• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kak Sabo Dam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kak Sabo Dam"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA

Term of Reference (TOR)

I. LATAR BELAKANG

Kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir adalah permasalahan yang sering melanda daerah permukiman dan prasarana infrastruktur dalam daerah penguasaan sungai. Curah hujan yang tinggi serta daya dukung lingkungan yang tidak memadai pada suatu daerah aliran sungai termasuk salah satu penyebab utama terjadinya banjir. Hal ini dapat terjadi antara lain menurunnya daya dukung lingkungan terhadap perubahan bentang alam yang dilakukan oleh manusia yang tidak terencana. Salah satunya adalah kerusakan yang ditimbulkan oleh daya rusak air di Batang Muaro Samuik.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Muaro Samuik terletak di Nagari Padang Laweh Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar dan bermuara ke Danau Singkarak. Karena kondisi palung sungai Batang Muaro Samuik yang sudah mendangkal mengakibatkan pada saat hujan lebat tidak dapat menampung debit yang melaluinya yang akan meluap keluar. Disamping itu, sedimentasi berupa batu-batu besar dan kemiringan sungai di hulu yang cukup curam beresiko terjadinya aliran debris.

Untuk pembangunan bangunan pengendali tersebut diperlukan suatu kegiatan Pengukuran dan Perencanaan Teknis pada aliran muara sungai Batang Muaro Samuik yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan fisik konstruksi nantinya. Pada perencanaan ini sekaligus disiapkan suatu areal yang harus dibebaskan oleh pemerintah daerah sedemikian rupa sehingga SID dan DED Sabo Dam Batang Muaro Samuik ini dapat menjadi suatu kawasan yang merupakan daerah kawasan sempadan sungai yang bebas dan dapat dimanfaatkan untuk menjaga kelancaran operasional dan pemeliharaan sungai.

II. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud

Maksud kegiatan ini adalah melakukan survey, pengukuran dan membuat Perencanaan Teknis Bangunan Pengendalian Sedimen Batang Muaro Samuik Sungai yang diperlukan di sepanjang Kawasan Batang Muaro Samuik Nagari Padang Laweh Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisasi kerusakan akibat luapan/banjir pada lahan, infrastruktur dan atau pemukiman masyarakat.

2. Tujuan

Tujuan dari SID dan DED Sabo Dam Batang Muaro Samuik adalah menyediakan pedoman teknis untuk melaksanakan kegiatan fisik pengendalian banjir di sepanjang kawasan Sungai Batang Muaro Samuik.

(2)

III. SASARAN

Sasaran dari pekerjaan ini adalah tersedianya SI, DED dan Dokumen Pengadaan sebagai Pedoman dalam proses pengadaan Bangunan Pengendali Sungai Batang Muaro Samuik Kabupaten Tanah Datar.

IV. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan pekerjaan ini berlokasi di Nagari Padang Laweh Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanah Datar.

V. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 132.407.000,-( Seratus Tiga Puluh Dua Juta Empat Ratus Tujuh Juta Rupiah)termasuk PPN. VI. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN / KUASA.

Pengguna Anggaran adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kepala Bidang Pegelolaan Sumber Daya Air Kegiatan Perencanaan Pengendalian Banjir.

VII. JENIS KONTRAK

Dalam pekerjaan Belanja SID dan DED Sabodam Batang Muaro Samuik menggunakan jenis kontrak Lumpsum.

VIII. DATA DASAR

Dalam pelaksanaan digunakan data dasar berupa : 1. Peta Jantop/Topkar,

2. Peta Geologi regional :

3. Data dari BPS berupa Kabupaten Tanah Datar Dalam Angka Tahun 2013/2014

IX. STANDAR TEKNIS

1 Kriteria Perencanaan Teknik Sungai dan Bangunan Pengendali Sedimen.

2 KP-07 Kriteria Perencanaan - Bagian Standar Penggambaran, tahun 1986 tentang Kriteria Perencanaan Standar Penggambaran.

3 PT-02 Persyaratan Teknis - Bagian Pengukuran, tahun 2010

4 PT-03 Persyaratan Teknis - Bagian Penyelidikan Geoteknik, tahun 2010

5 Peraturan Beton Bertulang Indonesia, tahun 1971 tentang Syarat-syarat dalam penulangan Beton Bertulang.

(3)

X. STUDI-STUDI TERDAHULU

Konsultan yang ditunjuk sebagai pelaksana nantinya, sebelum memulai kegiatan harus mencari informasi dan masukan terhadap kegiatan survey dan/atau perencanaan yang pernah dilaksanakan pada objek yang sama oleh Dinas/Instansi terkait dan dapat dijadikan referensi tambahan dalam pelaksanaan kegiatan Perencanaan Teknis ini. XI. REFERENSI HUKUM

1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 70 tahun 2012 tentang Perubahan kedua Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

2 Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2012 tentang Standar Dokumen PengadaanBarang / Jasa.

3 Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

XII. RUANG LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan ini adalah:

1. Membuat rencana kerja dan program

2. Pengumpulan data-data pendukung, seperti: data debit, data hujan, klimatogi,sedimentasidan data hasil studi terdahulu serta informasi terkait tinggi muka air yang paling maksimum yang pernah terjadi melalui penduduk yang tinggal pada DAS Sungai Batang Muaro Samuik.

3. Melakukan Survey sepanjang daerah alur Sungai Batang Muaro Samuik (sesuai arahan direksi) sedemikian rupa sehingga didapat gambaran/orientasi data tentang kebutuhan SID dan DED Sabo Dam Batang Muaro Samuik.

4. Merekam Situasi Lapangan ke dalam Media Record Digital secara Runut.

5. Mengukur Alur Sungai rencana Pembangunan bangunan pengendali banjir di Sungai Batang Muaro Samuik dari Hulu sungai hingga ke muara.

6. Survey Detail Site Rencana Pembangunan Bangunan Pengendali Banjir dan Menentukan Rencana Jenis dan Lokasi Bangunan yang dibutuhkan.

7. Survey Investigasi Tanah dan Geologi serta Pengujian Sampel Tanah di Labor. 8. Membuat Rencana Bangunan Pengendalian Banjir dan Perencanaan Teknis Detail

dan Bangunan lain yang diperlukan.

9. Menganalisis dan menggambarkan secara rinci debit Inflow dan Outflow dengan metodeFlood Routing

10. Menghitung Volume Pekerjaan dengan Aktual Chek.

11. Survey Bahan, Upah dan Pembuatan Harga Satuan Pekerjaan daerah Setempat. 12. Pembuatan RAB, Spesifikasi Teknis, Jadual dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan. 13. Membuat Dokumen Perencanaan dan Pengadaan (Hard dan Soft Copy)

(4)

XIII.KELUARAN-KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah : 1. Laporan-laporan.

Berupa semua laporan yang menunjang pengambaran/disain harus sesuai dengan produk gambar hasil pengukuran dan perencanaan yang dilakukan.

2. Gambar Peta Situasi, layout dan gambar desain Sabo Dam Batang Muaro Samuik. 3. Rekaman Video situasi lapangan yang diukur/disurvey/direncanakan

sedemikianrupa sehingga dapat mengambarkan kondisi lapangan (termasuk

existing) dan dijadikan bahan/sarana untuk membahas rencana penangganan lapangan

4. Dokumen Perencanaan dan Dokumen Pengadaan untuk Referensi dalam pelaksanaan dan Pelelangan Pekerjaan Konstruksi.

XIV. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PENGGUNA / KUASA PENGGUNA ANGGARAN.

Peralatan, Material dan Fasilitas yang ada pada Pengguna jika ada yang dapat dimanfaatkan oleh Penyedia, dapat difasilitasi oleh Penguna melalui prosedur dan tata cara yang berlaku. Pengguna / Kuasa Pengguna Anggaran akan mengangkat personil yang bertindak sebagai Direksi Teknis (PPTK dan Pengawas Teknis) dalam rangka pelaksanaan Kegiatan. Jika diperlukan KPA akan menunjuk personil yang mewakili selaku Direksi dalam pelaksanaan Kegiatan.

XV. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Mengingat keterbatasan Peralatan/Perlengkapan dan Fasilitas pada Pengguna, maka Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaannya harus menyediakan dan memelihara sendiri semua fasilitas dan peralatan/perlengkapan yang dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan (termasuk untuk Direksi ), seperti:

1. Fasilitas Tranportasi yang sesuai dengan keadaan lapangan untuk Mencapai Lokasi, Inspeksi/Pengawasan, Konfirmasi dan Monitoring/Pengendalian Pekerjaan di lapangan;

2. Fasilitas Alat dan Personil untuk pengambilan Rekamankondisi areal perencanaan, seiring dengan pelaksanaan survey di lapangan.

3. Biaya Akomodasi dan Perjalanan Tenaga Ahli dan Direksi; 4. Biaya Mobilisasi/Demobilisasi Tenaga/Staf ke dan dari Lokasi; 5. Biaya Akomodasi Tenaga/StafPendukung;

6. Biaya untuk tenaga lokal pekerjaan harian, serta pemasangan Bench Mark/Patok dan sebagainya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan dan kelancaran pekerjaan di lapangan.

(5)

XVI. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN.

Waktu pelaksanaan untuk penyelesaian seluruh kegiatan ini paling lama adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tertera pada Surat Perintah Mulai Kerja.

XVII. SUB KUALIFIKASI BIDANG USAHA

Peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat ijin usaha SBU Nomor REE. 103 (Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air), IUJK, SITU, TDP yang masih berlaku dan memilki pengalaman pekerjaan pada pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Perencanaan DED konstruksi bangunan yang terdiri dari :

a. Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 50 %.

b. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernad diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetesikandengan bobot 35 %.

c. Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten / Kota dengan bobot 10%.

XVIII. KUALIFIKASI TENAGA AHLI

No. Posisi Kualifikasi JumlahOrang

Bulan Tenaga Ahli

1. Team Leader ( Civil Eng ) Sarjana (S1) Teknik Sipil Non Keguruan 4.0 - SKA Ahli Teknik Sungai dan Drainase

(Kode 211)

- SKA Ahli Teknik Irigasi (Kode 212) Pengalaman Kerja Profesional Minimal 5 tahun sebagai Tenaga Ahli Madya, ditunjukkan dengan Referensi

Pernah menjadi Team Leader minimal 3 kali untuk pekerjaan sejenis yang dibuktikan dengan referensi

2. Ahli Sungai (Civil Eng ) Sarjana (S1) T.Sipil Bidang PSDA 4.0 SKA Ahli Teknik Sungai dan Drainase

(Kode 211)

Pengalaman Kerja Profesional Minimal4 Tahun sebagai Tenaga Ahli Muda, dibuktikan dengan Referensi

Pernah menangani pekerjaan yang sama sebagai ahli sungai yang dibuktikan dengan referensi

3. Ahli Mekanika Tanah ( Civil Eng ) Sarjana (S1) T.Sipil Bidang Mektan 2.0 SKA Ahli Geoteknik (Kode 216)

Pengalaman Kerja Profesional Minimal3 Tahun sebagai Tenaga Ahli Muda,

(6)

dibuktikan dengan Referensi

Pernah menangani pekerjaan yang sama sebagai ahli Mekanika Tanah yang dibuktikan dengan referensi

4. Ahli Geodesi Sarjana (S1) Tek. Geodesi 2.0

SKA Ahli Geodesi (Kode 217)

Pengalaman Kerja Profesional Minimal3 Tahun sebagai Tenaga Ahli Muda , dibuktikan dengan Referensi

Pernah menangani pekerjaan yang sama sebagai ahli Geodesi yang dibuktikan dengan referensi

5 Ahli Hidrologi Sarjana (S1) T.Sipil Bidang PSDA 2.0 SKA Bidang Hidrologi

Keahlian : Tingkat Ahli Muda (I).

Pernah menangani pekerjaan yang sama sebagai ahli Hidrologi yang dibuktikan dengan referensi

Tenaga Pendukung

1. Surveyor Pengukuran D3 / STM Teknik Sipil / Geodesi 4.0 Pengalaman Kerja Profesional (D3) Min

3 Tahun / STM Min 5 Tahun ditunjukkan dengan Referensi

2. Pembantu Surveyor D3/ STM Teknik Sipil/ Bang. Air 2.0 Pengalaman Kerja Profesional (D3) Min

3 Tahun / STM Min 5 Tahun ditunjukkan dengan Referensi

3. Juru Gambar (Drafter Cad) D3 / STM Teknik Sipil/Bid.Sipil 2.0 Pengalaman Kerja Profesional (D3) Min

3 Tahun / STM Min 6 Tahun ditunjukkan dengan Referensi

Pernah menangani pekerjaan penggambaran bidang PSDA dan atau Geodesi

4. Tenaga Administrasi SLTA/D3.Komputer 4.0

Pengalaman Kerja Min 4 tahun (SLTA) atau 2 tahun (D.3) ditunjukkan dengan Referensi

5. Tenaga Lokal SLTP/SLTA. 4.0

Pengalaman Kerja Min 3 tahun (SLTP) atau 1 tahun (SLTA) ditunjukkan dengan Referensi

6. Operator Komputer SLTA. 4.0

Pengalaman Kerja Min 3 tahun 1 tahun (SLTA) ditunjukkan dengan Referensi

(7)

XIX. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Konsultan diwajibkan membuat membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan dan menyusun tahapan pekerjaan dengan susunan minimal sebagai berikut seperti:

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data 3. Orientasi Lapangan

4. Survey /PengukuranLapangan.

5. Pembuatan Rancangan dan Perencanaan Teknis 6. Survey Quary bahan, Upah dan Harga.

7. Dok. Perencanaan Teknis, RAB dan Dok. Lelang. 8. Spesifikasi Teknis Pekerjaan.

9. Pembuatan Softcopy Perencanaan dan Dokumen untuk “e” procurement. Uraian secara umum tahapan pekerjaan sebagai berikut:

ad 1) Pekerjaan Persiapan

Meliputi persiapan administrasi dan teknis, personil, bahan, peralatan lapangandan Peralatan kantor.

Membuat Rencana Kerja, seperti:  Struktur Organisasi dan Personalia

 Rencana Tata Laksana Penugasan Personil dan Peralatan.  Rencana Mutu Kegiatan (RMK )

 Rencana Kerja Bulanan dan Dua Mingguan  Rencana Kerja Lapangan

 Pembuatan laporan persiapan. ad 2) Pengumpulan Data

Pekerjaan pengumpulan data adalah seperti:  Peta Topografi skala 1 : 50.000 areal rencana.  Peta Situasi 1 :5.000 .

 Data debit/ Kapasitas Debit.  Data hujan dan klimatologi.  Data dari perencanaan terdahulu.

 Dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan. ad 3) Orientasi Lapangan

Pelaksanaan orientasi lapangan dilakukan oleh Konsultan yang dipimpin oleh Team Leader diikuti oleh Tenaga Ahli dan didampingi oleh Direksi Teknis. Setelah selesai orientasi ditetapkan kepastian rencana tindak selanjutnya.Apabila ada perbedaan dengan dokumen kontrak atau kendala di lapangan sebelum dilaksanakan di laporkan kepada Direksi untuk segera dicarikan solusinya.

(8)

Pekerjaan orientasi lapangan menghasilkan data-data seperti:

 Gambaran kondisi sungai, alur sungai dan tebing sungai mulai dari hilir sampai kehulu dan tidak terbatas sepanjang rencana pengukuran

 Titik-titik lokasi yang berpotensi menghasilkan sedimen.

 Lokasi sementara yang secara visual cocok untuk dibangun bangunan pengendali.

 Dan data pendukung lainnya yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan. ad 4) Survey/ Pengukuran Lapangan/ Rekaman Gambar.

Pekerjaan ini adalah melakukan survey/pengukuran detail situasi dan survey geoteknik:

 Survey detail situasi berupa survey/pengukuran detil situasi sungai kawasan Batang Maligi untuk perencanaan bangunan Pengendalian Banjir, lengkap dengan potongan memanjang dan potongan melintangnya dengan standar pengukuran yang ada.

 Pelaksanaan survey Topografi dan Soil Investigation dilakukan setelah

request yang diajukan disetujui dan pelaksanaannya didampingi langsung oleh Pengawas di lapangan.

 Rekaman Gambar situasi lapangan dapat dilakukan beriringan dengan pelaksanaan pengukuran dan dilakukan oleh Operator/Petugas yang berpengalaman didampingi oleh Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk mengarahkan pengambilan gambar tsb.

 Survey geoteknik berupa penyelidikan Bor Tangan pada rencana tubuh Bangunan Pengendalian Banjir. Adapun jumlah titik bor yang diperlukan pada Bangunan yang diperlukan adalahminimum2 (dua) titik (sesuai arahan direksi)

 Sampel tanah dari Bor Tanah,kemudian diselidiki di Laboratorium mekanika tanah(Minimal 10 sampel untuk masing- masing Pengujian)untuk mendapatkan sifat fisik dan mekanik dari sampel yang bersangkutan.

 Jenis Pengujian Laboratorium yang harus dilakukan adalah sesuai dengan Standar Kriteria Perencanaan Bangunan Pengendali (Minimal : Spesific Gravity, Natural Water Content, Traxial (UU & CU), Grain Size, Hidrometri Analysis, Permeabilitas Test).

 Penelitian Tanah (Soil Investigation) dilaksanakan oleh Laboratorium yang telah terakreditasi untuk pekerjaan tersebut dan diajukan secara tertulis dengan tembusan disampaikan kepada direksi.

ad 5) Pembuatan Rancangan dan Perencanaan Teknis.

Setelah selesai orientasi dan survey/pengukuran Tenaga Ahli dipimpin oleh Team Leader membuat rancangan dan dibahas bersama Direksi untuk selanjutnya ditetapkan bentuk/lokasi dan jenis bangunan pengendalian Banjir yang akan direncanakan, sebelum dilanjutkan dengan pembuatan Perencanaan

(9)

tersebutberpedoman pada Kriteria Perencanaan, Persyaratan Teknis dan Standar Bangunan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. ad 6) Survey Quary, Upah , Bahan dan Harga

Konsultan harus mencari alternatif potensi Quary untuk menjadi sumber materialalam melaksanakan kegiatan fisik nantinya disekitar lokasi rencana objek dan mencari pasaran Upah serta harga bahan dihitung sampai lokasi kegiatan. Harga Upah, Bahan tersebut disinkronkan dengan Harga Satuan Barang dan Jasa (HSBJ) yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Setempat. Harga Satuan Pekerjaan didapat dari Harga Upah dan Bahan yang berlaku/ terselengara didaerah setempat dengan memperhatikan Standar Harga Satuan Barang Jasa (HSBJ) Daerah Kabupaten/Kota di lokasi perencanaan. Untuk menghitung RAB Perencanaan yang belum ada alokasi dana fisiknya pada TA. 2015, dapat dimasukkan Perhitungan (Forecasting) satu tahun ke depan. ad 7) Dokumen Perencanaan Teknis, RAB dan Dokumen Lelang.

Dokumen Perencanaan Teknis dibuat oleh perencana setelah jenis-jenis bangunan dan penanganan daya rusak sungai ditetapkan, Konsultan dapat membuat rancangan Rincian Volume pekerjaan disusun sedemikian rupa berdasarkan Mutual Chek sehingga memudahkan untuk membuat perkiraan biaya dengan harga satuan pekerjaan pada lokasi objek rencana.Dokumen lelang disiapkan oleh Konsultan dengan data-data dan isi sesuai dengan ketentuan/standar yang telah ditetapkan oleh LKPP. Dokumen yang disiapkan adalah secara Hardcopy dan Softcopy sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk pengadaan secara elektronik (Elektronic Procurement)

ad 8) Spesifikasi Teknik Pekerjaan

Spesifikasi Teknis yang disiapkan harus mencakup seluruh bahan/pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan Standardan Persyaratan Perencanaan Teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Standar Teknis lainnya yang relevan dan berlaku.

ad 9) Pembuatan Softcopy Perencanaan dan Dokumen untuk “e”Procurement.

Hasil Dokumen perencanaan harus disusun dalam bentuk Softcopy dengan runut sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai dokumen elektronik dan akan dijadikan Dokumen Lelang Elektornik (hanya dapat diedit/diubah oleh pihak Pengguna). Tampilan dokumen dimulai dari Deskripsi Visual dari daerah objek perencanaan dengan menampilkan gambaran pencapaian daerah objek mulai dari Jalan Pengenal Terdekat sampai ke lokasi rencana objek, sehingga dengan melihat visualisasi rencana objek dapat diketahui situasi dan kondisi lokasi rencana kegiatan fisik nantinya.

(10)

Adapun acuan pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut: 1. Orientasi Lapangan

Tujuan dari orientasi lapangan untuk mengenal kondisi/situasi lapangan yang meliputi:

 Metoda pencapaian lokasi  Sarana transportasi di lapangan

 Ketersediaan tenaga lokal untuk survey  Penentuan lokasi-lokasi untuk :

 Pemasangan BM dan jalur pengukuran

 Batasan pengukuran panjang Kawasan Sungai yang akan disurvey

 Laporan kepada pemerintah setempat tentang akan adanya rencana survey dan menjelaskan maksud dan tujuan pekerjaan tersebut

 Penentuan titik ikat.

2. Pelaksanaan Survey Lapangan

Survey lapangan dilaksanakan setelah orientasi lapangan dan masukan-masukan yang diperoleh.

Survey lapangan tersebut, berupa:

 Pengukuran situasi Kawasan Sungai Utama yang lingkup pekerjaannya adalah:  Pekerjaan persiapan

 Pekerjaan lapangan

 Inventarisasi dan pemasangan BM

 Pengukuran kerangka dasar horizontal dan vertikal  Pengukuran potongan memanjang dan melintang  Pekerjaan perhitungan

 Penggambaran

 Pekerjaan pembuatan laporan  Metoda dan Standar Pelaksanaan

Pengukuran pada kegiatan ini akan dilakukan dengan menggunakan metoda "Pengukuran CaraTachimetry" yang mana pekerjaannya meliputi:

 Pemasangan Bench Mark (BM)

Pemasangan BM dan Control Point (CP), apabila ada BM eksisting maka BM tersebut dijadikan sebagai pedoman titik ikat dan BM baru dipasang pada titik tertentu pada lokasi rencana bangunan. Antar BM yang satu dengan BM yang lainnya dihubungkan dengan patok CP dengan jarak antar CP maksimal 2 km (atau aturan lain yang berlaku).

 Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal

Kerangka dasar merupakan titik dasar untuk pekerjaan-pekerjaan lainnya, seperti pengukuran potongan memanjang. Oleh karena itu, pengukuran kerangka dasar harus memiliki ketelitian yang lebih baik sesuai dengan

(11)

Metoda yang dipilih untuk penetapan kerangka dasar horizontal ini dipilih metoda pengukuran poligon, dikontrol azimuthnya oleh konsultan.

Secara umum teknis pengukuran poligon adalah, sebagai berikut:  Sasaran pengukuran adalah sudut dan jarak horizontal

 Alat ukur sudut yang digunakan adalah theodolit T.2 atau alat yang sederajat ketelitiannya.

 Sistem pembacaan sudut satu seri. Tidak boleh lebih dari 5". Salah satu penutup sudut 10N. Dimana N adalah banyak sudut.

 Jumlah titik poligon antara dua kontrol azimuth maksimum 50 titik.  Ketelitian linier poligon 1:5.000

 Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal

Untuk mendapatkan titik-titik kerangka dasar vertikal digunakan metoda pengukuran sifat datar dengan teknis pengukuran adalah sebagai berikut:  Sasaran adalah beda tinggi (selisih tinggi antara dua titik ketinggian yang

diteliti). Tidak boleh lebih dari 3 mm. Dan dibagi beberapa Kring Tertutup.  Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur sifat datar optis NAK atau alat

ukur sederajat ketelitiannya. Ketelitian sifat datar 10D. Dimana D adalah jarak pengukuran.

 Pengukuran Potongan Memanjang

 Potongan memanjang diukur dengan jarak patok maksimal 50 m, pada daerah tikungan lebih rapat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah alur sungai.

 Penyipatan datar harus diakhiri pada rencana bangunan terakhir di Alur Sungai yang menjadi objek rencana.

 Pengukuran potongan memanjang harus diikat pada BM yang ada sepanjang Alur Sungai.

 Patok dipasang Minimal setiap 50 m pada jalur lurus dan 25 m pada jalur belokan atau menurut keadaan lapangan.

 Bangunan-bangunan sepanjang Alur Sungai diukur terhadap patok-patok yang mengapitnya.

 Pengukuran harus dilakukan pergi pulang.

Alat yang digunakan penyipat datar otomatik NI2, NAK1, NAK2 atau sejenisnya.

 Jarak diukur dengan optis atau pita ukur baja.  Penggambaran di atas A3

 Potongan memanjang dan situasi digambar dalam satu lembar kalkir dengan ketentuan:

(12)

 Situasi skala 1 : 2.000

 Potongan memanjang skala horizontal 1 : 2.000 dan skala vertikal 1 : 100 untuk daerah datar, 1 : 200 untuk daerah curam atau bervariasi.  Pengukuran Potongan Melintang

 Diukur maksimum setiap jarak profil 50 m untuk alur sungai yang lurus. Jika terdapat patahan atau kondisi lain pada alur sungai perlu ditambah profil khusus

untuk ketepatan dan perhitungan volume pekerjaan ( sesuai dengan petunjuk Direksi )

 Alat yang digunakan penyipat datar otomatik NI2, NAK1, NAK2 atau sejenisnya.

 Jarak diukur dengan optis atau pita ukur baja.  Penggambaran diatas kalkir ukuran A3

 Potongan melintang digambar pada kertas A3 dengan ketentuan skala panjang 1 : 100 dan skalatinggi 1 : 100.

 Tata laksana penggambaran sesuai standar perencanaan bangunan Sumber Daya Air.

 Perhitungan

Semua perhitungan sementara harus selesai dilapangan sehingga kalau ada kesalahan dapat segera diulang.

Semua hitungan poligon dan sifat datar digunakan metoda penataan kuadrat terkecil.

 Salah linear poligon beserta harga toleransinya  Jumlah jarak

 Salah penutup sifat datar beserta toleransinya  Jumlah jarak

 Penggambaran

 Garis silang grid dibuat setiap 10 cm

 Semua BM dan titik pengikat yang ada di lapangan harus digambar dengan legenda berpedoman pada ketentuan yang biasa untuk penggambaran peta situasi.

 Pada Interval 5 (lima) garis kontur (kontur minor) dibuat tebal (kontur mayor) dan ditulis elevasi konturnya.

 Pencantuman legenda pada gambar harus sesuai dengan apa yang ada di lapangan

 Garis sambungan (overlap) peta sebesar 5 cm

 Gambar peta situasi saluran digambar dengan skala 1 : 5.000  Gambar peta situasi saluran digambar di atas A3.

(13)

3. Detail Desain Bangunan

Pekerjaan detail desain merupakan lanjutan dari kegiatan pengukuran,Soil Investigation(penyelidikan) Kegiatan ini mencakup:

 Perhitungan teknis detail konstruksi bangunan.  Penggambaran detail rencana konstruksi bangunan.  Perhitungan volume rencana konstruksi bangunan.

 Penetapan harga Bahan, Upah dan Satuan Pekerjaan daerah setempat.

 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pelaksanaanpekerjaan konstruksi bangunan dan pelengkap yang dibutuhkan.

 Penyusunan/pembuatan laporan akhir pekerjaan bangunan.

Pemilihan rencana bentuk dan rencana pemakaian bahan konstruksi yang akan menjadi dasar perhitungan, harus disesuaikan dengan kondisi setempat untuk pemudahan dalam penyediaan dan pelaksanaan konstruksi dan disetujui oleh Direksi.

XX. PELAPORAN

Jenis Laporan yang harus diserah kan kepada Pengguna Jasa adalah: 1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap dipresentasikan / diajukan pada waktu Rapat Pra Konstruksi sebelum pekerjaan dimulai. Setelah disetujui RMK diserahkan kepada Pengguna untuk dijadikan bahan pengendalian mutu dan pelaksanaan Kegiatan.

2.Laporan Pendahuluan, berisi:

a.

Gambaran umum Objek Perencanaan

b.

Rencana kerja secara menyeluruh ses dengan Kondisi Aktual.

c.

Jadwal Personil Kegiatan.

Laporan Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) Minggu sejak tanggal yang tertera dalam SPMK sebanyak 2 (dua)rangkap.

3.Laporan Antara berisi:

a. Laporan terhadap pelaksanaan pekerjaan setelah selesai pengambilan semua data dan pengukuran di lapangan serta didapat Rancangan Perencanan Teknis yang akan disiapkan.

b. Rencana Kerja Penyelesaian Pekerjaan Berikutnya.

Draf Laporan Antara diserahkan dan diasistensikan paling lambat 7 (tujuh) Minggu sejak SPMK diterbitkan untuk selanjutnya setelah disetujui Direksi diperbanyak sebanyak 5 (lima) rangkap

c. Presentasi Laporan Antara diikuti dengan penjelasan Rancangan melalui penayangan video hasil rekaman lapangan.

(14)

4.Laporan Akhir Sementara

- Laporan Akhir Sementara diserahkan paling lambat 9 ( sembilan ) Minggu setelah pekerjaan dimulai berisi tentang seluruh hasil yang telah dilaksanakan sebagai bahan diskusi dan diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap.

- Pembahasan Laporan Akhir Sementara dilakukan bersama direksi dan masyarakat melalui kegiatan sosialisasi untuk selanjutnya akan ditetapkan suatu perencanaan yang definitif.

5.Laporan Akhir

Laporan Akhir diserahkan pada akhir pekerjaan dan diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap laporan.

6.Laporan Nota Desain.

Laporan Nota Desain diserahkan pada akhir pekerjaan sebanyak 2 (dua) rangkap. 7.Laporan RAB dan BOQ

Laporan RAB dan BOQ diserahkan pada akhir pekerjaan dan diserahkan sebanyak 2 (dua) rangkap.

8. Laporan Spefikasi Teknis dan Dokumen Tender

Laporan Spesifikasi Teknis disusun sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku,sedangkan dokumen tender disusun berdasarkan Peraturan Kepala LKPP Nomor 6 tahun 2010.

9. Album Gambar

Album Gambar berupa detail desain antara lain : a. Peta situasi detail hasil survey

b. Gambar-gambar hasil perencanaan

c. Gambar profil memanjang dan melintang dibuat sebanyak:  Gambar Asli A3 diserahkan sebanyak 1 (satu) rangkap  Gambar Copy A3 diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap 10. Laporan Dalam Bentuk Soft Copy

Semua jenis laporan yang diserahkan disusun sedemikian rupa sehingga memberikan Gambaran akan letak dan situasi dari rencana objek serta memberi kemudahan Pengguna dalam memanfaatkan, mengandakan dan memberi penjelasan pada waktu Aanwijzing serta dapat diproses/diolah untuk diadakan Optimasi/Penyesuaian yang diperlukan dalam Pengadaan E - Procurement.Dibuat dalam Hardis Exsternak yang dikemas secara Permanen dengan lebel sesuai Kegiatan/Pekerjaan.

(15)

11. Penyelengaraan Layanan Pasca Perencanaan.

Setelah semua dokumen perencanaan diserahkan dan menjadi milik pengguna, Konsultan Perencana masih bertanggungjawab dengan perencanaannya dimulai dengan Memberi Layanan berupa penjelasan diwaktu Penyusunan Dokumen Lelang (Justifikasi), Aanwijzing lelang fisik pekerjaan dan dilanjutkan dengan Pengawasan Berkala (Justifikasi Teknis) terhadap pelaksanaan hasil perencaanaan teknis yang dikerjakan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan fisik konstruksi yang direncanakan dapat terselenggara hingga selesai serah terima pertama (Provisional Hand Over), paling lama 1 (satu) tahun setelah berakhirnya tahun anggaran berjalan. Wujud tanggungjawab tersebut diinterpretasikan melalui Surat Pernyataan Penanggung Jawab Teknis Perusahaan.

XXI. LAIN – LAIN

1. Konsultan Harus menunjuk seorang wakilnya yang berdomisili di Batusangkar selama waktu pelaksanaan kegiatan dan sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut serta mempunyai kuasa untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama perusahaan konsultan.

2. Konsultan harus selalu mendiskusikan tahapan penyelesaian pekerjaan dengan Direksi.

3. Semua dokumen hasil pekerjaan berupa data, proses, analisa, perhitungan dan rencana dalam bentuk/perbanyakan (hard/soft copy) adalah menjadi milik pengguna.

Batusangkar, M e i 2015 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SYOFYAN ALI ZUMARA, ST NIP. 19720628 199203 003

Referensi

Dokumen terkait

Sistem penerimaan siswa baru pada SMK Kusuma Bangsa yang berjalan saat ini dilakukan dengan cara panitia akan memeriksa semua data calon siswa yang masuk dan

Dalam rangka mendialogkan atau mengadakan pendekatan teks, baik yang menjadi media (dalam hal ini Serat Kalatidha) maupun teks alkitab yang akan ditafsir (kitab

Oleh kerana keputusan ujian korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan, maka dengan ini dapat dirumuskan bahawa terdapat hubungan yang signifikan antara kesan gangguan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Gaya hidup, Nilai Alamiah Manusia, Harga dan Kelompok Acuan signifikan mempengaruhi keputusan pembelian,

a) Adakah aktiviti-aktiviti yang dianjurkan oleh Pertubuhan Gerakan Belia 4B Petaling Jaya Selatan, Selangor mencukupi dan berbaloi untuk menarik ahli anggota belia

ujan meru terhadap d fisien Limp lir DAS. h Hujan kan adalah hujan DA i sebesar 4,7 mm/hari p ntuk intens mm/jam den asiun hujan upakan fak debit punc pasan DAS ilayah DAS Gung