• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENELITIAN. Penelitian adalah suatu penyelidikan yang sistematis, terkendali, empiris, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PENELITIAN. Penelitian adalah suatu penyelidikan yang sistematis, terkendali, empiris, dan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Kualitatif

Penelitian adalah suatu penyelidikan yang sistematis, terkendali, empiris, dan kritis mengenai fenomena – fenomena alam yang dibimbing oleh teori dan hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga ada di antara fenomena-fenomena tersebut Kerlinger (1986). Dalam sebuah penetian perlu memperhatikan beberapa kaidah penting agar penelitian tidak keluar dari norma serta etika yang berada dalam wilayah penelitian ilmiah. Tujuan etika dalam penelitian adalah untuk menjamin agar tidak ada seorangpun yang dirugikan atau mendapat dampak negatif dari kegiatan penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai dasar dalam penelitian mengenai Analisa Strategi Media Relations Departemen Corporate Communication PT XL Axiata Tbk. (Studi Pada Special Event XL Award 2010). Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif berbeda dengan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian dengan metode kualitatif, seorang peneliti harus menjaga jarak terhadap masalah yang sedang diteliti.

Sebagai peneliti ilmu komunikasi atau Public Relation dengan metode kualitatif, dalam analisis data tidak menggunakan bantuan ilmu statistika, tetapi menggunakan rumus 5W + 1H (who, what, when, where, why, dan how).

(2)

Rumus 5W + 1H yang diterapkan pada penelitian Special Event XL Award 2010 berupa:

Who? Yang menjadi target dari penyelenggaraan Special Event XL Award 2010

adalah masyarakat umum dan juga kalangan media yang mencapai 7621 peserta dari seluruh Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada obyek penelitian PT XL Axiata Tbk. sebagai Corporate yang menyelenggarakan Special Event XL Award 2010, serta kalangan media. Kedua obyek ini mengarahkan penulis untuk melihat dampak program Media Relations melalui penyelenggaraan Special Event XL Award 2010.

What? Yang menjadi obyek penelitian penulis dalam kajian ini berupa

penyelenggaraan Special Event XL Award 2010, yang merupakan bagian dari program Media Relations PT XL Axiata Tbk.

When? Penyelenggaraan penghargaan Special Event XL Award 2010 jatuh pada

bulan April, namun pengumpulan data peserta lomba digelar sejak Oktober 2010. Penulis sendiri mulai melakukan penelitian sejak Februari 2011. Where? Penyelenggaraan Special Event XL Award 2010 mencakup seluruh

Indonesia, sedangkan ajang penghargaan diadakan di hotel Intercontinental Jakarta. Penulis melakukan penelitian observasi dengan melakukan kegiatan penghimpunan data di Kantor PT XL Axiata Tbk. Jl. Mega Kuningan Lot. E4-7 No.1, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia.

Why? Yang menjadi latar belakang penyelenggaraan Special Event XL Award

2010 adalah strategi komunikasi Public Relations PT XL Axiata Tbk. dalam membina hubungan baik dengan kalangan media, serta menerima masukan

(3)

dari pihak eksternal untuk kemajuan PT XL Axiata Tbk.

How? Penyelenggaraan Special Event XL Award 2010 dimulai sejak Oktober 2010,

dengan periode penjurian yang dimulai Januari 2011 hingga Maret 2011.

Tabel 1: Penggunaan 5W + 1H Dalam Penelitian Special Event XL Award 2010

Adapun penelitian yang dibahas dalam kajian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif berupa Metode Deskriptif-Kualitatif, Metode Studi Pustaka, Metode Wawancara Mendalam (in-depth interview), dan Metode Studi Observasi.

3.1.1 Metode Deskriptif-Kualitatif

Metode Deskriptif-Kualitatif sangat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif. Itu perbedaan esensial antara Metode Deskriptif-Kualitatif dengan metode – metode yang lain. Metode Deskriptif-Kualitatif mencari teori, bukan menguji teori. Menurut Creswell (2010), Metode Deskriptif-Kualitatif termasuk paradigma penelitian post-positivistik. Asumsi dasar yang menjadi inti paradigma penelitian post-positivistisme adalah:

a. Pengetahuan bersifat konjektural dan tidak berlandaskan apa pun. Kita tidak akan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Untuk itu, bukti yang di bangun dalam penelitian seringkali lemah dan tidak sempurna. Karena itu, banyak peneliti berujar bahwa mereka tidak dapat membuktikan hipotesisnya, bahkan tidak jarang mereka gagal untuk menyangkal hipostesisnya.

b. Penelitian merupakan proses membuat klaim – klaim, kemudian menyaring sebagian klaim tersebut menjadi klaim – klaim lain yang kebenarannya jauh lebih kuat.

(4)

c. Pengetahuan dibentuk oleh data, bukti dan pertimbangan logis. Dalam praktiknya, peneliti mengumpulkan informasi dengan menggunakan instrument pengukuran tertentu yang diisi oleh partisipan atau dengan melakukan observasi mendalam di lokasi penelitian.

d. Penelitian harus mampu mengembangkan pernyataan yang relevan dan benar, pernyataan yang dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu persoalan. Dalam penelitian kualitatif, membuat relasi antarvariabel dan mengemukakan dalam pertanyaan dan hipotesis.

e. Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif. Para peneliti harus menguji kembali metode dan kesimpulan yang sekiranya mengandung bias. Untuk itulah penelitian kualitatif dilakukan. Dalam penelitian kualitatif, standar validitas dan reliabilitas menjadi dua aspek penting yang wajib dipertimbangkan oleh peneliti. (Burbules, dalam Creswell. 2010: 10).

Dalam penelitian ini penulis tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring. Penulis bebas mengamati obyek penelitian berupa Special Event XL Award 2010, menjelajah dan menemukan wawasan – wawasan baru sepanjang penelitian.

3.1.2 Metode Studi Pustaka

Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai suatu langkah untuk memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah

(5)

sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan.

Pengertian studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting sekali dalam metode ilmiah untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang pernah dibuat.

Istilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para ahli, diantaranya yang dikenal adalah: kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, dan tinjuan teoritis. Penggunaan istilah-istilah tersebut, pada dasarnya merujuk pada upaya umum yang harus dilalui untuk mendapatkan teori-teori yang relevan dengan topik penelitian. Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum seperti: mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

Dalam penelitian mengenai Analisa Strategi Media Relations Departemen Corporate Communication PT XL Axiata Tbk. (Studi pada Special Event XL Award 2010) penulis melakukan penghimpunan data kepustakaan melalui kegiatan merangkum buku-buku teks, serta tulisan-tulisan yang pernah dilakukan sebelumnya untuk dapat melengkapi hasil penelitian.

(6)

3.1.3 Metode Wawancara Mendalam (in-depth interview)

Wawancara mendalam adalah suatu teknik (metode penelitian) dalam penelitian kualitatif, diaman seorang responden atau kelompok responden mengomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara bebas. Dengan wawancara mendalam (in-depth interview) kepada informan, peneliti dapat mengetahui alasan yang sebenarnya dari responden mengambil keputusan seperti ini. Informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai narasumber selama penelitian.

Informan penelitian terdiri dari tiga kelompok yaitu informan kunci, informan ahli, dan informan incidental. Informan kunci merupakan informan yang memiliki informasi dan terlibat langsung dalam kajian yang ingin diteliti. Informan Ahli, yaitu para ahli yang sangat memahami dan dapat memberikan penjelasan berbagai hal yang berkaitan dengan penetian dan tidak dibatasi dengan wilayah temapat tinggal, misalnya para akademisi, budayawan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Informan incidental (man on the street), yaitu siapa saja yang ditemukan di wilayah penelitian yang diduga dapat memberikan informasi tentang masalah yang ingin diteliti.

Wawancara merupakan metode yang efektif dilakukan oleh penulis kepada narasumber yang memiliki potensi serta kompentensi dalam menjawab pertanyaan menyangkut penelitian.

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan:

Nama Lengkap Posisi

Bpk. Harry Dee David Jusana Manager Corporate Communications service PT XL Axiata Tbk

(7)

Ibu Ika Florentina Ketua Penyelenggara Special Event XL Award 2010 sekaligus Corporate Event Management DepartemenCorporate Communications PT XL Axiata Tbk

Bpk Husni Arifin Staff Public Relations Departemen Corporate Communication PT XL Axiata

Tabel 2: Narasumber Penelitian

3.1.4 Metode Observasi

Observasi ialah pengujian secara intensional atau bertujuan sesuatu hal, khususnya untuk maksud pengumpulan data. Merupakan suatu verbalisasi mengenai hal - hal yang diamati. Untuk melengkapi data, proses pencarian data di lapangan dilakukan oleh penulis. Salah satu liputan yang bersifat observasi partisipan dilakukan dalam kegiatan kerja praktek di lingkungan kerja PT XL Axiata Tbk. selama kurun waktu dua bulan.

3.2 Objek Penelitian

3.2.1 Sejarah dan Profil PT XL Axiata Tbk

PT XL Axiata Tbk. didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan layanan umum. Enam tahun kemudian, XL mengambil suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group – pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari – dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui). Nama XL kemudian berubah menjadi PT

(8)

Excelcomindo Pratama dengan bisnis utama bidang penyediaan layanan telekomunikasi. Pada tanggal 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon dasar. Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak penting untuk XL. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh Axiata Group Berhad (“Axiata”) melalui Indocel Holding Sdn Bhd (86,5%) dan Emirates telecommunications corporate (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd. (13,3%).

XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat. Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services). Untuk mendukung layanan tersebut, XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800 serta teknologi jaringan bergerak seluler sistem IMT-2000/3G. XL juga telah memperoleh Ijin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Ijin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Services Provider/ISP), Ijin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP), dan Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (“NAP”)

(9)

3.2.2 Struktur Organisasi PT XL Axiata Tbk.

Gambar 2: Struktur Organisasi PT XL Axiata Tbk. Sumber: Laporan Tahunan PT XL Axiata Tbk. tahun 2010

3.2.3 Prestasi XL

PT XL Tbk Axiata. (dahulu dikenal sebagai PT Excelcomindo Pratama Tbk) membukukan pertumbuhan yang sehat pada tahun 2009. basis pelanggan XL-Axiata tumbuh 21% menjadi 31,4 juta sementara Menghasilkan Pendapatan Base (RGB) tumbuh 49% menjadi 31,1 juta. Pendapatan dan EBITDA tumbuh dengan sekitar 14% dan sekitar 19-20% dibandingkan dengan tahun 2008. Perusahaan mengharapkan untuk mengumumkan set lengkap nya diaudit 2009 hasil pada minggu kedua bulan Februari.

(10)

Selain layanan suara dan SMS, XL secara agresif dipromosikan internet dan layanan BlackBerry dengan tarif terjangkau perintis untuk layanan tersebut. Pelanggan dapat memilih dari paket berbagai harian dan bulanan. Pada akhir tahun, XL BlackBerry pelanggan yang dekat dengan 250.000. Selain itu, XL juga diperkuat pada Neraca tahun 2009. momentum operasional Sehat dikombinasikan dengan pengeluaran CapEx cerdas menghasilkan positif Free Cash Flow untuk XL mulai Q2 2009. XL telah digunakan baik hasil penerbitan Rp 2,8 triliun Hak Memesan diselesaikan pada bulan Desember serta kas bebas yang dihasilkan internal untuk membayar sejumlah besar utang.

3.2.4 Logo dan Visi

Gambar 3: Logo Perusahaan PT XL Axiata Tbk. Sumber: Database PT XL Axiata Tbk.

Visi: Menjadi juara seluler Indoneisa- memuaskan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan.

(11)

3.2.5 Strategi PT XL Axiata Tbk.

Pasar selular berkembang dari 52 juta di tahun 2005 menjadi 68 juta di tahun 2006, dan meskipun persaingan semakin hebat dan menantang, kami dapat mempertahankan pangsa pasar kami, dan yang lebih penting lagi, kami dapat memperbesar pasar melalui pendapatan yang kami hasilkan.

Melalui hasil penawaran perdana saham Perseroan di tahun 2005 dan penerbitan obligasi yang kedua pada awal tahun 2006, XL telah memperluas wilayah cakupan secara signifikan selama tahun 2008, dan mengelola wilayah cakupan di Pulau Jawa kepada tingkat yang sangat kompetitif sementara jaringan cakupan wilayah terus diperluas melalui peningkatan BTS menjadi lebih dari 14.000 BTS (termasuk 981 node B – BTS untuk 3G) hingga Agustus 2008 yang membentang di sepanjang daerah wilayah Indonesia.

Di masa mendatang, XL akan senantiasa mengembangkan wilayah cakupan, khususnya di luar Pulau Jawa, mengembangkan produk dan layanan yang menarik dan terjangkau untuk pelanggan. Karena kami menyadari sepenuhnya bahwa jangkauan jaringan pelayanan yang berkualitas tinggi, kapasitas bandwidth, dan produk serta layanan yang inovatif merupakan kunci bagi kesinambungan pertumbuhan jangka panjang Perseroan.

Didukung oleh teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) yang memungkinkan kecepatan akses data hingga 2.6Mbps, menjadikan XL sebagai penyedia layanan 3G „tercepat‟ sampai dengan saat ini.

Inisiatif pemasaran yang inovatif dilakukan dengan cara memperluas jangkauan layanan, serta menawarkan produk dan layanan unggulan yang lebih mudah dijangkau pelanggan melalui lebih dari 156 XL Center dan hampir 34.000 outlet XL Kita di hampir

(12)

semua kota besar di Indonesia. Berbagai inisiatif ini berhasil meningkatkan jumlah pelanggan hingga mencapai lebih dari 22 juta pelanggan pada semester 1 2008.

Selain solusi konsumer, XL juga mengembangkan layanan pasar korporat yang sedang berkembang pesat dengan meningkatkan sinergi dengan TMI. Saat ini XL dalam proses untuk lebih lanjut mengembangkan jaringan serat optik digital mencakup seluruh Pulau Jawa; jaringan gelombang mikro digital berkapasitas tinggi di Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi; dan kabel jaringan serat optik digital bawah laut yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi dan Kalimantan.

Dengan dukungan para pemegang saham, segenap Dewan Komisaris, para investor, mitra bisnis dan pelanggan setia, serta segenap karyawan yang berdedikasi, XL yakin berbagai peluang dan tantangan ke depan sepanjang tahun 2007 dapat dihadapi dengan lebih baik. VoIP berskala besar, layanan telekomunikasi seluler GSM, dan layanan komunikasi terkini lainnya. Pada saat ini, kami adalah satu-satunya penyedia jasa telepon bergerak selular, telekomunikasi dan informasi terpadu yang bisa menyediakan semua layanan ini dalam satu atap, di Indonesia.

3.2.6 Kunci Kesuksesan PT XL Axiata Tbk.

Bidang Keunggulan

Marketing 1. Tarif pulsa murah

2. Jaringan distribusi tersebar luas 3. Komunikasi yang inovatif dan jelas 4. Promosi yang menarik

(13)

Budaya kerja dan Organisasi 1. Bekerja secara efektif dan maksimal 2. Organisasi ramping dan efisien 3. Tanggap pada perubahan

Sumber Daya Manusia 1. Sumber daya manusia yang berkualitas dan professional

2. Loyalitas pada perusahaan tinggi 3. Berpikir out of the box

Kepemimpinan 1. Terbuka dan demokratis

2. Membuka kesempatan berkreasi pada karyawan Komisaris 1. Memberi kepercayaan sepenuhnya pada essekutif

2. Mendukung penuh dalam permodalan

Tabel 3: Kunci Kesuksesan PT XL Axiata Tbk. Sumber: majalah MARKETING EDISI 03/XI/MARET 2011.

3.2.7 Profil Departemen Corporate Communication PT XL Axiata Tbk.

Pihak pihak luar perusahaan tetap dapat memperoleh informasi terbaru tentang kegiatan – kegiatan dan perkembangan perusahaan melalui Departemen Corporate Communication. Informasi terbaru tersebut dapat diperoleh melalui situs perusahaan, bulletin bulanan dan siaran pers. Pada 2009, Departemen Corporate Communication menerbitkan 97 siaran pers yang disampaikan kepada media lokal maupun asing. Departemen ini juga menyelenggarakan konferensi pers secara teratur dengan tujuan untuk menyampaikan kinerja dan kegiatan perusahaan, sekaligus mendukung perusahaan dalam mewujudkan hubungan yang baik dengan media dan masyarakat

(14)

umum. pada dasarnya, Departemen Corporate Communication berperan sebagai pusat interaksi antara perusahaan, masyarakat umum dan media. Departemen in dikepalai ibu Myra Junor sejak Juni 2007 hingga saat pengunduran dirinya yang kemudian digantikan oleh Febrianti Nadira pada November 2009.

3.2.8 Struktur Organisasi Corporate Communication Department PT XL Axiata Tbk.

Gambar 4: Struktur Organisasi Departemen Corporate Communication PT XL Axiata Tbk.

(15)

3.2.9 Special Event XL AWARD 2010 1. Logo Special Event XL Award 2010

Gambar 5: Logo Special Event XL Award 2010

Sumber: Database Departemen Corporate Communication PT XL Axiata Tbk.

2. Latar Belakang

Sebagai bagian dari program media relations, setiap tahun PT XL Axiata Tbk. menyelenggarakan kompetisi Karya tulis,foto dan MicroBlogging bagi para jurnalis dan masyarakat umum pemerhati telekomunikasi seluler. Selain itu, program ini juga dikaitkan dengan peringatan hari jadi PT XL Axiata Tbk yang jatuh setiap tanggal 8 Oktober.

3. Tujuan Penyelenggaraan Special Event XL Award 2010 a) Mendorong publikasi positif bagi PT XL Axiata Tbk.

b) Membangun citra positif PT XL Axiata Tbk. melalui media massa dan media jejaring sosial baru.

c) Memberikan sumbangan pemikiran kepada industry telekomunikasi khusunya telekomunikasi selular.

d) Mengembangkan hubungan baik PT XL Axiata Tbk. dengan kalangan pers dan msayarakat pengguna serta pemerhati selular, telekomunikasi dan IT.

(16)

e) Memberikan apresiasi tehadap jurnalis, kolumnis telekomunikasi, masyarakat peminat telekomunikasi, serta peminat foto yang mempunyai perhatian lebih pada industry selular dan PT XL Axiata Tbk.

f) Mendapatkan input dari pers dan masyarakat pengguna selular melalui artikel dan foto.

Gambar

Tabel 2: Narasumber Penelitian
Gambar 2: Struktur Organisasi PT XL Axiata Tbk.
Gambar 3: Logo Perusahaan PT XL Axiata Tbk.
Tabel 3: Kunci Kesuksesan PT XL Axiata Tbk.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Neraca menggambarkan posisikeuangan suatuentitasmengenaiaktiva,kewajiban dan ekuitas. Dengan melihat neraca akanmenunjukkan kekuatan dankelemahan suatu entitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit di Kabupaten Aceh Tamiang secara signifikan adalah penggunaan tenaga kerja, jenis

Prosedur penelitian ini diawali dengan prasurvei ke Desa Wawasan, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan; penentuan sapi PO yang akan diamati yaitu sapi betina

Berdasarkan hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat tentang proses penelitian pembelajaran mata pelajaran IPS Siklus I yang telah dilakukan memperoleh

Komponen utama pembelajaran CTL mempunyai prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan ketika akan menerapkannya dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut : 1) Konstruktivisme

Hepatitis A menyebabkan infeksi dengan tanda-tanda dan gejala klinis pada lebih dari 90% anak yang terinfeksi dan karena infeksi menimbulkan kekebalan seumur hidup, penyakit

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan pengelolaan lingkungan berbasis pesantren di Pondok Pesantren Nurul Hakim, Lombok dan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari hasil laporan tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari data cakupan K1 dan K4, data pemberian