• Tidak ada hasil yang ditemukan

348114460-PEDOMAN-Penyuluhan-New.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "348114460-PEDOMAN-Penyuluhan-New.pdf"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENYULUHAN

PEDOMAN PENYULUHAN

PUSKESMAS PERAK

PUSKESMAS PERAK

UPTD. PUSKESMAS PERAK UPTD. PUSKESMAS PERAK

KABUPATEN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG

Jl. Raya Perak Nomor 109 Kecamatan Perak Kabupaten Jombang Jl. Raya Perak Nomor 109 Kecamatan Perak Kabupaten Jombang

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmad dan KaruniaNya, maka dapat tersusun BUKU PEDOMAN PENYULUHAN di Puskesmas Perak yang diharapakan dapat menjadi panduan bagi pelaksanaan kegiatan pnyuluhan di Puskesaserak Kabupaten Jombang.

Kami menyadari tidak menutup kemungkinan di kemudian hari akan ada banyak penambahan dan penyempurnaan dari buku pedoman ini demi peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam upaya promosi kesehatan.

Semoga dengan tersusunnya Pedoman Penyuluhan Puskesmas Perak ini, akan menjadi bahan acuan kami dalam melaksanakan program Penyuluhan, sehingga fungsi pelayanan dapat berjalan dengan baik dan memuaskan bagi masyarakat. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya bagi kita semua. AAmiin.

Perak, Januari 2016

(3)

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pedoman C. Sasaran Pedoman

D. Ruang Lingkup Pedoman E. Batasan Operasional

BAB II. PENYULUHAN KESEHATAN

A. Pengertian Penyuluhan Kesehatan B. Tujuan Penyuluhan Kesehatan

C. Faktor-faktor Keberhasilan Penyuluhan

BAB III. TATA LAKSANA PENYULUHAN KESEHATAN A. Menyusun Rencana Penyuluhan Kesehatan B. Langkah-Langkah Penyuluhan

C. Metode Penyuluhan

D. Prinsip Pemberian Konseling

BAB IV MEDIA DAN TEMPAT PENYULUHAN A. Media Penyuluhan

B. Tempat penyuluhan

BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI BAB VI PENUTUP

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan, tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat.Disamping itu, keberadaan Puskesmas disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi) baik dibidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi social budaya masyarakat setempat.

Salah satu azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat, artinya Puskesmas wajib menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan, terutama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan puskesmas membantu masyarakat agar mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Menurut H.L Bloom, derajad kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Yang sangat besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dibidang kesehatan. Disinilah pentingnya untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang terencana, terstruktur dan berkesinambungan.

Untuk itu perlu membuat pedoman penyuluhan dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan agar masyarakat mandiri dalam hidup sehat.

(5)

Sebagai acuan bagi petugas Puskesmas untuk menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

C. Sasaran

Sasaran terdiri dari : a. Sasaran individu

Sasaran individu di dalam gedung, unit-unit layanann dan diluar gedung.

b. Sasaran keluarga

Sasaran keluarga adalah yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan tinggi (vulnerable group) atau resiko tinggi (high risk group) dengan prioritas

c. Sasaran kelompok

Sasaran kelompok adalah masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik terikat institusi atau tidak.

d. Sasaran masyarakat

Penyuluhan yang diadakan diluar maupun didalam gedung, dengan sasaran utamanya adalah masyarakat umum ataupun masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap masalah kesehatan,

D. Ruang Lingkup Pedoman

Lingkup penyuluhan diberikan didalam gedung maupun diluar gedung dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative terhadap individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat.

E. Batasan Operasional

 Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

(6)

 Penyuluhan kesehatan di dalam gedung adalah pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat yang dilakukan di dalam lingkungan Puskesmas.

 Penyuluhan kesehatan di luar gedung adalah pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat yang dilakukan di luar lingkungan Puskesmas.

 Metode penyuluhan adalah cara menyampaikan materi penyuluhan kesehatan kepada sasaran penyuluhan

BAB II

PENYULUHAN KESEHATAN

A. Pengertian

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998)

Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok ataupun masyarakat untuk lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2002).

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan

(7)

kesehatan individu, dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk, 2002)

B. Tujuan Pendidikan kesehatan

Menurut Effendy, 1998. Tujuan Pendidikan kesehatan adalah :

1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, seta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajad kesehatan yang optimal.

2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

3. Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan.

C. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : 1. Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.

2. Tingkat Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.

3. Adat Istiadat

Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

(8)

4. Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.

5. Ketersediaan waktu di masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

BAB III

TATA LAKSANA PENYULUHAN KESEHATAN

A. Menyusun Rencana Penyuluhan Kesehatan

Adapun tahapan-tahapan yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana penyuluhan kesehatan sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data-data dasar atau fakta yang diperlukan, untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuan atau kegiatan yang direncanakan.

2. Analisis keadaan

Tahap ini merupakan tahap menganalisis data yang diperoleh dari lapangan, termasuk di dalamnya menganalisis sumber daya yang potensial untuk dikembangkan, perilaku masyarakat sasaran, keadaan yang ingin dicapai dan yang sudah dicapai, dan sebagainya.

(9)

3. Identifikasi masalah

Tahap ini merupakan upaya merumuskan faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan menganalisis kesenjangan antara data potensial dengan data aktual, antara keadaan yang ingin dicapai dengan yang sudah dicapai.

4. Perumusan Tujuan

Dalam tahap perumusan tujuan yang harus diperhatikan adalah realistisnya tujuan yang hendak dicapai, ditinjaui dari kemampuan sumber daya maupun waktu yang tersedia.

5. Penyusunan rencana kegiatan

Tahap ini merupakan penyusunan rencana kerja yang meliputi penjadwalan, metode yang digunakan, pihak-pihak yang terlibat, lokasi kegiatan, bahan dan peralatan yang dibutuhkan, pembiayaan dan sebagainya.

6. Pelaksanaan rencana kegiatan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari rencana kerja yang telah disusun. Masalah utama yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah pastisipasi masyarakat sasaran. Oleh karenanya perlu dipilih waktu yang tepat, lokasi yang tepat, agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan.

7. Menentukan kemajuan kegiatan

Tahap ini merupakan kegiatan monitoring pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, untuk melihat sejauh mana tujuan telah dicapai. 8. Rekonsiderasi

Rekonsiderasi dimaksudkan untuk meninjau kembali rumusan program, termasuk kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini dilihat hal-hal yang menjadi kendala.

B. Langkah-Langkah Penyuluhan Masyarakat 1. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat 2. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat

3. Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat

4. Menyusun perencanaan penyuluhan dengan cara sebagai berikut :

a. Menetapkan tema penyuluhan b. Menetapkan tujuan penyuluhan c. Menentukan sasaran penyuluhan d. Menyusun materi/ isi penyuluhan

(10)

e. Memilih metoda yang tepat

f. Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan g. Menentukan kriteria evaluasi

h. Pelaksanaan penyuluhan i. Penilaian hasil penyuluhan j. Tindak lanjut dari penyuluhan C. Metode Penyuluhan

Penyuluhan hendaknya dilaksanakan sesuai dengan rencana penyuluhan. Dalam melaksanakan penyuluhan, metode yang dapat digunakan adalah :

1. Metode Ceramah

Adalah suatu cara dengan menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. 2. Metode Diskusi

Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

3. Metode Curah Pendapat

Adalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terfikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.

4. Metode Panel

Adalah pembicaraan yang telah direncanakan didepan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin, mirip dengan talkshow.

5. Metode Bermain Peran

Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok, contoh ludruk, campur sari, besutan dll.

6. Metode Demonstrasi

Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini

(11)

digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.

7. Metode Simposium

Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.

8. Metode Seminar

Adalah suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

D. Prinsip Pemberian Informasi Melalui Konseling

Beberapa prinsip pemberian informasi melalui konseling kepada pasien/ individu yang perlu diperhatikan dan dipraktikan oleh petugas kesehatan Puskesmas adalah :

1. Memberikan suasana gembira dan semangat hidup

Pada saat mulai pemberian informasi, sebaiknya petugas kesehatan Puskesmas tidak langsung mengungkap masalah, kelemahan, atau kekeliruan pasien/ individu. Perbincangan harus diawali dengan situasi yang menggembirakan, karena situasi yang demikian membuat pasien/ masyarakat menjadi tertarik untuk terlibat dalam perbincangan, selanjutnya pasien/ individu diajak untuk mengungkapkan sendiri masalah, kelemahan atau kekeliruhannya.

2. Menghargai pasien/ klien sepenuh hati

Menghargai pasien/ individu adalah syarat utama untuk terjadinya hubungan yang baik dan terbuka. Cara menghargai ini dilakukan denagn memberikan ucapan-ucapan dan bahasa tubuh yang menghargai.

3. Melihat pasien/ individu sebagai subyek

Petugas kesehatan Puskesmas harus mengendalikan kecenderungan keinginannya untuk menasehati. Upayakan agar pasien dan individu berbicara sebanyak-banyaknya tentang

(12)

dirinya. Sementara itu, pembicaraan diarahkan kepada pemecahan masalah yang dihadapi. Dengan demikian, pemecahan masalah itu datang dari pasien itu sendiri. Hal ini akan menjadikan komitmen dari pasien/ individu untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut.

4. Mengembangkan dialog yang menyentuh perasaan

Dalam hubungan yang baik, petugas kesehatan Puskesmas selalu berusaha untuk mengemukakan kata-kata dan butir-butir dialog yang menyentuh perasaan pasien/ individu. Banyak petugas kesehatan menggunakan pendekatan agama untuk membuat pasien/ individu tersentuh hatinya.

5. Memberikan keteladanan

Keteladanan sikap dan perilaku petugas kesehatan Puskesmas dapat menyentuh perasaan pasien/ individu. Keteladanan memang merupakan sugesti yang cukup kuat bagi pasien/ individu untuk berubah ke arah positif. Motivasi untuk berubah itu disebabkan oleh kepribadian, wawasan, ketrampilan, kesalehan, dan kebajikan tenaga kesehatan terhadap pasien/ individu.

BAB IV

MEDIA DAN TEMPAT PENYULUHAN

A. Media Penyuluhan

Adapun media-media yang bisa dipergunakan dalam penyuluhan adalah :

1. Lembar balik (Flipchart)

 Berupa lembaran kertas

 Terdiri dari beberapa halaman/ lembar

 Berisi gambar/ foto/ tulisan

 Menjelaskan suatu masalah tertentu

 Terdiri dari halaman depan dan belakang

 Halaman depan berisi pesan untuk menerima pesan

 Halaman belakang berisi pesan untuk pemberi pesan

 Membantu mengingatkan pesan dasar bagi pemberi pesan

 Jumlah anggota kelompok ideal sebagai sasaran media lembar balik antara 8-12 orang.

(13)

Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar dengan tujuan untuk mempengaruhi seseorang agar tertarik pada sesuatu, atau mempengaruhi agar sesorang bertindak akan sesuatu.

Syarat Poster :

 Dibuat dalam tata letak yang menarik, missal besarnya huruf, gambar warna yang mencolok

Dapat dibacaorang (eye cacher)yang lewat

 Kata-kata tidak lebih dari 7 kata

 Menggunakan kata yang provokatif, sehingga menarik perhatian

 Dapat dibaca dari jarak 6 meter

 Harus dapat menggugah emosi, missal dengan menggunakan factor iri, bangga, dll.

 Ukuran yang besar (50x70) cm, kecil (35x50) cm. 3. Leaflet

 Berupa lembaran kertas yang dilipat

 Berisi gambar/ foto, table, grafik dan tulisan

 Isi harus bisa ditangkap dengan sekali baca

 Menjelaskan tentang topic tertentu

 Dapat digunakan sebagai media penyuluhan tanpa harus difasilitasi pemandu

 Ukuran leaflet biasanya 20x30 cm, berisi tulisan 200-400 kata.

4. Power Point

Aturan Guy Kawasaki “Aturan 10-20-30 memaksa anda untuk menyampaikan materi secara ringkas, singkat, dan jelas untuk menghindari audiens menjadi bosan.Sebaiknya menyampaikan slide maksimal sebanyak 10 slide dan masing-masing harus Anda tayangkan hanya dalam waktu 20 detik dan ukuran font yang dipakai sebaiknya paling kecil adalah 30.

5. Panggung Boneka

Metode penyuluhan ini, penyuluh harus menguasai teknik-teknik dasar manipulasi boneka antara lain : masuk dan keluar panggung, penempatan, keselarasan gerak mulut boneka.

B. Tempat Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan bisa dilakukan didalam gedung dan di luar gedung

(14)

1. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Di Dalam Gedung Puskesmas a. Di Tempat Pendaftaran

Kegiatan penyuluhan di tempat pendaftaran dapat dilakukan dengan penyebaran informasi melalui media seperti pster, leaflet, selebaran yang dapat dipasang/ diletakkan di depan loket pendaftaran. Adapun jenis informasi yang disediakan, yaitu :

 Alur pelayanan puskesmas

 Jenis pelayanan kesehatan

 Denah poliklinik

 Informasi masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat itu

 Peraturan kesehatan seperti dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain.

b. Di Poliklinik

 Petugas kesehatan puskesmas yang melayani pasien meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka klinik khusus bagi para pasien rawat jalan yang memerlukan konsultasi atau konseling.

Guna memudahkan pemberdayaan dalam pelayanan medis, harus disediakan berbagai media (alat peraga) seperti misalnya lembar balik, poster, gambar-gambar atau model-model anatomi, dan boleh juga brosur (leaflet) yang dibawa oleh pasien.

 Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien rawat jalan adalah orang yang mengantarkannya ke Puskesmas. Mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari berbagai media komunikasi yang tersedia di poliklinik. Oleh karena itu di poli klinik, khususnya di

(15)

ruang tunggu, perlu dipasang media seperti poster, selebaran (leaflet) yang berisi informasi tentang berbagai penyakit dan pencegahannya. Dengan mendapatkan informasi yang benar mengenai penyakit yang diderita pasien, diharapkan dapat membantu Puskesmas memberikan informasi kepada pasien.

 Pemasangan poster dan media komunikasi lainnya, mendorong pasien untuk berperilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masah kesehatan yang dideritanya dapat segera diatasi.

c. Di Ruang Pelayanaan KIA dan KB

 Di pelayanan KIA dan KB selain dijumpai pasien sakit (misalnya bayi atau balita), sebagian besar pengunjung adalah ibu-ibu atau wanita yang tidak sakit. Yaitu ibu-ibu yang memeriksakan kehamilannya atau hendak bersalin, atau mereka yang memerlukan pelayanan kontrasepsi. Petugas pelayanan di ruang tersebut perlu meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien/ individu berkenaan dengan pelayanan yang didapatnya. Jika belum mampu dapat dilimpahkan ke klinik khusus.

 Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien/ individu yang mendapat pelayanan KIA KB juga orang yang mengantarkannya ke puskesmas. Oleh karena itu, di pelayanan KIA KB perlu dipasang poster-poster atau disediakan selebaran-selebaran (leaflet) tentang berbagai penyakit, khususnya yang menyerang bayi balita. Disamping itu, tentang pentingnya memeriksakan kehamilan teratur, pentingnya tablet Fe bagi ibu hamil, pentingnya imunisasi lengkap bagi bayi, pentingnya pemberian ASI eksklusif, pentingnya memantau tumbuh kembang balita, dan lain-lain.

Dengan mendaatkan informasi yang benar tentang berbagai hal tersebut, pengantar diharapkan dapat

(16)

membantu Puskesmas memberikan informasi kepada pasien/ individu tersebut.

d. Di ruang Perawatan Rawat Inap

Penyuluhan terhadap pasien rawat inap dilakukan terhadap pasien ibu-ibu bersalin, pasien yang diarawat, pasien yang dalam fase penyembuhan. Tujuannya agar pasien tidak kambuh dan dapat menjaga kesehatannya setelah pulang ke rumah terutama bagi pasien yang menderita penyakit kronis. Beberapa cara dapat dilakukan sebagai berikut :

- Penyuluhan di tempat tidur

Penyuluhan dilakukan pada pasien yang belum dapat atau sulit meninggalkan tempat tidur. Dalam hal ini petugas mendatangi pasien, duduk di samping tempat tidur pasien dan melakukan penyuluhan. Alat peraga yang digunakan haruslah yang mudah dibawa.

- Penggunaan bahan bacaan

Buku-buku bacaan yang dimiliki puskesmas yang bisa dipinjam oleh pasien

- Penyuluhan kelompok

Dilaksanakan penyuluhan kesehatan secara berkelompok di rawat inap dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku pasien. Sebaiknya alat peraga menggunakan media yang lebih besar dengan metode yang bersifat menghibur seperti permainan, simulasi. Jika dilakukan di ruangan dapat digunakan laptop, LCD projector dan layarnya untuk menayangkan gambar-gambar atau bahkan film.

- Pemanfaatan Ruang tunggu

Lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap pasien rawat inap adalah para penjenguk. Agar para penjenguk tertib sebaiknya disediakan ruang tunggu dan pada ruang tunggu tersebut penyuluhan dapat dilakukan. Disediakan poster, selebaran agar para penjenguk mendapatkan

(17)

informasi yang naninya dapat disampaikan juga kepada pasien yang dijenguknya.

e. Di laboratorium

Dilaboratorium, selain dijumpai pasien juga individu/ pengunjung orang sehat dan para pengantarnya. Pada umumnya mereka tidak tinggal terlalu lama, oleh karena itu sebaiknya media bersifat self service seperti poster yang dapat dibaca atau leaflet yang bisa diambil gratis.

f. Di Kamar Obat

Di kamar obat dapat dijumpai pasien/ individu, keluarga atau pengantarnya. Disamping dipasang poster dan disediakan

leaflet tentang informasi kesehatan. Di tempat inu dapat

dioperasikan tape recorder/ player yang menyampaikan pesan.

g. Klinik Khusus

Klinik khusus ini misalnya : Klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik Konsultasi Remaja, dan lain-lain. Kegiatan penyuluhan biasanya berupa konseling.

h. Di Halaman

Di halaman Puskesmas yaitu tempat parkir, taman, dinding, pagar, kantin/ kios.

2. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Di luar Gedung Puskesmas

Penyuluhan kesehatan di luar gedung Puskesmas adalah penyuluhan kesehatan yang dilakukan petugas Puskesmas di luar gedung Puskesmas, Artinya dilakukan untuk masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas.

BAB V

(18)

A. Perencanaan

Perencanaan akan menghasilkan penentuan prioritas, rumusan tujuan, rumusan intervensi dan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.

1. Menentukan prioritas masalah 2. Menentukan tujuan

3. Menentukan kegiatan 4. Menyusun jadwal kegiatan B. Penggerakan dan Pelaksanaan

Penggerakan dan pelaksanaan merupakan upaya yang dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan, kegiatannya merupakan implementasi dari kegiatan terpilih.

C. Pemantauan

Pemantauan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian dan pelaksanaan penyuluhan yang sudah dilakukan.

D. Evaluasi

Evaluasi sebaiknya dilakukan disetiap tahapan manajerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil. Evaluasi dilakukan denagn menggunakan indikator keberhasilan yang terdiri dari indikator masukan, proses, keluaran dan dampak.

E. Indikator Keberhasilan 1. Indikator masukan 2. Indikator Proses 3. Indikator Keluaran 4. Indikator Dampak PENUTUP

Demikian Pedoman Penyuluhan ini Kami susun, segala kritik dan saran akan Kami terima sebagai upaya perbaikan dalam meningkatkan

(19)

upaya promotif dan preventif dengan cara penyuluhan dalam upaya meningkatkan derajad kesehatan hidup masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Jaya Institute mengundang bapak/ ibu Direktur Rumah Sakit untuk mengirimkan staf guna mengikuti pelatihan “Implemantasi Ketrampilan Komunikasi Efektif Sebagai Unsur

Sulfonamida adalah senyawa organik yang mengandung belerang SO dan NH 2, sulfonamide merupakan analog structural asam para amino benzene acid yang sangat penting untuk

Likes: Red herb, cooked dishes, Ores Dislikes: Grass, bugs, junk ore Gift: Food, Copper, herv..

Dari tanaman hibrida yang diperoleh diteliti kandungan karbohidrat serta peningkatan produk yang dihasilkan, dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata kandungan

Matrik konsolidasi dokumen Renstra Dinas PU Kota Padang Tahun 2009-2014 dengan Rencana Kerja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010 pada Bidang Bina Marga disusun untuk melihat

Berdasarkan hasil penelitian pada pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Sistem informasi pendataan dan penilaian anggota LPM Ekspresi UNY

/etode$metode sosiologi yang di"akai dalam memecahkan masalah sosial adalah "re=enti' dan metode re"resi'. /etode "re=enti' lebih sulit dilakukan karena harus

Inf Infeksi eksi kum kuman an ini ini seri sering ng ter terjadi jadi mel melalu alui i uda udara ra (airbone) yang cara penularannya dengan droplet yang mengandung