• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UJIAN TENGAH TRIWULAN (TAKE HOME)

PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA

Oleh:

Soetjie Poernama Sari P056101301.45

Dosen:

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

(2)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi saat ini berubah sangat cepat. Perubahan ini merupakan salah satu pendorong utama munculnya ekonomi baru. Ekonomi baru (disebut juga

digital economy) merupakan ekonomi berdasarkan revolusi digital dan

manajemen industri informasi (Kotler.,et.al, 2002). Teknologi digital/teknologi informasi, seperti internet dan komputer, memungkinkan penyimpanan dan transmisi data dalam format digital. Informasi digital telah meningkatkan ekonomi melalui pasar yang lebih efisien, lebih banyak akses informasi, serta globalisasi komunikasi. Era ekonomi digital memaksa perusahaan untuk menyusun konsep pemasaran, kemampuan dan hubungan yang baru yang berada jauh diatas batasan departemen pemasaran konvensional.

Internet merupakan sebuah koneksi global dari ribuan jaringan yang dikelola secara bebas (Oetomo, 2001). Internet sebagai bagian dari kemajuan teknologi, secara dramatis telah membentuk ulang pasar dan bisnis. Konsumen di seluruh dunia ter-exposed akan cara hidup dan konsumsi baru dan menginginkan banyak dari hal-hal yang mereka lihat. Pola kehidupan berangsur-angsur mengalami perubahan sejak tercipta teknologi internet. Bisnis pun mulai mengadopsi internet sehingga mendukung terciptanya sistem e-business,

ecommerce, e-marketing, e-education dan sebagainya.

Pada prinsipnya, e-Business kerap didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi. Jika dahulu transaksi bisnis yang harus dilakukan secara tatap muka (face-to-face), melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik (office dan

paper), dan mempertukarkan barang dan jasa terkait dengan uang kertas atau uang

receh; maka pada saat ini transaksi serupa dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari mana saja secara fleksibel (tanpa harus bertemu muka), dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik (komputer, personal digital assistant, dsb.) dan internet, dimana proses pembayaran dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan (credit card, digital money, dsb).

(3)

Para praktisi bisnis harus melihat fenomena ini sebagai suatu tawaran kesempatan untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis dari berbagai segi secara signifikan, karena banyak sekali hal yang dapat dilakukan seperti: memperbaiki efisiensi, efektivitas, transformasi industri, dan lain sebagainya. Intinya adalah, jika praktisi bisnis melihat adanya sumber daya fisik atau proses bisnis yang saat ini dapat didigitaliasikan, maka disitulah kesempatan konsep e-Business dapat diimplementasikan

Syarat utama yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan yang ingin mengimplementasikan konsep e-Bussiness adalah bahwa manajemen perusahaan benar-benar memahami filosofi dasar dari konsep e-Business (bukan sekedar ikut-ikutan atau latah belaka). Setelah itu, barulah dua hal penting yang harus dimiliki, adalah kemauan dan kemampuan. Kemauan artinya adanya keinginan, inisiatif, komitmen, dan dukungan dari segenap pimpinan dan manajemen perusahaan untuk mengimplementasikan konsep e-Business di institusi yang dikelolanya. Kemauan diperlukan karena sering kali inisiatif penerapan prinsip e-Business memerlukan paradigma dan pandangan baru terhadap bagaimana cara-cara mengelola bisnis dari segenap sumber daya manusia perusahaan. Bahkan tidak jarang ditemukan proyek penerapan e-Business yang dilakukan secara simultan dengan program manajemen perubahan (change management).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan e-business di Indonesia secara umum.

(4)

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian e-Business

Menurut O’Brian dan Marakas (2008), e-business adalah penggunaan internet dan lainnya serta teknologi informasi yang mendukung e-commerce,

enterprise communication dan collaboration, dan proses bisnis berbasis web yang

menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan partner bisnisnya.

Istilah e-business sering dipertukarkan dengan e-commerce. E-commerce merupakan bagian dari e-business. E-business tidak hanya melibatkan penjualan dan pembelian barang dan jasa, tetapi juga melibatkan pelayanan kepada pelanggan, kerjasama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik di dalam suatu organisasi.

2.2 Manfaat e-Business

Walaupun e-business merupakan suatu kegiatan yang menggunakan transaksi elektronik, tapi e-business dapat memberikan manfaat bagi yang menerapkannya, yaitu sebagai berikut (Yasa, 2007).

a. Peningkatan efisiensi

Dengan menerapkan konsep e-business, perusahaan-perusahaan akan mendapatkan perrbaikan tingkat efisiensi. Dengan menerapkan e-business maka akan tampak bahwa perusahaan dapat mengurangi total biaya operasionalnya, seperti email dapat mengurangi biaya komunikasi, call centre dapat mengurangi biaya pelayanan konsumen, website dapat mengurangi biaya marketing, decision support system dapat mengurangi biaya rapat dan diskusi.

b. Peningkatan efektifitas

Dengan menerapkan konsep e-business, perusahaan dapat melakukan aktifitas operasional sehari-hari. Dapat berhubungan dengan konsumen selama 24 jam sehari dalam satu minggu.

c. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan

Selain bisa berhubungan langsung dengan konsumen selama 24 jam sehari dalam waktu satu minggu, konsep ini secara tidak langsung juga dapat

(5)

menghubungkan perusahaan dengan ratusan juta konsumen yang tersebar diseluruh wilayah.

d. Terciptanya produk dan jasa baru

Penerapan konsep e-business juga membuka kesempatan bagi perusahaan untuk menawarkan produk dan jasa baru yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri, dan produk/jasa yang dihasilkan dapat disesuaikan dnegan selera unik konsumen.

e. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru

Dengan semakin berkembangnya zaman, teknologi yang digunakan pun semakin canggih dan berkembang. Karena faktor inilah, akan dapat membuka peluang bisnis baru dalam menciptakan produk/jasa yang baru dan tidak mudah ditiru oleh pesaing.

(6)

3. PEMBAHASAN

3.1 Penerapan e-business di Indonesia

Pada zaman sekarang, para pengusaha harus mempertimbangkan pemanfaatan teknologi yang digunakan untuk mengembangkan usahanya. Dengan teknologi, pengusaha dapat membangun bisnis secara elektronik dan tidak memerlukan tempat fisik, seperti toko atau bangunan ruko untuk melakukan suatu kegiatan jual beli produk/jasa.

Di Indonesia, e-business telah banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan. Mereka menerapkan konsep ini adalah untuk membantu perkembangan perusahaan terutama dalam memperbaiki proses bisnis yang dijalankan. Misalnya dalam bidang perbankan, banyak Bank di Indonesia telah menerapkan konsep e-business, misalnya BCA, BII, Lippobank, Niaga, BNI, BRI, Mandiri dan berbagai jenis bank lainnya. Tidak hanya di bidang perbankan saja yang telah menerapkan konsep e-business, Garuda, Telkomsel, Astra, Indosat, Telkom, United Tractor, Metrodata, Ramayana Lestari Sentosa, AIG Lippo, dan masih banyak perusahaan lain yang menerapkan konsep e-business dalam mengembangkan usahanya. Konsep yang mereka lakukan pada prinsipnya adalah untuk memudahkan dalam mencari konsumen, dan mengurangi tatap muka dengan konsumen. Akan tetapi untuk melakukan konsep ini perlu persiapan yang matang dan tidak asal jadi, karena jika tidak dilakukan dengan matang, akan merugikan perusahaan itu sendiri. Kerugian ini diakibatkan oleh informasi yang diberikan tidak lengkap dan mempersulit konsumen dalam melakukan transaksi.

Penerapan e-business yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut pada dasarnya dibuat berdasarkan proses bisnis yang terjadi pada saat sekarang, yang cenderung dari hilir ke hulu, yaitu dari konsumen ke perusahaan dan kemudian dari perusahaan ke pemasok. Konsumen datang ke perusahaan untuk memesan dan membeli produk, maka perusahaan akan berusaha untuk memenuhinya, yaitu dengan membuat desain produk yang sesuai dengan selera konsumen agar konsumen puas. Untuk membuat desain produk yang sesuai, maka perusahaan perlu melakukan perencanaan alokasi sumberdaya dan memesan kepada pemasok agar rantai pasokan bisa berjalan lancar. Dan untuk mendukung

(7)

proses tersebut, tentunya sering ditemui jenis-jenis penerapan e-business yang digunakan oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut.

a. Customer relationship management (CRM)

Konsep ini berupa pengajaran kepada perusahaan bagaimana membangun dan menjalin hubungna yang efektif antara perusahaan dengan konsumennya agar tercapai kepuasan dan loyalitan konsumen.

b. Product design management (PDM)

Konsep ini merupakan arahan kepada perusahaan bagaimana membuat produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen atau dengan kata lain sesuai dengan selera unik konsumen.

c. Enterprise Resource Planning (ERP)

Konsep ini berupa pengajaran kepada perusahaan akan dapat menjalankan rangkaian proses perencanaan sumber daya yang diperlukan untuk dialokasikan dalam proses produksi.

d. Supply chain management (SCM)

Konsep ini menganjurkan kepada perusahaan untuk menyusun strategi pasokan bahan-bahan mentah produksi, aitu dari pemesanan bahan-bahan mentak ke pemasok sampai diterima bahan-bahan mentah di perusahaan.

Dalam menerapkan konsep-konsep e-business di Indoensia, tentunya ada berbagai faktor pendorong dalam mengimplementasikan e-business. Faktor pendorong ini biasanya dipengaruhi oleh dorongan faktor eksternal, seperti munculnya harapan konsumen akan pelayanan yang lebih baik, munculnya persaingan global, adanya perkembangan teknologi, dan adanya deregulasi dari pemerintah.

 Customer expectation

Adanya paradigma bahwa konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan dan pertumbuhan suatu perusahaan. Oleh karena itu konsumen harus dipuaskan kebutuhan dan keinginannya. Untuk memberikan kepuasan tersebut, maka pihak perusahaan sebaiknya memberikan pelayanan yang terbaik, seperti konsumen dapat memesan produk kapan saja, dapat melakukan transaksi dengan berbagai pilihan, pengiriman produk dalam

(8)

waktu yang singkat serta harga yang ditawarkan bersaing, dan keamanan konsumen dalam bertransaksi.

 Competitive imperatives

Pada saat sekarang ini, perusahaan-perusahaan yang ada menghadapi persaingan dengan perusahaan di seluruh dunia. Tentu saja hal ini membawa akibat besar bagi perusahaan, yaitu menyesuaikan dirinya dengan perubahan lingkungan persaingan global. Karena adanya persaingan global, konsumen dengan mudahnya membandingkan mutu produk dan pelayanan antar perusahaan yang ada diseluruh dunia. Pada umumnya, konsumen selalu mencari produk yang lebih baik, lebih murah, dan sistem pengirimannya lebih cepat. Untuk dapat memenuhinya, maka perusahaan harus merubah straetgi bisnisnya, dengan memfokuskan dirinya pada bisnis inti, melakukan berbagai kerjasama, dan merubah bisnis baru yang berbasis website dan internet

 Technology

Perkembangan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi juga mendorong perkembangan konsep e-business. Dan tidak heran pada suatu saat nanti, tugas seorang staf digantikan oleh sebuah robot hasil cloning untuk mengerjakan tugasnya.

 Deregulation

Adanya deregulasi seperti ditiadakannya pajak masuk produk impor, dibebaskannya kuota produk ekspor, dialirkannya informasi secara bebas, tentu saja akan memaksa dunia bisnis menjadi lebih efisien dari waktu ke waktu. Dengan penerapan konsep e-business, kondisi tersebut dapat dengan mudah tercapai.

Setelah perusahaan menerapkan konsep e-business, tentu ada suatu ukuran keberhasilan dari perusahaan dalam menerapkan konsep tersebut. Dan ukuran keberhasilan tersebut berupa.

a. Penambahan revenue

Seberapa tinggi potensi penambahan revenue perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diimplementasikan

(9)

b. Pengurangan cost

Seberapa tinggi potensi pengurangan biaya yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diterapkan pada perusahaan.

Kedua hal di atas, merupakan hal minimum yang harus ditawarkan oleh

e-business kepada perusahaan agar secara nyata dapat meningkatkan tingkat

profitabilitasnya.

3.2 Penerapan e-Business Pada Perusahaan

Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak pada perubahan kultur perekonomian stiap negara kearah ekonomi digital, dimana setiap baktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan berbasis kepada aplikasi teknologi world wide web (www) dan teknologi internet. Hal ini mengakibatkan perekonomian dan bisnis yang semula relatif stabil dan dapat diprediksi menjadi penuh ketidakpastian, semakin kompleks, dan cepat berubah. Batas-batas antar negara semakin kabur dan cenderung hilang dari segi investasi, operasi industri, informasi, serta mengarah pada internasionalisasi dan globalisasi. Globalisasi memberikan tantangan dan peluang pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi didalamnya. Untuk dapat bertahan hidup dan memenangkan persaingan perusahaan perlu membuat perencanaan bagi bisnis mereka.

Kesuksesan e-business sangat ditentukan oleh komitmen perusahaan terhadap peran dan tanggung jawab kepemimpinan dalam e-business, peran cross

functional team, dan struktur manajemen sehingga top manajemen perlu memiliki

pemahaman yang mendalam tentang perubahan teknologi yang cepat, dan mengkomunikasikan nilai e-business ke seluruh organisasi.

Dalam berbagai kesempatan iini saya mengatakan bahwa pertimbangan utama yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan agar dapat secara efektif berhasil menerapkan konsep-konsep berbasis TI, seperti ERP, SCM, atau CRM adalah kemauan masing-masing pihak terkait (SDM perusahaan) untuk berubah. Paling tidak melakukan revolusi pemikiran dalam menghadapi persaingan ketat dan dinamika bisnis yang terjadi belakangan ini. Perubahan tersebut menyangkut dua hal, yaitu berhubungan dengan aspek informasi dan teknologi.

(10)

Perusahaan harus dapat memahami dan memperoleh keyakinan bahwa informasi merupakan faktor produksi yang penting di samping faktor 4M lainnya (materials, machines, money, dan men). Bayangkan jika sebuah perusahaan besar telah memiliki 4M tersebut, tetapi tidak memiliki informasi yang akurat mengenai keadaan industri, kebutuhan pasar, dan perilaku pelanggannya. Bisa-bisa semua sumber daya fisik yang dimiliki dapat lenyap dalam waktu singkat dan perusahaan dapat bangkrut dalam waktu cepat.

Aplikasi ERP, SCM, dan CRM pada dasarnya bekerja berdasarkan proses yang berkaitan dengan mekanisme penciptaan informasi dan penyeberannya ke berbagai entiti organisasi yang membutuhkannya. Di bagian muka (front office) yang berhadapan langsung dengan pelanggan, terdapat aplikasi CRM yang bertujuan agar perusahaan dapat menjalin relasi/hubungan intim dengan pelanggannya, sehingga yang bersangkutan akan menjadi pelanggan yang loyal.

Sementara itu, berdasarkan kebutuhan pelanggan tersebutlah maka perusahaan harus menerapkan konsep ERP, yang pada dasarnya, memberikan keleluasaan kepada perusahaan untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap seluruh sumber daya yang dimilikinya agar efektif, efisien, dan terkontrol secara menyeluruh (holistik) dan terintegrasi (berbasis proses dan lintas fungsi). Karena merupakan suatu kenyataan, bahwa dalam usahanya untuk menciptakan produk dan jasanya perusahaan tidak dapat bekerja sendiri, alias membutuhkan kehadiran mitra bisnis yang menyediakan berbagai sumber daya yang dibutuhkan (bahan mentah, material, finansial, dsb), maka perlu dikembangkan suatu sistem yang mengintegrasikan proses perusahaan tersebut dengan para mitra pemasoknya.

E-business adalah 95% business and 5% technology. Secara implisit

kalimat singkat tersebut telah menjelaskan esensi dari berkembangnya konsep manajemen baru yang dikenal dengan e-business. Kalimat singkat tersebut pada intinya menegaskan bahwa pertimbangan utama yang harus dipergunakan oleh para praktisi manajemen dalam menentukan apakah akan memanfaatkan tawaran-tawaran menggiurkan yang dijanjikan oleh e-business terletak pada pertimbangan seberapa besar potensi bisnis yang ditawarkan, bukan pada seberapa canggih teknologi yang berkembang.

(11)

Dengan melihat keseluruhan contoh pengukuran kinerja tersebut jelas terlihat konsep teknologi informasi yang relevan untuk penerapan e-business di sebuah perusahaan atau industri tertentu. Jika pemakaian sebuah aplikasi, sistem informasi, software, perangkat keras, network, intranet, dan produk-produk teknologi informasi lainnya secara langsung ada maupun tidak langsung memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap ukuran kinerja bisnis seperti yang dijelaskan di atas, maka jelas peranannya akan sangat berarti bagi perkembangan perusahaan. Demikian juga sebaliknya, jika hasil pengimplementasian teknologi informasi di bisnis justru bertentangan dengan konsep peningkatan kinerja yang di atas, tentu saja kehadirannya akan menjadi bumerang bagi keberadaan perusahaan.

3.3 Contoh Perusahaan yang Menerapkan Konsep e-Business

Sebuah Perusahaan A merupakan perusahaan meubel kayu, yang membutuhkan kayu sebagai bahan baku atau bahan dalam pembuatan meubelnya, maka di perlukan Perusahaan B yang merupakan supplier kayu. Dimana Perusahaan B tersebut adalah rekan kerja bagi perusahaan meubel tersebut dan sebagai SCM bagi perusahaan meubel. Perusahaan B akan meyediakan kayu yang dibutuhkan oleh Perusahaan A. Kemudian Perusahaan A membentuk CRM yang dinamakan Bagian Pelayanan Customer, dimana CRM ini berfungsi untuk melayani customer dalam hal penjualan produk Perusahaan A kepada customer dan sebagai database customer. Dengan informasi ini maka pihak manajemen dan pemasaran bisa mempelajari kebutuhan pelanggan secara detail dan mampu untuk merencanakan produk atau membuat penawaran kepada para pelanggan atau juga mengetahui secara detail produk-produk lain apa saja yang sudah dibeli oleh pelanggan. Lalu perusahaan A juga membentuk ERP untuk terciptanya optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan, misalnya dalam hal informasi, biaya, tenaga kerja, material, bahan baku, mesin-mesin produksi, produk jadi, dan lain sebagainya. Keseluruhan dari penggunaan SCM, CRM dan ERP dalam perusahaan A dapat dikatakan sebagai sebuah sistem E-business dalam kegiatan perusahaannya.

(12)

3.4 Prospek e-business di Indonesia

Prospek penerapan konsep ini di Indonesia masih terbuka lebar. Peluang bisnis akan dinikmati bagi perusahaan-perusahaan yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengimplementasikan berbagai jenis komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi digital yang terjadi pada backoffice. Selain itu, peluang bisnis ini juga akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki target

market generasi muda. Karena generasi muda akan lebih mudah beradaptasi

dengan berbagai perubahan teknologi dibandingkan dengan generasi tua.

Peluang bisnis dari penerapan e-business juga akan membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk menjual isi atau jenis data dan informasi yang ekslusif dengan harga mahal atau premium. Data dan informasi yang diperjulbelikan bisa dalam bentuk data mentah maupun data yang telah diolah menjadi informasi yang bernilai tinggi. Peluang e-business terbuka lebar bagi perusahaan yang bergerak dalam penyediaan berbagai perlengkapan teknologi,

hardware dan software yang berkaitang dengan pepasive computing yang mudah

dibawa kemana-mana.

3.5 Tantangan dan Keterbatasan E-Business di Indonesia

Meskipun model e-business ini memiliki banyak manfaat, tetapi masih ada sejumlah tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi. Hambatan e-business di Indonesia diantaranya sebagai berikut (Oetomo, 2001).

a. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan budaya dari pola belanja konvensional yang memungkinkan orang untuk memegang dan mencoba barang yang akan dibeli menjadi hanya melihat katalog produk ternyata membutuhkan suatu perjalanan waktu. Sementara itu cyberlaw juga belum juga jelas baik isi apalagi penerapannya, sehingga konsumen banyak yang berhati-hati dalam penggunaannya. Dan karena sifat waspada ini, kepercayaan konsumen kepada penjual menjadi sangat rendah.

b. Pada umumnya harga produk tidak dapat ditawar lagi. c. Sarana pra sarana masih belum memadai.

(13)

d. Masih sangat sedikit sumber daya manusia yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar konsep dan implementasi teknologi informasi dan penerapannya dalam dunia bisnis

e. Layanan pendukung utama seperti jasa posmasihmemerlukan pembenahan dan peningkatan supaya jeda waktu dari terjadinya transaksi hingga diperolehnya barang oleh konsumen tidak terlalu lama.

f. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit sehingga masyarakat mengalami phobia terhadap mekanisme e-business yang menyertakan nomor kartu kredit dalam formulir transaksi.

g. Adanya masalah perbedaan platform yang digunakan dalam perusahaan. Perbedaan platform ini dapat meliputi pola atau format pencatatan dan laporan, prosedur, sistem waktu, dan lain sebagainya.

h. Penjual dan pembeli masih menunggu sistem e-business stabil sebelum mereka memanfaatkannya seara optimal. Para penjual juga masih mencoba dengan menguasai medan bisnis lewat internet.

i. E-business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit

dioperasikan dan belum ada aturan yang jelas dari pemerintah.

j. Perubahan pola konsumen dari konsumen yang cenderung pasif dan menunggu informasi atau promosi dari pembicara menjadi konsumen yang aktif dalam mencari informasi sebelum melakukan transaksi.

k. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat yang tepat sehingga sistem

ebusiness dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan

(14)

4. KESIMPULAN

Konsep e-business merupakan suatu konsep yang membuka jalan bagi suatu perusahaan dalam mengembangkan dan mencapai suatu keunggulan kompetitif. Karena dengan menerapkan konsep ini, perusahaan akan mampu memberikan nilai superios kepada konsumennya.

Penerapan e-business di Indonesia juga akan membawa harapan yang baik bagi perusahaan-perusahaan, asalkan didukung dengan perkembangan komponen lainnya, seperti kesiapan infrastruktur, ketersediaan hukum, dan jaminan keamanan yang memadai bagi para pelaku e-business di Indonesia.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip, Dipak C.Jain, dan Suvit Maesincee. 2002. Marketing Moves: A

New Approach To Profits, Growth, and Renewal. Harvard Business School

Press. Boston Massachusetts.

O’Brian dan Marakas. 2008. Management Information System. McGraw Hill. Oetomo, BSD. 2001. Perspektif e-business: Tinjauan Teknis, Manajerial, dan

Strategi. Andi Yogyakarta: Yogyakarta.

Yasa, Ni Nyoman Kerti. 2007. Apa dan Mengapa e-business serta Prospeknya di Indonesia. Forum Manajemen, volume 5 nomor 1. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

[anonim]. 2011. Contoh Penerapan e-business. http://komas-business.blogspot.com/2008/11/contoh-penerapan-e-business.html (10 Juli 2011).

[anonim]. 2011. Penerapan e-business pada perusahaan.

http://telefikasi.blogspot.com/2010/11/penerapan-e-business-pada-perusahaan.html (10 Juli 2011).

Referensi

Dokumen terkait

bait ke-1 dan bait ke-2 serta dapat memimpin lagu Indonesia Raya didepan pasukannya dengan benar dan dapat menyanyikan 3 lagu wajib serta 2 macam lagu daerah tempat

MARKET BASKET ANALYSIS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HASH-BASED PADA TRANSAKSI PENJUALAN APOTEK UNTUK.. MENERAPKAN

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa total kumulatif responden yang memberikan pernyataan setuju dan sangat setuju adalah sebesar 74% (74 orang) menyatakan

Secara umum panjang lag optimum menurut kriteria Akaike adalah 2 tahun, kecuali untuk upah nominal pekerja industri kimia panjang lag optimum adalah 1 tahun (Tabel

Hal tersebut, dapat dilihat dari jumlah citraan yang ditemukan yaitu: citraan penglihatan ditemukan tujuh buah citraan, citraan pendengaran ditemukan dua buah

Oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian secara otomatis yang dapat dikendalikan secara jarak jauh, aman dan efisien pada proses powder coating sehingga operator

Buah naga adalah salah satu buah eksotis yang memiliki manfaat tak terhitung yang ditawarkan untuk kulit, rambut, dan kesehatan