• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MODEL PISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MODEL PISA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL MODEL PISA

SKRIPSI

Oleh

PALANTINI

NIM: 06081281320009

Program Studi Pendidikan Matematika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..………..……….11 1.2 Rumusan Masalah………12 1.3 Tujuan Penelitian……….12 1.4 Manfaat Penelitian………....………...12

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Singkat Soal PISA……….………..…14

2.2 Mekanisme Pelaksanaan PISA ………..………...………15

2.3 Kerangka pada PISA ………...………...…..……15

2.3.1 Konten dalam PISA……….……...16

2.3.2 Konteks dalam PISA ………....….……16

2.4 Proses Matematika ……….….………17

2.5 Format Soal Model PISA ………..…….19

2.6 Level dalam PISA ………..…..19

2.7 Komunikasi ...……….………….……….…21

2.7.1 Komunikasi Matematika ……….…….….22

2.7.2 Kemampuan Komunikasi Tertulis Matematika …………...………..…..…..23

2.7.3 Tata Bahasa Matematika ………..….….24

. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………..……….. 27

3.2 Variabel Penelitian ………..…………. 27

3.3 Definisi Operasional Variabel ……….………..27

3.4 Subjek Penelitian ……….….….…27

(8)

3.6 Prosedur Penelitian ……….………..27

3.7 Teknik Pengumpulan Data………...…….………….…. 28

3.7.1 Soal Tes ………...…….……….... 28

3.8 Teknik analisis Data ……….…...……...……….….…..30

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ………..…...32

4.1.1 Deskripsi Persiapan Penelitian………..…….32

4.1.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ……….……….….33

4.1.3 Deskripsi Data ……….…….33

4.2 Pembahasan ……….………...…..……….…..36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….……….……….…46

5.2 Saran ………...….…….…..46

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ………... 16

Tabel 2 ……….. 26

Tabel 3 ……….. 28

Tabel 4 ………... 29

Tabel 5 ………... 31

Tabel 6 ………. 32

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ……… 35

Gambar 2 ………. 36

Gambar 3 ………. 37

Gambar 4 ………. 37

Gambar 5 ………. 38

Gambar 6 ……… 38

Gambar 7 ……… 39

Gambar 8 ……… 39

Gambar 9 ……… 40

Gambar 10 ……….. 40

Gambar 11 ……….. 41

Gambar 12 ……….. 41

Gambar 13 ……….. 41

Gambar 14 ……… 42

Gambar 15 ……….. 42

Gambar 16 ……….. 43

Gambar 17 ……… 43

Gambar 18 ……….. 44

(11)

Gambar 19 ………. 44

Gambar 20 ……….. 45

Gambar 21 ……….. 45

Gambar 22 ……….. 46

Gambar 23 ……….. 46

Gambar 24 ……….. 47

Gambar 25 ………. 47

Gambar 26 ……….. 48

Gambar 27 ……….. 48

Gambar 28 ………. 49

Gambar 29 ………. 49

Gambar 30 ……… 50

Gambar 31 ……… 50

Gambar 32 ……….……… 51

Gambar 33 ……….……… 51

Gambar 34 ……….………. 52

Gambar 35 ……….………. 52

Gambar 36 ……….. 52

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi – kisi ………... 58

Kunci Jawaban ……… 60

Lembar Kerja Siswa ……… 68

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 .Latar Belakang

Matematika adalah bidang ilmu dalam pendidikan universal karena memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan.sebagai mana yang diungkapkan Wood(2011 : 112) bahwa matematika dikembangkan dan dipelajari melalui komunikasi dan berbicara. Oleh karena itu, komunikasi dalam pembelajaran matematika dibutuhkan oleh semua orang termasuk pendidik dan peserta didik untuk saling berkomunikasi.

Dalam NCTM (2000) komunikasi merupakan bagian esensial dari matematika. Proses komunikasi membantu pemahaman. Ketika siswa tertantang untuk berpikir dan memberikan alasan kemudian mengkomunikasikan ide mereka baik secara lisan maupun tulisan, pemahaman konsep berkembang dengan baik. Mendengarkan penjelasan yang lain membuat siswa memiliki kesempatan untuk menyesuaikan pemahaman dan ide mereka. Pelajaran metematika yang sarat dengan istilah dan symbol, menjadikan kemampuan komunikasi dalam matematika menjadi sebuah tuntutan khusus.

Putri (2011) mengatakan bahwa komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa karena merupakan bagian yang sangat penting pada matematika. Berkomunikasi merupakan langkah awal agar mampu mengembangkan kemampuan bernalar dan kemampuan memecahkan masalah para siswa (Shadiq, 2004). dengan kemampuan komunikasi yang baik akan memungkinkan siswa untuk membangun pengetahuan matematikanya dengan baik pula (Mahmudi, 2009: 4).

Begitu pentingnya kemampuan komunikasi matematika membuat proses pembelajaran matematika dituntut untuk selalu melakukan peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa. Namun, fakta dilapangan tidak demikian, komunikasi matematika siswa masih kurang mendapatkan perhatian. Hal ini terlihat pada saat siswa menyelesaikan soal cerita, siswa kurang mampu dalam merefleksikan masalah yang ada disoal. Berdasarkan penelitian sebelumnya, Errika (2014) menyatakan bahwa komunikasi tertulis siswa masih rendah.

Sebelumnya telah banyak peneliti yang menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk melihat dan menganalisis ataupun meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa,

(14)

antara lain Damayanti (2012) dengan menggunakan pendekatan SAVI; Apriawan (2013) dengan menggunakan model eliciting activities (ME.As);dan Errika (2014) dengan menggunakan model project based learning. Berdasarkan penelitianyang dilakukan Errika (2014) mengenai penerapan model project based learning di SMA Negeri 1 Indralaya, menyimpulkan bahwa pendekatan pemodelan project based learning dapat melatih kemampuan komunikasi siswa. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian Errika, yaitu terdapat perbedaan pada pendekatan yang digunakan.

Sehubungna dengan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Komunikasi Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. “bagaimana kemampuan komunikasi tulisan matematika siswa dalam meyelesaikan soal PISA.”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan komunikasi tulisan siswa dalam menyelesaikan soal PISA.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi: a. Manfaat bagi guru

• Menambah pembendaharaan soal -soal

• Dapat membiasakan untuk mengajarkan soal-soal pemecahan masalah pada siswa b. Manfaat bagi siswa

• Meningkatkan kompetensi siswa dengan terbiasa menjawab soal • Menjadikan pengalaman dalam menyelesaikan soal PISA

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara

Cotton, Hirschfeld. 2008. Mathematical Comunication Conceptual Understanding and Students Attitudes Toward Mathematics. Nebrakas : Universitas Nebraska- Lincoln. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Dhoruri Atmini. 2010. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Matematika Realistik (makalah).

Errika, Damayanti, Christina, apriawan. 2013. Keterkaitan Kemampuan Komunikasi Matematis dengan Pendekatan Pendidikan Matematika. Palembang: Universitas Sriwijaya

Evita Ayu Laily.2015. Soal Matematika Model PISAUntuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. PhD Thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Hayat, Bahrul 2011. Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. KBBI. 2012. http:/kbbi.web.id/. Diakses: 20 mei 2012

Mardhiyanti, Devi, Ratu Ilma, dan Nila Kesumawati. 2011. Pengembangan Soal Matematika Model PISAUntuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Matematika 5, No. 1 (2011).

Martani, Bhekti Tulus, Budi Murtiyasa, dan M. Kom.2016.Pengembangan Soal Model PISA(Programme For International Student Assessment) Pada Konten Quantity Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas IX Smp Negeri 1 Jatiroto. Thesis, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta..

Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

NCTM . 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Tersedia;

http;//www.k12academics.com/education.reform. diakses: 20 mei 2012

Putri, R.I.I, 2011. Improving Mathematics Communication Ability of student in Grade 2 Through PMRI Approach. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

(16)

Putri, R.I.I, dan Zulkardi. 2018. Soal HOTS Matematika Tipe PISA Konteks Cabang Olahraga Asian Games. Palembang : Universitas Sriwijaya

Putri, R.I.I, 2011.Pengembangan Soal Tipe PISA Siswa Sekolah Menengah Pertama dan Impementasinya pada Kontes Literasi Matematika. Palembang : Universitas Sriwijaya

Rahmawati, Eka. 2016.“Analisis Kemampuan Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe PISA.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa FKIP Prodi Matematika2, No. 2

Rosalia Hera Sari, “Literasi Matematika: Apa, Mengapa, Dan Bagaimana,” Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta). h. 730.

Shiel, Gerry, Rachel Perkins, Seán Close, dan Elizabeth Oldham. 2011. PISA mathematics: A teacher’s guide. Department of Education and Science Dublin, Ireland, 2007.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti Sri Wardan, Rumiarti. “Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP., 14.

Suyitno Hardi. 2008. Hubungan Antar Bahasa dengan Logika dan Matematika Menurut Pemikiran Wittgenstein . Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

TEAMS Education Resources. 2013. http://teams.lacoe.edu/. Diakses; 15 juli 2013

Unsri. 2016. Buku Pedoman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Indralaya: Universitas Sriwijaya

Zainab. 2011. Komunikasi Matematis dalam Pembelajran matematika, Ogan Ilir Tim MGMP Ogan Ilir.

Zulkardi. 2002. Developing a Learning Environment othematcs Education. Ensehcde: University of Twente

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 13 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menghafal Siswa Kelas Eksperimen yang Diterapkan Metode Lauhun dan Kemampuan Menghafal Siswa Kelas Kontrol yang Tidak Diterapkan Metode

Antusias peserta coaching clinic sepak bola SSB Tunas Kaili dan SSB Rauf Junior merupakan modal dalam melakukan kegiatan ini, dengan tidak melakukan penjelasan

Puji syukur yang teramat dalam saya haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Segala, atas percikan kasih, hidayat, dan aifiq-Nya sehingga Skripsi dengan judul „Analisis

Analisis deskriptif menunjukkan bahwa pelanggan memiliki tanggapan yang baik pada konten iklan online Favourite Beauty Care Surabaya di media Instagram dengan rata – rata

12 Tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat tradisional memberi batasan jamu gendong adalah jamu yang diracik, dicampur, diolah, dan diedarkan sebagai obat

FLOW CHART MENJALANAKAN APLIKASI ANBK SEMI DARING - Lanjutan Jalankan Exambrowser Admin CBT Sync ID Proktor SN Password Offline Aktif Status Tes Kelompok Siswa Tes Status

Kinerja jaringan GSM 2G dapat ditentukan menggunakan parameter KPI (Key Performance Indicator) yang di peroleh dari data statistic (Network Performance Managemen), kemudian

Puji syukur penulis haturkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis