• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENELITIAN MANDIRI - PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM ADVOKASI OLEH OMS ©2016 PPH ATMA JAYA

LEMBAR INFORMASI

JUDUL PENELITIAN

Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. UNDANGAN KETERLIBATAN

Anda diajak untuk terlibat dalam penelitian “Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia” yang bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan media sosial untuk mendukung advokasi kebijakan yang dijalankan OMS HIV di Indonesia. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah [1] Mengidentifikasi kegiatan advokasi yang dilakukan oleh OMS yang bergerak dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia; [2] Mendokumentasikan proses advokasi kebijakan yang telah dilakukan oleh OMS sejak dari pengembangan agenda

kebijakan hingga tersusun dan dilaksanakannya kebijakan tersebut; [3] Mengidentifikasi penggunaan media sosial untuk mendukung kegiatan OMS; [4] Mengidentifikasi persepsi OMS terhadap

pemanfaatan media sosial untuk mendukung upaya advokasi yang dilakukan; [5] Menyediakan praktek-praktek yang baik dalam pemanfaatan media sosial dalam advokasi kebijakan yang dilakukan oleh OMS secara umum.

Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai OMS HIV di enam kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Denpasar. Penelitian ini dilakukan oleh Pusat Penelitian HIV & AIDS Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari komisi etik Universitas Atma Jaya Jakarta dengan nomor :

APA YANG AKAN TERJADI

Dalam penelitian ini, Anda akan diajak untuk berpartisipasi sebagai informan yang akan mengikuti focus group discussion (FGD) yang akan difasilitasi oleh seorang fasilitator sesuai dengan panduan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan kegiatan advokasi yang dilakukan lembaga dan pemanfaatan media sosial dalam kegiatan advokasi tersebut. Proses FGD akan direkam dengan menggunakan alat perekam untuk mempermudah analisa data. WAKTU KETERLIBATAN

Anda akan menghabiskan waktu sekitar 60-90 menit untuk terlibat dalam FGD penelitian ini. Waktu ini termasuk untuk membaca lembar informasi, memberikan persetujuan keterlibatan, dan

menjawab pertanyaan yang diajukan pewawancara. HAK INFORMAN

Anda dapat memutuskan untuk berhenti terlibat dalam penelitian ini kapanpun tanpa perlu memberikan penjelasan apapun. Anda berhak untuk meminta agar segala data yang telah Anda berikan untuk dihancurkan atau tidak digunakan dalam penelitian ini. Anda akan tetap mendapatkan kompensasi sesuai dengan waktu yang telah diberikan.

(2)

2

PENELITIAN MANDIRI - PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM ADVOKASI OLEH OMS ©2016 PPH ATMA JAYA

Anda berhak untuk tidak menjawab pertanyaan yang diajukan atau memutuskan tidak merespon terhadap pertanyaan yang diberikan.

Anda berhak untuk bertanya tentang prosedur penelitian yang dilakukan (kecuali bila pertanyaan yang Anda ajukan akan berdampak terhadap hasil penelitian). Bila Anda memiliki pertanyaan setelah membaca lembar informasi ini, Anda dapat bertanya kepada penelitian yang ditemui sebelum proses pengambilan data dimulai.

KEUNTUNGAN DAN RESIKO

Tidak ada keuntungan yang Anda terima secara langsung dengan terlibat dalam penelitian ini. Namun dalam jangka panjang, potensi keuntungan yang diterima dapat berupa kontribusi terhadap pengembangan program dan kebijakan terkait pemanfaatan media sosial dalam kegiatan advokasi di Indonesia. Potensi risiko bagi Anda telah dinilai oleh Komisi Etik dan dinilai memiliki risiko yang minimal.

BIAYA PENGGANTIAN DAN KOMPENSASI

Keterlibatan Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela. Namun Anda akan menerima pengganti uang transport sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk mengganti biaya yang timbul akibat partisipasi Anda.

KONFIDENSIALITAS/KERAHASIAAN

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini tidak berisi data pribadi seperti nama, alamat lengkap, dan alamat email, kecuali jenis kelamin, usia, instansi, dan jabatan. Tidak ada yang dapat

menghubungkan identitas Anda dengan data yang terkumpul baik dalam laporan penelitian, publikasi atau presentasi maupun hasil penelitian.

INFORMASI LEBIH LANJUT

Bila ada pertanyaan atau menginginkan informasi lebih lanjut terkait penelitian ini, Anda dapat menghubungi Gracia Simanullang di gracia2510@gmail.com / 0816924465.

(3)

3

PENELITIAN MANDIRI - PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM ADVOKASI OLEH OMS ©2016 PPH ATMA JAYA

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Studi: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia

Rangkuman Studi: [1] Mengidentifikasi kegiatan advokasi yang dilakukan oleh OMS yang bergerak dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia; [2] Mendokumentasikan proses advokasi kebijakan yang telah dilakukan oleh OMS sejak dari pengembangan agenda kebijakan hingga tersusun dan dilaksanakannya kebijakan tersebut; [3] Mengidentifikasi penggunaan media sosial untuk mendukung kegiatan OMS; [4] Mengidentifikasi persepsi OMS terhadap pemanfaatan media sosial untuk mendukung upaya advokasi yang dilakukan; [5] Menyediakan praktek-praktek yang baik dalam

pemanfaatan media sosial dalam advokasi kebijakan yang dilakukan oleh OMS secara umum. Penelitian ini dilakukan oleh Pusat Penelitian HIV & AIDS (PPH) Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Studi ini menggunakan pendekatan mixed-methods dengan pengambilan data dilakukan di enam kota: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Denpasar. Dalam wawancara ini, Anda dimintai keterangan sebagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) beri tanda  pada kolom yang tersedia

[ ] Bergerak dalam bidang HIV dan AIDS di salah satu dari enam kota lokasi penelitian
 [ ] Merupakan kelompok komunitas populasi kunci

[ ] Merupakan Principal Recipients (PR) dari Global Fund (GF)

[ ] Melakukan kegiatan advokasi kebijakan di salah satu dari enam kota lokasi penelitian [ ] OMS berbasis ICT yang bukan bergerak dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS tetapi

telah diketahui menggunakan media sosial sebagai media advokasinya.

Dengan memberikan persetujuan secara verbal atau tanda-tangan dibawah ini, Anda telah: *) beri tanda  pada kolom yang tersedia

[ ] Mengerti dan memahami informasi tentang penelitian ini

[ ] Mengajukan pertanyaan bila ada hal yang ingin diketahui lebih lanjut dan pertanyaan tersebut telah dijawab.

[ ] Mengetahui potensi resiko yang mungkin terjadi

[ ] Setuju untuk terlibat dalam studi ini secara sukarela dan tanpa paksaan dalam bentuk apapun.

______________________________ _____________________

Nama/inisial dan tanda tangan peserta* tanggal

______________________________

Nama dan tanda tangan orang yang mengambil persetujuan

(4)

4

PENELITIAN MANDIRI - PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM ADVOKASI OLEH OMS ©2016 PPH ATMA JAYA

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM ADVOKASI KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN OMS HIV DI INDONESIA

PANDUAN FGD

Bapak/ibu yang kami hormati, perkenankanlah kami meminta Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan kami berikut ini.

Selama wawancara ini kami akan akan menggali beberapa isu berikut : 1. Kegiatan advokasi yang dilakukan OMS HIV.

2. Proses advokasi kebijakan yang telah dilakukan OMS sejak pengembangan agenda kebijakan hingga tersusun dan dilaksanakannya kebijakan.

3. Pemanfaatan media sosial untuk mendukung kegiatan OMS (layanan, pendidikan dan advokasi).

4. Persepsi OMS terhadap pemanfaatan media sosial untuk mendukung upaya advokasi. 5. Praktik-praktik yang baik dalam pemanfaatan media sosial dalam advokasi kebijakan oleh

OMS secara umum, termasuk tantangan, hambatan dan pembelajaran yang diperoleh.

Bagian pertama: Demografi

Nama :

Jenis kelamin :

Usia :

Jabatan : Direktur/PM/Staf Advokasi/Staf ICT

Lembaga :

Lama bekerja di lembaga : Karakteristik lembaga :

Fokus layanan yang diberikan oleh lembaga: Penerima manfaat dari layanan:

Bagian Kedua: Kegiatan Advokasi

1. Bagaimana teman-teman memandang dan memaknai advokasi?

2. Menurut teman-teman, kegiatan advokasi apa yang biasanya dilakukan oleh OMS HIV di Kota ini? Tolong sebutkan! sejauh mana kegiatan advokasi tersebut sudah dilakukan? Input

3. Bisakah teman-teman ceritakan komponen-komponen apa saja yang diperlukan lembaga untuk menjalankan kegiatan advokasi?

a. Bagaimana kegiatan tersebut tercantum dalam visi, misi dan tujuan lembaga? b. Bagaimana lembaga berjejaring untuk mencapai tujuan advokasi?

c. Kompetensi apa saja yang diperlukan staf/lembaga untuk menjalankan kegiatan advokasi?

d. Media dan strategi apa saja yang digunakan dalam melakukan kegiatan advokasi? e. Darimana saja sumber pendanaan untuk menjalankan program advokasi?

(5)

5

PENELITIAN MANDIRI - PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM ADVOKASI OLEH OMS ©2016 PPH ATMA JAYA

f. Rata-rata berapa jumlah staf yang diperlukan dalam kegiatan advokasi? apa yang menjadi dasar dalam menentukan kebutuhan jumlah staf tersebut?

Kegiatan

4. Bisakah teman-teman ceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan dalam mencapai tujuan advokasi masing-masing lembaga anda?

Probing:

a. Sejauh mana lembaga melibatkan masyarakat/penerima manfaat/stakeholder? b. Bagaimana lembaga membangun koalisi dengan lembaga lain?

c. Bagaimana lembaga menyuarakan pesan advokasinya?

d. Apakah lembaga melakukan evaluasi terhadap media yang digunakan dalam kegiatan advokasinya?

e. Apa yang dilakukan lembaga untuk mempertahankan agenda advokasinya? 5. Bagaimana penggunaan media sosial dalam kegiatan advokasi yang dilakukan OMS HIV di

Kota ini? Bisa ceritakan! Bagaimana prosedur penggunaan media sosial di lembaga? 6. Bagaimana pandangan teman-teman terkait penggunaan media sosial dalam mendukung

kegiatan advokasi yang dilakukan OMS di Kota ini?

a. Apakah penggunaan dan pemantauannya mudah dilakukan oleh OMS pada umumnya?

b. Apakah penggunaannya cukup bermanfaat dan membantu mencapai tujuan advokasi lembaga?

c. Apa yang harus dipertimbangkan lembaga dalam penggunaan media sosial untuk mendukung kerja advokasinya?

Capaian

7. Menurut teman-teman, apa yang menjadi tolak ukur lembaga untuk mengetahui suatu isu berhasil diadvokasi atau tidak?

8. Berdasarkan tolak ukur yang disebutkan, bisakah teman-teman ceritakan bagaimana advokasi yang dilakukan lembaga teman-teman berhasil membawa perubahan baik di tingkat masyarakat sipil maupun pemerintahan?

Probing:

a. Terkait isu apa? Bagaimana gambaran keberhasilannya? apa yang berubah dan dalam konteks apa saja?

b. Siapa sajakah pihak yang dituju? c. Siapa sajakah pihak yang terlibat?

d. Bagaimana respon/pandangan pihak-pihak tersebut? e. Adakah perubahan cara pandang dari target pengguna?

f. Adakah perubahan kebijakan yang berhasil tersusun dan dijalankan?

g. Poin penting apa yang membuat perubahan tersebut berhasil diadvokasi? Apa pembelajaran paling berharga yang dapat diambil oleh organisasi ini terkait proses dalam keberhasilan tersebut (positif dan negatif)?

h. Apa saja tantangan dan hambatan dalam proses tersebut? antisipasi apa yang dilakukan untuk mengatasi tantangan dan hambatan tersebut (baik terhadap stakeholder maupun penggunaan ICT)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan minat memilih ( Intention to Choose ) se- bagai variabel intervening, di mana terdapat korelasi antara Perceived Desirability, Perceived feasibility,

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Fairclough yang memadukan kombinasi tradisi analisis tekstual bahasa dalam ruang tertutup, dengan konteks masyarakat

Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun pecah beling Strobilanthes crispus dengan metode DPPH disajikan pada Tabel 2.. Dari Tabel 2 tampak bahwa

Mencermati Dugaan Kasus Manipulasi Pajak Asian Agri, (Jawa Pos Online, tanggal 8 November 2007), internet, diunduh tanggal 4 April 2008 Dali Bouzoraa, Transfer Pricing

Berdasarkan tingkat kepentingan suatu pengendalian terhadap Sistem Informasi Berbasis Komputer yang harus diupayakan oleh setiap perusahaan, maka penulis berminat untuk

Saya menyatakan di mana saya menyediakan informasi mengenai orang lain, bahwa saya akan, dalam 30 hari kalender sejak menandatangani formulirini, akan memberitahukan orang yang

Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunakan model PjBL sudah mengalami peningkatan

Pada Tabel 11 menunjukkan bahwa biskuit formulasi tepung pisang batu dan tepung terigu dengan perbandingan 85:15 (F2) menghasilkan total fenol yang lebih