA pada saat terjadinya konjugasi. Pilus untuk
dapat konjugasi disebut juga dengan pilus seks.
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-dan-20-struktur-sel-bakteri/
Struktur dan Fungsi Sel Bakteri
Oleh: Sridianti | Diperbaharui: 15 July, 2016Sel-sel bakteri ada di sekitar kita. Mereka menyebabkan penyakit dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Meskipun beberapa bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Escherichia coli hidup bersimbiosis dalam tubuh manusia, struktur dan fungsi bakteri ini sangat berbeda dari sel manusia.
Advertisement
Memetabolisme Bakteri akan menghasilkan beberapa nutrisi dan ion yang manusia tidak dapat memproses, seperti nitrogen dan vitamin K. Struktur sel bakteri mungkin berbeda, tetapi mereka telah bermutasi selama ribuan tahun untuk bertahan hidup perubahan lingkungan dan bereproduksi.
Prokariota
Bakteri adalah sel prokariotik yang berbeda dari manusia, sel-sel eukariotik. Perbedaan utama antara kedua jenis sel adalah bagaimana organel internal, subunit khusus sel, yang
terorganisir. Sel prokariotik tidak memiliki organel membran-terikat. Mereka juga tidak memiliki inti yang mengandung DNA, dan DNA mereka adalah salah satu, molekul melingkar bukan kromosom terpisah seperti sel eukariotik.
Kapsul
Salah satu faktor virulensi sel bakteri adalah kapsul nya. Kapsul terbuat dari lapisan tebal dari bahan polisakarida. Tujuan dari kapsul adalah untuk melindunginya dari kekeringan, dan memberikan perlindungan terhadap fagositosis dari sel-sel kekebalan. Kapsul merupakan faktor virulensi bakteri seperti S. pneumoniae dan E. coli. Tanpa kapsul ini, bakteri jenis ini avirulent dan tidak menyebabkan penyakit.
Advertisement
Dinding sel
Bakteri memiliki dinding sel yang terbuat dari lapisan peptidoglikan yang membuat sel kaku dan memberikan bentuk. Hal ini juga berfungsi sebagai jangkar untuk pili dan flagella. Ini membantu mengandung organel dan menjaga sel dari meledak di bawah perubahan besar karema tekanan osmotik. Dinding sel yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
membedakan dan mengkategorikan bakteri melalui prosedur pewarnaan gram.
Struktur & Fungsi Sel Bakteri
Pili
Banyak bakteri memiliki pili, yang merupakan struktur rambut seperti kecil yang cabang keluar dari dinding sel. Struktur ini memiliki dua tujuan. Pili adalah bagian dari faktor virulensi bakteri ini. Mereka melampirkan ke host jaringan dan sel memberi mereka kemampuan untuk menyebabkan infeksi. Selain itu, pili khusus digunakan oleh bakteri untuk konjugasi, sebuah proses di mana satu bakteri mengirimkan gen seperti resistensi antibiotik pada sel-sel bakteri tetangga.
Flagela
Flagela ini seperti rambut, struktur yang mirip dengan pili, tetapi flagela digunakan untuk bergerak oleh sel bakteri. Mereka berada di salah satu ujung bakteri, di kedua ujungnya, atau kadang-kadang mereka mengelilingi seluruh sel. Flagela membantu bakteri menjauh dari bahan kimia beracun atau bergerak ke arah nutrisi. Mereka bekerja dalam gerakan baling-jenis, berputar untuk memindahkan bakteri ke lokasi.
http://www.sridianti.com/struktur-fungsi-sel-bakteri.html
Struktur Bakteri | Flagela, Pili, Kapsul, Membran Sitoplasma,
Mesosom, Sitoplasma, Plasmid dan Endospora
JUNI HARTONO SENIN, 31 AGUSTUS 2015 BIOLOGY
sel bakteri masih sangat sederhana yang tersusun atas dinding sel dan isi sel. Permukaan paling luar dilindungi oleh kapsul berupa lapisan lendir yang juga berfungsi sebagai cadangan makanan. Akan tetapi untuk bakteri penyebab penyakit, kapsul ini berfungsi untuk menginfeksi inangnya (daya
virulensi).
Adapun pada lapisan di dalamnya terdapat dinding sel yang sangat kaku sehingga bisa
memberikan bentuk dari bakteri itu sendiri, juga berfungsi untuk melindungi isi sel. Dinding sel ini tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun dari hemiselulosa dan senyawa pektin yang
mengandung nitrogen dan lebih mendekati sel hewan dibandingkan sel tumbuhan.
Berdasarkan dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif (jika timbul warna apabila diwarnai dengan tinta) dan bakteri gram negatif (tidak menimbulkan warna apabila diwarnai dengan tinta).
A. Struktur Utama di Luar Dinding Sel
Struktur utama di luar dinding adalah flagela, pili, dan kapsul. 1) Flagelum (jamak: Flagela)
Bentuk flagela seperti rambut yang teramat tipis, mencuat menembus dinding sel, fungsinya untuk pergerakan pada sel bakteri. Flagela terdiri atas tiga bagian, yaitu tubuh dasar, struktur seperti kait, dan sehelai filamen panjang di luar dinding sel. Panjangnya beberapa kali lebih panjang dari selnya, tetapi diameternya jauh lebih kecil dari diameter selnya.
Perlu di ketahui ada beberapa bakteri yang tidak memiliki flagelum yang disebut atrik. Berdasarkan letak dan jumlahnya, terdapat empat macam bakteri, yaitu monotorik, (memiliki satu flagelum pada salah satu ujung sel bakteri), lopotrik (memiliki dua/lebih flagela pada salah satu ujung sel
bakteri),amfitrik (memiliki dua/lebih flagela di kedua ujung sel bakteri), dan peritrik (memiliki flagela di seluruh permukaan sel bakteri).
2) Pili (Fimbriae)
Bentuknya seperti filamen, tetapi bukan flagela, banyak terdapat pada bakteri gram negatif. Ukurannya lebih kecil, lebih pendek, dan lebih banyak dari flagela. Pili ini tidak berfungsi untuk pergerakan, tetapi berfungsi sebagai pintu gerbang masuknya bahan genetik selama berlangsungnya perkawinan antarbakteri.
Selain itu, pili juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai alat untuk melekatkan pada berbagai permukaan jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan nutriennya. Contohnya, Sex pilus. 3) Kapsul
Kapsul merupakan suatu bahan kental berupa lapisan lendir. Ukurannya dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya. Kapsul bakteri mempunyai arti penting bagi bakteri maupun organisme lain. Bagi bakteri, kapsul merupakan penutup/pelindung dan juga sebagai gudang makanan
cadangan. Selain itu, dapat pula menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi.
B.Struktur di Sebelah Dalam Dinding Sel
Struktur paling umum yang terdapat di dalam dinding sel bakteri adalah sebagai berikut. 1) Membran Sitoplasma
Membran ini amatlah penting karena berfungsi mengendalikan keluar masuknya substansi kimiawi dalam larutan sel, yaitu mampu mengambil dan menahan nutrien seperti gula, asam amino, mineral, dalam jumlah yang sesuai dan membuang kelebihan nutrien atau produk-produk
buangannya.
Selain itu, juga berfungsi sebagai tempat perlekatan flagelum. Membran sitoplasma merupakan membran plasma yang membungkus sitoplasma beserta isinya. Bagaimana jika membran ini pecah atau rusak? Apakah sel bakteri akan mati? Coba Anda pikirkan bersama teman-teman satu kelas! 2) Mesosom
Apabila membran sitoplasma mengalami pelipatan ke arah dalam/ invaginasi, maka akan menghasilkan suatu struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan membran sitoplasma. Diduga mesosom bisa berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan nukleus.
3) Sitoplasma dan Struktur-Struktur di Dalamnya
Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua zat yang diperlukan untuk kehidupan sel. Bahan sel yang dikandungnya antara lain seperti berikut.
a) Daerah sitoplasma, berisi partikel-partikel RNA protein (ribosom). Ribosom ini merupakan biosintesis protein, dijumpai pada semua sel, baik eukariotik/ prokariotik.
b) Daerah nukleus, bahan nukleus/DNA di dalam sel bakteri menempati posisi dekat pusat sel dan terikat pada mesosom sitoplasma. Bahan ini sebagai alat genetik yang terdiri atas kromosom. c) Bagian zat alir, mengandung nutrien terlarut yang terbentuk sebagai tubuh inklusi. Pada bagian tubuh ini terdiri atas lipid, glikogen, polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini menumpuk maka akan membentuk granul/ globul di dalam sitoplasma. Contohnya, bakteri Thiobacillus thioparus yang menumpuk sejumlah besar sulfur yang tampak seperti granul.
4) Plasmid dan Endospora
Pada umumnya bakteri memiliki plasmid berbentuk seperti cincin yang terdapat di dalam sitoplasma. Fungsinya untuk pertahanan sel bakteri terhadap lingkungan yang tidak
tersebut akan membentuk endospora. Endospora ini sebenarnya adalah spora/struktur yang berdinding tebal, pembentukannya terjadi di dalam sel bakteri. Endospora ini tahan terhadap panas dengan batas sekitar 120° C. Jika kondisi telah membaik, maka endospora akan bisa tumbuh menjadi bakteri seperti semula.