• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP tb paru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP tb paru"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

TUBERKOLUSIS PARU TUBERKOLUSIS PARU Di Ruang Kenanga RSUD Dr.

Di Ruang Kenanga RSUD Dr. R. Goeteng TaroenadibratR. Goeteng Taroenadibrata Purbalinggaa Purbalingga

Oleh Oleh RIZKI RAHADIANTO RIZKI RAHADIANTO NG1D008057 NG1D008057

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PURWOKERTO

PURWOKERTO

2012

2012

(2)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

TUBERKOLUSIS PARU TUBERKOLUSIS PARU

A.

A. PENDAPENDAHULUHULUANAN 1.

1. LatLatar ar BelBelakaakangng Pe

Penynyakakit it TB TB PaParu ru adadalalah ah pepenynyakakit it ininfefeksksi i dadan n memenunular lar yyanangg me

menynyeraerang ng paparuru-p-paru aru yayang ng didisebsebababkakan n ololeh eh kukumaman n MiMicocobabactctereriuiumm Tuberkulosis.

Tuberkulosis.

Saat ini secara epidemilogi menurut WHO terdapat 10 – 12 juta Saat ini secara epidemilogi menurut WHO terdapat 10 – 12 juta  penderita

 penderita TB TB Paru Paru dan dan mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan untuk untuk menular, menular, dengandengan angka kematian 3 juta penderita tiap tahun, dan keadaan tersesebut 75 % angka kematian 3 juta penderita tiap tahun, dan keadaan tersesebut 75 % terdapat di Negara yang sedang berkembang dengan sosial ekonomi rendah terdapat di Negara yang sedang berkembang dengan sosial ekonomi rendah sep

seperti erti IndIndoneonesia. sia. Di Di IndIndoneonesia sia penpenyayakit kit TB TB ParParu u mermerupaupakan kan penpenyayakitkit rak

rakyayat t nomnomor or satu satu dan dan penpenyeyebab bab kemkematiaatian n nomnomor or tigtiga.Pa.Prevrevalenalensi si BTABTA  positif adalah 0,3 % (1982).Prevalensi pasien

 positif adalah 0,3 % (1982).Prevalensi pasien di dunia saat ini adi dunia saat ini adalah sekitar dalah sekitar  20 juta orang dan terdapat 3 juta pasien yang meninggal setiap tahunnya 20 juta orang dan terdapat 3 juta pasien yang meninggal setiap tahunnya karena TB Paru,

karena TB Paru, dan pada dan pada survey kesehasurvey kesehatan rumah tan rumah tanggtangga a (SKRT(SKRT) ) DepkDepkeses RI

RI 19198686TB TB PaParu ru mmenendudududuki ki ururututan an 10 10 momorbrbididititas as dadan n ururututan an keke-4-4 mortalitas. Pada SKRT tahun 1992 mortalitas ini meningkat ke urutan ke-2. mortalitas. Pada SKRT tahun 1992 mortalitas ini meningkat ke urutan ke-2. Be

Berdrdasaasarkrkan an ininfoformrmasi asi dadari ri WHWHO O tatahuhun n 19199898, , prprogograram m TB TB PaParu ru didi Indonesia masih menempati rangking ke-3 di dunia setelah India dan RRC. Indonesia masih menempati rangking ke-3 di dunia setelah India dan RRC. Hal ini

Hal ini bisbisa a dildilihaihat t dardari i angangka ka kemkematiaatian n yayang ng masmasih ih cukcukup up tintinggi yaituggi yaitu sek

sekititar ar 2,2,2 2 peper-1r-100000 0 pependndududukuk. . DaDari ri anangkgka a tetersersebubut t setsetiaiap p tatahuhun n didi Indonesia muncul sejumlah kasus baru sekitar 436.000 kasus.

Indonesia muncul sejumlah kasus baru sekitar 436.000 kasus. Ji

Jika ka hahal l inini i titidadak k mmenendadapapat t peperhrhatatiaian n dadan n pepenanangngananan an yyanangg tepat,

tepat,cepat,cepat,segera dan intsegera dan intensif, maensif, maka ka prevalprevalensi penyensi penyakit ini akan teruakit ini akan teruss men

meningingkat kat sertserta a resiresiko ko penpenulaularan ran pun semakipun semakin n tintinggiggi. . OleOleh h karkarena ena ituitu,, di

dipeperlrlukukan an adadananyya a asasuhuhan an kekepeperarawawatatan n yyanang g kokompmprerehehensnsif if ununtutuk k  mempercepat proses penyembuhan penyakit TB paru.

(3)

2.

2. TuTujjuauann a.

a. TuTujujuan an UmuUmumm

Untuk menget

Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada ahui asuhan keperawatan pada pasien dengan TBpasien dengan TB Pa

Paru ru di di RuRuanang g KeKenanangnga a RSRSUD UD drdr. . R. R. GoGoeteteneng g TaTaroroenenadadibibraratata,, Purbalingga.

Purbalingga. b.

b. TujTujuan uan KhuKhusussus 1)

1) MenMengetgetahuahui pei pengengertirtian Tan TB pB paruaru 2)

2) MenMengetgetahuahui ei etiotiologlogi Ti TB pB paruaru 3)

3) MenMengetgetahuahui fakti faktor pror prediedisposposisi Tsisi TB parB paruu 4)

4) MenMengetgetahuahui pati patofiofisiosiologlogi TB pi TB paruaru 5)

5) MenMengetgetahuahui tai tanda nda gejgejala ala TB pTB paruaru 6)

6) MenMengetgetahuahui pemei pemerikriksaan pesaan penunnunjang Tjang TB paruB paru 7)

7) MenMengetgetahuahui pi pathathway way TB TB parparuu 8)

8) MengeMengetahui tahui pengkpengkajian ajian pada pada klien klien dengadengan Tn TB parB paruu 9)

9) MengeMengetahui dtahui diagnoiagnosa kepesa keperawatan rawatan pada ppada pasien deasien dengan ngan TB paruTB paru 1

100)) MMeennggeettaahhuui ri reennccaanna aa assuuhhaan n kkeeppeerraawwaattaan pn paadda ka klliieenn dengan TB paru

dengan TB paru

B.

B. TINJTINJAUAN AUAN TEORITEORI 1.

1. PePengngerertitianan

Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafas

saluran pernafasan an bagiabagian n bawah yang sebagian bawah yang sebagian besar basil besar basil tubertuberkoluskolusisis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection.

masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection. 2.

2. EtEtioiolologigi

Bakteri Myobakterium tuberculosis

Bakteri Myobakterium tuberculosis,, dengan ukuran panjang 1-4 µmdengan ukuran panjang 1-4 µm dan tebal 1,3-0,6 µm, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta dan tebal 1,3-0,6 µm, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam.

tahan asam atau basil tahan asam. 3.

3. FaktFaktor Predior Predispossposisi/Fisi/Faktoaktor Pencetr Pencetusus a.

a. RasRasialial/Et/Etnik group : nik group : PenPendudduduk asli uk asli AmAmerikerika, a, EskEskimoimo, , NegNegro, Imigro, Imigranran dari Asia Tenggara.

(4)

 b.

 b. Klien Klien dengan dengan ketergantuangan ketergantuangan alkhohol alkhohol dan dan kimia kimia lain lain yangyang menimbulkan penurunan status kesehatan.

menimbulkan penurunan status kesehatan. c.

c. BayBayi dan ani dan anak di bak di bawah 5 tawah 5 tahuahun.n. d.

d. KlKlieien n dedengngan an pepenunururunanan n imimununititas as : : HIHIV V poposisititip, p, teterarapi pi ststereroioid d && kemoterapi kanker.

kemoterapi kanker. 4.

4. PatPatofiofisiosiologlogii

Penyebaran kuman Mikrobacterium tuberkolusis bisa masuk melalui Penyebaran kuman Mikrobacterium tuberkolusis bisa masuk melalui tiga tempat yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan dan adanya luka tiga tempat yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan dan adanya luka ya

yang ng terbterbuka uka padpada a kulkulit. it. InfInfeksi eksi kumkuman an ini ini serisering ng terterjadi jadi melmelalualui i udaudarara (airbone) yang cara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman (airbone) yang cara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman dari orang yang terinfeksi sebelumnya .(Sylvia.A.Price.1995.hal 754 )

dari orang yang terinfeksi sebelumnya .(Sylvia.A.Price.1995.hal 754 )

Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita TBC membuang Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita TBC membuang ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau dibersinkan ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya , sehingga basil ini keluar. Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya , sehingga basil ini mengering lalu diterbangkan angin kemana-mana. Kuman terbawa angin mengering lalu diterbangkan angin kemana-mana. Kuman terbawa angin dan

dan jatjatuh uh ketketanaanah h maumaupun pun lanlantai tai rumrumah ah yayang ng kemkemududian ian terhterhiruirup p oleolehh manusia melalui paru dan bersarang serta berkembangbiak di manusia melalui paru dan bersarang serta berkembangbiak di paru- paru. ( dr.Hendrawan.N.1996,h

 paru. ( dr.Hendrawan.N.1996,hal 1-2 )al 1-2 ) Pad

Pada a perpermumulaan laan penpenyeyebarabaran n akaakan n terterjadi jadi bebbeberaerapa pa kemkemungungkinkinanan yang bisa muncul yaitu penyebaran limfohematogen yang dapat menyebar  yang bisa muncul yaitu penyebaran limfohematogen yang dapat menyebar  melewati getah bening atau pembuluh darah. Kejadian ini dapat meloloskan melewati getah bening atau pembuluh darah. Kejadian ini dapat meloloskan kuman dari kelenjar getah bening dan menuju aliran darah dalam jumlah kuman dari kelenjar getah bening dan menuju aliran darah dalam jumlah kec

kecil il yayang ng dapdapat at menmenyeyebabbabkan kan lesi lesi padpada a orgorgan an tubtubuh uh yayang ng lailain. n. BasBasilil tuberkolusis yang bisa mencapai permukaan alveolus biasanya di inhalasi tuberkolusis yang bisa mencapai permukaan alveolus biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari 1-3 basil. Dengan adanya basil yang sebagai suatu unit yang terdiri dari 1-3 basil. Dengan adanya basil yang men

mencapcapai ai ruaruang ng alvalveoleolus, us, ini ini terjterjadi adi dibdibawaawah h loblobus us atas atas parparu-pu-paru aru ataatauu di

dibabagigian an atatas as lolobubus s babawawah, h, mamaka ka hahal l inini i bibisa sa memembmbanangkgkititkakan n rereakaksisi  peradangan. Berkembangnya leukosit

 peradangan. Berkembangnya leukosit pada hari pada hari hari pertama hari pertama ini di ini di gantikangantikan ole

oleh h makmakrofrofag.ag.PadPada a alvalveoleoli i yanyang g terterseraserang ng menmengalgalami ami konkonsolsolidaidasi si dandan me

meninimbmbululkakan n tatandnda a dadan n gegejaljala a pnpneueumomoninia a akakutut. . BaBasil sil inini i jujuga ga dadapapatt men

menyeyebar bar melmelalui alui getgetah ah benbening ing menmenuju uju kelkelenjenjar ar getgetah ah benbening ing regregionional,al, sehingga makrofag yang mengadakan infiltrasi akan menjadi lebih panjang sehingga makrofag yang mengadakan infiltrasi akan menjadi lebih panjang

(5)

da

dan n yyang ang sebsebagagiaian n bebersarsatu tu memembmbenentutuk k sesel l tutubeberkrkel el epepititelelloloid id yyangang dikel

dikelilingi oleh ilingi oleh limfolimfosit,prosit,proses ses tersebutersebut t membmembutuhkutuhkan an waktu 10-20 waktu 10-20 hari.hari. Bi

Bila la terterjadjadi i lelesi si prprimimer er paparu ru yyanang g bibiasaasanynya a didisebsebut ut fofocucus s ghghon on dadann  bergabungnya

 bergabungnya serangan serangan kelenjar kelenjar getah getah bening bening regional regional dan dan lesi lesi primer primer  dinamakan kompleks ghon. Kompleks ghon yang mengalami pencampuran dinamakan kompleks ghon. Kompleks ghon yang mengalami pencampuran in

ini i jujuga ga dadapapat t didikeketahtahui ui papada da ororanang g sehsehat at yayang ng kekebebetutulalan n memenjanjalalanini  pemeriksaan radiogram

 pemeriksaan radiogram rutin.Beberapa respon rutin.Beberapa respon lain yang lain yang terjadi terjadi pada daerahpada daerah nekrosis adalah pencairan, dimana bahan cair lepas kedalam bronkus dan nekrosis adalah pencairan, dimana bahan cair lepas kedalam bronkus dan menimbulkan kavitas.Pada proses ini akan dapat terulang kembali dibagian menimbulkan kavitas.Pada proses ini akan dapat terulang kembali dibagian sela

selain in parparu-pu-paru aru ataataupuupun n basbasil il dapdapat at terterbawbawa a samsampai pai ke ke larlaring ing ,te,telinlingaga tengah atau usus.(Sylvia.A Price:1995;754).

tengah atau usus.(Sylvia.A Price:1995;754). 5

5.. KlKlaasisififikakasisi Klasifi

Klasifikasi kasi TB TB Paru dibuat Paru dibuat berdasaberdasarkan gejala rkan gejala kliniklinik, k, baktebakteriologriologik,ik, rad

radioliologiogik k dan dan riwriwayayat at penpengobgobataatan n sebsebeluelumnymnya. a. KlaKlasifisifikaskasi i ini ini penpentintingg karena merupakan salah satu faktor determinan untuk menetapkan strategi karena merupakan salah satu faktor determinan untuk menetapkan strategi terapi.

terapi.

Sesuai dengan program Gerdunas P2TB klasifikasi TB Paru dibagi Sesuai dengan program Gerdunas P2TB klasifikasi TB Paru dibagi sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. TB TB Paru Paru BTBTA PA Positositif dif dengengan kan kritriteriaeria:: -- DeDengngan an atatau au tatanpnpa ga gejejalala ka klilininik k 

-- BTBTA A popositsitifif: : mimikrkrososkokopipik k popositsitif 2 if 2 kakalili, mikr, mikrososkokopipik k popositsitif 1 if 1 kakalili disokong biakan positif 1 kali atau disokong radiologik positif 1 kali. disokong biakan positif 1 kali atau disokong radiologik positif 1 kali. -- GaGambmbaraaran ran radidiolologogik sik sesuesuai dai denengagan TB n TB paparuru..

 b.

 b. TB Paru BTA Negatif dengan kriteria:TB Paru BTA Negatif dengan kriteria:

-- GejaGejala klla kliniinik dan k dan gamgambarbaran radan radiloilogik gik sesusesuai deai dengangan TB Pn TB Paru aaru aktiktif f  -- BTA BTA negnegatiatif, bf, biakiakan nan negaegatif tif tetatetapi rpi radiadioloologik gik pospositiitif.f.

c.

c. BeBekakas TB Ps TB Paru aru dedengngan kan kritritereria:ia:

-- BakBakterterioliologiogik k (mi(mikrokroskoskopik pik dan dan biabiakankan) n) negaegatif tif 

-- GejaGejala kla klinlinik tiik tidak dak ada aada atau atau ada gda gejalejala sisa a sisa akiakibat kbat kelaelainainan pan paru.ru. -- RadRadioliologiogik menk menunjunjukukkan gkan gambambaraaran lesi Tn lesi TB inaB inaktiktif, mef, menunnunjukjukkankan serial foto yang tidak berubah.

serial foto yang tidak berubah.

Ada riwayat pengobatan OAT yang

(6)

6.

6. TanTanda da dan dan GejGejalaala a.

a. BatBatuk lauk lama lebma lebih daih dari 3 minri 3 mingguggu  b.

 b. DemamDemam c.

c. BerBerat at badbadan an menmenuruurunn d.

d. KeKeriringngat mat malalamam e.

e. MuMudadah lh lelelahah f.

f. Nafsu Nafsu makan makan hilanghilang g.

g. NyNyereri di dadadaa h.

h. BaBatutuk k dadararahh 7

7.. GGaammbbaarraan n KKlliinniik  k  

Tuberkulosis sering dijuluki “the great imitator” yaitu suatu penyakit Tuberkulosis sering dijuluki “the great imitator” yaitu suatu penyakit ya

yang ng memempmpununyayai i babanynyak ak kekemimiripripan an dedengngan an pepenynyakakit it lalain in yayang ng jujugaga me

membmberierikakan n gegejaljala a umumum um sepseperterti i lemlemah ah dadan n demdemamam. . PaPada da sesejujumlmlahah  penderita gejala

 penderita gejala yang timbul tidak jelas yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan sehingga diabaikan bahkan kadang-bahkan kadang-kadang asimtomatik.

kadang asimtomatik.

Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala sistemik:

respiratorik dan gejala sistemik: a.

a. GeGejaljala respa respiriratatororikik, mel, melipipututi:i: i.Batuk 

i.Batuk  Geja

Gejala la batbatuk uk timtimbul bul palpaling ing dindini i dan dan mermerupaupakan kan ganganggugguan an yanyangg  paling

 paling sering sering dikeluhkan. dikeluhkan. Mula-mula Mula-mula bersifat bersifat non non produktif produktif  ke

kemumudidian an beberdrdahahak ak babahkhkan an bebercrcamampupur r dadarah rah bibila la susudadah h adadaa kerusakan jaringan.

kerusakan jaringan. ii.

ii.Batuk daraBatuk darahh Darah yang

Darah yang dikeldikeluarkauarkan n dalam dahak dalam dahak bervabervariasi, mungkin tampak riasi, mungkin tampak   berupa

 berupa garis garis atau atau bercak-bercak bercak-bercak darak, darak, gumpalan gumpalan darah darah atau atau darahdarah sega

segar r daldalam am jumjumlah lah sansangat gat banbanyayak. k. BatBatuk uk dardarak ak terjterjadi adi karkarenaena  pecahnya pembuluh darah.

 pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya Berat ringannya batuk darah tebatuk darah tergantungrgantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.

dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah. iii.Sesak napas

(7)

Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau ka

karerena na adada a hahal-l-hahal l yyanang g mmenenyyerertatai i sesepepertrti i efefuusi si plpleueurara,,  pneumothorax, anemia dan lain-lain.

 pneumothorax, anemia dan lain-lain. iv.Nyeri dada

iv.Nyeri dada  Nyeri

 Nyeri dada dada pada pada TB TB paru paru termasuk termasuk nyeri nyeri pleuritik pleuritik yang yang ringan.ringan. Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.

Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.  b.

 b. Gejala sistemik, meliputi:Gejala sistemik, meliputi: i.Demam

i.Demam Merupa

Merupakan gejala kan gejala yang sering dijumpai biasanyyang sering dijumpai biasanya a timbutimbul l pada sorepada sore dan malam hari mirip demam influeza, hilang timbul dan makin dan malam hari mirip demam influeza, hilang timbul dan makin lam

lama a makmakin in panpanjang jang seraserangangannynnya a sedsedang ang masmasa a bebbebas as seraserangangann makin pendek.

makin pendek. ii.

ii.Gejala sistemiGejala sistemik laink lain

Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan  berat badan serta malaise.

 berat badan serta malaise.

Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun  jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.

 jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia. 8.

8. PemePemeriksariksaan an PenuPenunjannjangg a.

a. PePememeririksksaaaan fisin fisik :k :

-- PaPada tda tahahap dap dinini sui sulilit dit dikeketatahuhui.i. -- RoRoncnchi bhi basaasah, kh, kasaasar dar dan nyn nyariaringng..

-- HipersHipersonor/onor/timpatimpani bini bila terla terdapat dapat kavitakavitas yas yang cukng cukup dup dan pan padaada auskultasi memberi suara umforik.

auskultasi memberi suara umforik.

-- AtropAtropi dan i dan retraksretraksi inti interkosterkostal padal pada keada keadaan laaan lanjut njut dan dan fibrosfibrosis.is. -- Bila Bila mengemengenai Plnai Pleura eura terjadi terjadi efusi efusi pleura pleura (perku(perkusi msi memberiemberikan sukan suaraara

 pekak)  pekak)  b.

 b. Pemeriksaan Radiologi :Pemeriksaan Radiologi :

-- Pada Pada tahap tahap dini dini tampak tampak gambgambaran baran bercak-bercak-bercak ercak seperti seperti awan awan dengadengann  batas tidak jelas.

 batas tidak jelas.

(8)

-- Pada Pada KalsifKalsifikasi ikasi tampatampak bayk bayangan angan bercakbercak-bercak -bercak padat padat dengadengann densitas tinggi.

densitas tinggi. c.

c. BroncBronchograhografi : merupakafi : merupakan pemerikn pemeriksaan khususaan khusus untuk melis untuk melihat kerusakhat kerusakanan  bronchus atau kerusakan paru karena TB.

 bronchus atau kerusakan paru karena TB. d.

d. LaLaboboratratororiuium :m :

-- DarDarah : ah : leuleukoskosit mit menieninggnggi, Li, LED mED menieningkngkatat -- SpuSputum tum : p: pada ada kulkultur tur ditditemuemukan kan BTABTA e.

e. Test TuTest Tuberkuberkulin : Mantoulin : Mantoux test (indx test (indurasi leburasi lebih dari 10-1ih dari 10-15 mm)5 mm) 9.

9. PPatathhwawayy

Mycobacterium Mycobacterium TB TB Ketidakseimbangan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh Ma

Masusuk k ke ke jajalalann nafas

nafas

Ketidaknyamanan Ketidaknyamanan  pada

 pada rongga rongga dadadada dan diafragma dan diafragma Tinggal di alveolus Tinggal di alveolus Anoreksia Anoreksia Reaksi inflamasi Reaksi inflamasi Masukan Masukan  peroral  peroral menurun menurun B

Beerrssiihhaan n jjaallaann nafas tidak efektif  nafas tidak efektif  A

Allvveeoolluus s mmeennggaallaammii  peradanagan

 peradanagan

Nyeri Nyeri

(9)

10

10.. PePengngkakajijianan

Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah:

yang perlu dikaji adalah: a.

a. AkAktitivivitatas/s/isistitirarahhatat:: Gejala:

Gejala:

-- KeKelelelelelalahahan n uummum um dadan n kekelelemmahahanan -- DiDispspnnea ea sasaat kat kererja ja mmauauppun un isistitirarahhatat

-- KeKesusulilitatan n titiddur paur pada mada malalam m hharari i atatau deau demamam m ppadada a mmalalam haam hariri,, menggigil dan atau berkeringat

menggigil dan atau berkeringat -- MMiimmppi i bbuurruuk  k  

Tanda: Tanda:

-- TaTakikikakardrdiaia, ta, takikipnpneaea/d/disispnpnea pea padada saaa saat ket kerjrjaa -- KeKelelelalahahan otn ototot, n, nyyereri, si, sesesak (ak (tatahahap lap lanjnjutut))  b.  b. SirkulasiSirkulasi Gejala: Gejala: -- PPaallppiittaassii Tanda: Tanda:

-- TTaakkiikkaarrddiiaa, , ddiissrriittmmiiaa

-- AdAdananya Sya S3 da3 dan S4n S4, bu, bunynyi gali gallolop (gp (gagagal jaal jantntunung akg akibibat efat effufusi)si)

-- NNaaddi i aappiikkaal l ((PPMMII) ) bbeerrppiinnddaah h oolleeh h aaddaannyya a ppeennyyiimmppaannggaann mediastinal

mediastinal

-- TaTandnda Homa Hommaman (bun (bunynyi reni rendadah deh denynyut jaut jantntunung akig akibabat adat adanynya udaa udarara dalam mediatinum)

dalam mediatinum) -- TTDD: : hhiippeertrteennsisi//hhiippootteennsisi -- DDiisstteennssi vi veenna ja juugguullaarriiss cc.. IInntteeggrriittaas s eeggoo::

Gejala: Gejala:

-- GGeejjalalaa--ggeejajalla a ssttreres s yyanang g bbeerhrhuubbuunnggan an llaammaannyya a ppeerrjjalalaannaann  penyakit,

 penyakit, masalah masalah keuangan, keuangan, perasaan perasaan tidak tidak berdaya/putus berdaya/putus asa,asa, menurunnya produktivitas.

menurunnya produktivitas. Tanda:

Tanda:

-- MeMenynyanangkgkal al (k(khuhusususnsnyya paa pada da tatahahap dp dinini)i) -- AnAnsisietetasas, k, ketetakakututanan, g, gelelisisahah, i, iriritatabebel.l.

-- PePerhrhatiatian an memenunururun, n, peperurubabahahan mn menental tal (ta(tahahap lp lananjujut)t)

d

(10)

Gejala: Gejala:

-- KKeehhiillaannggaan n nnaappssu u mmaakkaann -- PPeennuurruunnaan n bbeerraat t bbaaddaann Tanda:

Tanda:

-- TuTurgrgor or kukulilit bt bururukuk, , kekeriringng, , bebersrsisisik ik 

-- KeKehihilalangngan an mamassa ssa otototot, k, kehehililanangagan ln lememak ak susubkbkututanan e.

e. NyNyereri i dadan n KeKenynyamamanananan:: Gejala:

Gejala:

-- NyNyeri deri dadada ma meneniningkgkat kat kararenena pa pernernapapsansan, ba, batutuk bk beruerulanlangg

-- NyNyereri i tatajajamm/m/menenuususuk k ddipipererbeberarat t ooleleh h nnapapas as ddalalamam, , mmuungngkikinn menyebar ke bahu, leher atau abdomen.

menyebar ke bahu, leher atau abdomen. Tanda:

Tanda:

-- BeBerhrhatati-hi-hatati padi pada area area yaa yang sang sakikit, pt, pererililakaku disu distrtrakaksisi, gel, gelisisahah.. ff.. PPeerrnnaappaassaann::

Gejala: Gejala:

-- BaBatutuk (k (prprododukuktitif af atatau tu tididak ak prprododukuktitif)f) -- NNaappaas s ppeennddeek  k  

-- RiRiwaywayat teat terprpajajan tuan tubeberkrkululososis dis denengagan inn indidivividu tdu terierinfnfekeksisi Tanda:

Tanda:

-- PPeneniningkgkatatan fan frerekkueuennsi psi perernanapapasasann

-- PePeniningngkakatatan n kekerjrja a nanapapas, s, pepengnggugunanaan otoan otot t akaksesesosori ri pepernrnapapasasanan  pada dada, leher, retraksi interkostal, ekspirasi abdominal kuat  pada dada, leher, retraksi interkostal, ekspirasi abdominal kuat -- PPenenggemembabanngagan dn dadada ta tididak ak sisimmetetririss

-- PerPerkuskusi pi pekaekak dk dan an penpenuruurunan nan fremfremituitus, ps, pada ada pnepneumumothothorax orax perperkukusisi hiperresonan di atas area yang telibat.

hiperresonan di atas area yang telibat.

-- BuBunynyi napi napas meas menunururun/n/titidadak ada sk ada sececarara bila bilatatereral atal atau unau unililatateraerall -- BuBunynyi nai napapas tus tububuleler atr atau pau pekektotoraral di l di atatas las lesesii

-- CrCracacklkles di ataes di atas s apapekeks pars paru selu selamama insa inspipirarasi cesi cepapat sett setelelah baah batutuk k   pendek (crackels posttussive)

 pendek (crackels posttussive)

-- KaKararaktktererisistitik k spspututum hijum hijau puau pururulelen, mun, mukokoid kunid kunining g atatau berau bercacak k  darah

darah

-- DDeevviiaassi i ttrraakkeeaall g

g.. KKeeaammaannaann:: Gejala: Gejala:

(11)

sekunder. sekunder. Tanda:

Tanda:

-- DDeemmam am ririnnggaan an attaau du deemmaam am akkuutt.. h

h.. IInntteerraakksi si SSoosisiaall:: Gejala:

Gejala:

-- PePerarasaasaan ten terisrisololasiasi/p/penenololakakan kan karearena pna penenyyakiakit met menunular lar 

-- PePerurubabahahan n akaktitivivitatas s sesehahariri-h-harari i kakarerena na peperurubabahahan n kakapapasisitatas s fifisisik k  untuk melaksanakan peran

untuk melaksanakan peran i.

i. PePenynyululuuhahan/n/ppemembebelalajajararan:n: Gejala:

Gejala:

-- RRiiwwaayyaat t kkeelluuaarrgga a TTBB

-- KeKetitidadakmkmamampupuan uan umumum/m/ststatatus keus kesesehahatatan bun bururuk k  -- GaGaggal ual untntuuk mk memembabaikik/k/kamambbuhuhnynya TBa TB

-- TTididak bak bererpapartrtisisipipasasi dai dalalam tem terarapipi.. 11.

11. DiaDiagnognosa Ksa Kepeeperarawatwatanan a.

a. BersihBersihan jalan nafas tidan jalan nafas tidak efektif berhak efektif berhubunubungan denggan dengan adanyan adanya eksudat dia eksudat di alveolus.

alveolus.  b.

 b. Ketidakseimbangan Ketidakseimbangan nutrisi nutrisi kurang kurang dari dari kebutuhan kebutuhan tubuh tubuh berhubunganberhubungan dengan ketidakmempuan memasukkan makanan karena faktor

dengan ketidakmempuan memasukkan makanan karena faktor biologibiologi c.

(12)

12.

12. RencaRencana Ana Asuhan suhan KepeKeperawatrawatanan

 No  No

.. DDiiaaggnnoossa a kkeeppeerraawwaattaann TTuujjuuaan n ddaan n kkrriitteerriia a hhaassiill IInntteerrvveennssii 1.

1. BeBersrsihihan an jajalalan nn nafafasas tidak efektif b.d. tidak efektif b.d. adanya eksudat di adanya eksudat di alveolus alveolus  NOC:  NOC:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan bersihan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil: diharapkan bersihan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil:

 No

 No IndikatorIndikator AwalAwal TargetTarget 1.

1. TiTidadak dk dididapapatatkakan dn dememamam 2

2.. TTiiddaak k ddiiddaappaattkkaann kecemasan

kecemasan 3.

3. FrFrekekueuensnsi i pepernrnafafasasanan sesuai dengan yang sesuai dengan yang diharapkan

diharapkan 4.

4. PePengngeleluauararan sn spupututum pm padadaa  jalan nafas

 jalan nafas 5.

5. BeBebabas s dadari ri susuarara a nanafafass tambahan tambahan Keterangan: Keterangan: 1=Keluhan ekstrim 1=Keluhan ekstrim 2= Keluhan berat 2= Keluhan berat 3= Keluhan sedang 3= Keluhan sedang 4= Keluhan ringan 4= Keluhan ringan 5= Tidak ada keluhan 5= Tidak ada keluhan

1.

1. BukBuka jalan nafa jalan nafas, gunaas, gunakan tekkan teknik chin lifnik chin lift t ataatau u jawjaw thrust bila perlu

thrust bila perlu 2.

2. PosisiPosisikan pasiekan pasien untuk memakn untuk memaksimalsimalkan ventilkan ventilasiasi 3.

3. IdentIdentifikaifikasi pasien perlsi pasien perlunya pemaunya pemasangan alasangan alat bantut bantu  pernafasan

 pernafasan 4.

4. LakukLakukan fisian fisioteraoterapi dada pi dada jika pejika perlurlu 5.

5. keluakeluarkan sekrkan sekret dengret dengan batuk atan batuk atau suctiau suctionon 6.

6. AuskulAuskultasi suartasi suara nafas, caa nafas, catat adanytat adanya suara tambaa suara tambahanhan 7.

7. BerBerikaikan pelen pelembambab udarb udaraa 8

8.. AAttuur r iinnttaakke e uuntntuuk k ccaaiirraan n mmeengngooptptiimmllkkaann keseimbangan

keseimbangan 9.

9. MonitMonitor reor respiraspirasi dan si dan statustatus O2s O2

2.

2. KKeettiiddaakksseeiimmbbaannggaann nu

nutrtrisisi: i: kukurarang ng dadariri keb

kebutuutuhan han tubtubuh uh b.db.d ketidaakmampuan ketidaakmampuan mencerna, mencerna, memasukkan, memasukkan, mengasorbsi makanan mengasorbsi makanan karena faktor biologi. karena faktor biologi.

 NOC: Setelah dilakukan tindakan keper

 NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24awatan selama 3x24  jam diharapkan kebutuhan nutrisi menjadi seimbang, dengan  jam diharapkan kebutuhan nutrisi menjadi seimbang, dengan

kriteria: kriteria: Ket: Ket: 1=Keluhan ekstrim 1=Keluhan ekstrim 1.

1. KajKaji i polpola a makmakan, kebiaan, kebiasaasaan n makmakan an dan makandan makananan yang disukai

yang disukai 2.

2. BeBeririkakan n mamakakananan n sesesusuai ai didiet et dadan n beberirikakan n seselalagigi hangat

hangat 3.

3. AnjurAnjurkan pasien makakan pasien makan sedikit tapi serinn sedikit tapi seringg 4.

4. AnjAnjurkurkan an paspasien ien untuntuk uk menmeningingkatkatkan kan nutnutrisrisi i yayangng adekuat

adekuat 5.

5. KolKolaboaborarasi si dendengan ahli gan ahli gizgizi i untuntuk uk pempemberberian ian diediett sesuai indikasi

sesuai indikasi 6.

6. Ukur beUkur berat barat badan padan pasiensien  N

 N o

o IInnddiikkaattoorr AAwwaall

Targe Targe

tt 1.

1. MMaasusukakan n peperrororaall meningkat meningkat 2.

2. PPororsi si mmakakaan yn yanangg disediakan habis disediakan habis 3

3.. TTiidadak k tteerrjjaaddii

 penurunan berat badan  penurunan berat badan 4.

4. DaDapapat t memengngididenentitififikakasisi kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi

(13)

2.

2. KKeettiiddaakksseeiimmbbaannggaann nu

nutrtrisisi: i: kukurarang ng dadariri keb

kebutuutuhan han tubtubuh uh b.db.d ketidaakmampuan ketidaakmampuan mencerna, mencerna, memasukkan, memasukkan, mengasorbsi makanan mengasorbsi makanan karena faktor biologi. karena faktor biologi.

 NOC: Setelah dilakukan tindakan keper

 NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24awatan selama 3x24  jam diharapkan kebutuhan nutrisi menjadi seimbang, dengan  jam diharapkan kebutuhan nutrisi menjadi seimbang, dengan

kriteria: kriteria: Ket: Ket: 1=Keluhan ekstrim 1=Keluhan ekstrim 1.

1. KajKaji i polpola a makmakan, kebiaan, kebiasaasaan n makmakan an dan makandan makananan yang disukai

yang disukai 2.

2. BeBeririkakan n mamakakananan n sesesusuai ai didiet et dadan n beberirikakan n seselalagigi hangat

hangat 3.

3. AnjurAnjurkan pasien makakan pasien makan sedikit tapi serinn sedikit tapi seringg 4.

4. AnjAnjurkurkan an paspasien ien untuntuk uk menmeningingkatkatkan kan nutnutrisrisi i yayangng adekuat

adekuat 5.

5. KolKolaboaborarasi si dendengan ahli gan ahli gizgizi i untuntuk uk pempemberberian ian diediett sesuai indikasi

sesuai indikasi 6.

6. Ukur beUkur berat barat badan padan pasiensien  N

 N o

o IInnddiikkaattoorr AAwwaall

Targe Targe

tt 1.

1. MMaasusukakan n peperrororaall meningkat meningkat 2.

2. PPororsi si mmakakaan yn yanangg disediakan habis disediakan habis 3

3.. TTiidadak k tteerrjjaaddii

 penurunan berat badan  penurunan berat badan 4.

4. DaDapapat t memengngididenentitififikakasisi kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi 2= Keluhan berat 2= Keluhan berat 3= Keluhan sedang 3= Keluhan sedang 4= Keluhan ringan 4= Keluhan ringan 5= Tidak ada keluhan 5= Tidak ada keluhan

3.

3.  Nyeri (akut) berhubu Nyeri (akut) berhubunganngan dengan agen injury dengan agen injury  biologi

 biologi

 NOC :  NOC :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan , diharapkan nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan , diharapkan nyeri hilang/terkendali dengan skala :

hilang/terkendali dengan skala : 1 = Tidak pernah 1 = Tidak pernah 2 = Jarang 2 = Jarang 3 = Kadang-kadang 3 = Kadang-kadang 4 = Sering 4 = Sering 5 = Konsisten menunjukkan 5 = Konsisten menunjukkan yang dibuktikan dengan indikator : yang dibuktikan dengan indikator :

 No

 No IndikatorIndikator AwalAwal TargetTarget 1.

1. MeMengngenenalali fai faktktor por penenyeyebabbab 2.

2. MeMengngenenalali lai lamamanynya (oa (onsnset)et) sakit

sakit (skala, (skala, intensitas,intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) frekuensi dan tanda nyeri) 3.

3. MeMengnggugunanakakan mn metoetode de nonon- n-analgetik untuk 

analgetik untuk  mengurangi nyeri mengurangi nyeri 4.

4. MeMelaplapororkakan bn bahahwa wa nynyerieri  berkurang dengan  berkurang dengan menggunakan manajemen menggunakan manajemen nyeri nyeri 5.

5. MeMenynyataatakakan rn rasa asa nynyamamanan setelah nyeri berkurang setelah nyeri berkurang 6.

6. TaTandnda va vitital dal dalaalam rm renentantangg normal

normal

1.

1. KajKaji i nyenyeri ri secsecara ara komkompreprehenhensif sif (sk(skalaala, , kuakualitlitas,as, lokasi dan intensitas)

lokasi dan intensitas)

2.

2. ObserObservasi reakvasi reaksi pasien terhsi pasien terhadap nyeradap nyerii 3.

3. JelasJelaskan fakkan faktor pentor penyebab nyyebab nyerieri

4.

4. GunakGunakan komunian komunikasi terkasi terapeutapeutik ik  5.

5. KaKaji ji TTTTVV

6.

6. BerikBerikan posian posisi yasi yang nyamng nyamanan 7.

7. AjarAjarkan kan tekniteknik rk relakselaksasi asi (mis(misal : al : nafanafas das dalam, lam, pijatpijat  punggung )

 punggung )

8.

(14)

2= Keluhan berat 2= Keluhan berat 3= Keluhan sedang 3= Keluhan sedang 4= Keluhan ringan 4= Keluhan ringan 5= Tidak ada keluhan 5= Tidak ada keluhan

3.

3.  Nyeri (akut) berhubu Nyeri (akut) berhubunganngan dengan agen injury dengan agen injury  biologi

 biologi

 NOC :  NOC :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan , diharapkan nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan , diharapkan nyeri hilang/terkendali dengan skala :

hilang/terkendali dengan skala : 1 = Tidak pernah 1 = Tidak pernah 2 = Jarang 2 = Jarang 3 = Kadang-kadang 3 = Kadang-kadang 4 = Sering 4 = Sering 5 = Konsisten menunjukkan 5 = Konsisten menunjukkan yang dibuktikan dengan indikator : yang dibuktikan dengan indikator :

 No

 No IndikatorIndikator AwalAwal TargetTarget 1.

1. MeMengngenenalali fai faktktor por penenyeyebabbab 2.

2. MeMengngenenalali lai lamamanynya (oa (onsnset)et) sakit

sakit (skala, (skala, intensitas,intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) frekuensi dan tanda nyeri) 3.

3. MeMengnggugunanakakan mn metoetode de nonon- n-analgetik untuk 

analgetik untuk  mengurangi nyeri mengurangi nyeri 4.

4. MeMelaplapororkakan bn bahahwa wa nynyerieri  berkurang dengan  berkurang dengan menggunakan manajemen menggunakan manajemen nyeri nyeri 5.

5. MeMenynyataatakakan rn rasa asa nynyamamanan setelah nyeri berkurang setelah nyeri berkurang 6.

6. TaTandnda va vitital dal dalaalam rm renentantangg normal

normal

1.

1. KajKaji i nyenyeri ri secsecara ara komkompreprehenhensif sif (sk(skalaala, , kuakualitlitas,as, lokasi dan intensitas)

lokasi dan intensitas) 2.

2. ObserObservasi reakvasi reaksi pasien terhsi pasien terhadap nyeradap nyerii

3.

3. JelasJelaskan fakkan faktor pentor penyebab nyyebab nyerieri 4.

4. GunakGunakan komunian komunikasi terkasi terapeutapeutik ik 

5.

5. KaKaji ji TTTTVV 6.

6. BerikBerikan posian posisi yasi yang nyamng nyamanan 7.

7. AjarAjarkan kan tekniteknik rk relakselaksasi asi (mis(misal : al : nafanafas das dalam, lam, pijatpijat

 punggung )  punggung ) 8.

8. BerkoBerkolaborlaborasi dengan dokter dalaasi dengan dokter dalam pemberiam pemberian obatn obat

Daftar Pustaka Daftar Pustaka

Black, J.M, et al, Luckman and Sorensen’s Medikal Nursing : A Nursing Process Black, J.M, et al, Luckman and Sorensen’s Medikal Nursing : A Nursing Process

Approach, 4 th Edition, W.B. Saunder Company, 1995. Approach, 4 th Edition, W.B. Saunder Company, 1995. Carpenito (2000),

Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan-Aplika Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinissi pada Praktik Klinis, Ed.6,, Ed.6, EGC, Jakarta

EGC, Jakarta Doenges at al (2000),

Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawa Rencana Asuhan Keperawatantan, Ed.3, EGC, Jakarta, Ed.3, EGC, Jakarta

Johnso

Johnson, n, MarionMarion& & Maas, Meidean. Maas, Meidean. 20002000. . NursinNursing g OutcoOutcome me ClassifiClassificationcation. . NewNew York : Mosby.

York : Mosby.

Mccloskey, Joanne& Bulechek, Gloria. 1996. Nursing Intervention Clasification. Mccloskey, Joanne& Bulechek, Gloria. 1996. Nursing Intervention Clasification.

 New York: Mosby.  New York: Mosby.

Mosby, NANDA, 2005,

Mosby, NANDA, 2005, Panduan Diagnosa Keperawatan

Panduan Diagnosa Keperawatan, Jakarta,

, Jakarta,

Prima Medika

Prima Medika

Price & Wilson (1995),

Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit  Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit , Ed.4,, Ed.4, EGC, Jakarta

(15)

Daftar Pustaka Daftar Pustaka

Black, J.M, et al, Luckman and Sorensen’s Medikal Nursing : A Nursing Process Black, J.M, et al, Luckman and Sorensen’s Medikal Nursing : A Nursing Process

Approach, 4 th Edition, W.B. Saunder Company, 1995. Approach, 4 th Edition, W.B. Saunder Company, 1995. Carpenito (2000),

Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan-Aplika Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinissi pada Praktik Klinis, Ed.6,, Ed.6, EGC, Jakarta

EGC, Jakarta Doenges at al (2000),

Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawa Rencana Asuhan Keperawatantan, Ed.3, EGC, Jakarta, Ed.3, EGC, Jakarta

Johnso

Johnson, n, MarionMarion& & Maas, Meidean. Maas, Meidean. 20002000. . NursinNursing g OutcoOutcome me ClassifiClassificationcation. . NewNew York : Mosby.

York : Mosby.

Mccloskey, Joanne& Bulechek, Gloria. 1996. Nursing Intervention Clasification. Mccloskey, Joanne& Bulechek, Gloria. 1996. Nursing Intervention Clasification.

 New York: Mosby.  New York: Mosby.

Mosby, NANDA, 2005,

Mosby, NANDA, 2005, Panduan Diagnosa Keperawatan

Panduan Diagnosa Keperawatan, Jakarta,

, Jakarta,

Prima Medika

Prima Medika

Price & Wilson (1995),

Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit  Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit , Ed.4,, Ed.4, EGC, Jakarta

EGC, Jakarta Sm

Smelzeelzer,Sr,Suzauzannenne.C,.C,2002001.b1.buku uku ajar ajar kepkeperawerawatan atan medmedikaikal l bedbedah ah brubrunnenner r dandan suddarth.Ed 8.Jakarta : EGC.

suddarth.Ed 8.Jakarta : EGC. Soedarsono (2000),

Soedarsono (2000), Tuberkulosis Paru-Aspek Klinis, Diagnosis dan TerapiTuberkulosis Paru-Aspek Klinis, Diagnosis dan Terapi, Lab., Lab. Ilmu Penyakit Paru FK Unair/RSUD

Ilmu Penyakit Paru FK Unair/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.Dr. Soetomo, Surabaya. Soeparman & Waspadji (1990

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan MBS adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan

pada Tabe 4.3, dari total 17 failure mode menunjukkan bahwa 0% kategori A hal ini dikarenakan Failure Mode tidak mempunyai konsekuensi safety terhadap personel

Sistem pendinginan tidak langsung dapat menggunakan sirkulasi alam (thermosyphon) atau sirkulasi paksa pada air. Dalam thermosyphon tersebut, fenomena perubahan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang selanjutnya disebut LPPM UMSIDA adalah lembaga yang menyediakan segala

Perhitungan produktivitas keseluruhan dari keseluruhan sampel dan produktivitas ideal yang didapatkan dari sampel siklus bagian Aktivitas F, yaitu rangkaian PC Wire dari spiral

Untuk dapat mengetahui hasil belajar passing atas permainan bola voli siswa melalui modifikasi media bola karet maka digunakan Panduan Acuan Norma (PAN)

IV Karang Suci Arga