• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI. Oleh; Wartanto Dirbindikmas-Ditjen Paudni Kemdikbud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI. Oleh; Wartanto Dirbindikmas-Ditjen Paudni Kemdikbud"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI

Oleh; Wartanto

Dirbindikmas-Ditjen Paudni

Kemdikbud

(2)

HAKEKAT PRAMUKA

• Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan,

organisasi yang melaksanakan proses pendidikan di

luar lingkungan sekolah dan di lingkungan keluarga

dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan,

sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam

terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan

metode kepramukaan.

Sasaran akhirnya adalah pembentukan watak atau

karakter dan pembentukan nilai-nilai.Inilah hal yang

sangat penting dalam membentuk karakter generasi

(3)

DASAR PEMBENTUKAN SAKA :

MEWUJUDKAN TUJUAN GERAKAN PRAMUKA

PRAMUKA SEBAGAI INSAN PRIBADI;

MEMILIKI KEPRIBADIAN

BERIMAN, BERTAKWA,

BERAKHLAK MULIA, BERJIWA

PATRIOTIK, TAAT HUKUM,

DISIPLIN, MENJUNJUNG

TINGGI NILAI-NILAI LUHUR

BANGSA,

BERKECAKAPAN

HIDUP

, SEHAT JASMANI

DAN ROHANI.

PRAMUKA SEBAGAI INSAN SOSIAL :

WARGA NEGARA YANG

BERJIWA PANCASILA,

SETIA DAN PATUH KEPD

NKRI, MENJADI WARGA

MASY YG BERGUNA YG

BERTANGGUNG JAWAB ATAS

PEMBANGUNAN DIRI,

BANGSA DAN NEGARA,

PEDULI THDP SESAMA,

HIDUP DAN ALAM

LINGKUNGAN

mewujudkan kepedulian /

tanggung jawab sosial

Pembangunan sikap moral

kepribadian, pengetahuan dan

keterampilan diri

(4)

MENYIAPKAN DUA WADAH PENDIDIKANNYA

GUGUS DEPAN

GUGUS DEPAN ( GUDEP )

WADAH UTAMA PENDIDIKAN

WATAK, KEPRIBADIAN, DAN

BUDI PEKERTI LUHUR PARA

ANGGOTA GERAKAN

PRAMUKA

SATUAN KARYA PRAMUKA

SATUAN KARYA PRAMUKA

( SAKA ) :

WADAH PEMBINAAN UNTUK

TINGKATKAN PENGETAHUAN,

KEMAMPUAN, DAN KETERAMPILAN

PRAMUKA PENEGAK,

DAN PANDEGA DI BIDANG YG

BERGUNA BAGI DIRINYA

MAUPUN MASYARAKAT DALM

LAKUKAN KEGIATAN NYATA SBG

PENGABDIAN KPD MASYARAKAT

SESUAI ASPIRASINYA.

Pengetahuan, kemampuan

dan keterampilan

Watak kepribadian dan budi

pekerti

Manusia indonesia

yg seutuhnya

(5)

PENGERTIAN DAN TUJUAN

SATUAN KARYA PRAMUKA

SATUAN KARYA PRAMUKA DISINGKAT SAKA

WADAH PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN

BAGI PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

UNTUK:

• MENYALURKAN MINAT

• MENGEMBANGKAN BAKAT DAN

• MENAMBAH PENGALAMAN DALAM

BERBAGAI BIDANG ILMU DAN

(6)

SAKA DAN KRIDA

• BIDANG SAKA

BIDANG SAKA ADALAH KELOMPOK MINAT DI BIDANG

KETERAMPILAN, ILMU PENGETAHUAN, DAN TEKHNOLOGI

TERTENTU YG MENJADI CIRI KHAS DARI SAKA YBS.

( SAKA WIDYA BUDAYA BHAKTI = SAKA BIDANG

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN))

• KRIDA

SATUAN TERKECIL DARI SAKA SBG WADAH KEGIATAN

KETERAMPILAN, PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

TERTENTU

(KRIDA DAPAT BERKEMBANG SESUAI KEBUTUHAN DAN

BIDANG YANG DIKEMBANGKAN OLEH SAKA)

(7)

PROSEDUR PEMBENTUKAN

SATUAN KARYA PRAMUKA/SAKA

• SAKA TUMBUH DARI BAWAH, ADANYA

SEKELOMPOK PRAMUKA DAN ATAU DARI

SATU GUDEP YG BERMINAT PADA BIDANG

TERTENTU SECARA TERUR MENERUS

MELAKUKAN KEGIATAN BERSAMA

KEMUDIAN MENGUSUL KAN KEPADA

KWARAN UNTUK MEMBENTUK SAKA .

BIDANG YG DIMAKSUD DAPAT TUMBUH

DARI GAGASAN PRAMUKA SETEMPAT

ATAU DIUSULKAN OLEH

(8)

1. SAKA SUDAH TERBENTUK MINIMAL DI 9

KWARTIR DAERAH.

2. SAKA DI TINGKAT KWARDA SUDAH TERBENTUK

MINIMAL 30 % DARI JUMLAH KWATIIR BCABANG

3. DI KWARTIR CABANG SUDAH TERBENTUK SATU

SAKA

4. KWARTIR NASIONAL BERKEWAJIBAN UNTUK

MENGKAJI KEMUNGKINAN PEMBENTUKAN SAKA

BARU DAN PENGGABUNGAN SAKA-SAKA YG ADA

DGN MEMPERHATIKAN PANDANGAN DAN

PENDAPAT PIMPINAN SAKA YG TELAH ADA.

5. PENGESAHAN SAKA YG BERSIFAT NASIONAL

DILAKUKAN DALAM MUSYAWARAH NASIONAL

( MUNAS ) GERAKAN PRAMUKA YG

DILAKSANAJAN 5 TAHUN SEKALI.

SYARAT PEMBENTUKAN SAKA YG BERSIFAT

NASIONAL

(9)

KWARNAS KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB

SYARAT RESMI PEMBENTUKAN SAKA

DILAKUKAN

PELATIHAN

PAMONG SAKA

OLEH KWARDA

(10)

KOMPONEN PENDIDIKAN DALAM SAKA

PESERTA DIDIK / ANGGOTA

1. PRAMUKA PENEGAK

BANTARA DAN

PRAMUKA PENEGAK

LAKSANA

2. PRAMUKA PANDEGA

• SATU SAKA BERANGGOTAKAN MINIMAL 10 DAN

MAXMIMAL 40 ORANG.

• SATU SAKA MINIMAL MEMILIKI 2 KRIDA, TIAP

KRIDA BERANGGTKN 5 – 10 ORANG

• SAKA PUTRA DIBINA PAMONG SAKA PPIA DAN

SAKA PUTRI DIBINA OLEH PAMONG SAKA WANITA

• KRIDA DIPIMPIN OLEH SEORANG PEMIMPIN DAN

WAKIL PEMIMPIN KRIDA

PERSYARATAN ANGGOTA

1. Mendapat izin dari orang tua/wali dan Ketua Gudepnya 2. Memenuhi syarat khusus dari masing- masing Saka. 3. Bersedia berperan aktif dlm segala kegiatan Saka 4. Bersedia dg sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat, dimana pun setiap saat diperlukan.

(11)

SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan dan pembinaan guna

menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para

Pramuka

Penegak dan Pramuka Pandega khusus untuk Bidang PAUDNI sedang untuk Bidang

Kebudayaan bagi para Pramuka Siaga hingga Tingkat Pandega dalam berbagai bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan

. Saka juga memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga member

bekal bagi kehidupannya dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan

Negara sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan serta

peningkatan ketahanan nasional.

(berdasarkan Keputusan Kwarnas no 170. A tahun 2008).

Satuan Karya PramukaWidya Budaya Bakti (Saka Widya Budaya Bakti) adalah salah

satu Satuan Karya Pramuka (Saka) yang merupakan wadah kegiatan dan pendidikan

untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan bakti masyarakat para

anggota Gerakan Pramuka dalam bidang PAUDNIdan Kebudayaan

(12)

SASARAN SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI

DAN MAKNA

• GOL. PRAMUKA PENEGAK ( 16 – 20 th ) MASA

MENEGAKAN KEMERDEKAAN RI 17 AGUSTUS

1945.

MEMPERTAHANKAN DAN MENGISI

KEMERDEKAAN IKUT AMBIL BAGIAN DALAM

PEMBANGUNAN

* GOL. PRAMUKA PANDEGA ( 21 - 25 th )

LANGSUNG IKUT MEMANDEGANI / MEMIMPIN

PEMBANGUNAN.

(13)

PENDIDIK DALAM SAKA

PAMONG SAKA

ANGGOTA DEWASA GP

BERKUALIFIKASI PEMBINA MAHIR

PENEGAK/ PANDEGA BERMINAT

DALAM SATU BIDANG SAKA YG

BERTGGJAWAB ATAS PEMBINAAN

DAN PENGEMBANGAN SAKA

- DIANGKAT DAN DIKUKUHKN KETUA

KWARCAB ATAS USUL PINSAKA YBS

- BILA DALAM SATU SAKA ADA

BEBERAPA PAMONG SAKA MAKA

DIPILIH SALAH SEORANG SBG

KOORDINATOR

- MASA BAKTI 3 TAHUN DAN EX

OFFICIO ANGGOTA MABISAKA.

INSTRUKTUR SAKA

• ANGGOTA ATAU SORANG YG

BUKAN ANGGOTA GERAKAN

PRAMUKA YG KARENA

KEMAMPUAN DAN

KEAHLIANNYA,

MENYUMBANGKAN

KEMAMPUANYA UNTUK

MEMBANTU PAMONG SAKA

- DIANGKAT DAN DIKUKUHKN

OLAH KAKWARCAB ATAS USUL

PAMONG DAN MABI SAKA

DENGAN MASA BAKTI

(14)

PENEGAK PANDEGA

Saka widya budaya bakti

GOLONGAN TINGKAT KRIDA PROSES BELAJAR MELALUI : •ORIENTASI KESAKAAN •PELATIHAN BERKALA

UJIAN KECAKAPANKHUSUS(SKK)

OLEH TIM PENGUJI: •PAMONG SAKA •INSTRUKTUR SAKA •AHLI •UJI KOMPETENSI DIKMA S (5 SKK) A U D (3 SKK) KURSU S (2 SKK) BINA SEJARA H (3 SKK) BINA KESENI AN (5 SKK) BINA NILAI BUDAY A (1 SKK) TKK DISERTAI KETERANGAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN BERHAK MEMAKAI TKK TUJUAN

1. MENDORONG DAN MERANGSANG ANGGOTA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, SIKAP DAN PENGALAMAN SEHINGGA MAMPU MENGABDIKAN DIRI PADA MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PROGRAM PAUDNI DAN BUDAYA

2. MENUMBUHKAN RASA KEBANGGAAN MEMILIKI TKK

3. PENGAKUAN KOMPETENSI/KEAHLIAN DI BIDANG-BIDANG PAUDNI DAN BUDAYA

DISERTAI KETERANGAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN BERHAK MEMAKAI TKK

Proses

pembelajaran

dalam saka

(15)

S G T D Gbr. STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI

SAKA WIDYA BAKTI

GUDEP KRIDA KRIDA ANGGOTA PUTERA PUTERI DKN DKD DKC DKR KWARNAS PIMPINAN

SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI TINGKAT NASIONAL KWARDA

PIMPINAN

SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI TINGKAT DAERAH KWARCAB

PIMPINAN

SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI TINGKAT CABANG KWARRAN

PIMPINAN

SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI TINGKAT RANTING KORSA KEGIATAN PENDIDIKAN LATIHAN DAN KEGIATAN DEWAN SAKA DEWAN KEHORMATAN SAKA

PAMONG SAKA INSTRUKTUR SAKA

STRUKTUR ORGANISASI

SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI (SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI)

(16)
(17)

• Bentuk dasar lambang Saka Widya Budaya Bakti adalah segilima beraturan dengan warna dasar Biru(warna khas Kemendikbud) dan garis tepi warna Biru.

• Bentuk segilima bermakna bahwa Saka Widya Budaya Bakti dikembangkan berlandaskan falsafah Pancasila. • Warna dasar Biru(warna khas Kemendikbud) bermakna

pengabdian yang tak kunjung putus (sambung menyambung) dengan Pancasila sebagai pandangan hidup yang mendalam, dan gerakan pramuka sebagai wadah perjuangan.

• Warna MERAH pada garis tepi bermakna keberanian dan kesucian hati dalam melaksanakan amanat yang

diemban.

• Lambang Saka Widya Budaya Bakti, terdiri atas: • Dua buah tunas kelapa dengan warna putih • Buku berwarna putih dalam keadaan terbuka • Pena dan tangkai berwarna merah

• Tulisan Saka Widya Budaya Bakti dalam bingkai pita warna kuning.

• Sayap terbentang berwarna kuning keemasan

Makna lambang:

• Dua buah tunas kelapa bermakna bahwa basis dan semangat seluruh kegiatan Saka ini adalah Gerakan Pramuka, yang terbentuk dalam satuan yang terpisah antara anggota putera dan puteri, namun terpadu dalam satu kesatuan tujuan yang mulia.

• Buku dalam keadaan terbuka dan pena bermakna bahwa amanat utama berdirinya Saka ini adalah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuka wawasan dan pemikiran untuk menyongsong masa depan.

• Tulisan Saka Widya Budaya Bakti dalam bingkai pita sedang berkibar bermakna bahwa Saka ini mempunyai satu kesatuan tujuan utama untuk mengabdikan diri dalam upaya pemberantasan buta aksara dan mengobarkan semangat untuk menyukseskan pembinaan program keaksaraan.

• Sayap terbentang bermakna bahwa Saka Widya Budaya Bakti memiliki sifat tangguh, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri, serta bersemangat untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungan secara dinamis. • Warna putih pada tunas kelapa dan buku bermakna kesucian, kebersihan,

ketulusan atau keikhlasan hati (tanpa pamrih) dalam mengabdi. • Warna kuning keemasan pada sayap terbentang dan pita bermakna

keluhuran dan keagungan cita-cita memerdekakan sesama dari belenggu kebodohan dan kemiskinan.

• Warna merah pada pena bermakna keberanian menghadapi tantangan dan menangkap peluang untuk meraih kesempatan di masa depan.

(18)

Makna lambang;

1. Warna orange merupalan simbol semangat, kreativitas, percaya diri, dan harapa

2. Simbol burung hantu = kecakapan membaca (mampu membaca dalam segala situasi)

3. Simbol tangan memegang pena= kecakapan menulis 4. Simbol matematik memberikan = kecakapan berhitung 5. Simbol globe = kecakapan berkomunikasi

Makna lambang;

1. Warna orange merupalan simbol semangat, kreatifitas, percaya diri, dan harapan

2. Simbol anak panah melingkar = kecakapan manajemen 3. Simbol bola dunia dan orang dewasa melindungi

anak-anak = lambang PAUD

LAMBANG MASING-MASING KRIDA

1. Pendidikan Masyarakat

(19)

Makna lambang;

1. Warna orange merupalan simbol semangat, kreatifitas, percaya diri, dan harapan

2. Simbol burung warna putih = kemandirian 3. Simbol buku = sumber ilmu

4. Simbol orang = pembelajar yang bersemangat (energik)

3. Pendidikan Kecakapan Hidup

Makna lambang;

1. Simbol perisai = perlindungan.

2. Warna biru = ketenangan, keharmonisan, keteraturan. 3. Simbol tangan dan gunungan = menerima dan

menjunjung tinggi nilai-nilai budaya nusantara sebagai tradisi budaya leluhur.

4. Simbol padi = kemakmuran.

5. Simbol bintang emas = lambang kejayaan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

(20)

Makna lambang

1. Simbol perisai = perlindungan.

2. Warna biru = ketenangan, keharmonisan, keteraturan. 3. Simbol orang dan bola dunia = pelaku sejarah sebagai

perwujudan ketentraman dunia. 4. Simbol padi = kemakmuran.

5. Simbol bintang emas = lambang kejayaan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

Makna lambang;

1. Simbol perisai = perlindungan.

2. Warna biru = ketenangan, keharmonisan, keteraturan.

3. Simbol 2 orang menari = Keindahan dalam gerak seni dan tari. 4. Simbol padi = kemakmuran.

5. Simbol bintang emas = lambang kejayaan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

5. Bina sejarah

(21)

7. Bina Cagar Budaya dan Museum

Makna lambang ;

1. Simbol perisai = perlindungan.

2. Warna biru = ketenangan, keharmonisan, keteraturan. 3. Simbol Candi = Warisan Leluhur yang harus dirawat, dijaga

dan dilestarikan.

4. Simbol padi = kemakmuran.

5. Simbol bintang emas = lambang kejayaan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

(22)

• PENGURUS MABISAKA

• KETUA

• WAKIL KETUA

• SEKRETARIS

• KETUA HARIAN

• BEBERAPA ANGGOTA

• TINGKATAN MABISAKA

- MABISAKA TKT NASIONAL

- MABISAKA TKT DAERAH

- MABISAKA TKT CABANG

- MABISAKA TKT RANTING

SUSUNAN PIMPINAN SAKA 1. PENASEHAT 2. PENGURUS a. Ketua b. Wakil Ketua c. Sekretaris d. Bendahara e. Anggota

KETUA PINSAKA EX OFFICIO

MENJADI ANNAS DI KWARTIRMASA BAKTI SESUAI DENGAN KWARTIRNYA. DIKUKUHKAN OLEH KWARTIR DS

BERTANGGUNGJAWAB KPD KWARTIR YBS.

TINGKATAN PIIMPINAN SAKA

- PINSAKA TINGKAT NASIONAL DI PUSAT - PINSAKA TINGKAT DAERAH DI PROVINSI - PINSAKA TINGKAT CABANG DI KAB/KOTA

PENGURUS MABINSAKA

(23)

DRAFT PENGURUS SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI

DRAFT LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

SUSUNAN PENGURUS MAJELIS PEMBIMBING SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI Ketua : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Wakil Ketua : Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Sekretaris : Sekretaris Jenderal Kemdikbud

Anggota : 1. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal 2. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar

3. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah 4. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 5. Direktur Jenderal Kebudayaan

6. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan 7. Tokoh Pendidikan (Prof. dr. Fasli Jalal, M.Sc. Ph.D) 8. Tokoh Kebudayaan (Slamet Rahardjo Djarot)

(24)

1. Ketua Umum

: Prof. Kacung Marijan (Dirjen Kebudayaan)

2. Ketua Harian

: Dr. Wartanto, M. M (Direktur Bindikmas)

3. Ketua Bidang

Organisasi & Kaderisasi

: Didik Suhardi, Ph.D (Direktur Pembinaan Sekolah

Menengah Pertama)

4. Ketua Bidang Diklat

: Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar (Direktur PTK

PAUDNI)

5. Ketua Bidang

Informasi&Komunikasi

: Drs. Endjat Djaenuderadjat (Direktur Sejarah dan

Nilai Budaya)

6. Ketua Bidang Krida

Wakil Ketua Bidang Krida

:

:

Dr. Thamrin Kasman, S.E., M.Si (Sekretaris Ditjen

Pendidikan Dasar)

Dewan Kerja Nasional Kwarnas

7. Sekretaris I

: Ella Yulaelawati Rumindasari, M.A.,Ph.D (Sesditjen

PAUDNI)

Sekretaris II

: Kwarnas

8. Bendahara I

: Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA (Direktur Pembinaan

SMK)

Bendahara II

Drs. Nono Adya Supriatno, S.T., M.M, M.T (Sesditjen

Kebudayaan)

(25)

BIDANG KRIDA

9. Koordinator Krida Anak Usia Dini : Dr. Erman Syamsuddin, S.H., M.Pd (Direktur PAUD)

Anggota : 1. Sumarna Suryapranata, Ph.D (Direktur Pembinaan PTK Dikdas)

2. Dr. Purwadi (Direktur Pembinaan PTK Dikmen)

3. Ir. Agus Pranoto Basuki, M.Pd (Kabag Hukum dan Kepegawaian

Setditjen PAUDNI)

10. Koordinator Krida Pendidikan Masyarakat

: Dr. Illah Sailah, M.S. (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan)

Anggota : 1. Prof. Dr. Ibrahim Bafadal (Direktur Pembinaan SD)

2. Dr. Mujito (Direktur PK/LK Dikdas)

1. Dr. Kastum, M.Pd (Kasubdit PTK Kursus, Ditjen PAUDNI)

4. Pria Gunawan S.H., M.Si (Kepala BP PAUDNI Regional II Surabaya)

11. Koordinator Krida Pendidikan Kecakapan Hidup

: Muslikh, S.H. (Direktur Kursus dan Pelatihan)

Anggota : 1. Budi Priyadi (Direktur PKLK DIKMEN)

2. Ir. Teguh Widodo, M.M (Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik

Dit. Pembinaan SMK)

3. Drs. Yusuf Muhyiddin, M.Pd (Kasubdit Kelembagaan dan

Kemitraan Dit. Pembinaan Kursus dan Pelatihan)

12. Koordinator Krida Bina Sejarah

Anggota

: Dr. Harry Widianto (Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman)

1. Ir. Harris Iskandar,Ph.D (Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas)

2. Dra. Triana Wulandari, M. Si (Kasubdit Verifikasi dan Perumusan Nilai, Dit. Sejarah dan Nilai Budaya)

3. Dr. Dyah Chitraria Liestyati KNP,S.S.,M.Si (Kasubdit Internalisasi Nilai Budaya Dit.Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya)

(26)

13.Koordinator Krida Bina Kesenian

Anggota

: Prof. Dr. Endang Caturwati, S.ST., M.S (Direktur Pembinaan Kesenian

dan Perfilman)

1. Drs. Edi Irawan, M.M (Kasubdit Pembinaan Seni Pertunjukan Dit.Pembinaan Kesenian dan Perfilman)

2. Drs. Pustanto, M.M (Kasubdit Pembinaan Seni Rupa Dit. Pembinaan Kesenian dan Perfilman)

3. Drs. Subantoro, M.M (Kasubdit Literasi dan Apresiasi Film Dit. Kesenian dan Perfilman)

14. Koordinator Krida Bina Nilai Budaya Anggota

15. Koordinator Krida Bina Purbakala Anggota :

Drs. Sri Hartini, M.Si (Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi)

1. Drs. Shabri Aliaman (Kepala Pusat SDM Kebudayaan)

2. Dr. Ramon Mohandas (Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan) 3. Amurwani DL, S.Sos.,M.Hum (Kasubdit Sejarah Dit. Sejarah dan Nilai Budaya)

4. Sjamsul Hadi, S.H (Kasubdit Pegetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisional Dit. Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi)

5. Dra. Dewi Indrawati (Kasubdit Lingkungan Budaya dan Pranata Sosial, Dit. Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi)

Dra. Diah Hariyanti, M.Psi (Direktur Internalisasi dan Diplomasi Budaya. 1. Edy Suwardi, M.Hum (Kasubdit. Program dan Evaluasi, Dit. SNB) 2. Ir. Yusuf Budi Ariyanto (Kasubdit. Program dan Evaluasi, Dit. PCBM) 3. Drs. Agus Widyatmoko, M.Hum (BPCP Jambi)

4. Dra. Lien Dwiari Ratnawati, M.Hum (Kasubdit. Perlindungan Kekayaan Budaya, Dit. INDB)

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Dari permasalahan masyarakat petani yang ada di Desa Tenajar Kidul diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PERANAN KELOMPOK TANI SUMBER

Maka dalam proses pembelajaran metode resitasi ini dilakukan oleh pendidik untuk.. dapat meningkatkan belajar peserta didik, maka peserta didik akan belajar

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan permainan tonnis siswa kelas atas

Hal ini terjadi karena pada proses pembelajaran di kelas eksperimen di terapkan model problem solving yang dapat memicu peserta didik untuk dapat berpikir secara logis,

Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu peredaran

81 A Tahun 2013, menggunakan model tematik, penyampaian materi pelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan teknik 5 M sesuai karakteristik materi pelajaran

bangunan dalam langit buatan, maupun pada rumah sederhana, faktor penerangan siang hari rata-rata 20% dapat diperoleh dengan lubang cahaya 15% dari luas lantai, dengan

Peningkatan kepadatan fitoplankton akan meningkatkan suplai oksigen yang berasal dari fotosintesis, sehingga penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan akan