• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI ILMIAH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN BILANGAN 1-10 MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA DINI TUNARUNGU WICARA KELAS PERSIAPAN KELOMPOK A SLB-B

YAYASAN ANAK TUNA RUNGU WICARA GUMUNGGUNG SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Sarjana S 1

Pendidikan Anak Usia Dini

RIMA YUNITA DEWANTO

A520100060

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

1

ABSTRAK

PENGENALAN HIMPUNAN BILANGAN 1-10 MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA DINI TUNARUNGU WICARA KELAS

PERSIAPAN KELOMPOK A SLB-B YRTRW GUMUNGGUNG SURAKARTA

RIMA YUNITA DEWANTO A520100060

Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar pada anak usia dini Tunarungu wicara kelas persiapan kelompok A di TK SLB-B YRTRW Gumunggung, Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. 2) mengidentifikasi apa saja faktor yang mendukung dan menghambat pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar pada anak usia dini Tunarungu wicara kelas persiapan kelompok A di TK SLB-B YRTRW Gumunggung, Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.

Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi , dokumentasi, dan wawancara. Dalam teknik analisis data menggunakan teknik alur yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan aktivitasnya dilakukan dengan interaktif dalam proses pengumpulan data.

Hasil penelitian dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan: 1.Terdapat adanya pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar yang menerapkan tiga jenis amatan ketiga jenis amatan tersebut yakni Assesmen Kinerja Proses, Assesmen kinerja Psikomotorik, Pengamatan Perilaku dan Pengamatan Keterampilan Sosial. 2. Mengidentifikasi Faktor pendukung dan penghambat proses kegiatan pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar di TK SLB-B YRTRW Gumunggung, Surakarta meliputi: 1) adanya bimbingan dari orang tua, 2) lingkungan rumah dan situasi sekolah yang nyaman, 3) penggunaan alat peraga yang menarik dan bervariasi, 4) cara penyampaian guru yang menarik, 5) buku pendukung pembelajaran tematik cukup. Namun yang menjadi penghambat antara lain: 1) orang tua yang masa bodoh kepada anaknya, 3) faktor lingkungan sekolah adanya beberapa kelas yang sedang istirahat membuat suasana ramai, 3) alat peraga yang kurang lengkap, 4) adanya siswa terlambat masuk kelas.

(5)

2

PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti pembelajaran karena kelainan fisik, mental, emosional, sosial dan/atau dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Bagaimanapun cara atau metode mengajar anak usia dini untuk membaca, menulis dan berhitung harus benar-benar diperhatikan.

(Mulyono, 2008: 12): “Agar anak berkebutuhan khusus memperoleh layanan pendidikan yang bermutu terutama terhadap anak yang belajar di sekolah maka semua guru harus mengerti dan mengenal karakteristik anak berkebutuhan khusus serta mampu menerapkan metodelogi pembelajaran yang tepat”. Pada pendidikan anak usia dini yang berkebutuhan khusus, dalam memberikan kesempatan memperoleh pendidikan dan pengajaran yang sama dan memperkecil kesenjangan angka partisipasi pendidikan anak normal dengan anak yang berkelainan, guru perlu memahami sosok anak berkelainan, jenis dan karakteristik etiologi penyebab kelainan, dampak psikologis serta prinsip-prinsip layanan pendidikan anak berkelainan. Perkembangan anak tuna

(6)

3

rungu salah satunya adalah perkembangan dalam mengikuti pelajaran matematika yang diselenggarakan sekolah yang diharapkan anak tuna rungu tidak ketinggalan dengan anak normal pada umumnya, sehingga anak tuna rungu dapat menyelesaikan program pendidikan yang telah direncanakan.

Kemampuan mengoperasikan himpunan bilangan1-10 dalam pelajaran matematika, anak tuna rungu banyak mengalami kesulitan bila dibanding anak normal pada umumnya. Untuk mempermudah belajar matematika bagi anak tuna rungu wicara diperlukan strategi guru dalam mengajar agar anak tuna rungu wicara tidak ketinggalan dan bahkan memiliki prestasi matematika yang lebih baik dibanding dengan anak normal pada umumnya.

Agar terciptanya kegiatan belajar mengajar yang ramah dan menyenangkan, dan dapat meningkatkan keaktifan kemampuan dalam pembelajaran matematika diperlukan penambahan variasi inovasi model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa sebagai alternatif pilihan pembelajaran yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar. Salah satu media yang dianggap tepat bagi anak usia dini tuna rungu adalah media gambar. Media gambar yang dimaksud dalam proposal ini adalah visual media gambar yang dapat dijadikan sumber inspirasi dalam pembelajaran matematika. Melalui gambar, guru dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih konkrit untuk siswa SLB tuna rungu (B).

Maka demikian Sukses tidaknya suatu pengajaran bagi anak usia dini di antaranya adalah tergantung bagaimana seorang pendidik (pengajar) menggunakan strateginya. Dan salah satu strategi tersebut pembelajaran

(7)

4

matematika materi himpunan bilangan 1-10 menggunakan media gambar. Media gambar diharapkan membantu anak tuna rungu wicara karena karakteristik anak yang miskin berbahasa.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengadakan penelitian dengan judul: “Pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media

gambar pada anak usia dini Tunarungu wicara kelas Persiapan kelompok A SLB-B YRTRW Gumunggung Surakarta.”

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di tempat ruang kelas persiapan tunarungu wicara SLB-B YRTRW Gumunggung ,Surakarta. Adapun alasan penulis mengambil tempat di ruang kelas karena melalui media gambar tidak memerlukan ruang yang luas. Dan penelitian dilaksanakan dalam waktu dua minggu, yaitu mulai minggu pertama dan minggu kedua bulan April tahun 2014

Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah a. Observasi awal

Mengadakan observasi tentang kondisi TK SLB-B YRTRW Gumunggung, Surakarta yang dapat mendukung terlaksananya pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar.

b. Menganalis hasil observasi

Berdasarkan hasil dari observasi awal, lalu dianalisis pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar yang dilakukan oleh guru di TK SLB-B YRTRW Gumunggung, Surakarta.

c. Pelaksanaan wawancara

Pada dasarnya merupakan aktivitas tanya jawab kepada guru wali kelas secara langsung untuk mengetahui faktor yang mendukung dan

(8)

5

menghambat pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar pada TK SLB-B YRTRW Gumunggung, Surakarta.

d. Penarikan Kesimpulan

Apabila langkah-langkah tersebut di atas telah dilaksanakan kegiatan akhir dari kegiatan ini adalah menarik kesimpulan dari pelaksanaan pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar pada anak usia dini kelas persiapan kelompok A TK SLB-B YRTRW Gumunggung, Surakarta.

Sumber data dapat ditemukan melalui pengamatan keseharian saat guru model/inti mengadakan pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar di kelas. Dalam pengumpulan data yang dipergunakan peneliti ada 3 teknik. Teknik tersebut adalah Teknik Wawancara; Teknik Observasi dan Metode Dokumentasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti menyajikan deskripsi tentang implementasi pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar meliputi prosedur, implementasi, faktor pendukung dan penghambat serta pembahasan.

1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Pengenalan Himpunan 1-10 melalui media gambar TK di SLB-B YRTRW Gumunggung Surakarta

Pelaksanaan pada saat pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar TK di SLB-B YRTRW Gumunggung Surakarta antara lain :

Pengenalan angka himpunan yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2014, sebelum mengawali guru memperkenalkan terlebih dahulu semua yang akan menjadi sumber pembelajaran anak-anak, guru membahas tentang Pekerjan Rumah tematik yang di beri kemarin tanggal 30 Maret

(9)

6

2014 lalu, kemudian guru menulis Pekerjaan Rumah yang mempelajari tentang hitungan, pengenalan bahasa, pengenalan angka, lambang dan konsep bilangan melalui media gambar tersebut di papan tulis

Sebelum media gambar di ajarkan kepada anak-anak guru menulis di papan tulis, kemudian guru menyuruh masing-masing anak untuk mewarnai gambar tersebut ,guru mengeluarkan media gambarnya untuk dijelaskan kepada anak, agar melihat dan mengamati media gambar yang ditempel dipapan tulis itu sehingga menambah daya tarik dan semangat anak untuk memperhatikan pembelajaran tematik yang di ajarkan oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi yang ada dilampiran maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Siswa yang mendapatkan kriteria SB (Sangat Baik) ada 3 anak dari 7 siswa (43%)

2) Siswa yang mendapatkan kriteria B (Baik) ada 1 anak dari 7 siswa (14 %)

3) Siswa yang mendapatkan kriteria C (Cukup) ada 3 anak dari 7 siswa (43 %)

4) Siswa yang mendapatkan kriteria K (Kurang) ada 0 anak dari 7 siswa (0 %)

5) Siswa yang mendapatkan kriteria SK (Sangat Kurang) ada 0 anak dari 7 siswa (0%)

2. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pembelajaran Pengenalan Himpunan 1-10 di TK SLB-B YRTRW Gumunggung Surakarta

(10)

7

Berdasarkan hasil implementasi di atas ternyata pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar himpunan yang dilakukan di TK SLB-B YRTRW Gumunggung Surakarta belum mencapai hasil yang maksimal karena skor yang kreteria SB dan B hanya 72 % atau 5 anak dari 7 anak. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Pelaksanaan pembelajaran pengenalan himpunan bilanagn 1-10 melalui media gambar terdapat beberapa faktor penghambat dan pendukung yang menyebabkan tingkat keberhasilan mengajarkan konsep tematik pada anak kurang maksimal.

KESIMPULAN

Setelah peneliti melakukan analisis terhadap data pembahasan yang diperoleh dari lapangan maka diambil kesimpulan tentang pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar yang diterapkan oleh guru di TK SLB-B YRTRW Gumunggung Surakarta sebagai berikut : 1. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat pembelajaran pengenalan

himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar di TK SLB-B YRTRW Gumunggung Surakarta yang di terapkan oleh guru kepada anak didiknya dengan prinsip-prinsip penggunaan media gambar yang sesuai pada gambar yang disajikan membangkitkan minat siswa untuk memahami makna gambar tersebut sehingga mendorong semangat dan menambah daya tarik anak untuk memperhatikan pembelajaran tematik yang di berikan, terdapat bermacam-macam gambar membuat anak menambah wawasan serta rasa keingintahuannya tinggi.

(11)

8

2. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam proses kegiatan pembelajaran pengenalan himpunan bilangan 1-10 melalui media gambar di TK SLB-B YRTRW Gumunggung, Surakarta meliputi: Faktor genetik yang merupakan keturunan dari orang tua anak tersebut mudah dalam menerima pembelajaran, lingkungan rumah dan situasi sekolah yang nyaman untuk melakukan proses pembelajaran, penggunaan alat peraga yang menarik dan bervariasi menjadikan semangat siswa untuk memperhatikan, cara penyampaian guru kepada murid yang lebih menarik, buku pendukung pembelajaran tematik yang ada di TK SLB-B YRTRW Gumunggung Surakarta cukup , Penghambat pembelajaran sains melalui metode bermain di TK Aisyiyah Tunggulsari antara lain: orang tua yang masa bodoh kepada anaknya, faktor lingkungan saat proses pembelajaran berlangsung, alat peraga yang kurang lengkap, keterlambatan siswa dalam memasuki kelas yang menjadikan penghambat pembelajaran, sehingga perhatian anak kurang fokus kepada guru.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Andreas Dwijosumarto. (1990). Ortopaedagogik ATR. Bandung: Depdikbud. Arief S. Sadiman. (2003). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research-CAR). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azhar Arsyad. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grapindo Persada. Depdiknas. (2001). Kurikulum Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Depdiknas.

Djoko S. Sindusakti. (1997). Deteksi Dini Gangguan Pendengaran (Aspek

Psikologis, Diagnostik, Medik dan Rehabilitasinya). Surakarta: t.p.

Dudung Abdurahman dan Moch. Sugiarto. (1999/2000). Pedoman Guru

Pengajaran Wicara Untuk Anak Tuna Rungu. Jakarta: Depdikbud.

Gagner. 2008. Psikologi Kognitif. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Milles, Matthew B. dan A. Michael Humbreto. (2007). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Mohammad Efendi. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.

Mufti Salim. (1984). Pendidikan Anak Tunarungu. Jakarta: Yayasan Santi Rama. Muh Idrus. (2007). Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Graha Indonesia. Muh. Bandi. (1997). Psikologi Anak Luar Biasa/Berkelainan. Surakarta: UNS. Muljono Abdurrachman dan Sudjadi S. (1994). Pendidikan Luar Biasa Umum.

Jakarta: Dedikbud.

Mulyono. (2008). Pendidikan Inklusi. Surakarta: Depdikbud.

(13)

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2000). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Oemar Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Parnamanian Somad dan Tati Hernawati. (1996). Ortopedagogik Anak Tuna

Rungu. Bandung:

Poerwadarminta, WJS. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sardjono. (1986). Orthopedagogik Lanjut. Surakarta: UNS. Sardjono. (1997). Kurikulum SLB BC. Surakarta: FKIP UNS.

Soliha, Eli. (2012). Penggunaan Media Kartu Huruf Hijaiyah dalam

meningkatkan kemampuan membaca Iqro Jilid 1 Pada Anak Tunarungu.

Diperoleh 15 Desember 2012 dari www.repository.upi.edu Sri Anitah. (2004). Media Pengajaran. Surakarta: FKIP Surakarta.

Sujiono Yuliani Nurani, dkk. 2006. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.

Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Beserta

sistematika Proposal dan Pelaporannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara.

Referensi

Dokumen terkait

jigsaw dalm pembelajaran matematika, hasil belajar siswa menjadi

Hasil penilaian terhadap RPP bahan ajar matematika dalam bentuk Lembar Kerja Siswa dengan pendekatan model pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based Learning ), secara

Efektivitas program berita islam masa kini terhadap pemenuhan kebutuhan informasi ajaran islam ). 3 Eri Husna P 6662120923 Jakarta, 14 Juli

Berdasarkan analisis; ROE, EPS, inflasi dan kurs dari harga saham yang tercacat di JII periode 2015-2018, dapat ditarik kesimpulan bahwa: variabel ROE dan EPS secara

Daya dukung tiang pancang atau kapasitas ijin tiang dihitung menggunakan Persamaan 2.3 dengan variasi dimensi dapat diperoleh hasil pada Tabel 1 berikut.. D-37

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Presiden tentang Panitia Nasional Penyelenggara Asian

Sistem yang dibangun terdiri dari penjualan tunai, cetak struk penjualan tunai, pembelian tunai, pembelian konsinyasi, pembelian hutang dagang, pembayaran konsinyasi,

Hitung Laju Penurunan Link Radio. Hitung Ukuran Rataan