• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KAJIAN TEORI. Drama pada dasarnya menggunakan manusia dengan segala persoalanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KAJIAN TEORI. Drama pada dasarnya menggunakan manusia dengan segala persoalanya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1. Tokoh dan penokohan

Drama pada dasarnya menggunakan manusia dengan segala persoalanya sebagai objek kajian. Menurut (Semi, 1988 : 23), penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Sedangkan menurut Wallek dan Warren adalah cara yang paling sederhana untuk menggambarkan wtak seseorang tokoh ialah: dengan memberikan sesuatu dimana setiap penamaan adalah semacam menghidupkan, menjiwai dan mengindividualisasikan (1977 : 288).

2. Latar

Latar merupakan sebuah elemen dalam novel yang menunjukan kapan dan bagaimana suatu peristiwa itu terjadi. Menurut Nurgiyantoro, latar terdiri dari 3 unsur yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.

1. Latar tempat adalah dimana lokasi terjadinya suatu peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.

2. Latar waktu yaitu berkaitan dengan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. 3. Latar sosial yaitu mengarah pada lingkungan dan prilaku sosial, tempat

(2)

3. Konflik

Tokoh-tokoh dalam suatu cerita biasanya terlibat dalam suatu interaksi yang dapat menimbulkan konflik. Konflik merupakan bagian dari alur cerita yang harus bersikap wajar dan kuat. Konflik yang wajar adalah konflik manusiawi yang mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Pihak-pihak yang mengalami konflik ini mempunyai posisi yang kurang lebih seimbang. Konflik yang kuat biasanya berkaitan dengan persoalan manusia dan melibatkan aspek kehidupan.

Bentuk konflik dapat dibedakan menjadi dua yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal yaitu konflik yang terrjadi diluar diri tokoh, bias dari alam, orang lain, lingkungan masyarakat. Konflik internal merupakan konflik yang terjadi didalam hati atau jiwa dari tokoh dalam cerita (Nurgiyantoro, 1995 : 129).

Pengertian konflik ditinjau dari ilmu kesusastraan adalah konflik yang dialami oleh seorang tokoh dalam suatu cerita yang bertikai melawan faktor-faktor eksternal dari luar diri tokoh itu, maupun internal yang berasal dari dalam diri tokoh yang menjadi penghalang tokoh tersebut dalam meraih keinginannya. Misalnya konflik tokoh dengan lingkungan atau konflik tokoh dengan masyarakat dalam lingkungannya.

(3)

B. Aspek Ekstrinsik

1. Kebudayaan

Ditinjau dari segi bahasa, kata budaya merupakan penggabungan kata “budi“dan“daya“ yang berarti : daya dari budi. Daya berarti usaha, budi berarti akal atau pikiran. Jadi budaya berarti hasil dari karya atau pemikiran manusia Defenisi yang hampir sama juga dikemukakan oleh (Djojodiguno,1991 : 34) yang mengatakan bahwa kebudayaan adalah suatu keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar. Dengan demikian kebudayaan merupakan suatu proses yang berkembang secara kontinyu dan tidak pernah selesai. Kedinamisan suatu kebudayaan mengandung arti keterbukaan terhadap dunia luar yang aktif dan positif. Hal ini akan menunjang terlaksananya akulturasi atau pun asimilasi yang sehat.

2. Gaya Hidup

Gaya berarti sebagai suatu tingkah laku yang memiliki ciri khas tertentu. Dengan demikian gaya hidup dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat tertentu dan memiliki ciri spesifik yang dapat dijadikan sebagai tanda keberadaan masyarakat tertentu(Poerwodarminto, 1976 : 93).

3. Asimilasi

a. Pengertian Asimilasi

Asimilasi adalah suatu proses yang ditandai oleh makin berkurangnya Perbedaan–perbedaan yang terdapat antar orang perorangan atau kelompok dan juga meliputi usaha–usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan

(4)

Proses–proses mental dengan emperhatikan kepentingan–kepentingan dan tujuan bersama (Winarno, 1991 : 49). Pengertian asimilasi Budaya : asimilasi budaya dapat dikatakan pula sebagai hasil dari kontak kebudayaan yang berbeda sehingga menjadi suatu kebulatan yang sosiologis yang harmonis dan bermakna. Bahkan asimilasi juga merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan penerimaan suatu kebudayaan oleh kebudayaan lain yang berbentuk adopsi sistem nilai, adat, kebiasaan, gaya hidup, ataupun bahasa yang selalu digunakan oleh kelompok kultur yang dominan (Yusuf , 1991 : 21)

b. Faktor – Faktor Penyebab Asimilasi

Terjadinya suatu asimilasi dilatar belakangi oleh berbagai faktor antara lain :

a. Adanya kelompok-kelompok manusia yang memiliki perbedaan kebudayaan dan Stratifikasi sosial.

b. Masuknya anggota dari suatu kebudayaan dalam kelompok lain dengan budaya, adat, serta gaya hidup yang berbeda.

c. Terjalinnya kontak antar budaya sebagai hasil dari interaksi sosial (Winarno, 1991 : 30)

c. Faktor kemudahan Proses Asimilasi

Seorang tokoh Antropologi, kiswandi, dalam bukunya “Antropologi Budaya“ yang mengatakan bahwa faktor-faktor kemudahan tersebut adalah sebagai berikut :

d. Adanya toleransi budaya yang tinggi antar anggota masyarakat. e. Adanya simpati terhadap kebudayaan lain.

(5)

c. Perkawinan campur : secara teoritis puncak dari bentuk asimilasi adalah perkawinan campur sebagai symbol bersatunya jiwa, kepribadian, sifat dan prilaku dua insan yang berbeda etnis ataupun suku bangsa (Haryono, 1993 : 17)

d. Faktor-faktor penghambat proses asimilasi

Proses asimilasi bukan merupakan suatu kegiatan yang mudah untuk dilaksanakan tanpa adanya hambatan-hambatan. Menurut Supriyatno factor-faktor penghambat tersebut adalah:

a . Sikap masyarakat tradisional yang tertutup dan menutup diri terhadap unsur.

b. Sangat kuatnya tradisi dan adat-istiadat dalam suatu masyarakat. c. Adanya hambatan yang bersifat ideologi ataupun konsep-konsep

sebagai pedoman hidup yang kuat dalam masyarakat.

d. Isolasi sosial atau penyingkiran terhadap suatu kebudayaan karena alasan tertentu ( 1994 : 69 ).

4. Kebudayaan Cina

Suatu bangsa pasti memiliki kebudayaan dengan corak tersendiri sebagai ciri khas masyarakat. Kebudayaan inilah yang mampu membedakan karakter, kualitas dan keinikan suatu masyarakat dengan komunitas lain begitu pula dengan masyarakat Cina yang memiliki fanatisme terhadap ajaran, adat dan budaya leluhurnya .

Dasar pemikiran orang Cina, landasan kehidupan sosial kultural masyarakat cina memberikan pengaruh yang sangat besar bagi orang-orang Cina

(6)

perantau ataupun mereka yang hanya berstatus sebagai keturunan. Dasar pemikiran tersebut terfokus pada upaya untuk menciptakan keseimbangan antar seluruh aspek kehidupan pada dasarnya orang Cina selalu mengembalikan hakekatnya, keharmonisan antara kehidupan langit (alam gaib), dengan kehidupan di bumi (alam dunia nyata).

Animisme adalah suatu faham yang mempercayai akan adanya roh-roh yang memiliki kekuatan atau kuasa yang berasal dari dewa dan dewi. masing-masing dewa dan dewi memiliki tugas dan pekerjaan yang berbeda. Makhluk halus yang sangat mempengaruhi kehidupan orang Cina yaitu:

a. Penjaga gapura rumah b. Penjaga halaman rumah c. Penjaga pintu rumah d. Penjaga ruangan rumah

Berbagai upacara pemujaan dilakukan untuk menyembah makhluk halus dengan tujuan memperoleh perlindungandari dewa-dewa tersebut. Sebagai contoh pesta pada tahun baru imlek ( sin chia ). Dewa dapur dipuja dengan sajian makanan yang lezat dan gambar dewa dapur tersebut diolesi dengan madu, agar dewa dapur melaporkan hal-hal yang baik tentang kehidupan orang tersebut kepada Thian, sehingga ia tidak memperoleh kutukan dari Thian.

Dalam Sistem kekeluargaan, Keluarga merupakan bagian dari masyarakat, yang memiliki peran yang cukup kuat untuk membentuk jiwa serta kepribadian seseorang seperti terlihat dalam kutipan berikut :

(7)

The family is recognized as a biologicallay required social institution that mediates between the biological and cultural directives of personality formation, and a social system in which the child assimilates the basic instrumentalities, institutions, and role atributions that are essential to his adaption and integration.

( Ralph, 1975 : 96 )

Rasa hormat kepada orang tua menjadi didikan utama dalam keluarga Cina. Banyak tradisi-tradisi yang mengatur sikap seorang anak sehingga mengikat mereka untuk selalu patuh dan tunduk kepada orang tuanya seumur hidupnya. Susunan kekerabatan dalam masyarakat cina adalah system patrilinial (di tarik dari garis keturunan ayah),sehingga kedudukan anak laki-laki lebih tinggi dan memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga.

5. Kebudayaan Amerika

Pembentukan budaya amerika berlangsung dalam proses yang panjang dalam waktu yang lama. Hal ini dilatar belakangi oleh perbedaan budaya dan gaya hidup yang dibawa oleh manca Negara . perbedaan budaya tersebut mempersulit kepastian budaya Amerika yang sesungguhnya. Namun demikian dari sudut pandang positif justru perbedaan tersebut dapat memperkaya budaya amerika.

Bahwa kebudayaan amerika lahir dari paduan dua kekuatan besar dunia lama dan dunia baru. Dunia lama membawa ke dunia baru seperangkat kebiasaan, kekuatan, cara kerja, nilai-nilai dan cara berfikir yang kaya, rumit, dan saling bertentangan : dan dunia baru menerima, mengubah atau menolak semua atau meramunya dengan penemuan-penemuannya sendiri (Luedtke, 1994 : 12).

(8)

Keadaan masyarakat amerika yang Pluralistik menimbulkan keabstrakan budaya Amerika yang sesungguhnya. Gaya hidup yang berbeda-beda antar masyarakat amerika tersebut menyebabkan ketidak stabilan kebudayaan amerika yang pada umumnya memiliki kecendrungan untuk selalu berubah dan berkembang.

Watak orang amerika sebagian besar pasti tak henti-hentinya memilih dari sekian alternatif yang saling bertentangan dalam pertumbuhan identitasnya, dan identitas terakhir akan terbentuk lewat suatu perpaduan yang bersifat percobaan dari pilihan – pilihan yang senantiasa berubah (Kammen : 1985 : 46).

6. Nilai Ethos Amerika

Nilai Ethos yang paling dijunjung tinggi oleh orang Amerika adalah kebebasan ini dipertegas dan diperjelas dalam Bill of Rights yang mencerminkan arti menjadi seorang Amerika dengan segala kebebasan( Leedtke, 1994 : 9 ). Akan tetapi kebebasan yang diterapkan di Amerika bukanlah suatu kebebasan yang secara Absolut. Namun demikian didalam kenyataannya, budaya dan gaya hidup orang Amerika ini sering ditiru bahkan menjadi Mode atau Trend bagi banyak orang di luar Amerika. Sifat kebudayaan Amerika yang selalu berubah dan berkembang menjadikannya suatu kebudayaan modern yang tidak memiliki kepastian tradisi ataupun cara hidup yang khas. Hal ini diikuti pula dengan adanya kecendrungan untuk menentang tradisi dan tidak menyukai hal-hal yang berbau takhayul dan tidak realistis. Jadi realita kehidupanlah yang menjadi pegangan dan landasan hidup orang-orang Amerika ( Mann : penterjemah : Paul . S, 1990 : 5 ).

(9)

7. Paham Pemikiran Orang Amerika

Keaneka ragaman penduduk Amerika membentuk kepribadian dan gaya hidup yang berbeda-beda. Pembentukan jiwa seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya dimana seseorang lahir dan dibesarkan. Namun demikian setelah perbedaan-perbedaan tersebut terbaur dan terpadu menjadi suatu kebudayaan Amerika, maka lahirlah paham-paham pemikiran yang menjadi landasan orang Amerika dalam bersosialisasi.

Sejak awal pembentukannya, Amerika telah didominasi oleh paham kapitalisme dan demokrasi. Kedua paham ini sangat berpengaruh yerhadap arah dan perkembangan bangsa Amerika yang kemudian berfungsi sebagai nilai-nilai budaya dan politik bangsa. Ini merupakan komitmen terhadap kebebasan dan individualisme.

Paham kapitalisme dan demokrasi berkembang bersama secara berdampingan sebagai protes terhadap ketidakadilan. Kedua paham ini bertujuan untuk membebaskan individu dari tangan kaum penindas yang membatasi kaum borjuis yang memeras orang-orang lemah (Zaller ; Penerjemah : Sardjono, 1889 : 2).

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian keuntungan yang didapat apabila dalam penelitian meggunakan sampel sebagai kelompok subjek penelitian yaitu kita tidak akan repot untuk mengolahnya karena jumlah

 Untuk itu diperlukan beberapa informasi mengenai; nama komponen, jenis operasi kerja, mesin dan peralatan yang digunakan, waktu standar operasi dll.  Informasi mengenai

[r]

The company has a trade receivables ledger that is material to the financial statements containing four different categories of account.. The categories of account, and the

Sejumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia telah membentuk P2TP2A yang salah satu tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan terhadap perempuan dan anak yang menjadi

pertentangannya adalah tidak memberikan kesempatan kepada Pemohon yang mana hak tersebut berisifat spesifik (khusus) dan aktual atau setidak-tidaknya potensial menurut penalaran

Rancangan dilakukan dengan menentukan geometri, perhitungan pendinginan dan cara pengadukan yang berkaitan dengan proses vulkanisasi serta pembuatan gambar teknis sehingga

Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiscal dan