ANALISIS INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER SISTEM DAPODIK PADA SMA DI KOTA PRABUMULIH MENGGUNAKAN
METODE TOP DOWN
1) Anggi Saputra, 2)Fatoni, M.M., M.Kom, 3)M. Ariandi, M.Kom. 1) Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Bina Darma,
2) Dosen Ilmu Komputer Universitas Bina Darma, 3) Dosen Ilmu Komputer Universitas Bina Darma.
Jl Jend A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264
Email : 1)Anggysaputra2795@gmail.com, 2)fatoni@binadarma.ac.id, 3)muhamad_ariandi@binadarma.ac.id
Abstract: Dapodik is the design of data collection procedures, and establish a system of collection
and storage of data quickly and efficiently, gathering all the data of education under the guidance of the Directorate General of Primary and Secondary Education. The computer network in an educational institution can be called as a model that explains how every element of information and communication technologies to work together as a unified whole, with an analysis of the performance and design of the network. Where the network design that exists today, is very closely related with the performance of existing networks at the school. Dapodik system computer network infrastructure in schools in high school and vocational school in the town Prabumulih must be dynamic, to suit the conditions, needs and existence of these schools before implemented. In this study the authors use the method of the Top Down. Objectives to be achieved from this research is to design computer network infrastructure Dapodik system SMA / SMK in town Prabumulih. Keywords: infrastructure, Computer Network, Dapodik, Top Down.
Abstrak : Dapodik adalah perancangan prosedur pengumpulan data, dan membangun sistem
pengumpulan dan penyimpanan data yang cepat dan efesien, pengumpulan semua data pendidikan yang berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Jaringan komputer dalam suatu lembaga pendidikan bisa disebut sebagai sebuah model yang menjelaskan bagaimana setiap elemen dari teknologi informasi dan komunikasi bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh, dengan dilakukannya analisis baik dari sisi performa dan desain jaringan. Dimana desain jaringan yang ada saat ini, sangat berkaitan erat akan performa jaringan yang ada pada sekolah tersebut. Infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik di sekolah yang ada di SMA dan SMK di kota Prabumulih harus bersifat dinamis, agar sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan keberadaan sekolah tersebut sebelum di implementasikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Top Down. Tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah membuat Rancangan infrastruktur Jaringan Komputer sistem Dapodik SMA / SMK di kota Prabumulih. Kata Kunci : Infrasturktur, Jaringan Komputer, Dapodik, Top Down.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan komputer dalam suatu
lembaga pendidikan bisa disebut sebagai sebuah model yang
menjelaskan bagaimana setiap elemen dari teknologi informasi dan komunikasi bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, perancangan serta penerapan
yang benar akan sangat membantu pencapaian visi dan misi lembaga pendidikan, termasuk sekolah.
Program perencanaan pendidikan nasional merupakan salah satu bagian penting dalam proses mewujudkan rencana startegis pembangunan pendidikan naisonal. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok Pendidikan, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah diberikan kewenangan untuk merancang prosedur pengumpulan data, dan membangun sistem pengumpulan dan penyimpanan data yang cepat dan efisien pengumpulan semua data pokok pendidikan dari satuan pendidikan yang berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengumpulan data pokok pendidikan yang dimaksud yaitu meliputi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pembelajaran, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan peserta didik jenjang (SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB).
2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Top Down
Top Down merupakan
metodologi untuk merancang jaringan yang di mulai pada lapisan atas model referensi OSI ( Open
System Iterconnecton ) sebelum ke
lapisan di bawahnya. Metodologi ini berfokus pada membangun jaringan lokal yang setiap unit nya di bangun secara bersamaan dengan spesifikasi yang sama dalam sebuah proyek kerja, dengan demikian maka dapat diperkirakan karakateristik jaringan yang akan ada maupun yang sudah ada sebelum menentukan perangkat yang akan digunakan.
1. Analisis Kebutuhan
Pada tahap awal ini, yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan responden yang bersangkutan untuk memperoleh pemahaman tentang permasalahan dan rencana pengembangan yang ada pada objek penelitian.
2. Desain Jaringan Logis
Pada tahap ini yaitu dilakukannya desain logis topologi jaringan sebagai acuan untuk membuat topologi jaringan baru yang lebih baik nantinya.
Pada tahap ini yaitu dilakukannya pemilihan teknologi dan spesifikasi perangkat yang akan digunakan dalam membuat desain rancangan infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik.
4. Testing
Langkah-langkah akhir dalam desain jaringan top-down adalah yaitu dilakukannya rencana testing atau uji coba unutk mengoptimalkan desain jaringan , dan mendokumentasikan hasil dari pekerjaan. (Muhammad Nur Ikhsanto, Handoyo Widi Nugroho, 2015 : 70).
2.2 Penelitian Sebelumnya
1. Sandy Kosasi Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak, Melakukan Penelitian tentang Analisis Penerapan Arsitektur Wireless LAN, Menggunakan Metode Top Down
Approach , Studi kasus PT. Telkom
Pontianak (2011). Dan hasil yang diperoleh dari penelitilian tersebut memberikan kesimpulan bahwa jaringan Wireless LAN ini dapat berkerja dengan Request Time Out Dari beberapa client yang dilakukan pengujian, hanya satu sambungan yang terdapat RTO (Request Time
Out) dengan 5 data Loss. Hal ini dimungkinkan adanya gangguan pada sinyal gelombang mikro yang diakibatkan oleh ketidakstabilan perangkat SU. Selain itu, hal ini tidak selalu terjadi, dari beberapa percobaan, hanya sekitar 10% mengalami RTO.
2. Muhammad Nur Ikhsanto, Handoyo Widi Nugroho Jurusan Magister Teknik Informatika Institut Bisnis dan Informtika Darmajaya, Melakukan Penelitian tentang Analisis Performa dan Desain Jaringan Komputer .Studi kasus pada CV. Merah Putih pada tahun (2015). Dengan menggunakan metode Top
Down Network Desain, hasil dan
kesimpulan yang di dapat dari penelitian tersebut sebagai berikut : a. Penggantian Uplink provider yang
memiliki SLA dan tingkat ganguan yang rendah mengakibatkan SLA yang di dapatkan perusahaan lebih tinggi sehingga jaringan tidak sering mengalami ganguan dan client tidak lagi sering mengeluh internet putus.
b. Implementasi perancangan topologi jaringan yang baru menghasilkan segmentasi jaringan
lebih baik dengan delay, jitter yang standar sehingga berdampak pada ketersediaan bandwith point to point dengan kebutuhan bandwith yang jauh lebi rendah serta respon time jaringan yang baik.
c. Memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi jaringan dan keamanan wireless maka ganguan akan tercatat dengan baik sehingga kontrol dan perencanaan kebutuhan bandwith perusahaan menjadi lebih mudah serta jaringan lebih aman.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Infrastruktur Jaringan
Komputer Sistem DAPODIK
3.1.1 Infrastuktur Jaringan Komputer Sistem Dapodik SMA Negeri 1 Prabumulih
Adapun topologi jaringan komputer sistem Dapodik yang didapat dari hasil penelitian di SMA Negeri 2 Prabumulih seperti gambar dibawah ini :
Sumber : SMA Negeri 1 Prabumulih
Gambar 3.1 Topologi Jaringan
Dapodik SMA Negeri 1 Prabumulih Adapun kendala dan rencana
pengembangan dalam
mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik pada SMA Negeri 1 Prabumulih yaitu :
1. Kendala
a. Pengambilan data yang kurang efesien
b. Koneksi internet yang sering putus
c. Server yang selalu berubah d. Cat off dalam pengambilan
data
2. Rencana Pengembangan
a. Proses pengambilan data harus lebih cepat
b. Harus disediakan server khusus untuk sistem Dapodik
Sumber : SMA Negeri 2 Prabumulih
Sumber : SMA Negeri 7 Prabumulih c. Penambahan Bandwidth yang
lebih besar
d. Perpanjangan batas waktu cat
off
3.1.2 Infrastuktur Jaringan Komputer Sistem Dapodik SMA Negeri 2 Prabumulih
Adapun topologi jaringan komputer sistem Dapodik yang didapat dari hasil penelitian di SMA Negeri 2 Prabumulih seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.2 Topologi Jaringan
Dapodik SMA Negeri 2 Prabumulih Adapun kendala dan rencana
pengembangan dalam
mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik pada SMA Negeri 2 Prabumulih yaitu :
1. Kendala
a. Jaringan yang lambat
b. Kekurangan teknisi komputer jaringan
2. Rencana Pengembangan
a. Penambahan Kapasitas
Bandwidth
b. Adanya teknisi komputer jaringan yang memadai untuk SMA Negeri 2 Prabumulih
3.1.3 Infrastuktur Jaringan Komputer Sistem Dapodik SMA Negeri 7 Prabumulih
Adapun topologi jaringan komputer sistem Dapodik yang didapat dari hasil penelitian di SMA Negeri 7 Prabumulih seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.3 Topologi Jaringan
Dapodik SMA Negeri 7 Prabumulih Adapun kendala dan rencana
pengembangan dalam
mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik pada SMA Negeri 7 Prabumulih yaitu :
1. Kendala
a. Sering hilangnya sinyal 2. Rencana Pengembangan
a. Penambahan jaringan internet sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah sekolah
b. Mengaplikasikan jaringan internet untuk seluruh mata pelajaran di sekolah
3.1.4 Infrastuktur Jaringan Komputer Sistem Dapodik SMK Negeri 1 Prabumulih
Adapun topologi jaringan komputer sistem Dapodik yang di dapat dari hasil penelitian di SMK Negeri 1 Prabumulih seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.4 Topologi Jaringan
Dapodik SMK Negeri 1 Prabumulih Adapun kendala dan rencana
pengembangan dalam
mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik pada SMK Negeri 1 Prabumulih yaitu :
1. Kendala
a. Belum optimalnya penggunaan sistem jaringan yang terintegrasi langsung dengan Dapodik
2. Rencana Pengembangan
a. Adanya sistem jaringan yang terintegrasi langsung dengan Dapodik
3.1.5 Infrastuktur Jaringan Komputer Sistem Dapodik SMK Negeri 2 Prabumulih
Adapun topologi jaringan komputer sistem Dapodik yang di dapat dari hasil penelitian di SMK Negeri 2 Prabumulih seperti gambar dibawah ini : Sumber : SMK Negeri 1 Prabumulih Sumber : SMK Negeri 2 Prabumulih
Gambar 3.5 Topologi Jaringan
Dapodik SMK Negeri 2 Prabumulih Adapun kendala dan rencana
pengembangan dalam
mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik pada SMK Negeri 2 Prabumulih yaitu :
1. Kendala
a. Sering terjadinya loos koneksi dari telkom karena jarak yang jauh antara sekolah dengan telkom
2. Rencana Pengembangan
a. Adanya jaringan telkom yang bisa menjangkau ke jaringan sekolah.
3.2 Desain Jaringan Logis
Dari analisis infrastruktur jaringan komputer pada sistem dapodik yang sudah penulis lakukan ada pada 5 (lima) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kota Prabumulih, maka dirancang topologi jaringan pada sistem Dapodik, dengan tujuan untuk merekomendasikan topologi jaringan pada sistem Dapodik yang baru dan lebih baik dari sebelumnya. Jaringan logika adalah jaringan yang
memfokuskan pada konektivitas secara logika dan tidak memperhitungkan hal-hal yang menunjang konektivitas secara fisik, misalnya panjang kabel yang digunakan. Jaringan logika dibuat untuk hal penting yang harus dilakukan dalam perancangan jaringan adalah memilih topologi yang akan dipakai, karena topologi akan menentukan hubungan fisik antar perangkat jaringan. Sedangkan topologi jaringan yang digunakan pada ke-5 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kota Prabumulih yaitu adalah topologi jaringan star. Jaringan logika memberikan gambaran tentang seperti apa jaringan yang akan dibangun nantinya. Saat penulis meninjau langsung ke-5 Sekolah tersebut dan melakukan tanya jawab langsung dengan operator Dapodik pada setiap sekolah tersebut, penulis menanyakan perangkat infrastruktur jaringan komputer pada sistem Dapodik pada masing-masing sekolah.
Berikut ini merupakan gambar dari desain jaringan logis baru yang di buat oleh penulis untuk
infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik unutk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kota Prabumulih :
Gambar 3.6 Desain Jaringan Logis 3.2.1 Desain Topologi Jaringan DAPODIK
Pada tahap ini penulis merekomendasikan sebuah topologi jaringan komputer baru pada Sistem Dapodik setelah melakukan perencanaan pada tahapan-tahapan diatas. Berikut topologi yang dirancang :
Gambar 3.7 Desain Topolagi
Jaringan DAPODIK Baru
Gambar di atas merupakan skema rancangan jaringan Dapodik yang baru pada Sistem Dapodik pada ke- 5 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kota Prabumulih yang di desain dengan menggunakan cisco packet traccer. Pada skema jaringan di atas di terapkan menggunakan jaringan VLAN (Virtual Local Area Network) dengan menggunakan kabel UTP (unshielded twisted pair) CAT 6E
yang digunakan untuk
menghubungkan semua perangkat jaringan, perangkat Server, PC, Laptop, dan Smartphone. Dan juga pada switch dikonfigurasikan VLAN untuk membedakan grup-grup PC maupun wifi seperti konfigurasi yang telah dilakukan pada penjelasan-penjelasan sebelumnya.
3.3 Desain Jaringan Fisik
Pada tahap ini penulis merekomendasikan desain topologi fisik dari hasil rekomendasi perangkat pada tahap sebelumnya untuk lebih menguatkan rekomendasi yang diberikan oleh penulis
Gambar 3.8 Desain Topologi Fisik
Pada gambar di atas merupakan rekomendasi rancangan desain topologi fisik jaringan Dapodik. Topologi tersebut di desain dari pemilihan perangkat infrastruktur jaringan dari ke-5 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut dengan memandingkan perangkat mana yang cocok dan baik untuk dijadikan satu sebagai saran untuk mengembangkan atau membangun jaringan Dapodik pada Ke-5 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kota Prabumulih tersebut.
Berikut ini penulis menjelaskan tentang kelebihan dari rancangan infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik pada SMA (Sekolah Menengah Atas) dan SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan) yang ada di
kota Prabumulih yang telah penulis buat :
1. Kontrol terpusat sehingga memudahkan mendeteksi kesalahan pada jaringan karen adanya kontrol pusat pada jaringan tersebut dan juga memakai satu kabel untuk satu Komputer / Laptop.
2. Adanya tingkat keamanan pada setiap perangkat jaringan seperti Router, Switch, Wireless, dan Server dengan memberikan
username dan password pada
setiap perangkat tersebut.
3. Adanya penambahan kapasitas
Bandwidth internet pada setiap
sekolah.
4. Adanya penambahan server sendiri pada setiap sekolah untuk menyimpan data-data penting serta lebih dapat mengamankan data-data pada sekolah tersebut. 5. Ditingkatkannya spesifikasi
perangkat infrastruktur jaringan komputer seperti Router, Switch,
Wireless, PC, Laptop, serta Kabel
yang digunakan untuk menyambungkan setiap perangkat infrastruktur jaringan tersebut. Pada topologi di atas penulis mendesain dan menyarankan agar
adanya penambahan kapasitas
Bandwidth agar pengguna intenet
lebih nyaman pada saat mengirim data maupun Browsing. Dan juga untuk jaringan LAN nya penulis menyarankan perangkat jaringan seperti Router, Switch, Access Point / Modem, Kabel, PC dan Perangkat jaringan lainnya seperti gambar di atas.
3.4 Testing
Setelah membuat rancangan atau desain jaringan Sistem Dapodik yang baru pada subbab di atas maka pada tahapan terakhir pada penelitian ini yaitu penulis akan melakukan pengujian terhadap rancangan jaringan Dapodik dengan menggunakan cisco packet traccer yang digunakan untuk melakukan simulasi rancangan sebuah jaringan.
Gambar 3.9 Desain Simulasi
Testing
Pada gambar di atas merupakan rancangan simulasi topologi jaringan Dapodik yang bertujuan untuk melakukan simulasi jaringan Dapodik. Pada topologi di atas penulis menempatkan 6 bagian segmen client yaitu pada LAB Kom , Tata Usaha / Dapodik, Kepsek, Perpustakaan, Waka Kepsek, dan Guru.
3.4.1 Test Konektivitas Server 1. Test konektivitas PC Tata Usaha / Dapodik ke Server Internet.
Gambar 3.10 Test Ping Tata
Usaha / Dapodik ke Server Internet
Pada gambar di atas diketahui bahwa PC Tata Usaha / Dapodik mencoba test ping dengan command
Prompt dengan Ip Server 172.168.210.2 dan menunjukan hasil
reply from yang berarti PC Dapodik
berhasil terhubung dengan server internet.
Gambar 3.11 Test Akses Web Tata
Usaha / Dapodik ke Server Internet
Sedangkan pada gambar di atas menunjukan hasil test akses web Internet dengan web browser dengan mengakses alamat Ip DNS Server Intenet 172.168.210.2 dan hasil berhasil terhubung dengan web server internet. Dengan hasil tersebut maka pada bagian PC Dapodik sukses terhubung dengan web server internet.
2. Test konektivitas PC Tata Usaha / Dapodik ke Server Akademik.
.
Gambar 3.12 Test Ping Tata Usaha /
Dapodik ke Server Akademik
Pada gambar di atas diketahui bahwa PC Tata Usaha / Dapodik mencoba test ping dengan command
Prompt dengan Ip Server 172.16.200.2 dan menunjukan hasil
reply from yang berarti PC Dapodik
berhasil terhubung dengan server Akademik
Gambar 3.13 Test Akses Web Tata
Usaha / Dapodik ke Server Akademik
Sedangkan pada gambar di atas menunjukan hasil test akses web Akademik dengan web browser dengan mengakses alamat web www.Sisfosekolah.com dan hasil berhasil terhubung dengan web server Akademik. Dengan hasil tersebut maka pada bagian PC Dapodik sukses terhubung dengan
3.4.2 Test Keamanan Firewall
Gambar 3.14 Test Firewall server
Akademik dengan Command Prompt Pada gambar di atas merupakan contoh uji coba keamanan firewall dari server akademik, diketahui PC tersebut tidak dapat terkoneksi apabila melakukan test ping dengan
command prompt seperti nampak
pada gambar tersebut hasilnya
request time out yang berarti gagal
terkoneksi dengan server akademik.
Gambar 3.15 Test Firewall server
Akademik dengan Web Browser
Sedangkan pada gambar di atas merupakan uji coba firewall dengan mencoba mengakses web server akademik sekolah dan hasilnya sukses, karena firewall hanya untuk keamanan perangkat server akademik sekolah melewati
command prompt bukan melewati web browser pada packet traccer
tersebut.
Dari hasil rekomendasi dan uji coba pada bab ini, bertujuan sebagai gambaran untuk pengembangan atau pembangunan jaringan Dapodik yang baru nantinya yang mungkin akan lebih baik hasilnya dari sebelumnya agar dapat dipertimbangkan dan diharapkan menjadi acuan untuk ke-5 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kota Prabumulih tersebut.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Sebagai akhir dari penulisan
skripsi ini, penulis mencoba untuk mengambil beberapa simpulan atas pembahasan yang telah di buat dalam setiap bab-bab sebelumnya, Berikut kesimpulan yang dapat diambil :
1. Dari hasil analisis terhadap 5 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kota Prabumulih yang berhubungan dengan Infrastruktur jaringan komputer sistem Dapodik didapatkan berbagai jenis perangkat dan topologi jaringan, serta kendala dan rencana pengembangan terhadap infrastruktur jaringan komputer yang ada di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Prabumulih.
2. Dihasilkan rancangan infrastruktur jaringan komputer pada sistem Dapodik yang sesuai untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Prabumulih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktrorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN
DIKDASMEN KEMDIKBUD. hal
7.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktrorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tanya Jawab Seputar Aplikasi Data Pokok Pendidikan Versi 2016. hal 1.
3. Laudon C. Kenneth dan Laudon P. Jane. 2011. Sistem Informasi
Manajemen. Salemba Empat. Jakarta Selatan. hal 199. 4. Muhammad Nur Ikhsanto,
Handoyo Widi Nugroho. 2015.
Analisis dan Performa dan Desain Jaringan Komputer Menggunakan Top Down Network Desain. Jurnal TIM Darmajaya.
Vol 1. No. 1. Mei. hal 70 dan 81. 5. Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA,
Akt. 2005. Analisis dan Desain
Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. hal 129.
6. Sandy Kosasih. 2011. Analisis
Penerapan Arsitektur Wireless LAN Menggunakan Top Down Approach Pada PT. Telkom Pontianak. Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA. Vol 1. No. 2. Juli. hal 38.
7. Tata Subatri, S. Kom., MM. 2004.
Analisa Sistem Informasi. Andi.
Yogyakarta. hal 9.
8. Yuisar, Liza Yulianti, Yanolanda Suzantry H. 2015. Analisa
Pemanfaatan Proxy Server Sebagai Media Filtering dan Caching pada Jaringan Komputer. Jurnal Media
Infotama. Vol. 11. No. 1. Februari. hal 82.
9. https://id.wikipedia.org/wiki/SMA _Negeri_1_Prabumulih. Di akses pada tanggal 12 November 2016.
10. https://id.wikipedia.org/wiki/ SMA_Negeri_2_Prabumulih. Di akses pada tanggal 12 November 2016.
11. http://sman7-pbm.sch-id.net/. Di akses pada tanggal 12
November 2016.
12. http://smkn1prabumulih-pbm.sch-id.net/. Di akses pada tanggal 12 November 2016. 13. http://www.smkn2pbm.sch.id
/. Di akses pada tanggal 12 November 2016