BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
3.1 Gambaran Umum Kota Malang
Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur,Indonesia. Kota Malang terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan termasuk kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang berada di dataran tinggi sehingga udara terasa sejuk. Kota Malang merupakan salah satu bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya bersama dengan Kota Batu, dan Kabupaten Malang.
Kota Malang dikenal sebagai kota pendidikan, kota industri, dan kota pariwisata. Malang dikenal sebagai salah satu kota tujuan pendidikan terkemuka di Indonesia karena banyak universitas dan politeknik negeri maupun swasta yang terkenal hingga seluruh Indonesia dan menjadi salah satu tujuan pendidikan berada di kota ini, beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang.berkunjung. Pemandangan alam yang elok serta hawa yang sejuk, teduh, dan asri dengan bangunan kuno peninggalan Belanda memiliki daya tarik tersendiri. Kota Malang sebagai kota industri, industri di Kota Malang sangat beragam mulai dari skala kecil hingga skala besar. Industri skala kecil hingga menengah saat ini terus berkembang dengan adanya pembinaan, penanam modal, dan peningkatan mutu oleh Pemerintah Kota
Malang. Sedangkan, industri skala besar terus diperkenalkan secara luas untuk mendukung produktivitas Kota Malang sebagai kota industri. Kota Malang sebagai kota pariwisata, potensi alam yang dimiliki kota malang banyak mengundang para wisatawan lokal hingga mancanegara untuk datang berkunjung. Pemandangan alam yang elok serta hawa yang sejuk, teduh, dan
3.2 Aspek Geografis Kota Malang
3.2.1 Keadaan Geografi
Kota Malang terletak pada ketinggian antara 440-667 meter diatas permukaan air laut. Kota Malang berada ditengah-tengah wilayah
Kabupaten Malang yang secara astronomis terletak 112,06°-112,07° bujur timur dan 7,06°-8,02° lintang selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang
Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang
Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang Sebelah Barat : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang
Berdasarkan deskripsi batas Kota Malang tersebut, menunjukkan bahwa Kota Malang terhubung secara strategis dengan Kabupaten Malang. Selain itu, letak Kota Malang juga berdekatan dengan Kota Batu. Keterhubungan ini, memberikan dampak mobilisasi kendaraan masuk/keluar yang besar di Kota Malang. Setiap kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang singgah atau berhenti sejenak di Kota Malang memerlukan tempat parkir. Dengan jumlah kendaraan masuk/keluar yang tidak dapat diperhitungkan secara pasti penggunan lahan parkir di tepi jalan umum kerap terjadi. Hal ini terkadang mengakibatkan kemacetan, dan menganggu ketertiban lalu lintas. Maka perlu adanya pengelolaan lahan parkir di tepi jalan umum untuk menjaga ketertiban lalu lintas.
3.2.2 Iklim
Kondisi iklim kota malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,7°c-25,1°c. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7°c dan suhu minimum 18,4°c. Rata kelembaan udara berkisar 79% - 86%. dengan kelembaban maksimum 99% dan minimum mencapai 40%. Seperti umumnya daerah lain di indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan stasiun klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Februari, November, Desember. Sedangkan pada bulan Juni dan September curah hujan relatif rendah. Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.
Kondisi iklim Kota Malang berbeda dengan kebanyakan kota lainnya, lingkungan yang memiliki udara sejuk dan asri memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendatang untuk berkunjung. Banyak dari kalangan pendatang baik dari golongan mahasiswa, dan wisatawan memilih Kota Malang sebagai tempat untuk melanjutkan studi, dan menjadi tempat untuk rekreasi dengan alasan bahwa iklim Kota Malang yang sejuk dan asri membuat rasa nyaman. Jadi, dapat dikatakan bahwa selain fasilitas pendidikan, dan tempat-tempat wisata yang disediakan Kota Malang, kondisi iklim yang dimiliki menjadi nilai plus untuk menarik para pendatang berkunjung ataupun menetap untuk sementara. Para mahasiswa yang berasal dari luar kota untuk memenuhi kebutuhan transportasi perkuliahan biasanya memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor. Hal ini menjadi salah satu penyebab jumlah kendaraan bermotor di Kota Malang terus bertambah.
3.2.3 Keadaan Geologi
Keadaan tanah di wilayah kota malang antara lain :
a) Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas, cocok untuk industri
b) Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian
c) Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurangsubur
d) Bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikan.
Berdasarkan keadaan geologi Kota Malang yang letaknya berada di dataran tinggi mengakibatkan rendahnya penggunaan alat transportasi yang tidak menggunakan mesin seperti sepeda, becak, dan delman. Penggunaan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat menjadi alternatif pilihan dalam melakukan aktivitas. Tingginya penggunaan kendaraan bermotor dibandingkan dengan penggunaan kendaraan tidak bermesin tentu mempengaruhi kebutuhan lahan parkir.
3.2.4 Luas Wilayah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Malang, Kota Malang memiliki luas wilayah 110,06 km2 yang terbagi menjadi 5 kecamatan, dan 57 kelurahan. Lima kecamatan tersebut terdiri dari :
a) Kecamatan Blimbing memiliki luas wilayah 17,77 km2, dan memiliki 11 kelurahan.
b) Kecamatan Klojen memiliki luas wilayah 8,83 km2, dan memiliki 11 kelurahan. Kecamatan Kedungkandang memiliki luas wilayah 39,89 km2, dan memiliki 12 kelurahan.
c) Kecamatan Lowokwaru memiliki luas wilayah 22,60 km2, dan memiliki 12 kelurahan.
d) Kecamatan Sukun memiliki luas wilayah 20,87 km2, dan memiliki 11 kelurahan.
Pembagian wilayah yang terbagi menjadi lima kecamatan memiliki perbedaan pada tingkat perekonomian. Wilayah yang memiliki kawasan strategis pertumbuhan perekonomian yang tinggi salah satunya berada di Kecamatan Lowokwaru. Hal ini dikarenakan pada wilayah tersebut terdapat tempat-tempat yang menjadi pusat aktivitas seperti universitas, mall, pasar, dan tempat rekreasi lainnya. Selain itu, letak Kecamatan Lowokwaru juga dijadikan jalan utama untuk menuju Kota Batu. Maka kerapkali terjadi kemacetan pada wilayah tersebut baik dikarenakan kendaraan yang melewati Kota Malang menuju Kota Batu maupun kendaraan yang singgah untuk berisitirahat.
Gambar 3.1 Peta Struktur Ruang Kota Malang Tahun 2030
Sumber : Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang
3.2.5 Gambaran Umum Demografis
Berdasarkan Laporan Pertambahan Penduduk Bulan Desember 2016 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang jumlah penduduk Kota Malang sebesar 895.387 jiwa yang terdiri dari 446.933 jiwa penduduk laki-laki, dan penduduk perempuan sebesar 448.454 jiwa. Kepadatan penduduk kurang lebih 8.135 jiwa per kilometer persegi. Tersebar di 5 kecamatan (Klojen = 110.136 jiwa, Blimbing = 196.847 jiwa, Kedungkandang = 208.979 jiwa, Sukun = 206.612 jiwa, dan Lowokwaru = 172.813 jiwa). Kota Malang memiliki 278.427 Kepala Keluarga (KK), 536 unit Rukun Warga (RW), dan 4.011 unit Rukun Tetangga (RT).
Tabel 3.1 Jumlah Kepala Keluarga (KK) per-kecamatan
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang
No. Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga
(KK) 1. Blimbing 61.278 2. Kedungkandang 35.739 3. Klojen 63.580 4. Lowokwaru 64.154 5. Sukun 53.676 Jumlah 278.427
Jumlah penduduk di Kota Malang mengalami pertambahan sebesar 11.943 jiwa, hal ini dapat dilihat dari Laporan Pertambahan Penduduk pada bulan Januari 2016 sebesar 883.444 jiwa mengalami pertambahan pada bulan Desember 2016 menjadi 895.387 jiwa. Hal ini dapat mempengaruhi pertambahan jumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di Kota Malang. Dengan jumlah kendaraan yang bertambah maka kebutuhan akan lahan parkir pun meningkat.
3.3 Sejarah Perkembangan Musik Rock di Kota Malang
Musik merupakan bagian dari kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia. Seni musik terus-menerus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Mulai dari musik etnis sampai dengan musik kontemporer. Hal ini dipengaruhi oleh pemikiran manusia yang melahirkan begitu banyak inovasi, perkembangan teknologi, dan munculnya industri baru. Seni musik secara langsung maupun tidak langsung mampu memengaruhi kondisi sosial-budaya masyarakat. Hal ini dikarenakan musik juga memiliki kekuatan untuk memengaruhi manusia di bidang keagamaan, politik, sosial maupun budaya. Fungsi semacam ini dapat berlaku jika musik diberikan pesan-pesan di dalamnya, misalnya lagu yang berisi pesan-pesan sosial-budaya, kritik politik, dan sebagainya
3.3.1 Fase Pertama Musik Rock di Kota Malang 1970-1990
Pada akhir tahun 1960-an sampai awal tahun 1970-an musik rock mulai merambah ke kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta,
Bandung, Medan, Solo, Malang, dan Surabaya. Kota Malang adalah salah satu dari kota-kota besar di Indonesia yang terkena dampak musik rock. Hal ini dibuktikan sekitar tahun 1970-an di mana Malang dikenal sebagai kota Rock oleh para kalangan musisi, pengamat musik, ataupun wartawan musik di Indonesia. Masyarakat Kota Malang dari berbagai kalangan pada saat itu senang mendengarkan musik yang dibawakan oleh group band rock dari Barat, seperti Rolling Stone, Jimmi Hendrix, Deep Purple, Led Zeppelin, Judas Priest, Genesis, dan lain-lain. Pada akhirnya masyarakat Malang secara tidak langsung mempunyai referensi yang luas tentang musik Rock Barat. Selain itu, wilayah Malang Raya tergolong dalam masyarakat berkebudayaan Arek. Ini yang menyebabkan musik rock mudah diterima di kalangan masyarakat Kota Malang. Faktor lainnya adalah karena musik rock tidak hanya membawa pengaruh musikalitas saja, melainkan juga membawa semboyan tentang keterbukaan, kebebasan, kebersamaan, persamaan, dan solidaritas tinggi. Bila dilihat dari keterkaitan dalam segi sosial-budaya, ternyata pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh musik rock mampu melebur dengan karakteristik dari budaya Arek tersebut. Pada akhirnya budaya Arek mampu mendukung genre musik rock dan menjadi populer di kalangan kawula muda Kota Malang dan Surabaya sejak tahun 1970-an hingga tahun akhir 1990-an.
3.3.2 Fase Kedua Musik Rock di Kota Malang 1990-2000
Pada kurun waktu 1970-an sampai awal tahun 1990-an Kota Malang menjadi barometer musik rock di Indonesia. Pada dekade 1970-an
Kota Malang juga melahirkan sesosok lady rocker pertama Indonesia, yaitu Sylvia Saartje. Julukan sebagai rocker pertama Indonesia ini disematkan oleh media massa. Mengawali karier dari band-band lokal Malang seperti Tornado, Bentoel Band, Ogle Eyes, Bad Session, dan Avia’s, yang pada akhirnya membentuk warna musik blues-rock pada sesosok Sylvia Saartje. Bahkan seorang pengamat musik ternama Indonesia, Bens Leo, menjuluki Sylvia Saartje sebagai Janis Joplinnya Indonesia (cover kaset pita Sylvia Saartje album Oooh, 1983). Eksistensinya dalam belantika musik rock tidak pernah memudar hingga beberapa generasi. Hal inilah yang menyadarkan bahwa musik rock tidak hanya sekadar bermain musik semata, namun juga merupakan bagian dari lifestyle yang mewakili jiwa para penggemarnya.
Predikat Kota Malang sebagai barometer ini disebabkan oleh seringnya pertunjukan musik rock atau konser festival di kota ini. Pada awal tahun 2000-an musik rock mengalami kemunduran dari segi musisi, penggemar, dan pertunjukan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya pergeseran selera kawula muda Kota Malang terhadap budaya populer lainnya. Pada tahun akhir 1990-an atau awal 2000-an kawula muda Kota Malang terpengaruh dengan pusat hiburan-hiburan malam.
Eksistensi para musisi maupun group band Rock ini ternyata membawa perubahan sosial bagi perkembangan gaya hidup pemuda di Kota Malang mulai tahun 1970-an sampai awal 2000-an. Keberadaan musisi rock menjadi panutan bagi setiap penggemarnya, melalui pengaruh budaya berpakaian hingga penyimpangan-penyimpangan sosial yang
mewarnai setiap kehidupan musisi maupun penggemarnya. Di balik itu semua, musik rock memberikan warna kebebasan kepada manusia untuk berpendapat, berkarya, dan mengekspresikan diri sesuai keinginannya. Hal lain yang dapat disimpulkan adalah bahwa musik rock mampu memberikan motivasi bagi setiap musisi maupun penggemarnya tentang semangat perjuangan dengan kerja keras dalam menyikapi kehidupan.
3.3.3 Fase Musik Underground di Kota Malang Pada Tahun 1990-an
Pada tahun 1990-an Festival rock versi Log Zhelebour (Produser Musik Rock) masih menjadi acuan para musisi rock di Kota Malang. Hal dibuktikan dengan lahirnya group band asal Malang yang bernama Balance. Group band ini berhasil masuk sepuluh besar dalam ajang festival rock versi Log Zhelebour. Memasuki pertengahan 1990-an musik Rock di Malang bermetamorfosis menjadi musik-musik Rock underground (musik metal, hardcore, dan punk).
Kota Malang sendiri merupakan salah satu kota yang keberadaannya sangat akrab jika membicarakan tentang musik, terutama musik underground. Kota Malang bisa dibilang merupakan basis bagi para musisi-musisi underground handal yang terbilang besar pada era 90an kala itu. Dalam masa perkembangannya, ditahun 1995 anak-anak muda pada saat itu mulai mengenal idiom Underground dan Do It YourSelf atau D.I.Y yang mana dua hal tersebut adalah jalur alternative bagi mereka
yang ingin meyalurkan bakat mereka dalam bermusik namun melalui etos kerja yang mandiri dan dikembangkan secara swadaya. Sehingga dengan munculnya ideologi tersebut secara tidak langsung membuat rasa percaya diri mereka atas adanya sebuah identitas sebagai sesama penggemar Musik underground semakin meningkat dan solidaritas mereka juga semakin kuat. Berangkat dari ideologi yang mereka terapkan tersebut, mereka terus mengembangkan sayap dari mulai membuat berbagai macam acara-acara musik underground, membuat local zine, demo-demo band lokal, dan juga merchandise.
Musik Rock Underground maupun indie pada dasarnya ini ingin membangkitkan semangat kemandirian dan kebebasan dalam berkarya maupun dalam berekspresi. Total Suffer Comunity (T.S.C) menjadi penggerak kebangkitan komunitas rock underground di Malang pada 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam musisi lintas scene, namun didominasi oleh anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali digelar di Kota Malang diorganisasikan pula oleh komunitas ini. Acara bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang, seperti Bangkai (Graincore), Ritual Orchestra, Sekarat, Knuckle Head, Grindpeace, No Man’s Land, The Babies
3.4 Sejarah Musik Underground
Kata Underground itu sendiri didapat karena adanya sekelompok seniman di Prancis sekitar tahun 1920an yg berkutat di bidang seni rupa yg mengadakan pamerannya di dalam subway dan basement yg terletak di bawah tanah. Masyarakat dan seniman Prancis menganggap bahwa hasil karya mereka itu aneh, dan tidak sesuai dengan pakem yg berlaku. Hasil karya mereka itu akan tidak diangga bahkan dilecehkan jika dipublikasikan di muka umum. Maka dari itu lah mereka mengadakan pameran mereka di "bawah tanah" dengan maksud agar hanya orang-orang tertentu dan beridealisme tinggi lah yg menghadiri pameran itu.
Dalam dunia musik, Underground pertama kali diperkenalkan oleh Scene Psychedelic pada tahun 1960an, dan dilanjutkan oleh band-band seperti The Grateful Dead, Velvet Undergound, Acid Test, MC5, dan Frank Zappa. Bahkan The Beatles pernah dianggap sebagai pemrakarsa Scene Underground pertama. Band yg dikategorikan sebagai band Underground adalah band yg memegang konsep etik D.I.Y (Do It Yourself), merekam dan memeproduksi album mereka dengan kerja keras mereka sendiri tanpa terikat Label besar -yg sekarang ngtrend dengan sebutan indie label-, dan mengadakan pertunjukkan musik di tempat-tempat yg tidak representatif. Kemudian Underground di identikkan dengan band yg mengusung tema kekerasan dalam konsep musiknya seperti Cannibal Corpse, Slayer, dll. Dalam Counterpunch Magazine, dikatakan bahwa "Underground music is free media, because by working
independently, you can say anything in your music and be free of corporate censorship.”
3.5 Gambaran Umum Tentang Musik Underground
Underground bukan genre musik, underground adalah sebuah movement atau pergerakan musik, musik underground mengarah keberbagai macam subgenre musik yang biasanya mengembangkan komunitas sendiri meskipun tanpa permintaan pasar, kurang dikenali dan bukan musik yang komersil. Musik underground saat ini sering dianggap musik yang bernuansa kekerasan, identik dengan dunia musik hingar bingar, yang asing untuk telinga awam. Mulai dari suara distorsi yang ingin memecahkan telinga, hingga pemikiran-pemikiran idealis, karena tema-tema musiknya yang kerap mengusung tentang kematian, siksaan, neraka, kehidupan setelah kematian, kritik, protes, dan kecaman.
Musik underground berawal tumbuh di kalangan anak-anak jalanan / berandal membuat underground dikenal sebagai aliran ekstrem, hal itu semakin kental ketika sejumlah konser underground waktu itu selalu menimbulkan kericuhan. Musik underground sendiri dipelopori oleh bangsa Yahudi, dengan dukungan keuangan yang kuat dan media massa yang dikuasai oleh organisasi Yahudi, musik underground saat itu menjadi cepat populer dikalangan remaja. Ditambah dengan pergerakan yang dibuat secara sistematis diatas nama liberalisme, humanisme, dan ideologi-ideologi lain yang akhirnya golongan remaja menjadi penentang agama
dan Tuhannya. Musik underground menjanjikan kebebasan untuk mereka agar dapat melepaskan diri dari segala peraturan agama, undangundang, dan norma yang katanya menyusahkan remaja. (islampos.com : 2013).
Pada hakekatnya manusia sebagai individu pasti mempunyai keinginan atau harapan dalam pencapaian hidupnya. Disini kesamaan minat tentunya menjadi faktor utama tiap-tiap individu untuk menjalin ikatan dengan orang lain, seperti membentuk sebuah perkumpulan maupun komunitas-komunitas tertentu tanpa melihat latar belakang, agama, ras, pendidikan, maupun fisik seseorang. Manusia adalah mahluk social yang dalam kehidupannya selalu terlibat dalam interaksi dengan individu lainnya, yang artinya dalam berinteraksi tidak akan lepas dari sebuah kelompok. Hal tersebut terlihat pada keseharian manusia yang selalu menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dengan kelompok, dididik dalam kelompok, bermain dalam kelompok, belajar dalam kelompok, bekerja dalam kelompok dan seterusnya. Itu sebagai bukti bawasannya kelompok memang digunakan manusia sebagai sarana atau wadah untuk mengembangkan potensi diri dan juga aktualisasi diri. Gaya hidup dan penampilan para penikmat musik underground ini yang tidak pernah luput dari sorotan masyarakat umum antara lain seperti kebiasaan mereka yang identik dengan pergaulan bebas disertai dengan gaya berpakaian mereka yang serba hitam ditambah dengan berbagai macam aksesoris seperti sepatu boot, jaket kulit, piercing, tattoo, rambut mohawk, dan segala macamnya yang akhirnya hal itu hanya akan menimbulkan stereotiep yang melekat di masyarakat pada diri mereka.
Dalam musik underground banyak sekali ditemukan genre musik yang memang tidak dikategorikan ke dalam jenis musik pada umumnya, beberapa genre tersebut yaitu genre Grunge, Hardcore, Grindcore, Deathmetal. Black Metal, Ska.
3.6 Sejarah Musik Hardcore
Musik hardcore itu sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan punk (genre lainnya dari Underground), karena hardcore itu sendiri lahir dan berkembang dan berawal dari musik punk. Pada tahun 1980, di Amerika Serikat terdapat sekumpulan pemuda yang terdiri dari remaja-remaja miskin yang mencari nafkah untuk menjalani hidup, beberapa skateboarder jalanan, preman, dan remaja-remaja pembenci sekolah (pengangguran) yang semuanya adalah penggemar musik punk dan memiliki band yang beraliran sama. Kelompok inilah yang akan mempelopori awal berkembangnya hardcore di dunia, ada 3 Band yang awalnya membentuk aliran musik hardcore ini.
Musik Hardcore ini juga banyak disebut sebagai musik underground karena kebanyakan komunitas musik ini tidak dipublikasikan ke masyarakat dan khlayak luas. Orang tidak akan mengenal siapa saja yang ada di musik Hardcore ini karena tidak mempunyai karakter yang subjektif, musik punk disini dapat dipublikasikan dan dapat dikenal dari ciri khas dan gaya - gaya mereka. dan dikomunitas Hardcore ini tidak memandang profesi siapa dan darimana asal serta umur orang itu. Di aliran
musik ini terdiri dari 3 Band yang mendirikannya, Pertama yaitu Bad Brain yang menyebarkan aliran Hardcore dengan mengadakan konser - konser disebagian kota, sehingga musik Hardcore dapat dikenal oleh khalayak dan masyarakat luas. Kemudian yang kedua yaitu ada Bad Flag, mereka membentuk aliran ini dengan merubah aransemen lagu step - step menjadi lebih cepat, sehingga Hardcore mempunyai karakter musik sendiri. dan ketiga adalah Minor Threat pada Band ini yang membedakan antara musik Punk dan Hardcore dengan menyerukan straight age pada komunitasnya yaitu dengan mengajak komunitas Hardcore untuk hidup lebih positif karena pada era tahun 1970-an tersebut banyak pemuda yang menyukai aliran punk yang meninggal dunia dengan sia - sia dikarenakan Narkoba. Minor Threat mengajak bahwa Hardcore yang beraliran keras bukan berarti harus memakai dan menggunakan Narkoba.
Musik Hardcore sudah eksis di Indonesia pada tahun akhir 1980-an. Dengan fenomena yang ada menyebabkan sebagian dari punker mulai melahirkan scene-scene hardcore punk. Sehingga musik hardcore di Indonesia sangat kental dengan warna punk. Dikarenakan masih sangat sedikitnya scene hardcore maka scene terbagi menjadi dua kaum, yaitu kaum individu yang lebih suka menikmati musik hardcore dengan sosialisasi yang secukupnya dan kaum yang sangat suka bersosialisasi (membaur dengan komunitas punk). Hal ini terjadi sampai sekitar pertengahan tahun 1990-an. Tahun 90-an bisa dibilang tahun musik hardcore di Indonesia dan puncaknya pada akhir tahun 1990 ditandai dengan mulainya pertunjukan-pertunjukan di berbagai tempat
menampilkan 100% band hardcore (yang sebelumnya selalu mencampur dengan band punk) dan kemudian musik hardcore mulai membaur dengan melodicore. Dengan semakin banyaknya band hardcore bersamaan pula munculnya records D.I.Y yang menyalurkan kreatifitas band seperti pinball records dan ffgrecords.
Di Indonesia kota Jakarta adalah kota yang memiliki banyak band hardcore, untuk di kota lain umumnya hardcore dibawa dan berkembang dari individu anak Jakarta yang kuliah di luar kota ataupun bekerja. Band Hardcore Jakarta antara lain adalah Anti Septic, Triple X, Straight Answer, Dirty Edge, Popcorn, Sugesti X, Secret Agent. Depok juga memiliki DC crew, biduan error: Thinking Straight dan juga band-band Depok lainnya yang mayoritas mengusung Oldschool Hardcore Punk serta di daerah Menteng Jakarta Pusat yang dikenal dengan Taman Suropati banyak band-band pengusung Hardcore Punk seperti Speed Kill, Sing It, The Borstal, Snacky, Majesty, Naughty Sex Party, Headline dan masih banyak lagi. Setelah era oldschool, hardcore amerika, hardcore oldscholl eropa ke newschool maka dimulailah hardcore yang didominasi dengan musik lebih kental musik metalnya seperti Jumbo Jet bahkan emo, hingga saat ini (tahun 2000-an).
Berikut adalah band Bad Brain yang menyebarkan aliran Hardcore dengan mengadakan konser - konser disebagian kota, sehingga musik Hardcore dapat dikenal oleh khalayak dan masyarakat luas.
Gambar: Bad Brains Band Sumber : www.artistpr.com (diakses pada tanggal 04.03.2019)
Band ke dua yang di sebut sebagai pendiri dari musik hardcore ini adalah Black Flag. Mereka membentuk aliran ini dengan sedikit bereksperimen dengan aransemen hardcore sebelumnya, yang kemudian alunan lagunya menjadi lebih cepat. Sehingga mulai saat itu hardcore mempunyai ciri khas tersendiri.
Sumber : www.artistpr.com
(diakses pada tanggal 08.05.2013 - 22.30 WIB)
Gambar: Minor Threat
Sumber : https://www.discogs.com/artist/252202-Minor-Threat (diakses pada tanggal 6 Maret 2019)
Dan yang ke 3 yaitu band Minor Threat. Band ini yang membedakan antara musik Punk dan Hardcore dengan menyerukan straight age pada komunitasnya yaitu dengan mengajak komunitas Hardcore untuk hidup lebih positif
Musik hardcore sudah eksis di Indonesia pada tahun akhir 1980. Dengan fenomena yang ada, menyebabkan sebagian dari punker mulai melahirkan kelompok hardcore punk. Sehingga musik hardcore di Indonesia sangat kental dengan warna punk. Dikarenakan masih sangat sedikitnya kelompok hardcore, maka kelompok terbagi menjadi dua kaum, yaitu kaum individu yang lebih suka menikmati musik hardcore dengan sosialisasi yang secukupnya dan kaum yang sangat suka bersosialisasi (membaur dengan komunitas punk).
Hal ini terjadi sampai sekitar pertengahan tahun 1990, pada tahun tersebut bisa dibilang tahun musik hardcore di Indonesia, puncaknya pada akhir tahun 1990 ditandai dengan mulainya pertunjukan-pertunjukan di berbagai tempat menampilkan band hardcore (yang sebelumnya selalu bercampur dengan band punk), kemudian musik hardcore mulai membaur dengan melodicore (genre lainnya dari underground). 20 Dengan semakin banyak band hardcore, kemudian berdiri perusahaan rekaman indiependent yang menyalurkan kreatifitas band seperti Pinball Records dan FFG Records. Kota Jakarta adalah kota yang memiliki banyak band hardcore, untuk di kota lain, umumnya hardcore dibawa dan berkembang dari individu anak Jakarta yang kuliah di luar kota ataupun bekerja.
Kota Malang sendiri juga memiliki Band ternama, dengan sebuah gigs yang bisa dikatakan sederhana daripada konser musik yang mewah, hal tersebut dapat melahirkan Band-band Hardcore ternama di kala itu. Misalkan, Today Is Struggle, Mutant, Direction For Use, Public Of Noise, Dinamix, Madpoint, Finishing Stroke, Total Alarm, Target Locked, Hindsight, Breath Of Despair, Honesty, dll.
3.7 Sejarah Musik Hardcore di Kota Malang Tahun 1990-2003 Musik hardcore adalah musik yang peminatnya sangat sedikit sekali, mungkin bisa di katakan bahwa musik hardcore adalah musik kaum minoritas. Musik hardcore sendiri masuk di kota Malang dan menarik minat para Hardcore kids Malang di era 90 an. Kemudian musik Hardcore semakin lama semakin menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Lalu
tak lama kemudian munculah sebuah nama Malang City Hardcore, yaitu sebuah scene atau komunitas yang dimana didalamnya adalah mereka yang peduli dan ingin memajukan musik hardcore di kota Malang. Dengan sebuah gigs yang bisa dikatakan sederhana daripada konser musik yang mewah, hal tersebut dapat melahirkan band-band Hardcore ternama di kala itu. Misalkan, Today Is Sturglle, Mutant, Hand of Hope, Honesty, dll.
Segala usaha dan perjuangan para pecinta Hardcore dahulu selama bertahun- tahun, sedikit demi sedikit musik hardcore di kota Malang mulai dikenal luas di kota-kota sekitar pulau jawa dan menjadi salah satu Scene Hardcore yang paling besar di Indonesia. Akan tetapi tak lama kemudian setelah musik hardcore di kenal masyarakat dan sudah menjadi pegangan hidup para hardcore kids, Malang City Hardcore mengalami kemunduran di karenakan genre-genre yang dibawa oleh kaum pendatang seperti melodic, screamo, dll. Kemudian musik hardcore mulai redup dan digantikan dengan genre lain seperti melodic yang memiliki era di tahun 2003 an.
3.7.1 Skena Malang City Hardcore East Coast Empire Tahun 2009
Di awal tahun 2009 ini musik Hardcore Kota Malang kembali dengan wajah yang baru dengan regenerasi yang baru berkat kehadiaran Skena Malang City Hardcore East Coast Empire. Dan hardcore di kota Malang seakan hidup kembali dan tidak ingin menjadi genre-genre lain yang hanya sementara.
East Coast Empire adalah sebuah komunitas hardcore (Hardcore crew) dari sebuah Skena besar Malang City Hardcore (MCHC). East Coast Empire yang secara haraflah berari “kerajaan timur” adalah sebuah hardcore crew yang berasal dari kota Malang, yang nonabene berada di pulau Jawa bagian timur. East Coast Empire membawa misi untuk menunjukan pada khalayak bahwa Skena MCHC belum mati. Setelah banyak terjadi pro dan kontra mengenai MCHC, baik intern maupun ekstern dari Skena itu sendiri. East Coast Empire merasa perlu untuk membangun kembali Skena MCHC, mengembalikan kejayaan MCHC yang beberapa tahun lalu pernah sangat popular, khususnya di kalangan Hardcore Kids Indonesia. East Coast Empire yang sebagian orangnya adalah orang-orang yang dulu pernah bahu-membahu membangun Skena MCHC, merasa bahwa saat ini Skena hardcore di kota Malang hampir tanpa pergerakan.
Saat ini Skena Hardcore di kota Malang adalah sebuah Skena besar yang terpecah-pecah. Beberapa tahun lalu, Hardcore Kids di kota malang berusahan bersatu dalam satu Skena, akan tetapi saat ini Hardcore Kids banyak membuat komunitas-komunitas dan kelompok-kelompok kecil dengan membawa paham dan kepentingan-kepentingan pribadi mereka sendiri, tanpa berusaha untuk menjaga nama scene MCHC yang secara tidak langsung juga membesarkan nama mereka. East Coast Empire adalah sebuah tempat dimana di dalamnya terdapat orang-orang yang masih perduli terhadap kelanjutan scene MCHC, terlepas dari segala hal yang melabeli mereka. Scene East Coast Empire ini berdiri berkat
perjuangan yang selaras dengan visi dan misi generasi tua dan generasi muda. Kini saatnya generasi muda melakukan perjuangan mereka seperti apa yang telah di capai hardcore kids lama terdahulu. Perjuangan ini dari sekelumit orang yang bersedia untuk bertahan demi Malang City Hardcore. Perjuangan ini semua adalah sebuah komitmen untuk tetap loyal terhadap Malang City Hardcore agar tetap menjadi Skena yang menjadi panutan kota lain untuk memaikan music Hardcore itu sendiri.
3.7.2 Terpecahnya Malang City Hardcore Tahun 2013 Hingga Sekarang
Di tahun 2013 bisa dibilang tahun puncaknya kejayaan musik Hardcore. banyak yang beranggapan bahwa tahun 2013 adalah salah satu tahun dimana musik Hardcore di puncak kejayaannya. Seperti yang dikatakan Louis (salah satu subjek peneliti) Louis beranggapan bahwa, di tahun 2013 Hardcore masih sangat tenar di kota Malang, akan tetapi di tahun berikutnya penikmat musik Hardcore sudah mulai berpindah ke Genre musik lainnya.
Menurut Cak Coid (salah satu personil dari Band NEUROSESICK) untuk saat ini kita sebagai masyarakat kota Malang harus selalu memakai nama “MCHC” jika kita mempunyai sebuah Band Hardcore di kota Malang, karena MCHC adalah sebuah nama yang mengidentitaskan bahwa kita adalah band yang berasal dari kota Malang. Cak Coid juga berpendapat bahwa untuk saat ini kebanyakan dari
penikmat Hardcore adalah kalangan anak SMP-SMA. Akan tetapi mereka hanya menganggap bahwa Hardcore hanyalah sebuah Trend, yaitu dimana segala sesuatu yang sedang dibicarakan, Disukai atau bahkan digunakan oleh sebagian besar masyarakat pada saat tertentu. maka dari itu jika Hardcore sudah tidak ngeTrend, para remaja akan mencari genre musik lain.
3.8 Cafe-cafe di Kota Malang Yang Sering di Jadikan Tempat Perform
3.8.1 Godbless Cafe 2 Malang
Gambar 3.8.1 Godbless Cafe 2 Malang
Sumber: https://godblesscafe2.business.site/
Cafe yang pertama yaitu Godbless Cafe 2 yang terletak di jalan Ahmad Yani Malang. Merupakan cabang God Bless Cafe di Sawojajar. Tempat yang nyaman dan harga yang sangat terjangkau. Cafe ini sering di jadikan tempat untuk Even-event Hardcore.
Berikut adalah salah satu Event Hardcore yang di selenggarakan pada akhir tahun 2018 di Godbless Cafe 2:
Gambar 3.8.1 Event Hardcore di Godbless Cafe 2 Malang
Sumber: Dokumentasi Peneliti
3.8.2 Houtenhand Cafe
Untuk selanjutnya yaitu Houten hand Cafe yang berlokasi di Jl. Basuki Rahmat No.56 A, Malang. Houten Hand merupakan kafe berkonsep perpaduan Vintage dan eropa. Cafe ini sering digunakan banyak komunitas untuk berkumpul, terutama komunitas musisi dan seniman. Banyak komunitas Indie musik, Punk, Rock, Hardcore, dan lain-lain. Berikut adalah salah satu band Hardcore Malang Neurosessick yang tampil di Cafe Houtenhand Malang
Gambar 3.8.2 Event Hardcore di Houtenhad
Sumber: https://neurosesick.bandcamp.com/
3.8.3 Gembira Cafe
Cafe selanjutnya yaitu Gembira Cafe yang berlokasi di Ruko Istana Dinoyo E1-E2, Jl. MT. Haryono, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145. Gembira Cafe and Resto hadir dengan mengusung dua konsep yakni resto di lantai 1 dan cafe berada di underground. Dengan tempat yang luas berkapasitas 250 orang Gembira Cafe dapat digunakan sebagai tempat dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan maupun event.
Gambar 3.8.2 Gembira Cafe
Sumber: https://www.malang-post.com/ragam/kuliner/gembira-cafe-and-resto-dinoyo-jujugan-mahasiswa-untuk-bersantai
Berikut adalah salah satu Event Hardcore yang diselenggarakan oleh UKM IKABAMA UMM di Gembira Cafe pada tanggal 18 April 2017
Gambar 3.8.2 Event Hardcore