Klasifikasi Tumor dan Kista
pada Citra Panoramik Gigi Manusia
Menggunakan Metode Support Vector Machine (SVM)
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng Dr. I Ketut Eddy Purnama, S.T., M.T.
Latar
Latar Belakang
Belakang
g
g
1.
Tumor atau pertumbuhan abnormal jaringan
tubuh secara tidak terorganisir semakin
meningkat tingkat kejadiannya
2.
Baru terdeteksi dalam stadium lanjut
setelah timbul gejala klinis yang bisa
di
k
d i
dirasakan penderita
3.
SVM adalah salah satu metode klasifikasi
iliki
f
i
l h
yang memiliki performansi yang telah
terbukti handal di bidang aplikasi seperti
bi i f
ti
Analsis
Analsis Statistik
Statistik Hubungan
Hubungan Antar
Antar Piksel
Piksel
Statistik orde-pertama
Statistik orde-pertama dihitung melalui nilai piksel
dari gambar semisal fitur variance dengan
mengabaikan hubungan antar piksel tetangga.
Statistik orde-kedua
Perhitungan statistik orde-kedua mempertimbangkan
hubungan antara dua piksel (piksel yang bertetangga)
pada gambar.
Statistik orde-lebih-tinggi (higher-order
statistics).
Perhitungan statistik orde-ketiga dan yang lebih
Perhitungan statistik orde ketiga dan yang lebih
tinggi, mempertimbangkan hubungan antara tiga atau
lebih piksel, hal ini secara teoritis memungkinkan
Ekstraksi
Ekstraksi Fitur
Fitur
GLCM (Gray-Level Cooccurrence Matrix) atau
Grey Tone Spatial Dependency Matrix
Ekstraksi fitur oleh Haralick
GLRLM (Gray Level Run Length Matrix)
M M G ll
GLCM
GLCM ((Gray
Gray--Level Cooccurrence Matrix
Level Cooccurrence Matrix)
)
Contoh citra dengan 4 tingkat keabuan.
Kanan: Hasil GLCM pada jarak 1 arah 0
Kanan: Hasil GLCM pada jarak 1 arah 0
Grafik
Grafik Nilai
Nilai Range
Range Hasil
Hasil Ekstraksi
Ekstraksi Fitur
Fitur
Menggunakan
Menggunakan Fitur
Fitur Contrast
Contrast
1.216 1.194 1.20 1.40 1.194 0.966 1.00 0.682 0.667 0.831 0.60 0.80 Min Max AVG 0.366 0.333 0 227 0.458 0.529 0.40 0.211 0.227 0.00 0.20
Grafik
Grafik nilai
nilai range
range hasil
hasil ekstraksi
ekstraksi fitur
fitur menggunakan
menggunakan
fitur
fitur Low Gray Level Run Emphasis
Low Gray Level Run Emphasis (LGRE)
(LGRE)
0.25 0.195 0.20 0.113 0 10 0.15 Min Max AVG 0 045 0.051 0.090 0.096 0.067 0.091 0.065 0.072 0.05 0.10 0.017 0.034 0.045 0.00
Kista GLRLM Tumor GLRLM Kista HEGLRLM Tumor HEGLRLM Kista-GLRLM Tumor-GLRLM Kista-HEGLRLM Tumor-HEGLRLM
Tabel
Tabel Distribusi
Distribusi Data
Data Pelatihan
Pelatihan dan
dan Pengujian
Pengujian
Data
Pengujian I Pengujian II Pengujian III Kelas Kelas Kelas
Kista Tumor Kista Tumor Kista Tumor
Citra 1 s d 10 Latih Citra 1 s.d. 20 Citra 1 s.d. 10 dan citra 21 s.d. 30 Citra 11 s.d. 30 8 12 11 9 11 9 20 20 20 Uji
Citra 21 s.d. 30 Citra 11 s.d. 20 Citra 1 s.d. 10
7 3 4 6 4 6
Uji 7 3
Pengaruh
Pengaruh Kuantisasi
Kuantisasi Citra
Citra
70 80 50 60 a si (% ) 20 30 40 Nilai Akur a GLCM8 GLCM16 GLCM32 GLCM64 0 10 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 GLCM128 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kernel Option
Pengaruh
Pengaruh Penggunaan
Penggunaan Preprocessing
Preprocessing HE
HE
70 80 40 50 60 u rasi (% ) 20 30 40 Nilai Ak u GLCM8 HEGLCM8 GLCM16 0 10 GLCM16 HEGLCM16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kernel Option
Pengaruh
Pengaruh penggabungan
penggabungan fitur
fitur dari
dari GLCM
GLCM dan
dan
HEGLRLM
HEGLRLM
HEGLRLM
HEGLRLM
90 60 70 80 40 50 60 a i Akurasi (% ) 20 30 Nil a GLCMHEGLRLM HEGLRLM GLCM16 0 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kernel OptionKurva
Kurva ROC
ROC Pada
Pada Penggunaan
Penggunaan 3 Model
3 Model Ekstraksi
Ekstraksi
Fitur
Fitur Yang
Yang Berbeda
Berbeda
Fitur
Fitur Yang
Yang Berbeda
Berbeda
90 100 70 80 ) (% ) 40 50 60 R (Sensitivity ) GLCM16 (SVM) 20 30 TP R HEGLRLM (SVM) GLCMHEGLRLM (SVM) 0 10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 FPR (1-Specificity) (%) FPR (1 Specificity) (%)
Grafik
Grafik Pengaruh
Pengaruh Penggunaan
Penggunaan Jumlah
Jumlah Fitur
Fitur
% 90% 100% 73.33% 66.67% 76.67% 76.67% 60% 70% 80% 50.00% 40% 50% Nilai akurasi 20% 30% 0% 10% GLCM16 (16 Fitur) HEGLCM16 (16 Fitur) GLRLM (7 Fitur) HEGLRLM (7 Fitur) GLCMHEGLRLM (23 Fitur) (16 Fitur) (16 Fitur) (7 Fitur) (7 Fitur) (23 Fitur)
Grafik
Grafik Pengaruh
Pengaruh Penggunaan
Penggunaan Mesin
Mesin Klasifikasi
Klasifikasi
80% 90% 100% 76.67% 76.67% 76.67% 73.33% 60% 70% 80% 40% 50% 60% Nilai akurasi 20% 30% 40% 0% 10%
SVM-HEGLRLM JST-HEGLRLM SVM-GLCMHEGLRLM JST-HEGLCMGLRLM
KESIMPULAN (1)
KESIMPULAN (1)
Pada penelitian ini telah diujikan 5 model desain sistem
klasifikasi kista dan tumor pada citra panoramik rahang gigi
manusia menggunakan metode SVM yaitu:
gg
y
1. Model dengan ekstraksi fitur GLCM tanpa HE sebagai preprocessing.
2. Model dengan ekstraksi fitur GLCM dengan HE sebagai preprocessing. g g g p p g
3. Model dengan ekstraksi fitur GLRLM tanpa HE sebagai preprocessing.
4. Model dengan ekstraksi fitur GLRLM dengan HE sebagai preprocessing.
5. Model dengan penggabungan ekstraksi fitur GLCM dan GLRLM serta
HE b i i
HE sebagai preprocessing.
Dari hasil pengujian ke-5 model diatas, didapatkan bahwa
t d kl ifik i SVM
j kk
b h
penggunaan metode klasifikasi SVM menunjukkan bahwa
penggunaan ekstraksi fitur HE-GLRLM memberikan kinerja
akurasi sistem klasifikasi terbesar yaitu sebesar
76,667%.
KESIMPULAN (2)
KESIMPULAN (2)
Penggunaan preprocessing HE tidak menjamin mampu meningkatkan kinerja akurasi mesin klasifikasi yaitu saat menggunakan ektraksi fitur berdasarkan akurasi mesin klasifikasi, yaitu saat menggunakan ektraksi fitur berdasarkan GLCM akurasi sistem menurun dari 73,33% menjadi 66,67% tetapi meningkat saat penggunaan ekstraksi fitur berdasarkan GLRLM yaitu dari 50% menjadi 76,667% saat menggunakan preprocessing HE.
76,667% saat menggunakan preprocessing HE.
Hasil pengujian penggunaan mesin klasifikasi JST-backpropagation tidak mampu meningkatkan nilai akurasi yaitu menunjukkan nilai akurasi sebesar mampu meningkatkan nilai akurasi, yaitu menunjukkan nilai akurasi sebesar 76,667% saat penggunaan HE-GLRLM, serta 73,33% berbanding 76,667% dibanding metode SVM saat menggunakan gabungan fitur GLCMHEGLRLM.
Nilai kinerja akurasi sistem tidak berbanding lurus terhadap jumlah fitur yang digunakan akan tetapi lebih tergantung pada jumlah fitur yang tepat dan
t ik k kt i tik t k t bj k mampu merepresentasikan karakteristik tekstur objek.
KESIMPULAN (3)
KESIMPULAN (3)
Fitur berdasarkan GLRLM menunjukkan lebih tepat merepresentasikan karakteristik tekstur objek citra panoramik rahang gigi manusia jika dib di k k k i fi b d k GLCM d
dibandingkan penggunaan ekstraksi fitur berdasarkan GLCM dengan kinerja akurasi sitem sebesar 76,667%, baik saat penggunaan metode klasifikasi SVM maupun JST-Backpropagation yaitu pada saat
menggunakan ekstraksi fitur berdasarkan HE GLRLM menggunakan ekstraksi fitur berdasarkan HE-GLRLM.
Model rancangan sisitem yang terekomendasikan berdasarkan kinerja akurasinya adalah model dengan ekstraksi fitur berdasarkan GLRLM dengan preprocessing HE serta pada penggabungan fitur pada model GLCMHEGLRLM yang telah menunjukkan nilai yang sama besar k tik dil k k kl ifik i
Kelanjutan
Kelanjutan Riset
Riset
Proses preprocessing yang tepat terbukti
meningkatkan kinerja akurasi sistem sehingga
b h
i
l bih k
t
t
penambahan preprocessing yang lebih akurat sangat
memungkinkan peningkatan keakurasian sistem.
Pencarian dan pemilihan fitur tekstur yang lain yang
lebih tepat dapat ditambahkan untuk meningkatkan
kinerja sistem klasifikasi.