• Tidak ada hasil yang ditemukan

STIKes Nurliana Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STIKes Nurliana Medan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL STIKNA :

JURNAL SAINS, TEKNOLOGI, FARMASI DAN

KESEHATAN

Volume 1, Nomor 1, Mei 2017

e-ISSN 2579-7603

(2)

JURNAL STIKNA : Jurnal Sains, Teknologi, Farmasi & Kesehatan

Vol.1, No.1, Mei 2017 e-ISSN 2579-7603

DAFTAR ISI

NO JUDUL HAL

1

Pemeriksaan

(

Muhammad Taufik, Harlem Marpaung, Jamahir Gultom, Saur Lumban

Narkotika

Menggunakan

Sampel

Urine

Raja)

1-10

2 Analisis Cepat Methamphetamin pada RambutMenggunakan Gas Kromatografi Spekstroskopi Massa (Zul Alfian,Pengguna Sabu Sabu Harlem Marpaung, dan Muhammad Taufik)

11-19

3 Studi Waktu Mati (tO) dan Indeks Retensi Kovats Menggunakan Kolom

Kapiler Altech 10 Meter pada kromatografi Gas (Mahmudi) 20-30 4 Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasiendi Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan 2015 (Novita Sari Br.

Barus)

31-40

5 Determinan Efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan

(Arifa Masyitah Panjaitan) 41-49

6 Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene, dan Alat Pelindung Diri (Apd)Dengan Gangguan Kelainan Kulit Pada Petugas Pengangkut Sampah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016 (Khodijah Tussolihin Dalimunthe)

50-60

7

Perbedaan Pengetahuan dan Keberadaan Jentik Sebelum dan Setelah Dilakukan Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Modifikasi Ovitrap pada Siswa SD Di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2016 (Vina Anggina Hutasuhut)

61-71

8 Upaya Pencegahan Dampak Mengangkat pada Pekerja Batubata di DesaKaranganyar Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2016 (Velly Fazri Sinaga)

72-82

9 Penggunaan dan Pemanfaatan Kembali Limbah Batubara sebagai MaterialBangunan (Saur Lumbanraja, Zul Alfian, Dede Ibrahim Muthawali) 83-94

10 Prilaku Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita AutismeDi Pusat Pelatihan Anak Autisme Pelita Kasih (Heni Triana) 95-105

11 Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Ekstraksi terhadap Total Mikroba padaEsktraksi Belimbing Wuluh sebagai Pengawet Ikan Kembung

(

(Rastrelliger kanagurta))(Mariany Razali)(

(3)

JURNAL STIKNA : Jurnal Sains, Teknologi, Farmasi & Kesehatan

Vol.1, No.1, Mei 2017 e-ISSN 2579-7603

Jurnal Stikna diterbitkan setahun dua kali oleh STIKes Nurliana Medan, melingkupi berbagai bidang ilmu dalam bidang Sains, Teknologi, Farmasi dan Kesehatan.

Penasehat

Ketua STIKes Nurliana Medan

Ketua Redaksi Mahmudi, S.Si, M.Si

Wakil Redaksi

dr. Novita Sari Br. Barus, M.Kes

Editor

Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc, Apt Dr. Muhammad Taufik, M. Si.

Dr. Rudi Kartika, M. Si. Dr. Binawati Ginting, M.Si

Dr. Ir. Desi Ardilla, M. Si.

Diterbitkan Oleh : STIKes Nurliana Medan www. http://jurnal.stikna.ac.id

(4)

JURNAL STIKNA :

JURNAL SAINS, TEKNOLOGI, FARMASI DAN KESEHATAN Volume 1, Nomor 1, Mei 2017

e-ISSN 2579-7603

Determinan Efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Padangsidimpuan

Arifa Masyitah Panjaitan

Prodi IKM STIKes Nurliana (STIKNA) Medan Email : panjaitanarifa@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pencapaian indikator Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan yang belum memenuhi standar Departemen Kesehatan. Pada tahun 2014 nilai BOR adalah 75,3%, LOS 5 hari, TOI 2 hari, dan BTO 59 kali. Jenis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancar a mendalam dan memanfaatkan data sekunder yang tersedia di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan gambaran efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan belum efisien. Meski demikian, pada tahun 2014 terjadi peningkatan BOR yang signifikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah kepemimpinan yang tidak efektif, budaya organisasi yang individualis, keterlibatan dokter yang membaik seiring berlakunya BPJS, pegawai yang terampil di bidang masing-masing, dan manajemen keuangan yang belum BLUD. Untuk dapat meningkatkan efisiensi, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas melalui komitmen dan peningkatan mutu layanan.

Kata Kunci : Efisiensi, Grafik Barber Johnson ABSTRACT

The research constitutes a background for the achievement indicator of the Regional General Hospital Padangsidimpuan which is still below the standard of the Department of Health. In, 2014 the BOR (Bed Occupation Rate) value was 75% LOS (Length of Stay) was 5 days, TOI (Turn Over Internal) was 2 days, and BTO (Bed Turn Over) was 59 times. This research used qualitative approach. The data were gathered by conducting in-depth interviews and used secondary data from the hospital. The result of the research showed that the Regional General Hospital Padangsidimpuan was not efficient. However, in 2014 there was significant in BOR. The factors that influenced the hospital efficiency were effective leadership, individualistic cultural organization, better doctors’ the involvement by the effectiveness of BPJS (Social Security Providing Board), skillfull employees in their respective field, and non BLUD (Regional Public Service Agency) financial management. It is recommended that the hospital management have commitment to increase its service quality and efficiency by paying attention to the factors above.

(5)

Determinan Efisiensi Rumah Sakit otter.... (Arifa Masyitah Panjaitan)

42

PENDAHULUAN

Derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan. Sarana kesehatan terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan dan institusi pendidikan kesehatan milik pemerintah yang menghasilkan tenaga kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari puskesmas, Rumah Sakit, dan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) (Kemenkes RI, 2014). Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan (Rustiyanto, 2010).

Kesenjangan dalam kualitas, keamanan, keadilan, dan akses adalah ciri khas pelayanan kesehatan saat ini. Pemerintah mencari cara untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi dari pelayanan kesehatan, dan mengalokasikan sumber daya untuk meningkatkan nilai dari pelayanan kesehatan (Health Research & Educational Trust, 2008). Penilaian efisiensi rumah sakit pada dasarnya menilai efisiensi pelayanan medik yang berkaitan dengan pemanfaatan tempat tidur yang tersedia di rumah sakit serta efisiensi pemanfaatan penunjang medik rumah sakit. Penilaian efisiensi rumah sakit salah satunya dapat menggunakan grafik Barber Johnson. Grafik Barber Johnson sebagai salah satu indikator pengelolaan rumah sakit adalah suatu pengetahuan yang belum banyak diinformasikan dan tampaknya diperlukan oleh pengelola-pengelola rumah sakit dalam menyusun perencanaan maupun pengambilan kebijakan, di samping itu grafik Barber Johnson merupakan salah satu prasyarat penilaian oleh Tim Akreditasi Rumah Sakit (Hartono, 1991).

Empat indikator tersebut akan digunakan untuk membuat Grafik Barber Johnson yang berguna untuk membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur, memonitor

(6)

Determinan Efisiensi Rumah Sakit otter.... (Arifa Masyitah Panjaitan)

perkembangan target efisiensi penggunaan tempat tidur, serta membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur antar unit (Sudra, 2010). Rumah sakit dapat dikatakan efisien bila BOR, LOS, TOI, BTO berada di area efisien Barber Johnson, yaitu BOR >75%, LOS > 3, TOI : 1-3 hari, dan BTO < 80 (Respati; dkk, 2001).

Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan adalah salah satu Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan yang didirikan pada tahun 1937. Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan merupakan Rumah Sakit Umum Kelas B Non Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.316/MENKES/SK/IV/1999 pada tanggal 23 April 1999.

Menurut Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2014, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan pada tahun 2012, BOR sebesar 46,9%, LOS sebesar 4 hari, TOI sebesar 4 hari, dan BTO sebesar 48 kali. Pada tahun 2013, BOR sebesar 49,2%, LOS sebesar 4 hari, TOI sebesar 4 hari, dan BTO sebesar 47 kali. Pada tahun 2014, BOR sebesar 75,3%, LOS sebesar 5 hari, TOI sebesar 2 hari, dan BTO sebesar 59 kali. Berdasarkan data tersebut berarti nilai BOR, LOS, TOI, dan BTO belum memenuhi standar ideal Grafik Barber Johnson seperti yang telah ditetapkan oleh Depkes (2005), yaitu BOR ideal 60-85%, LOS ideal 6-9 hari, TOI 1-3 hari, dan BTO 40-50 kali. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan. Menurut Hurst & Williams (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi rumah sakit adalah kepemimpinan yang efektif, budaya organisasi, keterlibatan dokter, keterampilan dan keterlibatan pegawai. Selain dari faktor-faktor tersebut, manajemen keuangan juga salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi rumah sakit.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian adalah bagaimana efisiensi dengan menggunakan Grafik Barber Johnson, Apakah kepemimpinan yang efektif, budaya organisasi, keterlibatan dokter, keterampilan dan keterlibatan pegawai, dan manajemen keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepemimpinan yang efektif, budaya organisasi, keterlibatan dokter, keterampilan dan keterlibatan pegawai, dan manajemen keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2014.

(7)

Determinan Efisiensi Rumah Sakit otter.... (Arifa Masyitah Panjaitan)

44

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah kualitatif (qualitative research). yang bertujuan menganalisis kepemimpinan yang efektif, budaya organisasi, keterlibatan dokter, keterampilan dan keterlibatan staf, dan manajemen keuangan merupakan determinan efisiensi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan.

Tempat Penelitian

Penelitian di laksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai informan adalah Direktur, Wakil Direktur Bidang Komite Klinik dan Diklat, Kepala Bagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi, Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan, Kepala Seksi Keperawatan II, serta Pelaksana Bagian Kepegawaian.

HASIL DAN DISKUSI

Efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan

Efisiensi rumah sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan diperoleh informasi mengenai acuan bagi pihak rumah sakit mengenai efisiensi adalah berdasarkan pelayanan yang sesuai dengan aturan-aturan SOP yang ada di rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan tidak menggunakan penilaian Grafik Barber Johnson sebagai acuan dalam menentukan nilai efisiensi di rumah sakit, meskipun dapat ditemukan nilai-nilai indikator BOR, LOS, TOI, dan BTO di bagian rekam medik. Hal ini dikarenakan pihak rumah sakit belum memahami konsep Barber Johnson sebagai acuan untuk menilai efisiensi rumah sakit. Ditandai dengan penghitungan nilai-nilai indikator BOR, LOS, TOI, dan BTO yang kurang akurat, dan tidak adanya grafik Barber Johnson di profil rumah sakit. Ini bisa disebabkan karena ketidaktahuan pegawai rumah sakit mengenai konsep Barber Johnson, serta tidak adanya pelatihan mengenai itu.

Bedasarkan keempat indikator BOR, LOS, TOI, dan BTO dapat digambarkan efisiensi RSUD Kota Padangsidimpuan ke dalam bentuk Grafik Barber Johnson sebagai berikut.

(8)

Determinan Efisiensi Rumah Sakit otter.... (Arifa Masyitah Panjaitan)

Gambar 1. Grafik Barber Johnson RSUD Kota Padangsidimpuan

Grafik di atas menggambarkan bahwa secara umum RSUD Kota Padangsidimpuan belum efisien, hal ini terlihat dari titik efisiensi tahun 2012, 2013, dan 2014 tidak berada di dalam daerah efisien, yaitu daerah yang dibatasi BOR ≥75% dan TOI 1-3 hari. Meskipun demikian, nilai BOR RSUD Kota Padangsidimpuan telah mengalami kenaikan yang signifikan, sehingga memenuhi nilai ideal BOR rumah sakit. Pada tahun 2012-2014 BOR meningkat sebesar 28,4% menunjukkan bahwa bertambahnya jumlah permintaan tempat tidur, LOS berkisar 3-5 hari belum memenuhi standar ideal, TOI menurun sebesar 3 hari berbanding terbalik dengan BOR, di mana TOI menurun maka ada peningkatan BOR yang menunjukkan bahwa bertambahnya permintaan tempat tidur, hal ini juga menunjukkan organisasi yang baik, BTO meningkat sebesar 11 kali menunjukkan bahwa bertambahnya frekuensi penggunanaan tempat tidur karena kurangnya jumlah tempat tidur yang tersedia di rumah sakit tersebut.

Kepemimpinan yang Efektif

Hasil wawancara dengan sumber informasi tentang kepemimpinan efektif di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan, antara lain:

“Memang kalau kita lihat keadaan, kunjungan, baik BOR segala macamnya menaik ya.” (SI1)

“Pemantauan pegawai tidak dilakukan secara langsung, melainkan berjenjang.

(9)

Determinan Efisiensi Rumah Sakit otter.... (Arifa Masyitah Panjaitan)

46

“Penekanan memang ada, bagi pegawai yang kinerjanya tidak dapat mencapai target yang ditetapkan. Ya pasti lembur jika kerjaan yang dikasih belum selesai”

(SI1).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan memimpin pegawainya untuk meningkatkan efesiensi rumah sakit. yaitu BOR yang meningkat. Kepemimpinan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan belum dapat dikatakan sebagai kepemimpinan yang efektif karena masih ada rasa paksaan bagi pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Sesuai dengan pendapat Badeni (2014), bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan keinginan pemimpin, di mana efektivitas kepemimpinan diukur dengan adanya kesediaan orang lain untuk berperilaku sesuai dengan tujuan pemimpin dan organisasi tanpa ada rasa paksaan.

Budaya Organisasi

Hasil wawancara kepada sumber informasi mengenai budaya organisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan, antara lain:

“Dalam rapat diberikan kesempatan untuk berpendapat, apalagi pendapatnya itu

bagus untuk rumah sakit” (SI6)

“Setiap pegawai sudah mengetahui tugas mereka masing-masing, tapi ya begitulah

kadang-kadang kurang koordinasi sehingga lebih terlihat individual lah dalam bekerja.” (SI2)

“Motivasi kerja diupayakan, disampaikan dalam setiap pertemuan.” (SI1)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan adalah adanya kebebasan berpendapat dan berinovasi, individualisme pegawai, serta motivasi yang baik. Sifat individualisme dari pegawai di rumah sakit ini akan mengakibatkan keterlambatan administrasi di rumah sakit, kurang baiknya perencanaan dan pemberian pelayanan terhadap pasien. Budaya organisasi yang buruk akan mempengaruhi LOS dan BTO rumah sakit.

Keterlibatan Dokter

Hasil wawancara dengan sumber informasi tentang keterlibatan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan, antara lain:

(10)

Determinan Efisiensi Rumah Sakit otter.... (Arifa Masyitah Panjaitan)

“Semenjak diberlakukan BPJS, maka kinerja dokter semakin membaik karena ada sanksi yang mengikat” (SI4)

“Dengan adanya BPJS, semangat kerja dokter itu lebih meningkat. Oleh karena

itu, dokter menjadi termotivasi untuk memberikan pelayanan yang bagus, sehingga pasien mau berkunjung kemari” (SI1).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterlibatan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi rumah sakit. Dengan berlakunya BPJS di rumah sakit ini, maka kinerja dokter semakin membaik sehingga berdampak dengan kunjungan pasien yang semakin bertambah. Dengan meningkatnya angka kunjungan, maka BOR rumah sakit juga meningkat.

Keterampilan dan Keterlibatan Staf

Hasil wawancara dengan sumber informasi tentang keterampilan dan keterlibatan staf di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan, antara lain:

“Untuk keseluruhan sih ditempatkan sesuai bidangnya, tapi ada juga yang

ditempatkan di bagian yang sekiranya mereka mampu.” (SI2)

“Perawat tetap dibagi setiap ruangan. Jadi sudah ada tugas masing-masing di ruangan mereka. Misalnya IGD, sudah pasti mampu menangani tugas di IGD.” (SI5)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan dan keterlibatan pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan dapat dikatakan baik dalam bidang masing-masing. SDM yang baik akan meningkatkan efisiensi rumah sakit.

Manajemen Keuangan

Hasil wawancara dengan sumber informasi tentang manajemen keuangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan, antara lain:

“Kalau untuk target 2014 itu pendapatannya adalah Rp. 16.964.400.000,00,

sedangkan realisasi pendapatannya adalah Rp.29.099.264.374,00.” (SI3)

“Kalau untuk anggaran belanja, targetnya adalah Rp. 49.305.931.476,00, realisasinya adalah Rp. 47.151.652.611,00.” (SI3)

Hasil penelitian menunjukkan target anggaran pendapatan pada tahun 2014 adalah 16.964.400.000,00 dan realisasi anggaran pendapatannya adalah 29.099.264.774,00. Dengan demikian, perkembangan target anggaran pendapatan dengan realisasi anggaran pada tahun

(11)

Determinan Efisiensi Rumah Sakit otter.... (Arifa Masyitah Panjaitan)

48

2014 melebihi target mencapai 171,53%. Untuk target anggaran belanja, baik belanja langsung dan tidak langsung pada tahun 2014 adalah 49.305.931.476,00, sedangkan realisasinya adalah 47.151.652.611,00. Dengan demikian, anggaran belanja secara umum terdapat efisiensi di dalam penggunaan anggaran belanja sebesar 95,63%. Jadi, secara umum manajemen keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan berhasil menggunakan anggaran operasional dengan baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan adalah secara umum efisiensi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan masih belum efisien, meskipun sudah ada peningkatan BOR rumah sakit. Lama rata-rata pasien dirawat atau Length of Stay (LOS) di bawah 6 hari, hal ini menunjukkan pelayanan belum optimal. Standar normal LOS adalah 6-9 hari (Departemen Kesehatan, 2005). LOS di bawah standar ini dikarenakan banyaknya pasien yang dirujuk akibat kurangnya sarana prasarana rumah sakit dan keterbatasan kemampuan pelayanan, keterbatasan tenaga dokter spesialis, keterlambatan administrasi rumah sakit, dan kurang baiknya pemberian pelayanan terhadap pasien. Pasien dirawat yang keluar hidup/mati per tempat tidur selama setahun atau Bed Turn Over (BTO) sangat tinggi, bahkan untuk tahun 2014 adalah 59 kali. Hal ini diakibatkan oleh jumlah tempat tidur yang terbatas bila dibandingkan dengan tingginya angka kunjungan rumah sakit, tidak meratanya permintaan kelas tempat tidur, keterlambatan administrasi, serta LOS yang rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Aidil, J. 2007. Analisa Tingkat Efisiensi untuk Meningkatkan Produktivitas Instalasi Rawat Inap (IRNA) dengan Menggunakan Metode Data Development Analysis (DEA)(Studi Kasus di RSUD Wilayah Karesidenan Madiun). Fakultas Teknologi Industri Industri UPN Veteran, Jawa Timur.

Alchusna, R.A; Susilaningrum, D. 2012. Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal SAINS dan Seni ITS 1: 219-223. Surabaya.

Badeni. 2014. Kepemimpinan & Perilaku Organisasi. Alfabeta. Bandung.

Cahyani, N; Akbar, M.S; Susilaningrum, D. 2012. Kajian Tentang Tingkat Efisiensi Rumah Sakit Umum Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur Menggunakan Metode PCA-DEA. Jurnal Sains dan Seni ITS 1. Surabaya.

(12)

Determinan Efisiensi Rumah Sakit otter.... (Arifa Masyitah Panjaitan)

Cohen, A. 2003. Multiple Commitment in the Workplace An Integrative Approach. Lawrence Erlbaum Associate, Inc. New Jersey.

Cresswell, J.W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. SAGE Publications, Inc. California.

Departemen Kesehatan RI. 1998. Rapat Kerja Kesehatan Nasional. Jakarta.

Fahruroji, A; Darajat, T.M. 2013. Sarana Bantu Dokter Keliling Studi Lokasi Desa Mata Gara. Inosains Vol.8 No.1. Jakarta.

Hartono, D., 1991. Indikator Penampilan Penilaian Rumah Sakit. Cermin Dunia Kedokteran 71 : 20-23. Jakarta.

Jemadi. 2000. Menilai Efisiensi Rumah Sakit dengan Grafik Barber Johnson. Majalah FKM Universitas Sumatera Utara 6: 54-58. Medan.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta. Martono; Harjito, A. 2008. Manajemen Keuangan. Ekonesia. Yogyakarta.

Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. Mulyadi. 2004. Manajemen Kinerja Keuangan Rumah Sakit. Gadjah Mada Press.

Yogyakarta.

Nigam, A. 2014. Improving Hospital Efficiency: A Process Model of Organizational Change Commitments. Medical Care Research and Review 71(1) : 21-42. London. Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed.Rev. Jakarta : Rineka Cipta. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2013. Acuan (Tarif) Jasa Medik Dokter. Jakarta. Peraturan Daerah Kota Padangsidimpuan Nomor 04 Tahun 2010 Tentang Retribusi Jasa

Umum.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.

Pohan, I.S. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan. EGC. Jakarta.

(13)

Alamat Editor

STIKes Nurliana (STIKNA) Medan

Jalan Rumah Sakit Haji Medan– Medan Estate 20237

Telp : 061-6637572, Fax 061-6639516

stikesnurliana@yahoo.com &

stikesnurliana2014@gmail.com

http://jurnal.stikna.ac.id

Gambar

Gambar 1. Grafik Barber Johnson RSUD Kota Padangsidimpuan

Referensi

Dokumen terkait

I ni bagi saya adalah petanda PAS akan menemui 'ajalnya' setelah terjebak dengan 'pakatan ahzab' bersama dengan Parti Keadilan Rakyat (PKR) dan DAP untuk menjatuhkan Kerajaan

Ragam hias yang sangat banyak dari suku Melayu Riau biasanya digunakan dalam ukiran dan kerajinan tangan, dalam penulisan ini berkosentrasi pada perancangan dan pengembangan

Berdasarkan uji deskriptif didapatkan prosentase karakteristik tingkat pengelolaan emosi marah rendah pada sopir bus AKDP trayek Tegal di UPT terminal Purwokerto dengan

Berdasar latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Extension terhadap Brand Equity produk Samsung di Surabaya. Penelitian ini

penelitian menunjukkan ada pengaruh secara parsial antara Kualitas Pelayanan, Harga, terhadap Kepuasan Konsumen sedangkan Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap Kepuasan

casei hasil isolasi dari susu kerbau yang telah terfermentasi untuk tumbuh pada garam empedu dengan konsentrasi yang dikondisikan seperti pada saluran pencernaan

Pada pemerintahan tradisional, kekuasaan yang langsung diperoleh melalui pengangkatan adalah penobatan putra mahkota (pangeran) menjadi raja di suatu kerajaan

Dengan kata lain, biaya tetap per jam tidak berubah jam tidak berubah dengan perubahan jam kerja tiap tahun dari pemakaian dengan perubahan jam kerja tiap tahun dari pemakaian alat