• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Siswa Kelas VIII Tunagrahita dan Autis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Siswa Kelas VIII Tunagrahita dan Autis"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

Buku Siswa Kelas VIII

Tunagrahita dan Autis

oleh

Astuti Hermawati, M.Pd.

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2019

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(3)

ii

Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer Buku ini merupakan buku panduan Guru siswa berkebutuhan khusus yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku Guru ini di ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 untuk satuan pendidikan khusus. Buku ini merupakan dokumen yang fleksibel yang senantiasa diperbaiki dan diperbaharui sesuai dengan kondisi, kemampuan dan kebutuhan siswa serta disesuaikan dengan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Membatik Tulis/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 – Jakarta: xvi, 145 hal- Untuk SMPLB Kelas VIII

Seri Ketrampilam Pilihan Membatik Cap Untuk SMPLB Kelas VIII ISBN: ....

Buku Membatik Cap-Studi dan Pengajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis : Astuti Hermawati, M.Pd

Penelaah materi : Zaitun Y.A Kherid, M.Pd. Ilustrator : Anggit Wicaksono Putro

Diterbitkan Oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Cetakan Ke-1, 2019

Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 14 pt MILIK NEGARA

(4)

iii KATA SAMBUTAN

Kurikulum 2013 pendidikan khusus telah disusun melalui berbagai proses dan tahapan dalam waktu yang relatif panjang. Pengembangan kurikulum pendidikan khusus sejak tahun 2014, dalam perjalanannya mengalami penyesuaian dan perubahan. Harmonisasi kurikulum pendidikan khusus yang dilakukan antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, perguruan tinggi, sekolah luar biasa, praktisi pendidikan, serta pihak lain yang relevan, telah menghasilkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi IntiKompetensi Dasar, dan Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah tersedianya buku teks pelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dengan persetujuan dan dukungan dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, memiliki program untuk menyusun buku teks pelajaran pendidikan khusus. Penyusunan buku teks pelajaran pendidikan khusus dilakukan secara bertahap sesuai dengan pentahapan pelaksanaan Kurikulum 2013. Buku teks pelajaran pendidikan khusus disusun untuk kelas I s.d. VI jenjang SDLB, kelas VII s.d. IX SMPLB, dan kelas X, XI dan XII SMALB, ditambah beberapa buku mata pelajaran yang tidak tergabung dalam tematik.

Buku yang disusun menggunakan pendekatan tematik dan berbasis aktivitas. Tema-tema yang ada direncanakan sedemikian rupa adalah tema yang dekat dengan kehidupan seharihari, supaya lebih mendekatkan peserta didik dengan pembelajaran yang nyata dan pada akhirnya materi pembelajaran diharapkan menjadi relative lebih mudah dipahami oleh peserta didik itu sendiri. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara holistik/menyeluruh di mana proses pembelajaran yang menyeluruh tersebut diharapkan dapat melahirkan pribadi peserta didik yang utuh dan berkualitas. Buku ini merupakan buku teks utama dalam pembelajaran dan sebagai salah satu sumber belajar kiranya buku ini dapat dimanfaatkan

(5)

iv

dengan baik oleh pendidik dan peserta didik serta dapat dipadukan dengan sumber belajar lain yang relevan untuk mendukung pengembangan pribadi peserta didik secara utuh.

Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus adalah bahwa pendidikan keterampilan memiliki porsi yang cukup besar dalam stuktur kurikulum. Porsi pendidikan keterampilan pada jenjang SDLB sebesar 40%, SMPLB sebesar 50% dan pada jenjang SMALB sebesar 70%. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kuailitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Dalam rangka revitalisasi pendidikan keterampilan pada pendidikan khusus, dikembangkan 20 jenis keterampilan pilihan SMPLB dan SMALB, serta juga dilakukan penyusunan buku keterampilan.

Buku teks pelajaran dan buku keterampilan pendidikan khusus disusun dengan mempertimbangkan kondisi yang dimiliki peserta didik, sehingga aktivitas pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan yang dimiliki masing-masing peserta didik. Diharapkan buku keterampilan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan peserta didik serta dapat dipadukan dengan sumber belajar yang lain untuk mendukung pengembangan pendidikan keterampilan yang relevan. Di samping itu, buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah, pengawas, orangtua, dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus. Kami menyampaikan terimakasih kepada para penyusun dan penelaah buku serta seluruh pihak yang terlibat untuk setiap kerja keras, curahan ide dan pemikiran yang pasti dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga tercipta buku teks pelajaran pendidikan khusus yang akan bermanfaat bagi pengembangan potensi peserta didik berkebutuhan khusus.

Jakarta, 7 Oktober 2019

Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus

Ttd

Dr. Sanusi, M.Pd

(6)

v KATA PENGANTAR

Kurikulum Pendidikan Khusus disusun dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan kompetensi siswa, dari kompetensi inti, kompetensi dasar dan silabus. buku panduan ini merupakan buku kurikulum pendidikan khusus yang diperuntukan bagi siswa berkebutuhan khusus tunagrahita dan autis yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa maupun sekolan regular pada kelas khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus dapat dilayani di sekolah reguker melalui pendidikan inklusif dengan kurikulum regular.

Anak berkebutuhan khusus dibekali ketrampilan sesuai bakat keminatan seperti kompetensi kehlian Seni Membatik agar memiliki kompetensi berupa kemampuan tindak yang produktif, kreatif, inovatif pada ranah abstrak dan konkrit menuju kemandirian. Dalam kompetensi inti diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan untuk melaksanakan tugas spesifik dalam menggunakan alat, mengolah informasi, mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan kemasyarakatan melalui menalar, mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif pada ranah abstrak dan konkrit sehingga menampilkan kinerja yang terukur sesuai dengan standar terkait pengembangan sekolah dan masyarakat global, buku siswa ini dususun mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, memuat materi pembelajaran sesuai kompetensi dasar pada setiap jenjang dan memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik.

Buku panduan ini mengarahkan hal-hal yang dilakukan siswa, guru, teman di sekolah untuk mencapai kompetensi tertentu dan terpadu melalui pendekatan kemandirian, sehingga efisiensi materi yang dipelajari dan efektifitas penyerapan siswa akan tercapai. Sesuai pendekatan kurikulum 2013 siswa diarahkan untuk aktif kreatif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas dengan memanfaatkan potensi alam sekitar sekolah dimulai dari mengamati, menanya, mencari informasi, menyampaikan pendapat, mempraktikkan agar memiliki life skill menunju kemandirian.

Buku siswa ini tersusun dan terwujud atas bantuan dari berbagai pihak, diucapkan terimakasih kepada Tim pakar, Tim Direktorat PK-LK Pendidikan Dasar dan Menengah kemdikbud dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, harapannnya buku ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi

(7)

vi

dalam pembeajaran ketrampilan membatik cap kelas VIII jenjang SMPLB Tunagrahita dan autis.

Buku panduan ini disusun dengan kesungguhan dan kecermatan, namun kami mohon masukan berupa kritik saran yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan buku ini, disampaikan terimakasih atas sumbang saran dari pembaca, semoga bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya dan dapat meningkatkan pelayanan pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus pada khususnya mata pelajaran ketrampilan pilihan batik menuju kemandirian.

Jakarta, 2019

(8)

vii

Tentang Buku Siswa Membatik Cap

Kelas VIII Tunagrahita dan Autis

1. Buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

2. Buku siswa dilengkapi dengan penjelasan tentang isi dan penggunaan buku sebagimana dituangkan dalan Buku Panduan Guru.

3. Kegiatan yang ada pembelajaran yang ada di buku siswa lebih merupakan contoh yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran. Siswa diharapkan mampu mengembangkan ideide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternative-alternatif kegiatan pembelajaran sendiri.

4. Pada buku Membatik Cap terdiri dari 8 Bab, masingmasing Bab diuraikan dalam pembelajaran.

5. Delapan Bab yang ada direncanakan selesai dalam jangka waktu 32 minggu. 6. Buku ini dapat digunakan oleh orang tua secara mandiri untuk mendukung

aktivitas belajar siswa di rumah.

7. Pada setiap akhir Bab terdapat rangkuman untuk mengetahui pengalaman belajar siswa.

8. Buku siswa ini berbasis kegiatan (Activity Based) sehingga memungkinkan bagi para siswa dan guru untuk melengkapi materi dari berbagai sumber. 9. Guru dan siswa dapat mengembangangkan dan atau menambah kegiatan

sesuai kondisi dan kemampuan sekolah, guru, dan siswa. Pegembangan dan atau penambahan kegiatan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman lebih kepada siswa terhadap pengetahuan yang dipelajari, keterampilan yang dilatih, dan sikap yang dikembangkan. Di rumah, orang tua bersama siswa dapat mengembangkan dan atau menambah kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan orang tua dan siswa.

10. Kegiatan-kegiatan dalam buku ini sebisa mungkin memaksimalkan potensi semua sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar. Setiap kegiatan dapat disesuaikan dengan kondisi siswa, guru, sekolah, dan lingkungan.

11. Pada beberapa bagian dalam buku siswa ini diberikan ruang bagi siswa untuk menuliskan laporan, kesimpulan, penyelesaian soal, atau tugas lainnya. Namun, sebaiknya dalam menuliskan berbagai tugas tersebut siswa tidak terpancang pada ruang yang diberikan. Apabila dirasa kurang, siswa dapat menuliskannya pada buku tugas.

(9)

viii

DAFTAR ISI

Kata Sabutan ... iii

Kata Pengantar ... v

Tentang Buku Siswa ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Gambar... xi

BAB I Keselamatan, Kesehatan kerja, dan Lingkungan di tempat kerja ... 1

A. Ruang Lingkup ... 1

B. Tujuan... 1

C. Aktivitas ... 2

1. Pengertian Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan di tempat kerja ... 2

2. Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 5

3. Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 12

4. Penerapan Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 18

D. Rangkuman ... 22

E. Evaluasi ... 23

BAB II Prosedur Batik Cap ... 27

A. Ruang Lingkup ... 27

B. Tujuan... 27

C. Aktivitas ... 27

1. Pengertian Prosedur Batik Cap ... 28

2. Prosedur Dasar Batik Cap ... 31

3. Praktik Prosedur Dasar Batik Cap ... 38

D. Rangkuman ... 41

E. Evaluasi ... 42

BAB III Alat Dasar Batik Cap ... 43

A. Ruang Lingkup ... 43

B. Tujuan... 43

C. Aktivitas ... 43

1. Alat Dasar Batik Cap ... 44

2. Pengenalan Alat Batik Cap ... 59

D. Rangkuman ... 65

(10)

ix

BAB IV Teknik Pembuatan Pola Sederhana Batik Cap ... 69

A. Ruang Lingkup ... 69

B. Tujuan... 69

C. Aktivitas ... 70

1. Pengertian Teknik Pola Sederhana Batik Cap ... 70

2. Penggolongan Pola ... 72

3. Komposisi Pola ... 75

4. Teknik pembuatan pola sederhana ... 81

D. Rangkuman ... 84

E. Evaluasi ... 85

BAB V Alat Sederhana dan Aman ... 87

A. Ruang Lingkup ... 87

B. Tujuan... 88

C. Aktivitas ... 88

1. Alat dari Berbagai Bahan Teknik Batik Cap ... 88

2. Alat Sederhana ... 90

3. Membuat Alat dari Berbagai Bahan ... 92

D. Rangkuman ... 96

E. Evaluasi ... 97

BAB VI Teknik Pengecapan ... 99

A. Ruang Lingkup ... 99

B. Tujuan... 99

C. Aktivitas ... 99

1. Pengenalan Teknik Pengecapan ... 100

2. Teknik Pengecapan Alat Bahan Alam Sekitar ... 104

3. Teknik Pengecapan dari Bahan Kertas Bekas ... 108

D. Rangkuman ... 114

E. Evaluasi ... 115

BAB VII Teknik Pewarnaan Batik Cap ... 117

A. Ruang Lingkup ... 117 B. Tujuan... 117 C. Aktivitas ... 117 1. Teknik Celup ... 118 2. Teknik Ciprat ... 121 3. Teknik Colet ... 123

(11)

x

D. Rangkuman ... 130

E. Evaluasi ... 131

BAB VIII Teknik Melorod ... 133

A. Ruang Lingkup ... 133

B. Tujuan... 133

C. Aktivitas ... 133

1. Proses Melorod ... 134

2. Membersihkan Alat Melorod ... 136

3. Merawat Kain Batik Cap ... 139

D. Rangkuman ... 142 E. Evaluasi ... 143 Glosarium ... 145 Daftar Pustaka ... 147 Biodata Penulis ... 148 Biodata Penelaah ... 149 Biodata Ilustrator ... 151

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Lambang K3... 3

Gambar 1.2. rambu matikan lampu ... 7

Gambar 1.3. rambu bahaya pernapasan ... 8

Gambar 1.4. rambu cairan panas ... 8

Gambar 1.5. hati-hati terpeleset ... 9

Gambar 1.6. buang sqmpqh pada tempatnya ... 9

Gambar 1.7. kotak P3K ... 10

Gambar 1.8. budaya kerj ... 10

Gambar 1.9. masker Wajah ... 12

Gambar 1.10. baju kerja ... 13

Gambar 1.11. sarung tangan ... 13

Gambar 1.12. sepatu ... 14

Gambar 2.1. Canting Cap ... 27

Gambar 2.2. Canting tulis ... 27

Gambar 2.3. Cap dan Bantalan Cap ... 27

Gambar 2.4. Muka Cating Cap ... 27

Gambar 2.5. Kain putih atau Mori ... 31

Gambar 2.6. Pencairan Malam ... 32

Gambar 2.7 Canting Cap dalam cairan malam ... 32

Gambar 2.8 Mencap dengan canting cap ... 33

Gambar 2.9 Pewarnaan ... 33

Gambar 2.10 Melorod ... 34

Gambar 2.11 Finishing ... 34

Gambar 2.12 Memilih tanaman ... 37

Gambar 2.13 Tanaman di kebun ... 44

Gambar 3.1 Canting Cap kawung ... 46

Gambar 3.2 Meja Cap ... 47

Gambar 3.3 Kompor ... 47

Gambar 3.4 Wajan Cap ... 48

(13)

xii

Gambar 3.6 Meja Pola ... 49

Gambar 3.7 Gawangan ... 49

Gambar 3.8 Kuas dan Busa ... 50

Gambar 3.9 Karung goni ... 51

Gambar 3.10 kenceng ... 51

Gambar 3.11 Ember ... 52

Gambar 3.12 Kaos tangan... 52

Gambar 3.13 Sepatu Boots ... 53

Gambar 3.14 Gunting ... 53

Gambar 3.15 Pensil, penghapus, spidol ... 54

Gambar 3.16 scrap ... 54

Gambar 3.17 Seterika dan Meja seterika ... 55

Gambar 3.18 Ceret dan kompor ... 55

Gambar 3.19 Canting Cap dan Pola ... 57

Gambar 3.20 Mengecap ... 59

Gambar 4.1 Pola vertikal ... 72

Gambar 4.2 Pola horisontal ... 72

Gambar 4.3 Pola garis miring ... 73

Gambar 4.4 Pola batik cap vertikal ... 76

Gambar 4.5 Pola batik cap miring ... 77

Gambar 4.6 Pola batik cap horizontal ... 77

Gambar 4.7 Mengeblat pola ... 82

Gambar 4.8 Membuat garis pola ... 82

Gambar 4.9 Menentukan Motif Pola ... 82

Gambar 5.1 batang lompong ... 91

Gambar 5.2 batang daun pisang ... 91

Gambar 5.3 batang daun pisang ... 91

Gambar 5.4 batang daun pepaya ... 91

Gambar 5.5 Kertas Bekas ... 93

Gambar 5.6 Motif Bulat Tiga ... 93

(14)

xiii

Gambar 5.8 Motif Bulat ... 93

Gambar 5.8 Motif Segitiga ... 94

Gambar 5.8 Motif Motif Garis ... 94

Gambar 5.8 Isolasi ... 94

Gambar 5.8 Gunting ... 94

Gambar 5.8 Alat Menggambar ... 94

Gambar 6.1 warna hijau ... 102

Gambar 6.2 beragam warna ... 102

Gambar 6.3 warna merah ... 102

Gambar 6.4 warna hitam... 102

Gambar 6.5 warna orange ... 103

Gambar 6.6 hasil latihan mengecap ... 103

Gambar 6.7 wadah warna ... 103

Gambar 6.8 contoh pola ... 103

Gambar 6.8 botol air ... 103

Gambar 6.9 Mengecap dengan pelepah pisang ... 107

Gambar 6.10 Mengecap dengan batang daun pepaya ... 107

Gambar 6.11 Mengecap dengan kulit durian... 107

Gambar 6.12 Hasil pengecapan ... 107

Gambar 6.13 Mengecap motif bulat ... 111

Gambar 6.14 Pola Bebas ... 111

Gambar 6.15 Pola Garis Miring ... 111

Gambar 6.16 Pola Vertikal ... 111

Gambar 7.1 Colet warna biru ... 129

Gambar 7.2 colet warna coklat ... 129

Gambar 7.3 pewarna biru ... 129

Gambar 7.4 hasil pewarnaan ... 129

Gambar 7.5 pewarna hitam ... 129

(15)

xiv BAB I

Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Menjelaskan pengertian keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja.

Menjelaskan Ruang Lingkup keselamatan, kesehatan kerja Mendeskripsikan alat-alat keselamatan, kesehatan kerja

Mengidentifikasi alat sesuai kebutuhan keselamatan, kesehatan kerja

Mendemonstrasikan penggunaan alat alat keselamatan, kesehatan kerja

Menerapkan dalam kegiatan praktik membatik cap

BAB II Prosedur Batik Cap

Menjelaskan pengertian tentang Batik Cap Menjelaskan prosedur dasar batik cap Menganalisa prosedur dasar batik cap Mendeskripsikan prosedur dasar batik cap Mengomunikasikan prosedur dasar batik cap

Mendemontrasikan prosedur batik cap

BAB III Alat Dasar Batik Cap

Menjelaskan Alat Dasar yang dipergunakan untuk mengecap

Menjelaskan cara merawat alat dasar batik cap Mempraktikan cara memegang alat dengan benar

Mempraktikan prosedur dasar batik cap Mengoperasikan alat batik cap dengan bimbingan

(16)

xv BAB IV

Teknik Pembuatan Pola Sederhana Batik Cap

Memahami teknik pola sederhana untuk batik cap Memahami Jenis pola sederhana

Menerapkan teknik pola sederhana untuk batik cap Membuat pola sederhana untuk batik cap Mendeskripsikan Pengertian Teknik Pembuatan Pola

Batik Cap

Mendeskripsikan Jenis-jenis pola sederhana batik cap Mengombinasikan komposisi pola batik cap sesuai kreasi

masing masing

Mendeskripsikan jenis-jenis bahan yang digunakan untuk batik cap

Mendeskripsikan prosedur pembuatan pola sederhana batik cap sesuai kriteria kerja yang ditentukan

BAB V

Alat Sederhana dan Aman

Mendeskripsikan alat dari berbagai bahan Mendeskripsikan alat sederhana sesuai pola Menjelaskan cara membuat alat sederhana dari berbagai

bahan

Mempraktikan membuat alat dari berbagai bahan Sederhana dan aman dengan bimbingan guru

Membuat pola batik cap dengan bimbingan

BAB VI Teknik Pengecapan

Menjelaskan latihan pengecapan alat dan bahan alam sekitar

Memperagakan latihan pengecapan alat bahan alam sekitar Menjelaskan teknik pegecapan dari bahan kerta bekas

(17)

xvi BAB VII

Teknik Pewarnaan Batik Cap

Menjelaskan teknik pewarnaan batik cap Mempraktikkan pewarnaan teknik celup Mempraktikkan pewarnaan teknik ciprat Mempraktikkan pewarnaan teknik colet

BAB VIII Teknik Melorod

Menjelaskan persiapan melorod Mempraktikkan proses melorod Menjelaskan membersihkan alat melorod Mempraktikkan membersihkan alat melorod Menjelaskan cara menyimpan kain batik cap Mempraktikkan cara menyimpan kain batik cap

(18)

1

Setelah mempelajari keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja maka siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja.

2. Menjelaskan ruang lingkup keselamatan, kesehatan kerja. 3. Mendiskripsikan alat-alat keselamatan, kesehatan kerja.

4. Mengidentifikasi alat sesuai kebutuhan keselamatan, kesehatan kerja.

5. Mendemonstrasikan penggunaan alat keselamatan, kesehatan kerja.

BAB I Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan di tempat kerja

1. Pengertian Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan di tempat kerja

2. Ruang Lingkup Keselamatan Kesehatan Kerja 3. Alat Keselamatan Kesehatan Kerja 4. Penerapan Alat Keselamatan Kesehatan Kerja

(19)

2

6. Menerapkan dalam kegiatan praktik membatik cap.

Aktifitas pembelajaran pertama, kita akan mempelajari tentang pengertian keselamatan, kesehatan kerja dan Lingkungan di tempat kerja.

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan di tempat kerja

Keselamatan kerja adalah segala upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan agar selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tujuan dari keselamatan kerja adalah agar setiap orang yang melakukan pekerjaan di tempat kerja dapat terjamin keselamatan hidupnya, dapat meningkatkan produktifitas hasil bekerja, dan mencapai kesejahteaan hidup.

Kesehatan kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada saat melakukan pekerjaan, menurut WHO/ILO (1995, kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat fisik, mental dan social yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannnya dari resiko akibat factor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psiologisnya. Kesehatan kerja sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan untuk meningkatkan produksi, keselamatan kerja dan kesehatan kerja, disebut juga K3.

(20)

3

Penerapan keselamatan kerja pada proses membatik cap wajib dilaksanakan oleh semua pelaku kegiatan membatik cap guna melindungi keamanan semua yang melaksanakan kegiatan membatik dan mencegah pencemaran di sekitar tempat kerja, tempat praktik di sekolah termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar.

Gambar 1.1. lambang K3 Sumber : Dokumen Kemendikbud

Proses pengecapan di sekolah dapat berlangsung dengan baik tidak terdapat gangguan yang mengakibatkan kerugian, karena kelalaian, maka perlu memperhatikan keselamatan diri dalam melaksanakan praktik mengecap, mewarnai, dan melorod. Proses mengecap menggunakan api untuk memanaskan lilin malam, memanaskan air untuk melorod. Api yang menyala di dalam kompor perlu dikontrol agar nyala api dapat ajeg dan menjauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari kompor, bila api sampai membakar benda-benda akan dapat dengan mudah merembet ke seluruh ruang praktik, untuk itu selalu dicek nyala api, keajegan nyala api dan kebersihan kompor, dan segera matikan kompor bila selesai melaksanakan proses mengecap.

Dalam proses batik cap agar terhindar dari kekhawatiran akan resiko dan meminimalisir bahaya yang ditimbulkan maka perlu mengenakan alat pelindung diri, dengan mengenakan alat pelindung diri yang disediakan maka kalian dapat melaksanakan kegiatan batik cap secara nyaman dan sehat.

(21)

4

Setelah kalian menyimak teks tentang pengertian Kesehatan Keselamatan Kerja, apakah ada hal-hal yang belum kalian pahami? tuliskan hal-hal yang belum kalian pahami pada lembar yang telah disediakan, usahakan menjawab pertanyaan bersama teman-teman dan guru. ……… ……… ……… ……… ……… ……….

Agar kalian lebih memahami tentang pengertian keselamatan kesehatan kerja, sekarang guntinglah materi yang dibagikan, guntinglah pada bagian materi dan ditempelkan pada buku masing-masing.

Tunjukkanlah hasil karya kalian kepada teman-teman sekelas di depan kelas dan sampaikanlah dengan singkat isi materi tersebut.

Kita telah bertanya jawab tentang pengertian keselamatan, kesehatan kerja, sekarang kalian tuliskan pengertian dari keselamatan kesehatan kerja dalam lembar di bawah ini.

(22)

5 ……… ……… ……… ……… ……….

Kalian ceritakan pembelajaran hari ini kepada orangtua, buatlah cerita dengan singkat mengenai pengertian keselamatan kesehatan kerja dengan bimbingan orang tua kalian. Tuliskan pada lembar kerja yang disediakan. ……… ……… ……… ……… ………

Sekarang kalian akan memperlajari tentang ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja sebagai berikut:

Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja mencakup tiga aspek yaitu pekerja atau siswa, tata tertib kerja dan simbol yang

(23)

6

dipergunakan di dalam dan di sekitar ruang kerja. Pekerja atau siswa perlu dijaga kesehatannnya selama melaksanakan proses membatik cap, hal tersebut sangat penting agar proses pembelajaran didalam praktik membatik cap dapat berjalan baik, menghasilkan karya maksimal untuk mencapai tujuan menjadi siswa yang trampil membatik cap.

Tugas dan tanggung jawab pekerja atau siswa pada waktu melaksanakan proses membatik cap adalah:

1. Memberikan contoh cara membatik cap dengan penuh konsentrasi, fokus pada tugas pekerjaannya dan menjaga keamanan bahan dan alat yang dipergunakan.

2. Menunjukan kesiapan dan minat untuk melatih diri dengan kesungguhan dan kehati-hatian.

3. Melakukan secara sungguh-sungguh terhadap keselamatan kesehatan kerja pada setiap tugas dari sekolah.

Ruang lingkup tata tertib kerja untuk menjaga keselamatan kesehatan kerja dari awal melakukan proses membatik sampai proses akhir diantaranya adalah:

1. Sebelum memulai bekerja tempat kerja atau ruang untuk membatik harus dibersihkan, buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan.

2. Menyiapkan bahan-bahan dan alat dari gudang yang akan digunakan, dihitung menurut jumlahnya sesuai dengan jenis barang.

3. Mengatur tempat dengan baik, papan tempat mengecap di sebelah kanan, tempat kompor di sebelah kiri.

4. Meneliti kembali kemungkinan kurangnya bahan dan alat.

5. Selama berlangsung pengecapan tidak boleh menganggu teman-teman yang mungkin merugikan dan menganggu konsentrasi.

(24)

7

6. Pada waktu melaksanakan pengecapan konsentrasi dan berhati-hati menggunakan alat serta hindari berkomunikasi dengan teman.

7. Setelah habis waktu yang ditentukan aturlah kembali peralatan yang digunakan dan dimasukan ke dalam gudang, masing-masing alat dikelompokan dalam tempat tertentu, untuk memudahkan perhitungan pengambilan pada waktu akan dipergunakan lagi. 8. Bersihkan kembali tempat kerja.

Simbol atau rambu yang dipergunakan di dalam dan di sekitar ruang kerja mempunyai fungsi penting yakni utuk mencegah dan meminimalkan kecelakaan kerja di area yang memiliki potensi bahaya, pemasangan symbol atau rambu K3 merupakan salah satu bentuk implementasi menajemen K3/OHSAS 18001.

Simbol/rambu tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2. rambu matikan lampu Sumber : Dokumen Kemendikbud

Matikan lampu ruang kerja segera saat telah selesai mempergunakan dengan tujuan hemat energi, biaya, daya pakai lampu dan bahaya lain yang dapat ditimbulkan akibat lampu hidup terus menerus. Matikan juga segera kompor saat setelah selesai menggunakan kompor pemanas lilin malam yang mempergunakan energi listrik.

(25)

8

Gambar 1.3. rambu bahaya pernapasan Sumber : Dokumen Kemendikbud

Tanda bahaya pernapasan apabila zat-zat pembantu pewarna terhirup hidung yang akan mengakibatkan terganggunya saluran pernapasan seperti sesak nafas dan gangguan pada organ pernapasan seperti saluran hidung dan paru-paru. Simbol atau rambu tersebut dilpasang di ruang tempat pewarnaan dan tempat melorod.

Gambar 1.4. rambu cairan panas Sumber : Dokumen Kemendikbud

Hati-hati cairan panas diantaranya cairan panas yang terdapat dalam ceret yang berisi air panas dipergunakan untuk melarutkan warna dan air panas di dalam kenceng yang akan dipergunakan untuk melorod kain batik cap, setelah selesai proses pewarnaan. Simbol atau rambu tersebut dipasang di ruang tempat melorod agar selalu mengingatkan untuk konsentrasi dan bersungguh-sungguh pada waktu mengerjakan proses mewarna maupun melorod kain batik cap.

(26)

9

Gambar 1.5. rambu hati-hati terpeleset Sumber : Dokumen Kemendikbud

Rambu hati-hati terpeleset dipasang di dinding ruang tempat mewarnai dan tempat melorod, lantai tempat tersebut cenderung basah terkena tumpahan air yang digunakan untuk mewarna dan melorod, sehingga perlu berhati-hati agar tidak terjatuh yang dapat mengakibatkan cedera pada anggota tubuh seperti kaki, tangan, dan kepala. Biasakan berhati-hati dalam melaksanakan proses membatik cap walaupun sudah menggunakan sepatu pengaman kaki.

Gambar 1.6. buanglah sampah pada tempatnya Sumber : Dokumen Kemendikbud

Membuang sampah pada tempat yang ditentukan perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada waktu di sekolah, ruang praktik membatik cap menjadi bersih. Masukan sampah sesuai jenisnya, sampah terdiri dari sampah organik, anorganik, dan bahan-bahan beracun dan berbahaya (B3).

(27)

10

Gambar 1.7. kotak P3K Sumber : Dokumen Kemendikbud

Ruang tempat membatik cap layak dipasang kotak P3K yang didalamnnya tersedia obat yang berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kecil seperti terkena lilin malam panas, tergores pisau saat memotong lilin, terkena panas seterika, terkena air panas dan lainnya, tindakan ini dilakukan untuk mencegah cidera bertambah parah dan berguna untuk mengurangi rasa sakit.

Gambar 1.8. budaya kerja Sumber : Dokumen Kemendikbud

Budayakan cara bekerja dengan tuntas yaitu dengan ajakan untuk membiasakan rajin membersihkan tempat kerja, membersihkan peralatan yang digunakan. Merawat, meringkas, dan merapikan semua sisa bahan praktik dan alat-alat yang sudah selesai digunakan pada tepat yang sudah ditentukan.

(28)

11

Setelah kalian menyimak teks tentang ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja, adakah hal yang kurang jelas menurut kalian? Tulislah pertanyaan kalian pada lembar yang telah disediakan, kemudian carilah bersama teman dan guru jawaban atas pertanyaan tersebut. ……… ……… ……… ……… ……… ………

Setelah kalian menanyakan hal-hal yang kurang jelas, sekarang kalian sudah memahami tentang ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja, maka dengan bimbingan guru tuliskan pada lembar yang tersedia materi ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja.

Ruang lingkup Keselamatan Kesehatan Kerja

1. ………. 2. ………. 3. ……….

Tunjukanlah hasil tulisan kalian kepada teman-teman sekelas di depan kelas dan bacalah dengan keras tulisan tersebut di depan kelas dibantu guru dan teman-teman.

(29)

12

Kalian ceritakan pembelajaran hari ini kepada orangtua, buatlah rangkuman dengan singkat mengenai ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja dengan bimbingan orangtua kalian. Tuliskan pada lembar kerja yang disediakan.

……… ……… ……… ……… ……… ……….... ...

Kalian sekarang akan mempelajari tentang alat keselamatan, dan kesehatan kerja disebut juga Alat Pelindung Diri atau disingkat APD.

Gambar 1.9. masker wajah Sumber : Dokumen Kemendikbud

(30)

13

Gambar 1.10. baju kerja Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 1.11. sarung tangan Sumber : Dokumen Kemendikbud

(31)

14

Gambar 1.12. sepatu Sumber : Dokumen Kemendikud

Amatilah gambar diatas dan adakah dari kalian yang sudah tahu nama-nama benda di atas? Untuk dikenakan dimanakah alat-alat diatas ? apakah kalian pernah mengenakannnya?

Mengapa alat-alat tersebut dipakai, apakah ada manfaat dari mengenakan alat tersebut?

Tuliskan hasil pengamatan kalian di lembar kerja yang disediakan. Gambar Nama benda Dikenakan bagian tubuh Manfaat

1 2 3 4

(32)

15

Setelah kalian menuliskan hasil pengamatan, sekarang kalian akan mempelajari nama-nama alat keselamatan kesehatan kerja sebagai berikut.

Alat Keselamatan Kesehatan Kerja.

Baju kerja

Dipakai pada waktu kalian masuk ruang batik sampai akan meninggalkan ruang batik.

Baju kerja dikenakan di badan dengan menalikan dibagian belakang, berguna untuk melindungi pakaian kita dari cipratan lilin malam, pewarna atau cairan lain, sehingga baju sekolah atau baju seragam tetap bersih dan aman.

Masker

Dipakai pada waktu akan memulai pengerjaan pengecapan, pewarnaan dan melorod, masker ini dipakai untuk menutupi hidung, berguna untuk melindungi paru paru kita dari bau atau zat zat bahan pewarna yang menyebabkan gangguan pernafasan.

Kaos tangan

Kaos tangan dipakai pada waktu akan melakukan proses pewarnaan mencolet, menyisir ataupun mencelup baik yang sudah dicap kedalam warna.

Sepatu

Sepatu ini dipergunakan pada waktu akan melakukan proses mewarnai atau melorod agar kaki terlindung dari cipratan warna dan air untuk melorod yang panas dan bercampur lilin malam.

(33)

16

Kalian telah menyimak dan menirukan bacaan teks Alat Keselamatan Kesehatan Kerja, sekarang adakah yang belum kalian pahami terkait alat-alat Keselamatan Kesehatan Kerja, Tuliskan pertanyaan kalian pada lembar yang tersedia, kemudian bersama teman dan guru carilah jawabannya atas pertanyaan tersebut.

……… ……… ……… ………

Alat Keselamatan Kesehatan Kerja telah kalian ketahui, sekarang carilah alat-alat tersebut di ruang ketrampilan, Berikan tanda () apabila alat tersebut diketemukan dan beri tanda (-) bila tidak diketemukan. No Nama /- 1 Masker wajah 2 Baju kerja 3 Sepatu boots 4 Kaos tangan

Setelah kalian menemukan alat Keselamatan Kesehatan Keja di ruang ketrampilan, Sampaikan kepada teman-teman tentang kegunaan dari alat tersebut.

(34)

17

Kalian telah memahami alat-alat Keselamatan Kesehatan Kerja, apakah ada hal-hal yang belum kalian pahami? tanyakanlah kepada teman dan guru.

Kalian telah mengenal alat Keselamatan Kesehatan Kerja, Sekarang pilihlah salah satu alat yang kalian sukai dan gambarlah pada lembar Kerja yang disediakan, setelah selesai menggambar, tempelkan gambar tersebut pada papan pajang di dalam kelas bersama gambar teman-teman.

Pembelajaran hari ini ceritakanlah kepada orang tuamu. apakah di rumahmu terdapat alat keselamatan dan kesehatan kerja? Bila ada tuliskan pada lembar kerja yang telah disediakan dibimbing orang tua kalian. ……… ……… ……… ……… ……… ………

(35)

18

Kalian telah memahami alat-alat keselamatan kesehatan kerja, selanjutnya kita akan belajar penerapan alat dalam pembelajaran batik cap di sekolah.

Penerapan alat Keselamatan Kesehatan Kerja

Proses pembuatan batik cap memerlukan ketelitian, kehati-hatian dan kedisiplinan. Resiko kecelakaan pada waktu melaksanakan proses pembuatan batik cap mungkin saja terjadi dimulai dari proses menyiapkan mori, menyiapkan lilin malam, menyiapkan pewarnaan, menyiapkan alat pencapan, dan menyiapkan pelorodan.

Bahan batik cap yang terbuat dari zat kimia membahayakan apabila terhirup hidung sehingga untuk menjaga agar tidak menghirup zat kimia kita menggunakan masker wajah sebagai alat pelindung diri, masker wajib dipakai dalam setiap pelaksanaan proses membatik cap.

Demikian juga alat seperti kompor yang terdapat nyala api untuk memanaskan lilin malam, kita wajib memakai pakaian kerja untuk melindingi tubuh dari cipratan lilin malam yang panas dan cipratan warna pada waktu proses pewarnaan, kompor untuk melorod yang digunakan untuk merebus air bercampur dengan zat kimia akan mengeluarkan uap berbahaya bagi pernafasan, sehingga kita wajib memakai masker penutup wajah agar tidak menghirup zat kimia yang membahayakan paru-paru dan organ tubuh bagian dalam lainnya, dan wajib memakai sepatu boots dan kaos tangan agar tangan dan

(36)

19

kaki aman dari percikan air panas bercampur lilin malam apabila sampai mengenai kulit bisa terkelupas.

Apabila sampai terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan kebakaran maka perlu segera melakukan penanggulangan dengan mempergunakan alat gas semprot untuk mematikan kobaran api yang bersifat kecil.

Hal-hal yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja antara lain adalah:

1. Kurang konsentrasi dan kurang teliti.

2. Kelengkapan alat keselamatan kerja kurang memadai. 3. Tempat kurang luas.

Penerapan dan penggunaan alat Keselamatan kesehatan Kerja dilaksanakan, karena kita menyadari perlunya keselamatan pribadi pada waktu melaksanakan praktik pembelajaran batik cap, keselamatan diri di sekolah sangatlah penting agar dapat terjamin dan terhindar dari faktor berbahaya, sebelum terjadinya kecelakaan karena kekurang hati-hati kita dalam mengerjakan proses batik cap dan teledor dalam mempergunakan bahan alat yang ada.

Penggunaan perlengkapan dan pakaian pelindung untuk melindungi diri dari bahaya pekerjaan bersifat wajib, pakaian dan kelengkapan harus dipakai selama menjalani aktifitas pekerjaan yang mensyaratkan pakaian pelindung dan melaksanakan proses batik cap mengikuti prosedur agar tidak melakukan kesalahan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun teman lain.

Setelah menyimak bacaan diatas, adakah yang ingin kalian ketahui? Ajukanlah pertanyaan dengan menuliskan pertanyaan kalian

(37)

20

pada lembar yang tersedia, kemudian carilah jawabannnya bersama teman-teman dan guru.

Pertanyaan Jawaban

Kecelakaan kerja terjadi karena kurang kehati-hatian kita, untuk menambah pengetahuan kalian, lakukanlah hal berikut ini:

1. Carilah tentang kejadian kecelakaan kerja di Koran atau majalah yang ada di sekolah kalian;

2. Guntinglah dan susunlah dengan menempelkan pada kertas yang sudah disediakan secara rapi;

3. Beri tulisan penyebab kecelakaan tersebut.

Tempelkan hasil karya kalian di majalah dinding sekolah dan ceritakan isi tulisan yang ditempel tersebut kepada teman-teman sekolah.

Kalian telah mempraktikkan penggunaan alat keselamatan kesehatan kerja, sekarang ceritakan pengalaman menggunakan alat tersebut pada pada lembar yang tersedia, seakan kalian baru memberitahukan kepada teman yang belum mengetahuinya.

(38)

21 ……… ……… ……… ……… ……….

Ceritakanlah kepada orangtua tentang pembelajaran hari ini, buatlah cerita mengenai Alat Pelindung Diri, tuliskan pada lembar tugas yang tersedia.

……… ……… ……… ……… ………

(39)

22

Apakah manfaat dari mempelajari Bab I ini ?

1. Keselamatan kerja adalah segala upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan agar selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan, Kesehatan kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada saat melakukan pekerjaan, kesehatan kerja sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan untuk meningkatkan produksi, keselamatan kerja dan kesehatan kerja, disebut juga K3. 2. Ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja mencakup tiga aspek yaitu pekerja atau siswa, tata tertib kerja dan simbol yang dipergunakan di dalam dan di sekitar ruang kerja.

3. Simbol atau rambu yang dipergunakan di dalam dan di sekitar ruang kerja mempunyai fungsi penting yakni utuk mencegah dan meminimalkan kecelakaan kerja di area yang memiliki potensi bahaya, simbol yang digunakan diantaranya adalah: matikan lampu saat tidak digunakan, ahaya pernapasan, hati-hati cairan panas, hati-hati terpeleset, buang sampah pada tempatnya, kotak P3K dan budaya kerja.

4. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah kurang kosentrasi, kehati-hatian dan ketelitian, kelengkapan keselamatan kerja tidak memadai, dan tempat yang kurang luas.

5. Pakaian dan perlengkapan kerja wajib dipakai untuk menghindari dan melindungi diri dari bahaya yang terjadi.

(40)

23 A. Sekarang Aku bisa menyebutkan alat Keselamatan dan

kesehatan kerja yang ada di sekolah.

No. Nama alat Manfaat

1 2 3 4 5

B. Jodohkan gambar di sebelah kiri dengan tulisan di sebelah kanan dengan tanda panah.

1. Masker wajah

2. Baju kerja

3. Sarung tangan

(41)

24 5. Bahaya pernapasan 6. Buang sampah 7. Budaya kerja 8. Matikan lampu 9. Hati-hati terpeleset 10. Kotak P3K

(42)

25 C. Lengkapilah kalimat di bawah ini dengan pernyataan yang

benar!

1. Keselamatan Kesehatan Kerja disebut…

2. Lilin malam yang panas apabila terkena tangan, maka kulit tangan akan …

3. Alat pelindung diri disingkat…

4. Uap zat kimia apabila terhirup membahayakan…

5. Air yang direbus sudah mendidih, maka kita segera mematikan…

D. Jawablah pertanyaan di bawah dengan singkat!

1. Apa pengertian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja? jawab : …

2. Sebutkan alat yang wajib digunakan pada waktu proses pewarnaan?

jawab : …

3. Sebutkan alat yang wajib dipakai pada waktu proses pelorodan? Jawab : …

4. Apabila terjadi kebakaran, apa yang kalian lakukan? Jawab : …

5. Apa istilah dari alat yang dipergunakan untuk melindungi diri dari bahaya?

Jawab : …

E. Unjuk Ketrampilan

Lakukanlah mempraktikkan mengenakan alat keselamatan dan kesehatan kerja seperti dalam tabel di bawah ini , berilah tanda 

(43)

26

No. Uraian Hasil pengamatan

DMS DMDB TDM

1. Pakailah masker wajah 2. Pakailah pakaian kerja 3. Pakailah sepatu boot 4. Pakailah sarung tangan

keterangan :

DMS : Dapat mengenakan sendiri

DMDB : Dapat mengenakan dengan bantuan

TDM : Tidak Dapat Mengenakan

Ayo sekarang kalian berkreasi secara berkelompok, Buatlah pembagian tugas masing masing temanmu pada lembar yang sudah disediakan.

1. Membuat gambar alat pelindung diri. 2. Tuliskan nama alat yang di gambar. 3. Diskusikan hasil alat yang di gambar.

4. Kumpulkan gambar teman temanmu menjadi satu. 5. Simpanlah dalam dokumen kelas.

(44)

27

Setelah mempelajari Prosedur Batik Cap maka siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian tentang batik cap

2. Menjelaskan prosedur dasar batik cap. 3. Menganalisa prosedur dasar batik cap. 4. Mendeskripsikan prosedur dasar batik cap. 5. Mengomunikasikan prosedur dasar batik cap. 6. Mendemontrasikan prosedur batik cap.

Pada aktifitas Belajar sekarang, kita akan mempelajari prosedur Batik cap, pengertian proses pengecapan, pewarnaan, pelorodan sampai dengan perawatan kain batik cap.

BAB II Prosedur Batik Cap

1. Pengertian Prosedur Batik Cap

2. Prosedur Dasar Batik Cap

3. Praktik Prosedur Dasar Batik Cap

(45)

28

Gambar 2.1. canting cap

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 2.2. canting tulis Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 2.3. cap dan bantalan cap Sumber : Dokumen Kemedikbud

Gambar 2.4. muka canting cap Sumber : Dokumen Kemendikbud

Amatilah gambar diatas!

Lihatlah gambar diatas satu persatu, apakah kalian sudah pernah melihat benda dalam gambar tersebut?

(46)

29

Tentunya ada gambar yang sudah kalian ketahui dan ada gambar yang belum kalian ketahui.

Sekarang tunjukan gambar yang belum kalian ketahui dan tuliskan pada lembar yang tersedia. Gambar apa sajakah?

……… ……… ……… ………

Batik Cap

Batik merupakan salah satu kesenian khas Indonesia yang telah berabad abad lamanya hidup dan berkembang, sehingga salah satu bukti peninggalan sejarah budaya bangsa Indonesia, seni batik juga merupakan suatu keahlian yang turun temurun, yang sejak mulai tumbuh merupakan sumber penghidupan yang memberikan lapangan kerja yang cukup luas bagi masyarakat Indonesia.

Teknik membatik ada dua yaitu batik tulis dan batik cap, batik tulis prosesnya mempergunakan alat canting yang ditulis langsung diatas kani putih dengan lilin malam yang dicairkan, pembuatan batik tulis memerlukan waktu yang lama, sehingga pada pertengahan abad ke 19 dibuatlah alat yang terbuat dari bahan tembaga atau biasa disebut cap digunakan untuk membuat pola pada kain batik, teknik baru tersebut dimulainyai era batik cap. pertama kali yang memperkenalkan penggunaan teknik batik cap di Indonesia adalah Raffles yamg membuat pakaian imitasi india dengan pola yang dicap seperi di India.

(47)

30

Pengertian batik cap adalah batik dengan cara pembuatannnya sepeti cap atau stempel, membuat batik cap atau ngecap dengan alat atau bahan tertentu untuk menciptakan corak-corak tertentu pada permukaannya. Dengan alat atau bahan tertentu serta teknik tertentu agar corak yang diinginkan bisa muncul pada kain.

Prosedur batik cap ini lebih memudahkan dan mempercepat produksi, karena dengan satu kali proses pengecapan bisa menghasilkan satu bentuk atau corak pola atau gambar yang sesuai dengan yang direncanakan dalam pola tersebut.

Dalam memunculkan corak pada kain melalui prosedur batik cap ini dilakukan dengan pencapan langsung pada bahan tekstil yang putih disebut juga kain mori.

Setelah kalian menyimak teks yang dibacakan, cobalah bertanya tentang batik cap yang belum kalian pahami kepada guru dan tuliskan pertanyaan pada lembar yang sudah disediakan, bersama teman kalian dan guru, carilah jawaban terkait batik cap sesuai teks diatas.

……… ……… ………...

Kalian telah mempelajari tentang pengertian prosedur batik cap, sekarang ceritakan secara singkat inti materi tersebut dengan dibimbing guru pada lembar yang tersedia.

(48)

31 ……… ……… ……… ……… ………

Ceritakanlah kepada orangtua tentang pembelajaran hari ini, bagaimana tanggapan orangtuamu tentang pengertian prosedur batik cap , tuliskan pada lembar tugas yang tersedia.

……… ……… ……… ………

Setelah menyimak Pengertian batik cap selanjutnya kita akan memperlajari prosedur dasar batik cap. setelah menerima materi ini diharapkan kalian mampu mengetahui, memahami, menganalisa, mendiskripsikan serta Mengkomunikasikan tentang prosedur dasar batik cap

Mengenal Prosedur Dasar Batik Cap

Membuat batik cap atau ngecap adalah pekerjaan membatik dengan cara mencapkan lilin batik cair ke permukaan kain

(49)

32

menggunakan alat cap disebut canting cap, canting cap berbentuk stempel yang terbuat dari plat tembaga.

Prosedur Dasar Batik Cap :

1. Penyiapan kain putih atau mori

Gambar 2.5. kain putih atau mori Sumber : Dokumen Kemendikbud

Kain putih yang digunakan adalah kain prima atau primisima, untuk memudahkan pengecapan kain dihaluskan dulu dengan cara diseterika.

2. Penyiapan alat ngecap dan pengecapan

Alat cap terdiri dari wajan dan canting cap dan bahan lilin malam, caranya adalah sebagai berikut:

a. Letakan wajan diatas kompor, hidupkan kompor dengan nyala sedang dibantu guru, lihat keadaan liilin malam bila perlu ditambah agar mudah dalam pengambilan lilin malam, wajan yang digunakan terbuat dari tembaga dan diatasnya dilapisi kasa agar kotoran yang ada dalam lilin malam tidak mengganggu pengecapan.

(50)

33

Gambar 2.6. pencairan malam Sumber : Dokumen Kemendikbud

b. Canting cap dimasukan kedalam wajan yang berisi lilin malam cair yang sudah panas.

Gambar 2.7. : canting cap dalam cairan malam Sumber : Dokumen Kemendikbud

c. Canting cap diambil dan dicapkan pada kain yang diletakan diatas bantalan meja cap, pada waktu pencapan disesuaikan dengan pola skema jalannnya canting cap.

(51)

34

Gambar 2.8. mencap dengan canting cap Sumber : Dokumen Kemendikbud

3. Mewarna

Gambar 2.9. pewarnaan Sumber : Dokumen Kemendikbud

Alat yang digunakan adalah panci atau ember dan bahan pewarna yang sudah disiapkan didalam wadah gelas plastic.

(52)

35

4. Melorod

Gambar 2.10 .melorod Sumber : Dokumen Kemendikbud

Tujuan utama melorod adalah untuk melepaskan lilin yang menempel di kain agar dapat lepas dari kain.

5. finishing

Gambar 2.11. finishing Sumber : Dokumen Kemendikbud

(53)

36

Mencuci sampai bersih kain dari lilin malam dan diangin-anginkan sampai kering.

Prosedur dasar batik cap ini adalah urut-urutan pembuatan batik cap yang dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai.

Setelah kalian menyimak teks tentang prosedur dasar batik cap, cobalah mengajukan pertanyaan sesuai dengan teks yang dibacakan. Tuliskan pertanyaan kalian pada lembar yang telah disediakan, kemudian carilah bersama teman dan guru jawaban atas pertanyaan tersebut.

……… ……… ………

Coba kalian urutkan prosedur dasar batik cap dengan cara menggabungkan nomor dengan proses batik cap dengan tanda  agar kalian lebih memahami tentang materi dalam sub ini.

Mengecap

(54)

37

Mewarna

Finishing

Menyiapkan lilin malam

Setelah kalian mempelajari Prosedur Dasar Batik Cap apakah ada hal-hal yang belum kalian mengerti. sekarang tanyakanlah kepada guru atau teman.

Pembelajaran hari ini ceritakanlah kepada orangtua kalian tuliskan dengan singkat prosedur dasar batik cap dengan bantuan orangtua pada lembar kerja yang disediakan.

……… ……… ……… ……… ……… ………

(55)

38

Setelah kalian memahami prosedur dasar batik cap, sekarang kita akan mendemonstrasikan prosedur dasar batik cap dengan menggunakan bahan yang diperoleh dari tumbuhan yang ada di sekitar sekolah dan di dipakai dalam proses pebuatan alat permainan.

Sebelumnya mari kita mengamati tanaman yang ada di sekitar sekolahan, kita amati satu persatu tanaman yang tumbuh di lingkungan sekolah.

Gambar 2.12. memilih tanaman Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 2.13. tanaman di kebun Sumber : Dokumen Kemendikbud

(56)

39

Kalian telah mengamati gambar tanaman di sekitar sekolahan, adakah pertanyaan terkait gambar yang ada, bila ada pertanyaan, ajukanlah pertanyaan tersebut dengan menuliskan pertanyaan pada lembar yang disediakan dan carilah jawaban dari pertanyaan tesebut bersama teman dan guru.

……… ……… ………

Sebelum proses cap yang sebenarnya kita sekarang akan latihan mendemonstrasikan proses batik cap dengan bahan dan alat cap dari sekitar sekolah, bahan yang akan dipakai untuk latihan pengecapan kita persiapkan terlebih dahulu, dan lihatlah permukaan tumbuhan, itulah bentuk motif dari cap. Apabila kita menemukan 3 macam tumbuhan maka kita sudah mendapatkan 3 motif.

Lakukan sesuai urutan berikut ini:

1. Siapkan pensil penggaris kertas dan penghapus.

2. Buatlah garis-garis pada kertas seperti contoh dengan kertas pola yang disediakan.

3. Rencanakan motif yang akan di cap di atas kertas. 4. Ambilah cap sesuai motif dalam pola.

5. Masukan ke dalam warna yang disediakan. 6. Capkan pada kertas sesuai pola.

(57)

40

8. Masukan ke dalam warna yang disediakan. 9. Capkan pada kertas.

10. Lakukan seperti diatas sampai semua telah dicap sesuai pola yang direncanakan.

11. Lihatlah hasil latihan pengecapan.

Kalian telah mendemostrasikan prosedur dasar batik cap dengan latihan menggunakan alat dan bahan tiruan, adakah hal-hal yang masih belum dipahami? Tanyakanlah pada guru atau temanmu.

Setelah kalian mendemostrasikan prosedur batik cap dengan alat yang ada di sekitar sekolah, sampaikanlah kepada teman dan guru hasil dari proses pengecapan tersebut.

Ceritakanlah kepada orang tua pengalaman pembelajaran hari ini, mintalah bimbingan dalam menuliskan pengalamanmu pada lembar kerja. ……… ……… ……… ……… ……… ………

(58)

41

Apakah manfaat dari Pembelajaran dalam Bab ini?

1. Prosedur Dasar Batik Cap adalah proses batik yang lebih memudahkan dan mempercepat produksi karena dengan satu kali proses pengecapan bisa menghasilkan satu bentuk atau corak pola atau gambar yang sesuai dengan yang direncanakan dalam pola. 2. Prosedur Batik Cap dimulai dari Penyiapan kain putih, penyiapan

alat ngecap atau pengecapan, mewarna, melorod dan finishing 3. Mendemonstrasikan prosedur batik cap adalah latihan ngecap atau

(59)

42 A. Isilah titik titik dibawah ini !

1. Kain putih bahan batik disebut juga…

2. Kain putih agar halus dan rata sebaiknya dilakukan … 3. Pengecapan menggunakan …

4. Bahan untuk ngecap disebut… 5. Mewarna batik cap dengan cara …

B. Jodohkan gambar disebalah kiri dengan tulisan di sebelah kanan dengan menyambungkan gambar dan tulisan.

No. Keterangan Gambar benda

1. Memola a.

2 Mengecap b.

3. memberi warna c.

4. Melorod d.

5. Mencuci e.

C. Isilah titik-titik di bawah ini

1. Alat yang digunakan untuk memola adalah… 2. Memola menentukan motif….

3. Mengecap sesuaikan dengan… 4. Mencolet dengan alat…

(60)

43

Setelah mempelajari Alat Dasar Batik Cap siswa dapat :

1. Menjelaskan alat dasar yang dipergunakan untuk mengecap. 2. Menjelaskan cara merawat alat dasar batik cap.

3. Mempraktikan cara merawat alat dasar batik cap. 4. Mempraktikan cara memegang alat dengan benar. 5. Mengoperasikan alat batik cap dengan bimbingan.

Setelah kalian memperlajari di Bab II tentang prosedur dasar batik cap, Sekarang kita akan memperlajari tentang Alat Dasar Batik Cap.

BAB III Alat Dasar Batik Cap

1 . Alat Dasar Batik Cap

(61)

44 Alat Dasar Batik Cap

Sebelum proses pembuatan batik cap, terlebih dahulu memahami apa itu batik cap, dan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat batik cap, pada awalnya terdapat batik tulis yang dikerjakan dengan menggunakan alat canting, tetapi karena proses pembatikannnya harus teliti dan membutuhkan waktu cukup lama, maka dikembangkanlah batik cap, Alat yang dipergunakan untuk membatik ada beberapa jenis, masing-masing alat memiliki jenis dan fungsinya sendiri, jenis alat untuk membatik antara lain adalah canting cap, salah satu hasil jenis produksi batik adalah menggunakan cap. Cap inilah alat dasar dalam proses pembuatan batik cap. Cap yang digunakan untuk membatik bentuknya mirip seperti stempel dan bahannya terbuat dari tembaga atau bisa dimodifikasi dari bahan lain. Batik cap mempunyai motif yang bisa digunakan berulang kali.

Alat untuk membuat batik cap adalah sebai berikut: 1. Canting Cap

Gambar 3.1. canting cap kawung Sumber : Dokumen Kemendikbud

(62)

45

Canting cap merupakan alat dasar batik cap yang akan digunakan untuk membuat motif di kain dan digunakan untuk membuat batik cap. Motif pada canting cap ini terbuat dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi, dengan batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga.

1.1. Canting cap terdiri dari tiga bagian yaitu :

1.1.1. Bagian muka , berupa susunan plat tembaga yang berbentuk pola batik.

1.1.2. Bagian dasar, tempat melekatnya bagian muka. 1.1.3. Tangkai cap, sebagai pegangan saat mencap. 1.2. Cara Menggunakan Canting Cap

Desain pola canting cap dirancang dengan susunan pola agar satu sisi canting cap menyambung dengan sisi lain bila dicapkan. sehingga pola batik yang dibuat menyambung (menyatu).

1.2.1. Sebelum untuk mengecap, canting cap ditempelkan pada lembaran kain kasa yang telah dipenuhi lelehan cairan lilin malam di atas wajan. Letakan karung goni diatas meja, taruh diatasnya kain yang sudah berpola, fungsi kain goni adalah agar cairan lilin malam dapat menempel pada penampang atau permukaan canting cap secara merata.

1.2.2. Canting cap dikibaskan keatas wajan agar cairan lilin malam yang berlebihan akan kembali ke wajan dan cairan lilin malam yang terangkat tidak terlalu banyak dalam permukaan canting cap.

1.2.3. Bantalan yang terbuat dari busa dilapisi plastic tebal atau perlak selalu dibasahi agar lembab sehingga cairan lilin malam cepat mengering.

(63)

46

1.2.4. Proses pengecapannya sangat mudah dan sederhana, namun perlu berhati-hati dan teliti. garis cap yang satu dengan yang lain harus ketemu agar rapi dan tidak berantakan. Kain mori yang diletakkan diatas meja cap, kemudian canting cap yang sudah terkena malam langsung dicapkan ke kain sesuai motif yang akan dibuat, satu motif atau lebih dari satu motif.

1.3. Cara menyimpan Alat

Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan batik cap harus disimpan ditempat yang aman dan disimpan ditempat yang tertutup. Setelah selesai proses pengecapan canting cap segera diambil sambil dihentak- hentakan perlahan agar lilin menetes di wajan lalu diletakan di dalam rak tempat canting cap dalam posisi miring agar motif canting cap awet dan lilin malam tidak menempel di rak dan memudahkan mengambil apabila akan mempergunakan lagi.

2. Meja Cap

Gambar 3.2. meja cap Sumber : Dokumen Kemendikbud

(64)

47

Meja cap digunakan untuk alas pada waktu proses pengecapan. Ukuran meja cap cukup luas minimal kira-kira 100 x 100 cm dengan ketinggian 70-75 Cm, meja cap terbuat dari kayu, diatas meja dibentangkan busa tebal yang dibasahi air dan dilapisi plastik tipis, keadaan meja harus stabil sehingga apabila plastik ini telah mengelupas karena terkena panas lilin malam dapat diganti lagi dengan plastik yang baru.

Cara merawat meja cap adalah dengan mengatur busa agar selalu basah dan rata permukaannnya.

3. Kompor

Gambar 3.3. kompor Sumber : Dokumen Kemendikbud

Kompor yang digunakan adalah kompor berbahan bakar gas, penggunaan kompor ini seperti kompor dalam rumah tangga, menghidupkannnya dengan memutar atau menekan tombol on dan segera mematikannnya dengan menekan atau memutar tombol of. Cara perawatan kompor dengan mengecek dan membersihkan agar tidak ada lilin malam yang tumpah atau menetesi lubang api kompor yang menganggu nyala api.

(65)

48

4. Wajan Cap

Gambar 3.4. wajan cap Sumber : Dokumen Kemendikbud

Wajan cap adalah wajan berbentuk bulat lebar diatasnya ditaruh kain kasa, diatas wajan ditaruh lilin malam. Panas lilin malam diusahakan stabil sehingga memudahkan pada waktu pelaksanaan pengecapan. Cara merawat wajan ini adalah dengan mengecek agar tinggi cairan lilin malam selalu stabil dengan ditambah sesuai penggunaannnya. Setelah selesai proses pengecapan posisi wajan tetap pada tempatnya sampai lilin malam dingin.

5. Rak kompor

Gambar 3.5 rak kompor Sumber : Dokumen Kemendikbud

(66)

49

Rak kompor berguna untuk menaruh wajan dan kompor sehingga api yang keluar dari kompor tidak terganggu oleh arus angin, pemakaian rak kompor ini biasa digunakan apabila pengecapan terletak di ruang terbuka.

6. Meja pola

Gambar 3.6. meja pola Sumber : Dokumen Kemendikbud

Meja pola digunakan untuk memindahkan gambar atau pola dari kertas ke kain yang akan dicap memakai pensil.

Cara mempergunakan meja pola ini adalah dengan meletakan kertas dan diatasnya diletakan kain langsung diblab. Perawatan meja pola ini dengan cara mengelap dengan kain untuk menghilangkan debu yang menempel.

7. Gawangan

Gambar 3.7. gawangan Sumber : Dokumen Kemendikbud

(67)

50

Gawangan adalah alat untuk membentangkan kain mori yang lebar setelah proses pewarnaan atau pelorodan.

Cara merawat gawangan dengan mencuci dengan air setelah digunakan untuk meniriskan mori yang baru diwarnai.

8. Mangkok, gelas dan sendok

Mangkok gelas digunakan untuk tempat atau wadah warna sesuai yang dikehendaki, sendok untuk megaduk agar warna benar benar tercampur rata. Cara merawat alat ini setelah selesai proses mewarnai segera dicuci dengan air dan disimpan di tempat yang disediakan

9. Kuas dan busa

Gambar 3.8. kuas dan busa Sumber : Dokumen Kemendikbud

Kuas dan busa digunakan untuk mencolet pada kain batik atau motif yang dikehendaki dengan cara mencelupkan ujung kuas atau busa ke dalam wadah warna lalu dioleskan di kain sampai merata dan warna meresap di dalam serat kain. Cara perawatan setelah selesai kuas dan busa dicuci dengan air sampai bersih dan disimpan di tempat yang disediakan.

(68)

51

10. Karung goni

Gambar 3.9. karung goni Sumber : Dokumen Kemendikbud

Alat ini digunakan sebagai alas kain yang sudah dicap dan akan diwarnai, agar pada waktu mencolet agar warna dapat meresap ke dalam kain. Cara perawatan karung goni setelah digunakan dibiarkan mongering disimpan di rak.

11. Kenceng

Gambar 3.10. kenceng Sumber : Dokumen Kemendikbud

Proses menghilangkan lilin malam menggunakan kenceng yang terbuat dari kuningan atau bahan lain, diisi air dipanaskan, cara merawat setelah digunakan air langsung dibuang pada saluran peresapan limbah dan dicuci sampai bersih disimpan dirak yang disediakan.

(69)

52

12. Ember

Gambar 3.11. ember Sumber : Dokumen Kemendikbud

Proses pelorodan membutuhan ember atau kenceng yang diisi air, setelah proses pelorodan kain langsung dimasukan ke dalam ember untuk dibersihkan dari lilin malam.

13. kaos tangan

3.12. kaos tangan Sumber : Dokumen Kemendikbud

Kaos tangan digunakan pada waktu mencampur warna dan dipakai pada waktu mencolet agar tangan tidak terkena warna, setelah selesai digunakan dicuci bersih diangin-anginkan agar kering.

(70)

53

14. Sepatu

Gambar 3.13. sepatu Sumber : Dokumen Kemendikbud

Dipakai pada waktu mewarna dan melorod agar kaki tidak terkena warna dan cipratan air panas, cara merawat setelah selesai digunakan dicuci bagian luar.

15. Gunting

Gambar 3.14. gunting Sumber : Dokumen Kemendikbud

Alat ini digunakan untuk memotong kain, menggunting kertas pola, membuka bungkus warna.

(71)

54

16. Pensil, penghapus, spidol

Gambar 3.15. pensil, penghapus, spidol Sumber : Dokumen Kemendikbud

Pensil , penghapus dan spidol adalah alat untuk membuat pola, pola ditebalkan dengan spidol dan diblab pada kain menggunakan pensil 2b bila terjadi kesalahan bisa dihapus dengan karet penghapus. 17. Scrap

Gambar 3.16. scrap Sumber : Dokumen Kemendikbud

Alat ini digunakan untk membersihkan lilin malam yang menempel di lantai.

(72)

55

18. Seterika dan meja seterika

Gambar 3.17. seterika dan meja seterika Sumber : Dokumen Kemendikbud

Untuk menghaluskan kain yang akan dipola agar memudahkan proses memola.

19. Ceret dan kompor

Gambar 3.18. ceret dan kompor Sumber : Dokumen Kemendikbud

(73)

56

Ceret digunakan untuk merebus air biasa, setelah mendidih air digunakan untuk mencampur serbuk warna. Setelah air mendidih kompor langsung dimatikan.

Setelah menyimak alat dasar dan alat lain yang digunakan dalam batik cap sekarang buatlah pertanyaan berdasarkan bacaan di atas, tukarkan pertanyaanmu dengan temanmu, kemudian jawab pertanyaan temanmu pada lembar yang telah tersedia.

pertanyaan ……… ……… ……… ……… ……… ……… Jawaban temanmu ……… ……… ……… ……… ……… ………

Kalian telah bertanya jawab dengan teman sekelasmu tentang alat-alat batik cap diantaranya adalah canting cap sebagai alat dasar

(74)

57

batik cap, sekarang coba mencari tau bagian - bagian dari canting cap dalam gambar dibawah ini !

Gambar 3.19. canting cap dan pola Sumber : Dokumen Kemendikbud

No Bagian Kegunaan

1 Muka 2 Dasar 3 Tangkai

Kalian telah memahami alat yang dipergunakan dalam proses batik cap, sekarang coba bersama teman teman mengidentifikasi alat-alat yang ada di sekolah, berilah tanda  pada alat yang telah ditemukan dan berilah tanda - pada alat yang belum ditemukan.

No. Nama Alat  /-

1 Cating cap 2 Meja cap 3 Kompor 4 Wajan

(75)

58 5 Kuas 6 Karung goni 7 Ember 8 Kaos tangan 9 Sepatu bots 10 Kenceng

Kalian telah menemukan alat yang dipergunakan dalam membatik cap di ruang ketrampilan membatik, sekarang ceritakan nama alat yang kalian temukan dan ceritakan kegunaan dari alat tersebut.

Alat-alat yang dipergunakan dalam batik cap telah kalian pelajari, apakah ada alat-alat yang belum kalian pahami, tanyakanlah kepada teman, guru atau orangtua.

Pembelajaran hari ini dapat diceritakan kepada orangtua, carilah alat-alat yang sama yang ada di rumah, gambarlah kerjakan pada lembar kerja. ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……….

(76)

59

Sub Bab ini akan mempelajari tentang Mengoperasikan alat batik cap, kalian akan melakukan proses pengecapan dengan alat sederhana setelah melaksanakan kegiatan membuat pola, mengeblab pola, sehingga sudah tersedia kain berpola dan siap untuk melakukan pengecapan.

Gambar 3.20. mengecap Sumber : Dokumen Kemendikbud

Kalian ingat bagian-bagian canting cap?

Sekarang apa yang kalian lihat pada gambar diatas tuliskan pada lembar dibawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

NO NOMOR PESERTA NAMA INSTANSI KECAMATAN KELAS SESI WAKTU TEMPAT 131 201502743272 WILDA ERNIAWAN TKIT LITTLE STAR Kec... KEPALA

mampu memecahkan masalah ipteks di bidang kimia yang umum dan dalam lingkup sederhana seperti identifikasi, analisis, isolasi, transformasi, dan sintesis mikromolekul

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.Adapun fasilitas dan peralatan

Menurut saya, dengan menggunakan media pembelajaran materi yang disampaikan oleh guru dapat menghemat waktu proses belajar mengajar. Menurut saya, dengan menggunakan

Bentuknya yang bergelombang mempengaruhi ikatan antar partikel beton pada struktur balok lentur sehingga ketika diberi beban dan sudah berada pada batas retak

Mangkin asid polihetero 12- fosfotungstik hidrat dan silikotungstik hidrat berpotensi untuk memangkin tindak balas penghasilan estolida yang berasaskan kepada asid risinoleik

Sementara itu sequences nomor 25 dipilih sebagian besar responden sebagai suatu yang berbeda, berupa screened vista dalam serial vision faktor yang terlihat beda

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun singkong ( Manihot esculenta Crantz) sebagai pembersih smear layer pada gigi yang telah di preparasi. Sampel yang