• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENATAP MASA DEPAN MELALUI SENJA DI KERANGGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENATAP MASA DEPAN MELALUI SENJA DI KERANGGAN"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

(1)

MENATAP MASA DEPAN MELALUI

SENJA DI KERANGGAN

Editor: Wilda Farah, S.E., M.Si

Penulis: Intan Kamila, dkk

(2)

LEMBAR TIM PENYUSUN

Menatap Masa Depan melalui Senja di Keranggan

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kabupaten Tangerang Selatan

©KKN SENJA_Kelompok KKN 235 ISBN 978-602-6313-83-6

Tim Penyusun

Editor Wilda Farah, S.E., M.Si Penyunting Dr. Tantan Hermansah, M.Si

Penulis Intan Kamila, Fidaq Imaduddin, Nur Azizah Nasution, M. Ilham Nur, Afif Maulana Rivai, Farrah Ghassani, Siti Zulaika, Hafiz Alfata

Layout Intan Kamila Desain Cover

Cover

Fidaq Imaduddin

Diambil dari http://twentysomethingliving.com/thank-isnt-enough/ yang berjudul When Thank You Isn`t Enough oleh Iva Whitman

Kontributor Winda Rizky Hapsari Siagian, M. Aminuddin, Melinda Luthfianna

Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Kelompok KKN SENJA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor 235 di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kabupaten Tangerang Selatan yang berjudul: Menatap Masa Depan melalui Senja di Keranggan yang telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 22 Februari 2017.

Dosen Pembimbing Koord. Program KKN-PpMM

Wilda Farah, S.E., M.Si Eva Nugraha, M.Ag

NIP. 19830326 200912 2 005 NIP. 1971021 199803 1 002

Mengetahui,

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN

Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008

(4)

“Lakukan dan usahakan yang terbaik. Setelah usaha, kita harus yakin apa yang sudah kita lakukan akan sampai ke tujuan kita.” ‒ Afif Maulana Rivai

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta`ala, atas limpahan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan buku laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita, Nabi besar Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam, keluarga, serta para sahabat dan umatnya yang selalu istiqomah dijalan Allah.

Penulisan buku laporan KKN ini merupakan gambaran kegiatan yang telah kami lakukan selama KKN di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Penulisan buku laporan KKN ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selain itu, laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran karakteristik dari Kelurahan Keranggan sebagai lokasi KKN dan pelaksanaan program beserta permasalahan yang mewarnai kinerja kelompok selama pelaksanaan KKN ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan buku laporan KKN ini tidak mungkin dapat terlaksana tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan jasa dan kebaikannya kepada penyusun, diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah merealisasikan tri dharma Perguruan Tinggi dengan program Kuliah Kerja Nyata.

2. Bapak Djaka Badranaya, ME selaku Kepala PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengadakan program kuliah kerja nyata untuk para mahasiswa.

3. Bapak Eva Nugraha, M.Ag selaku Koordinator Program KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyelesaikan dan mengarahkan kegiatan KKN serta penyusunan buku laporan KKN SENJA.

4. Ibu Wilda Farah, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing KKN, yang telah memberikan motivasi dan arahan untuk tetap optimis dalam menjalani KKN serta memberikan penyertaan dana Program Pengabdian kepada Masyarkat (PPM) oleh Dosen di lokasi kami.

(6)

5. Bapak Agus Muhdi selaku Kepala Kelurahan Keranggan yang telah memberikan izin kepada kami untuk menjalankan program KKN di wilayah kelurahan yang dipimpinnya.

6. Bapak Abdul Syukur selaku RW 05 Kelurahan Keranggan yang telah membantu banyak dalam membimbing kami selama KKN berlangsung.

7. Bapak Mahmud selaku pemilik rumah singgah saat KKN berlangsung.

8. Seluruh aparat pemerintahan dan tokoh masyarakat Kelurahan Keranggan yang telah mendukung selama pelaksanaan program KKN.

9. Seluruh ibu-ibu PKK dan pemuda karang taruna yang telah membantu berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN.

10. Terimakasih kepada PAUD Baiturrahman, PAUD Al-Muhajirin, dan TPQ Majelis An-Najah yang telah bersedia untuk menjalankan program yang dilaksanakan oleh KKN SENJA.

11. Semua pihak yang telah membantu yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga amal kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada kami dibalas oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, kami berharap semoga buku laporan KKN ini dapat bermanfaat dan dapat diajukan untuk menjadi acuan program KKN tahun berikutnya.

Jakarta, 28 September 2016

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ... xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... xv

PROLOG ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Dasar Pemikiran ... 1

B. Kondisi Umum Kelurahan Keranggan ... 2

C. Permasalahan Kelurahan Keranggan ... 2

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 235 ... 4

E. Fokus dan Prioritas Program ... 6

F. Sasaran dan Target ... 7

G. Waktu Pelaksanaan Kegiatan ... 10

H. Pendanaan dan Sumbangan ... 11

I. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ... 13

A. Metode Intervensi Sosial... 13

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 15

BAB III KONDISI KELURAHAN KERANGGAN KECAMATAN SETU . 19 A. Sejarah Singkat Kelurahan Keranggan ... 19

B. Letak Geografis ... 19

C. Struktur Penduduk ... 21

D. Sarana dan Prasarana ... 23

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ... 25

A. Kerangka Pemecahan Masalah... 25

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ... 35

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan pada Masyarakat ... 46

D. Faktor-faktor Pencapaian Hasil ... 56

BAB V PENUTUP ... 63

A. Kesimpulan ... 63

(8)

EPILOG ... 67

A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN SENJA 2016 ... 67

B. Penggalan Kisah Inspiratif Anggota KKN SENJA 2016 ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 165

SHORT BIOGRAFI ... 167

TABEL KEGIATAN INDIVIDU ... 173

KOPI SURAT KELUAR MASUK KKN SENJA 2016 ... 193

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Fokus dan Prioritas Kegiatan ... 6

Tabel 1.2: Sasaran dan Target ... 7

Tabel 1.3: Waktu Pra-KKN ... 10

Tabel 1.4: Waktu Pelaksana Kegiatan ... 10

Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program ... 11

Tabel 1.6: Pendanaan ... 11

Tabel 1.7: Sumbangan ... 12

Tabel 3.1: Struktur Penduduk menurut Jenis Kelamin ... 21

Tabel 3.2: Struktur Penduduk menurut Agama ... 21

Tabel 3.3: Struktur Penduduk menurut Mata Pencaharian ... 21

Tabel 3.4: Struktur Penduduk menurut Tingkat Pendidikan ... 22

Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan ... 25

Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Keagamaan ... 27

Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Seni dan Budaya ... 28

Tabel 4.4: Matrik SWOT Bidang Sosial ... 30

Tabel 4.5: Matrik SWOT Bidang Ekonomi ... 32

Tabel 4.6: Matrik SWOT Bidang Lingkungan ... 33

Tabel 4.7: Bentuk dan Hasil Program English Day ... 35

Tabel 4.8: Bentuk dan Hasil Program Pelayanan Mengajar PAUD ... 36

Tabel 4.9: Bentuk dan Hasil Program Bimbingan Belajar ... 38

Tabel 4.10: Bentuk dan Hasil Program Mengajar TPQ... 39

Tabel 4.11: Bentuk dan Hasil Program Mari Bernyanyi ... 41

Tabel 4.12: Bentuk dan Hasil Program Marawis ... 42

Tabel 4.13: Bentuk dan Hasil Program Kerja Bakti... 43

Tabel 4.14: Bentuk dan Hasil Program Pembuatan TPS ... 45

Tabel 4.15: Bentuk dan Hasil Program Perlombaan Islam ... 46

Tabel 4.16: Bentuk dan Hasil Program Pengadaan Barang ... 48

Tabel 4.17: Bentuk dan Hasil Program Tabligh Akbar ... 49

Tabel 4.18: Bentuk dan Hasil Program Perayaan HUT RI ke-71 ... 50

Tabel 4.19: Bentuk dan Hasil Program Santunan Anak Yatim... 52

Tabel 4.20: Bentuk dan Hasil Program Pelatihan Pemasaran Online ... 53

Tabel 4.21: Bentuk dan Hasil Program Seminar Pemanfaatan Plastik ... 55

Tabel 4.22: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program English Day ... 57

Tabel 4.23: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Mengajar PAUD .... 57 Tabel 4.24: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Bimbingan Belajar . 57

(10)

Tabel 4.25: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Mengajar TPQ ... 58

Tabel 4.26: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Perlombaan Islam . 58 Tabel 4.27: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Pengadaan Barang . 59 Tabel 4.28: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Tabligh Akbar ... 59

Tabel 4.29: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Mari Bernyanyi ... 59

Tabel 4.30: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Marawis ... 60

Tabel 4.31: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program HUT RI ke-71 ... 60

Tabel 4.32: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Santunan Anak Yatim ... 61

Tabel 4.33: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Pelatihan Pemasaran Online ... 61

Tabel 4.34: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Seminar Pemanfaatan Plastik ... 61

Tabel 4.35: Faktor-faktor Pencapaian Hasil Program Kerja Bakti ... 62

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Letak Geografis ... 19

Gambar 3.2: Peta Layanan Pengabdian ... 20

Gambar 3.3: Kelurahan Keranggan ... 23

Gambar 3.4: Musholla di RT 013/05... 23

Gambar 3.5: Gedung MI ... 24

Gambar 3.6: Puskesmas Kelurahan Keranggan ... 24

Gambar 4.1: Kegiatan English Day ... 36

Gambar 4.2: Kegiatan Belajar Mengajar di PAUD ... 38

Gambar 4.3: Kegiatan Bimbingan Belajar ... 39

Gambar 4.4: Kegiatan Mengajar MTQ ... 40

Gambar 4.5: Kegiatan Mari Bernyanyi ... 42

Gambar 4.6: Kegiatan Marawis ... 43

Gambar 4.7: Kegiatan Kegiatan Kerja Bakti ... 44

Gambar 4.8: Kegiatan Pembuatan Tempat Pembakaran Sampah ... 46

Gambar 4.9: Kegiatan Perlombaan Islam ... 47

Gambar 4.10: Kegiatan Pengadaan Barang... 49

Gambar 4.11: Kegiatan Tabligh Akbar ... 50

Gambar 4.12: Kegiatan Perayaan HUT RI ke-71 ... 52

Gambar 4.13: Kegiatan Santunan Anak Yatim ... 53

Gambar 4.14: Kegiatan Pelatihan Pemasaran Online ... 55

(12)

“Bersyukurlah dan hargailah apa yang telah kamu miliki, maka sifat iri akan menghilang dari dirimu serta kebahagiaan dan kedamaian

(13)

TABEL IDENTITAS KELOMPOK Kode 03/Tangerang Selatan/Setu/235

3.1.2.

235

Desa Keranggan Kelompok SENJA Dana Rp 18.500.000,- J.Mahasiswa 11 (sebelas) orang

J.Kegiatan 14 Kegiatan J.Pembangunan

Fisik

1. Pembuatan Tempat Pembakaran Sampah

(14)

“Hidup tidak berguna jika kita hanya bermain dan membuang waktu dengan percuma yang tidak mengandung manfaat untuk masa depan. So, produktif lah menggunakan waktu agar bisa tetap terus

berjuang dalam mencapai tujuan hidup. Takdir memang milik-Nya, tapi usaha dan do’a adalah milik kita”. – Hafiz Alfata

(15)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Kelurahan Keranggan selama 32 hari. Ada 11 orang mahasiswa yang terlibat dalam kelompok ini, yang berasal dari 7 Fakultas yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan nama SENJA dengan nomor kelompok 235. Kami dibimbing oleh Ibu Wilda Farah, S.E., M.Si, beliau adalah dosen akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tidak kurang dari 15 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah pemberdayaan. Dengan fokus pada 1 RW, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sekitar Rp 18.500.000,- Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp 5.500.000,- dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp 12.500.000,- dan sumbangan Rp 500.000,-

Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu:

1. Meningkatnya motivasi pelajar di SD untuk belajar lebih giat.

2. Bertambahnya keberanian atau sikap percaya diri pelajar PAUD terhadap orang asing (orang baru).

3. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai pemasaran online. 4. Bertambahnya kreasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah

plastik.

5. Bertambahnya informasi masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bertambahnya pembangunan fisik, yaitu adanya Tempat Pembakaran Sampah.

Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:

1. Kurangnya waktu untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal anggota kelompok, dosen pembimbing, perangkat desa.

2. Kurangnya dana yang terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun.

3. Sebagian masyarakat kurang merespon kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok karena jauhnya lokasi tempat tinggal masyarakat dengan tempat tinggal kami.

(16)

Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah:

1. Kurangnya kedisiplinan dalam hal waktu, sehingga acara tidak sesuai dengan yang direncanakan.

2. Kurangnya komunikasi antara kelompok KKN dan karang taruna. 3. Adanya miss communication saat melangsungkan sebuah acara, sehingga

diharapkan untuk kelompok yang akan melaksanakan pengabdian masyarakat di kelurahan ini dapat memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.

(17)

PROLOG

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta`ala, yang telah memberikan kesehatan serta kenikmatan sehingga kita dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Dan juga, shalawat serta salam kepada Nabi besar Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang-benderang saat ini.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan kewajiban dan tertuang dalam Tridarma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa dengan dosen sebagai pembimbing dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan KKN ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada mahasiswa semester 7 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kegiatan KKN, mahasiswa dibentuk dari berbagai fakultas dan jurusan, tujuannya untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan saat kuliah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi mahasiswa serta dapat memecahkan masalah yang ada pada kehidupan sosial masyarakat dan mendapatkan solusi atas masalah tersebut. Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan, waktu satu bulan merupakan waktu yang sebentar untuk menyelesaikan semua program yang telah direncanakan. Program-program yang telah dibuat seyogyanya dapat diterapkan dengan baik dan berdampak secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat, sehingga segala usaha yang telah dilakukan untuk keberhasilan program tersebut tidak sia-sia.

Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan merupakan lokasi KKN untuk Kelompok KKN SENJA. Kelurahan Keranggan yang posisinya berada di pinggiran kota membuat masyarakatnya sudah mulai menerapkan budaya kekotaan sehingga masyarakat sana cenderung lebih kritis terhadap perubahan dan perkembangan zaman, walaupun masih terdapat masyarakat yang masih memegang kuat tradisi leluhurnya.

Kelompok KKN SENJA dengan nomor urut 235 mempunyai program kerja dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, keagamaan, seni-budaya, lingkungan, ekonomi, dan sosial. Menurut informasi, Kelurahan Keranggan belum mempunyai tempat pembuangan sampah akhir yang terkelola dengan baik sehingga banyak masyarakat yang membuang sampah

(18)

tidak pada tempatnya. Itulah yang menyebabkan lingkungan di Kelurahan Keranggan kurang enak dipandang. Dalam bidang ekonomi, masyarakat Kelurahan Keranggan sebenarnya memiliki usaha kecil-kecilan yang sudah lama dijalani tetapi belum berkembang. Padahal, jika usaha tersebut dikelola dengan baik dapat berpotensi menjadikan Kelurahan Keranggan menjadi lebih maju dan dikenal oleh masyarakat luas serta dapat bersaing dengan kota lain.

Sebagai pembimbing KKN-PpMM kelompok 235, saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam kegiatan KKN ini sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya, kepada lembaga PPM UIN Jakarta, kepada jajaran pemerintahan setempat, kepada warga masyarakat, dan juga kepada mahasiswa kelompok 235.

Berakhirnya kegiatan KKN, bukan merupakan akhir dari kegiatan-kegiatan yang pernah dilaksanakan di sana, melainkan awal untuk menjadikan masyarakat untuk memulai perubahan yang baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Pengalaman-pengalaman yang telah diberikan oleh mahasiswa kepada masyarakat, dan juga sebaliknya dari masyarakat untuk mahasiswa dapat bermanfaat untuk kehidupan yang akan datang.

Untuk para pembaca buku ini, semoga buku ini dapat memberikan manfaat dan pembelajaran yang baik. Seperti yang kita ketahui, kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa Ta`ala maka dari itu diperlukan adanya kritik dan saran terhadap buku ini, karena masih terdapat kekurangan dalam segala penulisannya.

Ciputat, 05 Januari 2017 Dosen Pembimbing KKN-PpMM Kelompok 235

Wilda Farah, SE, M.Si 19830326 200912 2 005

(19)

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan total keseluruhan 13.466 pulau. Tingginya pertumbuhan penduduk di Indonesia menjadikannya sebagai salah satu negara dengan tingkat populasi penduduk tertinggi di dunia. Akan tetapi, seiring dengan banyaknya pertumbuhan penduduk di Indonesia belum menjadikan Indonesia menjadi negara yang maju. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat didaerah-daerah terpencil yang belum ‘terlihat’ oleh pemerintah, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan fasilitas umum yang layak, khususnya untuk pendidikan. Minimnya pendidikan menjadikan kualitas manusia di Indonesia belum dapat secara maksimal memadai untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral yang memadukan tri dharma perguruan tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan agar mahasiswa dapat memberikan pengaruh bahkan perubahan bagi masyarakat ke arah yang lebih baik dengan program-program yang direncanakan.

Program Kuliah Kerja Nyata ini dilaksanakan di desa-desa yang masih belum diperhatikan serius oleh pemerintah atau pihak swasta. Disinilah peran mahasiswa diharapkan dapat menjadikan jalan agar menjadi penghubung antara pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat memberikan contoh yang baik bagi masyarakat agar berpikiran lebih maju dan dapat menemukan solusi yang tepat bagi permasalahan yang ada di desa. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara rutin mengirim para mahasiswanya untuk melakukan kegiatan KKN di bawah bimbingan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) dan dosen pembimbing.

Kelurahan Keranggan merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Setu, Tangerang Selatan yang masih banyak memiliki kekurangan dalam bidang agama, pendidikan, lingkungan, sosial, seni dan budaya, dan ekonomi. Oleh karenanya, KKN SENJA akan melaksanakan program kerja sesuai dengan kebutuhan Kelurahan Keranggan dan akan bekerjasama dengan Kepala Lurah dan masyarakat Kelurahan Keranggan.

(20)

Dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mahasiswa dapat memberikan manfaat kepada warga melalui kegiatan-kegiatan tersebut.

B. Kondisi Umum Kelurahan Keranggan

Kelurahan Keranggan merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Setu yang terletak antara Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah ± 217 Ha yang terdiri dari 19 (sembilan belas) Rukun Tetangga (RT) dan 6 (enam) Rukun Warga (RW).1

Berdasarkan data administrasi Pemerintah Kelurahan tahun 2015, jumlah penduduk Kelurahan Keranggan adalah 6.160 jiwa, dengan rincian 3.171 laki-laki dan 2.989 perempuan yang tercatat dalam 1.755 Kartu Keluarga (KK). Sedangkan jumlah penduduk di wilayah RW 05 adalah 1.297 jiwa. Mayoritas keyakinan agama di Kelurahan Keranggan Muslim tetapi ada juga yang menganut agama Kristen.2

Kegiatan mata pencaharian penduduk Kelurahan Keranggan beragam, tidak hanya petani tetapi juga buruh tani, pedagang keliling, peternak, perikanan, montir, dan lain-lain. Dan untuk tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan Keranggan sudah banyak yang menyelesaikan kegiatan WAJAR 12 tahun.

C. Permasalahan Kelurahan Keranggan 1. Bidang Pendidikan

Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan di Kelurahan Keranggan, sebagian besar sekolahan yang terdapat di Kelurahan Keranggan masih kurangnya tenaga pengajar yang berbanding terbalik dengan jumlah anak-anak yang bersekolah di Kelurahan Keranggan. Keadaan tersebut sangat tidak efektif, karena satu guru bisa mengajar satu hari full sehingga keadaan tersebut dapat mengurangi kualitas pengajaran yang diberikan.

Selain dari jumlah tenaga pengajar yang kurang, bangunan sekolah yang kurang memadai juga menjadi salah satu permasalahan. Sebagai contoh, salah satu PAUD di wilayah RW 05, bangunannya hanya sekadar saja karena merupakan rumah seorang warga yang dijadikan bangunan sekolah sehingga fasilitas yang ada di PAUD tersebut terbatas dan tidak memiliki taman yang cukup untuk melakukan kegiatan di luar ruangan seperti untuk berolahraga,

(21)

bermain, dan sebagainya. 2. Bidang Keagamaan

Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, masyarakat di Kelurahan Keranggan, khususnya warga RW 05, masyarakat sudah menyadari akan pentingnya beribadah di Masjid/Mushalla. Pengajian ibu-ibu dan TPQ juga sangat aktif, akan tetapi tenaga pengajar untuk TPQ hanya sedikit, seperti di Majelis An-Najah, hanya ada satu tenaga pengajar untuk TPQ tersebut. 3. Bidang Seni dan Budaya

Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, masyarakat di Kelurahan Keranggan banyak yang menyukai seni, akan tetapi belum dapat menyalurkan keterampilan mereka. Di wilayah RW 05, baik anak-anak maupun ibu-ibu mempunyai keterampilan dalam seni marawis, akan tetapi tidak adanya pelatih yang dapat melatih mereka untuk menyalurkan keterampilannya tersebut.

4. Bidang Sosial

Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, masyarakat di Kelurahan Keranggan, khususnya di wilayah RW 05, untuk kegiatan karang taruna termasuk aktif karena para pemuda sering melakukan kegiatan-kegiatan seperti Bakti Sosial, dan lain-lain.

Untuk perkumpulan ibu-ibu, ada wilayah yang ibu-ibunya sangat aktif berkumpul, ada juga yang kurang aktif berkumpul, karena ada sebagian besar ibu-ibu yang bekerja. Sama halnya dengan perkumpulan ibu-ibu, perkumpulan bapak-bapak pun ada yang aktif dan ada juga yang kurang aktif berkumpul dikarenakan para bapak-bapak sudah disibukkan dengan pekerjaan mereka, akan tetapi ada pula para bapak-bapak yang masih menyempatkan waktu untuk berkumpul di sore hari untuk sekadar bermain voli dengan warga lainnya.

5. Bidang Ekonomi

Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, kami mendapatkan informasi bahwa banyak masyarakat yang memiliki keterampilan untuk membuat panganan khas Keranggan, akan tetapi semangat berwirausaha yang dimilikinya masih rendah, sehingga masyarakat membiarkan begitu saja kemampuan yang mereka miliki padahal mereka mampu untuk

(22)

melakukannya.

Ada pula wirausahan yang sudah merintis bisnis yang mereka buat akan tetapi memiliki kendala dalam hal memasarkan produk yang mereka jual, karena banyak yang belum melek dengan kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk mereka.

6. Bidang Lingkungan

Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, kami mendapatkan informasi bahwa permasalahan lingkungan yang ada di Kelurahan Keranggan, khususnya di wilayah RW 05, yaitu banyaknya sampah yang berserakan di pinggir jalan karena belum adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ataupun petugas kebersihan yang mengambil sampah di setiap harinya.

Selain sampah yang berserakan di pinggir jalan, banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah ke kali/sungai karena kesadaran masyarakat akan kebersihan masih rendah.

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 235 SENJA

KKN SENJA 2016 adalah nama kelompok yang kami buat secara bersama. Kepanjangan dari SENJA yaitu Semangat Bekerja yang diharapkan kelompok KKN SENJA selalu semangat dalam bekerja untuk mengabdi dan melakukan kegiatan-kegiatan selama KKN.

Kelompok KKN SENJA mendapatkan kesempatan melaksanakan KKN yang berlokasi di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kabupaten Tangerang Selatan dengan nomor urut 235.

Setelah anggota kelompok bertemu, anggota kelompok langsung membuat logo untuk kelompok KKN SENJA. Bentuk serta makna dan filosofi dari bentuk logo kami, yaitu:

 Senja bermakna bahwa kami akan membuat peralihan, yaitu dari keadaan sekarang menuju keadaan yang lebih baik.

 Matahari bermakna bahwa kami akan memberikan manfaat dan semangat bagi lingkungan sekitar.

 Bayangan bermakna bahwa kami selalu kompak dan tak terpisahkan.  11 (sebelas) sinar matahari menandakan jumlah anggota kelompok

(23)

Warna logo KKN SENJA mengandung beberapa makna, yaitu:  Warna kuning : melambangkan kebahagiaan dan keceriaan.  Warna orange : melambangkan optimisme dan kesuksesan.  Warna putih : melambangkan kedamaian dan kesucian.  Warna hitam : melambangkan kekuatan dan misterius.

Kegiatan KKN ini akan dilaksanakan oleh 11 (sebelas) mahasiswa semester 6 (enam) dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terdiri dari fakultas Sains dan Teknologi, Ekonomi dan Bisnis, Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Ushuluddin, Syariah dan Hukum, Adab dan Humaniora, dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Winda Rizky Hapsari Siagian adalah mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab di Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan, yaitu pandai dalam bahasa arab dan berkomunikasi dalam bahasa arab. Selain itu, ia juga kompeten dalam berolahraga.

Melinda Luthfianna adalah mahasiswi Jurusan Jurnalistik di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi dalam bidang jurnalistik, yaitu fotografi. Selain itu, ia juga kompeten dalam bernyanyi.

Muhammad Ilham Nur adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah (Haji dan Umrah) di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi dalam bidang seni dan budaya, yaitu dalam hal marawis dan ia juga pandai dalam bidang keagamaan sebagai qori.

Intan Kamila adalah mahasiswi Jurusan Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi dalam hal mengajar dan juga memasak.

Afif Maulana Rivai adalah mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi dalam bidang olahraga, yaitu futsal.

Farah Ghassani adalah mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan, yaitu pandai dalam bahasa inggris dan berkomunikasi dalam bahasa inggris. Selain itu, ia juga kompeten dalam bermain gitar.

Hafiz Alfata adalah mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah di Fakultas Syariah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi dalam bidang olahraga, yaitu pencak silat dan juga dalam beatbox.

Nur Azizah Nasution adalah mahasiswi Jurusan Teknik Informatika di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi dalam hal mengajar dan juga memasak.

(24)

Fidaq Imaduddin A adalah mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi dalam hal membuat website.

M. Aminuddin adalah mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama di Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki kompetensi dalam bidang olahraga, yaitu bermain voli.

Siti Zulaika adalah mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits di Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki kompetensi dalam hal memasak.

E. Fokus dan Prioritas Program

Berdasarkan sub bab C Permasalahan terdapat (enam) Bidang Permasalahan 1) Pendidikan, 2) Keagamaan, 3) Seni dan Budaya, 4) Sosial, 5) Ekonomi, 6) Lingkungan di Kelurahan Keranggan ini. Kompetensi anggota kelompok KKN bisa melakukan pengabdian pada segala bidang yang menjadi pokok permasalahan bahkan menambah beberapa kompetensi lainnya. Adapun rincian prioritas programnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1: Fokus dan Prioritas Kegiatan Fokus

Permasalahan

Prioritas Program dan Kegiatan

Bidang Pendidikan Keranggan Cerdas

English Day

Pelayanan Mengajar PAUD

Pelayanan Bimbingan Belajar

Lomba Cerdas Cermat Bidang Keagamaan Keranggan Syariah

Pelayanan Mengajar TPQ

Perlombaan Islam

Pengadaan Barang

Tabligh Akbar Bidang Seni dan

Budaya

Pentas Seni

Mari Bernyanyi

Pelatihan Marawis Semangat Nasionalisme

Perayaan HUT RI 17 Agustus ke-71 Bidang Sosial Indahnya Berbagi

(25)

Bidang Ekonomi Masyarakat Kreatif

Pelatihan Pemasaran Online

Seminar Pemanfaatan Plastik Bidang Lingkungan Keranggan Bersih

Kerja Bakti

Pembuatan Tempat Pembakaran Sampah F. Sasaran dan Target

Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah warga dan anak-anak di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan.

Tabel: 1.2 Sasaran dan Target

No Kegiatan Sasaran Target

1 English Day Anak-anak di wilayah

RW 05 Kelurahan Keranggan

30 anak-anak di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan terbantu dalam belajar bahasa Inggris serta terbiasa dengan bahasa Inggris 2 Pelayanan Mengajar PAUD Guru PAUD Baiturrahman dan PAUD Al-Muhajirin di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan 8 guru PAUD

Baiturrahman dan Al-Muhajirin terbantu dalam kegiatan belajar-mengajar 3 Pelayanan Bimbingan Belajar Anak-anak di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan tingkat SD 30 anak-anak di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan mendapatkan materi tambahan mata pelajaran sekolah 4 Pelayanan Mengajar TPQ

Ustadz di Majelis An-Najah

1 ustadz di Majelis An-Najah terbantu dalam kegiatan belajar-mengajar Al-Quran dan Iqro

(26)

5 Perlombaan Islam Anak-anak SD kelas 4, 5, dan 6 di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan 50 anak-anak SD kelas 4, 5, dan 6 di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan berpartisipasi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki

dalam bidang

keagamaan 6 Pengadaan

Barang

Majelis dan Pesantren di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan

1 Majelis An-Najah dan 1 Pesantren (Pondok Salafi) mendapatkan sarana-pra sarana untuk menunjang kegiatan 7 Tabligh Akbar Seluruh warga

Kelurahan Keranggan

100 warga Kelurahan Keranggan mengikuti kegiatan tabligh akbar dan memahami cara menyikapi HUT RI sesuai dengan tuntunan Islam 8 Mari Bernyanyi Anak-anak di wilayah RT 09 dan RT 010/RW 05 Kelurahan Keranggan usia 4-15 tahun 15 anak-anak di wilayah RT 09 dan RT 010/RW 05 Kelurahan Keranggan usia 4-15 tahun terbantu untuk belajar bernyanyi dalam rangka merayakan HUT RI ke-71 9 Pelatihan Marawis Kelompok marawis di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan 2 kelompok marawis anak-anak dan ibu-ibu di

wilayah RW 05

Kelurahan Keranggan terbantu dalam kegiatan latihan marawis 10 Perayaan HUT RI 17 Agustus ke-71 Warga di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan 100 warga di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan terbantu

(27)

dalam penyelengaraan perlombaan HUT RI ke-71 11 Santunan Anak Yatim Anak-anak yatim di wilayah Kelurahan Keranggan 100 anak yatim di wilayah Kelurahan Keranggan mendapatkan santunan berupa uang tunai sebesar Rp 30.000,- 12 Pelatihan Pemasaran Online Warga di wilayah RW 05 yang sudah

memiliki usaha dan yang ingin memulai usaha

30 warga yang sudah memiliki usaha dan yang ingin memulai usaha mendapatkan informasi tentang cara memasarkan produk secara online 13 Seminar Pemanfaatan Plastik Warga di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan

50 warga yang terdiri dari anak-anak, remaja, bapak-bapak, dan ibu-ibu mendapatkan informasi tentang pemanfaatan sampah plastik dan pelatihan pembuatan gantungan kunci dari sampah plastik

14 Kerja Bakti Warga RW 05

Kelurahan Keranggan 30 warga RW 05 Kelurahan Keranggan berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan 15 Pembuatan Tempat Pembakaran Sampah Tempat pembakaran sampah di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan 1 tempat pembakaran sampah dibangun di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan

(28)

G. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Sub bab ini dibagi ke dalam 3 bagian, pertama: Pra KKN-PpMM, kedua: Implementasi Program di Lokasi KKN, dan ketiga: Laporan dan Evaluasi Program.

a. Pra-KKN 2015 (Mei-Juli 2015)

Tabel 1.3: Waktu Pra-KKN

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembentukan Kelompok Mei 2016

2 Penyusunan Proposal

3 Pembekalan 16 April 2016

4 Survei

5 Pelepasan 25 Juli 2016

b. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2015) Tabel 1.4: Waktu Pelaksana Kegiatan

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembukaan di Lokasi KKN 27 Juli 2016

2 Pengenalan Lokasi dan Masyarakat 28 Juli 2016 3 Implementasi Program: a. English Day b. Mengajar di PAUD c. Bimbingan Belajar d. Mengajar TPQ e. Perlombaan Islam f. Pengadaan Barang g. Tabligh Akbar h. Mari Bernyanyi 1-22 Agustus 2016 01-22 Agustus 2016 28 Juli-23 Agustus 2016 03-23 Agustus 2016 16 Agustus 2016 23 Agustus dan 16 September 2016 21 Agustus 2016 10-16 Agustus 2016

(29)

i. Latihan Marawis

j. Perayaan HUT RI 17 Agustus ke-71 k. Santunan Anak Yatim

l. Pelatihan Pemasaran Online m. Seminar Pemanfaatan Plastik n. Kerja bakti

o. Pembuatan Tempat Pembakaran Sampah

02-20 Agustus 2016 17 Agustus 2016 23 Agustus 2016 6 Agustus 2016 20 Agustus 2016 30-31 Juli 2016 03-20 Agustus 2016 4 Penutupan 23 Agustus 2016

5 Kunjungan Dosen Pembimbing 26 Juli 2016

21 Agustus 2016 23 Agustus 2016 c. Laporan dan Evaluasi Program

Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 1 Sept-15 Okt 2016

2 Penyelesaian dan Pengunggahan Film Dokumenter

1 Sept-15 Okt 2016

3 Pengesahan dan Penerbitan Buku Laporan 22 Februari 2017 4 Pengiriman Buku Laporan KKN-PpMM Maret 2017

H. Pendanaan dan Sumbangan 1. Pendanaan

Tabel 1.6: Pendanaan

No Uraian Asal Dana Jumlah

1 Kontribusi mahasiswa anggota kelompok, @500.000

Rp 5.500.000,- 2 Dana penyertaan Program Pengabdian

Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016)

Rp 12.500.000,-

(30)

2. Sumbangan

Tabel 1.7: Sumbangan

No Uraian Asal Dana Jumlah

1 Sumbangan dari Donatur Rp 500.000,-

Total Rp 500.000,-

I. Sistematika Penulisan

Buku ini terdiri dari tujuh bagian: Bagian I adalah Prolog, yang berisi tentang penjelasan umum KKN, kelompok KKN yang melaksanakan pengabdian di Kelurahan Keranggan, serta Sistematika penyusunan laporan. Bagian 2 adalah Bab I berupa Pendahuluan. Isi dari bab ini adalah penjelasan dasar pemikiran, pilihan lokasi, permasalahan, kemampuan kelompok, dan pilihan program.

Bagian 3 adalah Bab II berupa penjelasan mengenai metode intervensi yang digunakan oleh kelompok KKN pada saat melakukan pengabdian, serta penjelasan mengenai literature yang membahas tentang Kelurahan Keranggan.

Bagian 4 adalah Bab III. Bab ini berisi penjelasan rinci mengenai kondisi Kelurahan Keranggan, baik dari sisi deskripsi lokasi KKN berdasarkan sejumlah literature di BAB II.

Bagian 5 adalah Bab IV. Bab ini merupakan penjelasan inti dari hasil kegiatan KKN kelompok SENJA 2016. Diawali dengan kerangka pemecahan masalah yang berupa SWOT dari Kelurahan Keranggan, kemudian deskripsi hasil pelayanan dan pemberdayaan, terakhir dijelaskan sejumlah faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan program.

Bagian 6 adalah Bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab ini berisi deskripsi hasil kegiatan berdasarkan masalah yang bisa terpecahkan di Bab I dan Pemecahannya di Bab IV, serta rekomendasi atas masalah yang belum terpecahkan.

Bagian 7 adalah epilog. Bagian ini menjelaskan sejumlah kesan yang diterima kelompok dari masyarakat Kelurahan Keranggan terhadap keberadaan kelompok KKN SENJA 2016. Juga kesan inspiratif dari setiap anggota kelompok atas makna dan manfaat kegiatan KKN bagi mereka.

(31)

BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial

Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.3

Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau strategi memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, komunitas). Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial. Pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial bertujuan meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya.4

Penggunaan kata “intervensi sosial” lebih sering digunakan daripada “intervensi” bertujuan menggarisbawahi dua pertimbangan, yaitu: Pertama, individu merupakan bagian dari sistem sosial sehingga walaupun metode bantuan utama adalah terapi psikologi yang bersifat individu, lingkungan sosialnya juga perlu diberikan ‘perlakuan’ atau intervensi. Hal ini didasari pandangan bahwa klien akan dikembalikan kepada lingkungan asalnya kelak setelah ‘sembuh’. Apabila lingkungan sosialnya tidak dipersiapkan untuk menerima klien kembali, dikhawatirkan kondisi klien kembali seperti semula sebelum mendapat penanganan. Kedua, intervensi sosial menunjuk pada area intervensi dan tujuan. Hal ini kemudian akan memunculkan pertanyaan siapakah yang menentukan tujuan.5

Tujuan utama yang ingin dicapai melalui intervensi ialah membantu klien mengalami perubahan yang diinginkan. Jika pada awal hubungan intervensi tersebut klien mengalami gangguan atau dalam keadaan tidak dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat yang selayaknya di lingkungan sosialnya, maka pada akhir intervensi diharapkan klien mengalami perubahan.6

3Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran (Jakarta: Kencana,

Prenadamedia Group, 2013), h. 205.

4 Justin Lane, “Intervensi dalam Pekerjaan Sosial” diakses pada 14 Februari 2017 dari:

http://justinlase.blogspot.co.id/2013/01/intervensi-dalam-pekerjaan-sosial.html

5Wikipedia, “Intervensi Sosial” diakses pada 14 Februari 2017 dari:

https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_sosial

(32)

Setiap individu mengalami perkembangan pribadi yang berbeda dan bersifat unik. Perbedaan itu memungkinkan seseorang mengalami hambatan internal dan eksternal, ada yang gagal mengatasinya karena mekanisme penyesuaian diri atau mekanisme penyelesaian masalah yang dikembangkan sampai saat itu tidak cukup berfungsi.

Untuk dapat membantu masyarakat Kelurahan Keranggan dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada agar menciptakan masyarakat yang dapat bersaing, kami menggunakan beberapa intervensi sosial, yaitu7: 1. Studi Pustaka dan Data Sekunder

Metode studi pustaka merupakan mempelajari dokumen-dokumen terkait masyarakat setempat berupa laporan-laporan pembangunan, profil daerah, laporan-laporan program pengembangan masyarakat yang sudah pernah dilakukan di lokasi sasaran dari community worker sebelumnya atau dapat juga dilakukan dengan menelusuri data-data statistik yang dimiliki oleh suatu instansi, departemen, lembaga penelitian, lembaga swadaya masyarakat (LSM), atau arsip lainnya.

2. Metode DELBECQ (Nominal Group Process)

Metode ini lebih efisien dan efektif untuk menjaring informasi tentang masalah masyarakat dan membuat prioritas masalah. Perlu dicatat bahwa metode ini bukan untuk memecahkan masalah tetapi untuk identifikasi masalah dan menyusun prioritas masalah.

3. Metode DELPHI

Metode ini tidak dilakukan melalui pertemuan satu forum, tetapi dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk mengidentifikasi masalah untuk kebutuhan masyarakat.

4. Metode Curah Pendapat

Bentuk sebuah kelompok diskusi dengan mengajak orang-orang yang dianggap paham dan mengerti tentang kondisi komunitas sebagai partisipan dengan cara memberi mereka kebebasan berpendapat, pandangan, dan apa saja dari mereka.

5. Metode Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion-FGD) Metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara.

(Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014), h. 1.5.

(33)

FGD adalah diskusi terfokus dari suatu grup untuk membahas suatu masalah tertentu dalam suasana informal dan santai.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Bruhn dan Rebach, setiap intervensi yang dilakukan maka harus dimulai dengan melakukan asesmen atau pemetaan. Baik yang berupa pemetaan kebutuhan masyarakat yang lebih cenderung memilih pendekatan pemecahan masalah (problem solving) ataupun pemetaan aset masyarakat yang lebih mengutamakan melihat sisi lebih atau positif aset yang dimiliki masyarakat atau disebut dengan Asset Based Approach.8

Dari sedikit penjelasan permasalahan diatas kelompok KKN kami menggunakan metode Problem Solving Approach dalam pendekatan pemberdayaan masyarakat, di mana metode ini lebih efisien dan efektif untuk menjaring informasi tentang masyarakat dan membuat prioritas untuk masyarakat. Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.9 Selain itu, metode Problem Solving Approach memberikan kemudahan bagi kami secara kompleks pada setiap masalah yang terdapat di Kelurahan Keranggan, bukan untuk diselesaikan secara penuh tapi dapat sedikit membantu kekurangan yang bisa ditambahkan. Data-data yang telah kami dapatkan dari narasumber mengenai kondisi Kelurahan Keranggan selanjutnya kami akan rumuskan untuk mengetahui langkah selanjutnya yang akan kami lakukan guna mengidentifikasi permasalahan yang ada di Kelurahan Keranggan. Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar-mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. Metode problem solving memberikan beberapa manfaat antara lain:

1. Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan, serta dalam mengambil keputusan secara objektif dan mandiri.

8 Eva Nugraha, Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2016, (Jakarta: PPM

UIN Jakarta, 2016), h. 24.

9Djamara, Syaiful Bahri, dan Drs Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka

(34)

2. Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah.

3. Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi atau keadaan yang benar-benar dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam alternatif.

4. Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir objektif-mandiri, krisis-analisis baik secara individual mapun kelompok.

Teori penyelesaian masalah yang kami aplikasikan yaitu teori menurut David Johnson dapat dilakukan melalui kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut10:

1. Mendefinisikan Masalah

Mendefinisikan masalah di kelas dapat dilakukan sebagai berikut: a. Kemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah, baik melalui

bahan tertulis maupun secara lisan, kemudian minta pada siswa untuk merumuskan masalahnya dalam satu kalimat sederhana (brain storming). Tampunglah setiap pendapat mereka dengan menulisnya di papan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau tidaknya, benar atau salah pendapat tersebut.

b. Setiap pendapat yang ditinjau dengan permintaan penjelasan dari siswa yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dicoret beberapa rumusan yang kurang relevan. Dipilih rumusan yang tepat, atau dirumuskan kembali (reprase, restate) perumusan-perumusan yang kurang tepat. Akhirnya di kelas memilih satu rumusan yang paling tepat dipakai oleh semua.

2. Mendiagnosis Masalah

Setelah berhasil merumuskan masalah langkah berikutnya ialah membentuk kelompok kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan sebab-sebab timbulnya masalah.

3. Merumuskan Alternatif Strategi

Pada tahap ini, kelompok mencari dan menemukan berbagai alternatif cara penyelesaian masalah. Untuk itu kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami pertentangan di antara berbagai ide, dan memiliki

(35)

daya temu yang tinggi.

4. Menentukan dan Menerapkan Strategi

Setelah berbagai alternatif ditemukan kelompok, maka dipilih alternatif mana yang akan dipakai. Dalam tahap ini, kelompok menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang cukup kritis, selektif, dengan berpikir konvergen.

5. Mengevaluasi Keberhasilan Strategi

Dalam langkah terakhir ini kelompok mempelajari: a. Apakah strategi itu berhasil (evaluasi proses)?

b. Apakah akibat dari penerapan strategi itu (evaluasi hasil)?

(36)
(37)

BAB III

KONDISI KELURAHAN KERANGGAN KECAMATAN SETU A. Sejarah Singkat Kelurahan Keranggan

Kelurahan Keranggan merupakan salah satu kelurahan yang terletak di wilayah Kecamatan Setu, yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Cisauk, Tangerang dengan batas Sungai Cisadane. Kelurahan Keranggan disebutkan memliki kemampuan yang penuh untuk menjadi kampung Wisata Industri yang dicanangkan oleh kelompok pemuda yang tergabung dalam Koperasi Cipta Boga.11 Hal ini dikarenakan masyarakat di Kelurahan Keranggan masih didominasi oleh warga pribumi yang memiliki banyak pelaku industri baik kacang sangrai, peyek, emping, dodol dan lainnya.

Kelurahan Keranggan yang terletak di dekat sungai Cisadane membuat masyarakat sering menangkap ikan-ikan yang ada di sana. Aneka ikan dari Sungai Cisadane menjadi santapan lezat untuk masyarakat. Makanan khas dari Kelurahan Keranggan yaitu pecak ikan cere yang hanya dimasak sederhana namun mampu membuat rasanya menjadi istimewa. Banyak masyarakat dari luar Kelurahan Keranggan yang datang hanya untuk menikmati makanan khas tersebut.

B. Letak Geografis

Gambar 3.1: Letak Geografis

11CV. Permata Mitra Karya, “Kampung Pariwisata Industri di Kelurahan Kranggan”

diakses pada 18 Oktober 2016 dari: http://besttangsel.com/2015/02/11/kampung-pariwisata-industri-di-kelurahan-kranggan/

(38)

Gambar 3.2: Peta Layanan Pengabdian Luas Wilayah Desa : ± 217 Ha

Jumlah RT/RW : RT 19/RW 6 Batas Wilayah Administratif

Utara : Kelurahan Kademangan, Kec. Setu, Tangerang Selatan Selatan : Desa Pabuaran, Kec. Gunung Sindur, Bogor

Timur : Kelurahan Muncul, Kec. Setu, Tangerang Selatan Barat : Desa Cibogo, Kec. Cisauk, Tangerang

Jarak dari Kelurahan Keranggan ke Pusat Pemerintahan sebagai berikut12:

a. Jarak ke Kecamatan Setu : ± 2 Km b. Jarak ke Ibu Kota Tangerang Selatan : ± 2 Km c. Jarak ke Ibu Kota Provinsi Banten : ± 58 Km d. Jarak ke Ibu Kota Negara (Jakarta) : ± 62 Km

Jarak dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke Kelurahan Keranggan kurang lebih 13,1 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit.

(39)

C. Struktur Penduduk

1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kelurahan Keranggan sampai tahun 2015 tercatat sebanyak 6.160 jiwa, dengan rincian sebagai berikut13:

Tabel 3.1: Struktur Penduduk menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah jiwa

1 Laki-laki 3.171

2 Perempuan 2.989

3 TOTAL 6.160

Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kelurahan Keranggan lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Di mana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3.171 orang dan perempuan sebanyak 2.989 orang.

2. Keadaan Penduduk menurut Agama

Tabel 3.2: Struktur Penduduk menurut Agama

No Jenis Kelamin Jumlah jiwa

1 Islam 6.097

2 Kristen 63

3 TOTAL 6.160

Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah penduduk di Kelurahan Keranggan mayoritas beragama Islam, yaitu sebanyak 6.097 orang dan penduduk beragama Kristen sebanyak 63 orang.

3. Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian

Tabel 3.3: Struktur Penduduk menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah Orang

1 Karyawan Pemerintah 10

2 Pegawai Negeri Sipil 16

3 Pensiun PNS 5

4 TNI/POLRI 2

(40)

5 Karyawan Swasta 120 6 Wiraswasta/Pedagang 749 7 Guru/Dosen Swasta 18 8 Petani 57 9 Buruh Tani 40 10 Peternak 25 11 Pemilik Peternakan 1 12 Perikanan 30

13 Pemilik Usaha Perikanan 2

14 Buruh Jasa 144

15 Seniman 15

16 Wiraswasta Lainnya 2.193

17 Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap 1.110

18 Tidak Bekerja/Pengangguran 1.623

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk di Kelurahan Keranggan mempunyai pekerjaan wiraswasta lain dengan jumlah 2.193 orang. Masyarakat yang tercatat pengangguran sebanyak 1.623 orang dan tidak mempunyai pekerjaan tetap sebanyak 1.110 orang.

4. Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 3.4: Struktur Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Orang

1 TK/Play Group 282

2 Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 1.129

3 Tamat SD/Sederajat 726

4 Tidak Tamat SD/Sederajat 309

5 Tamat SMP/Sederajat 705

6 Tidak Tamat SMP/Sederajat 837

7 Tamat SLB B 1

8 Tamat SLTA 444

9 Tidak Tamat SLTA 542

10 Akademi/D1-D3 32

11 Sarjana S1 30

(41)

13 Lainnya dan Tidak Pendidikan 1.122

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Keranggan mayoritas tamat SD dengan jumlah 726 orang. D. Sarana dan Prasarana

Fasilitas untuk sarana dan prasarana Kelurahan Keranggan cukup lengkap dan telah dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, seperti karang taruna, posyandu, dan masyarakat setempat. Mulai dari sarana pendidikan, agama, serta kesehatan tersedia namun masih terdapat sarana dan prasarana yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sarana dan prasarana yang terdapat di Kelurahan Keranggan sebagai berikut:

a. Sarana Pemerintahan

Jumlah sarana pemerintahan Kelurahan Keranggan yaitu: 1 buah Kantor Kelurahan Keranggan, 1 buah Aula Kantor Kelurahan Keranggan.

Gambar 3.3: Kelurahan Keranggan b. Sarana Peribadatan

Jumlah sarana peribadatan Kelurahan Keranggan yaitu: 5 buah Masjid, 19 buah Musholla, dan 13 buah Majelis Taklim.

(42)

c. Sarana Pendidikan

Jumlah sarana pendidikan Kelurahan Keranggan yaitu: 7 buah TK/ PAUD, 2 buah SD/Sederajat, 2 buah SMP/Sederajat.

Gambar 3.5: Gedung MI d. Sarana Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan Kelurahan Keranggan yaitu: 1 buah Puskesmas dan 8 buah Posyandu.

Gambar 3.6: Puskesmas Kelurahan Keranggan

(43)

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah

Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan

Matrik SWOT 01. Bidang Pendidikan Internal External STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Anggota KKN sudah terbiasa mengajar.  PAUD yang ada

sudah memiliki kurikulum yang jelas dalam melakukan pembelajaran.  Waktu pelaksanaan kegiatan yang tepat.  Lokasi kegiatan yang dekat.  Guru di PAUD yang bersikap terbuka.  Antusiasnya anak-anak untuk belajar bersama mahasiswa KKN.  Pendidikan di luar sekolah yang kurang sehingga terkadang menimbulkan sifat yang kurang sopan.  Kurangnya semangat untuk belajar kembali di rumah.  Kemampuan berbahasa Inggris yang kurang.

(44)

OPPORTUNITIES (O)

STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Semangat untuk mencapai pendidikan yang tinggi setelah bertemu dengan mahasiswa KKN.  Memberikan motivasi untuk menggapai cita-cita dan pendidikan setinggi-a.  Melakukan tukar pemikiran mengenai cara mengajar yang efektif bagi anak-anak.  Menciptakan budaya belajar kembali setelah pulang sekolah.  Memberikan pengetahuan mengenai pendidikan akhlaq yang baik.  Menciptakan budaya berbahasa Inggris setiap hari Senin.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Bantuan dari pemerintah yang kurang. Pengaruh acara yang ada di TV kurang mendidik. Tidak adanya contoh atau

panutan yang baik dalam hal pendidikan. Pengaruh pergaulan yang buruk.  Memberikan pengertian mengenai pentingnya pendidikan.  Memberikan contoh penutan yang berhasil berkat pendidikan yang benar.  Meningkatkan motivasi terhadap setiap masyarakat. Keterangan Program:

Dari analisis tersebut kami tentukan program kegiatan yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Adapun kegiatannya adalah:

(45)

Mengajar di PAUD Baiturrahman dan Al-Muhajirin

Bimbingan belajar setiap hari di tempat tinggal

Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Keagamaan Matrik SWOT 02. Bidang Keagamaan Internal External STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Mayoritas penduduk memeluk Agama Islam.  Budaya mengaji yang masih terjaga.  Terdapat masjid dan Majelis di RT.  Tingkat semangat beribadah dari warga yang tinggi.  Penerimaan

dari Ustad yang baik dan ramah.

 Kurangnya tenaga pengajar Agama Islam.

 Fasilitas yang ada masih kurang memadai.  Kurangnya kegiatan bagi anak-anak untuk meningkatkan semangat beribadah.

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)  Tersedianya dana mahasiswa KKN dalam menyelenggarakan kegiatan keagamaan dan penyediaan barang.  Melakukan kegiatan tabligh akbar untuk meningkatkan lagi semangat untuk beribadah.  Mengadakan kegiatan perlombaan Islam untuk anak-anak yang mencakup adzan, kaligrafi, dan hafalan surat.

(46)

 Membantu pengajaran TPQ.  Pemberian fasilitas untuk menunjang kegiatan beribadah.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Masuknya budaya asing yang memengaruhi pemikiran masyarakat. Munculnya banyak paham-paham agama yang baru.

 Meningkatkan tingkat cinta akan Islam melalui anak-anak muda.  Melakukan tukar pikiran mengenai perkembangan zaman dan agama.

Keterangan Program:

Dari analisis tersebut kami tentukan program kegiatan yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Adapun kegiatannya adalah:

Mengajar TPQ

Perlombaan Islam (Adzan, Kaligrafi, dan Hafalan Surat)

Pengadaaan barang

Tabligh Akbar

Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Seni & Budaya Matrik SWOT 03. Bidang Seni & Budaya

Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

 Warga Keranggan memiliki kemampuan seni yang cukup baik.

 Kurang adanya kegiatan yang dapat membantu

mengasah

(47)

External  Pemuda Keranggan yang memiliki beberapa grup band.  Adanya kelompok marawis ibu-ibu di RT.  Adanya kelompok marawis anak-anak di RT.  Tenaga pengajar marawis yang sudah berhenti.

OPPORTUNITIES (O)

STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Tersedianya dana mahasiswa KKN untuk mengadakan acara HUT RI. Kerjasama antara Karang Taruna dan Mahasiswa KKN yang baik. Tersedianya izin keramaian dari kepolisian.  Meningkatkan kerjasama dan kekompakan warga desa.  Membentuk paduan suara di RT.  Melakukan latihan olah vokal setiap hari rabu.  Membantu pengajaran marawis.  Menyelenggarakan kegiatan pentas seni.

(48)

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT) Kondisi cuaca yang kurang mendukung. Tempat yang kurang layak.

Sampah yang ada setelah acara selesai.  Menggugah semangat memeringati HUT RI walau cuara yang buruk dan tempat yang kurang layak.  Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melakukan hal positif dengan melakukan kegiatan dengan kreatif. Keterangan Program:

Dari analisis tersebut kami tentukan program kegiatan yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Adapun kegiatannya adalah:

Mari Bernyanyi

Marawis

Perayaan HUT RI 17 Agustus

Tabel 4.4: Matrik SWOT Bidang Sosial Matrik SWOT 04. Bidang Sosial Internal External STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Masyarakat yang ramah.  Masyarakat yang saling peduli dengan orang lain.

 Masyarakat yang rela membantu dengan ikhlas.  Tersedianya data

tentang anak yatim yang ada.  Izin mempergunakan  Banyaknya anak yatim yang memerlukan bantuan.  Kedatangan dari penerima santunan yang tidak tepat waktu.

(49)

balai desa untuk kegiatan.

OPPORTUNITIES (O)

STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Tersedianya dana mahasiswa KKN untuk melakukan kegiatan santunan anak yatim.  Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memuliakan anak yatim.  Membuat acara santunan kepada anak yatim.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Informasi yang kurang merata.

 Melakukan sosialisasi dan pemberitahuan kepada setiap warga mengenai kegiatan santunan anak yatim.

 Melakukan pendataan ulang anak yatim yang ada sehingga terdapat data yang terbaru.

Keterangan Program:

Dari analisis tersebut kami tentukan program kegiatan yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Adapun kegiatannya adalah:

(50)

Tabel 4.5: Matrik SWOT Bidang Ekonomi Matrik SWOT 05. Bidang Ekonomi

Internal External STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Sudah banyaknya masyarakat yang melakukan wirausaha.  Sudah adanya koperasi di tingkat kelurahan.  Semangat dari masyarakat untuk meningkatkan usaha yang sedang di rintis.  Izin penggunaan majelis untuk kegiatan.  Masyarakat yang antusias dengan kegiatan mahasiswa KKN.  Kebanyakan pria masih berprofesi sebagai penambang pasir dan supir truk serta masih ada yang bekerja serabutan.  Kurangnya

pemasaran yang dilakukan.

 Banyak masyarakat yang belum terbiasa menggunakan komputer dan internet.  Beberapa masyarakat baru mulai berwirausaha. OPPORTUNITIES (O)

STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Tersedianya dana mahasiswa KKN untuk mengadakan seminar.  Melakukan seminar dan workshop pemanfaatan limbah plastik yang dapat diolah

menjadi barang jual.

 Melakukan

perubahan pola pikir masyarakat dari pekerja menjadi wirausaha.  Melakukan seminar dan workshop pemasaran secara online dengan membuka toko online.

(51)

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)  Masuknya Indonesia ke era Masyarakat Ekonomi Asia. Budaya konsumtif yang sudah meluas ke berbagai kalangan, umur, dan wilayah.  Memberikan contoh pengusaha sukses dengan biaya seminimal mungkin.  Memberikan pelatihan bagaimana menggunakan komputer dan internet. Keterangan Program:

Dari analisis tersebut kami tentukan program kegiatan yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Adapun kegiatannya adalah:

Pelatihan Pemasaran Online

Seminar Pemanfaatan Plastik

Tabel 4.6: Matrik SWOT Bidang Lingkungan Matrik SWOT 06. Bidang Lingkungan

Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

 Masyarakat yang semangat dalam bergotong royong.  Keinginan masyarakat untuk menciptakan  Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.  Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang

(52)

External lingkungan baik.  Keinginan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang baik dan rapih.  Kesediaan masyarakat untuk membenahi lingkungan. sampah sembarangan.  Banyaknya sampah yang berserakan di jalan umum.  Minimnya kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah.

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Tersedianya dana mahasiswa KKN untuk melakukan kegiatan kerja bakti dan pembuatan tempat pembakaran sampah.  Melakukan kegiatan kerja bakti bersama masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar.  Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempat yang tepat.

 Memberikan cara untuk mengelola sampah organik dan anorganik yang dapat di daur ulang kembali.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Belum adanya tempat pembuangan akhir di Tangerang Selatan.  Melakukan penyampaian aspirasi tentang tempat pembuangan  Membuat tempat pembakaran sampah untuk limbah rumah tangga.

(53)

sampah kepada Lurah

Keranggan.

Keterangan Program:

Dari analisis tersebut kami tentukan program kegiatan yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Adapun kegiatannya adalah:

Kerja Bakti

Pembuatan Tempat Pembakaran Sampah

B. Bentuk dan Hasil Pelayanan pada Masyarakat

Tabel 4.7: Bentuk dan Hasil Program English Day

Bidang Pendidikan

Program Keranggan Cerdas Nomor

Kegiatan

01

Nama Kegiatan English Day

Tempat, Tanggal

Ruang Tamu Kontrakkan KKN SENJA 2016, 01 – 22 Agustus 2016

Lama

Pelaksanaan

4 Kali

Tim Pelaksana Penanggung jawab: Farah Ghassani

Tim Pembantu: semua anggota KKN SENJA

Tujuan Membantu anak-anak di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan untuk belajar bahasa Inggris

Sasaran Anak-anak di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan Target 30 anak-anak di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan

terbantu dalam belajar bahasa Inggris serta terbiasa dengan bahasa Inggris

Deskripsi kegiatan

Program English Day dimulai tanggal 01 -22 Agustus 2016. Kegiatan ini dilakukan di rumah kontrakkan KKN SENJA yang dilaksanakan setiap hari Senin jam

(54)

13.00 sampai 15.00 WIB dengan penanggung jawab Farah Ghassani. Selain Farah, anggota KKN SENJA lainnya turut membantu dalam berlangsungnya kegiatan tersebut. Di sini anak-anak diajarkan bagaimana membaca dan menulis dengan menggunakan bahasa Inggris dan sesekali diajarkan untuk berbicara bahasa Inggris, tidak hanya itu diakhir pembelajaran anak-anak diajak untuk bernyanyi lagu yang berbahasa Inggris agar mereka terbiasa dengan bahasa Inggris dan diharapkan anak-anak dapat menyukainya.

Kegiatan english day ini tidak ada yang melanjutkan karena tidak adanya tenaga pengajar yang dapat melanjutkan kegiatan ini.

Hasil Pelayanan 30 anak-anak di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan terbantu dalam belajar bahasa Inggris serta terbiasa dengan bahasa Inggris

Keberlanjutan Program

Tidak berlanjut

Gambar 4.1: Kegiatan English Day

Tabel 4.8: Bentuk dan Hasil Program Mengajar PAUD

Bidang Pendidikan

Program Keranggan Cerdas

Nomor Kegiatan 02

Nama Kegiatan Pelayanan Mengajar PAUD

Tempat, Tanggal PAUD Baiturrahman dan PAUD Al-Muhajirin, 01-22 Agustus 2016

(55)

Tim Pelaksana Penanggung jawab: Intan Kamila dan Siti Zulaika Tim pembantu: Semua Anggota KKN SENJA Tujuan Membantu para guru PAUD Baiturrahman dan

Al-Muhajirin dalam kegiatan belajar mengajar

Sasaran Guru PAUD Baiturrahman dan PAUD Al-Muhajirin di wilayah RW 05 Kelurahan Keranggan

Target 8 guru PAUD terbantu dalam kegiatan belajar-mengajar

Deskripsi kegiatan

Kegiatan mengajar di PAUD Baiturrahman dan Al-Muhajirin dimulai tanggal 01 – 22 Agustus 2016. Semua anggota KKN SENJA ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar ini, karena terdapat 2 PAUD di lingkungan Rw 05, jadi setiap minggunya kami bagi hari. Hari Senin dan Selasa di PAUD Baiturrahman sedangkan hari Rabu dan Kamis di PAUD Al-Muhajirin. Kegiatan belajar-mengajar dimulai pukul 08.00-10.00 WIB.

Metode yang diajarkan setiap, yaitu:

 Setiap harinya murid-murid di wajibkan baca iq’ro.

 Sebelum mulai belajar murid-murid terlebih dahulu berbaris di depan kelas sambil bernyanyi.

 Setiap akan mulai belajar semua murid-murid berdoa terlebih dahulu

 Setiap awal dan akhir pembelajaran bernyanyi terlebih dahulu. Lagu yang di nyanyikan adalah lagu yang memiliki unsur agama, dan pendidikannya.

Hasil Pelayanan 8 guru PAUD terbantu dalam kegiatan belajar mengajar

Keberlanjutan Program

Tidak ada yang yang melanjutkan program ini selain guru di PAUD Baiturrahman dan Al-Muhajirin.

Gambar

Tabel 1.1: Fokus dan Prioritas Kegiatan
Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program
Gambar 3.1: Letak Geografis
Gambar 3.2: Peta Layanan Pengabdian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pemain baru di binis pensiunan, berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada jajaran manajemen dan staf marketing BSM Yogyakarta, ditemukan

menggabungkan model matematika yang telah dibuat untuk menemukan solusi masalah pada tinggi tower yang paling pendek. Selanjutnya, subjek memberikan alasan dan

Sehubungan dengan karakter akademis, pandangan lain dari Ben Agger (2003) membedakan kajian budaya sebagai gerakan teoritis, dan kajian budaya sebagai mode analisis

pendekatan nilai tambah syariah Berdasarkan tabel 4 hasil pengujian yang dilakukan untuk hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada

Dari sinilah saya bisa belajar dan mendalami pelajaran bahas arab lagi dan bisa mendalami bahasa arab yang berkaitan dengan Nahwu dan Shorof,

Berdasarkan latar belakang di atas,penulis berinisiatif untuk membuat suatu aplikasi yang mempermudah bagian Pengaduan Pelayanan Pelanggan Prima (P4) dalam

Pada kasus yang berat dapat terjadi sikatrik, simblefaron dan ulkus kornea.l2Pada kasus ini dijumpai kelainan kulit berupa vesikel dan bula serta erosi pada mukosa

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jumlah MNPCE dari preparat apus pada sumsung tulang paha pada mencit jantan. Jumlah MNPCE kelompok kontrol dibandingkan