• Tidak ada hasil yang ditemukan

BLUEPRINT TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM (TIME)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BLUEPRINT TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM (TIME)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BLUEPRINT

TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM (TIME)

BAB I

PENDAHULUAN

Tindakan Investigasi Memantau Ekosistem yang selanjutnya di sebut dengan

singkatan TIME, merupakan Non Government Organization (NGO) yang didirikan oleh individu lintas profesi, diantaranya penggiat lingkungan dan jurnalis, yang konsern terhadap upaya penyelamatan satwa dilindungi khususnya Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), dan satwa yang ternacam kepunahan,

Perlindungan kawasan hutan konservasi, serta Daerah Aliran Sungai,

pendampingan masyarkat.

Berdirinya TIME di inisiasi oleh sejumlah aktivis lingkungan dan satwa yang selama ini bergabung di NGO Nasional dan Internasional, serta tergabung dari beberapa jurnalis elektronik dan cetak nasional. TIME sendiri memiliki ijin organisasi yang cukup lengkap dimulai dari, Izin Kantor dari kelurahan, Akta Notaris, Pengadilan, Menhumkam, Dinas Kesatuan Bangsa Sumatera Utara, Labuhanbatu, SIUP TDP, NPWP serta kelengkapan ijin lainnya. Mengingat pentingnya suatu kebutuhan publikasi serta pembiayaan operational NGO kami, kami melakukan inisiatif dengan melakukan pengembangan pola kerja.

Setelah berdirinya NGO TIME, maka kami melakukan pengembangan kinerja dengan membuat badan usaha, mendirikan satu Perusahaan CV. Medai Utama Sumatera yang bergerak bidang Jurnalis, penerbitan Media Majalah terbit setiap Bulannya, yang juga diberi nama Majalah TINDAKAN INVESTIGASI MEMANTAU EKOSISTEM (TIME), Akte ijin perusahaan Perusahaan Majalah, SIUP,NPWP,TDP, PAJAK, Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan dari Departemen Hukum dan HAM. No Rekening dan Ijin terbit Majalah Nomor ID ISSN MAJALAH TIME.

Tentang tujuan berdirinya TIME, antara lain melakukan upaya-upaya pemantauan, Investigasi, pendataan, pengawasan, serta membantu upaya penyelamatan satwa di lindungi khususnya Harimau Sumatera yang masih tersisa di beberapa kawasan hutan yang tersisa, dan satwa lainnya yang dianggap kepunahan, serta melakukan pemantauan hutan yang sudah beralih fungsi menjadi areal-areal perkebunan kelapa sawit maupun karet baik yang digarap oleh perusahaan maupun masyarakat. TIME juga melakukan investigasi dan observasi terhadap perdagangan satwa dilindungi.

(2)

atau kepemilikan atas satwa dilindungi, untuk kepentingan mengetahui mata rantai pelaku perburuan/perdagangan harimau sumatera.

Selanjutnya, TIME juga membangunan kemitraan dengan semua pihak yang respon dan terkait terhadap upaya penyelamatan hutan dan habitat di dalamnya. Ini dinilai penting, karena upaya penyelamatan hutan dan satwa dilindungi dipastikan akan melibatkan semua unsur, karena berkaitan dengan regulasi dan penegakan hukum.

MAKSUD

.Untuk melestarikan lingkungan alam serta ekologi didalamnya

Melakukan pengumpulan data, informasi, investigasi, monitoring, yang berhubungan langsung dengan kerusakan lingkungan, flora dan fauna. 

 ➢

Berupaya mendorong pemerintah, swasta, dalam melakukan pengambil kebijakan konservasi. 

Ekosistem, termasuk flora dan fauna, lanskap, air, tanah, udara dan sumber daya alam lainnya, dengan penekanan khusus pada pemeliharaan proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan, dan pada pelestarian genetik, spesies dan ekosistem, dan untuk memastikan bahwa pemanfaatan

spesies liar dan ekosistem alami yang berkelanjutan, dan khususnya:

a. Untuk mengumpulkan, mengelola dan menyalurkan dana untuk konservasi alam, untuk meninjau kebutuhan jangka panjang konservasi dan untuk mempelajari dan mengembangkan cara memenuhi persyaratan ini.

b. Untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya konservasi alam dan membantu dalam merancang, memproduksi dan membuat bahan yang cocok digunakan untuk keperluan pendidikan, kampanye, pameran dan media untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan gerakan konservasi

c. Untuk melakukan kegiatan konservasi dan project ekosistem , termasuk penelitian, yang mengikut sertakan pakar ahli dalam konservasi, mahasiswa dan lain-lain, terutama dari Kawasa-kawasan hutan, dan

untuk mempromosikan dan berpartisipasi dalam konferensi,

workshop,seminar dalam pertemuan dan diskusi sebagai kelanjutan dari konservasi yang berkelanjutan.

d. Untuk melindungi, memperoleh, mengelola, pemamfaatan lingkungan e. Mengembangkan dukungan moral dan keuangan di seluruh Wilayah

Indonesia untuk konservasi alam dan menunjuk wakil dan membangun berafiliasi, organisasi terkait atau anak perusahaan dalam setiap bagian dari Indonesia dan bekerja sama dengan, dan, dukungan organisasi lain.

(3)

f. bidang konservasi , dan terlibat dalam dan mendorong apapun, halal keuangan, kegiatan komersial dan lainnya kondusif untuk Tujuan;

g. Untuk mencapai Misi sebagaimana ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Dewan Pendiri sesuai dengan tujuan yang di atas.

TUJUAN

Terwujudnya sistem pengelolaan Sumber Daya Alam oleh multipihak yang berlandaskan pada keberlanjutan secara ekologi, ekonomi dan sosial budaya, ekosistem berkelanjutan

LANDASAN

Pancasila dan UUD Republik Indonesia :

a. Bahwa konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah serta masyarakat;

b. Bahwa Suaka Margasatwa Dolok Surungan merupakan gabungan dari dua kawasan hutan yaitu Hutan Dolok Surungan dengan luas 10.800 ha dan hutan Dolok Sihobun dengan luas 13.000 ha sebagaimana yang ditetapkan Surat Keputusan Zelfbestuur tanggal 25 Juni 1924 Nomor 50. Penggabungan dua kawasan ini menjadi Suaka Margasatwa Dolok Surungan dengan luas 23.800 ha ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 43/Kpts/Um/2/1974 tanggal 2 Februari 1974. c. Bahwa Undang Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

d. Bahwa Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kawasan Alam dan Kawasan Pelestarian Alam dikelolah dengan baik. Kawasan suaka alam yang kawasan dengan cirri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah system penyangga kehidupan.

e. BahwaUndangUndang RI No 41 Tahun 1999 TentangKehutanan f. BahwaUndang-UndangNomor 24 Tahun 1992 tentang Tata Ruang;

g. Bahwa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati;

h. Bahwa Undang-UndangNomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

i. Bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; j. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1994 tentang Perburuan Satwa

(4)

k. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam, SuakaAlam;

l. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam di Kawasan Pelestarian Alam;

m. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; n. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan; o. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan;

p. Bahwa Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 390/Kpts-II/2004 tentang Kerjasama Bidang Perlindungan Hutandan Konservasi Alam;

q. Bahwa Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut-V/2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan KSA dan KPA

r. Bahwa Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan.

BAB II

FORMULASI STRATEGI

a. Membangun dan mengupayakan perekomian masyarakat yang bersenergi berkelanjutan

b. Membantu masyarakat dalam pengelolaan Prekonomian perikanan dan peternakan yang berpola ramah lingkungan

c. Membentuk pokja-pokja di masyarakat untuk pola kerja perekonomian yang berkelanjutan

d. Membantu dan pendampingan penyelesaian konflik hutan dan lahan

e. Mendorong upaya proses-proses pengembangan kelembagaan kehutanan masyarakat, serta melakukan control terhadap kawasan hutan konservasi. f. Melakukan social control kepada pihak swasta dalam mewujudkan

kelestarian lingkunga.

g. Merumuskan konsep-konsep sistim pengelolaan hutan secara lestari dan penguatan kapasitas individu, masyarakat dan kelembagaan

h. Membantu penyelesaian tenaga kerja pada tingkatan dimasyarakat i. Mengupayakan pembuatan kebijakan dalam sistem ekositem

j. Melakukan Investigasi dan Monitoring perdagangan dan peredaran Wild life trade

k. Memanfaatkan dan mengembangkan ekosistem sumber daya eksitu dan insitu

(5)

l. Memperluas hubungan dengan stakeholder NGO lokal dan International untuk mendukung Pegelolaan Ekosistem serta didalamnya.

m. Mensosialisikan dan mempublikasikan program program yang berhubungan dengan lingkungan

n. Membentuk pola kerja perusahaan bidang perkebunan yang berkomitmen dengan kelestarian HCVF.

o. Melakukan Advokasi sumber daya Alam dan Ekologi didalamnya. p. Penelitian Ekologi, Flora dan Fauna.

q. Advokasi kawasan kawasan hutan konservasi dan social control hutan hutan yang sudah dikonversi.

BAB III

STRATEGI IMPLEMENTASI

TIME akan melakukan kegitan di SM. Dolok Surungan, mengingat pentingnya menjaga kelestarian kawasan tersebut, dalam imlplementasinya kami akan melakukan montitoring kejahatan kehutanan dan kejahatan satwa liar dikawasan SMDS.

Time juga melakukan kegiatan pemasangan Kamera Traf dikawasan SMDS, yang bertujuan nantinya untuk mengetahui seberan harimau sumatera dan satwa lainnya di kawasan SMDS, Selain dari kegiatan Investigasi dan Monitoring, Time juga akan melakukan kampaye penyelamatan SMDS, pada titik target Masyarakat, Pendidikan, Pemerintah, serta Penegak Hukum.

Time akan melakukan penekanan kebijakan kepada penegak hukum, jika terjadi kejahatan kehutanan di kawasan SMDS tersebut.

Langkah jangka panjangnya, Time akan melihat perkembangan kebijakan serta tetap akan melakukan kegiatan di SM. Dolok Surungan. yang ada di tiga kabupaten : Labuhanbatu Utara, Asaha, dan Toba Samosir.

TIME, akan membangun Pos Pantau, Patroli kawasan, serta berusaha untuk menjalin dukungan dari pihak lain, lembaga Nasional dan International dengan tujuan Konservasi, Program Publikasi TIME. Melakukan publikasi di Majalah, dan Publikasi di Media Eletronik, Cetak yang berkaitan tentang Eksosistem.

(6)

BAB IV

Susunan Time

Pendiri Time

: Budi Awaluddin ST

Pimpinan Non Goverment Organitation : Budi Awaluddin ST Pimpinan Perusahaan

: Budi Awaluddin ST Direktur Perusahaan

: Ucok Bangun Gultom

Pimpinan Program

: Ucok Bangun Gultom

Pimpinan Redaksi

: Budi Awaluddin ST

Redaktur

: Ucok Bangung Gultom

Wakil Redaktur

: Syaban Akhir

Kordinator Program News : Fachrizal Lubis ST

Finance / Bendahara

: Muhammad Isa

Penasehat :

-

Akhmad Zufri Hrp SH, MH & Associates Low Office

-

Juhari SH, MH

-

Ahmad Fadli Roza, SH

-

Hasan Basri, SH

-

Ir. Ridlwan Efendi Gultom

Pembina :

-

Bambang Eko Prayitno, SH, M.Si

-

Osmantri

(7)

Team Investigator

Team Riset / Penelitian / Suveyor Team Kampaye

Community Officer Program : Charles Antonio, S.Ti

Head Campaign : Ulil Amri

Management IT : Abi Niagara

(8)

Lembaga Mitra Time :

- Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup - Polri

- Kejaksaan

- BBKSDA Sumatera Utara - TFCA Sumatera

- WWF Indonesia - Sumatera Rain Forest

Referensi

Dokumen terkait

Anggota genus Aspergillus memiliki karakter makromorfologis yaitu bentuk koloni bulat dengan tepian koloni yang meruncing dan memiliki tekstur seperti kapas (Gambar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan teoritis berupa penyusunan peta jalan dengan metode kompetensi inti, rantai nilai dan kerangka VRISA untuk

Edible coating pati ganyong dengan variasi konsentrasi bubuk kunyit putih (1, 2, dan 3 %) memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap masa simpan pada susut bobot,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa amilum umbi gadung, gembili dan porang memiliki bentuk bulat tidak beraturan serta tipe konsentris, sedangkan amilum umbi uwi

Menurut Wong (2008), seseorang yang mememiliki tingkat religiusitas tinggi dalam mengikuti aktivitas keagamaan serta memiliki sikap etis lebih baik dalam kehidupan

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD sebagaimana

Siswa dapat menghitung modus dari data kelompok U 44 5 Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah. Menggunakan sifat limit fungsi

Sikap petani responden penerima pinjaman dana BLM-PUAP terhadap Program PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) adalah negatif.. Program PUAP (Pengembangan Usaha