PENGAPURAN PLASENTA PENGAPURAN PLASENTA
A.
A. PendahuluanPendahuluan
Kalsifikasi plasenta merupakan tanda menuanya plasenta, yang biasanya mulai Kalsifikasi plasenta merupakan tanda menuanya plasenta, yang biasanya mulai terlihat pada kehamilan trimester III. Kalsifikasi secara USG akan terlihat sebagai bintik terlihat pada kehamilan trimester III. Kalsifikasi secara USG akan terlihat sebagai bintik putih. Semakin
putih. Semakin tua kehamilan, tua kehamilan, maka jumlahnmaka jumlahnya semakin ya semakin banyak. Tetapi bbanyak. Tetapi bisa juga isa juga terjaditerjadi kalsifikasi yang dini, yang akan menurunkan jumlah nutrisi dan oksigen pada bayi.
kalsifikasi yang dini, yang akan menurunkan jumlah nutrisi dan oksigen pada bayi.
Kalsifikasi Plasenta sebetulnya adalah deposit kalsium pada plasenta. Deposit ini Kalsifikasi Plasenta sebetulnya adalah deposit kalsium pada plasenta. Deposit ini menyebabkan bagian plasenta yang ditempatinya "mati". Deposit ini bisa menyebabkan menyebabkan bagian plasenta yang ditempatinya "mati". Deposit ini bisa menyebabkan jaringan
jaringan plasenta plasenta yang yang ditempatinya ditempatinya menjadi menjadi jaringan jaringan ikat. ikat. Deposit Deposit ini ini juga juga bisabisa menyumbat pembuluh darah di plasenta.
menyumbat pembuluh darah di plasenta. Tetapi jangan panik dulu
Tetapi jangan panik dulu
Ternyata plasenta memiliki permukaan yang luas. Dibutuhkan kalsifikasi yang Ternyata plasenta memiliki permukaan yang luas. Dibutuhkan kalsifikasi yang luar biasa banyak sekali untuk bisa membahayakan bayi. Kalsifikasi plasenta sendiri luar biasa banyak sekali untuk bisa membahayakan bayi. Kalsifikasi plasenta sendiri secara USG dikategorikan menjadi 4 grade. Grade : 0 = tidak ditemukan kalsifikasi ; 1 = secara USG dikategorikan menjadi 4 grade. Grade : 0 = tidak ditemukan kalsifikasi ; 1 = terlihat sedikit gambaran kalsifiaksi ; 2 = ditemukan dengan mudah kalsifikasi setengah terlihat sedikit gambaran kalsifiaksi ; 2 = ditemukan dengan mudah kalsifikasi setengah lingkaran dan grade 3 = banyak ditemukan kalsifikasi berbetuk lingkaran.
lingkaran dan grade 3 = banyak ditemukan kalsifikasi berbetuk lingkaran.
Jika terjadi kalsifikasi plasenta Grade 3 terjadi pada trimester II, maka hal ini Jika terjadi kalsifikasi plasenta Grade 3 terjadi pada trimester II, maka hal ini perlu mendapat
perlu mendapat perhatian. Biasanya perhatian. Biasanya untuk kasus untuk kasus seperti ini dilakukan seperti ini dilakukan pemantauan secarapemantauan secara berkala pertumbuhan bayi untuk memastikan tidak adanya gangguan pertumbuhan.
berkala pertumbuhan bayi untuk memastikan tidak adanya gangguan pertumbuhan. B.
B. EtiologiEtiologi
Penyebab pastinya belum diketahui, beberapa penelitian mendapatkan faktor Penyebab pastinya belum diketahui, beberapa penelitian mendapatkan faktor penyebabnya adalah
penyebabnya adalah bumil yang bumil yang merokok, sedangkan merokok, sedangkan untuk menetralkan untuk menetralkan efeknya denganefeknya dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung antioksidan. (sayuran dan buah2an mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung antioksidan. (sayuran dan buah2an atau supelemen yang mengandung antioksidan).
OLIGOHIDRAMNION
A. Pendahuluan
Air ketuban memiliki beberapa peranan yang penting diantaranya melindungi bayi dari trauma, terjepitnya tali pusat, menjaga kestabilan suhu dalam rahim, melindungi dari infeksi, membuat bayi bisa bergerak sehingga otot2nya berkembang dengan baik serta membantu perkembangan saluran cerna dan paru janin.
Ada beberapa definisi oligohidramnion yang dipakai diantaranya: a. Berkurangnya volume air ketuban (VAK)
b. Volumenya kurang dari 500 cc saat usia 32-36 minggu c. Ukuran satu kantong (kuadran) < 2 cm
d. Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil kelima
VAK tergantung dari usia kehamilan, sehingga definisi terbaik adalah < presentil kelima. VAK meningkat secara stabil saat kehamilan, volumenya sekitar 30 cc pada 10 minggu dan mencapai puncaknya 1 Liter pada 34-36 minggu, yang selanjutnya berkurang. Rata-rata sekitar 800 cc pada 40 minggu. Pengurangan volume maksimal bisa
mencapai 150 cc/minggu pada usia hamil 38-43 minggu. Tiga hal utama yang berperan adalah VAK adalah : a. Regulasi normal aliran air ketuban dari janin,
b. Pergerakan air dan bahan2 yang larut didalamnya serta menembus membran c. Efek ibu pada pergerakan cairan menembus plasenta.
Sumber ketuban yang berperanan adalah pipis bayi yang merupakan sumber utama air ketuban dalam TM II. Sumber lain adalah cairan yan berasal dari paru janin serta rongga hidung janin.
Oligohidramnion diakibatkan oleh banyaknya cairan yg hilang ataupun kurangnya produksi urin janin. Secara umum oligohidramnion berhubungan dengan salah satu
kondisi dibawah ini:
a. Pecahnya selaput ketuban.
b. Kelainan bawaan pada saluran ginjal dan atau saluran kemih janin. c. Produksi pipis janin yang kurang secara kronis
d. Hamil lewat waktu (Postterm)
Oligohidramnion lebih sering ditemukan pada kehamilan yang sudah cukup bulan karena VAK biasanya menurun saat hamil sdh cukup bulan. Ditemukan pada sekitar 12 % kehamilan yang mencapai 41 minggu.
B. Diagnosis
Diagnosa dibuat dengan pemeriksaan USG yaitu dengan mengukur indeks cairan ketuban ( Amniotic Fluid Index= AFI ). Tetapi secara klinis (dengan pemeriksaan fisik) bisa diduga dengan : pengukuran tinggi rahim dari luar serta bagian bayi yang mudah
diraba dari luar (didinding perut ibu). Namun hal ini hanya berupa asumsi/dugaan saja, tetap harus dikonfirmasi dengan USG. USG juga bisa melihat anantomi janin untuk melihat kelainan seperti ginjal yang tidak tumbuh (dengan tidak terlihatnya pipis di kandung kemih janin). Serta untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan janin. Pemeriksaan dengan spekulum dapat dilakukan guna mendeteksi adanya kebocoran air ketuban akibat pecahnya air ketuban.
Oligohidramnion didefinisikan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm. Karena VAK tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI yang kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup bulan). VAK merupakan prediktor kemampuan janin menghadapi persalinan, karena kemungkinan tali pusat terjepit antara bagian bayi dan dinding rahim meningkat tatkala air ketuban sedikit.
Hal ini akan menimbulkan gawat janin serta persalinan diakhiri dengan bedah cesar. Jika terjadi oligohidramnion sebelum cukup bulan, dilakukan perawatan secara ekspektatif tergantung kondisi bayi dan ibu, sedangkan jika terjadi pada hamil cukup bulan, dilakukan pengakhiran kehamilan (terminasi) sesuai dengan kondisi kematangan
leher rahim. Jika matang dilakukan induksi persalinan. Jumlah air ketuban bisa ditambah dari luar dengan melakukan amnioinfusion. Cairan NaCl hangat atau sesuai suhu ruangan dimasukkan lewat leher rahim. Sehingga akan menurunkan angka cesar pada kasus oligohidramnion.
POLIHIDRAMNION A. Pendahuluan
Polyhidramnion atau disingkat hidramnion saja didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana jumlah air ketuban melebihi 2 liter. Sedangkan secara klinik adalah penumpukan cairan ketuban yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien. Sedangkan secara USG jika Amniotic Fluid Index (AFI)>20 atau lebih.
B. Etiologi
Kasusnya berkisar 0.5 - 1 % dari kehamilan. Multigravida (hamil >1) lebih sering daripada primigravida (hamil pertama). Penyebabnya :
a. Adanya kelainan pada bayi seperti anencefali, spina bifida, Sumbatan saluran makanan bayi, tumor dileher bayi dll
b. Kelainan plasenta: adanya tumor pada plasenta c. Kehamilan kembar
d. Penyakit ibu seperti: Diabetes, kelainan ginjal atau jantung.
Berdasarkan waktu terjadinya hydramnion terbagi 2 yaitu akut (sangat jarang sekali) dan kronis (ini yang lebih sering, ini yang akan dibahas lebih dulu)
C. Gejala & Tanda
1. Gejala yg dirasakan ibu adalah: susah bernafas, berdebar2 dan bengkak pada kaki. 2. Saat diperiksa perut ibu tampak tegang dan mengkilat.
3. Tinggi rahim melebihi usia kehamilan serta bagian2 janin sulit diraba dari luar.
4. Dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti USG untuk menilai AFI, jumlah bayi, letak bayi dan deteksi kelainan kongenital bayi.
5. Komplikasi yang bisa terjadi adalah: Pre-eklampsia, KPD, Persalinan kurang bulan, perdarahan pra-persalinan.
D. Pengelolaan
Penataan bedasarkan berat ringannya penyakit.
1. Untuk yang ringan hanya dilakukan bedest, dan diharapkan kelebihan air ketuban akan segera menghilang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
2. Untuk yang berat ada 3 prinsip utama : a. Hilangkan gejala
b. Cari penyebab
c. Atasi/hindari komplikasi. Penataan berupa bedrest, diet rendah garam, serta obati penyakit dasar jika ada seperti diabetes atau preeklampsia.
d. Cari kelainan bawaan janin. Jika ada kelainan bawaan biasanya dilakukan terminasi kehamilan (di Indonesia masih kontroversi).
e. Sedangkan jika bayinya tanpa cacat bawaan selanjutnya dinilai respon terhadap pengobatan.
f. Jika respon baik lanjutkan kehamilan dan obati komplikasi.
g. Tetapi jika tidak respon dan ada stress janin, hamil kurang dai 37 minggu dilakukan penyedotan cairan (amniosentesis), sedangkan jika hamil sudah 38 mingguan dilakukan amniosentesis dan induksi persalinan (terminasi).