• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENDEKATKAN PUSTAKA KE SISWA DAN MENDEKATKAN SISWA KE PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENDEKATKAN PUSTAKA KE SISWA DAN MENDEKATKAN SISWA KE PERPUSTAKAAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENDEKATKAN PUSTAKA KE SISWA DAN MENDEKATKAN SISWA

KE PERPUSTAKAAN

Rita Haryaningrum, S.Pd

Kepala Perpustakaan SMAN 1 Bojong, Kab.Pekalongan ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah program perpustakaan SMAN 1 Bojong “Mendekatkan Pustaka ke Siswa dan Mendekatkan Siswa ke Perpustakaan” dapat meningkatkan jumlah pengunjung perpustakaan. Program dilakukan dengan mengadakan Pojok Pustaka dan Wajib Kunjungan Perpustakaan. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Bojong Kabupaten Pekalongan yang memiliki jumlah siswa 856, dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2015. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata jumlah pengunjung perhari sebesar 71,79 % dari 7,48 % menjadi 12,85 % dari seluruh jumlah siswa.

Kata kunci: Pojok Pustaka, Wajib Kunjungan Perpustakaan.

A. Pendahuluan

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Indonesia dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menjelaskan bahwa tujuan perpustakaan sekolah menengah atas/madrasah aliyah bertujuan mengembangkan dan meningkatkan minat baca, literasi informasi, bakat dan kecerdasan (intelektual, emosional dan spiritual) peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional melalui penyediaan sumber belajar.

Pencapaian tujuan perpustakaan di sekolah sering mengalami hambatan. Permasalahan yang ada dalam perpustakaan secara umum adalah: 1). Tingkat partisipasi guru yang masih rendah terhadap pemanfaatan perpustakaan, terutama dalam proses pembelajaran 2). Siswa hanya punya sedikit waktu istirahat, yakni dua kali 15menit sehingga kemungkinan waktu yang bisa digunakan untuk mengunjungi perpustakaan relatif kecil 3). Jam layanan perpustakaan yang relatif pendek. Ada suatu kecenderungan perpustakaan dibuka ketika siswa sudah masuk kelas dan ditutup sebelum siswa pulang sekolah 4). Masih minimnya sarana dan prasarana perpustakaan, baik yang berupa gedung maupun peralatan yang berpengaruh pada layanan pengguna perpustakaan 5). Tidak semua penentu kebijakan sekolah peduli terhadap keberadaan perpustakaan sekolah 6). Belum dilibatkannya Komite Sekolah dalam upaya pengembangan

(2)

perpustakaan. Di samping itu, suatu hal yang langka jika orangtua/wali siswa menjadi anggota perpustakaan sekolah 7). Minimnya tenaga pengelola perpustakaan (pustakawan) yang terdidik dan terlatih 8). Koleksi buku perpustakaan yang kurang lengkap 9). Dana operasional perpustakaan masih rendah dan bahkan di bawah standar ketentuan UU. No. 43 Tahun 2007, yaitu lima persen dari RAPBS di luar belanja gaji pegawai 10). Lokasi perpustakaan yang kurang strategis 11). Rendahnya minat baca pada masyarakat sekolah 12). Munculnya generasi "google" dan sejenisnya sebagai pesaing berat bagi perpustakaan.

Perpustakaan SMAN 1 Bojong mengalami permasalahan yang sama. Berkaitan dengan minat baca siswa dan partisipasi warga sekolah dalam perpustakaan dapat dilihat dari jumlah pengunjung perpustakaan. Data jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun pelajaran 2014/2015 tercatat rata-rata 64 siswa perhari atau 7,48% dari seluruh jumlah siswa. Jumlah ini masih jauh dari angka jumlah pengunjung perpustakaan yang ditargetkan sesuai syarat perpustakaan sekolah yang baik yaitu 20% dari jumlah siswa.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi perpustakaan tersebut perlu adanya tindakan yang sungguh-sungguh dan secara bersama-sama dari semua anggota atau warga sekolah, dilakukan secara terintergrasi di dalam kegiatan sekolah. Sebenarnya pengembangan perpustakaan itu pada dasarnya terletak pada suatu proses yang berkesinambungan, seperti yang dikemukakan oleh Darmono (2007): “...mendirikan perpustakaan itu adalah hal yang mudah, tetapi untuk menjaga kelangsungan diperlukan kerja serius dengan program yang jelas dan terarah". Dengan demikian, eksistensi perpustakaan sebagai sebuah wahana belajar siswa, yang dapat membantu siswa dan guru dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, mendapat tantangan yang tidak kecil untuk dapat menarik perhatian peserta didik kembali, agar peserta didik dapat dikembangkan dari membaca hanya sekedar memenuhi kebutuhan belajar menjadi menyenangi dan mencintai aktivitas membaca (Dewasastra:2012).

Perpustakaan SMAN 1 Bojong mempunyai program “Mendekatkan pustaka ke siswa dan mendekatkan siswa ke perpustakaan”, dengan langkah kegiatan membuat Pojok Pustaka yaitu menyediakan rak bacaan di taman sekolah, dan program wajib kunjungan ke perpustakaan dengan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di perpustakaan.

Makalah ini akan membahas permasalahan apakah program “Mendekatkan pustaka ke siswa dan mendekatkan siswa ke perpustakaan “ dapat meningkatkan jumlah pengunjung perpustakaan SMAN 1 Bojong Kabupaten Pekalongan.

(3)

B. Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Bojong, yang beralamat di Jalan Raya Wangandowo No. 116 Bojong, Kabupaten Pekalongan. Seluruh jumlah siswa adalah 856 siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai September tahun 2015. Data yang diambil adalah jumlah pengunjung perpustakaan SMAN 1 Bojong sebelum dan sesudah pelaksanaan program. Pengambilan data dilakukan dengan melalui survey. Data awal diambil dari data jumlah pengunjung bulan Mei dan Juni 2015 sebelum dilaksanakan program. Data hasil tindakan diambil dari data jumlah pengunjung bulan Agustus dan September tahun 2015. Pelaksanaan program perpustakaan diamati menggunakan lembar observasi dan catatan. Respon minat siswa didapatkan melalui angket. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif.

C. Hasil Penelitian

Data jumlah pengunjung perpustakaan pada bulan Mei dan Juni 2015 di akhir semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 sebelum pelaksanaan program dan data bulan Agustus dan September 2015 di awal semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 setelah pelaksanaan program ditampilkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan. Kegiatan Rata-rata Jumlah

pengunjung perpustakaan perhari

Prosentase jumlah pengunjung dengan jumlah

siswa Sebelun pelaksanaan program 64 7,48 % Setelah pelaksanaan program 110 12,85 % D. Pembahasan

Salah satu indikator berfungsinya perpustakaan di sekolah adalah dilihat dari jumlah pengunjung perpustakaan. Sesuai persyaratan dalam akreditasi sekolah rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan sekolah perhari adalah 20% dari jumlah semua siswa di sekolah tersebut. Data awal menunjukkan bahwa rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan perhari

(4)

adalah 64 siswa dengan prosentase jumlah siswa 7,48%. Angka ini masih jauh di bawah 20% dari yang ditargetkan. Untuk itu diperlukan tindakan untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Menurut Mudhoffir (1986), untuk menjalankan perpustakaan sebagai alat pendidikan, sumber atau pusat informasi dan komunikasi, dan sebagai pusat rekreasi, perpustakaan harus memperhatikan 4 hal pokok diantaranya ; 1)adanya tenaga (pustakawan) yang terdidik baik, aktif serta kreatif 2) adanya anggaran memadai 3) adanya buku-buku dan bacaan yang lengkap dan memenuhi syarat 4) adanya kesadaran yang tinggi dari masyarakat pemakai jasa perpustakaan. Untuk memenuhi tugas pustakawan yang aktif dan kreatif maka perpustakaan SMAN 1 Bojong membuat program “ Mendekatkan pustaka ke siswa dan mendekatkan siswa ke perpustakaan”. Program ini dilaksanakan dengan kegiatan membuat Pojok Pustaka, yaitu menyediakan bahan pustaka yang menarik di taman sekolah. Kegiatan ini adalah usaha untuk mendekatkan pustaka ke siswa. Siswa yang tertarik untuk meminjam akan mencatatkan di perpustakaan. Usaha untuk mendekatkan siswa ke perpustakaan dilakukan dengan kegiatan wajib kunjungan ke perpustakaan. Kegiatan ini melibatkan kerjasama guru mata pelajaran untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di perpustakaan. Setelah pelaksanaan program rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan perhari mengalami peningkatan sebesar 71,79 %. Jumlah ini menunjukkan prosentase 12,85 % dari semua jumlah siswa. Meskipun mengalami peningkatan, namun jumlah pengunjung perpustakaan belum memenuhi target 20% dari seluruh jumlah siswa. Hal ini disebabkan karena kapasitas ruang perpustakaan belum cukup untuk menampung jumlah siswa lebih dari satu kelas dalam waktu bersamaan. Sehingga jadwal penggunaan perpustakaan perlu diatur kembali untuk memenuhi tujuan.

Hasil angket respon minat siswa, rata-rata menunjukkan respon yang baik. Adanya program perpustakaan menimbulkan minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Adanya pustaka di taman sekolah dekat kantin memungkinkan siswa membaca di waktu istirahat.

Hasil observasi pelaksanaan program terlihat bahwa program Pojok Pustaka dan Wajib Kunjungan Perpustakaan dapat dilaksanakan. Catatan menunjukkan bahwa Pojok Pustaka perlu ditambah lagi di tempat-tempat lain dekat kelas. Koleksi bahan pustaka harus selalu diganti dan ditambah untuk lebih memaksimalkan pelayanan. Program Wajib Kunjungan Perpustakaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai jadwal. Perpustakaan harus menyediakan pustaka yang dapat dimanfaatkan guru untuk melaksanakan pembelajaran di perpustakaan. Hal ini sesuai dengan fungsi perpustakaan menurut Sinaga,(2007). Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara

(5)

dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan. Catatan menunjukkan ruangan perpustakaan hanya efektif untuk menampung 1 kelas dalam waktu bersamaan. Untuk itu perlu diusulkan untuk perluasan ruang perpustakaan.

E. Kesimpulan

1. Program perpustakaan SMAN 1 Bojong “Mendekatkan pustaka ke siswa dan mendekatkan siswa ke perpustakaan” dapat dilaksanakan dengan membuat Pojok Pustaka dan Wajib Kunjungan Perpustakaan.

2. Program perpustakaan SMAN 1 Bojong “Mendekatkan pustaka ke siswa dan mendekatkan siswa ke perpustakaan” dapat meningkatkan rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan perhari sebesar 71,79% dari 7,48 % jumlah siswa menjadi 12,85 % .

(6)

Daftar Pustaka

Darmono. 2001.Manajemen dan Tala Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT.Gramedia Widya Sarana Indonesia

https://dewasastra.wordpress.com/2012/04/03/perpustakaan-minat-baca-anak, Antara Perpustakaan dan

Minat Baca Anak, diunduh tgl 21 September 2015,

Mudhoffir. (1986). Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Perpustakaan Nasional. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah,Jakarta: 2001. Sinaga, Dian, Mengelola Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Kreasi Media Utama, 2007)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Indonesia. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Data Penulis Nama : Rita Haryaningrum,S.Pd

Tempat,Tgl Lahir : Lombok Tengah, 18 Desember 1970

Alamat : Perum Wirabaru II Blok R.6 Wiradesa Kab. Pekalongan

No HP : 085869015085

Email : ritahar.haryaningrum@gmail.com

Unit Kerja : SMAN 1 Bojong Kab. Pekalongan

Alamat : Jl. Raya Wangandowo No.116 Bojong Kab. Pekalongan Jabatan : Guru/ Kepala Perpustakaan

Gambar

Tabel 1. Rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan.

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama (homoreligius) dan fithrahnya manusia adalah makhluk spiritual yang selalu berupaya untuk senantiasa ada dalam

Penilaian diri merupakan suatu proses penilian formatif selama siswa merefleksikan dan mengevaluasi kualitas pekerjaan dan belajarnya, menilai sejauh mana dia

Penambahan infrastruktur yang digunakan perlu memperhatikan spesifikasi hardware dan kapasitas memori yang terdapat pada perusahaan tersebut, agar lalu-lintas transmisi data

pengelola program siaran radio suara aceh/ Purwana Yoga Swara/ saat ini/ program acara yang. dimiliki/ oleh radio suara aceh/ lebih terfokus/ pada public service// Radio ini/

Berdasarkan Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Harga pada Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi kegiatan Rehabilitasi Ruang Belajar MTsN Salido Tahun Anggaran

Maksudnya, diskursus yang dilangsungkan masih terperangkap dalam paradigma konvensional yakni mengutamakan aspek ide atau kepercayaan (belief). Padahal, terafirmasinya sebagai

[r]