• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi ditahun telah menghancurkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi ditahun telah menghancurkan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi yang terjadi ditahun 1997-1998 telah menghancurkan sedemikian banyak harapan, terhadap masa depan. Sampai saat ini pun permasalahan ekonomi terus terjadi di Indonesia , sehingga pemerintah akhirnya mencabut subsidi bahan bakar minyak, mengakibatkan terjadinya kenaikan harga BBM yang membuat ongkos produksi dan industri yang tergantung padanya meningkat. Ada industri yang masih dapat bertahan, dan ada yang tidak mampu lagi menjalankan usahanya. Hal ini tentunya akan mengakibatkan banyak orang kehilangan mata pencaharian dan menjadi pengangguran.

Ternyata masalah pengangguran ini berdasarkan Badan Pusat Statistik sudah cukup mengkhawatirkan. Tahun 1997 angka, pengangguran masih 4,7 persen, tetapi kemudian meningkat menjadi 6,12 persen (2000), 8,1 persen (2001), 9,26 persen (2002), 9,57 persen (2003), 9,86 persen (2004), dan 10,9 persen (2005). Lembaga seperti Indef memperkirakan jumlah penganggur terbuka (bekerja kurang dari 35 jam perminggu) tahun ini akan meningkat menjadi 12,0-12,6 juta orang. (Kompas, 18 Februari 2006:57). Menurut M. Fachrur Rozi (2005:89-90) Tingkat pengangguran seperti yang disebutkan diatas mungkin belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan realitas sebenarnya, yang barangkali jumlahnya

(2)

lebih tinggi. Karena itu disamping persoalan ini menjadi tanggung jawab negara dan pemerintah yang secara prinsip memiliki kewenangan pada tingkat kebijakan, maka sebagai anggota masyarakat pun tidak berpangk u tangan dari tanggung jawab tersebut, walaupun dalam bentuk peran yang berbeda. Para anggota masyarakat sebaiknya ikut berpartisipasi dalam menciptakan kemandirian mereka sendiri sebagai perw ujudan dari tanggung jawab dan kepedulian terhadap persoalan sosial yang tengah dihadapi bangsa Indonesia.

Seiring dengan keterpurukan tersebut, krisis ekonomi merupakan awal dari banyaknya perusahaan direct selling yang menggunakan sistem Multi Level Marketing di tanah air bermunculan bagaikan jamur dimusim hujan. Sebenarnya DS-MLM (Direct Selling & Multi Level Marketing ) merupakan sistem Amerika dan berkembang pesat di Indonesia sejak 10 tahun terakhir. Menurut data Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia tahun 2002 jumlah angkatan kerja yang mampu diserap oleh industri MLM di seluruh Indonesia telah mencapai 4 juta orang, atau 2% dari total penduduk Indonesia. Mereka adalah para tenaga pemasaran yang menjalin hubungan kemitraan dengan sekitar 40-an lebih perusahaan MLM. Jika pada tahun 2001 bangsa Indonesia mempunyai 38 juta orang yang masih menganggur maka industri MLM menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan untuk dapat menyerap sebagian dari mereka. Uniknya, industri MLM tidak memiliki sistem untuk melakukan pemutusan hubungan kerja. Dengan jumlah pelaku Mitra Usaha sekitar 4,2 juta di

(3)

Indonesia data World Federation of Direct S ellling Associations tahun 2001. Jelas industri ini tidak diremehkan keberadaannya, kecuali itu memang dikehendaki dan dilakukan oleh yang bersangkutan. Seperti dapat di lihat dalam Tabel 1.1 yakni mengenai pertumbuhan distributor DS/MLM.

Tabel 1.1 Lima Besar Pertumbuhan Distributor DS/MLM Tiens

Negara 2000 2001 Satuan (%) 1 Korea 817,800 1,603,000 96,00 2 Rusia 300,000 529,000 76,30 3 Indonesia 2,580,000 3,974,000 54,03 4 India 500,000 694,000 38,90 5 Hungaria 107,453 146,570 38,29

Sumber: International Statistical Survey, Worldwide Direct Sales Data, April 2007.

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa Negara Indonesia termasuk dalam lima besar pertumbuhan distributor DS/MLM, dimana perkembangannya mencapai 54,03%. Sayangnya pertumbuhan bisnis MLM ini ternoda dengan adanya perusahaan yang keluar dari etika perusahaan MLM dengan membuat perusahaan berkedo k MLM yang hanya menghimpun dana tanpa marketing plan yang jelas dan produk berkualitas yang bermutu tinggi untuk ditawarkan. Perusahaan semacam ini disebut sebagai perusahaan money game yakni perusahaan yang

(4)

berkedok MLM. Karena Perusahaan money game inilah mulai muncul opini-opini miring tentang MLM pada masyarakat, terutama mereka yang pernah ikut dalam perusahaan money game yang membuat mereka mengalami kekecewaan dan kerugian materi mencapai jutaan bahkan miliaran rupiah karena perusahaan yang mereka i kuti hanya dalam waktu satu bulan sampai satu tahun mulai gulung tikar. Hal ini berdampak kepada perusahaan MLM murni yang juga dituduh sebagai perusahaan yang mengobral janji muluk-muluk dan hanya ingin menipu saja. Padahal kesalahan terbesar disini ada pada masyarakat sendiri, karena dari sebagian besar masyarakat yang menjadi anggota MLM yang pernah ada di Indonesia adalah mereka yang ikut bergabung dalam perusahaan money game yang berkedok MLM, karena sistem yang ditawarkan jauh lebih gampang dari pada MLM yang murni.

MLM adalah sebuah kegiatan usaha penjualan dengan sistem berjenjang yang dalam usahanya menarik anggota pemasar (distributor) yang baru, perusahaan MLM berani menawarkan banyak keuntungan materi yang sangat menggiurkan, bukan hanya komisi berupa uang, melainkan juga komisi berupa barang-barang mewah. Sebelum tahun 2000, tidak ada pengaturan hukum secara khusus mengenai MLM, sehingga dengan mudah banyak bermunculan perusahaan MLM. Tidak adanya aturan hukum mengenai MLM ini menimbulkan banyak terjadi penipuan dengan berkedok kegiatan MLM, tentu sangat merugikan masyarakat. Namun sejak tanggal 20 Maret tahun 2000 terbitlah

(5)

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 73/MPP/Kep/3/2000 tentang Ketentuan Kegiatan Usaha Penjualan Berjenjang. Kemudian pada tanggal 29 Maret 2006 peraturan tersebut diperbaharui dengan keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 13/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata cara Penerbitan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung.

Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan diatas maka dapat dilihat, bahwa dalam kegiatan MLM sistem pengendalian intern sangat berperan besar. Baik dalam hal internal accounting control yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukura n-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitan serta keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan yang ditanamkan dalam perusahaan oleh para investor, sehingga aka n menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Serta pengendalian intern administratif (internal administrative control) yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Para ahli ekonomi mengatakan bahwa ditahun 2015 sampai dengan tahun 2018 merupakan masa keemasan bagi bisnis DS/MLM, yakni hampir 80% barang dan jasa akan dipasarkan melalui MLM. Berikut dapat dilihat perkembangan lima besar penjualan DS/MLM di dunia pada tabel 1.2.

(6)

Tabel 1.2 Lima Besar Sales Force DS/MLM Tiens di Dunia Negara 2000 2001 1 USA 9,700,000 10,300,000 2 Indonesia 2,580,000 3,974,156 3 Thailand 2,500,000 3,000,000 4 Taiwan 2,781,000 2,781,000 5 Jepang 2,500,000 2,000,000

Sumber: International Statistical Surve y, Worldwide Direct Sales Data, April 2007.

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa Negara Indonesia menduduki peringkat ke dua di Dunia setelah USA dalam hal penjualan di bisnis MLM Tianshi. Pesatnya perkembangan dunia bisnis diharapkan dapat bersaing dipasar yang kompetitif, dan untuk itu tuntu tan terhadap efektifitas dan efisiensi dalam mengelola usaha harus dapat menciptakan keunggulan kompetitif, Perusahaan yang tidak memiliki keunggulan adalah perusahaan yang tidak memiliki masa depan. Dimana keunggulan dapat diciptakan melalui berbagai cara salah satunya adalah melalui penerapan suatu sistem akuntansi yang baik dan menjamin pengawasan secara langsung oleh pimpinan terhadap kegiatan perusahaannya. Si stem tersebut harus dirancang secara memadai dan handal, sehingga mampu mengorganisasikan fungsi-fungsi dan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta dapat digunakan sebagai alat bantu untuk usaha -usaha pengendalian terhadap aktivitas perusahaan. Dengan demikian akan

(7)

terselenggara mekanisme internal check yang bekerja dengan sendirinya selama kegiatan berlangsung, maka sistem akuntansi sangat diperlukan.

Sistem akuntansi merupakan salah satu sistem dari beberapa sistem yang ada dalam suatu perusahaan. Sistem akuntansi sangat penting dalam menjalankan suatu perusahaan karena memberi manfaat yang besar, baik itu dalam memberikan informasi bagi pengambil keputusan, memberi pengamanan atau perlindungan terhadap kekayaan perusahaan, maupun untuk efisiensi administrasi. Sistem akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan seperti investor, lembaga perpajakan dan pihak yang berkepentingan dengan perusahaan MLM tersebut. Sistem akun tansi suatu perusahaan juga mencerminkan sistem pengendalian intern perusahaan. Apabila sistem pengendalian intern kurang memadai, akan memberi peluang terjadinya kesalahan atau manipulasi yang dilakukan oleh karyawan. Sistem pengendalian intern yang dirancang dengan baik akan dapat mendorong ditetapkan kebijakan manajemen, mendorong terciptanya efisiensi operasi, melindungi aktiva tetap perusahaan dari pemborosan, kecurangan, pencurian serta menjamin terciptanya data akuntansi yang tepat dan bisa dipercaya. Selain itu sistem pengendalian intern dapat meningkatkan ketelitian dan kepercayaan data informasi akuntansi dengan mencegah terjadinya kesalahan.

(8)

Bertitik tolak pada argumentasi dan persoalan tersebut diatas, maka sebenarnya banyak terdapat perusahaan MLM yang bergerak dalam berbagai macam jenis kegiatan MLM, salah satu perusahaan MLM yang menonjol di Indonesia saat ini adalah Tianshi. Selama melakukan penelitian pada Perusahaan MLM Tianshi Stockis Darma Denpasar, penyusunan sistem akuntansi yang dilakukan oleh pihak manajemen telah menetapkan fungsi-fungsi yang terlibat dalam sistem tersebut. Dimana sistem akuntansi yang ada dalam perusahaan tersebut adalah sistem akuntansi pembelian, sistem akuntansi penjualan, sistem akuntansi persediaan dan sistem akuntansi penggajian. Namun jika dilihat dari prosedur pelaksanaannya masih terdapat kelemahan yang diperoleh, mengenai belum adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas antar bagian serta beberapa dokumen belum memadai dan tidak bernomor urut tercetak. Keadaan ini memberi peluang terjadinya manipulasi oleh karyawan, sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Dengan demikian dari permasalahan tersebut maka cukup menarik kiranya untuk mencoba mencari jawaban secara logis dan ilmiah yang dapat diterima sebagai kaidah ilmu dengan judul “Evaluasi Stuktur Pengendalian Intern atas Sistem Akuntansi Pada Perusahaan Multi Level Marketing Tianshi Stockis Darma Denpasar”.

(9)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka, dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana struktur pengendalian intern atas sistem akuntansi yang diterapkan pada perusahaan MLM Tianshi Stockis Darma Denpasar? 2. Aspek-aspek struktur pengendalian intern apakah yang masih perlu

ditingkatkan atas sistem akuntansi pada Perusahaan MLM Tianshi Stockis Darma Denpasar?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan pada latar belakang, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui struktur pengendalian intern atas sistem akuntansi yang diterapkan pada perusahaan MLM Tianshi Stockis Darma Denpasar.

2. Untuk mengetahui aspek-aspek struktur pengendalian intern apakah yang masih perlu ditingkatkan atas sistem akuntansi pada Perusahaan MLM Tianshi Stockis Darma Denpasar.

1.3 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Teoritik

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan wawasan dan gambaran yang lebih luas mengenai struktur pengendalian intern

(10)

atas sistem akuntansi dan mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di perusahaan serta sebagai bahan dalam penyusunan skripsi yang merupakan syarat kelulusan S-1.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan referensi bagi pihak yang berkepentingan dalam Perusahaan MLM Tianshi Stockis Darma Denpasar serta dapat memberikan masukan bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan terutama dalam membuat kebijakan sistem akuntansi.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan terperinci tentang perubahan dari masing-masing bab dalam skripsi ini, maka penulis mengemukakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pengantar isi skripsi secara keseluruhan yang berisikan tentang latar belakang masalah dan perumusan pokok masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang tinjauan teoritis masalah yang hendak dibahas, yang relevan dengan judul skripsi meliputi pengertian evaluasi, pengertian sistem dan prosedur, pengertian sistem akuntansi, tujuan sistem akuntansi, tahap-tahap pengembangan sistem akuntansi,

(11)

faktor-pengolahan data elektronik, sistem akuntansi dalam suatu perusahaan baik itu sistem akuntansi pembelian, sistem akuntansi penjualan, sistem akuntansi persediaan, sistem akuntansi penggajian, pengertian struktur pengendalian intern, tujuan struktur pengendalian intern, elemen-elemen struktur pengendalian intern, keterbatasan struktur pengendaian intern dan pembahasan hasil penelitian sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan multi level marketing Tianshi Stockis Darma Denpasar. Bab ini juga menguraikan tentang hasil dari penelitian yang diperoleh dengan menggunakan analisis naratif yaitu teknik yang memberi gambaran mengenai prosedur yang dilakukan dalam mengaplikasikan sistem akuntansi serta mendiskripsikan struktur pengendalian intern sesuai dengan data hasil kuisioner, serta diperjelas dengan menggunakan teknik analisi charting atau flow chart.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini dikemukakan simpulan yang mencakup seluruh isi skripsi serta akan diajukan saran-saran yang dipandang perlu atas permasalahan yang dibahas.

Gambar

Tabel 1.1  Lima Besar Pertumbuhan Distributor DS/MLM Tiens
Tabel 1.2 Lima Besar Sales Force DS/MLM Tiens di Dunia      Negara  2000  2001  1  USA  9,700,000  10,300,000  2  Indonesia  2,580,000  3,974,156  3  Thailand  2,500,000  3,000,000  4  Taiwan  2,781,000  2,781,000  5  Jepang  2,500,000  2,000,000

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah, (1) untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar dari metode eksperimen pada materi metabolisme sub konsep foto sintesis

Jenis pupuk organik yang memberikan pengaruh terbaik yaitu pupuk kotoran kambing terhadap tinggi tanaman, pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran kambing memberikan

yang terbentuk pada kristal hidroksiapatit dari cangkang telur ayam berbentuk. heksagonal dengan parameter kisi a = 9,4240 Å dan c =

ketergantungan keuangan pemerintah daerah terhadap sumber pendapatan daerah dari pendapatan transfer, khususnya dari tahun 2012 hingga 2015. Hasil ini menunjukan

Karya tulis ini membahas tentang pembuatan suatu aplikasi yang berbasiskan sistem pakar yang digunakan untuk mengetahui potensi akademik pengguna dengan tes

Project Based Learning adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan proyek dalam bentuk tantangan atau permasalahan sehingga mengharuskan anak untuk

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan, maka dapat disimpulkan 1) Kerja ilmiah mahasiswa yang dilatihkan dan proporsi mahasiswa yang bisa

menggunakan jalur Pegawai Negeri Sipil atau melalui mekanisme Pemda sehingga masyarakat merasa kesulitan menjadi pegawai di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan,