• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

PROVINSI SUMATERA BARAT

(2)

i KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun Anggaran 2015. LAKIP Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2015 merupakan pertanggungjawaban tahun kelima pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat. Penyusunan LAKIP Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengacu kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2014-2015.

LAKIP mempunyai beberapa fungsi, antara lain merupakan alat penilai kinerja secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan alat kendali serta pemacu peningkatan kinerja setiap bidang dan UPTD di lingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat di sisi lainnya.

Selanjutnya dalam pengukuran kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, disusunlah sebuah alat ukur dalam bentuk Indikator Kinerja Utama yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2015.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 11 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah No 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

(3)

ii

Meningkatnya animo masyarakat (dalam dan luar negeri) terhadap pariwisata Sumatera Barat dan ekonomi kreatifnya turut mendorong pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Meskipun banyak perbaikan yang masih perlu dilakukan segera terutama dalam pembenahan destinasi dan objek wisata yang notabene masih dalam kewenangan penuh kabupaten/kota.

Penyusunan LAKIP 2015 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan transparan serta sekaligus sebagai pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi yang diamanatkan kepada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat.

Padang, Januari 2016

Kepala Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat

Drs. H. BURHASMAN, MM

(4)

iii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i Daftar isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Tugas, Fungsi dan Struktiur Organisasi ... 1 B. Isu-isu Strategis ... 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS ... 6 A. PERJANJIAN KINERJA ... 7

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 9 B. REALISASI ANGGARAN ... 20

BAB IV PENUTUP ... 23 LAMPIRAN

(5)

1

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berubah menjadi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 11 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah No 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta tugas pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Dalam melaksanakan program/kegiatan pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Dinas dibantu oleh 8 unit kerja eselon III dan masing-masingnya terdiri dari 3 unit eselon IV. Unit kerja tersebut adalah :

a. Sekretariat, dengan 3 eselon IV yaitu; Subag Umum dan Kepegawaian; Subag Keuangan; dan Subag Program

BAB I PENDAHULUAN

(6)

2

b. Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata, dengan 3 eselon IV yaitu; Seksi Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Seksi Pengembangan Objek dan Atraksi Pariwisata, Seksi Pengembangan Kerjasama dan Investasi Pariwisata. c. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Seni Budaya, dengan 3 eselon IV yaitu;

Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Seni dan Budaya, Seksi Pengembangan dan Perlindungan Usaha Berbasis Seni dan Budaya, Seksi Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama Berbasis Seni dan Budaya.

d. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Media, Disain dan IPTEK dengan 3 eselon IV yaitu; Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Media Disain dan IPTEK, Seksi Pengembangan dan Perlindungan Usaha Berbasis Media, Disain dan IPTEK, Seksi Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama Berbasis Media, Disain dan IPTEK.

e. Bidang Pemasaran Pariwisata dengan 3 eselon IV yaitu ; Seksi Promosi Pariwisata, Seksi Promosi Konvensi Insentif Iven dan Minat Khusus, Seksi Pelayanan Sarana Promosi dan Informasi Kepariwisataan.

f. Unit Pelayanan Teknis Dinas ( UPTD ) yaitu :

 UPTD Anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah, terdiri dari ; Ka. UPTD, Subag Tata Usaha, Seksi Promosi dan Informasi, Seksi Atraksi Budaya dan Seni

Adapun Uraian Tugas pada Sekretariat, Bidang, dan UPTD pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, ketatausahaan, tatalaksana, humas, protokol, laporan, hukum dan organisasi serta hubungan masyarakat. Perencanaan program di kegiatan, formulasi data, monitoring dan evaluasi kegiatan.

2. Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata

Bidang Pengembangan Destinasi dan Daya Tarik Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan

(7)

3

pengembangan destinasi dan daya tarik pariwisata berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Seni Budaya

Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Seni Budaya mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Media, Disain dan IPTEK

Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Media, Disain dan IPTEK mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan ekonomi kreatif berbasis media, disain dan IPTEK berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Bidang Pemasaran Pariwisata

Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan pemasaran pariwisata berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. UPTD Anjungan Sumatera Barat TMII

UPTD Anjungan Sumatera Barat TMII mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyelenggaraan Balai Anjungan Sumatera Barat, menyusun rencana Peningkatan dan Pengembangan Promosi Pariwisata serta bahan promosi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat adalah sebagaimana gambar di bawah ini:

(8)

4

Struktur Organisasi

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat

B. Isu-isu Strategis

Adapun isu-isu strategis dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sebagai berikut :

1. Kapasitas Sumber Daya Manusia bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas masih belum memadai.

2. Mapping destinasi belum dilakukan (inventarisasi dan sarana pra sarana dimiliki) yang hasil akhirnya adalah penyusunan pola perjalanan dengan berbagai pilihan: wisata budaya, wisata belanja, wisata alam, wisata minat khusus, wisata edukasi, agro dan ekowisata.

(9)

5

3. Koordinasi Lintas Sektoral (Lembaga) belum menyatu

Pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif membutuhkan koordinasi dan kerja bersama-sama pihak-pihak terkait: (pemerintah: instansi pariwisata dan ekonomi kreatif, instansi pekerjaan umum, instansi perhubungan, instansi pertanian, instansi perindustrian perdagangan); (2) swasta; (3) BUMN/BUMD; (4) masyarakat di objek wisata.

4. Masih kurangnya keterlibatan masyarakat dunia pariwisata dan ekonomi kreatif dibandingkan kecepatan pemiliki modal menginvestasikan modal dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif

5. Keterbatasan dana dan fokus kabupaten / kota dalam mengembangkan objek-objek wisatanya menjadi objek-objek wisata berkualitas atau sebuah kawasan wisata yang terkelola dengan baik.

(10)

6

A. Rencana Strategis

Sejalan dengan perubahan Nomenklatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat menjadi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah dilakukan penyusunan Renstra pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2014-2015.

Visi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat adalah :

“Terwujudnya Daya Saing dan Kesejahteraan Masyarakat Sumatera Barat dengan Menggerakkan Sektor Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif”.

Untuk mencapai visi tersebut, maka misinya adalah:

1. Mengembangkan destinasi pariwisata berdaya saing internasional,

berwawasan lingkungan dan mampu mendorong pembangunan ekonomi Sumatera Barat

2. Mengembangkan pemasaran pariwisata untuk meningkatkan kunjungan

wisatawan nusantara dan mancanegara serta pembangunan pariwisata berkelanjutan

3. Mengembangkan industri pariwisata yang berdaya saing dan kredibel

4. Mengembangkan kelembagaan pariwisata yang efektif dan efisien

5. Mengembangkan ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan nilai tambah

untuk mendorong sektor pariwisata

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari misi yang disusun diatas adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya Sumatera Barat sebagai destinasi pariwisata yang bersih, aman, nyaman dan berwawasan lingkungan.

2. Berkembangnya perekonomian masyarakat Sumatera Barat melalui ekonomi

kreatif.

3. Terwujudnya Sumatera Barat sebagai tujuan wisata alam dan budaya.

4. Terwujudnya SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas.

BAB II

(11)

7

Sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan kepariwisataan Sumatera Barat adalah:

1. Meningkatnya kualitas kawasan wisata alam dan budaya 2. Diberdayaan pelaku ekonomi kreatif

3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara 4. Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif

Target kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2015 adalah sebagai berikut:

NO INDIKATOR KINERJA 2015

1. Jumlah kawasan wisata alam dan budaya yang berkembang 1

2. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya 30

3. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek 10 4. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman lewat pintu imigrasi (n) 12,50 %

5. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnu (n-1) 5,50 %

6. Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi 200 7. Jumlah SDM ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya yang meningkat kompetensinya 10 8. Jumlah SDM ekonomi kreatif berbasis media, disain dan iptek yang meningkat kompetensinya 18

B. Perjanjian Kinerja tahun 2015

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment).

(12)

8

Untuk mencapai target sasaran strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2015, maka setelah disahkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun 2015 disusunlah perjanjian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai berikut:

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya kualitas

kawasan wisata alam dan budaya

Jumlah kawasan wisata alam dan budaya

yang berkembang 1 kawasan

2 Pemberdayaan pelaku

ekonomi kreatif Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya 30 pelaku Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis

media, desain dan iptek

10 pelaku

3 Meningkatnya jumlah

kunjungan wisatawan nusantara dan

mancanegara

Persentase peningkatan jumlah

kunjungan wisman lewat pintu imigrasi (n)

12,50% Persentase peningkatan jumlah

kunjungan wisnu (n-1) 5,50%

4 Meningkatnya

kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif

Jumlah tenaga kerja pariwisata yang

memiliki sertifikat profesi 200 orang

Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat

kompetensinya 10 orang

Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat

kompetensinya 18 orang

Dalam mencapai target Perjanjian Kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam intern Dinas sendiri disusun Perjanjian Kinerja antara esselon III dengan eselon II dan esselon IV dengan eselon III berdasarkan kegiatan yang dijalankan oleh masing-masing pejabat terkait (terlampir).

(13)

9

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan atara target (rencana) dan realisasi kinerja pada masing masing indikator kinerja.

Dari 8 indikator kinerja yang disepakati untuk dicapai, 6 indikator tercapai melebihi target, 1 indikator tercapai 100 %, dan sisanya 1 indikator pencapaiannya di bawah 100 % , 92,5 % yaitu jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA Target Realisasi %

Capaian

1. Jumlah kawasan wisata alam dan budaya yang

berkembang 1 3 300

2. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni

dan budaya 30 36 120

3. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media,

desain dan iptek 10 17 170

4. Persentase peningkatan jumlah kunjungan

wisman lewat pintu imigrasi (n) 12,50 % 12,56 % 100,48

5. Persentase peningkatan jumlah kunjungan

wisnu (n-1) 5,50 % 5,57 % 101,27 6. Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki

sertifikat profesi 200 185 92,5

7. Jumlah SDM ekonomi kreatif berbasis seni dan

budaya yang meningkat kompetensinya 10 10 100

8. Jumlah SDM ekonomi kreatif berbasis media, disain

dan iptek yang meningkat kompetensinya 18 20 111,1

BAB III

(14)

10

Selain dibandingan ditahun bersangkutan, realisasi kinerja juga dibandingkan dengan tahun 2014 dan beberapa tahun sebelumnya. Namun dari 8 indikator kinerja, hanya 4 (empat) indikator yang bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Empat indikator lainnya yaitu: 1) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya, 2) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, disain dan iptek, 3) Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya dan 4) Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya karena kegiatan di bidang ekonomi kreatif baru dilaksanakan pada tahun 2015 ini, mengikuti perubahan nomenklatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Perbandingan Kinerja Tahun 2014 dengan 2015 adalah sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 2014 CAPAIAN 2015 +/-(%)

1. Meningkatnya

jumlah dan kualitas kawasan wisata alam dan budaya yang sudah tertata dengan baik

a. Jumlah kawasan wisata alam dan budaya yang berkembang

8 3 (66,67) 2. Pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif a. b.

Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, disain dan iptek

- - 36 17 - - 3. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara a. b.

Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman lewat pintu imigrasi (n)

Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnu (n-1) 9,33 % 7,03 % 12,56 % 5,57 % 34,61 (20,77) 4. Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata a. b. c.

Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya 50 - - 185 36 10 270 - -

(15)

11

Berdasarkan perencanaan strategis jangka menengah, capaian Tahun 2015 secara umum telah mencapai target akhir perencanaan strategis tahun 2015. Persentase capaian dapat dilihat pada tabel di bawah:

No Indikator Kinerja Utama Capaian

2011-2015 Target Akhir Renstra % Capaian

1. Jumlah kawasan wisata alam dan budaya yang beb rkembang 27 25 108

2. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya 36 30 120

3. Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek 17 10 170

4. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman lewat pintu imigrasi (n) 80,44% 75% 107,25

5. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnu (n-1) 44,26% 40,50% 109,28

6. Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi 235 250 94 7. Jumlah SDM ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya yang meningkat kompetensinya 10 10 100 8. Jumlah SDM ekonomi kreatif berbasis media, disain dan iptek yang meningkat kompetensinya 20 18 111,1

Capaian Kinerja untuk setiap sasaran Strategis dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sasaran 1: Meningkatnya kualitas kawasan wisata alam dan budaya

Indikator kinerja dari pencapaian sasaran meningkatnya kualitas kawasan wisata alam dan budaya adalahu jumlah kawasan wisata alam dan budaya yang berkembang. Target untuk tahun 2015 adalah sebanyak 1 (satu) kawasan dan terealisasi sebanyak 3 (tiga) kawasan yaitu Kota Padang, Kota Bukittinggi dan Kota Sawahlunto. Hal ini berarti realisasi melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 300 %

Jika dilihat pada tahun sebelumnya jumlah kawasan wisata alam yang berkembang adalah sebanyak 6 (enam) kawasan.

Dalam Rencana Stategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat target indikator jumlah kawasan wisata alam dan budaya yang berkembang sampai dengan dengan tahun 2015 adalah sebanyak 25 kawasan, dibandingkan dengan realisai sampai dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 27 kawasan, maka realisai

(16)

12

dari capaian kinerja jangka menengah sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar 108%.

Keberhasilan capaian kinerja ini adalah karena semakin besarnya perhatian pemerintah pusat dalam pembangunan kepariwisataan di Provinsi Sumatera Barat yang direalisasikan dengan memberikan dana dekon untuk pembangunan destinasi wisata di Sumatera Barat.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam mencapai indikator ini adalah Program Pengembangan Kepariwisataan dengan kegiatan Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem.

2. Sasaran 2: Pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif

Terdapat dua Indikator yang digunakan untuk pencapaian sasaran pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif, yaitu

a) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya

Tahun 2015 jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya yang ditargetkan adalah sebanyak 30 pelaku dan telah terealisasi sebanyak 36 pelaku (120 %)

Indikator ini merupakan salah satu indikator yang baru diukur pada tahun 2015 sejalan dengan perubahan nomenklatur Dinas Kebudyaan dan Pariwisata menjadi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sehingga belum bisa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumya.

(17)

13

Program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk pencapaian indikator jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya adalah :

No. Program/ Kegiatan Capaian

Kinerja

1. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Dan

Budaya 36 pelaku

1. Partisipasi Pawai Seni Dan Budaya Kreatif Nasional 2015 2 pelaku

2. Partisipasi Pada Event Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Dan Budaya

Nasional 1 pelaku

3. Pemilihan Uda Uni Duta Wisata 2015 3 pelaku

4. Dukungan Penampilan Seni Dan Budaya 10 pelaku

5. Minangkabau Fashion Carnival 2015 1 pelaku

6. Gelar Sumarak Kreatif 2015 14 pelaku

7. Gelar Karya Produk Kreatif Dan Teknologi Inovatif Berbasis Seni Dan

Budaya 5 pelaku

Pengukuran kinerja dari indikator di atas adalah dengan menghitung jumlah pelaku yang mengalami peningkatan omzet usaha sesudah diberdayakan dibandingkan sebelum diberdayakan (data pelaku terlampir).

b) Jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek

Pada tahun 2015 direncanakan jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media desain dan iptek adalah sebanyak 10 pelaku dan telah terealisai sebanyak 17 pelaku (170 %)

Program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk pencapaian kinerja indikator jumlah pelaku ekonomi kreati berbasis media, desai dan iptek adalah:

No. Program/ Kegiatan Capaian Kinerja

1. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain Dan Iptek 17 pelaku

1. Lomba Jingle Promosi Visual Pariwisata Sumatera Barat 5 pelaku

(18)

14

Pengukuran kinerja dari indikator jumlah pelaku ekonomi kreatif berbasis media, desain dan iptek adalah dengan menghitung jumlah pelaku yang mengalami peningkatan omzet usaha sesudah diberdayakan dibandingkan sebelum diberdayakan (data pelaku terlampir).

3. Sasaran 3: Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara

Indikator yang digunakan untuk pengukuran capaian kinerja sasaran ini adalah : 1. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisman (n)

2. Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisnu (n-1) Capaian indikator kinerjanya dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi persentase peningkatan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara melebihi target yang sudah ditetapkan. Untuk kunjungan wisatawan nusantara meningkat dari 6.605.738 orang pada tahun 2014 menjadi 6.973.678 orang pada tahun 2015 (meningkat sebesar 5,57%). Data kunjungan wisatawan nusantara merupakan hasil akumulasi perhitungan kunjungan wisatawan nusantara ke kab./ kota yang ada di Sumatera Barat. Sedangkan untuk kunjungan wisatawan mancanegara jika dibandingkan dengan tahun 2014 meningkat sebesar 8.729 orang (12,56%). Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2015 adalah sebesar 78.274 orang yang terdiri dari 50.770 orang wisman

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi % Capaian

1. Meningkatnya jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara Persentase peningkatan wisatawan nusantara dan mancanegara a. Wisatawan Nusantara 5,50% 5,57% 101,27 b. Wisatawan Mancanegara 12,50% 12,56% 100,48

(19)

15

yang datang melalui pintu penerbangan internasional (direct flight) dan 27.504 orang wisman yang datang melalui pintu penerbangan domestik Bandara Internasional Minangkabau (hasil survey exit gate domestic flight).

Realisasi persentase peningkatan wisatawan nusantara dihitung dengan cara metode sebagai berikut:

Persentase peningkatan jumlah wisnus = x 100 = 5,57 %

Realisasi persentase peningkatan wisatawan mancanegara dihitung dengan cara metode sebagai berikut:

Persentase peningkatan jumlah wisman = x 100 = 12,56 %

Persentase capaian kinerja dihitung dengan metode sebagai berikut:

a. Wisatawan nusantara = x 100 = 101,27 %

b. Wisatawan mancanegara = x 100 = 100,48 %

Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun 2011-2014 dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

NO. INDIKATOR KINERJA

REALISASI CAPAIAN KINERJA

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1. Persentase peningkatan wisatawan nusantara dan mancanegara

a. Wisatawan Nusantara 11,60 14,56 7,03 5,50 5,57 290 364 175,75 110 101,27 b. Wisatawan Mancanegara 13,60 6,09 33,00 15,19 12,56 226,67 101,50 825 147,48 100,48

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja dari tahun 2011 s.d 2015 selalu diatas target yang telah ditetapkan, namun dengan angka yang berfluktuasi dari tahun ke tahun. Persentase terendah untuk wisatawan nusantara adalah sebesar 101,27% pada tahun 2015 dan persentase tertinggi sebesar 364% pada tahun 2012. Begitu juga

(20)

16

halnya dengan wisatawan mancanegara yang memiliki persentase terendah sebesar 100,48% pada tahun 2015 dan persentase tertinggi sebesar 825% pada tahun 2013. Capaian indikator kinerja persentase peningkatan wisatawan nusantara dan mancanegara diukur dari rata-rata capaian 2 (dua) sub indikator persentase peningkatan wisatawan nusantara sebesar 101,27 % dan mancanegara sebesar 100,48 % termasuk kategori keberhasilan sangat baik. Keberhasilan capaian indikator kinerja persentase peningkatan wisatawan nusantara disebabkan oleh keberhasilan pemerintah provinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan berbagai event baik berskala nasional maupun internasional dan meningkatnya kualitas destinasi pariwisata Sumatera Barat. Keberhasilan tersebut telah dapat meningkatkan citra positif pariwisata Sumatera Barat. Sedangkan keberhasilan capaian indikator kinerja persentase peningkatan wisatawan mancanegara masih didominasi oleh tingginya minat wisatawan mancanegara untuk surfing di pantai Kepulauan Mentawai.

Program yang dilaksanakan untuk mencapai target kedua indikator di atas berasal dai dana APBD dan APBN, yaitu sebagai berikut:

1. Program Pengembangan Pemasaran Wisata (APBD), dengan kegiatan : a) Partisipasi Event Promosi Pariwisata Daerah, Nasional Dan Internasional.

Partisipasi event promosi yang dilaksanakan tahun 2015 adalah: (1) Partisipasi pada Pameran Deep Indonesia yang Ke-9

(2) Partisipasi pada Pameran Festival Sriwijaya XXII Palembang, (3) Sales Mission Jakarta

(4) Sales Mission Jogyakarta

(5) Hosted Jogyakarta Travel Mart

(6) Pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia (7) Sales Mission Palembang

(8) Hosted MUNAS ASITA XI Palembang

(9) Pameran Pesona Ranah Minang Sumatera Barat (10) Pameran Jabar TIT

(21)

17

b) Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Di Anjungan Sumbar TMII. c) Fasilitasi Familiarization Trip (Famtrip)

d) Dukungan Penyelenggaraan Event Tour de Singkarak 2015 e) Fasilitasi Festival Pagaruyung

f) Peningkatan Sarana Promosi Pariwisata

2. Program Pengembangan Kepariwisataan (APBN), dengan kegiatan: a) Pengembangan Pasar Asia Tenggara

b) Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara c) Pengembangan Segmen Pasar Personal

4. Sasaran 4: Meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif

Indikator kinerja dari pencapaian sasaran meningkatnya meningkatnya kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif adalah:

a) Jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi

Sertifikasi sangat penting dilakukan untuk menciptakan kompetensi yang unggul dan meningkatkan daya saing SDM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di dalam dan luar negeri, sehingga dapat lebih bersaing dan profesional di bidangnya.

Pada tahun 2015 ditargetkan jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikasi profesi adalah sebanyak 200 orang dan terealisasi sebanyak 185 orang (92,5 %).

Indikator ini baru diukur padat tahun 2014 dalam dokumen Renstra Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat tahun 2014-2015. Capaian kinerja pada tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

(22)

18

NO Indikator Kinerja 2014 2015 % Capaian

target akhir renstra Target Realisasi Target Realisasi

1. Jumlah tenaga

kerja pariwisata

yang memiliki

sertifikat profesi

50 org 50 org 200 org 185 org 94 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun sebelumnya jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikasi profesi adalah sebanyak 50 orang sedangkan pada tahun 2015 adalah sebanyak 185 orang. Berarti terjadi peningkatan sebesar 270 %.

Peningkatan ini terjadi karena besarnya dukungan dari pemerintah pusat untuk pengembangan sdm kepariwisataan di daerah.

Namun pada tahun 2015 target yang direncanakan tidak tercapai sepenuhnya kareana DIPA APBN yang diterima oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus ditunda pelaksanaannya karena adanya revisi dari pihak Kementrian pariwisata dan Revisi DIPA baru diterima kembali pada bulan September 2015 kegiatan baru bisa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015.

Dalam pencapaian target indikator ini, telah dilaksanakan Program dan kegiatan yang didanai APBD dan APBN, dengan rincian sebagai berikut:

1. Program Pengembangan Kepariwisataan (APBN) dengan kegiatan : - Peningkatan tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat. 3. Program Pengembangan SDM Pariwisata (APBD), dengan kegiatan :

a) Dukungan pengembangan SDM agrowisata/ekowisata sumatera barat b) Peningkatan dan pengembangan kelompok sadar wisata berbasis

gender di destinasi wisata

c) Peningkatan kapasitas pramuwisata

(23)

19 b) Jumlah SDM ekraf SB (Ekonomi Kreatif Seni dan Budaya) yang meningkat

kompetensinya

Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 10 orang dan dapat direalisasikan sebanyak 10 orang (100%).

Capaian ini belum bisa diukur dengan tahun-tahun sebelumnya karena indikator ini baru muncul pada tahun 2015 seiring dengan perubahan nomenklatur Dinas. Dalam perencanaan strategis Dinas Parekraf Prov. Sumbar tahun 2015 ditargetkan untuk indikator Jumlah SDM ekraf SB yang meningkat kompetensinya sebanyak 10 orang dan dapat tercapai sebanyak 10 orang (100%)

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil pre test dan post test pada peserta pelatihan yang dilakukan pada seluruh peserta kegiatan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif seni dan budaya, sehingga dapat didata jumlah pelaku ekraf SB yang meningkat kompetensinya sebelum dan sesudah pelatihan diberikan.

Program yang dilaksanakan dalam mencapai indikator ini adalah Program pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya dengan kegiatan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif seni dan budaya

c) Jumlah SDM ekraf MDI (Ekonomi Kreatif Media, Desain dan Iptek) yang meningkat kompetensinya

Jumlah SDM ekraf MDI yang meningkat kompetensinya pada tahun 2015 ditargetkan sebanyak 18 orang dan dapat direalisasikan 111,1 % (sebanyak 20 orang).

Capaian ini belum bisa diukur dengan tahun-tahun sebelumnya karena indikator ini baru muncul pada tahun 2015 . Dalam perencanaan strategis Dinas Parekraf Prov. Sumbar tahun 2015 ditargetkan untuk indikator Jumlah SDM ekraf SB yang

(24)

20

meningkat kompetensinya sebanyak 18 orang dan dapat tercapai sebanyak 20 orang (111,1%).

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil pre test dan post test pada peserta pelatihan yang dilakukan pada seluruh peserta kegiatan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif media, desain dan iptek, sehingga dapat didata jumlah pelaku ekraf MDI yang meningkat kompetensinya sebelum dan sesudah pelatihan diberikan.

Program yang dilaksanakan dalam mencapai indikator ini adalah Program pengembangan ekonomi kreatif berbasis media desain dan iptek dengan kegiatan peningkatan kapasitas pelaku usaha desain komunikasi visual.

B. Realisasi Anggaran

Realisasi belanja langsung pada tahun 2015 adalah sebesar 90,33 %. 16 (enam belas) kegiatan realisasi di atas 95 % dan 18 kegiatan lainnya realisasi di bawah 95 %. Lebih rinci per kegiatan bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

NO PROGRAM / KEGIATAN % REALISASI

FISIK KEU.

I PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN WISATA 100 88.73

1 PARTISIPASI EVENT PROMOSI PARIWISATA

DAERAH,NASIONAL DAN INTERNASIONAL 100 79.72

2 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN INFORMASI DI

ANJUNGAN SUMBAR TMII 100 81.96

3 FASILITASI FAMILIARIZATION TRIP 100 78.15

4 DUKUNGAN PENYELENGGARAAN EVENT TOUR DE

SINGKARAK 2015 100 90.83

5 FASILITASI FESTIVAL PAGARUYUNG 100 93.86

6 PENINGKATAN SARANA PROMOSI PARIWISATA 100 95.50

7 PENYUSUNAN DATA KEPARIWISATAAN SUMBAR 100 83.78

(25)

21 BERBASIS MEDIA DESAIN DAN IPTEK

1 LOMBA JINGLE PROMOSI VISUAL PARIWISATA SUMATERA

BARAT 100 96.33

2

SOSIALISASI UU HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

(EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA DAN BERBASIS MEDIA, DESAIN DAN IPTEK)

100 91.05

3 GELAR KARYA PRODUK KREATIF DAN TEKNOLOGI

INOVATIF BERBASIS MEDIA,DESAIN DAN IPTEK 100 96.85

4 PEMETAAN DAN INVENTARISASI PELAKU USAHA

EKONOMI KREATIF MEDIA,DESAIN DAN IPTEK 100 94.37

5 PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU USAHA DESAIN

KOMUNIKASI VISUAL 100 95.08

6 FESTIVAL FILM ANIMASI LEGENDA SUMATERA BARAT 100 90.37

III PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

BERBASIS SENI DAN BUDAYA 100 97.02

1

DUKUNGAN PAGELARAN EKONOMI KREATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA KAB/KOTA DI ANJUNGAN SUMBAR TMII

100 99.93

2 PARTISIPASI SENI DAN BUDAYA TMII PADA ACARA

EKONOMI KREATIF DI BP-TMII 100 97.97

3 MINANGKABAU FASHION WEEK (MINANGKABAU

FESTIVAL) 100 97.12

4 PARTISIPASI PAWAI SENI DAN BUDAYA KREATIF

NASIONAL 2015 100 95.96

5 PARTISIPASI PADA EVENT EKONOMI KREATIF BERBASIS

SENI DAN BUDAYA NASIONAL 100 96.63

6 PEMILIHAN UDA UNI DUTA WISATA 2015 100 95.62

7 GITA BAHANA NUSANTARA 2015 100 94.89

8 DUKUNGAN PENAMPILAN SENI DAN BUDAYA 100 99.58

9 MINANGKABAU FASHION CARNIVAL 2015 100 91.48

(26)

22

11 PEMETAAN DAN INVENTARISASI PELAKU USAHA

EKONOMI KREATIF SENI DAN BUDAYA 100 99.50

12 GELAR KARYA PRODUK KREATIF DAN TEKNOLOGI

INOVATIF BERBASIS SENI DAN BUDAYA 100 97.56

13 PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU EKONOMI KREATIF

SENI DAN BUDAYA 100 89.98

14 PAKET KHUSUS ASB TMII JAKARTA DALAM PAGELARAN

PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 100 98.03

IV PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI DAN DAYA

TARIK WISATA ALAM 100 65.33

1 PENILAIAN KAWASAN WISATA ALAM (PEDULI WISATA

AWARD 2015 100 65.33

V PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI DAN DAYA

TARIK WISATA BUDAYA 100 96.39

1 FASILITASI WARISAN BUDAYA SUMATERA BARAT

MENJADI WARISAN DUNIA (UNESCO) 100 96.39

VI PROGRAM PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA 97.81 81.67

1 DUKUNGAN PENGEMBANGAN SDM

AGROWISATA/EKOWISATA SUMATERA BARAT 100 93.18

2 PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK SADAR

WISATA BERBASIS GENDER DI DESTINASI WISATA 100 90.42

3 PENINGKATAN KAPASITAS PRAMUWISATA 100 57.60

4 PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLAA USAHA JASA

PARIWISATA 100 88.42

(27)

23

LAKIP Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaiaan pelaksanaan visi dan misi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menuju good governance dengan mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat 2014-2015.

Penyusunan LAKIP mengacu kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP ini merupakan tahun kelima pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2011-2015.

Sebagai pengelola urusan pariwisata dan ekonomi kreatif Provinsi Sumatera Barat, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertanggung jawab atas urusan pariwisata sekaligus memberikan nilai ekonomi sehingga bisa berkembang menjadi salah satu daya tarik pariwisata daerah. Kompleksnya persoalan pariwisata dan semakin bertumbuhnya destinasi-destinasi wisata baru di Sumatera Barat memberikan tantangan kepada aparat dinas untuk bisa menjawab seluruh situasi tersebut sehingga bisa menjawab harapan masyarakat terhadap pariwisata Sumatera Barat.

Dari 8 target kinerja yang ditetapkan untuk Dinas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ada 1 target yang pencapaiannya masih di bawah 100 % yaitu jumlah tenaga kerja pariwisata yang memiliki sertifikat profesi. Ini merupakan tantangan bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tahun yang akan datang, di mana peningkatan kualitas SDM pariwisata betul-betul diarahkan kepada peningkatan profesionalisme profesi dan persoalan-persoalan destinasi khususnya sarana prasarana yang memadai bisa teratasi sehingga membuat wisatawan lebih lama untuk tinggal di Sumatera Barat.

BAB IV PENUTUP

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pertimbangan hakim menurut hukum islam dan pertimbangan hakim menurut hukum positif, dari keterangan

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan atas berkat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Kualitas Jasa

Laporan kinerja mencerminkan kinerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreati/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2020 yang digambarkan melalui : (1) Nilai

Pemerintah LAKIP Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019.. Bunga nasional dan maskot flora

DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI

Jadi dengan adanya kelima kekuatan karakter (gratitude, hope, zest, curiosity, dan love) akan muncul kondisi-kondisi tertentu yang telah dipaparkan; sehingga dapat

Sejak dikeluarkannya surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, Nomor 3396/DJA/OT.02.1/VII/2019, tanggal 15 Juli 2019, tentang Uji coba 9 (sembilan) Aplikasi Inovasi

Dengan menggunakan perangkat lunak ini, pemakai yang awam dengan perintah XML dapat dengan mudah membuat suatu XSD yang digunakan dalam suatu file XML.. Dengan perangkat lunak ini