• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Acuan Rapat Mitra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kerangka Acuan Rapat Mitra"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1.

Latar belakang.

Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) yang didirikan oleh bapak HM Suharto, pada tahun 1996 mempunyai tujuan untuk ikut serta secara bergotong royong dalam mengatasi kemiskinan. Dalam mencapai tujuan tersebut program-program yang dikembangkan adalah melalui upaya pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan sasaran untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human capital). Sejalan dengan program pencapaian tujuan pembangunan millinium (MDGs) terutama dalam pengentasan kemiskinan, Yayasan Damandiri akan terus mengembangkan misi dan program serta kegiatan-kegiatan untuk pemberdayaan dan meningkatan kualitas keluarga utamanya dibidang kesehatan, pendidikan dan wirausaha guna meningkatkan ekonomi keluarga.

Dimulai tahun 1996 pemberdayaan keluarga yang telah dilakukan adalah melalui program gerakan sadar menabung dengan memberikan tabungan Takesra melalui Bank BNI dengan PT Posindo, kepada 13,6 juta keluarga Pra Sejahtera, keluarga kurang mampu atau miskin yang besarnya setiap keluarga Rp. 2.000,- atau senilai $ 1 waktu itu. Secara kelompok keluarga-keluarga selanjutnya diberikan kemampuan wirausaha didorong membangun kegiatan usaha ekonomi produktip dan diberikan pinjaman kredit Kukesra yang besarnya secara ekskalatif, bertahap mulai Rp. 20.000,- sampai Rp. 320.000,- untuk modal kerja mengembangkan usaha. Penyaluran kredit Kukesra melalui Bank BNI bersama PT Posindo sampai tahun 1997, telah diberikan kepada 10,3 juta keluarga yang tergabung dalam 500.000 kelompok. Sejalan dengan peningkatan dan kemajuan wirausaha yang dilakukan kelompok selanjutnya kepada mereka dibantu dengan fasilitas kredit Pundi dan kredit Sudara yang plafon kreditnya lebih besar. Program kredit Pundi yang dimulai tahun 2000, sampai tahun 2007 telah berkembang dan disalurkan melalui 1 Bank Umum dan 12 BPD serta 30 BPR dan Syariah. Penyaluran kredit Pundi dan Sudara sampai saat ini telah diberikan kepada 285.802 keluarga/nasabah dengan total plafon sebesar Rp. 3,188 trilyun dengan rata-rata kreditnya per nasabah sebesar Rp 11,7 juta.

Dalam program pemberdayaan pendidikan telah dilakukan melalui pemberian bantuan beasiswa kepada anak-anak dari keluarga Pra Sejahtera atau keluarga tidak mampu. Karena melalui kesempatan untuk peningkatan pendidikan dan ketrampilan dari anak keluarga kurang mampu akan memberikan dampak untuk memotong rantai kemiskinan selanjutnya. Bantuan beasisiwa untuk anak-anak sekolah Dasar dan SLP telah diberikan melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), sedangkan untuk

Kerangka Acuan

Rapat Mitra

(2)

anak-anak Sekolah Menengah Atas dan Madrasyah Alyah (SMA dan MA) diberikan bantuan belajar mandiri (BBM) melalui Komite Sekolah dan Komite Pendidikan Kabupaten/Kota. Siswa penerima bantuan belajar mandiri tersebut apabila mereka lulus dan melanjutkan ke pendidikan tinggi selanjutnya diberikan bantuan SPP sampai selesai. Program ini yang didukung oleh 48 Lembaga Pengabdian Masyarakat diberbagai Universitas/Perguruan Tinggi sekaligus dikembangkan untuk menjadikan sekolah SMA Plus yang lulusannya unggul melanjutkan sekolah tinggi sedangkan yang tidak melanjutkan karena alasan ekonomi, setelah lulus dapat menciptakan lapangan kerja karena telah diberikan ketrampilan dan magang berwirausaha. Dalam program pengembangan pendidikan melalui SMA Plus, sampai dengan tahun 2007 telah dilaksanakan untuk 166 SMA di 78 Kabupaten/Kota. Dari 166 SMA tersebut telah diberikan latihan ketrampilan (life skill) sebanyak 2.500 siswa untuk kelas 1 dan kelas 2 dari keluarga kurang mampu, dan kepada siswa kelas 3 diberikan bantuan modal usaha untuk memulai usaha sebesar Rp. 500.000.-. Pemberdayaan pendidikan ditingkat perguruan tinggi terutama bagi mahasiswa perempuan dari keluarga kurang mampu, Yayasan Damandiri telah memberikan bantuan biaya seleksi ujian masuk perguruan tinggi (UMPTN) dan bantuan biaya SPP bagi mereka yang lulus UMPTN. Selain itu unntuk membangun dan melakukan pembinaan serta pendampingan dalam pemberdayaan dan program pengembangan SDM ini Yayasan telah bermitra dan didukung oleh 48 Lembaga Pengabdian Masyarakat dari berbagai Universitas dan Perguruan Tinggi. Selain para akademi dosen yang bertindak dalam pelaksanaan, dilibatkan pula para mahasiswa utamanya anak dari keluarga kurang mampu yang diberikan tugas untuk pembinaan dan pendampingan. Sampai tahun 2007, Yayasan Damandiri telah memberikan bantuan SPP kepada 9.236 mahasiswa diseluruh nusantara, sedangkan untuk mahasiswa S2 dan S3 Yayasan membantu dalam penyelesaian tesis dan desertasi, dimana sampai dengan tahun 2007 telah dibantu sebanyak 726 mahasiswa.

Sebagai ujung tombak dalam upaya pemberdayaan keluarga secara komprehensip ditingkat Desa dan Kelurahan dalam dua tahun terakhir ini telah dikembangkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Posdaya sebagai forum dan wahana pemberdayaaqn, wahana pencerahan dan kepedulian serta gotong royong antar keluarga sehingga mampu mengakses fasilitas pelayanan terutama bagi pembangunan keluarga yang kurang mampu. Melalui pengembangan Posdaya diharapkan selanjutnya dapat disegarkan kembali modal sosial kehidupan bergotong royong dalam masyarakat untuk saling peduli dan saling membantu. Dengan terbentuknya Posdaya diharapkan dapat berkembang sebagai wadah atau wahana partisipasi sosial yang bisa membantu proses pemantapan 8 fungsi-fungsi keluarga secara mandiri. Keberhasilan Posdaya sebagai wahana pemberdayaan dalam meningkatkan dan memantapkan fungsi-fungsi keluarga diharapkan selanjutnya akan berkembang sebagai wadah gerakan terlaksanya kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan MDGs ditingkat akar rumput baik melalui Posdaya RW, Posdaya Desa/Kelurahan, Posdaya Masjid, Posdaya Banjar, dsb. Sejak dikembangkan sampai tahun 2007 telah dapat dibentuk dan dikembangkan sebanyak 30 Posdaya Masjid, 84 Posdaya Desa/Kelurahan, pelatihan pembekalan 8 Posdaya di Bali dan 244 Posdaya Banjar di Bali, serta 27 posdaya di Bantul.

(3)

Untuk tahun 2008 program-program pemberdayaan sumber daya manusia akan terus dikembangkan untuk mendukung upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keluarga, khususnya keluarga kurang mampu. Upaya pemberdayaan sumber daya manusia itu akan dipusatkan pada tiga komponen utama, yaitu bidang kesehatan, pendidikan dan kemampuan wirausaha. Upaya pemberdayaan itu ditujukan dengan arah untuk memperkuat ketahanan dan kemampuan sehingga peran dan fungsi keluarga dapat disegarkan dan dihidupkan dengan dinamika yang lebih tinggi. Akhirnya dengan fasilitasi dan dukungan lingkungan yang kondusif diharapkan setiap keluarga dapat melakukan perannya dengan baik dan mandiri.

Pada tahun 2008 kekuatan yang sudah mulai mengenal lapangan akan diarahkan untuk lebih terjun ke desa dan kampung-kampung. Sejalan dengan seruan Presiden RI untuk menyegarkan dan mengembangkan Institusi Pedesaan Pelayanan Terpadu di desa, Yayasan Damandiri menempatkan diri ikut menjadi salah satu pelopor dalam menggerakan partisipasi keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan upaya revitalisasi dan pengembangan guna tercapainya tujuan pembangunan millinium (MDGs) ditingkat Desa sampai Kabupaten/Kota.

Dengan menelaah dan memahami pengalaman dalam pelaksaaan program dan kegiatan tahun 2007, untuk menyusun dan mengembangkan visi, misi kedepan maka perlu diselenggarakan Pertemuan Tahunan atau Rapat Koordinasi antar Mitra Kerja Yayasan Damandiri.

2.

Tema

“Membangun partisipasi dalam pemberdayaan keluarga untuk pengentasan kemiskinan”.

3.

Tujuan

Tujuan diselenggarakan Rapat Koordinasi Mitra :

1. Memantapkan dan mengembangkan jejaring kerjasama dengan instansi, institusi dan mitra terkait yang selama ini telah terjalin dengan baik.

2. Mengevaluasi program dan kegiatan serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan dilapangan.

3. Mengembangkan kebijakan dan menyusun program–program serta kegiatan beserta proyeksi anggaran tahun 2008.

4.

Waktu, Tempat dan Acara

Rapat Koordinasi Mitra tahun 2007 diselenggarakan pada tanggal 07 s/d 09 Desember 2007 bertempat di Novotel Coralia, Bogor.

d/a. Novotel Coralia, Bogor

(4)

Jadwal acara sbb. :

Tgl Hari Jam Acara Tempat

7 Des 2007 Jum’at 12.00 - 19.00 Peserta check in Hotel Novotel 8 Des 2007 Sabtu 08.30 - 15.00 Rakor Mitra Ballroom 1 9 Des 2007 Minggu 06.00 - 12.00 Acara Bebas

(Golf *) Bogor Raya Golf 13.00 Peserta check Out.

Materi Rapat :

Selain laporan dan evaluasi yang akan disampaikan oleh Yayasan Damandiri, para Mitra, Peserta diharapkan dapat menyampaikan bahan-bahan, data dan laporan yang dipandang perlu untuk dibahas.

Pimpinan Rapat :

1. Prof. DR. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri. 2. Drs. Subiakto Tjakrawerdaja, Sekretaris Yayasan Damandiri.

5.

Peserta

Peserta Rapat Koordinasi terdiri para “stake holder” dari unsur-unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, LPM Universitas/PT, Bank Umum dan BPD, BPR, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Yayasan sebagai mitra pelaksana, yang terdiri dari :

a. Peserta dari Daerah :

1. 13 Bank Umum dan BPD masing2 diwakili 2 orang 26 peserta. 2. 9 BPR masing-masing diwakili 1 orang 9 peserta. 3. 16 Pemda/Bupati/Walikota/Sekda,masing2 diwakili 1 orang 16 peserta. 4. 7 Koordinator LPM/PT 7 peserta.

b. Peserta dari Jakarta dan Bogor :

1. Deputi Taskin, Kantor Menko Kesra . 2. Deputi Pembiayaan, Kantor Meneg. Koperasi dan UKM 3. Kepala BKKBN 4. Ketua P2SDM, IPB 5. Dirut. AJB Bumi Putra 6. Dirut. Bumida 7. Dirut. Pegadaian 8. Dirut Perum Sarana Pengembangan Usaha 9. Direktur D’Radio

10. Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta.

11. Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

12. Ketua Dewan Nasional Indonesia u/ Kesejahteraan Sosial (DNIKS). 13. Ketua Yayasan Dharmais.

(5)

14. Ketua Yayasan Supersemar. 15. Ketua Yayasan DAKAB.

16. Ketua Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila. 17. Ketua Yayasan Gotong Royong.

18. Ketua Yayasan Trikora. 19. Ketua Yayasan INSTAT. 20. Ketua Yayasan INDRA.

21. Ketua Yayasan Tatang Nana. 22. Yayasan Damandiri.

6. Tata Tertib

1. Bagi peserta dari luar Jakarta dan Bogor, Panitia (Yayasan Damandiri) menyediakan dan menanggung akomodasi kamar di Novotel Coralia, Bogor, selama 2(dua) hari, tanggal 07 – 09 Desember 2007. Peserta Daerah diharapkan mengisi lembar konfirmasi (terlampir) dan dikembalikan ke Yayasan Damandiri untuk memudahkan pendataan.

- Check In tanggal 07 Desember 2007, mulai jam 12.00 – 18.00 dan - Check Out tanggal 09 Desember 2007, s/d jam 13.00.

2. Pemakaian minibar, laundry, telepon dan lain-lain, menjadi tanggungan peserta. 3. Biaya transportasi dari dan ke hotel menjadi tanggungan peserta atau Dinas

Instansi/Lembaga dari Peserta.

4. Panitia akan menyediakan makan dan snack bagi seluruh Peserta selama berlangsung Rapat Koordinasi.

5. Peserta yang ingin mengikuti golf, tanggal 09 Desember 2007, harap membawa peralatan sendiri dan mengisi lembar keikutsertaan (dalam form. konfirmasi).

Korespondensi dan Sekretariat

Untuk korespondensi dan informasi apabila diperlukan dapat disampaikan kepada : Sekretariat Yayasan Damandiri

d/a. Gedung Granadi Lantai XI

Jl. Rasuna Said Blok X – I, Kav. 8 – 9, Kuningan, Jakarta, 12950. Telp. : (021) 2524981, 2524984, 2524985. Fax. : (021) 2524980.

Referensi

Dokumen terkait

adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan

Hasil penelitian Jubaidah, Skripsi Mahasiswa Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dengan judul skripsi Perbedaan Hasil Belajar Materi

Semen Gresik (PERSERO), Tbk tingkat kesadahan air yang berasal dari raw water (di atas 300 ppm) harus dikurangi agar apabila digunakan pada proses (air pendingin) maka

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pada pemerintah daerah setempat khususnya, supaya meningkatkan perhatian terhadap wanita yang tidak terpenuhi kebutuhan

Jika anda menabung di bank komersil yang telah disahkan pemerintah, jumlah uang tabungan yang dijamin seandainya bank tersebut mengalami masalah

Berdasarkan hasil observasi diperoleh bahwa dari program yang telah direncanakan dilaksanakan kegiatan sosialisasi tentang sadar wisata melalui pemahaman gerakan

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

Kemungkinan besar kendala mahasiswa adalah karena mereka tidak mempunyai komputer yang menggunakan bahasa China sehingga pada waktu mereka akan menjawab pertanyaan dosen yang