• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penyusunan RDTRK bab 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Penyusunan RDTRK bab 4"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

BAB IV

REN

RENCANA TA

CANA TATA RUANG W

TA RUANG WILA

ILAYAH KOTA /

YAH KOTA /

REN

RENCANA

CANA UMU

UMUM TATA

M TATA RUANG

RUANG

KA

KAWASAN PE

WASAN PERKOT

RKOTAA

AAN

N

4.1. Umum 4.1. Umum

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan

Kawasan Perkotaan, berdasarkan pasal 22 ayat (1) UU No. 24/1992, berdasarkan pasal 22 ayat (1) UU No. 24/1992 tentang Penataan Ruang, merupakan rencana umum tata ruang sebagai tentang Penataan Ruang, merupakan rencana umum tata ruang sebagai penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi atau Rencana Tata penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi atau Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan ke dalam strategi pelaksanaan Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan ke dalam strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kota/Kawasan Perkotaan. Rencana Umum Tata pemanfaatan ruang wilayah Kota/Kawasan Perkotaan. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan adalah kebijaksanaan yang Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan adalah kebijaksanaan yang menetapkan lokasi dari kawasan yang harus dilindungi dan dibudidayakan menetapkan lokasi dari kawasan yang harus dilindungi dan dibudidayakan serta wilayah yang akan diprioritaskan pengembangannya dalam jangka serta wilayah yang akan diprioritaskan pengembangannya dalam jangka wa

waktu ktu perencanaan.perencanaan.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan merupakan rencana Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan merupakan rencana pemanfaatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan yang disusun untuk pemanfaatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan yang disusun untuk menjaga keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka penyusunan menjaga keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka penyusunan dan pengendalian program-program pembangunan perkotaan dalam jangka dan pengendalian program-program pembangunan perkotaan dalam jangka panjang. Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan merupakan panjang. Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.

bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.

Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan adalah

Ruang Kawasan Perkotaan adalah10 tahun10 tahun..

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan dituangkan ke dalam peta dengan ketelitian skala

Perkotaan dituangkan ke dalam peta dengan ketelitian skala 1: 50.0001: 50.000 hingga

hingga 1: 20.000.1: 20.000.

4.2

4.2 Fungsi Fungsi RencanaRencana Fungsi

Fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata RuangRencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan adalah untuk:

Kawasan Perkotaan adalah untuk:

• menjaga konsistensi perkembangan Kota/Kawasan Perkotaan denganmenjaga konsistensi perkembangan Kota/Kawasan Perkotaan dengan

strategi perkotaan nasional dan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah strategi perkotaan nasional dan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi dalam jangka panjang;

Propinsi dalam jangka panjang;

 ______________________________________________________________________   ______________________________________________________________________ 

(2)

• menciptakan keserasian perkembangan kota dengan wilayah sekitarnya;menciptakan keserasian perkembangan kota dengan wilayah sekitarnya; •

• menciptakan keterpaduan pembangunan sektoral dan daerah.menciptakan keterpaduan pembangunan sektoral dan daerah.

4.3

4.3 Manfaat Manfaat RencanaRencana

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan adalah sebagai pedoman untuk:

Perkotaan adalah sebagai pedoman untuk:

• Perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di WilayahPerumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di Wilayah

Kota/Kaw

Kota/Kawasan asan Perkotaan;Perkotaan;

• Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembanganMewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan

dan keserasian antar sektor; dan keserasian antar sektor;

• Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah dan atauPenetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah dan atau

masyarakat di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan (rujukan bagi penerbitan masyarakat di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan (rujukan bagi penerbitan ijin lokasi bagi pembangunan);

ijin lokasi bagi pembangunan);

• Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan di wilayahPenyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan di wilayah

Kota dan Wilayah Kabupaten; Kota dan Wilayah Kabupaten;

• Pemanfaatan ruang bagi kegiatan pembangunan.Pemanfaatan ruang bagi kegiatan pembangunan.

4.4

4.4 Muatan Muatan RencanaRencana

Adapun muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Adapun muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan, meliputi:

Ruang Kawasan Perkotaan, meliputi: 1

1.. Tujuan pemanfaatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan untukTujuan pemanfaatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan; peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan; 2

2.. Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang Wilayah Kota/KawasanRencana struktur dan pola pemanfaatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Pe

Perkotaan, rkotaan, mmeliputieliputi:: a

a.. Struktur pemanfaatan ruang yang meliputi distribusi penduduk,Struktur pemanfaatan ruang yang meliputi distribusi penduduk, sistem kegiatan pembangunan dan sistem pusat-pusat pelayanan sistem kegiatan pembangunan dan sistem pusat-pusat pelayanan permukiman perkotaan termasuk pusat pelayanan koleksi dan permukiman perkotaan termasuk pusat pelayanan koleksi dan distribusi; sistem prasarana transportasi; sistem telekomunikasi, distribusi; sistem prasarana transportasi; sistem telekomunikasi, sistem energi, sistem prasarana pengelolaan lingkungan termasuk sistem energi, sistem prasarana pengelolaan lingkungan termasuk sistem pengairan;

sistem pengairan; b

b.. Pola pemPola pemanfaatan ruang yananfaatan ruang yang mg melieliputi puti kawkawasan asan lilindung, kawndung, kawasanasan permukiman, kawasan jasa (perniagaan, pemerintahan, permukiman, kawasan jasa (perniagaan, pemerintahan, transportasi, pariwisata,dll), kawasan perindustrian.

transportasi, pariwisata,dll), kawasan perindustrian. 3

3.. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan PerkotaanRencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan mencakup upaya:

mencakup upaya: a

a.. pengelolaan kawasan lindung dan budidaya;pengelolaan kawasan lindung dan budidaya; b

b.. pengelolaan kawasan fungsional perkotaan, dan kawasan tertentu;pengelolaan kawasan fungsional perkotaan, dan kawasan tertentu; c

c.. pengembangan kawasan yang diprioritaskan dalam jangka waktupengembangan kawasan yang diprioritaskan dalam jangka waktu perencanaan, termasuk kawasan tertentu;

perencanaan, termasuk kawasan tertentu;

 ______________________________________________________________________   ______________________________________________________________________ 

(3)

d

d.. penatagunaan tanah, air, udara dan sumber daya lainnya denganpenatagunaan tanah, air, udara dan sumber daya lainnya dengan memperhatikan keterpaduan sumber daya alam dengan sumber  memperhatikan keterpaduan sumber daya alam dengan sumber  daya buatan;

daya buatan; e

e.. pengembangan sistem kegiatan pembangunan dan sistem pusat-pengembangan sistem kegiatan pembangunan dan sistem pusat-pusat

pusat pelayanan pelayanan permpermukiman ukiman perkotaan; perkotaan; sistsistem em prasaranaprasarana transportasi; sistem telekomunikasi, sistem energi, sistem prasarana transportasi; sistem telekomunikasi, sistem energi, sistem prasarana pengelolaan lingkungan termasuk sistem pengairan (penanganan, pengelolaan lingkungan termasuk sistem pengairan (penanganan, pentahapan dan prioritas pengembangan yang ditujukan untuk pentahapan dan prioritas pengembangan yang ditujukan untuk perwujudan struktur pemanfatan ruang Wilayah Kota/Kawasan perwujudan struktur pemanfatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan).

Perkotaan). 4

4.. Pedoman pengendalian pembangunan wilayah kota/kawasanPedoman pengendalian pembangunan wilayah kota/kawasan perkotaan, meliputi:

perkotaan, meliputi: a

a.. Pedoman perijinan pemanfaatan ruang/pengembangan WilayahPedoman perijinan pemanfaatan ruang/pengembangan Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan bagi kegiatan pembangunan di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan bagi kegiatan pembangunan di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan (pedoman pemberian ijin lokasi);

Kota/Kawasan Perkotaan (pedoman pemberian ijin lokasi); b

b.. Pedoman pemberian kompensasi, serta pemberian insentif danPedoman pemberian kompensasi, serta pemberian insentif dan pengenaan dis-insentif di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan;

pengenaan dis-insentif di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan; c

c.. Pedoman pengawasan (pelaporan, pemantauan, dan evaluasi) danPedoman pengawasan (pelaporan, pemantauan, dan evaluasi) dan penertiban (termasuk pengenaan sanksi) pemanfaatan ruang di penertiban (termasuk pengenaan sanksi) pemanfaatan ruang di W

Wililayah Kota/ayah Kota/KawKawasan Perkotaan.asan Perkotaan.

4.5.

4.5. ProsProses es PerencanaanPerencanaan

Dalam penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, ditempuh Dalam penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, ditempuh langkah-langkah penentuan arah pengembangan, identifikasi potensi dan masalah langkah penentuan arah pengembangan, identifikasi potensi dan masalah pembangunan, perumusan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan pembangunan, perumusan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, dan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, dan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan (

Perkotaan (lihlihat Gambar 4.1at Gambar 4.1)).. 1.

1. PePenentuan nentuan arah pengembanganarah pengembangan

Dalam menentukan arah pengembangan Wilayah Kota/Kawasan Dalam menentukan arah pengembangan Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan dilakukan pula penentuan batas wilayah perencanaan. Perkotaan dilakukan pula penentuan batas wilayah perencanaan. Dalam hal Daerah Kota, wilayah perencanaan adalah dalam batas Dalam hal Daerah Kota, wilayah perencanaan adalah dalam batas administrasi Daerah Kota tersebut; sedangkan bagi Daerah Kabupaten, administrasi Daerah Kota tersebut; sedangkan bagi Daerah Kabupaten, batas Kawasan Perkotaan ditentukan berdasarkan kriteria yang batas Kawasan Perkotaan ditentukan berdasarkan kriteria yang berlaku. Selain itu diperlukan peninjauan terhadap aspek ekonomi, berlaku. Selain itu diperlukan peninjauan terhadap aspek ekonomi, sosial, budaya, daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta sosial, budaya, daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta fungsi pertahanan keamanan.

fungsi pertahanan keamanan. 2.

2. IdeIdentifikntifikasi potasi pot ensi dan ensi dan masamasalah pembangunanlah pembangunan

Mengidentifikasikan berbagai potensi dan masalah pembangunan Mengidentifikasikan berbagai potensi dan masalah pembangunan dalam suatu wilayah perencanaan (Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan) dalam suatu wilayah perencanaan (Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan)  ______________________________________________________________________   ______________________________________________________________________ 

(4)

untuk mewujudkan keterpaduan, keseimbangan, dan keserasian untuk mewujudkan keterpaduan, keseimbangan, dan keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka penyusunan dan pembangunan antar sektor dalam rangka penyusunan dan pengendalian program-program pembangunan kota/kawasan perkotaan pengendalian program-program pembangunan kota/kawasan perkotaan  jangka panjang.

 jangka panjang.

Dalam melakukan kegiatan identifikasi permasalahan di kawasan Dalam melakukan kegiatan identifikasi permasalahan di kawasan perkotaan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan;

perkotaan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan; a.

a. Perkembangan Perkembangan sosial-kependudukan;sosial-kependudukan;

Dimaksudkan untuk melihat gambaran kegiatan sosial Dimaksudkan untuk melihat gambaran kegiatan sosial kependudukan, baik tingkat pertumbuhan penduduk, ukuran kependudukan, baik tingkat pertumbuhan penduduk, ukuran keluarga, budaya atau aktivitas sosial penduduk termasuk tradisi, keluarga, budaya atau aktivitas sosial penduduk termasuk tradisi, serta pergerakan penduduk (migrasi) yang mencerminkan daya tarik serta pergerakan penduduk (migrasi) yang mencerminkan daya tarik kawasan.

kawasan. b.

b. Prospek Prospek pertumbuhan pertumbuhan ekonomi;ekonomi;

Dimaksudkan untuk melihat gambaran sektor-sektor pendorong Dimaksudkan untuk melihat gambaran sektor-sektor pendorong perkembangan ekonomi dan tingkat perkembangannya yang dapat perkembangan ekonomi dan tingkat perkembangannya yang dapat dilihat dari faktor ketenagakerjaan, PDRB, kegiatan usaha dan dilihat dari faktor ketenagakerjaan, PDRB, kegiatan usaha dan perkembangan penggunaan tanah dan produktivitasnya.

perkembangan penggunaan tanah dan produktivitasnya. c.

c. Daya Daya dukung dukung fisik fisik dan dan lingkungan;lingkungan;

Dimaksudkan untuk melihat kemampuan fisik dan lingkungan Dimaksudkan untuk melihat kemampuan fisik dan lingkungan perkotaan dalam mendukung pengembangan yang akan terjadi perkotaan dalam mendukung pengembangan yang akan terjadi maupun yang ada pada saat ini. Termasuk diantaranya adalah maupun yang ada pada saat ini. Termasuk diantaranya adalah untuk mengidentifikasikan lahan-lahan potensial bagi untuk mengidentifikasikan lahan-lahan potensial bagi pengembangan selanjutnya. Informasi yang dibutuhkan bagi pengembangan selanjutnya. Informasi yang dibutuhkan bagi keperluan tersebut antara lain:

keperluan tersebut antara lain:

• Kondisi tata guna tanah (penggunaan tanah);Kondisi tata guna tanah (penggunaan tanah); •

• Kondisi bentang alam kawasan;Kondisi bentang alam kawasan; •

• LokaLokasi si geogeografis;grafis; •

• Sumber daya air;Sumber daya air; •

• Kondisi lingkungan yang tergambarkan dari kondisi topografi danKondisi lingkungan yang tergambarkan dari kondisi topografi dan

pola drainase; pola drainase;

• Sensitivitas kawasan terhadap lingkungan, bencana alam danSensitivitas kawasan terhadap lingkungan, bencana alam dan

kegempaan; kegempaan;

• Status dan nilai tanah;Status dan nilai tanah; •

• Ijin lokasi, dll.Ijin lokasi, dll.

d.

d. Daya Daya dukung dukung prasarana dan prasarana dan fasilitas fasilitas perkotaan;perkotaan;

Dimaksudkan untuk melihat kondisi tingkat pelayanan prasarana Dimaksudkan untuk melihat kondisi tingkat pelayanan prasarana dan sarana perkotaan bagi kebutuhan aktivitas penduduk perkotaan dan sarana perkotaan bagi kebutuhan aktivitas penduduk perkotaan dalam menunjang fungsi dan peran kawasan di wilayah perkotaan. dalam menunjang fungsi dan peran kawasan di wilayah perkotaan. Informasi yang dibutuhkan bagi keperluan ini antara lain:

Informasi yang dibutuhkan bagi keperluan ini antara lain:

• Jenis infrastruktur perkotaan;Jenis infrastruktur perkotaan;

 ______________________________________________________________________   ______________________________________________________________________ 

(5)

• JangkauaJangkauan n pelayanan;pelayanan; •

• Jumlah penduduk yang terlayani;Jumlah penduduk yang terlayani; •

• Kapasitas pelayanan.Kapasitas pelayanan.

Dengan informasi tersebut, diharapkan dapat diformulasikan kondisi Dengan informasi tersebut, diharapkan dapat diformulasikan kondisi kaw

kawasan asan terutterutamama yaa yang mng menyangkut keseenyangkut keserasian rasian dan dan keterpaduanketerpaduan pengembangan kawasan perkotaan, antara pengembangan kota inti pengembangan kawasan perkotaan, antara pengembangan kota inti dan pusat-pusat aktivitas maupun wilayah pengaruhnya. Formulasi dan pusat-pusat aktivitas maupun wilayah pengaruhnya. Formulasi kondisi kawasan tersebut mencakup permasalahan, potensi, peluang, kondisi kawasan tersebut mencakup permasalahan, potensi, peluang, serta tantangan yang ada maupun kecenderungan yang akan datang. serta tantangan yang ada maupun kecenderungan yang akan datang. 3.

3. Perumusan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/KawasanPerumusan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, mencakup kegiatan:

Perkotaan, mencakup kegiatan: a.

a. Perumusan Perumusan visi, misi, visi, misi, dan dan tujuan tujuan pembangunan pembangunan wilayahwilayah kota/kawasan perkotaan;

kota/kawasan perkotaan; yang dilakukan berdasarkan hasil analisisyang dilakukan berdasarkan hasil analisis di atas.

di atas. b.

b. Perkiraan Perkiraan Kebutuhan Kebutuhan PengembanganPengembangan

Tujuan pengembangan dijabarkan ke dalam perkiraan kebutuhan Tujuan pengembangan dijabarkan ke dalam perkiraan kebutuhan pengembangan fungsional pusat-pusat dan kawasan serta pengembangan fungsional pusat-pusat dan kawasan serta kebutuhan keterkaitan fungsional pusat-pusat dan wilayah kebutuhan keterkaitan fungsional pusat-pusat dan wilayah pengaruhnya yang meliputi:

pengaruhnya yang meliputi:

-- Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan;Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan; -- Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan;Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan; -- Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi perkotaan;Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi perkotaan; -- Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan;Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan;

 kebukebutuhan ekstensifituhan ekstensifikasi;kasi;

 kebutuhan intensifikasi;kebutuhan intensifikasi;

 perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan.perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan. -- Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan.Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan. c.

c. Perumusan Rencana Perumusan Rencana Tata Tata Ruang Wilayah Ruang Wilayah Kota/Kawasan PerkotaanKota/Kawasan Perkotaan Tahap akhir dari proses perencanaan tata ruang wilayah Tahap akhir dari proses perencanaan tata ruang wilayah kota/kawasan perkotaan, adalah perumusan rencana yang kota/kawasan perkotaan, adalah perumusan rencana yang merupakan pengejawantahan dari tujuan pengembangan serta merupakan pengejawantahan dari tujuan pengembangan serta perkiraan kebutuhan pengembangan. Dengan demikian rencana perkiraan kebutuhan pengembangan. Dengan demikian rencana umum ini akan merupakan pedoman bagi hasil pencapaian tujuan umum ini akan merupakan pedoman bagi hasil pencapaian tujuan pengembangan yang telah berhasil diformulasikan.

pengembangan yang telah berhasil diformulasikan.

Rencana umum ini merupakan acuan pengembangan kawasan Rencana umum ini merupakan acuan pengembangan kawasan perkotaan, yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman bagi perkotaan, yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman bagi perencanaan tata ruang kota, khususnya bagi perumusan visi perencanaan tata ruang kota, khususnya bagi perumusan visi pengembangan kota secara individu.

pengembangan kota secara individu.

 ______________________________________________________________________   ______________________________________________________________________ 

(6)

4.

4. PePenetapan rencana tata rnetapan rencana tata r uanguang

Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang Wilayah Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan Kota/Kawasan Perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dalam bentuk Peraturan Daerah Kota/Kabupaten. rencana tata ruang dalam bentuk Peraturan Daerah Kota/Kabupaten.

Dalam rangka mengakomodasikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat Dalam rangka mengakomodasikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan perkotaan, terutama untuk menjamin terwujudnya dalam pengembangan perkotaan, terutama untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan masyarakat perkotaan; hak dan kewajiban masyarakat kota kesejahteraan masyarakat perkotaan; hak dan kewajiban masyarakat kota harus tercermin dalam proses perencanaan.

harus tercermin dalam proses perencanaan. Masyarakat berhak untuk berperan serta

Masyarakat berhak untuk berperan serta dalam penyusunan rencana tatadalam penyusunan rencana tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang Wilayah ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan.

Kota/Kawasan Perkotaan. Masyarakat berkewajiban berperan sertaMasyarakat berkewajiban berperan serta dalamdalam memelihara kualitas ruang dan berkewajiban menaati rencana tata ruang memelihara kualitas ruang dan berkewajiban menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Dengan demikian, produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan merupakan hasil kesepakatan seluruh pelaku pembangunan Perkotaan merupakan hasil kesepakatan seluruh pelaku pembangunan ((stakeholdersstakeholders), termasuk masyarakat.), termasuk masyarakat.

Peranserta masyarakat dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Peranserta masyarakat dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kaw

Kota/Kawasan asan perkotaan perkotaan mmenganut enganut asas-asas asas-asas demdemokratiokratis, s, kesetaraankesetaraan gender, dan keterbukaan. Pendekatan ini merupakan dasar bagi pendekatan gender, dan keterbukaan. Pendekatan ini merupakan dasar bagi pendekatan ““community driven planningcommunity driven planning” yang menjadikan masyarakat sebagai penentu” yang menjadikan masyarakat sebagai penentu dan pemerintah sebagai fasilitatornya. Sejalan dengan proses penyusunan dan pemerintah sebagai fasilitatornya. Sejalan dengan proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan yang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan yang iteratif iteratif , maka, maka keterlibatan masyarakat ada pada setiap proses tersebut dan selalu tanggap keterlibatan masyarakat ada pada setiap proses tersebut dan selalu tanggap dan mengikuti setiap dinamika dan perkembangan di dalam masyarakat. dan mengikuti setiap dinamika dan perkembangan di dalam masyarakat. Peranserta masyarakat dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Peranserta masyarakat dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan dapat diwujudkan dalam bentuk pengajuan usul, Kota/Kawasan Perkotaan dapat diwujudkan dalam bentuk pengajuan usul, memberi saran, atau mengajukan keberatan kepada pemerintah. Dalam memberi saran, atau mengajukan keberatan kepada pemerintah. Dalam mengajukan usul, memberikan saran, atau mengajukan keberatan kepada mengajukan usul, memberikan saran, atau mengajukan keberatan kepada pemerintah dalam rangka penataan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan pemerintah dalam rangka penataan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan dapat dilakukan melalui pembentukan forum kota, asosiasi profesi, media dapat dilakukan melalui pembentukan forum kota, asosiasi profesi, media massa, LSM, lembaga formal kemasyarakatan (sampai tingkat lembaga massa, LSM, lembaga formal kemasyarakatan (sampai tingkat lembaga perw

perwakilan akilan rakyat).rakyat).

 ______________________________________________________________________   ______________________________________________________________________ 

(7)

 _________________________________________________________________________________________________________________   _________________________________________________________________________________________________________________  IV IV --77 Gambar 4.1 Gambar 4.1 Bagan Alir

Bagan Alir PePenyunyusunan Rencana Umum Tata Ruasunan Rencana Umum Tata Ruang Kng Kawasan Pawasan Perkoterkotaaaann

R T R W N R T R W N R T R W P R T R W P

RENCANA STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN  RENCANA STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN 

• Arahan pengelolaan kawasan lindung dan budidayaArahan pengelolaan kawasan lindung dan budidaya •

• Arahan pengembangan sistem prasarana dan sarana primerArahan pengembangan sistem prasarana dan sarana primer •

• Arahan kebijaksanaan TGA, TGU DAN SDA lainnyaArahan kebijaksanaan TGA, TGU DAN SDA lainnya

IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA PEMBANGUNAN KOTA FORMULASI VISI FORMULASI VISI PEMBANGUNAN KOTA PEMBANGUNAN KOTA

RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN  RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN 

Rumusan kondisi yang akan datang: Rumusan kondisi yang akan datang:

• Estimasi kebutuhan dan peluangEstimasi kebutuhan dan peluang

pengembangan kota pengembangan kota

• Estimasi Estimasi hubungan hubungan fungsionalfungsional

kawasan kota kawasan kota

RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN PERKOTAAN  RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN PERKOTAAN  RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN  RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN 

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA

• Pengelolaan kawasan lindung dan Pengelolaan kawasan lindung dan budidayabudidaya •

• Pengelolaan kawasan tertentuPengelolaan kawasan tertentu •

• Sistem prasarana dan sarana sekunder TGT, TGU dan SDA lainnyaSistem prasarana dan sarana sekunder TGT, TGU dan SDA lainnya •

• Pentahapan dan prioritas pengembangan utk perwujudan strukturPentahapan dan prioritas pengembangan utk perwujudan struktur

pemanfaatan ruang kota pemanfaatan ruang kota

(8)

4.6

4.6. . Produk Produk ReRencanancana

Produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan, adalah sebagai berikut:

Kawasan Perkotaan, adalah sebagai berikut: 4.6.1

4.6.1 Tujuan PemanfaataTujuan Pemanfaatan Ruang n Ruang Wilayah KotWilayah Kot a/Kaa/Kawasan Perkotwasan Perkotaaaann 4.6.2

4.6.2 Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang WilayahRencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan

Kota/Kawasan Perkotaan

Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Wilayah Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Wilayah  A.

 A.

Kota/Kawasan Perkotaan Kota/Kawasan Perkotaan

1.

1. Arahan Arahan PePengembangan ngembangan dan dan DistriDistribusi busi PePendudnduduk uk 

Arahan distribusi penduduk merupakan perkiraan jumlah Arahan distribusi penduduk merupakan perkiraan jumlah penduduk Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan hingga akhir tahun penduduk Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan hingga akhir tahun perencanaan yang selanjutnya dirinci dalam distribusi pada perencanaan yang selanjutnya dirinci dalam distribusi pada setiap kawasan, sesuai dengan daya dukungnya.

setiap kawasan, sesuai dengan daya dukungnya. 1) Ma

1) Materi yang diatuteri yang diatu r r 

Distribusi penduduk sampai dengan akhir tahun perencanaan. Distribusi penduduk sampai dengan akhir tahun perencanaan. 2) Kedalama

2) Kedalaman materi yang diatun materi yang diatur r 

Jumlah penduduk kota pada akhir tahun perencanaan yang Jumlah penduduk kota pada akhir tahun perencanaan yang dirinci dalam unit-unit lingkungan atau yang mempunyai dirinci dalam unit-unit lingkungan atau yang mempunyai wilayah setingkat kelurahan.

wilayah setingkat kelurahan.

3) Pengelompokan materi yang diatur  3) Pengelompokan materi yang diatur 

Distribusi penduduk tiap unit lingkungan dan kepadatan Distribusi penduduk tiap unit lingkungan dan kepadatan penduduk pada setiap kawasan permukiman.

penduduk pada setiap kawasan permukiman.

2.

2. ReRencanncana a SistSistem em Pusat Pusat Pelayanan Pelayanan PerkotPerkotaan aan 

Rencana ini merupakan susunan yang diharapkan dari Rencana ini merupakan susunan yang diharapkan dari unsur-unsur pembentuk rona lingkungan alam perkotaan, lingkungan unsur pembentuk rona lingkungan alam perkotaan, lingkungan sosial perkotaan, dan lingkungan buatan perkotaan yang secara sosial perkotaan, dan lingkungan buatan perkotaan yang secara hirarkis dan struktural berhubungan satu sama lain membentuk hirarkis dan struktural berhubungan satu sama lain membentuk tata ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan

tata ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan (lihat Gambar 4.2(lihat Gambar 4.2 dan 4.3)

dan 4.3); yang meliputi distribusi penduduk per unit permukiman; yang meliputi distribusi penduduk per unit permukiman perkotaan, dan sebaran pusat-pusat pelayanan perkotaan (fungsi perkotaan, dan sebaran pusat-pusat pelayanan perkotaan (fungsi primer dan sekunder).

primer dan sekunder). 1) Ma

1) Materi yang diatuteri yang diatu r r 

Distribusi pusat-pusat pelayanan perkotaan (fungsi primer dan Distribusi pusat-pusat pelayanan perkotaan (fungsi primer dan sekunder termasuk pusat-pusat permukiman perkotaan); sekunder termasuk pusat-pusat permukiman perkotaan);

(9)

distribusi penduduk per unit-unit pelayanan sampai dengan distribusi penduduk per unit-unit pelayanan sampai dengan akhir tahun perencanaan.

akhir tahun perencanaan. 2) Kedalama

2) Kedalaman materi yang diatun materi yang diatur r 

• Distribusi pusat-pusat pelayanan perkotaan dirinci sampaiDistribusi pusat-pusat pelayanan perkotaan dirinci sampai

pusat pelayanan lingkungan permukiman perkotaan; pusat pelayanan lingkungan permukiman perkotaan;

• Distribusi jumlah penduduk wilayah kota/kawasanDistribusi jumlah penduduk wilayah kota/kawasan

perkotaan pada akhir tahun perencanaan dirinci dalam perkotaan pada akhir tahun perencanaan dirinci dalam unit-unit lingkungan atau setingkat kelurahan.

unit lingkungan atau setingkat kelurahan. 3) Pengelompokan materi yang diatur 

3) Pengelompokan materi yang diatur 

• Perdagangan yang terdiri dari:Perdagangan yang terdiri dari:

--

perdagangan skala regional;perdagangan skala regional;

--

perdagangan skala kota;perdagangan skala kota;

--

perdagangan skala sebagian kota atau lokal.perdagangan skala sebagian kota atau lokal.

• Pendidikan yang terdiri dari:Pendidikan yang terdiri dari:

--

perguperguruan tiruan tinggnggi;i;

--

sekolah lanjutan tingkat atas;sekolah lanjutan tingkat atas;

--

sekolah lanjutan tingkat pertama;sekolah lanjutan tingkat pertama;

--

sekolah dasar.sekolah dasar.

• Pelayanan kesehatan yang terdiri dari:Pelayanan kesehatan yang terdiri dari:

--

rumah sakit umum kelas A;rumah sakit umum kelas A;

--

rumah sakit umum kelas B;rumah sakit umum kelas B;

--

rumah sakit umum kelas C;rumah sakit umum kelas C;

--

rumah sakit umum kelas D;rumah sakit umum kelas D;

--

pusat kesehatan masyarakat pembantu.pusat kesehatan masyarakat pembantu.

• Pelayanan rekreasi dan atau olah raga yang terdiri dari:Pelayanan rekreasi dan atau olah raga yang terdiri dari:

--

pelayanan skala kota;pelayanan skala kota;

(10)

Gambar 4.2 Gambar 4.2

CONTOH Rencana Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota CONTOH Rencana Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota

(11)

Gambar 4.3 Gambar 4.3

CONTOH Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan CONTOH Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan

(12)

Gambar 4.4 Gambar 4.4

CONTOH Rencana Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten CONTOH Rencana Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten

(13)

3.

3. ReRencana ncana Sistem Sistem JaringJaringan an TransporTransportasi tasi 

1) Ma

1) Materi yang diatuteri yang diatu r r 

Sistem jaringan pergerakan dan prasarana penunjang bagi Sistem jaringan pergerakan dan prasarana penunjang bagi angkutan jalan raya, angkutan kereta api, angkutan laut, angkutan jalan raya, angkutan kereta api, angkutan laut, angkutan sungai, danau dan penyeberangan serta angkutan angkutan sungai, danau dan penyeberangan serta angkutan udara.

udara. 2) Kedalama

2) Kedalaman materi yang diatun materi yang diatur r 

• Jalan raya meliputi seluruh sistem primer, jaringan arteriJalan raya meliputi seluruh sistem primer, jaringan arteri

sekunder dan kolektor sekunder; sekunder dan kolektor sekunder;

• Angkutan sungai sampai dengan jaringan sekunder;Angkutan sungai sampai dengan jaringan sekunder; •

• Pergerakan lainnya meliputi seluruh sistem pergerakan.Pergerakan lainnya meliputi seluruh sistem pergerakan.

3) Pengelompokan materi yang diatur  3) Pengelompokan materi yang diatur 

a

a.. Angkutan jalan raya, terdiri dari:Angkutan jalan raya, terdiri dari:

• Jaringan arteri sekunder, jaringan kolektor sekunder,Jaringan arteri sekunder, jaringan kolektor sekunder,

sistem primer; sistem primer;

• Terminal Terminal angkutan angkutan barang, barang, terminal terminal angkutanangkutan

penumpang skala regional, terminal angkutan penumpang skala regional, terminal angkutan penumpang kota sampai dengan terminal madya;

penumpang kota sampai dengan terminal madya;

• Trayek angkutan umum penumpang dan mikro busTrayek angkutan umum penumpang dan mikro bus

penumpang, lintasan angkutan barang dan ternak. penumpang, lintasan angkutan barang dan ternak. b

b.. Angkutan kereta api, terdiri dari:Angkutan kereta api, terdiri dari:

• Jaringan jalan kereta api;Jaringan jalan kereta api; •

• Stasiun kereta api;Stasiun kereta api; •

• Depo atau balai yasa.Depo atau balai yasa.

c

c.. Angkutan laut, terdiri dari:Angkutan laut, terdiri dari:

• Pelabuhan laut;Pelabuhan laut; •

• Jalur Jalur pelayaranpelayaran..

d

d.. Angkutan sungai, danau dan penyeberangan, terdiri dari:Angkutan sungai, danau dan penyeberangan, terdiri dari:

• Pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan;Pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan; •

• Jalur pelayaran sungai.Jalur pelayaran sungai.

e

e.. Angkutan udara, terdiri dari:Angkutan udara, terdiri dari:

• Bandar udara;Bandar udara; •

• Jalur aman terbang (Jalur aman terbang (conicle surfaceconicle surface).).

4.

4. Rencana Sistem Jaringan Utilitas (telekomunikasi, energi,Rencana Sistem Jaringan Utilitas (telekomunikasi, energi, pengairan, prasarana pengelolaan lingkungan)

pengairan, prasarana pengelolaan lingkungan)

1) Ma

1) Materi yang diatuteri yang diatu r r 

Sistem jaringan utilitas dalam Wilayah Kota/Kawasan Sistem jaringan utilitas dalam Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan sampai dengan akhir tahun perencanaan.

(14)

2) Kedalama

2) Kedalaman materi yang diatun materi yang diatur r 

•  jaringan telepon, sampai dengan jaringan sistem sekunder; jaringan telepon, sampai dengan jaringan sistem sekunder; •

•  jaringan listrik, sampai dengan jaringan transmisi tegangan jaringan listrik, sampai dengan jaringan transmisi tegangan

menengah; menengah;

•  jaringan gas, sampai dengan jaringan distribusi utama; jaringan gas, sampai dengan jaringan distribusi utama; •

•   jaringan air bersih, sampai dengan saluran distribusi  jaringan air bersih, sampai dengan saluran distribusi

sekunder; sekunder;

•  jaringan air hujan, sampai dengan saluran sekunder; jaringan air hujan, sampai dengan saluran sekunder; •

•  jaringan air limbah, sampai dengan saluran sekunder; jaringan air limbah, sampai dengan saluran sekunder; •

•   jaringan pembuangan sampah kota, sampai tempat  jaringan pembuangan sampah kota, sampai tempat

pembuangan sekunder. pembuangan sekunder.

3) Pengelompokan materi yang diatur: 3) Pengelompokan materi yang diatur:

a

a.. Sistem saluran telepon, terdiri dari:Sistem saluran telepon, terdiri dari:

• Stasiun telepon otomat;Stasiun telepon otomat; •

• Saluran primer;Saluran primer; •

• Rumah kabel;Rumah kabel; •

• Saluran sekunder.Saluran sekunder.

b

b.. SisteSistem jaringm jaringan listrian listrik, tk, terdiri dari:erdiri dari:

• Bangunan pembangkit;Bangunan pembangkit; •

• Gardu induk ekstra tinggi;Gardu induk ekstra tinggi; •

• Gardu induk;Gardu induk; •

• Saluran udara tegangan ekstra tinggi;Saluran udara tegangan ekstra tinggi; •

• Saluran udara tegangan tinggi;Saluran udara tegangan tinggi; •

• Jaringan transmisi menengah.Jaringan transmisi menengah.

c

c.. Sistem jaringan gas, terdiri dari:Sistem jaringan gas, terdiri dari:

• Pabrik gas;Pabrik gas; •

• Seluruh jaringan gas.Seluruh jaringan gas.

d

d.. Sistem penyediaan air bersih terdiri dari:Sistem penyediaan air bersih terdiri dari:

• Bangunan pengambil air baku;Bangunan pengambil air baku; •

• Saluran atau pipa transmisi air baku;Saluran atau pipa transmisi air baku; •

• Instalasi produksi;Instalasi produksi; •

• Pipa transmisi air bersih utama;Pipa transmisi air bersih utama; •

• Pipa transmisi air bersih sekunder;Pipa transmisi air bersih sekunder; •

• Bak penampung;Bak penampung; •

• Pipa distribusi utama;Pipa distribusi utama; •

• Pipa distribusi sekunder.Pipa distribusi sekunder.

e

e.. Sistem pembuangan air hujan, terdiri dari:Sistem pembuangan air hujan, terdiri dari:

• Saluran primer;Saluran primer; •

• Saluran sekunder;Saluran sekunder; •

(15)

f.

f. Sistem pembuangan air limbah, terdiri dari:Sistem pembuangan air limbah, terdiri dari:

• Saluran primer;Saluran primer; •

• Saluran sekunder;Saluran sekunder; •

• Bangunan pengolahan;Bangunan pengolahan; •

• Waduk penampungan.Waduk penampungan.

g

g.. Sistem persampahan, terdiri dari:Sistem persampahan, terdiri dari:

• Tempat pembuangan akhir;Tempat pembuangan akhir; •

• Bangunan pengolahan sampah;Bangunan pengolahan sampah; •

• Penampungan sementara.Penampungan sementara.

B.

B. Rencana Rencana Pola PPola Pemanfaaemanfaatan Ruang Wtan Ruang Wilayah Kota/Kawasanilayah Kota/Kawasan Perkotaan

Perkotaan

Rencana pola pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan merupakan Rencana pola pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan merupakan bentuk

bentuk pempemanfaatan ruang Wanfaatan ruang Wililayah Kayah Kota/ota/KawKawasan Pasan Perkotaan yangerkotaan yang menggambarkan ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia dan menggambarkan ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam.

atau kegiatan alam. 1)

1) MaMateri yang teri yang diatur diatur 

Lokasi dan luas lahan untuk kegiatan primer (mempunyai jangkauan Lokasi dan luas lahan untuk kegiatan primer (mempunyai jangkauan regional) maupun sekunder (mempunyai jangkauan pelayanan regional) maupun sekunder (mempunyai jangkauan pelayanan lokal/kota) sampai dengan akhir tahun perencanaan.

lokal/kota) sampai dengan akhir tahun perencanaan. 2)

2) Kedalaman Kedalaman materi yang materi yang diatur diatur 

Pemanfaatan ruang yang dirinci dalam kawasan-kawasan. Pemanfaatan ruang yang dirinci dalam kawasan-kawasan. 3)

3) PePengelompngelomp okan maokan materi yang teri yang diatur diatur  a

a.. Kawasan Budidaya PerkotaanKawasan Budidaya Perkotaan, meliputi:, meliputi:

• Perumahan dan permukiman;Perumahan dan permukiman; •

• Perdagangan regional atau grosir, kota atau eceran, jasaPerdagangan regional atau grosir, kota atau eceran, jasa

penginapan atau perhotelan; penginapan atau perhotelan;

• Industri tanpa pencemaran, dan yang potensial mencemariIndustri tanpa pencemaran, dan yang potensial mencemari

udara dan atau air dan atau suara; udara dan atau air dan atau suara;

• Pendidikan, kesehatan, peribadatan, rekreasi dan atauPendidikan, kesehatan, peribadatan, rekreasi dan atau

olahraga, dan fasilitas sosial lainnya; olahraga, dan fasilitas sosial lainnya;

• Perkantoran pemerintah dan niaga;Perkantoran pemerintah dan niaga; •

• Terminal angkutan jalan raya baik untuk penumpang atauTerminal angkutan jalan raya baik untuk penumpang atau

barang, stasiun kereta api, pelabuhan sungai, pelabuhan barang, stasiun kereta api, pelabuhan sungai, pelabuhan danau, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, bandar  danau, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, bandar  udara, dan sarana transportasi lainnya;

udara, dan sarana transportasi lainnya;

• Pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan,Pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan,

perikanan; perikanan;

• Taman pemakaman umum, taman pemakaman pahlawan;Taman pemakaman umum, taman pemakaman pahlawan; •

(16)

b

b.. Kawasan LindungKawasan Lindung, meliputi:, meliputi:

• Kawasan resapan air dan kawasan yang memberikanKawasan resapan air dan kawasan yang memberikan

perlindungan bagi kawasan bawahan lainnya; perlindungan bagi kawasan bawahan lainnya;

• Sempadan pantai, sungai, sekitar danau dan waduk, sekitar Sempadan pantai, sungai, sekitar danau dan waduk, sekitar 

mata air, dan kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau; mata air, dan kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau;

• Cagar alam/pelestarian alam, dan suaka margasatwa;Cagar alam/pelestarian alam, dan suaka margasatwa; •

• Taman hutan raya, dan taman wisata alam lainnya;Taman hutan raya, dan taman wisata alam lainnya; •

• Kawasan cagar budaya;Kawasan cagar budaya; •

• Kawasan rawan letusan gunung berapi, rawan gempa, rawanKawasan rawan letusan gunung berapi, rawan gempa, rawan

tanah longsor, rawan gelombang pasang dan rawan banjir. tanah longsor, rawan gelombang pasang dan rawan banjir. 4.6.3

4.6.3 ReRencana Pengelolaan Kawasancana Pengelolaan Kawasan Lin Lindunndung, Budig, Budi daya Pedaya Perkotrkotaaaan, dann, dan Kawasan Te

Kawasan Tertentrtentuu Re

Rencana ncana PePengelolngelol aaaan n Kawasan PerkotKawasan Perkotaaaann  A.

 A.

Rencana ini mencakup rencana penanganan lingkungan Rencana ini mencakup rencana penanganan lingkungan perkotaan, arahan kepadatan bangunan, dan arahan ketinggian perkotaan, arahan kepadatan bangunan, dan arahan ketinggian bangunan.

bangunan.

1.

1. ReRencana ncana PePenanganan nanganan LinLingkungkungan gan Kota Kota 

1) Ma

1) Materi yang diatuteri yang diatu r r 

Jenis penanganan lingkungan dan jaringan pergerakan serta Jenis penanganan lingkungan dan jaringan pergerakan serta utilitas untuk tiap unit lingkungan dan atau kawasan yang akan utilitas untuk tiap unit lingkungan dan atau kawasan yang akan dilaksanakan dalam kota.

dilaksanakan dalam kota. 2) Kedalama

2) Kedalaman materi yang diatun materi yang diatur r 

Ketentuan umum intensitas penanganan (tinggi, sedang, Ketentuan umum intensitas penanganan (tinggi, sedang, rendah/ringan)

rendah/ringan)

3) Pengelompokan materi yang diatur  3) Pengelompokan materi yang diatur 

• Rencana pengembangan lingkungan/kawasan baru,Rencana pengembangan lingkungan/kawasan baru,

kawasan yang dikonversi, kawasan yang diremajakan, kawasan yang dikonversi, kawasan yang diremajakan, kawasan

kawasanresettlementresettlement, dsb;, dsb;

• Rencana kawasan yang dikembangkan dengan metodaRencana kawasan yang dikembangkan dengan metoda

konsolidasi tanah perkotaan,

konsolidasi tanah perkotaan, guided land developmentguided land development, dll;, dll;

• Rencana jaringan pergerakan dan atau utilitas kawasanRencana jaringan pergerakan dan atau utilitas kawasan

yang akan diperbaiki; yang akan diperbaiki;

• Rencana jaringan pergerakan dan atau utilitas kawasanRencana jaringan pergerakan dan atau utilitas kawasan

yang akan diperbaharui, dll. yang akan diperbaharui, dll.

(17)

2.

2. Arahan Arahan Kepadatan Kepadatan Bangunan Bangunan 

Arahan kepadatan yang akan dikembangkan terkait dengan Arahan kepadatan yang akan dikembangkan terkait dengan aktifitas Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan terutama ketentuan aktifitas Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan terutama ketentuan tutupan l

tutupan lahanahan.. 1) Ma

1) Materi yang diatuteri yang diatu r r  Perband

Perbandingan ingan luas luas lahan lahan yang yang terttertutup utup (bangunan (bangunan dandan prasarana serta lainnya seperti : jalan, perparkiran, dll) dalam prasarana serta lainnya seperti : jalan, perparkiran, dll) dalam tiap unit lingkungan dan atau kawasan dengan luas kawasan tiap unit lingkungan dan atau kawasan dengan luas kawasan ((land coverageland coverage))..

2)

2) Kedalaman materi yang diatur Kedalaman materi yang diatur 

Kepadatan bangunan yang dirinci berdasarkan tiap Kepadatan bangunan yang dirinci berdasarkan tiap kawasan-kawasan peruntukan.

kawasan peruntukan.

3) Pengelompokan materi yang diatur  3) Pengelompokan materi yang diatur 

• Unit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatanUnit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatan

sangat tinggi (lebih besar dari 75%); sangat tinggi (lebih besar dari 75%);

• Unit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatan tinggiUnit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatan tinggi

(60% - 75%); (60% - 75%);

• Unit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatanUnit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatan

menengah (45 % - 60%); menengah (45 % - 60%);

• Unit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatanUnit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatan

rendah (30% - 45 %); rendah (30% - 45 %);

• Unit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatanUnit lingkungan dan atau kawasan dengan kepadatan

sangat rendah (30%). sangat rendah (30%).

3.

3. Arahan Arahan KetingKetinggian gian Bangunan Bangunan 

1) Ma

1) Materi yang diatuteri yang diatu r r 

Arahan ketinggian bangunan untuk setiap kawasan kota, Arahan ketinggian bangunan untuk setiap kawasan kota, sesuai dengan daya dukung kawasan.

sesuai dengan daya dukung kawasan. 2) Kedalama

2) Kedalaman materi yang diatun materi yang diatur r 

Arahan ketinggian bangunan yang dirinci untuk setiap unit Arahan ketinggian bangunan yang dirinci untuk setiap unit lingkungan dan atau kawasan.

lingkungan dan atau kawasan.

4.

4. Rencana Penatagunaan Tanah, Air, Udara dan Sumber Daya Rencana Penatagunaan Tanah, Air, Udara dan Sumber Daya  lainnya dengan memperhatikan keterpaduan sumber daya  lainnya dengan memperhatikan keterpaduan sumber daya  alam dengan sumber daya buatan.

alam dengan sumber daya buatan.

Rencana penatagunaan tanah, air, udara, dan sumber daya alam Rencana penatagunaan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya yang memperhatikan keterpaduan sumber daya manusia lainnya yang memperhatikan keterpaduan sumber daya manusia dan sumber daya buatan; mencakup penguasaan, penggunaan dan sumber daya buatan; mencakup penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber daya alam dan pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara, lainnya yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara,

(18)

dan sumber daya alam lainnya (termasuk arahan baku mutu dan sumber daya alam lainnya (termasuk arahan baku mutu udara, air; pemanfaatan udara bagi jalur penebangan dan udara, air; pemanfaatan udara bagi jalur penebangan dan komunikasi; pemanfaatan air dan penggunaannya)

komunikasi; pemanfaatan air dan penggunaannya)

a. Pengelo

a. Pengelolaan Tata Guna Tanah laan Tata Guna Tanah 

1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Pengelolaan tata guna tanah mencakup penguasaan, Pengelolaan tata guna tanah mencakup penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah perkotaan yang penggunaan, dan pemanfaatan tanah perkotaan yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah.

berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah. 2)

2) Kedalaman materi yang diatur Kedalaman materi yang diatur 

Pengaturan penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan Pengaturan penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah perkotaan untuk kawasan-kawasan fungsional yang tanah perkotaan untuk kawasan-kawasan fungsional yang ditetapkan bentuk penanganannya (kawasan yang ditetapkan bentuk penanganannya (kawasan yang dipercepat perkembangannya, dan kawasan yang dibatasi dipercepat perkembangannya, dan kawasan yang dibatasi perkembangannya).

perkembangannya). 3)

3) Pengelompokan materi yang diatur Pengelompokan materi yang diatur 

Dikelompokkan menurut metoda pengelolaannya (misalnya Dikelompokkan menurut metoda pengelolaannya (misalnya konsolidasi tanah perkotaan,

konsolidasi tanah perkotaan, guided land developmentguided land development,, reklamasi pantai, dll).

reklamasi pantai, dll).

b. Pengelolaan Tata Guna Air  b. Pengelolaan Tata Guna Air 

1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Pengelolaan tata guna air mencakup penguasaan, Pengelolaan tata guna air mencakup penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan air di Wilayah penggunaan, dan pemanfaatan air di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan yang berwujud konsolidasi Kota/Kawasan Perkotaan yang berwujud konsolidasi pemanfaatan air.

pemanfaatan air. 2)

2) Kedalaman materi yang diatur Kedalaman materi yang diatur 

Pengaturan penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan Pengaturan penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan air bagi pemenuhan kebutuhan kegiatan kawasan-kawasan air bagi pemenuhan kebutuhan kegiatan kawasan-kawasan fungsional di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, sampai fungsional di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, sampai dengan penetapan zonasi pengelolaan dan pemanfaatan dengan penetapan zonasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air perkotaan (air permukaan dan air tanah). sumber daya air perkotaan (air permukaan dan air tanah). 3)

3) Pengelompokan materi yang diatur Pengelompokan materi yang diatur 

Pengaturan penguasaan, pemanfaatan dan penggunaan Pengaturan penguasaan, pemanfaatan dan penggunaan sumber daya air, termasuk penentuan baku mutu air, sumber daya air, termasuk penentuan baku mutu air, dikelompokkan berdasarkan kondisi sumber daya air  dikelompokkan berdasarkan kondisi sumber daya air  perkotaan (sungai, danau, situ, waduk, air tanah dangkal, perkotaan (sungai, danau, situ, waduk, air tanah dangkal, air tanah dalam, mata air).

(19)

c. Pengelolaan Tata Guna Udara  c. Pengelolaan Tata Guna Udara 

1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Pengelolaan tata guna udara mencakup penguasaan, Pengelolaan tata guna udara mencakup penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan ruang udara di Wilayah penggunaan, dan pemanfaatan ruang udara di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan yang berwujud konsolidasi Kota/Kawasan Perkotaan yang berwujud konsolidasi pemanfaatan ruang udara, berupa pengaturan ruang udara. pemanfaatan ruang udara, berupa pengaturan ruang udara.

2)

2) Kedalaman materi yang diatur Kedalaman materi yang diatur 

Pengaturan penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan Pengaturan penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan ruang udara bagi pemenuhan kebutuhan kegiatan ruang udara bagi pemenuhan kebutuhan kegiatan kawasan-kawasan fungsional di Wilayah Kota/Kawasan kawasan-kawasan fungsional di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, sampai dengan penetapan zonasi pengelolaan Perkotaan, sampai dengan penetapan zonasi pengelolaan dan pemanfaatan ruang udara.

dan pemanfaatan ruang udara. 3)

3) Pengelompokan materi yang diatur Pengelompokan materi yang diatur 

Pengaturan penguasaan, pemanfaatan dan penggunaan Pengaturan penguasaan, pemanfaatan dan penggunaan ruang udara, berupa pengaturan ruang udara yang ruang udara, berupa pengaturan ruang udara yang dikelompokkan atas pengaturan jalur terbang dan jalur  dikelompokkan atas pengaturan jalur terbang dan jalur  bebas terbang, pengaturan frekuensi komunikasi dan media bebas terbang, pengaturan frekuensi komunikasi dan media elektronik, pengaturan ruang udara yang terkait dengan elektronik, pengaturan ruang udara yang terkait dengan ketinggian bangunan (termasuk keberadaan menara), dan ketinggian bangunan (termasuk keberadaan menara), dan pengaturan baku mutu udara (kebisingan dan polutan). pengaturan baku mutu udara (kebisingan dan polutan).

d.

d. PePengelolngelolaaaan Tata Guna Sn Tata Guna Sumber Daya Alam lainnumber Daya Alam lainnya ya 

Pengelolaan sumber daya alam lainnya yang meliputi sumber  Pengelolaan sumber daya alam lainnya yang meliputi sumber  daya hayati dan non hayati dilakukan sesuai dengan peraturan daya hayati dan non hayati dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

perundang-undangan yang berlaku. Rencana

Rencana pengelolaan kawasan tertentu di pengelolaan kawasan tertentu di perkotperkotaaaann B.

B.

Penanganan lingkungan dan pengaturan bangunan disesuaikan Penanganan lingkungan dan pengaturan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan kawasan tertentu dengan tetap dengan kebutuhan pengelolaan kawasan tertentu dengan tetap menjamin keserasiannya dengan pengelolaan kawasan perkotaan menjamin keserasiannya dengan pengelolaan kawasan perkotaan lainnya.

lainnya.

4.6.4 Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang  4.6.4 Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang 

Pengendalian pemanfaatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan Pengendalian pemanfaatan ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang berdasarkan mekanisme perijinan, terhadap pemanfaatan ruang berdasarkan mekanisme perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, pemberian kompensasi, mekanisme pemberian insentif dan disinsentif, pemberian kompensasi, mekanisme pelaporan, mekanisme pemantauan, mekanisme evaluasi dan pelaporan, mekanisme pemantauan, mekanisme evaluasi dan mekanisme pengenaan sanksi.

(20)

1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Ketentuan-ketentuan yang mencakup perijinan, pengawasan, dan Ketentuan-ketentuan yang mencakup perijinan, pengawasan, dan penertiban di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan.

penertiban di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan. 2)

2) Kedalaman materi yang diatur Kedalaman materi yang diatur 

Kedalaman materi yang diatur meliputi pengaturan tentang Kedalaman materi yang diatur meliputi pengaturan tentang mekanisme perijinan, pengawasan, dan penertiban.

mekanisme perijinan, pengawasan, dan penertiban. 3) Pengelompokan materi yang diatur 

3) Pengelompokan materi yang diatur 

• Mekanisme perijinanMekanisme perijinan sampai dengan pemberian ijin lokasi bagisampai dengan pemberian ijin lokasi bagi

kegiatan perkotaan; kegiatan perkotaan;

• Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif bagi kawasan yangbagi kawasan yang

didorong pengembangannya, serta kawasan yang dibatasi didorong pengembangannya, serta kawasan yang dibatasi pengembangannya;

pengembangannya;

• Mekanisme pemberian kompensasiMekanisme pemberian kompensasi berupa mekanismeberupa mekanisme

penggantian yang diberikan kepada masyarakat pemegang hak penggantian yang diberikan kepada masyarakat pemegang hak atas tanah, hak pengelolaan sumber daya alam seperti hutan, atas tanah, hak pengelolaan sumber daya alam seperti hutan, tambang, bahan galian, kawasan lindung yang mengalami tambang, bahan galian, kawasan lindung yang mengalami kerugian akibat perubahan nilai ruang dan pelaksanaan kerugian akibat perubahan nilai ruang dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang;

pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang;

• Mekanisme pelaporanMekanisme pelaporan mencakup mekanisme pemberianmencakup mekanisme pemberian

informasi secara obyektif mengenai pemanfaatan ruang yang informasi secara obyektif mengenai pemanfaatan ruang yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang; dapat dilakukan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang;

• Mekanisme Mekanisme pemantauanpemantauan yang mencakup pengamatan,yang mencakup pengamatan,

pemeriksaan dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan pemeriksaan dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan lingkungan yang tidak sesuai dan dilakukan oleh instansi yang lingkungan yang tidak sesuai dan dilakukan oleh instansi yang berwenang.

berwenang.

• Mekanisme evaluasiMekanisme evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan kegiatandilakukan untuk menilai kemajuan kegiatan

pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang yang dilakukan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang. yang dilakukan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang.

• Mekanisme pengenaan sanksiMekanisme pengenaan sanksi mencakup sanksi administratif,mencakup sanksi administratif,

pidana dan perdata. pidana dan perdata.

4.7. Legalisasi 4.7. Legalisasi

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota ditetapkan dengan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Rencana Tata Ruang yang Kota tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Rencana Tata Ruang yang telah diperdalam merupakan dokumen peraturan perundangan yang telah diperdalam merupakan dokumen peraturan perundangan yang mengikat secara hukum bagi masyarakat. Rencana Tata Ruang Wilayah mengikat secara hukum bagi masyarakat. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota ini merupakan acuan bagi pembangunan kota.

Kota ini merupakan acuan bagi pembangunan kota.

Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan ditetapkan dengan Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten sebagai bagian dari Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten sebagai bagian dari Peraturan Daerah

(21)

Kabupaten tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang Kabupaten tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang bersangkutan.

bersangkutan.

Dalam hal Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten telah ditetapkan terlebih Dalam hal Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten telah ditetapkan terlebih dahulu menjadi Perda, maka Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan dahulu menjadi Perda, maka Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian dari Kabupaten harus diintegrasikan ke Perkotaan yang merupakan bagian dari Kabupaten harus diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten sebagai bagian dari Perda dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten sebagai bagian dari Perda tersebut.

Gambar

Gambar 4.2Gambar 4.2
Gambar 4.3Gambar 4.3
Gambar 4.4Gambar 4.4

Referensi

Dokumen terkait

Keseriusan itu pun dipuji oleh pihak MUI dan bahkan diharapkan semua produsen di Indonesia mengikuti langkah PT Total Chemindo Loka, yaitu mengurus sertifikasi halal

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak bayam merah terhadap morfologi hipokampus pada model anak mencit pascasapih induk mencit yang terpapar timbal

Pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan, yaitu sekitar 60 hingga 70 persen dari total konsumsi BK ransum, sehubungan ketersediaan pakan hijauan terbatas maka

Nilai-nilai yang unik, kemudian di disain dalam Disain Induk Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025 yang dimaknai sebagai; mengembangkan kemampuan dan membentuk

Indeks untuk lalu lintas yang belok kanan. Jumlah unsure lalu lintas yang

2.4 Model Kesantunan Bahasa Rancangan realiti Yuttha Medai memainkan peranan yang penting dengan memberi kesan kepada pendengar melalui penggunaan bahasa.. Hal ini demikian

struktur menu pada website perlu diperbaharui karena kurangnya menu utama website ini berupa menu wisata yang terdiri dari wisata bahari, wisata alam, wisata

Uji radionuklida gipsum dengan metode LIBS menggunakan objek gipsum berukuran 1 cm × 3 cm dan proteksi radiasi dengan metode jarak menggunakan Surveymeter dengan objek papan