• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jimmy Al Adha Rainir Binus University Jl. Anggrek Cakra No. 31A Lidya Wati Evelina, Dra., M.M ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jimmy Al Adha Rainir Binus University Jl. Anggrek Cakra No. 31A Lidya Wati Evelina, Dra., M.M ABSTRAK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM COMMUNITY RELATIONS PT

CHEVRON PACIFIC INDONESIA DALAM

MENJAGA HUBUNGAN BAIK DENGAN

MASYARAKAT KECAMATAN RUMBAI

MELALUI KEGIATAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY

(Studi Kasus : Program Bantuan

Pengembangan Ternak)

(Periode Oktober-November 2012)

Jimmy Al Adha Rainir

Binus University Jl. Anggrek Cakra No. 31A

085312711436 Lidya Wati Evelina, Dra., M.M

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ialah mengetahui aktivitas Public Relations PT Chevron Pacific Indonesia dalam

menjaga hubungan baik dengan masyarakat Riau melalui program Corporate Social Responsibilty.

Metode Penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah metodelogi kualitatif dengan teknik

wawancara semi-terstruktur. Data primer melalui hasil wawancara serta observasi, kemudian data sekunder melalui foto dokumentasi dilapangan. Hasil Penelitian berdasarkan yang peneliti peroleh melalui wawancara dan observasi pada periode penelitian, program Community Relations melalui

Corporate Social Responsibility Pengembangan usaha ternak, program ini menjadi bentuk kegiatan public relations dalam melakukan Corporate Social Responsibility kepada Masyarakat kecamatan Rumbai yang

menghasilkan hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat. Kegiatan yang menitik beratkan kepada bentuk-bentuk pelatihan pengembangan ternak, bukan pemberian materi uang secara langsung. Menggunakan teori prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility dan Community Relations, PT Chevron Pacific Indonesia berhasil menjaga dan membangun hubungan baik dengan masyarakat kecamatan Rumbai. Kesimpulan dari penelitian ini adalah program Community Relations melalui kegiatan Corporate Social Responsibilty yang dilakukan perusahaan berhasil menghasilkan hubungan baik dengan masyarakat setempat karena sesuai dengan prinsip Corporate Social Responsibility dan

Community Relations. Program yang dilakukan sudah cukup baik namun perlu dilakukan lagi variasi

program dan sarana pengumpulan data-data melalui social media sehingga memberikan hasil yang lebih maksimal dalam memilih program Corporate Social Responsibility dan lebih menjawab kebutuhan masyarakat.

Kata Kunci :

(2)

vi

PENDAHULUAN

Di saat era modern dan globalisasi seperti sekarang, dapat dipastikan hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public Relations. Perusahaan harus menyadari betapa pentingnya seorang public relation. Divisi Public Relations sangat berdampak positif terhadap kelangsungan perusahaan, baik secara profit dan tentunya terhadap good image perusahaan tersebut.

Public relations atau yang biasa disingkat dengan PR adalah bidang yang berkaitan dengan

mengelola citra dan reputasi seorang ataupun sebuah lembaga di mata publik. Dalam buku Hand Book of

PR karangan Elvinaro, profesi PR bekerja di wilayah publik untuk melakukan fungsi komunikasi,

hubungan masyarakat (public relations), manajemen krisis (crisis management) hubungan pelanggan (customer relations), hubungan pemerintahan (government relations), hubungan industri (industry

relations), hubungan investor (investor relations), hubungan dengan media (media relations), mediasi,

publisitas, menulis pidato, dan guest/visitor relations.

Salah satu kegiatan utama divisi Public Relations yaitu menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Saat ini hubungan antar orang tidak diragukan lagi pentingnya, apalagi antara hubungan bisnis dengan komunitas sekitarnya. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat dengan maksud untuk memperkuat positioning dan tentunya akan berimbas pada peningkatan nilai positif dan

good image dari perusahaan. Habernas dakam buku teori komunikasi mengatakan, masyarakat (society)

adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung sama lain) Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersana dalam satu komunitas yang teratur. Firsan Nova dalam buku crisis public relations mengatakan, external relations (hubungan eksternal) adalah kegiatan PR yang melakukan hubungan dengan publik eksternal. Ketika melakukan kegiatan ekxternal, seorang PR harus bisa menyerap aspirasi publik external, terutama masalah kebuttuhan dan keininan (need and want) dari mereka.

Pada mulanya, saat industri berkembang setelah terjadi revolusi industry, organisasi bisnis memamandang dirinya sebagai organisasi yang mencari kuuntungan belaka. Sumbangan pada masyarakatnya lebih berupa penyediaan lapangan kerja dan melalui mekanisme pajak yang dipungut negara. Yosal iriantara pada buku community relations mengatakan, dalam teori organisasi klasik, diketahui bagaimana organisasi bisnis awalnya lebih memfokuskan dirinya pada bagaimana organisasi bisnis awalnya lebih memfouskan dirinya pada bagaimana memenuhi kebutuhan pasar sebanyak-banyaknya. Upaya memenuhi kebutuhan pasar itu sudah dianggap sebagai bakti perusahaan kepada masyarakat. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dan cara pandang organisasi bisnis terhadap dirinya sendiri, terjadilah perubahan. Masyarakat tak hanya menuntut perusahaan hanya menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut organisasi bisnis untuk bertanggung jawab secara sosial. Karena kegiatan ekonomi organisasi bisnis itu berdampak misalnya pada rusaknya lingkungan, yang biaya rehabilitasinya sering kali menjadi beban pemerinah dan warga. Akhirnya lahirlah istilah Corporate Social Responsibilty (CSR).

Wacana tentang corporate social responsibility kini semakin berkemang. Perbincangan tentang

corporate social responsibility mengemuka di berbagai forum bisnis., seminar, dan di berbagi media

massa. Dalam buku program corporate social responsibility inovatif karangan Anjar Fahmiarto dijelaskan, bawha di negara barat wacana tentang corporate social responsibility sudah berkembang sejal lama. Namun, mulai lebih intensif dibicarakan setelah penyelengaraan KTT Bumi pada tahun 1992. Poin penting yang dibicarakan tentang pentingya pembangunan berkelanjutan, semenjak itulah pembicaraan tentang tanggung jawab sosial persahaan making menghangat. Banyak juga perusahaan di Negara-negara maju yang sukses mempraktikan konsep corporate social responsibility dengan baik dan sukses.

Semenjak disahkannya UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang berbunyi “PT yang menjalankan usaha dibidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan” ( pasal 74 ayat 1 ). Peraturan lain yang menyentuh corporate

social responsibility adalah UU No.25 tahun 2007 yaitu “Setiap penanam modal berkewajiban

(3)

PT Chevron Pacific Indonesia merupakan perusahaan tambang minyak yang memiliki salah satu daerah operasi di Riau. Sebagai sebuah perusahaan tambang, PT Chevron Pacific Indonesia langsung berinteraksi dengan lingkungan serta masyarakat di sekitar area tambang dan komplek perkantoran. Oleh karenanya, Perusahaan harus melakukan masyarakat sebagai mitranya dimana hal ini juga akan bermanfaat untuk kelangsungan operasional perusahaan itu sendiri.

Agar perusahaan tambang seperti PT Chevron Pacific Indonesia selalu didukung oleh masyarakat, melakukan program corporate social responsibility adalah hal yang wajib. Penting program

corporate social responsibility ini selain bermanfaat bagi masyarakat, juga meberikan dampak positif

tersendiri untuk perusahaan. Dengan program corporate social responsibility yang berkelanjutan terus menerus maka akan memberikan citra positif perusahaan di mata masyarakat serta support yang baik dalam aspek operasional perusahaan. Berdasar kan hal-hal yang telah dikemukan di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah tentang Corporate Social Responsibilty (CSR) PT Chevron Pacific Indonesia agar mengetahui bagaimana aktivitas public relations PT Chevron Pacific Indonesia dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat melalui Corporate Social Responsibilty.

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif memiliki bertujuan untuk menjelaskan permasalahan atau fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data-data. Penelitian tidak mengutamakan besarnya sampling atau populasi bahkan apabila samplingnya sangat terbatas sekalipun. Jika data yang sudah terkumpul cukup mendalam dan bisa menjelaskan fenomena atau permasalahan yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lain. Lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas data). (Kriyantono. 2006: 56)

Penelitian ini menggunakan teknik sampel snowball sampling. Teknik snowball sampling

adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperi bola salju yang

menggelinding lama-lama menjadi besar. (Sigiyono, 2009: 219).

Penilti mengunakan teknik pengambilan sampel snowball, karena pada penilitian ini menggunakan sumber data dari beberapa informan dalam mendapatkan hasil penelitian yang akurat, maksimal dan valid.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan validitas trustworthiness. Validitas trustworthiness yaitu menguji kebenaran dengan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. (Kriyantono, 2006: 71)

Peneliti juga menggunakan analisis triangulasi, yaitu dengan menganalisa jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan menggunakan data empiris (sumber data lainnya yang tersedia). (Kriyantono, 2006: 71)

Peneliti menggunakan triangulasi metode, karna peneliti mengunakan 3 sumber dalam penelitian, yaitu wawancara dengan pihak internal PT Chevron Pacific Indonesia, dan masyarkat Riau,. Peneliti juga melakukan observasi, triangulasi dan dokumentasi kegiatan Corporate Social Responsibility dari PT Chevron Pacific Indonesia.

(4)

viii

Analisis data dalam penelitian kualitatif harus dimulai sejak awal. Data yang diperoleh harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Prosedur analisis data kualitatif dibagi dalam tiga langkah :

a. Reduksi

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, mebuang, menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Sebagaimana pengumpula data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data, yaitu membuat rangkuman, membuat tema-tema, membaut gugus-gugus, membuat pemisahan dan menulis memo-memo.

b. Model data (display data)

Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.

c. Penarikan/ verifikasi kesimpulan

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi-proposisi. (Ardianto. 2010: 223)

(5)

HASIL DAN BAHASAN

Pada petemuan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) berdasarkan hasil pertemuanya dengan menteri negara-negara di dunia di paris 2001 menyepakati pedoman

Corporate Social Responsibility bagi perusahaan multinasional. Dalam petemuan tersebut ada

kebijakan-kebijakan umum yang mencakup (2010:51-52):

1. Memberikan sumbangan untuk kemajuan ekonomi, sosial dan lingkungan berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

PT Chevron Pacific Indonesia memberikan bantuan usaha untuk masyarakat dalam berbagai macam bidang ekomomi, seperti pengembangan usaha ternak dan pertanian. Untuk dalam sosial PT Chevron Pacific Indonesia menyumbangkan berbagai alat medis dan membangunkan puskesmas. PT Chevron Pacific Indonesia mempertahankan hutan lindung di daerah operasional perusahaan dan terus merawatnya.

2. Menghormati hak-hak asasi manusia yang dipengaruhi kegiatan yang dijalankan perusahaan tersebut sejalan dengan komitmen dan kewajiban pemerintah tempat perusahaan beroperasi

Kebutuhan-kebutan dasar manusia yaitu pendidikan dan kesehatan menjadi salah satu fokus PT Chevron Pacific Indonesia dalam program Corporate Social Responsibility yang mereka lakukan. Hal ini sejalan dengan menghormati hak-hak asasi manusia.

3. Mendorong pengembangan kapasitas lokal melalui kerja sama yang erat dengan komunitas lokal melalui kerja sama yang erat dengan komunitas lokal, termasuk kepentingan bisnis, selain mengembangkan kegiatan perusahaan di pasar dalam dan luar negeri sejalan dengan kebutuhan praktik perdagangan

Untuk pengembangan kapasitas lokal PT Chevron Pacific Indonesia memiliki unit local business

development. Bantuan dalam pengembangan ternak dan pertanian secara rutin dilakukan adalah

salah satu bentuk dari local business development dan pastinya juga mendorong kapasitas lokal. Bukan hanya itu saja, perusahaan juga memberikan modal untuk masyarakat agar mereka juga bias membuka lapangan kerja lagi bagi masyarakat yang lainnya juga.

4. Mendorong pembentukan human capital, khususnya melalui penciptaan kesempatan kerja dan menfasiltasi pelatihan bagi karyawan dan keluarganya Kegiatan training center menjadi agenda rutin dalam meningkatkan kualitas dari karyawan. Perusahaan juga mempunyai kebijakan memberikan tender terbuka untuk proyek dibawah lima ratus juta rupiah bagi masyarakat sekitar sehingga memberikan kesempatan kerja untuk masyarakat.

5. Mengembangkan dan menerapkan praktek ‘mengatur diri sendiri’ dengan efektif dan sistem manajemen yang mendorong relasi saling percaya antara perusahaan dengan kelompok masyarakat

Dengan filosofi tumbuh kembang bersama masyarakat membuat PT Chevron Pacific Indonesia memberikan banyak pendidikan ataupun pelatihan kepada masyarakat sehingga hal ini menjadikan masyarakat menjadi mandiri. Pada nantinya hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan dan masyarakat

6. Pengawasan secara teratur dan melakukan verifikasi terhadap perkembangan lingkungan, kesehatan, dan tujuan atau target yang aman

Riset, kontrol dan evaluasi membuat perusahaan terus berbenah terhadap kegiatan sosisal yang dilakuakn. Sehingga menjadikan program kedepan yang dilakukan perusahaan semakin baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

(6)

x

Menurut Crowther David (2008:50) prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dibagi menjadi tiga, yaitu : sustainability, accountabilty dan transparency. Suistainabilty, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas tetap memperhitungkan keberlantujan sumberdaya dimasa depan. Selain itu juga dapat memberikan arahan bagaimana pengunaan sumberdaya sekarang teap memperhatikan dan memperhitungkan generasi masa depan

Dalam hal menjaga keberlanjutan alam, perusahaan terus menjaga keasrian alam sekitar dengan tetap mempertahankan hutan serta melakukan kegiatan bioremediasi atau pemulihan lahan tambang. Hal ini dilakukan agar sumber daya alam terus terjaga untuk masa depan.

Accountability, upaya perusahaan untuk terbuka dan bertanggung jawab atas ativitas yang telah

dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan untuk aktivitas perusahaan yang mempengaruhi lingkungan external. Kemudian juga bisa dijadikan sebagai alat perusahaan dalam membangun image dan jaringan terhadap stakeholder.

Kegiatan perusahaan dalam menjaga hubungan baik dengan pihak external salah satunya dengan kegiatan Corporate Social Responsibility atau program Community Relations. Sebagai bukti tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan masyarakat adalah hal wajib bagi PT Chevron Pacific Indonesia .

Transparency, prinsip penting bagi pihak eksternal. Transparansi bersingungan dengan pelaporan

aktivitas perusahaan berikut dampak terhadap pihak external. Transparansi menjadi suatu hal yang penting bagi pihak external, berperan untuk mengurangi asimetri informasi, kesalah pahaman, khususnya informasi dan pertanggung jawaban dampak dari lingkungan.

Lingkungan perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia yang cukup dekat dengan warga, membuat masyarakat dapat melihat langsung segala macam dampak dari operasional perusahaan. Sehingga perusahaan transparan terhadap dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasionalnya baik terhadap lingkungan dan masyarakat itu sendiri.

Menurut John Marston dan Sheila Clough Crifasi (Nova,2011:43), public relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mempelajari kebijakan dan prosedur individual atau organisasi sesuai dengan kepentingan publik, dan menjalankan program untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.

Seperti halnya yang di lakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia. Perusahaan mendengar dan sadar apa berbagai macam isu yang terjadi disekitar lingkungannya. Kemudian barulah perusahaan menganalisa apa yang terjadi lalu melakukan persiapan untuk menentukan program-program guna mendapatkan kepercayaan serta menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Kepentingan publik dalam hal ekonomi menjadi target tujuan pada program ini. Di mana diketahui bahwa masyarakat yang menerima bantuan dan yang bereda disekitar lokasi mendapatkan keuntungan secara ekonomis, yaitu bagi masyarakat sekitar adanya pembukaan lapangan kerja. Program ini juga dapat merubah pola pikirnya dan mau belajar cara mengelola perternakan yang baik dan benar. Sebelumnya masyarakat hanya berpikir instan dan mengingin bantuan berupa materi uang secara langsung.

Hallahan (2010:25) menjelaskan sesungguhnya apa yang dinamakan publik dalam public relations itu adalah komunitas. Komunitas dipandang salah satu bagian dari publik yang dilayani dalam kegiatan PR yang dikategorikan sebagai publik eksternal. Namun dalam praktir PR mutakhrir, yang cenderung mengganti dan mengubah istilah public dengan community, komunitas adalah semua stakeholders yang dilayani organisasi.

Melalui program community relations pada kegiatan corporate social responsibility, PT Chevron Pacific Indonesia mengharapkan terjalinnya hunbungan baik terhadap masyarakat yang kita bantu. Sehingga munculnya rasa saling menghargai dan memiliki dari masyarakat kepada perusahaan.

Menurut Daugherty (2003:46) tanggung jawab sosial itu merupakan perkembangan proses untuk mengevaluasi stakeholder dan tuntutan lingkungan serta implementasi program-program untuk

(7)

mengani isu-isu sosial. Tanggung jawab sosial berkaitan dengan kode-kode etik, sumbangan perusahaan program-program community relations dan tindakan mematuhi hukum.

Corporate social responsibility pihak PT CPI merupakan sebuah kegiatan tentang tanggung jawab

sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat ditempat perusahaan beroperasi. Program yang corporate social responsibility yang dilakukan tentu harus berkesinambungan.

Iriantara (2010:80) menjelaskan bahwa ada 5 tahapan-tahapan dalam proses PR dalam melakukan kegiatan community relations. Yaitu :

1. Pengumpulan fakta

Mengumpulkan fakta tentang permasalahan sosial itu dari berbagai sumber. Misalnya dari berita media massa, data stastik, obrolan masyarakat. Ada banyak sumber yang bisa digunakan untuk mengumpulkan fakta mengenai persoalan sosial yang dihadapi komunitas organisasi.

Pihak PT. Chevron Pacific Indonesia mengumpulkan fakta dengan melakukan riset dan survey tentang apa hal yang menjawab kebutuhan masyarakat dalam 3 hal penting, yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Bantuan pengembangan ternak adalah salah satu bentuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal ekonomi.

2. Perancangan masalah

Dalam merumuskan masalah itu dimulai dari memfokuskan pada komunitas organsasi. Bila komunitasnya dirumuskan secara sederhana, berarti komunitas berdasarkan lokasi yakni komunitas sekitar wilayah operasi organisasi. Namun bila komunitasnya dipandang sebagai struktur interaksi maka komunitas tersebut lepas dari pertimbangan kewilayahan, tetapi lebih pertimbangan kesamaan kepentingan

Staff internal PT Chevron Pacific Indonesia melakukan rapat guna membahas hasil survey. Dari hasil yang didapat itulah pihak PT Chevron Pacific Indonesia dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Ayam potong menjadi hewan yang dipilih juga berdasarkan hasil survey yang didapat. Ayam potong dapat ditemui bibitnya dengan mudah. Banyaknya olahan industri makanan yang mengunakan ayam membuat permintaan terhadap pasokan ayam terjaga dan harga jual ayam menjadi stabil. Kotoran dari ayam juga masih bisa dimanfaatkan sebagaii pupuk alami atau pakan variasi bagi ikan lele.

3. Perencanaan dan pemrograman

Dalam perencanaan dan pemrograman diidentifikasi misalnya jenis ketrampilan yang dibutuhkan lapangan kerja, instruktur untuk pelatihan, sarana yang diperlukan untuk kepelatihan, anggaran yang harus disediakan dan sistem rekruitmen peserta pelatihan. Dengan demikian biasa disusun aspek-aspek yang diperlukan untuk menjalankan program yang dimasukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi komunitas.

Setelah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, public relations pihak PT. Chevron Pacific Indonesia lalu merencanakan program apa saja yang akan dilaksanankan untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut melalui rapat internal. Pada bantuan pengembangan ternak diberikan program pendidikan berupa pengenalan terhadap kegiatan perternakan, manajemen kuangan, cara mengikuti dan memenangkan tender dan masih banyak lagi. Para peserta ini diberikan pendidikan berupa karantina yang semua pelatih dan akomodasinya disediakan oleh perusahaan.

4. Aksi dan komunikasi

Aspek aksi dan komunikasi inilah yang menjadi watak yang membedakan kegiatan community

relations dalam konteks PR. Watak PR-nya ditampilkan lewat kegiatan komunikasi. Seperti

diketahui, PR pada dasarnya merupakan proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk membangun dan menjaga hubungan dan citra organisasi di mata publiknya. Karena itu, dalam

(8)

xii

program community relations selalu ada aspek bagaimana menyusun pesan yang ingin disampaikan kepada komunitas, serta melalui media apa dan dengan cara bagaimana.

PT Chevron Pacific Indonesia mengkomunikasikan program yang akan dilaksanakannya kepada masyarakat melalui bantuan pemerintah setempat. Pemerintah juga membantu memberikan informasi kepada masyarakat tentang program ini, nanti barulah perusahaan yang mentukan peserta penerima bantuan ini sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

5. Evaluasi

Pada konteks community relations perlu diingat bahwa evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap penyelenggara program atau kegiatannya belaka. Melainkan juga dievaluasi bagaimana sikap komunitas terhadap organisasi. Evaluasi atas sikap publik itu diperlukan karena, pada dasarnya community relations ini meski merupakan wujud tanggung jawab sosial organisasi atau perusahaan, tetap merupakan kegiatan PR.

Dalam hal ini PT Chevron Pacific Indonesia melakukan melakukan 2 tahap evaluasi. Pertama ketika program separuh berjalan, dan ketika progam selesai dilakukan. Tujuannya separuh program berjalan, agar pihak PT. CPI mengetahui arah dari target tujuan program. Yang kedua untuk mengetahui apakah target dan tujuan tercapai atau tidak. Pada bantuan pengembangan ternak ini diketahui bahwa penerima bantuan merasa senang dan bahagia atas segala bentuk kegiatan bantuan pengembangan ternak, baik dari hal pendidikan dan pelatihan, hal bentuk hewan ternak dan lain-lainnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti berkesimpulan

Simpulan

1. PT Chevron Pacific Indonesia melakukan program community realations dengan menitik beratkan kegiatan pada manajemen keuangan, ketrampilan dan pemberian bibit kepada peserta.

2. Bantuan pengembangan ternak menjadi program community relations dalam kegiatan

Corporate Social Responsibility.

3. Perusahaan melakukan langkah-langkah community relations dengan baik sehingga menjadikan tujuan dari program Corporate Social Responsibility untuk mengembangkan masyarakat tercapai.

4. Masyarakat memiliki pandangan positif dan hubungan yang baik dengan perusahaan. Dapat dilihat dari perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia.

5. Pemerintah menjadi sarana untuk komunikasi dengan publik dengan ikut mempublikasikan program Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan.

(9)

Dan menyerankan

1. Kepada PT Chevron Pacific Indonesia agar terus mempertahankan program-program

Community Relations dalam kegiatan corporate social responsibility. yang dilakukan secara

berkelanjutan dan menambah lagi variasi bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat 2. Kepada PT Chevron Pacific Indonesia dalam melakukan komunikasi dengan pihak eksternal

agar mengunakan forum media teknologi seperti blog atau forum-forum di internet. Sehingga lebih cepat memperoleh informasi tentang keadaan sekitar.

3. Kepada peneliti yang ingin melakukan penelitian mengenai Corporate Social Responsibility agar dapat menggali lagi sisi lain dari kegiatan public relations mengenai Corporate Social

Responsibility. Sehingga memberikan pengembangan konsep maupun untuk kepentingan

(10)

xiv

REFERENSI

Ardianto, E (2011). Handbook of Public Relation. Bandung:Simbiosa Rekatama Media. Argenti, Paul.A . (2010). Komunikasi Korporat. Jakarta: Penerbit Salemba Humanikaama

Cutlip, S. M. et al. (2005). Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan Dengan Sukses. Jakarta: Indeks kelompok Gramedia.

Fahmiarto, A (2008). Program CSR Inovatif. Jakarta: Republika.

Iriantara,Y (2010). Community Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Kriyantono, Rachmad. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Littlejohn, S. W & Foss, K. A. (2012). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Muhammad ,A.(2011). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Putra S. M. R (2011). Kiat Menghindari Plagiat, Jakarta: PT Indeks Suharto, E (2010) CSR & COMDEV. Bandung: ALFABETA

Suparmo, L (2011) Crisis Management & Public Relations. Jakarta: PT Indekx Wasesa, Silih, Agung. (2010). Strategi Public Relations. Jakarta: Gramedia Pustaka

Jurnal

Pangabean & Pratiwi (2011) “Program PKBL pada PT Waskita Karya sejalan dengan prinsip-prinsip

Corporate Social Responsibility (CSR)” Business E Jurnal Vol 2. No 2. Binus University

RIWAYAT PENULIS

Kartika Kharisma Prastiwi lahir di kota Pekanbaru pada 3 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan

S1 di Binus University dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada tahun 2013. Penulis aktif di berbagai macam kegiatan organisasi dan mengerti cara mengurus event

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari Penelitian ini adalah (1) BMT Kota Palembang meliputi BMT Al – Aqobah, BMT Surya Barokah dan BMT Insan Mulia dikategorikan Efisiensi (2) Pembiayaan berpengaruh

ke kanan makin kecil.. Dalam satu golongan, konfigurasi unsur-unsur satu golongan mempunyai jumla elektron valensi sama dan jumlah kulit bertambah. Akibatnya, jarak elektron

Berdasarkan pengertian di atas maka takaful adalah perjanjian pertanggungan yang bertumpu pada konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan yang dimaksudkan

(Swissre), (Http/www.jasaraharja_putera.com). Fenomena yang terjadi pada saat ini di PT. Asuransi Jasaraharja Putera Surabaya tidak terlepas dari permasalahan yang berhubungan

Audit Klinik ( Clinical Audit ) adalah suatu kegiatan peningkatan mutu proses dan hasil daripelayanan klinik ( clinical care ), yang dilakukan dalam bentuk

This research aims at finding out the correlation between the mastery of present tense and the ability I writing descriptive text of the eighth grade students of SMP N

When writing AspectJ pointcut expressions for Spring AOP, you must keep in mind that Spring AOP only supports method execution join points for the beans in its IoC container.. If

madura tetap memilih benih jagung lokal dibandingkan dengan jagung hibrida dalam pengusahaan penanaman jagung, yaitu : (1) jagung hibrida mempunyai umur yang sangat