• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relasi Empirik Diameter Asteroid Dengan Fenomena Tsunami Dan Gempa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Relasi Empirik Diameter Asteroid Dengan Fenomena Tsunami Dan Gempa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Relasi Empirik Diameter Asteroid

Dengan Fenomena Tsunami Dan

Gempa

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari

Institut Teknologi Bandung

oleh:

Dhany Dewantara

NIM: 10302020

Program Studi Astronomi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Bandung

(2)

Relasi Empirik Diameter Asteroid

Dengan Fenomena Tsunami Dan Gempa

Disetujui oleh: Pembimbing,

__________________ Dr. Suryadi Siregar

(3)

PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR

Tugas akhir ini telah diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan diharapkan dapat berguna untuk pengembangan lebih jauh. Dalam penggunaan buku ini, akan lebih mudah jika dijelaskan sistematika penulisannya.

Pada awal pembahasan, sebagai pendahuluan akan dijelaskan latar belakang pemilihan topik bencana tsunami dan gempa akibat jatuhnya asteroid dengan berbagai batasan masalahnya. Dijelaskan pula metode yang penulis gunakan disertai tujuan yang ingin dicapai dalam bab satu.

Pengetahuan mendasar tentang orbit dan sifat fisis asteroid penulis rasa perlu untuk dipahami. Definisi benda langit yang masuk dalam kategori asteroid, kecerlangan, diameter, kerapatan dan kemiripan asteroid dengan meteorit dicoba dijelaskan penulis pada bab dua. Tidak lupa pula disertakan klasifikasi asteroid berdasarkan orbitnya yang memperlihatkan bahwa tipe AAA-lah yang memang patut dipelajari lebih lanjut.

Pada bab tiga akan dimulai pembahasan mengenai potensi bencana yang mungkin terjadi. Syarat terjadinya tabrakan, skala bahaya TORINO yang diperkenalkan sebagai penyamaan suara dan kasus Tunguska sebagai contoh kejadian penulis usahakan jelaskan dengan sebaik-baiknya.

Proses – proses yang terjadi dalam peristiwa tabrakan asteroid dengan bumi berawal dari usaha penetrasi atmosfer hingga terjadinya tsunami secara teori akan dikemukakan pada bab empat. Tidak lupa pula disertai gempa yang dapat terjadi sebagai sebuah satuan yang dapat digunakan untuk menyetarakan bencana ini dengan bencana yang sering terjadi di bumi.

Pada bab selanjutnya akan dijelaskan proses perhitungan yang dilakukan penulis beserta hasil yang diperoleh. Persamaan empiris yang didapat akan diutarakan pada bab ini berikut analisa yang mengikutinya. Bab ini dibagi berdasarkan proses asteroid menabrak bumi dari penetrasi atmosfer hingga tsunami dan gempa.

Bab enam sebagai penutupan dari buku ini akan menjelaskan secara menyeluruh kesimpulan yang dapat diambil dari pengerjaan tugas akhir ini.

(4)

Untuk para sahabat dan saudaraku yang berusaha untuk terus menjadi lebih baik

(5)

KATA PENGANTAR

Buku yang kini berada di hadapan Anda adalah tugas akhir yang saya buat ketika menjalani akhir dari masa studi di tahap sarjana program studi Astronomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Tidak terasa sudah lima tahun, sejak 2002, saya menginjakkan kaki di ITB hingga buku ini selesai tertata dengan sebaik-baiknya. Perjalanannya tidak mudah, selalu ada halangan di sana sini. Saya bersyukur karenanya, dengan begitu banyak halangan berkembanglah diri ini. Karena suka atau tidak suka halangan itu memang harus dihadapi, dengan begitu saya merasa mencapai tingkatan pencapaian yang lebih tinggi. Tetap saja, halangan tidak habis ketika buku ini selesai, masih banyak yang lebih berat di masa depan. Oleh karena itu, pada pembukaan pengantar ini saya menghimbau kepada pembaca terutama diri saya sendiri untuk bersiap dengan sikap pantang menyerah menghadapi cobaan di hari esok.

Dalam tugas akhir ini saya mencoba memaparkan bencana besar yang sewaktu-waktu dapat terjadi di bumi yang telah ditempati manusia selama berjuta-juta tahun. Bencana besar yang ditinjau disebabkan oleh jatuhnya benda tata surya khususnya yang masuk pada kategori PHA (Potentially Hazardous Asteroid) atau asteroid yang berpotensi menimbulkan bencana. Dengan geografis bumi yang meliputi 80-90% air, besarlah peluangnya asteroid yang menabrak jatuh di perairan dan berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Penyelesaian buku tugas akhir ini tidak akan tercapai jika saya mengerjakan sendiri tanpa bantuan lainnya, baik moriil maupun materiil. Terima kasih pertama saya panjatkan kepada Allah S.W.T, Maha Pemberi Petunjuk, Maha Mengetahui. Kemudian yang selalu menjadi landasan motivasi dalam berilmu setinggi-tingginya adalah orang tua yang dengan sabarnya memberikan segala-galanya. Mendidik, merawat dan memberi nasihat hingga saya berada di sini saat ini menyelesaikan tugas akhir pada tingkat sarjana.

Terima kasih kepada teman-teman astronomi satu angkatan, 2002, yang terus menjalin keakraban dari waktu ke waktu. Melalui milis globular_cluster, tatap

(6)

muka maupun melalui beberapa acara yang pernah kita buat bersama. Terima kasih kepada kalian meskipun beberapa sudah sibuk di tempat lain ataupun sibuk dengan masalah masing-masing, seperti kasus akademik, tapi masih mau dijadikan tempat diskusi.

Juga kepada rekan-rekan satu tim yang mendirikan langitselatan.com bersama-sama dalam waktu beberapa bulan terakhir dan juga para komunitas astronomi di seluruh penjuru Indonesia yang membuat saya termotivasi untuk terus ikut mengembangkan astronomi di Indonesia. Idealisme yang kita pegang teguh dan mencoba menyatukan dengan realita, memang langkah yang berat, tapi kalau bukan kita siapa lagi yang berani berkorban.

Terakhir dan terpenting adalah dosen – dosen astronomi dan ITB pada umumnya yang telah memberikan begitu banyak waktu, tenaga dan pikiran selama saya menjalani studi di Astronomi ITB. Lebih khusus lagi adalah Bpk. Dr. Suryadi Siregar yang telah memberikan begitu banyak ide dan referensi hingga terciptanya tugas akhir ini. Di tengah kesibukan, masih sempat dan mau menerima gangguan-gangguan saya dan memberikan nasihat yang bermanfaat, efektif dan efisien. Saya akan berusaha untuk menerapkan kerangka berpikir bahwa inovasi itu tidak hanya berawal dari ketidakadaan, tapi juga mengembangkan yang sudah ada dan menjadikannya lebih baik.

Tidak ada habisnya ucapan terima kasih ini kalau diteruskan. Bisa jadi satu buku sendiri. Pastinya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua aspek yang telah memberikan pengaruh kepada saya dalam penyelesaian tugas akhir sekaligus masa studi saya di tingkat sarjana Astronomi ITB.

Bandung, Juli 2007 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR ...x DAFTAR SIMBOL/ISTILAH... xi ABSTRAK ... xiii ABSTRACT... xiv BAB 1 PENDAHULUAN ...2 1.1 Latar Belakang ...2 1.2 Batasan Masalah ...3

1.3 Metode yang digunakan ...3

1.4 Tujuan Tugas Akhir ...4

BAB 2 ORBIT DAN SIFAT FISIS ASTEROID...6

2.1 Asteroid...6 2.2 Kecerlangan...7 2.3 Diameter Asteroid ...8 2.4 Kerapatan ...8 2.5 Meteorit...8 2.6 Orbit Asteroid ...10

BAB 3 ASTEROID DAN POTENSI BENCANA ...13

(8)

3.2 Skala Bahaya TORINO...16

3.3 Peristiwa Tunguska ...19

BAB 4 TEORI TABRAKAN...22

4.1 Memasuki Atmosfer...22

4.2 Tsunami Tabrakan...25

4.3 Efek Gempa...28

BAB 5 ANALISIS DAN PERNYATAAN EMPIRIK ...34

5.1 Diameter Asteroid ...34

5.2 Memasuki atmosfer...35

5.3 Tsunami Tabrakan...36

5.4 Efek Gempa...43

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN...45

DAFTAR PUSTAKA ...49

LAMPIRAN...52

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 Klasifikasi meteorit berdasarkan komposisi mineralnya ... 9 Tabel 2-2 Kelas spektral dan rentang albedo... 10 Tabel 2-3 Kriteria gugus asteroid menurut Zellner(1979), Kresak(1979) dan

Shoemaker et al. (1979) ... 11 Tabel 3-1 Daftar PHA berbahaya dan beresiko tinggi (Siregar et al., 2006) ... 14 Tabel 3-2 Skala Torino yang menunjukkan kerjasama internasional dalam

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3-1 Lintasan orbit PHA berbahaya (garis putus-putus) dan beresiko tinggi (Siregar et al.,2006)... 16 Gambar 3-2 Ilustrasi Peristiwa Tunguska dirangkai oleh William K.Hartmann

(2007) dari saksi di sekitar lokasi kejadian. a) Sesaat sebelum ledakan, b) saat ledakan, c) setelah ledakan. ... 20 Gambar 4-1 Cross section kawah tabrakan tanpa bibir dan dengan bibir (Ward

& Asphaug, 1999) ... 26 Gambar 4-2 Kekuatan efektif gempa sebagai fungsi jarak dari tiga tabrakan

hipotetis di Los Angeles. ... 31 Gambar 5-1 Distribusi diameter asteroid, dengan sumbu vertikal sebagai

diameter dan sumbu horisontal adalah urutan asteroid dalam data. ... 35 Gambar 5-2 Plot data hasil perhitungan diameter kawah terhadap diameter

asteroid penabrak... 37 Gambar 5-3 Diagram hubungan antara kedalaman kawah awal dengan diameter meteorit penabrak. ... 38 Gambar 5-4 Hubungan jarak maksimum, ketika amplitudo dari bilangan

gelombang pertama mencapai nol dengan diameter meteorit penabrak. ... 40 Gambar 5-5 Hubungan kecepatan grup gelombang dengan diameter asteroid . 41 Gambar 5-6 Kurva hubungan energi kinetik dengan diameter asteroid < 1 km 42 Gambar 5-7 Kurva hubungan energi kinetik dengan diameter asteroid, 100 m

hingga 4 km ... 42 Gambar 5-8 Hubungan kekuatan gempa dengan diameter asteroid dan skala

(11)

DAFTAR SIMBOL/ISTILAH

k bilangan gelombang

kmax amplitudo maksimum

hT kedalaman kawah maksimum yang dapat terbentuk di laut

c kecepatan fasa

r jarak radial dari titik pusat tabrakan

u kecepatan kelompok

g percepatan gravitasi

ω Frekuensi

RC radius dalam pada kawah tabrakan

RD radius luar pada kawah tabrakan

DC kedalaman kawah

χ1 parameter 1 pada persamaan aproksimasi ketinggian maksimum tsunami

χ2 parameter 2 pada persamaan aproksimasi ketinggian maksimum tsunami

ρI Kerapatan atau massa jenis asteroid sebagai impactor

ρT kerapatan atau massa jenis rata-rata dari lokasi tabrakan

ρW kerapatan atau massa jenis air

ρ(z) kerapatan atmosfer bergantung ketinggian

ρ0 kerapatan permukaan atmosfer, 1 kg/m3

VI Kecepatan penabrak

v0 kecepatan penabrak sebelum memasuki lapisan atmosfer

v(z) kecepatan penabrak dalam atmosfer yang bergantung pada ketinggian

RI Radius penabrak

CT parameter air laut

(12)

ε faktor konversi energi tabrakan dari energi kinetik penabrak

H magnitudo absolut asteroid

p albedo asteroid

d diameter asteroid

dc diameter kawah

z ketinggian di atas permukaan bumi

z* ketinggian saat penabrak mengalami pemecahan

K skala puncak, rata-rata 8 km untuk bumi

CD Koefisien seret Atmosfer, sebanding dengan 2

θ sudut datang penabrak

Yi Kekuatan penabrak

If Perbandingan kekuatan penabrak dengan tekanan atmosfer

l Rentang skala dispersi

uzx gelombang vertikal, dengan x adalah lokasi gelombang

J0 Polinom silinder Bessel

M kekuatan gempa

Meff kekuatan efektif gempa

E energi kinetik penabrak

(13)

ABSTRAK

Tugas akhir ini bertujuan menghasilkan beberapa persamaan empiris yang lebih sederhana guna mempermudah dan mempercepat perhitungan dampak yang ditimbulkan akibat jatuhnya asteroid di lautan. Informasi mengenai elemen orbit, dan diameter NEA digunakan untuk membuat daftar NEA yang perlu diwaspadai sebagai objek potensial menabrak Bumi, selain itu elemen orbit digunakan untuk mencari relasi empirik, energi, serta amplitudo gelombang terhadap diameter asteroid.

Ward dan Asphaug (1999) telah memperkenalkan teori tsunami tabrakan. Proses awal mereka adalah mengkaitkan kedalaman dan diameter kawah tabrakan dengan karakteristik fisik asteroid seperti kerapatan, radius dan kecepatan saat tumbukan. Kemudian diilustrasikan kawah tersebut berevolusi menjadi gelombang permukaan laut vertikal pada waktu dan posisi tertentu. Sebelum mencapai permukaan laut, akan ditinjau pula proses penetrasi atmosfer yang dengan baik dijelaskan oleh Collins et al. (2005).

Hasil dari peninjauan proses penetrasi atmosfer memperlihatkan bahwa asteroid tipe-S dengan diameter minimum 118 m dan kecepatan rata-rata 17 km/s tidak mengalami efek yang signifikan. Memang pantas asteroid dengan tipe tersebut masuk dalam kategori PHA.

Perhitungan yang dilakukan dengan teori tsunami tabrakan menghasilkan parameter-parameter gelombang tsunami yang berhubungan langsung dengan diameter asteroid. Persamaan empiris yang diperoleh adalah radius Rc =

9.4749d0.78 dan kedalaman kawah awal D

C = 8.4836d-0.78 yang berevolusi

menjadi gelombang tsunami dengan amplitudo maksimum kmax =2π

(

2.11RC

)

dan kecepatan grup u(hT = 20) = - 4.9813d6 + 69.152d5 - 360.54d4 + 865.66d3 -

964.65d2 + 631.7d + 75.656 yang dapat bergerak hingga jarak r = 3,1818 d0,78

untuk 0,118 < d < 0,74 km dan r = 10,124 d1,56 untuk 0,75 < d < 4,48 km. Kata kunci: asteroid, bencana tsunami, persamaan empiris

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kapasitas yang dimiliki oleh mesin ini diharapkan kebutuhan makanan ternak sapi bapak Paimin sebanyak 860 kg/hari campuran antara rumput gajah yang sudah

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan taufiq dan hidayah Nya dalam memberikan ilmu dan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tesis dalam

Jelaskan strategi atau kebijakan yang Anda tetapkan dalam menerapkan sikap integritas di Kementerian / Lembaga / Institusi.. Ceritakan tindakan-tindakan yang Anda lakukan dalam

Sapta Darma adalah salah satu kepercayaan kejawen yang masih ada dan tetap dipertahankan oleh pengikutnya di Desa Wonokromo Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang.. Aliran ini

Penilaian bahasa Inggris di tingkat Polindra dilakukan melalui dua tahap yaitu (1) penulisan ringkasan (bukan abstrak) dari karya tulis dalam bahasa Inggris, dan

3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Menjelaskan Struktur, Fungsi, dan Nilai Pendidikan Karakter dari Upacara Ngalaksa di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang,

Susunan stratigrafi daerah penyelidikan dari tua kemuda untuk batuan Pra Tersier adalah Kelompok Balaisebut, Kompleks Embuoi dan Kelompok Selangkai; Seri Batuan Tersier adalah

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh penambahan premix dengan komposisi yang berbeda ke dalam pakan konsentrat jenis FN dalam menciptakan performan dan