KATA PENGANTAR
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi
sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan
kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
pendapatan
sebagian
besar
masyarakat
dalam
meningkatkan
kesejahteraannya.
Eksistensi dan peran UMKM yang pada tahun 2010 mencapai 53,82
juta unit usaha, dan merupakan 99,99 persen dari pelaku usaha nasional,
dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi, dengan
melihat kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan
Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, devisa nasional, dan investasi
nasional.
Dalam kaitan itu, buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran
atas perkembangan UMKM dimaksud yang ditampilkan dalam bentuk angka
dan grafik, sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh para pemerhati dan
pengambil kebijakan di sektor UMKM.
Akhir kata, kiranya buku ini dapat bermanfaat dalam pemberdayaan
UMKM di tanah air.
Sekretaris Kementerian Negara
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...
i
DAFTAR ISI ...
ii
DAFTAR TABEL ...
iii
DAFTAR GRAFIK ...
Vii
I.
PENDAHULUAN ...
1
II. PENGERTIAN DAN BATASAN ...
1
III. MATERI STATISTIK UMKM ...
3
IV. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA ...
3
V. KLASIFIKASI SEKTOR ...
4
VI. PERKEMBANGAN JUMLAH USAHA MIKRO, KECIL ...
DAN MENENGAH (UMKM) ...
6
VII. KONTRIBUSI UMKM TERHADAP PENCIPTAAN PDB DAN NILAI
EKSPOR NON MIGAS SERTA PENYERAPAN TENAGA KERJA ....
8
VIII. PERAN UMKM DALAM PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO
(INVESTASI) NASIONAL ...
17
DAFTAR TABEL
Tabel - I
Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil dan Mene-
ngah (UMKM) dan Usaha Besar Tahun 2009-2010 ..
23
Tabel - I.1
Perkembangan Jumlah Pelaku Usaha menurut skala
Usaha Tahun 2009-2010 ...
24
Tabel - I.2
Perkembangan Jumlah Usaha Mikro menurut Sektor
Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
25
Tabel – I.3
Perkembangan Jumlah Usaha Kecil menurut Sektor
Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
26
Tabel - I.4
Perkembangan Jumlah Usaha Menengah Menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
27
Tabel - I.5
Perkembangan Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2009-2010 ...
28
Tabel - I.6
Perkembangan Jumlah Usaha Besar menurut Sektor
Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
29
Tabel - II.1
Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
menurut skala Usaha Tahun 2009-2010 Atas Dasar
Harga Berlaku ...
30
Tabel - II.2
Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Mikro menurut Ekonomi Tahun 2009-2010
Tabel – II.3
Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Kecil menurut Ekonomi Tahun 2009-2010
Atas Dasar Harga Berlaku ...
32
Tabel - II.4
Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Menengah menurut Ekonomi Tahun
2009-2010 Atas Dasar Harga Berlaku ...
33
Tabel - II.5
Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut
Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga
Berlaku ...
34
Tabel - II.6
Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Besar menurut Ekonomi Tahun 2009-2010
Atas Dasar Harga Berlaku ...
35
Tabel - III.1 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
menurut Skala Usaha Tahun 2009-2010 Atas Dasar
Harga Konstan 2000 ...
36
Tabel - III.2 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Mikro menurut Sektor Ekonomi Tahun
2009-2010 Atas Dasar Harga 2000 ...
37
Tabel - III.3 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Kecil menurut Sektor Ekonomi Tahun
Tabel - III.4 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Menengah menurut Sektor Ekonomi Tahun
2009-2010 Atas Dasar Harga Konstan 2000 ...
39
Tabel - III.5 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga
Konstan 2000 ...
40
Tabel - III.6 Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
Usaha Besar menurut Sektor Ekonomi Tahun
2009-2010 Atas Dasar Harga 2000 ...
41
Tabel - IV.1 Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas menurut
skala Usaha Tahun 2009-2010 ...
42
Tabel - IV.2 Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Mikro menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
43
Tabel - IV.3 Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Kecil menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
44
Tabel - IV.4 Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Menengah
menurut Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
45
Tabel - IV.5 Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi Tahun
2009-2010 ...
46
Tabel - IV.6 Perkembangan Nilai Ekspor Usaha Besar menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
47
Tabel - V.1
Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja
Tabel - V.2
Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha Mikro menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2009-2010 ...
49
Tabel - V.3 Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha Kecil menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2009-2010 ...
50
Tabel - V.4
Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha Menengah menurut Sektor Ekonomi Tahun
2009-2010 ...
51
Tabel - V.5
Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 ...
52
Tabel - V.6
Perkembangan Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha Besar menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2009-2010 ...
53
Tabel - VI.1 Perkembangan Jumlah Investasi menurut Skala Usaha
Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga Berlaku ...
54
Tabel - VI.2 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Mikro menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga
Berlaku ...
55
Tabel - VI.3 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Kecil menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga
Berlaku ...
56
Tabel - VI.4 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Menengah
Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas
Dasar Harga Berlaku ...
57
Tabel - VI.5 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga Berlaku ...
58
Tabel - VI.6 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Besar menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga
Berlaku ...
59
Tabel - VII.1 Perkembangan Jumlah Investasi menurut Skala Usaha
Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga Konstan 2000 ....
60
Tabel - VII.2 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Mikro menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga
Konstan 2000 ...
61
Tabel - VI.3 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Kecil menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga
Konstan 2000 ...
62
Tabel - VI.4 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Menengah
Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas
Dasar Harga Konstan 2000 ...
63
Tabel - VI.5 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga Konstan 2000 ...
64
Tabel - VI.6 Perkembangan Nilai Investasi Usaha Besar menurut
Sektor Ekonomi Tahun 2009-2010 Atas Dasar Harga
Konstan 2000 ...
65
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.
Proporsi Sektor Ekonomi UMKM Berdasarkan Jumlah
Unit Usaha Tahun 2010 ...
8
Garfik 2a.
Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB)
terhadap PDB Nasional Tahun 2009-2010 Menurut
Harga Berlaku ...
9
Grafik 2b.
Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap
PDB Nasional Tahun 2009-2010 Menurut Harga
Berlaku ...
10
Grafik 3a.
Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB)
terhadap PDB Nasional Tahun 2009-2010 Menurut
Harga Konstan 2000 ...
11
Grafik 3b.
Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap
PDB Nasional Tahun 2009-2010 Menurut Harga
Konstan 2000 ...
12
Grafik 4a.
Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB)
terhadap Pembentukan Nilai Ekspor Non Migas
Tahun 2009-2010 ... 12
Grafik 4b.
Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap
Pembentukan Nilai Ekspor Non Migas Tahun
Grafik 5a.
Jumlah Tenaga Kerja Usaha Mikro, Kecil dan Mene -
ngah Tahun 2009-2010 ...
14
Grafik 5b.
Jumlah Tenaga Kerja Usaha Besar (UB) Tahun 2009-
2010 ...
15
Grafik 5c.
Proporsi Jumlah Tenaga Kerja UMKM dan Usaha
Besar (UB) Tahun 2009-2010 ...
16
Grafik 5d.
Kontribusi Tenaga Kerja UMKM dan Usaha Besar (UB)
Tahun 2009-2010 ...
16
Grafik 6a.
Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB)
terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun
2009-2010 Menurut Harga Berlaku ...
17
Grafik 6b.
Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap
Pembentukan Investasi Nasional Tahun 2009-2010
Menurut Harga Berlaku ...
18
Grafik 6c.
Rata-Rata Penyerapan Investasi Tahun 2009-2010 ...
19
Grafik 7a.
Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB)
terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun
2009-2010 Menurut Harga Konstan 2000 ...
20
Grafik 7b.
Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap
Pembentukan Investasi Nasional Tahun 2009-2010
Menurut Harga Konstan 2000 ...
20
1
1
I.
PENDAHULUAN
Upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi
perkembangannya baik dalam hal kontribusinya terhadap
penciptaan produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga
kerja, penciptaan devisa nasional melalui ekspor dan
perkembangan pelaku usahanya. Keseluruhan indikator
ekonomi makro di atas selalu dijadikan acuan dalam
penyusunan kebijakan pemberdayaan UMKM serta menjadi
indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan yang telah
dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Gambaran rinci tentang perkembangan pelaku usaha,
kontribusi terhadap pembentukan PDB, nilai ekspor,
penyerapan tenaga kerja dan investasi dijelaskan pada pokok
bahasan selanjutnya.
II. PENGERTIAN DAN BATASAN
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan. Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 50 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp. 300 juta.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar. Memiliki kekayaan bersih lebih
dari Rp. 50 juta sampai dengan paling banyak Rp. 500 juta
tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta sampai dengan
paling banyak Rp. 2,5 miliar.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan. Memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp. 500 juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 miliar tidak
termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp. 2,5 miliar sampai dengan paling banyak
Rp. 50 miliar.
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah semua barang dan
jasa yang diproduksikan dalam suatu negara dalam jangka
waktu tertentu (yang biasanya 1 tahun).
Tenaga Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun atau
lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara
tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan.
3
3
Ekspor adalah kegiatan perdagangan suatu perusahaan
untuk mengeluarkan barang dari wilayah pabean, untuk
diperjualbelikan atau diperdagangkan di wilayah pabean
negara lain.
Investasi adalah suatu kegiatan penanaman modal pada
berbagai kegiatan ekonomi (produksi) dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan (gain/benefit) dimasa-masa yang
akan datang.
Omzet adalah besaran nilai transaksi yang telah disetujui
antara pihak penjual dan pihak pembeli, yang dimaksud
dengan nilai jual disini adalah nilai keseluruhan atas barang
dan jasa yang diperdagangkan.
III. MATERI STATISTIK UMKM
Materi yang disajikan dalam buku ini meliputi data 2 (dua)
tahun terakhir yaitu tahun 2009 dan tahun 2010 dengan
variabel yang disajikan adalah : jumlah Usaha Mikro (UMi),
Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar
(UB); penyerapan tenaga kerja oleh Usaha Mikro (UMi), UK,
UM dan UB; konstribusi Usaha Mikro, UK, UM dan UB dalam
pembentukan PDB; ekspor Usaha Mikro, UK, UM dan UB.
IV. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Data kinerja UMKM yang disajikan dalam buku statistik
UMKM ini diperoleh dari hasil pengolahan data pokok
berbagai survey tahunan yang rutin dilakukan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS), disamping itu digunakan pula data hasil
Sensus Pertanian 2003 (ST 2003), Sensus Ekonomi 2006 (SE
2006) dan Survey Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) sebagai
basis perhitungan yang dilengkapi dengan beberapa indikator
sektor lainnya.
V. KLASIFIKASI SEKTOR
Prinsip klasifikasi menurut jenis kegiatan ekonomi
mengikuti konsep pada ISIC (International Standard
Classification of All Economic Activities) Revisi tahun 1968.
Klasifikasi sektor ini bertujuan untuk memudahkan
perbandingan tingkat aktivitas ekonomi antar berbagai
macam kegiatan.
Untuk kepentingan penyusunan klasifikasi Usaha Mikro
(UMi), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM), dan Usaha
Besar (UB) disini digunakan 9 (sembilan) penggolongan utama
(pokok) sektor ekonomi yang meliputi :
a) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Mencakup segala macam pengusahaan dan pemanfaatan
benda-benda/barang-barang biologis (hidup) yang berasal
dari alam untuk memenuhi kebutuhan atau usaha
lainnya.
5
5
b) Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian meliputi subsektor
minyak dan gas bumi, subsektor pertambangan non
migas, dan subsektor penggalian.
c) Industri Pengolahan
Industri pengolahan merupakan kegiatan pengubahan
bahan
dasar
(bahan
mentah)
menjadi
barang
jadi/setengah jadi dan/atau dari barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik
secara mekanis, kimiawi, dengan mesin ataupun dengan
tangan.
d) Listrik, Gas dan Air Bersih
Listrik mencakup kegiatan pembangkitan, transmisi, dan
distribusi listrik baik untuk keperluan rumahtangga,
usaha, industri, gedung kantor pemerintah, penerangan
jalan umum, dan lain sebagainya.
Gas mencakup kegiatan pengolahan gas cair, produksi gas
dengan karbonasi arang atau dengan pengolahan yang
mencampur gas dengan gas alam atau petroleum atau
gas lainnya, serta penyaluran gas cair melalui suatu
sistem pipa saluran kepada rumahtangga, perusahaan
industri, atau pengguna komersial lainnya.
Air
bersih
mencakup
kegiatan
penampungan,
penjernihan, dan penyaluran air, baku atau air bersih dari
terminal air melalui saluran air, pipa atau mobil tangki
(dalam satu pengelolaan administrasi dengan kegiatan
ekonominya) kepada rumahtangga, perusahaan industri
atau pengguna komersial lainnya.
e) Bangunan
Bangunan atau Konstruksi, menurut SE 2006 adalah
kegiatan
penyiapan,
pembuatan,
pemasangan,
pemeliharaan maupun perbaikan bangunan/konstruksi
yang menyatu dengan tempat kedudukannya, baik
digunakan sebagai tempat tinggal maupun sarana lainnya.
f) Perdagangan, Hotel dan Restoran
Perdagangan adalah kegiatan penjualan kembali (tanpa
perubahan teknis) barang baru maupun bekas.
Hotel adalah bagian dari lapangan usaha kategori
penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.
Restoran disebut kegiatan penyediaan makan minum
adalah usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian
atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan
menyajikan makan dan minuman untuk umum ditempat
usahanya.
g) Pengangkutan dan Komunikasi
Pengangkutan adalah kegiatan pemindahan orang/
penumpang dan/atau barang/ternak dari satu tempat ke
tempat lain melalui darat, air maupun udara dengan
menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak
bermotor.
7
7
Komunikasi yaitu usaha pelayanan komunikasi untuk
umum baik melalui pos, telepon, telegraf/teleks atau
hubungan radio panggil (pager).
h) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
mencakup kegiatan perantara keuangan, asuransi, dana
pensiun, penunjang perantara keuangan, real estate,
usaha persewaan, dan jasa perusahaan.
i)
Jasa-jasa
Jasa-jasa meliputi kegiatan pelayanan kepada masyarakat
yang ditujukan untuk melayani kepentingan rumah
tangga, badan usaha, pemerintah dan lembaga-lembaga
lain.
VI. PERKEMBANGAN JUMLAH UMKM
Perkembangan jumlah UMKM periode 2009-2010
mengalami peningkatan sebesar 2,01 persen yaitu dari
52.764.603 unit pada tahun 2009 menjadi 53.823.732 unit
pada tahun 2010. UMKM merupakan pelaku usaha terbesar
dengan persentasenya sebesar 99,99 persen dari total pelaku
usaha nasional pada tahun 2010.
Jika ditinjau dari proporsi unit usaha pada sektor
ekonomi UMKM yang memiliki proporsi unit usaha terbesar
adalah sektor (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3)
Pengangkutan dan Komunikasi; (4) Industri Pengolahan; serta
(5) Jasa-jasa, yang masing-masing tercatat sebesar 49,58
persen; 29,56 persen; 6,48 persen; 6,36 persen dan 4,35
persen.
Sedangkan sektor ekonomi yang memiliki proporsi unit
usaha terkecil secara berturut-turut adalah sektor (1) Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan; (2) Bangunan; (3)
Pertambangan dan Penggalian; serta (4) Listrik, Gas dan Air
Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan dan
Perikanan; 49,58
Pertambangan dan
Penggalian; 0,51
Industri
Pengolahan; 6,36
Listrik, Gas dan Air
Bersih; 0,02
Bangunan; 1,06
Perdagangan, Hotel
dan Restoran; 29,56
Pengangkutan dan
Komunikasi; 6,48
Keuangan,
Persewaan dan Jasa
Perusahaan; 2,07
Jasa - Jasa; 4,35
Grafik 1. Proporsi sektor ekonomi UMKM berdasarkan
jumlah unit usaha tahun 2010
9
9
33,08% 33,81% 9,98% 9,85% 13,47% 13,46% 43,47% 42,88% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2009 2010 TahunGrafik 2a. Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB
Nasional tahun 2009-2010 Menurut Harga Berlaku
UMi UK UM UB
56,53% 57,12%
Bersih, yang tercatat sebesar 2,07 persen; 1,06 persen; 0,51
persen dan 0,02 persen. Gambaran mengenai perkembangan
jumlah UMKM dan Usaha Besar (UB) dari tahun 2009 - 2010
dapat disajikan tabel I.1 sampai dengan tabel I.6.
VII. KONTRIBUSI UMKM TERHADAP PENCIPTAAN PDB, NILAI
EKSPOR NON MIGAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA.
Pada tahun 2009, peran UMKM terhadap penciptaan PDB
nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp. 2.993,2
triliun atau 56,53 persen, kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat
sebesar Rp. 1.751,6 triliun atau 33,08 persen dan UK sebesar
Rp. 528,2 triliun atau 9,98 persen. Sedangkan UM tercatat
sebesar Rp. 713,3 triliun atau 13,47 persen dari total PDB
nasional, selebihnya adalah UB yaitu Rp. 2.301,7 triliun atau
43,47 persen.
Sedangkan pada tahun 2010, peran UMKM terhadap
penciptaan PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar
Rp. 3.466,4 triliun atau 57,12 persen dari total PDB nasional,
mengalami perkembangan sebesar Rp. 473,2 triliun atau 15,81
persen dibanding tahun 2009. Kontribusi Usaha Mikro (UMi)
tercatat sebesar Rp. 2.051,9 triliun atau 33,81 persen dan UK
sebesar Rp. 597,8 triliun atau 9,85 persen. Sedangkan UM
tercatat sebesar Rp. 816,7 triliun atau 13,46 persen, selebihnya
sebesar Rp. 2.602,4 triliun atau 42,88 persen merupakan
kontribusi UB.
Disisi lain, pada tahun 2009 nilai PDB nasional atas harga
konstan tahun 2000 sebesar Rp. 2.089,1 triliun, peran UMKM
tercatat sebesar Rp. 1.212,6 triliun atau 58,05 persen dari total
PDB nasional, kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat sebesar
1.751,6 Triliun Rupiah 2.051,9 Triliun Rupiah
528,2 Triliun Rupiah 597,8 Triliun Rupiah
713,3 Triliun Rupiah 816,7 Triliun Rupiah
2.301,7 Triliun Rupiah 2.602,4 Triliun Rupiah
-1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000 2009 2010 Tahun Grafik 2b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional
Tahun 2009-2010 Menurut Harga Berlaku
11
11
32,66% 32,42% 10,74% 10,78% 14,65% 14,63% 41,95% 42,17% 0% 10% 20%30%
40%
50% 60% 70% 80% 90% 100%2009
2010
TahunGrafik 3a. Proporsi kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap
PDB Nasional Tahun 2009-2010 Menurut Harga Konstan 2000
UMi UK UM UB
58,05% 57,83%
Rp. 682,3 triliun atau 32,66 persen dan UK sebesar Rp. 224,3
triliun atau 10,74 persen. Sementara UM tercatat sebesar
Rp. 306,0 triliun atau 14,65 persen, selebihnya UB berkontribusi
sebesar Rp. 876,5 triliun atau 41,95 persen.
Pada tahun 2010, PDB nasional atas harga konstan tahun
2000 sebesar Rp. 2.217,9 triliun, kontribusi UMKM sebesar
Rp. 1.282,6 triliun atau 57,83 persen (UMi tercatat sebesar
Rp. 719,1 triliun atau 32,42 persen dan UK Rp. 239,1 triliun
atau 10,78 persen serta UM Rp. 324,4 triliun atau 14,63
persen), sementara kontribusi UB sebesar Rp. 935,4 triliun atau
42,17 persen. Kontribusi UMKM tersebut meningkat sebesar
Rp. 70,0 triliun atau 5,77 persen dibandingkan tahun
sebelumnya.
682,3 Triliun Rupiah 719,1 Triliun Rupiah
224,3 Triliun Rupiah 239,1 Triliun Rupiah
306,0 Triliun Rupiah 324,4 Triliun Rupiah
876,5 Triliun Rupiah 935,4 Triliun Rupiah
-500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 2009 2010 Tahun Grafik 3b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap PDB Nasional
Tahun 2008 - 2009 Menurut Harga Konstan 2000
UMi UK UM UB 1,51% 1,50% 3,87% 11,65% 10,89% 3,42% 82,98% 84,19% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 2009 2010 Tahun
Grafik 4a. Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Nilai Ekspor Non Migas Tahun 2009 - 2010
UMi UK UM UB
Kontribusi UMKM terhadap pembentukan total nilai ekspor
non migas pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp. 162,3 triliun
atau 17,02 persen, kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat
sebesar Rp. 14,4 triliun atau 1,51 persen dan UK tercatat
sebesar Rp. 36,8 triliun atau 3,87 persen. Sedangkan UM
sebesar Rp. 111,0 triliun atau 11,65 persen selebihnya adalah
UB sebesar Rp. 790,8 triliun atau 82,98 persen.
13
13
UMi; 14,4 UK; 36,8 UM; 111,0 UMi; 16,7 UK; 38,0 UM; 121,2 UB; 790,8 UB; 936,8 -100,0 200,0 300,0 400,0 500,0 600,0 700,0 800,0 900,0 1.000,0 2009 2010
Grafik 4b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Total Nilai Ekspor Non Migas Tahun 2009 - 2010
(Triliun Rupiah)
Pada tahun 2010, peran UMKM terhadap pembentukan
total nilai ekspor non migas mengalami peningkatan sebesar Rp.
13,6 triliun atau 8,41 persen yaitu dengan tercapainya angka
sebesar Rp. 175,9 triliun atau 15,81 persen dari total nilai
ekspor non migas. Kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat
sebesar Rp. 16,7 triliun atau 1,50 persen dan UK tercatat sebesar
Rp. 38,0 triliun atau 3,42 persen. Sedangkan UM tercatat
sebesar Rp. 121,2 triliun atau 10,89 persen, selebihnya adalah
UB tercatat sebesar Rp. 936,8 triliun atau 84,19 persen.
Gambaran tentang peran UMKM dan UB terhadap pembentukan
total nilai ekspor disajikan pada IV.1 sampai dengan
tabel-IV.6.
Dalam hal penyerapan tenaga kerja, peran UMKM pada
tahun 2009 tercatat sebesar 96.211.332 orang atau 97,30
persen dari total penyerapan tenaga kerja yang ada, kontribusi
Usaha Mikro (UMi) tercatat sebanyak 90.012.694 orang atau
91,03 persen dan UK tercatat sebanyak 3.521.073 orang atau
3,56 persen. Sedangkan UM sebanyak 2.677.565 orang atau
2,71 persen selebihnya adalah UB.
Pada tahun 2009, untuk Usaha Mikro (UMi) sektor
Pertanian, Peternakan, Perhutanan dan Perikanan tercatat
memiliki peran terbesar dalam penyerapan tenaga kerja yaitu
sebanyak 42.041.978 orang atau 46,71 persen dari total tenaga
kerja yang diserap. Untuk sektor ekonomi yang memiliki
penyerapan tenaga kerja terbesar pada UK adalah sektor
Industri Pengolahan yaitu sebanyak 966.708 orang atau 27,45
persen. Sedangkan penyerapan tenaga kerja terbesar pada UM
adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebanyak 1.237.003
orang atau 46,20 persen.
15
15
Jasa - Jasa Swasta
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Listrik, Gas dan Air Bersih
Pengangkutan dan Komunikasi Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pertambangan dan Penggalian
BangunanPertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Industri Pengolahan -200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000 2009 2010 O ra n g
Grafik 5b. Jumlah Tenaga Kerja Usaha Besar (UB) Tahun 2009 - 2010
Pada tahun 2010, UMKM mampu menyerap tenaga kerja
sebesar 99.401.775 orang atau 97,22 persen dari total
penyerapan tenaga kerja yang ada, jumlah ini meningkat sebesar
3,32 persen atau 3.190.443 orang dibandingkan tahun 2009.
Kontribusi Usaha Mikro (UMi) tercatat sebanyak 93.014.759
orang atau 90,98 persen dan UK sebanyak 3.627.164 orang
atau 3,55 persen. Sedangkan UM tercatat sebanyak 2.759.852
orang atau 2,70 persen. Untuk Usaha Mikro (UMi) sektor
Pertanian, Peternakan, Perhutanan dan Perikanan tercatat
memiliki peran terbesar dalam penyerapan tenaga kerja yaitu
sebanyak 42.262.866 orang atau 45,44 persen dari total tenaga
kerja yang di serap. Jumlah tersebut meningkat sebesar 220.888
orang atau 0,53 persen dari tahun sebelumnya. Untuk sektor
ekonomi yang memiliki penyerapan tenaga kerja terbesar pada
UK adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebanyak 986.166
orang atau 27,19 persen. Sedangkan yang memiliki penyerapan
90.013 Ribu Orang 93.015 Ribu Orang 3.521 Ribu Orang 3.627 Ribu Orang 2.678 Ribu Orang 2.760 Ribu Orang 2.675 Ribu Orang 2.840 Ribu Orang 82.000 84.000 86.000 88.000 90.000 92.000 94.000 96.000 98.000 100.000 102.000 104.000 2009 2010 Tahun Grafik 5d. Kontribusi Jumlah Tenaga Kerja UMKM dan Usaha Besar (UB)
Tahun 2009 - 2010 (Ribu Orang)
UMi UK UM UB 91,03% 90,98% 3,56% 3,55% 2,71% 2,70% 2,70% 2,78% 86% 88% 90% 92% 94% 96% 98% 100% 2009 2010 Tahun Grafik 5c. Proporsi Jumlah Tenaga Kerja UMKM dan Usaha Besar (UB)
Tahun 2009 - 2010 (%)
UMi UK UM UB
97,30% 97,22%
tenaga kerja terbesar pada UM adalah sektor Industri
Pengolahan yaitu sebanyak 1.240.694 orang atau 44,96 persen.
Gambaran mengenai perkembangan penyerapan tenaga
kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha
Besar (UB) tahun 2009 - 2010 disajikan pada tabel-V.1 sampai
17
17
7,80% 7,84% 18,15% 17,84% 23,24% 22,53% 50,81% 51,80% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2009 2010 TahunGrafik 6a. Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) Terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun 2009 - 2010 Menurut Harga Berlaku
UMi UK UM UB
49,19% 48,20%
VIII. PERAN UMKM DALAM PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO
(INVESTASI) NASIONAL
Besaran investasi fisik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) seperti yang dinyatakan dengan angka Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB) pada tahun 2010 sebesar Rp. 927,1
triliun atau 48,20 persen dari total PMTB Indonesia, lebih besar
sedikit dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 49,19 persen.
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya investasi Usaha
Mikro (UMi) dari 7,80 persen pada tahun 2009 menjadi 7,84
persen di tahun 2010, namun investasi Usaha Kecil (UK)
mengalami penurunan dari 18,15 persen di tahun 2009 menjadi
17,84 persen pada tahun 2010. Begitu juga investasi pada Usaha
Menengah (UM) mengalami penurunan dari 23,24 persen di
tahun 2009 menjadi 22,53 persen pada tahun 2010. Sementara
investasi pada Usaha Besar (UB) mengalami peningkatan dari
50,81 persen di tahun 2009 menjadi 51,80 persen pada tahun
2010.
123,9 Triliun Rupiah 150,8 Triliun Rupiah
288,3 Triliun Rupiah 343,0 Triliun Rupiah
369,1 Triliun Rupiah 433,3 Triliun Rupiah
807,1 Triliun Rupiah 996,3 Triliun Rupiah -500,0 1.000,0 1.500,0 2.000,0 2.500,0 2009 2010 Tahun
Grafik 6b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) Terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun 2009 - 2010 Menurut Harga Berlaku
UMi UK UM UB
Sementara itu, pada tahun 2009 peran UMKM dalam
pembentukan investasi nasional menurut harga konstan tahun 2000
tercatat sebesar Rp. 224,0 triliun atau 49,39 persen dari total
investasi nasional yang sebesar Rp. 453,6 triliun. Kontribusi Usaha
Mikro tercatat sebesar Rp. 37,1 triliun atau 8,19 persen dan UK
tercatat sebesar Rp. 85,7 triliun atau 18,90 persen serta UM
sebesar Rp. 101,1 triliun atau 22,30 persen dan selebihnya adalah
UB.
Pada tahun 2010, peran UMKM mengalami peningkatan sebesar
Rp. 23,1 triliun atau 10,33 persen menjadi Rp. 247,1 triliun atau
48,34 persen dari total investasi nasional atas harga konstan tahun
2000 yang sebesar Rp. 511,2 triliun. Peran Usaha Mikro (UMi)
tercatat sebesar Rp. 42,2 triliun atau 8,26 persen dan UK tercatat
sebesar Rp. 93,9 triliun atau 18,36 persen, Sementara UM sebesar
Rp. 111,0 triliun atau 21,72 persen dan selebihnya adalah UB.
19
19
8,19% 8,26% 18,90% 18,36% 22,30% 21,72% 50,61% 51,66% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 2009 2010 TahunGrafik 7a. Proporsi Kontribusi UMKM dan Usaha Besar (UB) terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun 2009 - 2010
Menurut Harga Konstan 2000
UMi UK UM UB
48,34% 49,39%
37,1 Triliun Rupiah 42,2 Triliun Rupiah
85,7 Triliun Rupiah 93,9 Triliun Rupiah
101,1 Triliun Rupiah 111,0 Triliun Rupiah
229,6 Triliun Rupiah -100,0 200,0 300,0 400,0 500,0 2009 2010 Tahun
Grafik 7b. Kontribusi UMKM dan Usaha Besar Terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun 2009 - 2010 Menurut
Harga Konstan 2000
UMi UK UM UB
264,1 Triliun Rupiah
Dari total nilai investasi UMKM, pada tahun 2009 sektor
Pengangkutan dan Komunikasi memberikan andil terbesar dengan
kontribusi sebesar Rp. 58,5 triliun atau 26,12 persen. Untuk skala
Usaha Mikro (UMi), pada sektor yang sama memberikan kontibusi
terbesar dengan nilai investasi sebesar Rp. 13,1 triliun atau 35,34
persen, pada skala UK sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
merupakan kontributor terbesar dengan nilai investasi mencapai
Rp. 31,8 triliun atau 37,12 persen. Sedangkan pada skala UM
kontibutor terbesar yaitu sektor Pengangkutan dan Komunikasi
dengan nilai investasi sebesar Rp. 25,2 triliun atau 24,91 persen dari
total investasi UM dan selebihnya adalah UB.
Pada tahun 2010, sektor Pengangkutan dan Komunikasi
tercatat memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp. 63,8 triliun atau
25,83 persen dari total peran UMKM. Kontribusi Usaha Mikro (UMi)
pada sektor yang sama tercatat sebesar Rp. 14,3 triliun atau 33,89
persen dan skala UK pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
merupakan kontributor terbesar dengan nilai invetasi sebesar
Rp. 35,7 atau 38,02 persen. Sedangkan skala UM pada sektor yang
memberikan kontribusi terbesar yaitu sektor Pengangkutan dan
Komunikasi dengan nilai investasi sebesar Rp. 27,5 triliun atau 24,75
persen. Gambaran tentang peran UMKM dan Usaha Besar (UB)
terhadap pembentukan investasi atas dasar harga konstan 2000
tahun 2009-2010 disajikan pada VII.1 sampai dengan
21
21
Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun 2009 -2010