• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2016 - 2020

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2016

(2)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN 2016-2020

DISUSUN OLEH:

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

(3)

KATA SAMBUTAN DIREKTUR POLSRI

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah Tuhan YangMaha Esa, karena atas izin dan petunjuknya Rencana Strategis (Renstra) Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) ini dapat diselesaikan.

Renstra PPM ini disusun sebagai kerangka arahan kebijakan pengelolaan pengabdian kepada masyarakat Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) dalam jangka waktu5 (lima) tahun ke depan, yaitu tahun 2016-2020. Kerangka arahan ini penting bagi upaya implementasi dan sinkronisasi prioritas unggulan penelitian dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) Polsri tahun 2016-2020. Oleh sebab itu sebagian besar program pengabdian kepada masyarakat dalam lima tahun ke depan direncanakan merupakan hilirisasi dari luaran (Output) riset Polsri terutama dari delapan prioritas unggulan riset Polsri.

Pada sisi lain ke delapan fokus riset unggulan Polsri mengacu pada Agenda Riset Nasional (ARN) dan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) dan mengacu pada pengentasan masalah lokal di Sumatera Selatan. Melalui Renstra PPM Polsri 2016-2020 ini diharapkan kegiatan pengabdian mengacu pada 11 prioritas utama program strategis pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tertera pada bab IV Renstra PPM ini.

Lebih lanjut dengan adanya Renstra PPM ini diharapkan visi Polsri menjadi lembaga vokasi yang unggul dan terkemuka termasuk keunggulan dalam pengabdian dapat tercapai. Renstra PPM 2016-2020 ini saya harapkan dapat disosialisasikan secara menyeIuruh ke seluruh jurusan dan ke segenap dosen Polsri. Pada muaranya diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas pengabdian, peningkatan jumlah dana pengabdian, peningkatan angka partisipasi dosen dalam PPM, meningkatnya publikasi bidang PPM, serta meningkatnya kolaborasi pengabdian.

Ibarat kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Tentu saja masih terdapat beberapa kelemahan di dalam Renstra PPM 2016-2020 ini, oleh sebab itu upaya perbaikan demi penyempurnaan akan selalu dilakukan.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepadaTim Penyusun Renstra PPM yang telah bekerja keras, bekerja sama dan berkreativitas sehingga Renstra ini dapat dituntaskan. Harapan kami semoga upaya keras tersebut menjadi amal dan berguna bagi kemajuan pengabdian di Polsri yang sama-sama kita banggakan.

Palembang, 21 Oktober 2016

Direktur,

Politeknik Negeri Sriwijaya

dto

Dr. Dipl. Ing. Ahmad Taqwa, M.T.

(4)

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar belakang... 1

1.2.Landasan Kebijakan Penyusunan Renstra PPM... 3

BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN PPM PT………... 5

2.1.Visi dan Misi Politeknik Negeri Sriwijaya...………... 5

2.2. Analisis kondisi saat ini... 6

2.3 Kondisi P3M saat ini... 10

2.4. Pencapaian Pengabdian kepada Masyarakat di Polsri... 12

2.5. Ringkasan Analisa situasi – Resume Analisa SWOT... 17

BAB III GARIS BESAR RENSTRA-PPM POLSRI.………... 23

3.1.Tujuan dan sasaran pelaksanaan...……….. 23

3.2.Strategi dan Kebijakan ... ………... 25

BAB IV PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA………... 28

BAB V POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN DESIMINASI... 36

5.1. Pelaksanaan Renstra PPM Politeknik Negeri Sriwijaya... 36

5.2. Pola Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Renstra-PPM Politeknik Negeri Sriwijaya... 39

5.3. Pola Diseminasi Renstra-PPM Politeknik Negeri Sriwijaya... 41

BAB VI PENUTUP...……….… 42 LAMPIRAN - LAMPIRAN

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

RencanaStrategis (Renstra) Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) merupakanarahankebijakan pengelolaanpengabdian Polsridalamjangkawaktu5 (lima)tahunke depan,yaknitahun2016-2020.

Rencana Strategis (Renstra) Pengabdian kepada Mas yarakat

(PPM)diupayakan merupakan hilirisasi dari fokus unggulan riset di Polsri. Sebagaimana dicantukman dalam Rencana Induk Penelitian Polsri atau RIP Polsri tahun 2016-2020, penelitian unggulan di Polsri yang difokuskan/diprioritaskan pada: 1). Teknologi dan Manajemen Energi, 2). Teknologi dan Manajemen Pangan, 3). TeknologiInformasidanKomunikasi, 4). Teknologi dan Manajemen Material Maju, 5). Teknologi dan Manajemen Air, 6). SosialHumaniora-SeniBudaya–Pendidikan, 7).

TeknologidanManajemenTransportasi, 8). Teknologi dan

ManajemenPenanggulanganKebencanaan.

Fokus penelitian sangat penting dibuat karena akan menjadi kerangka acuan bagi segenap organik-organik yang ada di Polsri terutama dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan pilar ke dua dari Tri dharma perguruan tinggi. Lebih lanjut atas dasar fokus penelitian unggulan di atas, program pengabdian kepada masyarakat akan menerapkan hasil-hasil penelitian untuk berkontribusi pada pemecahan masalah di masyarakat. Dengan berpadujitunya (bersinergi) program unggulan penelitian dan program pengabdian yang dilakukan secara terprogram, berkelanjutan, dan akuntabel maka diharapkan citra Polsri dengan sendirinya semakin meningkat.

Renstra PPM tahun 2016– 2020 akan menjadi acuan pimpinan Polsri dalam pengambilan keputusan dalampengelolaan dan pengembangan pengabdian kepada masyarakat dan kolaborasi dalam jangka waktu lima tahun mendatang.

SebagaiunsurketigaTri DharmaPerguruanTinggi,kegiatanPPMyang dilakukandi Politeknik Negeri Sriwijayacukup beragam.Halitusesuaidengan keberagamanan j u r u s a n danbidangilmuparapengabdinya.Politeknik Negeri Sriwijaya memiliki 9 j u r u s a n y a n g

(6)

t e r d i r i d a r i 1 1 p r o g r a m D 3 d a n 1 1 p r o g r a m D 4 , s a t u P r o g r a m p a s c a s a r j a n a d a l a m b i d a n g T e k n i k E n e r g i b a r u d a n t e r b a r u k a n .

PenyusunanRenstra PPM periodetahun2016-2020 didasarkan pada dokumen rencana strategis Polsri 2016-2020, Statuta Polsri, RENIP (Rencana Induk Pengembangan), Rencana Akademik, Rencana Kinerja Tahunan, Keputusan Senat Polsri tentang Kebijakan dan Standar Mutu, dan regulasi pemerintah yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Polsri sebagai salah satu lembaga pendidikan vokasi di Indonesia mempunyai visi menjadi ungguldan terkemuka. Unggul dalam beberapa hal terutama bidang tri dharma perguruan tinggi yang di dalamnya ada penelitian dan pengabdian, sarana prasarana, kualitas sumber daya manusia (dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan), kerja sama dan pelayanan kepada masyarakat serta menang bersaing dengan lembaga pendidikan sejenis. Terkemuka dapat diartikan berada pada barisan depan perguruan tinggi vokasi dan menjadi lembaga pendidikan vokasi favorit yang dituju oleh alumni SMTA melanjutkan pendidikan vokasi dari seluruh Indonesia disamping menjadi pilihan utama bagi pemangku kepentingan (stake holder) dalam menjalin kerja sama yang terkait tri dharma perguruan tinggi. Penelitian yang bersinergi antar bidang ilmu, unggul dan bermutu, akuntabilitas, berkelanjutan dan mempunyai luaran yang dapat dijadikan program pengabdian kepada masyarakat, akan memicu akselerasi pada tercapainya mimpi atau visi Polsri menjadi unggul dan terkemuka.

Visi dari suatu lembaga hendaknya menjadi visi bersama setiap insan yang ada dalam suatu institusi/organisasi. Visi bersifat kearifan intuitif yang menyentuh hati dan menggerakkan jiwa untuk berbuat. Sebuah visi benar-benar menjadi visi bersama apabila setiap orang memiliki gambaran yang sama dan setiap orang merasa memiliki komitmen untuk mencapainya. Visi bersama juga berfungsi membangkitkan dan mengarahkan.

Sebagai bagian dari komunitas intelektual, Polsri berkewajiban mengkaji, membangkitkan dan mengarahkan semangat riset dan pengabdian yang pantang menyerah walaupun keterbatasan dana dan daya kepada dosen dan mahasiswa. Sudah saatnya Polsri mempunyai energi aktivasi dan memberikan solusi terhadap permasalahan pembangunan, mengelolainformasirisetdanpengembanganIPTEKS, yang pada muaranya nanti segenap SDM Polsri akan terbiasa melakukan penelitian dan pengabdian selanjutnya menjadi nilai dan akhirnya budaya. Budaya ilmiah melalui penelitian dan pengabdianakan akan

(7)

mendorong Polsri menjadi unggul dan terdepan serta ikut berkontribusi positif untuk mendukung perekonomian dan pembangunan nasional.

Prioritas utama program pengabdian diarahkan untuk memberikan kontribusi pada pemecahan masalah isu lokal, regional maupun nasional. Objek utama masyarakat sasaran dalam pengabdian adalah masyarakat produktif dan non produktif, masyarakat industri kecil dan UMKM, industi/kerajinan unggulan daerah, masyarakat desa, masyarakat yang rawan terkena bencana di Sumsel (kebakaran gambut, kekeringan, banjir, angin puting beliung, gempa bumi, gunung meletus), masyarakat yang rawan bahaya nasional (narkoba, terorisme, pornografi, korupsi). Prioritas utama program strategis pengabdian kepada masyarakat diuraikan pada Bab IV.

Dalam upaya mendukung r e n s t r a P o l s r i , makaRenstra PPM P u s a t P e n e l i t i a n d a n P e n g a b d i a n k e p a d a M a s ya r a k a t ( P 3 M ) h a r u s b e r p i j a k

pada3pilarutama yaitu:Pemerataan

danPerluasanaksespengabdian;Peningkatanmutupengabdian,Relevansidan

dayasainghasilpengabdian;serta PeningkatanTata Kelola,Akuntabilitasdan PencitraanPublikpengabdian.

1.2. LandasanKebijakan Penyusunan Renstra PPM

Dalam rangka penyusunan renstra PPM, semua kebijakan, pedoman, peraturan dan program kerja baik yang dikeluarkan oleh Institusi, Kementerian terkait, maupun Negara Republik Indonesia secara umum, dapat digunakan agar dapat dijadikan acuan, pertimbangan, maupunkesempatanuntuk mengawalprogram-programstrategis Polsri ke depan khususnya yang menyangkut visi dan misi serta arah pengembangan P3M Polsri.

Masukan dan pertimbangandariberbagaipihakterkait,terutama

yangmenyangkutperundangandan regulasibaru,sangatpentinguntukkelengkapanpenyusunan renstra PPM. Berikutiniadalahlandasan- landasan, peraturan dan dokumen rencana penting yang diacu untukpenyusunan renstra PPM Polsri 2016-2020:

1. UndangUndangNomor25Tahun2004tentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional.

(8)

Nasional (RPJPN) 2005 – 2025.

3. Undang UndangNomor 25 Tahun 2009 tentang PelayananPublik. 4. Undang UndangNomor 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi.

5. Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 37 Tahun2009 tentang Dosen. 6. Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 17 Tahun2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

7. Peraturan Presiden Nomor 2Tahun2015 Tentang Rencana Pembangunan

JangkaMenengahNasionalTahun2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3)

8. Permendikbud No. 54 Tahun 2011 tentang Statuta Polsri

9. PeraturanMeteriPendidikandanKebudayaanRepubliIndonesiaNomor73Tahun2013te ntangPenerapanKerangkaKualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi. 10. PeraturanMenteriPendidikanDanKebudayaanRI Nomor49

Tahun2014TentangStandarNasionalPendidikanTinggi

11. PeraturanMenteriRiset, TeknologiDan Pendidikan Tinggi RepublikIndonesia Nomor 13 Tahun2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Riset,Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019

12. Peraturan MenteriRiset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 42 Tahun2016 Tentang Pengukuran Dan Penetapan TingkatKesiapterapan Teknologi

13. RencanaIndukRiset Nasional2015-2045 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016.

14. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi edisi X Tahun 2016 Kemenristekdikti.

15. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 137/O/2002 Tentang Orgranisasi Dan Tata Kerja Politeknik Negeri Sriwijaya

16. RencanaStrategis Polsri 2011-2015 17. Visi Indonesia 2025(MP3EI2011-2025)

18. Peraturan daerah nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumatera Selatan 2005-2025.

(9)

LANDASAN PENGEMBANGAN PPM PT

Sebagai landasan utama dalam pengembangan Polsri, senat akademik telah menetapkan visi dan misi yang termaktub dalam statuta dan dikukuhkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2011. Dalam

pelaksanaannya,penjabaran misidanvisidilakukandengan mempertimbangkan

peran,tuntutan dantanggungjawab Polsri ditingkat lokal dan nasional,dengan mengacu padaperundangan,peraturan, dan regulasi yang berlaku.

2.1. Visi dan Misi Politeknik Negeri Sriwijaya

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2011 tentang Statuta Politeknik Negeri Sriwijaya, bab III pasal 8, visi Polsri adalah “Menjadi

Lembaga Pendidikan Vokasi Yang Unggul Dan Terkemuka”.

Sehubungan dengan visi di atas maka misi Polsri adalah:

1. meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dalam bidang rekayasa dan non rekayasa yang berkualitas dengan berbasis pada sistem penjaminan mutu;

2. mengembangkan, menyebarluaskan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta hasil penelitian terapan bermutu untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat;

3. mengembangkan organisasi dan meningkatkan mutu pengelolaan sumber daya Polsri untuk mewujudkan kinerja secara efektif, efisien, dan berkelanjutan;

4. meningkatkan kemitraan dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam upaya mendukung visi dan misi Polsri di atas, maka visi Pusat Penelitian dan

Pengabdian kepada masyarakat (P3M) adalah “Menjadi Pusat Penelitian terapan dan Pengabdian kepada masyarakat yang terkemuka secara nasional dan internasional”.

Sementara itu misi P3M Polsri adalah:

1. Meningkatkan kemampuan profesional keahlian yang tinggi dan berkualitas bagi tenaga pengajar Polsri.

(10)

2. Menghasilkan karya ilmiah terapan yang bermanfaat bagi mitra industri, khususnya dalam bidang rekayasa dan non rekayasa pada umumnya dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

3. Berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan dan kualitas sumber daya masyarakat serta pertumbuhan ekonomi terutama mendorong pengusaha kecil dan menengah agar dapat mendukung daya saing nasional.

Sejalandenganvisi dan misitersebut,sasaran umum pengembangan dalam bidangpenelitian dan pengabdian pada masyarakat (PPM) adalah:

1. Menjadi bagian penting dalam PPM terutama untuk mengatasi masalah lokal maupun nasional

2. MenghasilkanPPMyang berdampakpadakesejahteraan. 3. Menyelenggarakanprogram PPMyangproduktif.

4. Memberdayakan potensi daerah serta ikut berkontribusi pada pemecahan masalah dalam masyarakat

2.2. Analisis kondisi saat ini 2.2.1. Sumber daya manusia

Polsri yang berdiri sejak 20 September 1982 saat ini memiliki 23 prodi yang terdiri dari 11 prodi D3, 11 prodi D4 dan satu prodi Pasca Sarjana Terapan.Jumlah alumni yang telah dihasilkan sampai Agustus 2016 adalah 25.489 orang yang terdiri dari alumni D3 dan S1 terapan (D4). Khusus untuk tahun 2016, jumlah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan adalah 6.260 orang yang terdiri dari 2.317 orang mahasiswa D3, 3.923 orang mahasiswa D4, dan 20 orang mahasiswa Pasca Sarjana Terapan yang baru mulai dibuka Oktober 2016 ini.

Proses pendidikan mahasiswa di atas dilayani oleh dosen dan tenaga pendidikan. Sampai Oktober 2016, penyelenggaraan proses pendidikan ditangani oleh 370 orang dosen (Tenaga Pendidik) dan dibantu oleh Tenaga kependidikan sebanyak 191 orang. Kualifikasi pendidikan dosen terdiri dari 17 orang (4,59%) S1, 334 orang (90,27%) S2, dan 19 orang (5,14 %) S3. Dari 17 orang S1, sebagian besar saat ini sedang menjalani program S2. Pada sisi lain dari 334 orang S2, sebanyak 32 orang sedang menjalani

(11)

program S3. Sebagian besar dosen berada pada usia produkti dan sebagain besar menduduki posisi jabatan akademik Lektor dan lektor kepala.

Sementara itu jumlah seluruh tenaga administrasi, teknisi dan pustakawan yang berstatus PNS pada saat ini berjumlah 191 orang dengan jenjang pendidikan15 orang (7,80%) berpendidikan magister, 69 orang (36,10%) berpendidikan S1, 25 orang (13,10 %) berpendidikan D3, 67 orang (35,10 %) berpendidikan SLTA, 4 orang (2,1%) berpendidikan SLTP dan 13 orang (6,80%) berpendidikan SD. Sejauh ini pelayanan pendidikan mahasiswa dapat berjalan dengan baik.

Disamping melaksanakan proses pembelajaran, dosen juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian dan pengabdian kolaborasi antara dosen dan mahasiswa juga diselenggarakan sejak tiga tahun terakhir. Dalam lima tahun terakhir (2012-2016) jumlah judul penelitian, jumlah dosen yang terlibat dan besarnya dana penelitian baik oleh POLSRI maupun oleh Kemenristekdikti dan kementerian/lembaga lain meningkat secara signifikansebagai berikut:

 Peningkatan dana penelitian rata-rata adalah 45,02% per tahun

 Rerata kenaikan judul penelitian 5,45% per tahun

 Kenaikan jumlah dosen pelaksana penelitian yang didanai rata-rata 9,68% per tahun

 Jumlah luaran penelitian berupa jurnal yang dipublikasi meningkat rata-rata 10% per tahun.

 Rerata persentase dosen melakukan penelitian adalah 45% dari 370 jumlah dosen.

Sementara itu pengabdian masyarakat juga mengalami peningkatan yang signifikan dimana dalam lima tahun terakhir (2012-2016)didapat capaian sebagai berikut:

 Rerata peningkatan dana pengabdian adalah 30,32%

 Rerata kenaikan judul pengabdian adalah 151,76%

 Rerata kenaikan jumlah dosen pelaksana pengabdian adalah 155,75%

 Persentase dosen melakukan pengabdian adalah 28% dari 370 jumlah dosen.

Khusus dua tahun terakhir, jumlah dosen pengabdi tahun 2015 dan 2016 adalah masing-masing 127 dan 139 orang (34,32% dan 37,57% dari 370 dosen), suatu peningkatan yang sangat signifikan.

(12)

2.2.2. Sarana prasarana

Sarana prasarana adalah fasilitas fisik yang meliputi infrastruktur, gedung, Kelas, Laboratorium, dan Fasilitas pendukung lainnya.

Kampus Polsri yang terletak di belakang kampus UNSRI Bukit besar sesungguhnya memiliki lahan yang cukup luas dan kampus representatif. Polsri mempunyai luas tanah/lahan kampus sebesar 71.145 M2 atau 7,1145 HA yang terdiri dari luas persil bangunan 45.320 M2, dengan luas bangunan 36.409 M2dan luas lantai 58.500 M2. Luas lahan yang digunakan (persil) tersebut ditempati untuk bangunan gedung administrasi, gedung kuliah, laboratorium/bengkel, fasilitas olah raga, jalan, masjid, fasilitas umum, guest house dan sarana penunjang lainnya. Fasilitas gedung, kelas, dan fasilitas lainnya dalam mendukung proses pembelajaran untuk semua prodi cukup memadai, demikian juga untuk ruang laboratorium.

Semua Prodi, khususnya bidang rekayasa memiliki laboratorium/bengkelbaik. Laboratorium /bengkel yang banyak menghasilkan alat teknologi tepat guna sebagai luaran penelitian dan/artau tugas akhir mahasiswa antara lain dari jurusan Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Elektro, Teknik Komputer. Gedung kuliah dan laboratorium/bengkel terkonsentrasi pada lokasi kampus utama di Bukit Besar Palembangsehingga mobilitas dosen untuk bekerja di laboratorium/bengkel disamping mengajar di kelas akan relatif mudah. Demikian pula kolaborasi dosen antar jurusan atau proodi dapat mudah dilakukan. Kerja di laboratorium/bengkel biasanya diperlukan untuk mempersiapkan sarana alat untuk penerapan ipteks (pengabdian) di masyarakat. Dari gambaran singkat ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengabdian dosen Polsri tidak akan terhambat dari ketiadaan alat penunjang, bahkan alat penunjang untuk penyuluhan di depan masyarakat sasaran seperti alat laboratorium/bengkel skala laboratorium dapat di pinjam ke lapangan termasuk juga in focus (prooyektor).

2.2.3. Organisasi

Struktur organisasi kelembagaan Pusat Penelitian danPengabdian kepada Masyarakat (P3M) sertadalam hubungannya dengan Politeknik, jurusan, danlainnya adalah didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor137/O/2002 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Politeknik Negeri

(13)

Sriwijaya dan telah dikembangkan pada Permendikbud No.54 tahun 2011 tentang Statuta POLSRI tahun 2011 yang disajikan pada Gambar1.

Gambar1. Struktur Organisasi Polsri

Susunan organisasi Polsri terdiri dari unsur pimpinan; Direktur dan para Pembantu Direktur, unsur senat, unsur pelaksana akademik; Jurusan/Program Studi, Pusat/Unit (P3M, UPMPK, PIH, P3AI), unsur pelaksana administrasi; BAAK dan BAUK, unsur pelaksana penunjang; Unit Pelaksana Teknis (UPT), dan unsur lain yang dianggap perlu. Setiap unsur SENAT POLITEKNIK SUB BAGIAN KEMAHASISWAAN DIREKTUR PUDIR I PUDIR II PUDIR III PUDIR IV DEWAN PERTIMBANGAN

BAGIAN ADM. AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN

(BAAK) BAGIAN ADM. UMUM

DAN KEUANGAN (BAUK) SUB BAGIAN AKADEMIK SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEPEGAWAI AN SUB BAGIAN KEUANGAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI) PUSAT PENJAMINAN

MUTU INTERNAL (PPMI)

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT/UNIT LAYANAN: P3M, UPMPK, PIH,

P3AI JURUSAN BIDANG NON-REKAYASA JURUSAN BIDANG REKAYASA PROGRAM STUDI (DIPLOMA III) PROGRAM STUDI (DIPLOMA IV) PROGRAM STUDI (DIPLOMA III) PROGRAM STUDI (DIPLOMA IV)

(14)

dalam susunan organisassi Polsri dilengkapi dengan garis kewenangan, koordinasi, dan pengawasan tugas melalui tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang jelas, sehingga fungsi manajemen dapat dijalankan dengan baik.

2.3. Kondisi P3M saat ini

2.3.1. Profile P3M

Struktur organisasi P3M masih kecil yang terdiri dari 1 Kepala, 1 Sekretaris, dan 2 Tenaga Administrasi. Dalam melaksanakan tugas P3M mempunyai fungsi /peran:

a. Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; b. Pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian;

c. Peningkatan relevansi program Politeknik sesuai dengan kebutuhan masyarakat; d. Pelaksanaan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah,

dan/atau daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan/atau badan lainnya baik didalam maupun dengan luar negeri.

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

2.3.2. Tujuan PPM

Tujuanpengabdian kepadamasyarakatdiperguruan tinggiadalah:

a. menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia denganmelakukankomersialisasihasil penelitian;

b. memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalanyang dihadapimasyarakat,baiksecaralangsung maupuntidak langsung;

c. melakukan kegiatanyang mampumengentaskanmasyarakattersisih

(preferentialoption for thepoor) pada semuastrata,yaitu masyarakatyang tersisihsecaraekonomi,politik, sosial,danbudaya;dan

d. melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusiadankelestarian sumberdayaalam.

2.3.3 Standar Mutu PPM

Dalam mengelola program pengabdian kepadamasyarakat, standar mutu yang harus dipenuhi:

(15)

a) standar arah, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengacu pada peta pengabdiankepada masyarakatperguruantinggiyangdisusunberdasarkanvisidanmisi perguruantinggi;

b) standar proses, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan ditingkatkan sesuaidengan sistempeningkatan mutu pengabdian kepadamasyarakatyang berkelanjutan;

c) standar hasil, yaitu berhasil menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunan ekonomi dan hasil dari pengabdian kepada masyarakat harus mampu memenuhikebutuhanmasyarakattersisih(preferentialoptionforthepoor)padasemua strata;

d) standarkompetensi,yaitukegiatanpengabdiankepadamasyarakatdilakukanolehdosen dan/ataumahasiswaberdasarkan hasilpenelitianyang sesuaidengankaidahilmiah universal;

e) standarpendanaan,yaitupendanaanpengabdiankepadamasyarakatdiberikanmelalui mekanismehibahblok, kompetisi,danmekanismelain;

f) standarsaranadanprasarana,yaitukegiatanpengabdiankepadamasyarakatdidukung olehsarana danprasaranayang mampu menghasilkansolusimasalahdalam masyarakat yang dapatdiandalkan;dan

g) standaroutcome,yaitukegiatanpengabdiankepadamasyarakatharusberdampakpositif padapembangunanmasyarakatdiberbagaisektor.

2.3.4. Program Peningkatan Kinerja P3M

Untuk mencapaisasarantersebut, Politeknik Negeri Sriwijaya

mengembangkanProgram PeningkatanKinerja Pusat Penelitian dan Pengabdiankepada Masyarakat,yaknisebagaiberikut.

a. Terselenggaranya minimal 2kegiatan masing-masing untuk penelitian dan

pengabdian masyarakat per jurusan

yangberorientasiIPTEKSdanpengembangannilaigunasumberdaya wilayah.

b. Tercapainya minimal 10 publikasi hasil penelitian per tahun per jurusan pada jurnal lokal dan 5 pada jurnal terakreditasi serta 1 jurnal internasional setiap tahubn

c. Terselenggaranya minimal satu kali per tahun pelatihan pembuatan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya memotivasi dosen aktif

(16)

dalam kegiatan P2M.

d. Terselenggaranya minimal satu kali per tahun pelatihan pembuatan artikel jurnal dan manajemen jurnal untuk menuju jurnal terakreditasi.

e. Tercapainya pengalihan IPTEKS yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keunggulan bidang /sektor pembangunan.

2.4Pencapaian Pengabdian kepada Masyarakat di Polsri

Politeknik Negeri Sriwijaya saatinimemiliki 370 orang dosen dimana lebih dari 95% berkualifikasi pendidikan S2 (Magister). Sebanyak 16 orang dosen telah mencapai gelar doktor dan sebanyak 35 orang sedang menjalani program pendidikan S3.

KapasitasdankapabilitastenagapenelitiPoliteknik Negeri Sriwijayasaatinirelatifbaik. Hal ituditunjukkanolehdatabahwajumlahdosenyangmelakukanpenelitian

dengandukunganhibahDIPA /PNBPPoliteknik Negeri Sriwijaya dan DIPADit. Litabmas semakin meningkat setiap tahun.

2.4.1. Dana Pengabdian

Pada 5 tahun terakhir dana dikti-Lipi untuk pengabdian yang dapat diserap meningkat dari Rp.270.000.000,- (2012) menjadi Rp. 738.500.000,- (2015). Secara keseluruahn dana penelitian (dikti-Lipi dan Dipa/PNBP) meningkat dari Rp. 330.000.000,-(2012) menjadi Rp. 828.500.000,- (2015), sedangkan tahun 2016 menurun sedikit menjadi Rp. 737.350.000,- atau rata-rata kenaikan selama 5 tahun sebesar 31,21% per tahun (Gambar 2).

Dari jumlah pendanaan kegiatan pengabdian masyarakat dari 3 jenis skim berjumlah Rp.330.000.000,- tetapi pada tahun 2013 mengalami sedikit penurunan menjadi Rp. 290.000.000,- Pada tahun 2014 adanya kegiatan pengabdian mayarakat skim multi tahun Dikti (Ibkk) dan iptekda Lipi sehingga jumlah anggaran meningkat menjadi Rp.385.000.000,- dimana kesemuanya bersumber dari Dikti dan Iptekda Lipi.

Pada tahun 2015 kegiatan meningkat dengan bertambahnya jenis skim yang didanai, yaitu skim multi tahun IbIKK dan 2 judul Iptekda Lipi serta adanya alokasi anggaran Polsri

(17)

untuk skim kerjasama, sehingga secara total meningkat tajam sebesar Rp.828.500,- atau besarnya peningkatan sebesar 115%.

Kenaikan yang sangat signifikan itu dikarenakan dosen Polsri sudah ada yang mendapatkan hibah pengabdian multi tahun seperti IbKK dan IbIKK yang dapat mencapai Rp. 300.000.000,- per judul selama 3 tahun dimana implementasinya sekitar Rp. 100.000.000,- per judul per tahun. Faktor kenaikan juga disebabkan oleh adanya dosen yang mendapatkan hibah IPTEKDA LIPI dalam membina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dimana dananya sekitar Rp. 200.000.000,- per judul per tahun. Sementara itu skim pengabdian lain yang dananya cukup besar (sekitar Rp. 50.000.000,- per judul per tahun) adalah ipteks bagi masyrakat (IbM) yang bersumber dari Dikti.

Gambar 2.Dana Pengabdian tahun 2012-2016

Pada sisi lain dana pengabdian yang bersumber dari dipa/PNBP Polsri cenderung stagnan. Bahkan pada tahun 204 tidak ada alokasi pengabdian dana dipa/PNBP yang salah satu alasannya adalah akibat pemberlakuan uang kuliah tunggal (UKT). Adanya kendala dalam pendanaan pengabdian yang bersumber dari Dipa/PNBP telah memicu P3M untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan secara terus menerus kepada staf dosen agar dapat memperebutkan dana hibah pengabdian dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Iptekda Lipi,/lembaga lain dan dana CSR perusahaan. Atas upaya tersebut sudah mulai terpancar sinar kesuksesan sebagaimana tercermin dari uraian di atas.Bibit budaya pengabdian semakin tumbuh pada sebagian besar sanubari (internal) dosen Polsri, disamping faktor eksternal karena tuntutan memenuhi beban kerja Dosen (BKD) selaku

2012 2013 2014 2015 2016 JUMLAH 330. 290. 385. 828. 737. -100.000.000 200.000.000 300.000.000 400.000.000 500.000.000 600.000.000 700.000.000 800.000.000 900.000.000 JU M LA H DA N A, R p.

(18)

dosen profesional. Ini tercermin dari semakin banyaknya staf dosen melakukan pengabdian dana mandiri.

2.4.2. Jumlah Judul dan Pelaksana Pengabdian

Meningkatnya dana pengabdian disebabkan oleh bertambahnya jumlah judul pengabdian yang didanai. Pada tahun 2012 total pengabdian hanya 27 judul dan meningkat menjadi 46 judul pada tahun 2013 atau naik 70,37% (Gambar 3). Pada tahun 2014, jumlah judul didanai menurun menjadi 6 judul, ini dikarenakan anggaran banyak terserap pada perubahan sistem SPP ke Uang Kuliah Tunggal (UKT) sehingga pengabdian pada tahun 2014 hanya mengandalkan dana Dikti dan IPTEKDA LIPI. Padahal skim dana Dipa merupakan jumlah terbesar proposal yang didanai untuk setiap tahunnya dibandingkan dengan skim pengabdian dana lain seperti LIPI, Dikti, dan lain-lain.

Melalui upaya P3M untuk mengatasi kondisi tersebut melalui sosialisasi kegiatan, workshop maupun pelatihan-pelatihan, dampak positif usaha ini berhasil menaikkan jumlah pengabdian yang didanai sebesar 43 judul pada tahun 2015 (Gambar 3) yang meliputi pengabdian dana Dikti, dana PNBP Polsri dan dana Iptekda LIPI. Peningkatan itu meliputi naiknya jumlah proposal maupun jenis skimnya meningkat karena pada tahun 2015, 2 skim pengabdian didapat dari Ibk dan Ibikk, juga 2 judul didanai LIPI. Pada tahun 2016 kenaikan lebih signifikan lagi menjadi 63 judul yang didanai, sehingga selama lima tahun (2012-2016) terakhir rata-rata kenaikan jumlah judul pengabdian yang didanai adalah 161,65%.

Gambar 3. Jumlah judul pengabdian tahun 2012-2016 2012 2013 2014 2015 2016 JUMLAH 27 46 6 43 63 -10 20 30 40 50 60 70 Ju m lah Ju du l P en gab di an

(19)

Seiring dengan meningkatnya judul pengabdian yang didanai, jumlah dosen pelaksana juga meingkat. Tahun 2012 pelaksana pengabdian 79 orang dosen meningkat menjadi 135 orang pada tahun 2013 (Gambar 4). Karena disebabkan awal penerapan UKT sebagaimana yang dijelaskan di atas, pada tahun 2014 terjadi penurunan pelaksana pengabdian menjadi 17 orang. Pada tahun 2014 pelaksana pengabdian hanya mengandalkan dana pengabdian ri Dikti dan Iptekda LIPI. Atas upaya yang sungguh-sungguh dari Polsri dan manajemen P3M khususnya yang melakukan sosialisasi, memotivasi dan menyelenggarakan pelatihan, maka tahun 2015 jumlah pelaksana meningkat menjadi 127 orang yang bersumber dari pengabdian dana dipa/PNBP, Dikti dan iptekda Lipi. Pada tahun 2016 terjadi kenaikan sedikit menjadi 139 orang atau naik 9,45% dari tahu 2015. Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah pelaksana pengabdian setiap tahun dalam rentang tahun 2012-2016 adalah 160,0%. Sementara jumlah dosen pelaksana pengabdian setiap tahun rata-rata 99 orang atau hanya 26,77% dari total dosen Polsri 370 orang. Walaupun demikian ada kecenderungan naik yang sangat signifikan pada dua tahun terakhir (2015 dan 2016) dimana jumlah pengabdi masing-masing 34,32% dan 37,57% dari seluruh dosen (Gambar 4). Kecenderungan naik sangat diyakini dikarenakan motivasi pengabdian dari staf dosen semakin tinggi, hal ini salah satunya dipengaruhi oleh tuntutan memenuhi angka kredit selaku dosen profesional.

Gambar 4. Jumlah Pelaksana pengabdian tahun 2012-2016

2.4.3. Mitra

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat merupakan implementasi warga Polsri dalam upaya berkontribusi penyelesaian masalah di masyarakat sasaran sebagai mitra.

2012 2013 2014 2015 2016 JUMLAH 79 135 17 127 139 -20 40 60 80 100 120 140 160 Ju m lah D os en P en gab di

(20)

Selama tahun 2012-2016 telah banyak melakukan pengabdian dengan berbagai kelompok masyarakat mulai dari masyarakat non produktif sampai masyarakat produktif, dari kelompok dunia pendidkan sampai industri, dari kelompok desa sampai kota, dari UMKM sampai kelompok tani/peternak, dan lain-lain (Tabel 1). Selama lima tahun terakhir mayoritas mitra dosen melakukan pengabdian menjadikan kelompok masyarakat di atas sebagai mitra. Pada masa yang akan datang akan dibentuk kelompok bidang kajian (KBK) dengan mitra kolaborasi diupayakan perusahaan atau lembaga yang mempunyai dana Community Society Responsibility (CSR).

Tabel 1. Daftar Mitra Polsri dalam Pelaksanaan Pengabdian Tahun 2012-2016

No. Nama Mitra (Perusahaan/Lembaga Masyarakat)

1 Kelompok Desa, kelurahan dan kecamatan di Sumatera Selatan

2 Kelompok daerah Transmigrasi di Sumatera Selatan (Air Sugihan, Karang Agung)

3 Kelompok sekolah (TK, SD, SMP, SMA/SMK, Madrasah Tsanawiyah, Aliyah, Perguruan Tinggi) di Sumatera Selatan

4 Kelompok UMKM pangan (ikan, pempek, oleh-oleh, tempe, tahu, jamur tiram) di Sumatera Selatan

5 Kelompok UMKM & UKM pengrajin (tenun, songket, lihab, jumputan) Sumatera Selatan

6 Kelompok Perusahaan/industri (PT POS, PT Pusri, PT Bukit Asam, PT Pertamina, Pabrik Kelapa Sawit)

7 Kelompok tani/peternak ( sapi, ikan, ayam, tanaman sayuran) 8 Kelompok pengajian, Pesantren, Masjid, panti asuhan

9 Kelompok pertokoan, perumahan, koperasi

10 Kelompok perkantoran/lembaga Pemerinttah ( Lapas, Puskesmas, Posyandu, Diknas)

11 Kelompok ukir (lemari khas Palembang, Ukir Jepara, meubel ukir, seni ukir) 12 Kelompok perhotelan, restauran/rumah makan,

2.4.4. Desiminasi

Untuk mendesiminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta penulisan karya ilmiah lainnya, Polsri mempunyai jurnal/majalah yang bernama TEKNIKA yang dapat memuat artikel ilmiah dosen. Setiap jurusan juga telah memiliki jurnal yang terdaftar (Tabel 2). Dengan adanya jurnal, dosen dan mahasiswa dapat mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdiannya. Secara keseluruhan jurnal-jurnal tersebut terbit 2-3 kali setahun dengan jumlah artikel bervariasi antara 6 sampai 10 buah. Semua jurnal baik di tingkat Polsri maupun di tingkat jurusan telah mempunyai nomor ISSN tetapi belum ada yang terakreditasi.

(21)

Tabel 2. Daftar Jurnal di Polsri

NO. JURUSAN NAMA JURNAL

1. Teknik Sipil PILAR

2. Teknik Mesin AUSTENIT

3. Teknik Kimia KINETIKA

4. Teknik Elektro TELISKA

5. Teknik Komputer JUPITER

6. Administrasi Niaga ORASIBISNIS

7. Akuntansi EKSISTANSI

8. Manajemen Informatika MANAJEMEN INFORMATIKA

9. Bahasa Inggris HOLISTIC

2.5. Ringkasan Analisa situasi- Resume Analisa SWOT

Ringkasan analisa situasi bidang pengabdian kepada masyarakat di Polsri dilakukan meggunakan analisa SWOT (Stength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT bertujuan untuk menganalisis evaluasi diri dengan melihat apakah kekuatan (Strengths) sebagai faktor internal yang telah dimiliki oleh PPPM untuk menangkap peluang (opportunities) dan mengantisipasi ancaman/tantangan (Threats) sebagai faktor eksternal, dan apakah kelemahan (Weaknessess) sebagai faktor internal yang dimiliki dapat dipergunakan untuk memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman eksternal. Analisa SWOT ditinjau dari faktor internal (Kekuatan dan kelemahan) dan faktor

eksternal (peluang dan ancaman) yang dijabarkan dibawah ini.

2.5.1. KEKUATAN (Strengths)

1) Lebih dari 95% dosen sudah berpendidikan S2 dan mendapatkan sertifikat dosen. 2) Sekitar 50% dosen masih berada pada usia produktif dan sudah biasa bekerja sama

dalam tim penelitian dan pengabdian

3) Keterlibatan dosen dalam penelitian dan pengabdian cenderung naik dari tahun ke tahun yang ditandai semakin banyaknya dosen yang mendapatkan hibah kompetisi.

(22)

4) Mempunyai laboratorium /bengkel yang diandalkan..Tersedianya fasilitas laboratorium dan bengkel sebagai sarana untuk Rancang Bangun dan pengujian alat.

5) Cukup berpengalaman dalam penelitian dan pengabdian tingkat nasional yang didanai dari Dikti dan dari industri

6) Sebagian besar dosen telah mengikuti pelatilahan bersertifikat keahlian, sudah mendapatkan sertifikasi dosen dan telah mempunyai jabatan Lektor dan Lektor Kepala

7) P3M dan semua prodi mempunyai jurnal yang mempunyai ISSN dan terbit secara rutin.

8) Polsri dan semua program studi telah mendapatkan ISO 9001:2008 dan sudah terakreditasi minimal B.

9) Sebagian mahasiswa D3, S1 terapan (D4) dan mahasiswa Pasca sarjana, membuat tugas akhir dalam bentuk karya ilmiah dari hasil penelitian atau pengabdian kepada masyarakat atau magang / kerja praktek.

10) Mahasiswa sudah biasa melakukan penelitian dan pengabdian bersama kerjasama dengan mahasiswa.

11) Pengabdian kerjasama dengan perusahaan cenderung naik tiap tahun

12) Polsri menyediakan dana penelitian dan pengabdian dari dana PNBP. Polsri juga cukup banyak pengalaman kerjasama denganstake holder termasuk dalam penelitian dan pengabdian

13) Fasiltas belajar, fasilitas ICT yang mempermudah akses informasi

14) Perpustakaan pusat dan perpustakaan tiap prodi yang cukup representatif dengan fasilitas buku dan jurnal yang memadai

15) Mempunyai timreviewerpenelitian danpengabdian padamasyarakat yang berpengalaman.

16) Mempunyai pengalaman dalam mengelola program penelitian nasional baik dari Dikti Kemdikbud, Kemenristekdikti, dari hibah TPSD, Due Like maupun dari hibah lainnya.

17) Mempunyai tenaga teknisi/PLP, administrasi yang berpendidikan sebagian besar di atas D3 bahkan ada yang berpendidikan S2 dimana semua teknisi, PLP, analis /laboran sudah terlatih dan berpengalaman dalam bidangnya.

(23)

18) Ruang belajar (kelas) yang tersentral atau satu lokasi sehingga memudahkan antar dosen untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan PPM.

19) Dalam lima tahun terakhir, dana pengabdian, jumlah judul dan jumlah dosen pelaksana pengabdian terus meningkat.

20) Dilakukannya secara rutin setiap tahun pelatihan pembuatan proposal PPM dan penulisan artikel ilmiah.

21) Komitmen pimpinan polsri dalam pelaksanaan PPM tinggi

22) Dalam hal pembuatan tugas akhir mahasiswa di bawah biombingan dosen cukup berpengalaman untuk menghasilkan Teknologi Tepat Guna yang digunakan dalam PPM.

23) Meningkatnya kontribusi Polsri pada pembangunan masyarakat dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dengan tingkat kompetensi yang sangat tinggi. 24) Jumlah mitra binaan baik institusi Pemerintah maupun Swasta dalam program

pemberdayaan masyarakat cenderung meningkat.

25) Jumlah dosen dan jumlah program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset cenderung meningkat.

26) Terjalinnya kerjasama dengan berbagai instansi di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

2.5.2. KELEMAHAN (Weaknesses)

1) Tema/topik pengabdian masih sporadis dan monodisiplin dan sedikit yang berkelanjutan

2) Kelompok bidang Kajian belum terbentuk secara formal 3) Masih banyak pengabdian yang bukan hilirisasi dari penelitian.

4) Implementasi sistem penjaminan mutu internal belum optimal

5) Persentase dosen yang mendapatkan dana pengabdian multi year masih sedikit. 6) Jurnal khusus untuk artikel pengabdian belum terbit

7) Publikasi/desiminasi hasil pengabdian baik dalam jurnal maupun dalam forum seminar ilmiah masih kurang.

8) Sebagian besar issue pengabdin tidak berangkat dari kebutuhan masyarakat (kurang membumi),sehinggapengabdian tidak berkelanjutan

(24)

9) Jejaring kerjasama (Networking)denganlembagariset/universitas/industri dan kelompok masyarakat masihkurang.

10) Keterbatasan pendanaan penelitian dan pengabdian,

11) Kuantitas dan kualitas kegiatan penelitian dan pengabdian masih perlu ditingkatkan

12) Ketrampilan dosen dalam mengakses informasi hibah penelitian dan pengabdian eksternal masih perlu ditingkatkan Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi belum optimal

13) Sistem informasi kurang didukung SDM memadai sehingga kekinian dan kelengkapan data kurang memadai.

14) Jumlah jam mengajar tiap dosen rata-rata tinggi, akibatnya alokasi waktu untuk penelitian dan pengabdian sedikit.

15) Struktur organisasi P3M masih kecil, hanya Kepala, Sekretaris, dan dua administrasi sehingga pimpinan P3M lebih banyak terfokus pada aktivitas administrasi di dalam.

16) Struktur P3M belum dilengkapi koordinator divisi ( penelitian, pengabdian, dan kerjasama serta kewirausahaan/inkubator bisnis), akibatnya ruang lingkup pimpinan P3M untuk mencari peluang kolaborasi penelitian dan pengabdian sedikit.

2.5.3. PELUANG (Opportunities)

1) Tersedianya peluang hibah riset dan pengabdian baik internal maupun eksternal seperti dari beberapa Kementerian/Lembaga dan perusahaan

2) Kesempatan kerjasama pengabdian dengan jejaring alumni dan stakeholder terbuka luas. Jumlah alumni besar dan sudah banyak yang memegang posisi penting

3) Kebutuhanmasyarakatakan aplikasi, jasadaninformasi penelitian terapan dan pengabdian sangat banyak.

4) Kesempatanpeningkatankerjasamadenganinstansipemerintah,PT,danorganisasi/LSM dan masyarakat lainnya cukup tinggi

5) Dana pengabdian, hibah kompetisi dan pendidikan cenderung naik

(25)

MasterplanPercepatanDanPerluasan PembangunanEkonomiIndonesia (PM3EI) 2011-2025 yang menugaskan koridor ekonomi Sumatera untuk meproduksi dan memproses sumber daya alam dan cadangan energi nasional

7) Komitmen Pemerintah terhada lembaga pendidikan vokasi cukup tinggi

8) Kota Palembang semakin sering dipakai sebagai tempat kegiatan bertaraf nasional dan internasional

9) Banyaknya industri dan meningkatnya pertumbuhan penduduk, ekonomi dan industri di Sumatera Selatan yang memberi peluang bagi Polsri untuk melakukan riset dan pengabdian bersama.Tawaran dari industri dan kesempatan kerjasama cukup banyak

10) Ada kecenderungan kebijakan desentralisasi pengbdian oleh Direktorat Riset dan Pengabdin Masyarakat Kemenristekdikti.

11) Adanya potensi lokal dari beberapa daerah di Sumatera Selatan seperti industri makanan khas, tanaman khas, kerajinan, songket/tenun yang diproduksi UMKM yang dapat diangkat ke taraf nasional dan internasional

12) Jumlah wisatawan ke Sumsel cenderung naik. Polsri dapat membina UMKM industri kreatif untuk membuat souvenir khas Sumsel.

2.5.4. ANCAMAN (Threats)

1) Ketertarikandosenlebihpadaproyek/diluarsecaraindividudaripada melaksanakan penelitian dan pengabdian

2) Globalisasi dan memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean, serta penetrasi Perguruan tinggi lain ke Sumsel

3) Reputasi PTN dan PTS lain juga meningkat sehingga persaingan kerjasama riset dan pengabdian dengan industri semakin ketat

4) Makin meningkatnya syarat kualifikasi pendidikan untuk mengikuti kompetisi penelitian/ pengabdian secara nasional, khususnya untuk skim yang berdana besar.

5) ArusglobalisasiIPTEKSyang cepat sehingga revetalisasi alat

laboratorium dan pemeliharaann ya h arus terus dilakukan.

6) Dinamika perubahan peraturan di tingkat nasional, yang harus terus diupdate 7) Kompetisi dengan Perguruan Tinggi lain, sebagai konsekuensi peraturan dan

(26)

kebijakan penelitian di tingkat nasional

8) Peningkatan jumlah dan kualitas dari kompetitor dalam/ luar negeri dengan kualifikasi kompetitif

9) Standar mutu penelitian dan pengabdian semakin tinggi 10) Seleksi penilaian proposal sangat ketat

11) Monitoring dan pelaporan yang ketat baik administrasi maupun keuangan serta target luaran berdampak pada menurunnnya semangat dosen untuk pengabdian 12) Keharusan sertifikasi untuk sistem manajemen.

(27)

BAB III

GARIS BESAR RENSTRA-PPM POLSRI

3.1.Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan

Tujuan umum program pembinaan di Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat mengarah kepada :

 Pencapaian hasil optimal dari Tridarma Perguruan Tinggi, utamanya yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan selaras serasi dengan kebutuhan pembangunan

 Pengupayaan berbagai kegiatan peningkatan kualitas Pendidikan dan Pengajaran di lingkungan Pendidikan Tinggi.

 Program Penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi dituntut untuk menghasilkan produk yang benar – benar berkualitas dan bermanfaat

 Program Pengabdian kepada Masyarakat lebih diarahkan kepada pemanfaatan dan penerapan hasil penelitian maupun hasil pendidikan di Perguruan Tinggi bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat

 Pengupayaan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Perguruan Tinggi dengan menyediakan kesempatan dan dana untuk melaksanakan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

 Pengembangan budaya kewirausahaan, utamanya bagi mahasiswa dan alumni, agar hasil penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat lebih dapat dirasakan manfaatnya bagi bangsa Indonesia

Sasaran umum pengembangan dalam bidangpenelitian dan pengabdian pada masyarakat (PPM) adalah:

1. Menjadi bagian penting dalam PPM terutama untuk mengatasi masalah lokal maupun nasional

2. MenghasilkanPPMyang berdampakpadakesejahteraan. 3. Menyelenggarakanprogram PPMyangproduktif.

(28)

dalam masyarakat.

5. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat menjadi lebih berperan aktif di masyarakat kampus dan masyarakat umum melalui aktifitas pelatihan, workshop, seminar dan lokakarya.

6. Kemampuan staf pengajar dan mahasiswa akan lebih meningkat, baik kuantitas maupun kualitas dalam pembuatan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat termasuk program kreativitas mahasiswa (PKM).

7. Jiwa kewirausahaan dapat tumbuh dan berkembang terhadap staf pengajar dan mahasiswa dalam jumlah persentase.

8. Jumlah artikel ilmiah bertambah dalam setiap tahun.

Dalam periode tahun 2016-2020, sasaranu t a m a p r o g r a m

p engabdiankepadaMasyarakatyangdikembangkanP3M Politeknik Negeri

Sriwijayaadalahmeningkatkankontribusilembagapadapembangunanmasyarakat yang secara garis besar dapat dirinci menurut kelompok sasaran sebagaiberikut :

1. Meningkatkanjumlah pengabdian kepada masyarakat dengan tingkat kompetisitinggi.

2. Meningkatkan jumlah desa binaan.

3. Meningkatkan jumlah pengabdiankepadamasyarakat berbasis riset

4. Meningkatkanjumlahmitrabaikinstitusipemerintahmaupunswastadalamprogram pemberdayaanmasyarakat.

Sasaran di atas akan dapat dicapai dengan mengimplementasikan 11 prioritas utama program strategis pengabdian kepada masyarakat, yaitu:

1. Penerapan Ipteks untuk pengolahan dan pengelolaan sektor energi 2. Penerapan Ipteks untuk pengolahan dan pengelolaan air dan pangan

3. Penerapan sistem informasi manajemen, teknologi informasi, dan komputasi pada masyarakat produktif dan non produktif, pada wirausaha dan UMKM, dan pada masyarakat dunia pendidikan

4. Penerapan teknologi pada pengolahan dan pengelolaan industri unggulan daerah 5. Penerapan teknologi material maju dan teknologi tepat guna pada industri kecil,

(29)

6. Perbaikan proses & kapasitas produksi, mutu manajemen akuntansi dan pemasaran pada masyarakat wirausaha, UMKM, dan masyarakat produktif. 7. Perbaikan manajemen produksi, SDM, pengarsipan, promosi, dan pemasaran

pada UMKM unggulan daerah, potensi wilayah dan desa

8. Penerapan teknologi pengolahan limbah dan pencegahan pencemaran oleh industri

9. Ipteks bagi mansyarakat untuk bidang sosial dan humaniora meliputi pembelajaran berbahasa Indonesia/asing yang baik dan benar, pembangunan karakter, agama, hukum, civil society dan seni.

10. Ipteks bagi masyarakat dalam metodologi pembelajaran untuk pendidikan ekstra kurikuler dalam mengatasi masalah di wilayahnya.

11. Penerapan teknologi dan manajemen transportasi dan penanggulangan kebencanaan.

3.2.Strategi dan Kebijakan

Strategiyangdilakukan Polsri dalamrangkauntukpengembangandan peningkatan k u an t i t a s d a n kualitas penelitian dan pengabdian adalah:

a . Memperbanyak sosialisasi, pelatihan, workshop dan lokakarya serta seminar yang terkait dengan pembuatan proposal dan pelaporan penelitian dan pengabdian serta desiminasinya dalam jurnal ilmiah.

b. Pembentukankelompok kajian /rumpun

peneliti/pengabdiyangmempunyaipeminatan yangsama, sebagaitempatbagipara penelitiuntukberinteraksi dengan prioritas utama penelitian unggulan Polsri c. Pengembanganisu-isustrategisditiap-tiapkelompok kajian /rumpunpeneliti/pengabdi

berikut pemantapan roadmap penelitian dan dimplementasikan pada topik-topik penelitian selanjutnya dihilirisasi dalam pengabdian.

d. P a r a d o s en p en e l i t i / p e n g a b d i t e r u t am a ya n g t e r g a b u n g d a l am k e l o m p o k k a j i a n / ru m p u n p en e l i t i / p en g a b d i d i h a r a p k a n m e m b u a t p r o g r a m k er j a d al a m b e n t u k r e n c an a a k s i p e n g a b d i an ya n g m e r u p a k a n h i l i r i s a s i p en e l i t i an t er a p a n ya n g m e l i b a t k a n

(30)

m u l t i d i s i p l i n i l m u g u n a m e n d a p at k an danapengabdian lebih besar baik dari Kemenristekdikti maupun Non Kemenristekdikti serta dari pihak swasta. e. Selalu melakukan evaluasi dan revisi rencana kinerja tahunan terkait penelitian

dan pengabdian.

Untuk memacu dan memicu dosen agar bergairah dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian, beberapa tahap proses yang akan ditempuh melalui kegiatan-kegiatanantara lain:

1) Mengaktifkan kelompok bidang kajian dan kelompok peneliti

2) Membentuk unit penelitian pada tiap jurusan sebagai garda terdepan pelaku penelitian dan pengabdian

3) Mengembangkan struktur organisasi Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan membentuk minimal 2 divisi yang bertanggung jawab langsung ke Kepala P3M yaitu: 1). divisi penelitian dan jurnal ilmiah, 2). divisi pengabdian dan kewirausahaan.

4) Menetapkan dan memberlakukan reward systembagi dosen dan jurusan yang mendapat hibah penelitian dan pengabdian dengan harapan akan memacugairah danmemperkuat budayapenelitian dan pengabdian di Polsri

5) Menyelenggarakan berbagai bentuk pelatihan dan workshop yang terkait penelitian dan pengabdian untuk memperkuatkemampuandanketrampilan peneliti/pengabdi.

6) Menyelenggarakan seminar ilmiahhasil penelitian dan pengabdian baik lokal, regional maupun nasional

7) Melakukan sosialisasi peluang penelitian dan pengabdian berikut panduannnya baik melalui surat, email, website Polsri, maupun dengan sms broadcasting ke dosen.

8) Mengupayakan tambahan dukungan dana penelitian, pengabdian dan seminar nasional baik dari lembaga maupun dari kementerian terkait serta stakeholder lainnya.

9) Memperbaiki fasilitas ruangan dan fasilitas administrasi yang lebih baik.

10) Membentuk sistem penjaminan mutu penelitian/pengabdian perguruan tinggi (SPMPPT) dan menyediakan data base &informationmanagement penelitian/pengabdian yang lebih baik.

(31)

Melalui perencanaan dan proses pelaksanaan yang yang tepat ditambah lagi dengan pemantauan dan pengendalian sesuai panduan monev (monitoring &evaluation), SOP (Standard Operational Procedure) dan SPMPPT, diharapkan dapat dihasilkan luaran penelitian dan pengabdian yang berkualitas dan akuntabel. Luaran penelitian dan pengabdian terbagi dalam 6 klaster, yaitu: 1). jumlahpublikasi ilmiah bermutu, 2). angka partisipasidosenyangterlibatdalam penelitian dan pengabdian, 3). jumlah dosen yang mendapat hibah penelitian dan pengabdian baik dari internal maupun eksternal, 4). jumlahdanayangdiperolehkhususnyadari sumberdanaeksternal, 5). Jumlah dosen yang mengikuti seminar hasil penelitian skala nasional dan internasional, 6). Sistem, paket teknologi dan prototipe hasil penelitian yang diterapkan di masyarakat melalui pengabdian.

(32)

BAB IV

PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

Berdasarkan rekam jejak judul pengabdian di P3M, analisa SWOT, arah strategi dan kebijakan, fokus riset unggulan Polsri,Agenda Riset Nasional (ARN), Master Plan Percepatan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dan RencanaIndukRiset Nasional2015-2045 Kemenristekdikti, maka direncanakan ada 11 prioritasutama programstrategis pengabdian kepada masyarakat adalah:

1. Penerapan Ipteks untuk pengolahan dan pengelolaan sektor energi 2. Penerapan Ipteks untuk pengolahan dan pengelolaan air dan pangan

3. Penerapan sistem informasi manajemen, teknologi informasi, dan komputasi pada masyarakat produktif dan non produktif, pada wirausaha dan UMKM, dan pada masyarakat dunia pendidikan

4. Penerapan teknologi pada pengolahan dan pengelolaan industri unggulan daerah

5. Penerapan teknologi material maju dan teknologi tepat guna pada industri kecil, UMKM, industri pengolahan terkait pertanian, peternakan dan perikanan.

6. Perbaikan proses & kapasitas produksi, mutu manajemen akuntansi dan pemasaran pada masyarakat wirausaha, UMKM, dan masyarakat produktif.

7. Perbaikan manajemen produksi, SDM, pengarsipan, promosi, dan pemasaran pada UMKM unggulan daerah, potensi wilayah dan desa

8. Penerapan teknologi pengolahan limbah dan pencegahan pencemaran oleh industri 9. Ipteks bagi mansyarakat untuk bidang sosial dan humaniora meliputi pembelajaran

berbahasa Indonesia/asing yang baik dan benar, pembangunan karakter, agama, hukum, civil society dan seni.

10. Ipteks bagi masyarakat dalam metodologi pembelajaran untuk pendidikan ekstra kurikuler dalam mengatasi masalah di wilayahnya.

(33)

Mengacu pada program strategus di atas, beberapa topik kegiatanPengabdian kepada Masyarakat yang potensial jika ditinjau dari isu lokal dan nasional yang masih terus menjadi masalah secara berkelanjutan antara lain:

1. Pengolahan dan penjernihan air di daerah rawan air bersih dan bergambut 2. Penginstalasian unit pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT)

3. Diversifikasi dan eksplorasi sumber pangan baik manusia, hewan ternak maupun perikanan.

4. Pendampingan manajemen UMKM baik bidang produksi, administrasi umum, maupun pemasaran

5. Penerapan sistem informasi manajemen dan program aplikasi dalam pemasaran produk UMKM

6. Pemanfaatan alat sensor dan robotik dalam aspek kehidupan dan pembangunan 7. Penanganan limbah industri dan domestik

8. Pengolahan, penanganan produk hasil pertanian, dan peningkatan nilai tambah produk pertanian

9. Kolaborasi penyuluhan bidang humaniora seperti narkoba, kesehatan, agama,

Tabel 3. Proyeksi Jumlah Judul Setiap Skim Pengabdian kepada Masyarakat periode 2016-2020

Sumber Dana Skim Pengabdian

Indikator Jumlah Judul

2016 2017 2018 2019 2020

Dana mandiri oleh Dosen Pengabdian mandiri 20 25 30 35 40

Dana DIPA PNBP Pengabdian kolaborasi

Dosen-Mahasiswa 40 45 50 55 60

DANA DRPM

Kemenristekdikti

Pengabdian Mono tahun 6 8 10 12 14 Pengabdian Multi tahun 2 3 4 5 6 Dana Kementerian/lembaga

Non Kemenristekdikti/ CSR Perusahaan

Pengabdian Kerjasama/

Penerapan Iptek/Desa Binaan 1 2 3 4 5

Sementara itu kegiatan P3M dalam upaya untuk meningkatkan penncapaian target selama 5 tahun (2016-2020) ke depan telah disajikan pada sub bab sebelummnya di bab II (2.3.4. Program Peningkatan Kinerja P3M) dan Bab III (3.2. Strategi dan Kebijakan).

(34)

Dari strategi & kebijakan, program strategis, dan kegiatan, maka dalam 5 tahun yang akan datang indikator keberhasilan mendapatkan program Pengabdian yang didanai disajikan pada Tabel 3. Sementara indikator tambahan yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi bidang pengabdian disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Indikator tambahan pencapaian Pengabdian kepada Masyarakat

Nama Indikator

Pencapaian

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Dana Pengabdian dana PNBP Polsri (Rp) x 1000.000 82,5 100 120 140 160

Jumlah Dana Pengabdian dana Kemenristekdikti (Rp) x 1000.000 400 450 500 550 600

Jumlah Dana Pengabdian CSR Perusahaan/

Kementerian/lembaga Non Kemenristekdikti(Rp) x 1000.000 50 100 150 200 250

Persentase dosen pelaksana pengabdian, % 30 35 40 45 50

Persentase pengabdian didanai terhadap total proposal

pengabdian yang dikirim ke Kemenristekdikti, % 20 22 24 26 28 Rasio total dana pengebdian terhadap jumlah dosen, (Rp/org) x

1000.000 1,6 1,8 2 2,2 2,4

Jumlah kolaborasi pengabdian dengan perguruan

tinggi/Lembaga/perusahaan Dalam Negeri 0 1 2 3 4 Jumlah kolaborasi pengabdian dengan perguruan

tinggi/Lembaga/perusahaan Luar Negeri 0 0 0 1 2 Jumlah artikel pengabdian yang dipublikasi 0 10 20 30 40

Jumlah workshop/pelatihan bidang Pengabdian 1 1 2 2 2

Jumlah sistem, paket teknologi dan prototipe hasil penelitian yang

diterapkan di masyarakat melalui pengabdian 5 7 9 11 13 Jumlah dosen yang menjadi pemakalah dalam seminar hasil

pengabdian tingkat nasional 3 5 7 9 11

Sedangkan garis besar deskripsi penetapan program dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Polsri periode tahun 2016-2020 disajikan dalam Tabel 5.

(35)

Tabel 5. Penetapan Program Dan Kegiatan PPPM Polsri periode 2016-2020 Isu G- N-W/ RPJM Isu Prioritas Permasalahan Prioritas Solusi Permasalahan Prioritas

Program dan Jenis Kegiatan Kemitra an PT/UM KM/CS R/ PKBL/P emda Sumber Dana

PT CSR Pemda Dikti Sumber lainnya

Nasional Ipteks sektor energi

Sumber energi semakin kurang padahal kebutuhan tinggi

1. Olah & kelola sbr energi yg efisien dan tepat guna, 2. sosialisasi&promosi aplikasi EBT seara terprogram dan kontinyu

1. Promosi sbr EBT, 2. Instalasi pembangkit EBT, 3. sosialisasi hemat erg, 4. Instalasi unit biogas, mikrohidro, EBT

CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti

Nasional Air dan Pangan

Kbthan air-pangan naik seiring prtmbhan penduduk

1. Olah & kelola air & pangan dg efisien & efektif, 2. Aplikasi ind hulu & hilir sumber pangan

1. Olah air baku, 2. Olah&kelola pangan substitusi, 3. Olah & Peningkatan nilai tambah pangan

UMKM, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Nasional &

Global SIM &TIK

Era globalisasi TIK membutuhkan SIM & prog aplikasi dalam olah&kelola wirausaha&UMKM 1. Sosialisasi SIM&TIK dlm manajemen pd UMKM, wirausaha, masyarakat, dunia pdd

1. Aplikasi SIM&TIK pd semua aspek kehidupan masyarakat utk pdd, kesehatan, cegah kebakaran, pencurian, banjir, kecelakaan, & bencana lain PT, UMKM, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Wilayah Unggulan daerah

Ind unggulan daerah kurang kualitas dr aspek prod, manajemen &pemasaran

1. Olah&kelola ind unggulan daerah dg baik untuk perbaikan produksi, manajemen & pemasaran pada klpk wirausaha,

UMKM&masy produktif

1. Olah ind unggulan daerah yg baik & hiegen, 2. Kelola&pasar ind unggulan daerah yg lebih baik

UMKM, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Wilayah-Nasional TTG pd UMKM, pertanian, peternakan & perikanan.

Mesin prod masih mahal bagi Industri kecil dan UMKM

Aplikasi TTG yang diprod PT & UKM alat prod utk dunia pertanian, peternakan&perikanan

1. Sosialisasi-promosi TTG utk olah hsl pertanian, peternakan & perikanan, 2. Aplikasi&promosi material baru UMKM, CSR, PKBL, Pemda

(36)

Naional Pencemaran lingkungan hidup

Pencemaran lingkungan oleh industri, transportasi dan domestik

1. Instlalsi unit olah limbah, 2. Sosialisai pencegahan & pengebdalian pencemaran, 3.Olah&kelola sampah domestik

1. Sosialisasi UKL-UPL pada ind&UMKM, 2. Aplikasi olah sampah jadi pupuk, 3. Kelola sampah di pemukiman, 4. Aplikasi SIM pencemaran udara

UMKM, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Nasional Narkoba dan penyakit sosial

Bahaya narkoba & penyakit sosial mengancam jati diri bangsa Indoonesia

1. Sosialisasi pencegahan bahaya narkoba bagi semua generasi , 2. Aplikasi pendidikan akhlak&agama secara masif dan kontinyu

1. Penyuluhan agama, narkoba dan kesehatan bagi generasi muda, 3. Pembelajar agama, berbahasa, berwarganaegara yg baik bagi masyarakat marjinal

PT, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

UMKM Berbasis Pengembang an Inovasi dan Kreativitas Kampus - Pengembanga n melalui teknologi inovasi dan kreatifitas - Rekayasa produk berbahan baku local - Pengembanga n model Pembelajaran - Pengembangan melalui rekayasa teknologi inovasi masih terkendala SDM

- Produk bahan baku masih belum memenuhi - Aplikasi model masih belum dimengerti - Mengadakan atau memperkenalkan sekaligus mengadakan pelatihan ataupun kursus singkat. - Menyediakan tempat

atau lahan untuk mengolah bahan baku, sehingga yang dihasilkan akan sesuai keinginan.

- Mengadakan pelatihan

untuk model

pengembangan aplikasi produk.

Terjadinya peningkatan dosen yang melaksanakan PPM berbasis inovasi dan kreativitas kampus berupa produk teknologi pembelajaran yang interdisipliner.

Pemda- UMKM-CSR Pertamina Polsri-PTS Pertam ina Pemda

Sumsel APBN POLSRI

PPM Pemberdayaa n Masyarakat - Pemberdayaa n dan pendampinga n masyarakat dampak bencana alam. - Melakukan pengembanga n potensi dan memanfaatka n wilayah. - Masih terkendala sarana dan prasarana alat pendeteksi dini dari bencana alam. - Masih minimnya atau keterbatasan pemantauan untuk daerah yang langganan bencana. - Memperkenalkan dan sekaligus melakukan penyuluhan tentang pembuatan alat sederhana untuk deteksi dini bencana. - Mengadakan pelaithan

sekaligus mempraktekkan bagaimana suatu wilayah yang sulit dideteksi rawan bencana.

- Mengadakan pelatihan pembuatan alat sederhana untuk deteksi dini bencana.

- Penyuluhan tentang daerah yang sulit terjangkau tapi rawan bencana. Polsri Pertam ina PLN PUSRI PNBP, Dinas terkait, Pemda, Pemkot Pemkab, Dinas Sosial APBN POLSRI PPM Penguatan Kelembagaan Inkubator Kewirausaha an - Inkubator kewirausahaan di bidang teknik. - Inkubator kewirausahaan dibidang teknolgi tepat guna

- Kurangnya minat untuk membentuk Inkubator kewirausahaan. - Kurangnya pemahaman

teknoligi tepat guna

- Mengadakan pendekatan melalui wawancara dan tatap muka secara langsung. - Mengarahkan dan membimbing secara langsung akan pentingnya incubator kewirausahaan.

- Penyuluhan tetang inkubator kewirausahaan dibidang teknik - Penyuluhan tentang inkubtor

keiwrausahaan dibdang teknologi tepat guna. Polsri Pertam ina, Bank Mandir i Pemkot

Palem-bang APBN Dana DIPA

(37)

Globalisasi menyebabka n tingginya persaingan produk berkualitas tinggi Produk yang dihasilkan belum memiliki daya saing dan daya jual tinggi

Produk yang dihasilkan UKM belum memiliki daya jual tinggi

Pelatihan cara produksi tepat guna

Pelatihan pengolahan produksi melalui teknologi tepat guna

UMKM Polsri CSR Pemprov, Pemkot, Pemkab APBN Kementrian Perdagangan dan Industri Harga pokok produksi yg

dihasilkan masih tinggi

Penyuluhan cara meningkatkan harga jual

Pelatihan cara produksi yang dapat meningkatkan harga jual

APBN

Nilai tambah produk masih rendah

Pelatihan perbaikan produk agar lebih bermutu dapat memasuki pasar global

APBN

Pelatihan cara produksi dan cara pemasaran yang dapat meningkatkan harga jual

Pasar terbatas, penguasaan perdagangan melaui internet dibutuhkan 1. Pelatihan e-commerce, 2. Pelatihan pembuatan website usaha bagi UMKM industri unggulan daerah

Penyuluhan pentingya peran bank dan lembaga asuransi bagi UKM memasuki pasar global

Integrasi ekonomi global Harga jual produk komoditas dan perdagangan tergantung pada harga jual dunia

Perekonomian dan kesejahteraan

masyarakat tidak stabil, sangat terpengaruh harga global

Pentingnya stabilitas harga produk melalui pengolahan komoditas menjadi produk setengah jadi dan jadi

Penyuluhan pentingya menabung bagi UMKM dan masyarakat

UMKM Polsri CSR APBN Kemenind-Kemendag Ketergantungan terhadap pasar dunia Kurangnya kebiasaan menabung untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat Meningkatkan budaya menabung masyarakat Penyuluhan menumbuhkan budaya/kebiasaan menabung sejak dini bagi masyarakat

APBN Tingginya tuntutan sumber daya manusia yang dapat bersaing di era globalisasi Indeks SDM rendah dibandingkan negara lain SDM kalah bersaing dengan negara lain

Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM memasuki pasar global

Pelatihan komputer dan internet bagi UMKM dan masyarakat

UMKM, masyarakat Polsri CSR Pemprov, Pemkot, Pemkab APBN Dinas Ketenaga kerjaan Pelatihan kemampuan bahasa asing

bagi masyarakat

Pelatihan soft skill bagi UMKM Pelatihan keterampilan manajerial bagi UMKM dan pelaku usaha

(38)

Lunturnya nilai budaya lokal asli

Nilai budaya lokal hilang karena tidak dilestarikan Menurunnya minat masyarakat khususnya generasi muda mempelajari budaya lokal

Meningkatkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal

Pelatihan budaya asli daerah bagi masyarakat Masyarakat Polsri CSR Pemprov, Pemkot, Pemkab APBN Adanya indikasi

hasil seni budaya asli daerah di-klaim oleh negara lain

Kesulitan biaya untuk

publikasi dan

mengajukan hak paten hasil seni budaya

Penyusunan basis budaya dan kesenian lokal asli daerah

Penyuluhan kecintaan terhadap nilai budaya lokal

Publikasi dan sosialisasi hasil seni budaya memanfaatkan teknologi

Pelatihan pemanfaatan teknologi untuk mendokumentasidan sosialisasi budaya dan seni lokal

Kurangnya lapangan pekerjaan dan tingginya tingkat penganggura n Kurangnya lapangan pekerjaan Terbatasnya lapangan pekerjaan Mengasah minat mahasiswa sejak di bangku kuliah untuk menjadi wirausaha

Pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa Mahasiswa dan masyarakat Polsri CSR Pemprov, Pemkot, Pemkab APBN Masih tingginya minat

masyarakat menjadi karyawan

Mewadahi kreatifitas mahasiswa

Pelatihan peningkatan kreatifitas mahasiswa

Rendahnya minat alumni Perguruan tinggi untuk menjadi wirausaha Global Globalisasi menuntut SDM mampu berbahasa asing Rendahnya Kemampuan Bahasa Asing Peningkatan kemampuan Bahasa Asing

Pelatihan Bahasa Inggris

PT, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Peningkatan proses pembelajaran bahasa asing

Pelatihan metode belajar Bahasa Inggris

PT, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Pelatihan pembuatan soal Bahasa Inggris

PT, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Pelatihan pembuatan alat peraga

PT, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Nasional

Untuk kenaikan pangkat¸ guru dituntut menulis artikel di jurnal

Rendahnya minat dan kemampuan melakukan penelitian dan menulis artikel

Peningkatan

kemampuan melakukan penelitian dan menulis artikel

Pelatihan penelitian tindakan kelas (PTK)

PT, CSR, PKBL, Pemda

PT CSR Pemda Dikti UMKM

Pelatihan penulisan artikel

PT, CSR, PKBL, Pemda

(39)

Nasional

Kemacetan transportasi di kota besar

Kepadatan penduduk dan banyaknya kendaraan, memicu kemacetan transportasi

Penerapan manajemen transportasi, perbaikan tanda lalu lintas, penyuluhan kesadaran berlalulintas, aplikasi sensor kemacetan lalulintas, dan sosialisasi mematuhi peraturan berkendaraan

1. Sosialisasi kesadaran berlalu lintas dan mematuhi peraturan

2. Aplikasi sensor pendeteksi kemacetan

3. Kolaborasi dengan Polisi dan

Dishub dalam menerapkan sistem informasi manajemen transportasi

PT, Pemda PT CSR Pemda Dikti

Wilayah dan Nasional

Banjir, kebakaran hutan dan kabut asap, angin puting beliung serta gempa bumi dan gunung meletus merupakan bencana yg sering berulang

Khusus di Sumsel masalah utama adalah banjir dan kebakaran hutan gambut

Penerapan teknologi dan manajemen kebakaran dan pencegahan banjir, serta penanggulangan banjir

1. Sosialisasi perbaikan sistem sanitasi lingkungan

2. Penyuluhan pembuangan sampah pada tempatnya

3. Penyuluhan pencegahan kebakaran hutan

4. Penerapan sistem informasi manajemen banjir dan kebakaran hutan secara holistik

5. Penerapan teknologi penanggulangan banjir dan kebakaran

Gambar

Gambar 2.Dana Pengabdian tahun 2012-2016
Gambar 3. Jumlah judul pengabdian tahun 2012-2016
Gambar 4. Jumlah Pelaksana pengabdian tahun 2012-2016
Tabel 1. Daftar Mitra Polsri dalam Pelaksanaan Pengabdian Tahun 2012-2016
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih spesifik mengenai pengaruh variabel kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived

Manajemen risiko perusahaan berhubungan dengan risiko dan peluang yang mempengaruhi penciptaan dan pelestarian nilai, didefinisikan sebagai berikut: manajemen

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab.. Instrumen Observasi Sikap

(2) Tarif atas jasa layanan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) ditetapkan berdasarkan kontrak

Pada penelitian ini akan dibuat kecap dan terasi dengan menggunakan bahan baku ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) yang berasal dari ikan air tawar dan ikan teri

Pembelajaran model SiMaYang tipe II memiliki kepraktisan yang tinggi dilihat dari hasil keterlaksanaan dan respon siswa saat pembelajaran pada kedua kelas replikasi ada pada

yang besar, semua kondisi menunjukan bahwa semua fase kerosene hamper semuanya mengalir menuju side arm (100%) sedangkan pada hambatan downstream 50% (gambar 4.b) pada semua

Sebanyak 60,5% responden atau 107 orang peternak sapi perah di Dusun Krajan Desa Kemiri tidak melakukan pengelolaan limbah ternak dengan baik, padahal pada