Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KEGIATAN PENYULUHAN DALAM PKPR TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMAN 1 LUBUK DALAM KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA
TAHUN 2013 DATA UMUM RESPONDEN
1. Nama :... 2. Umur :... 3. Kelas :... 4. Agama :... 5. Jenis Kelamin :Laki-Laki/ Perempuan
6. Sumber Informasi Kesehatan (...) Orang Tua
(...) Media cetak (Majalah/buku/surat kabar/brosur) (...) Media elektrinik (televisi, radio)
(...) Internet (...) Telepon genggam (...) Petugas kesehatan (...) Guru (...) Teman (...) Tidak ada 7. Data Pribadi
1. Apakan anda pernah mempunyai pacar? (...) Ya
(...) Tidak
2. Umur berapa anda pertama kali berpacaran? Sebutkan... 3. Apakah sekarang anda memiliki pacar?
4. Apakah keluarga mengetahuinya? (...) Ya
(...) Tidak
A. PENGETAHUAN
1. Apa yang dimaksud dengan remaja?
a. Masa perubahan dari kanak-kanak menjadi dewasa b. Berumur 10-19 tahun dengan perubahan fisik dan psikis. c. Tidak tahu
2. Tanda utama mulai dewasa pada remaja laki-laki adalah? a. Mimpi basah
b. Perubahan suara, alat kelamin membesar, dada menjadi lebih lebar daripada pinggul dan perubahan emosi
c. Tidak tahu
3. Tanda utama mulai dewasa pada remaja perempuan adalah?
a. Tumbuh rambut pada kemaluan dan bagian tubuh tertentu dan membesarnya panggul dan payudara
b. Haid dan Menstruasi c. Tidak tahu
4. Tujuan remaja berpacaran sebenarnya adalah?
a. Bersenang-senang dan gengsi dengan teman yang sudah mempunyai pacar.
b. Menambah semangat belajar dan memenuhi kebutuhan mencintai dan dicintai
c. Tidak tahu
5. Apakah yang dimaksud dengan seksual pranikah? a. Melakukan hubungan seksual sebelum menikah b. Hubungan yang dilakukan sebelum ada ikatan c. Tidak tahu
a. Untuk mengembangkan keturunan, memperoleh kenikmatan, b. Bersenang-senang memperoleh kenikmtan
c. Tidak tahu
7. Apa yang dimaksud dengan ”prilaku seksual” adalah?
a. Pengetahuan bagaimana cara berhubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan
b. Tindakan yang dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan seksual baik itu berpegangan tangan, berpelukan, berciuman dan sampai berhubungan seksual.
c. Tidak tahu
8. Resiko apakah yang dihadapi remaja akibat prilaku seksual pranikah?
a. Kehilangan keperawanan bagi remaja putri dan keperjakaan bagi remaja putra
b. Kehamilan yang tidak diinginkan, dikucilkan dan dikeluarkan dari sekolah
c. Tidak tahu
9. Hal yang menyebabkan remaja terjerumus kedalam berbagai persoalan seksual pranikah?
a. Pengaruh teman sebaya, kurang informasi tentang seks, kurang pengawasan dari orang tua dan pendidikan agama
b. Rasa gengsi dengan teman dan adanya kesempatan untuk melakukan seksual pranikah
c. Tidak tahu
10. Menurut anda, alasan remaja melakukan seksual pranikah?
a. Karena suka dan cinta pada pacar, coba – coba, menganggap seks merupakan bagian dari cinta
b. Karena mereka pelaku yang aktif seksual, dorongan seksual yang tinggi
11. Kehamilan dapat terjadi karena?
a. Bercumbu/ bermesraan antara laki-laki dan perempuan b. Bertemunya sel telur perempuan dan sperma laki-laki c. Tidak tahu
12. Dampak fisik apakah yang ditimbulkan jika remaja melakukan seksual pranikah?
a. Rasa sakit yang kronis, kemandulan, keputihan dan trauma psikologis b. Kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual (PMS) c. Tidak tahu
13. Dampak di masyarakat yang timbul akibat remaja melakukan seksual pranikah saat ini?
a. Dikucilkan, putus sekolah karena hamil, mendapatkan tekanan dan celaan dari masyarakat.
b. Tidak ada dampak yang berarti. c. Tidak tahu
14. Penyakit-penyakit yang diakibatkan karena sering berganti-ganti pasangan? a. HIV/AIDS, Herpes simplek dan mandul
b. HIV/AIDS, Gonore, sifilis dan herpes simplek c. Tidak tahu
15. Berikut ini merupakan cara remaja menghindari seksual pranikah?
a. Hindari pergaulan bebas, mencari pengetahuan kesehatan reproduksi yang benar, berhati-hati dalam memilih teman, tingkatkan ibadah b. Perhatian dari orang tua, tidak berpacaran dan rajin belajar c. Tidak tahu
B. SIKAP
Mohon berikan sikap anda terhadap hal-hal sebagai berikut : (Berikan tanda ceklis (√) dengan masing-masing kotak yang disediakan sesuai jawaban anda).
Petunjuk :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Remaja dianggap belum pantas untuk menerima pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan bersifat seksual
2 Pendidikan seksual di sekolah sangat diperlukan
3 Berciuman (dipipi dan / atau dibibir) dengan pacar boleh dilakukan
4 Melakukan hubungan seksual adalah bukti cinta seseorang kepada lawan jenisnya/pacarnya
5 Agama melarang melakukan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan karena dosa
6 Seks boleh dilakukan remaja sebagai ekspresi cinta yang tulus untuk pasangannya (pacar).
7 Dari pada harus menanggung malu, dianggap ”kampungan” karena masih perawan atau perjaka, maka boleh
melakukan hubungan seks diluar nikah. 8 Seseorang boleh berhubungan seks jika
orang tesebut dan pasangannya telah resmi menikah.
9 Sebagai seorang anak remaja setujukah anda bila orang tua harus lebih meningkatkan pemantauannya terhadap pergaulan anda.
10 Sebagai seorang anak remaja setujukah anda bersikap lebih terbuka dan mau bercerita kepada orang tua anda
Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Seksual Pranikah Pada Remaja
Sasaran : Remaja berusia 15-17 tahun yaitu siswa SMA kelas X Tempat : SMAN 1 Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri Indrapura
Hari/Tanggal : 24 Januari 2013
Waktu : 90 menit
Informan : Petugas Kesehatan Puskesmas Lubuk Dalam A. Latar Belakang
Tinggainya angka kejadian remaja yang melakukan seks pranikah saat ini menjadi salah satu hal yang butuh perhatian lebih dari berbagai pihak yang terkait. Ada banyak hal yang menjadi penyebab remaja terjerumus dalam seks pranikah. Salah satunya masih rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang benar dan tepat, masih banyaknya pihak yang terkait seperti orang tua dan sekolah menganggap tabu persoalan mengenai seks. Banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan kegiatan PKPR yang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang seksual dan kesehatan reproduksi. Kegiatan PKPR salah satunya penyuluhan, konseling dan pelatihan kader remaja baik di sekolah maupun luar sekolah. Di SMAN 1 Lubuk
Dalam kegiatan PKPR yang dilakukan sebatas penyuluhan dan pelatihan kader. Tahun 2011 kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak 3x namun belum memperlihatkan hasil yang optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan adanya peningkatan pengetahuan remaja tentang seks pranikah dan kesehatan reproduksi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, sasaran diharapkan dapat: a. Menjelaskan defenisi remaja dan perubahan yang terjadi pada remaja b. Menjelaskan defenisi dan penyebab seks pranikah pada remaja. c. Menjelaskan dampak seks pranikah pada remaja.
d. Menjelaskan upaya pencegahan seks pranikah pada remaja. C. Sasaran
Sasaran penyuluhan ini adalah remaja kelas X SMAN 1 Lubuk Dalam D. Target
Setelah berakhirnya penyuluhan ini, target yang diharapkan adalah peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang benar khususnya seks pranikah dan bisa menghindari seks pranikah.
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah dengan bantuan media seperti laptop dan Infocus 2. Diskusi/tanya jawab
Lampiran 3
MATERI PENYULUHAN “ KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN SEKS PRANIKAH”
1. Defnisi Remaja
Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti “tumbuh atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescnce berasal dari bahasa Inggris, saat ini mempunyai arti yang cukup luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Sedangkan menurut Piaget mengatakan bahwa masa remaja adalah usia dimana individu mulai berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Individu tidak lagi merasa dibawah tingkatan orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak (Proverawati, 2009).
2. Pembagian Masa Remaja
Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada tida tahap, yaitu:
a. Masa remaja awal (10-12 tahun)
4. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya. 5. Tampak dan merasa ingin bebas.
6. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubunya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak).
7. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis. 8. Timbul perasaan cinta yang mendalam.
9. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang. 10. Berkhayal berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
6. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri. 7. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
8. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya. 9. Dapat mewujudkan perasaan cinta.
10. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak. 3. Perubahan – Perubahan Pada Masa Remaja
a. Perubahan fisik pada masa remaja
Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut: 1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berlangsung dengan organ seks: c. Terjadinya haid pada remaja putri (menarche)
d. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki 2. Tanda-tanda seks sekunder, yaitu:
c. Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, jambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak.
d. Pada remaja putri terjadi perubahan pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan (pubis).
b. Perubahan psikis pada masa remaja
Proses perubahan psikis berlangsung lebih lambat dibanding perubahan fisik, yang meliputi:
1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :
c. Sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa)
d. Aresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, misalnya mudah berkelahi.
2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi: c. Mampu berfikir abstrak, senang memberi kritik,
d. Ingin mencoba hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba. Perilaku ingin mencoba-coba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan pranikah. 4. Seks Pranikah
a) Definisi
Hubungan seks adalah perilaku yang dilakukan sepasang individu karena adanya dorongan seksual dalam bentuk penetrasi penis kedalam vagina. Perilaku ini disebut juga koitus, tetapi ada jga penetrasi ke mulut (oral) atau ke anus (anal). Koitus secara moralitas hanya dilakukan oleh sepasang individu yang telah menikah. Tidak ada satu agama pun yang mengijinkan
b) Penyebab Seks Pranikah
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan hubungan seksual pranikah menurut Aryani (2010) yaitu:
5) Adanya dorongan biologis.
Dorongan biologis untuk melakukan hubungan seksual merupakan insting alamiah dari berfungsinya organ sistem reproduksi dan kerja hormon.
6) Ketidakmampuan mengendalikan dorongan biologis
Kemampuan mengendalikan dorongan biologis dipengaruhi oleh nilai-nilai moral dan keimanan seseorang. Remaja yang memiliki keimanan kuat tidak akan melakukan hubungan seks pranikah, karena mengingat ini merupakan dosa besar yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa.
7) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
Kurangnya pengetahuan atau mempunyai konsep yang salah tentang kesehatan reproduksi pada remaja dapat disebabkan karena masyarakat tempat remaja tumbuh memberikan gambaran sempit tentang kesehatan reproduksi sebagai hubungan seksual. Biasanya topik terkait reproduksi tabu dibicarakan dengan anak remaja. Sehingga saluran informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi menjadi sangat kurang.
8) Adanya kesempatan melakukan hubungan seksual pranikah
Faktor kesempatan melakukan hubungan seks pranikah sangat penting untuk dipertimbangkan. Terbukanya kesempatan pada remaja untuk melakukan
e) Kesibukan orang tua yang menyebabkan kurang perhatian pada remaja. f) Pemberian fasilitas (termasuk uang) pada remaja secara berlebihan..
g) Pergeseran nilai-nilai moral dan etika di masyarakat dapat membuka peluang yang mendukung hubungan seksual pranikah pada remaja.
h) Kemiskinan mendorong terbukanya kesempatan bagi remaja khususnya wanita untuk melakukan hubungan seks pranikah. Karena kemiskinan remaja putri terpaksa bekerja. Namun, sering kali mereka menjadi korban eksploitasi dan mengalami kekerasan seksual.
e. Dampak Seks Pranikah
a. Risiko menderita penyakit menular seksual, misalnya Gonore, Sifilis, HIV/AIDS, herpes simpleks, herpes genitalis dan lain sebagainya. b. Remaja putri berisiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
Bila ini terjadi, maka berisiko terhadap tindakan bila aborsi yang tidak aman dan risiko infeksi atau kematian karena perdarahan. Bila kehamilan diteruskan, maka berisiko melahirkan bayi yang kurang/tidak sehat.
c. Trauma kejiwaan (depresi, rasa rendah diri, dan rasa berdosa karena berzina).
d. Remaja putri yang hamil berisiko kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
f. Upaya Pencegahan Seks Pranikah
tersebut tidak terjadi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Berikut ini adalah beberapa alternatif upaya pencegahan hubungan seks pranikah pada remaja menurut Aryani (2010):
5. Mengurangi besarnya dorongan biologis dengan cara menghindari membaca buku atau melihat film/majalah yang menampilkan gambar yang merangsang nafsu birahi, membiasakan mengenakan pakaian yang sopan dan tidak merangsang serta membuat kelompok-kelompok kegiatan positif dan bermanfaat untuk mengembangkan diri, misalnya: teater, musik, olahraga, bahasa, pramuka, menjahit dan sebagainya.
6. Meningkatkan kemampuan mengendalikan dorongan biologis dengan cara pendidikan agama dan budi pekerti, penerapan hukum- hukum agama dalam kehidupan sehari-hari, menghindari penggunaan narkoba dan orang tua atau guru menjadi model dalam kehidupan sehari-hari, artinya orang tua tidak melakukan hubungan di luar pernikahan, selalu setia pada pasangan dan tidak melakukan perselingkuhan.
7. Membuka informasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Pendidikan kesehatan reproduksi jangan dilihat secara sempit sebagai sekedar hubungan seksual saja. Ini perlu dilaksanakan pada remaja, bahkan bisa dilakukan lebih dini. Penyampaian materi pendidian seks di rumah sebaiknya dilakukan oleh kedua orang tua dan sebelum usia
umumnya ibu yang lebih berperan. Sementara itu, di sekolah juga harus dibuka informasi kesehatan reproduksi melalui penyuluhan secara klasikal dan bimbingan secara individual oleh guru bimbingan dan konseling (BK) sewaktu-waktu bila remaja membutuhkan.
8. Menghilangkan kesempatan melakukan hubungan seks pranikah dengan beberapa upaya dari orang tua dan masyarakat di antaranya sebagai berikut:
a. Orang tua memberikan perhatian pada remaja dalam arti tidak mengekang remaja, namun memberikan kebebasan yang terkendali.
b. Orang tua tidak memberikan fasilitas (termasuk uang saku) yang berlebihan. Penggunaan uang harus termonitor oleh orang tua. c. Dukungan dari pemerintah juga diperlukan, misalkan melalui
pengawasan pasangan-pasangan remaja di tempat wisata: persyaratan menunjukkan surat nikah bagi pasangan yang menginap di hotel/motel.
Lampiran 4
Master Tabel No
Res
JK U Ag SI RP Pacar PS PSK SS SSK Pset PsetK Sset SsetK
1 1 15 1 1 1 1 19 2 45 3 19 2 45 3 2 2 15 1 8 1 1 22 3 38 3 26 3 44 3 3 2 15 1 8 1 1 20 2 39 3 27 3 43 3 4 2 15 1 5 1 1 21 3 44 3 21 3 45 3 5 1 15 1 8 2 2 20 2 36 2 22 3 48 3 6 2 15 1 3 1 1 18 2 40 3 26 3 44 3 7 1 16 1 2 1 2 26 3 40 3 28 3 47 3 8 1 17 1 1 1 2 18 2 43 3 20 2 45 3 9 1 15 1 8 1 1 21 3 37 2 21 3 40 3 10 1 16 1 8 2 2 16 2 44 3 23 3 45 3 11 2 16 1 8 1 1 10 1 38 3 17 2 44 3 12 2 15 1 4 1 2 21 3 42 3 21 3 40 3 13 1 16 1 4 1 1 20 2 44 3 26 3 46 3 14 1 16 2 8 1 2 20 2 38 3 28 3 42 3 15 2 17 2 8 1 1 20 2 37 2 28 3 42 2 16 1 16 1 8 1 1 23 3 28 2 26 3 39 3 17 2 15 2 8 1 1 19 2 50 3 27 3 50 3 18 2 15 1 8 1 1 20 2 44 3 26 3 45 3 19 2 15 2 8 1 1 22 3 46 3 29 3 44 3 20 2 16 2 1 1 2 20 2 39 3 25 3 46 3 21 2 16 1 8 2 2 19 2 33 2 23 3 42 3 22 2 17 2 1 2 1 24 3 42 3 24 3 44 3 23 2 15 1 6 1 2 18 2 41 3 21 3 41 3 24 2 16 2 5 1 1 23 3 42 3 23 3 46 3 25 2 16 2 1 1 1 19 2 40 3 22 3 44 3 26 2 14 2 8 1 2 19 2 39 3 20 2 42 3 27 1 15 1 5 1 2 28 3 46 3 28 3 50 3 28 2 15 1 8 1 1 21 3 35 2 21 3 42 3 29 2 16 2 5 2 2 24 3 41 3 27 3 45 3 30 1 15 1 8 2 2 19 2 31 2 20 2 40 3 31 1 15 1 4 1 1 16 2 43 3 18 2 48 3 32 2 16 2 5 1 2 24 3 43 3 24 3 43 3 33 1 15 1 5 1 2 20 2 39 3 27 3 45 3
34 1 16 1 8 1 1 19 2 41 3 19 2 43 3 35 1 17 1 4 2 2 25 3 36 2 25 3 40 3 36 2 15 2 1 2 2 9 1 32 2 21 3 44 3 37 1 16 1 8 1 1 19 2 36 2 20 2 36 2 38 2 15 2 5 1 2 22 3 37 2 23 3 45 3 39 2 15 1 8 1 1 20 2 43 3 27 3 43 3 40 1 16 1 5 1 1 22 3 40 3 22 3 48 3 41 2 15 1 5 1 2 9 1 37 2 18 2 44 3 42 2 15 1 8 2 1 24 3 43 3 24 3 43 3 43 1 17 2 5 1 2 27 3 42 3 27 3 42 3 44 2 16 1 8 1 1 20 2 41 3 26 3 43 3 45 2 16 1 8 1 2 22 3 41 3 22 3 41 3 46 1 16 1 1 1 1 19 2 44 3 24 3 48 3 47 2 16 1 1 1 2 12 2 37 2 21 3 37 2 48 2 16 2 4 1 2 4 1 17 1 16 2 19 1 49 1 15 1 1 1 1 23 3 44 3 23 3 47 3 50 1 15 1 1 2 2 13 2 35 2 22 3 43 3 51 1 17 1 8 1 2 27 3 49 3 27 3 49 3 52 2 15 1 8 1 1 23 3 38 3 23 3 38 3 53 2 16 1 6 1 1 20 2 41 3 20 2 46 3 54 2 15 1 6 2 2 10 1 37 2 10 1 37 2 55 2 15 2 6 2 2 14 2 38 3 22 3 46 3 56 2 15 2 2 1 1 23 3 40 3 23 3 45 3 57 2 15 1 8 1 1 19 2 37 2 27 3 42 3 58 1 15 1 5 1 1 20 2 36 2 25 3 37 2 59 1 15 1 8 1 2 22 3 39 3 22 3 45 3 60 2 16 1 1 1 1 22 3 36 2 26 3 39 3 61 1 15 1 5 1 1 25 3 39 3 26 3 39 3 62 2 17 1 5 1 2 26 3 45 3 26 3 48 3 63 2 16 2 5 1 2 25 3 41 3 25 3 41 3 64 1 16 1 5 1 1 20 2 35 2 25 3 43 3
Lampiran 5
Output Analisis Univariat dan Bivariat Umur Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 14 1 1.8 1.8 1.8 15 31 55.3 55.4 57.1 16 21 37.5 37.5 94.6 17 3 5.4 5.4 100.0 Total 56 100.0 100.0 Agama Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Islam 42 75.0 75.0 75.0 Kristen Protestan 14 25.0 25.0 100.0 Total 56 100.0 100.0 Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-Laki 22 39.3 39.3 39.3 Prempuan 34 60.7 60.7 100.0 Total 56 100.0 100.0 Riwayat Pacaran Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pernah 46 82.1 82.1 82.1 Tidak Pernah 10 17.9 17.9 100.0 Total 56 100.0 100.0
Sumber Informasi Kesehatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Orang Tua 9 16.1 16.1 16.1
Media Cetak 2 3.6 3.6 19.6 Media Elektronik 1 1.8 1.8 21.4 Internet 4 7.1 7.1 28.6 Petugas Kesehata 12 21.4 21.4 50.0 Guru 4 7.1 7.1 57.1 > satu 24 42.9 42.9 100.0 Total 56 100.0 100.0
Hubungan Pacaran Sekarang Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Punya Pacar 30 53.6 53.6 53.6
Tidak Punya Pacar
26 46.4 46.4 100.0
Total 56 100.0 100.0
Pengetahuan Sebelum PKPR Kategori Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang 5 8.9 8.9 8.9 Cukup 29 51.8 51.8 60.7 Baik 22 39.3 39.3 100.0 Total 56 100.0 100.0
Pengetahuan Setelah PKPR Kategori Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8 Cukup 10 17.9 17.9 19.6 Baik 45 80.4 80.4 100.0
Pengetahuan Setelah PKPR Kategori Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8 Cukup 10 17.9 17.9 19.6 Baik 45 80.4 80.4 100.0 Total 56 100.0 100.0
Sikap Sebelum PKPR Kategori Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang 1 1.8 1.8 1.8 Cukup 16 28.6 28.6 30.4 Baik 39 69.6 69.6 100.0 Total 56 100.0 100.0
Sikap Setelah PKPR Kategori Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Cukup 5 8.9 8.9 8.9 Baik 51 91.1 91.1 100.0 Total 56 100.0 100.0
NPar Tests Uji Normalitas Data Pengetahuan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengetahuan Sebelum PKPR Pengetahuan Setelah PKPR N 64 64
Normal Parametersa,b Mean 19.92 23.30
Std. Deviation 4.630 3.517 Most Extreme Differences Absolute .218 .123 Positive .066 .075 Negative -.218 -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.744 .981
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengetahuan Sebelum PKPR Pengetahuan Setelah PKPR N 64 64
Normal Parametersa,b Mean 19.92 23.30
Std. Deviation 4.630 3.517 Most Extreme Differences Absolute .218 .123 Positive .066 .075 Negative -.218 -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.744 .981
Asymp. Sig. (2-tailed) .005 .291
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
NPar Testsn Uji Normalitas Data Sikap
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sikap Sebelum PKPR Sikap Setelah PKPR N 64 64
Normal Parametersa,b Mean 39.44 43.25
Std. Deviation 4.973 3.638 Most Extreme Differences Absolute .120 .116 Positive .086 .081 Negative -.120 -.116 Kolmogorov-Smirnov Z .958 .925
Asymp. Sig. (2-tailed) .318 .360
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Wilcoxon Signed Ranks Test Pengetahuan Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Pengetahuan Setelah PKPR - Pengetahuan Sebelum PKPR Negative Ranks 0a .00 .00 Positive Ranks 37b 19.00 703.00 Ties 19c Total 56
a. Pengetahuan Setelah PKPR < Pengetahuan Sebelum PKPR b. Pengetahuan Setelah PKPR > Pengetahuan Sebelum PKPR c. Pengetahuan Setelah PKPR = Pengetahuan Sebelum PKPR
Test Statisticsb Pengetahuan Setelah PKPR - Pengetahuan Sebelum PKPR Z -5.311a Asymp. Sig. (2-tailed) .000 a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
T-Test Sikap
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error Mean Pair 1 Sikap Sebelum
PKPR
39.41 56 4.913 .657
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig. Pair 1 Sikap Sebelum PKPR &
Sikap Setelah PKPR
56 .669 .000
Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Sikap Sebelum PKPR - Sikap Setelah PKPR -3.786 3.672 .491 -4.769 -2.802 -7.716 55 .000