• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah 2 1. LOGIKA (LOGIC) Matematika Diskrit. Dr.-Ing. Erwin Sitompul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuliah 2 1. LOGIKA (LOGIC) Matematika Diskrit. Dr.-Ing. Erwin Sitompul"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Matematika Diskrit

1. LOGIKA (LOGIC)

(2)

Bila p: Barang itu bagus

q: Barang itu murah

Maka semboyan pedagang pertama adalah p  ~q Semboyan pedagang kedua adalah q  ~p

Solusi Pekerjaan Rumah (PR 1)

Solusi:

p

 ~q  q  ~p

?

Dua pedagang barang kelontong mengeluarkan semboyan dagang untuk menarik pembeli.

Pedagang pertama mengumbar semboyan “Barang bagus tidak murah”, sedangkan pedagang kedua mempunyai

semboyan “Barang murah tidak bagus”.

Selidiki apakah kedua semboyan pedagang tersebut menyatakan hal yang sama atau tidak?

(3)

Solusi Pekerjaan Rumah (PR 1)

 p  ~q  q  ~p

Kedua semboyan pedagang menyatakan hal yang sama.

(4)

Varian Proposisi Bersyarat

Konversi:

q

 p

Inversi:

~p

 ~q

Kontraposisi: ~q

 ~p

(5)

Varian Proposisi Bersyarat

Contoh:

Tentukan konversi, inversi, dan kontraposisi dari: “Jika Amir memiliki mobil, maka ia orang kaya.”

Solusi:

 p Konversi:

“Jika Amir orang kaya, maka ia memiliki mobil.” Inversi:

“Jika Amir tidak memiliki mobil, maka ia bukan orang kaya.” Kontraposisi:

(6)

Kontraposisi

Contoh:

Tentukan kontraposisi dari proposisi-proposisi berikut:

a) “Jika ia bersalah, maka ia dimasukkan ke dalam penjara.” b) “Jika 6 lebih besar dari 0, maka 6 bukan bilangan negatif.” c) “Iwan lulus ujian hanya jika ia belajar.”

Solusi:

a) “Jika ia tidak dimasukkan ke dalam penjara, maka ia tidak bersalah.”

b) “Jika 6 bilangan negatif, maka 6 tidak lebih besar dari 0.” c) “Jika Iwan tidak belajar, maka ia tidak lulus ujian.”

p hanya jika q

(7)

Kontraposisi

d) “Hanya jika ia tidak terlambat maka ia akan mendapat pekerjaan itu.”

e) “Perlu ada angin agar layang-layang bisa terbang.”

f) “Cukup hari hujan agar hari ini dingin.”

Contoh:

d) “Jika ia terlambat, maka ia tidak akan mendapat pekerjaan itu.”

e) “Jika tidak ada angin, maka layang-layang tidak bisa terbang.”

“Jika hari ini tidak dingin, maka hari ini tidak hujan.”

Solusi:

p hanya jika q

p syarat cukup untuk q q syarat perlu untuk p

(8)

Proposisi Bersyarat Ganda (Bi-Implikasi)

• Bentuk proposisi: “p jika dan hanya jika q”

• Notasi: p

 q

(9)

Proposisi Bersyarat Ganda (Bi-Implikasi)

Dengan kata lain,

“p jika dan hanya jika q”

dapat pula dibaca

(10)

Berbagai cara membaca bi-implikasi p

 q:

 p jika dan hanya jika q.

 p adalah syarat perlu dan cukup untuk q.  Jika p maka q, dan sebaliknya.

 p iff q.

(11)

Contoh: Proposisi-proposisi majemuk berikut adalah

bi-implikasi dalam berbagai bentuk

 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 4.

 Syarat perlu dan syarat cukup agar turun hujan adalah kelembaban udara yang tinggi.

 Jika Anda orang kaya, maka Anda mempunyai banyak uang, dan sebaliknya.

 Cikarang terletak di Jawa Barat iff Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia.

 Jika udara di luar panas maka Anda membeli es krim, dan jika Anda membeli es krim maka udara di luar panas.

(12)

Contoh: Proposisi-proposisi majemuk berikut adalah

bi-implikasi dalam berbagai bentuk

 Syarat cukup dan perlu agar Anda memenangkan

pertandingan adalah Anda melakukan banyak latihan.  Anda naik jabatan jika Anda punya koneksi, dan Anda

punya koneksi jika Anda naik jabatan.

 Jika saya lama menonton televisi maka mata saya lelah, begitu juga sebaliknya.

 Kereta api datang terlambat tepat pada hari-hari ketika saya membutuhkannya.

(13)
(14)

Contoh Latihan

Contoh:

Diberikan pernyataan “Tidak benar bahwa dia belajar Algoritma tetapi tidak belajar Matematika.”

a) Nyatakan pernyataan di atas dalam notasi simbolik (ekspresi logika).

b) Berikan pernyataan yang ekivalen secara logika dengan pernyataan tersebut (Petunjuk: Gunakan Hukum De

Morgan).

Solusi:

Bila p: Dia belajar Algoritma q: Dia belajar Matematika

Maka:

a) ~ (p  ~q)

b) ~ (p  ~q)  ~ p  q

(15)

Contoh:

Untuk menerangkan mutu sebuah hotel, misalkan:

p : Pelayanannya baik. q : Tarif kamarnya murah. r : Hotelnya berbintang tiga.

Terjemahkan proposisi-proposisi berikut dalam notasi simbolik dengan menggunakan p, q, dan r:

a) “Tarif kamarnya murah tetapi pelayanannya buruk.”

b) “Tarif kamarnya mahal atau pelayanannya baik, namun tidak keduanya.”

c) “Salah bahwa hotel berbintang tiga berarti tarif kamarnya murah dan pelayannya buruk.”

(16)

Contoh:

Nyatakanlah pernyataan berikut dalam notasi simbolik:

“Jika Anda berusia di bawah 17 tahun, maka Anda tidak dapat mengikuti Pemilu, kecuali kalau Anda sudah menikah.”

Contoh Latihan

Solusi:

Anggap:

p : Anda berusia di bawah 17 tahun. q : Anda sudah menikah.

r : Anda dapat mengikuti Pemilu.

Maka pernyataan di atas dapat dinyatakan dengan: (p  ~q)  ~r

“Jika Anda berusia dibawah 17 tahun dan belum menikah, maka Anda tidak dapat mengikuti Pemilu.”

(17)

Contoh Latihan

Contoh:

Tunjukkan bahwa [~p  (p  q)]  q adalah sebuah tautologi.

Solusi:

Untuk menunjukkan tautologi, disusun tabel kebenaran:

(18)

Argumen

Argumen adalah suatu deret proposisi yang

dituliskan sebagai:

Dalam hal ini p

1

, p

2

, …, p

n

disebut hipotesis (premis)

dan q disebut konklusi.

Argumen dapat bernilai sahih (valid) atau palsu

(invalid). Perlu ditekankan, bahwa valid tidak sama

maknanya dengan true (benar).

(19)

Definisi:

Sebuah argumen dikatakan sahih (valid) jika konklusi benar, yaitu bilamana semua hipotesisnya benar; sebaliknya

argumen dikatakan palsu (invalid).

Argumen

Jika argumen sahih, maka kita mengatakan bahwa secara logika konklusi mengikuti hipotesis; atau sama dengan

memperlihatkan bahwa implikasi: adalah benar.

Argumen yang palsu menunjukkan proses penalaran yang tidak benar.

(20)

Argumen

Contoh:

Perlihatkan bahwa argumen berikut adalah sahih:

“Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang.” “Air laut surut setelah gempa di laut.”

“Karena itu, tsunami datang.”

Solusi:

Misalkan:

p : Air laut surut setelah gempa di laut. q : Tsunami datang.

Maka argumen di atas dapat dituliskan dengan:

p  q p

q

Terdapat 2 cara untuk membuktikan kesahihan argumen ini. Keduanya mempergunakan tabel kebenaran.

(21)

Argumen

Cara 1:

Menyusun tabel kebenaran p, q, dan p  q :

 Argumen sahih adalah: jika semua hipotesisnya benar, maka konklusinya benar.

 Kita periksa: apakah bila hipotesis p  q dan p benar, maka konklusi q juga benar.

p  q p

(22)

Cara 2:

Menunjukkan dengan tabel kebenaran bahwa [(p  q)  p]  q adalah sebuah tautologi

Apabila tautologi, maka argumen adalah sahih

p  q p

q

 Argumen adalah s a h i h.

(23)

Perlihatkan bahwa penalaran pada argumen berikut adalah tidak benar, dengan kata lain argumennya palsu:

“Jika air laut surut setelah gempa di laut, maka tsunami datang.” “Tsunami datang.”

“Jadi, air laut surut setelah gempa di laut.”

Solusi:

Misalkan:

p : Air laut surut setelah gempa di laut. q : Tsunami datang.

Maka argumen di atas dapat dituliskan dengan:

Argumen

p  q q

p

(24)

Pekerjaan Rumah (PR 2)

Diberikan pernyataan “Perlu memiliki password yang sah agar Anda bisa log on ke server.”

a) Nyatakanlah pernyataan di atas dalam bentuk proposisi “jika p maka q.”

b) Tentukanlah ingkaran, konversi, inversi, dan kontraposisi dari pernyataan tersebut.

Periksa kesahihan argumen berikut ini:

“Jika 5 lebih kecil dari 4, maka 5 bukan bilangan prima.” “5 tidak lebih kecil dari 4.”

“5 adalah bilangan prima.”

No.1:

(25)

Pekerjaan Rumah (PR 2)

New

Diberikan pernyataan “Bila ingin mendaftarkan diri untuk berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit ini, Anda cukup mengirimkan pesan singkat SMS ke nomor kami.”

a) Nyatakanlah pernyataan di atas dalam bentuk implikasi “jika p maka q.”

b) Tentukanlah ingkaran, konversi, inversi, dan kontraposisi dari implikasi diatas.

Periksa kesahihan argumen berikut ini:

“Saya akan menyusun rancangan anggaran hanya jika Anda

No.1:

Referensi

Dokumen terkait

amma ma logy Sub-Division. Health Ecology Research Centre, National inelusive of the house. lnstitute of Health Research and Development, Jakarta. Health Ecology Research

terbukti melalui penelitian dengan hasil perhitungan nilai F hitung sebesar 18,916 yang lebih besar dari F tabel 3,9391 yang menunjukkan bahwa brand image,

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah yang telah divalidasi, diperoleh hasil tes yang diperoleh melalui

Petrus Kanisius Palangka Raya ini tentunya berkat kerjasama dari beberapa komponen, yaitu: Kepala sekolah, pendidik dan tenaga tependidikan, orang tua peserta didik dan peserta

“Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain

3) dilaporkan dalam neraca dengan klasifikasi (classification) akun yang tepat dan periode akuntansi yang sesuai dengan terjadinya transaksi (cutoff). Bagian flowchart yang

Padahal koping religius-islami merupakan salah satu strategi koping yang dapat membawa para santri ke perubahan yang positif akibat dari stresor kehidupan