SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI
Oleh; Wartanto
Dirbindikmas-Ditjen Paudni
Kemdikbud
HAKEKAT PRAMUKA
• Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan,
organisasi yang melaksanakan proses pendidikan di
luar lingkungan sekolah dan di lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam
terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan.
Sasaran akhirnya adalah pembentukan watak atau
karakter dan pembentukan nilai-nilai.Inilah hal yang
sangat penting dalam membentuk karakter generasi
DASAR PEMBENTUKAN SAKA :
MEWUJUDKAN TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
PRAMUKA SEBAGAI INSAN PRIBADI;
MEMILIKI KEPRIBADIAN
BERIMAN, BERTAKWA,
BERAKHLAK MULIA, BERJIWA
PATRIOTIK, TAAT HUKUM,
DISIPLIN, MENJUNJUNG
TINGGI NILAI-NILAI LUHUR
BANGSA,
BERKECAKAPAN
HIDUP
, SEHAT JASMANI
DAN ROHANI.
PRAMUKA SEBAGAI INSAN SOSIAL :
WARGA NEGARA YANG
BERJIWA PANCASILA,
SETIA DAN PATUH KEPD
NKRI, MENJADI WARGA
MASY YG BERGUNA YG
BERTANGGUNG JAWAB ATAS
PEMBANGUNAN DIRI,
BANGSA DAN NEGARA,
PEDULI THDP SESAMA,
HIDUP DAN ALAM
LINGKUNGAN
mewujudkan kepedulian /
tanggung jawab sosial
Pembangunan sikap moral
kepribadian, pengetahuan dan
keterampilan diri
MENYIAPKAN DUA WADAH PENDIDIKANNYA
GUGUS DEPAN
GUGUS DEPAN ( GUDEP )
WADAH UTAMA PENDIDIKAN
WATAK, KEPRIBADIAN, DAN
BUDI PEKERTI LUHUR PARA
ANGGOTA GERAKAN
PRAMUKA
SATUAN KARYA PRAMUKA
SATUAN KARYA PRAMUKA
( SAKA ) :
WADAH PEMBINAAN UNTUK
TINGKATKAN PENGETAHUAN,
KEMAMPUAN, DAN KETERAMPILAN
PRAMUKA PENEGAK,
DAN PANDEGA DI BIDANG YG
BERGUNA BAGI DIRINYA
MAUPUN MASYARAKAT DALM
LAKUKAN KEGIATAN NYATA SBG
PENGABDIAN KPD MASYARAKAT
SESUAI ASPIRASINYA.
Pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan
Watak kepribadian dan budi
pekerti
Manusia indonesia
yg seutuhnya
PENGERTIAN DAN TUJUAN
SATUAN KARYA PRAMUKA
SATUAN KARYA PRAMUKA DISINGKAT SAKA
WADAH PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN
BAGI PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
UNTUK:
• MENYALURKAN MINAT
• MENGEMBANGKAN BAKAT DAN
• MENAMBAH PENGALAMAN DALAM
BERBAGAI BIDANG ILMU DAN
SAKA DAN KRIDA
• BIDANG SAKA
BIDANG SAKA ADALAH KELOMPOK MINAT DI BIDANG
KETERAMPILAN, ILMU PENGETAHUAN, DAN TEKHNOLOGI
TERTENTU YG MENJADI CIRI KHAS DARI SAKA YBS.
( SAKA WIDYA BUDAYA BHAKTI = SAKA BIDANG
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN))
• KRIDA
SATUAN TERKECIL DARI SAKA SBG WADAH KEGIATAN
KETERAMPILAN, PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
TERTENTU
(KRIDA DAPAT BERKEMBANG SESUAI KEBUTUHAN DAN
BIDANG YANG DIKEMBANGKAN OLEH SAKA)
PROSEDUR PEMBENTUKAN
SATUAN KARYA PRAMUKA/SAKA
• SAKA TUMBUH DARI BAWAH, ADANYA
SEKELOMPOK PRAMUKA DAN ATAU DARI
SATU GUDEP YG BERMINAT PADA BIDANG
TERTENTU SECARA TERUR MENERUS
MELAKUKAN KEGIATAN BERSAMA
KEMUDIAN MENGUSUL KAN KEPADA
KWARAN UNTUK MEMBENTUK SAKA .
BIDANG YG DIMAKSUD DAPAT TUMBUH
DARI GAGASAN PRAMUKA SETEMPAT
ATAU DIUSULKAN OLEH
1. SAKA SUDAH TERBENTUK MINIMAL DI 9
KWARTIR DAERAH.
2. SAKA DI TINGKAT KWARDA SUDAH TERBENTUK
MINIMAL 30 % DARI JUMLAH KWATIIR BCABANG
3. DI KWARTIR CABANG SUDAH TERBENTUK SATU
SAKA
4. KWARTIR NASIONAL BERKEWAJIBAN UNTUK
MENGKAJI KEMUNGKINAN PEMBENTUKAN SAKA
BARU DAN PENGGABUNGAN SAKA-SAKA YG ADA
DGN MEMPERHATIKAN PANDANGAN DAN
PENDAPAT PIMPINAN SAKA YG TELAH ADA.
5. PENGESAHAN SAKA YG BERSIFAT NASIONAL
DILAKUKAN DALAM MUSYAWARAH NASIONAL
( MUNAS ) GERAKAN PRAMUKA YG
DILAKSANAJAN 5 TAHUN SEKALI.
SYARAT PEMBENTUKAN SAKA YG BERSIFAT
NASIONAL
KWARNAS KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWARDA KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB KWAR CAB
SYARAT RESMI PEMBENTUKAN SAKA
DILAKUKAN
PELATIHAN
PAMONG SAKA
OLEH KWARDA
KOMPONEN PENDIDIKAN DALAM SAKA
PESERTA DIDIK / ANGGOTA
1. PRAMUKA PENEGAK
BANTARA DAN
PRAMUKA PENEGAK
LAKSANA
2. PRAMUKA PANDEGA
• SATU SAKA BERANGGOTAKAN MINIMAL 10 DAN
MAXMIMAL 40 ORANG.
• SATU SAKA MINIMAL MEMILIKI 2 KRIDA, TIAP
KRIDA BERANGGTKN 5 – 10 ORANG
• SAKA PUTRA DIBINA PAMONG SAKA PPIA DAN
SAKA PUTRI DIBINA OLEH PAMONG SAKA WANITA
• KRIDA DIPIMPIN OLEH SEORANG PEMIMPIN DAN
WAKIL PEMIMPIN KRIDA
PERSYARATAN ANGGOTA
1. Mendapat izin dari orang tua/wali dan Ketua Gudepnya 2. Memenuhi syarat khusus dari masing- masing Saka. 3. Bersedia berperan aktif dlm segala kegiatan Saka 4. Bersedia dg sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat, dimana pun setiap saat diperlukan.
SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan dan pembinaan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para
Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega khusus untuk Bidang PAUDNI sedang untuk Bidang
Kebudayaan bagi para Pramuka Siaga hingga Tingkat Pandega dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan
. Saka juga memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga member
bekal bagi kehidupannya dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan
Negara sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan serta
peningkatan ketahanan nasional.
(berdasarkan Keputusan Kwarnas no 170. A tahun 2008).
Satuan Karya PramukaWidya Budaya Bakti (Saka Widya Budaya Bakti) adalah salah
satu Satuan Karya Pramuka (Saka) yang merupakan wadah kegiatan dan pendidikan
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan bakti masyarakat para
anggota Gerakan Pramuka dalam bidang PAUDNIdan Kebudayaan
SASARAN SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI
DAN MAKNA
• GOL. PRAMUKA PENEGAK ( 16 – 20 th ) MASA
MENEGAKAN KEMERDEKAAN RI 17 AGUSTUS
1945.
MEMPERTAHANKAN DAN MENGISI
KEMERDEKAAN IKUT AMBIL BAGIAN DALAM
PEMBANGUNAN
* GOL. PRAMUKA PANDEGA ( 21 - 25 th )
LANGSUNG IKUT MEMANDEGANI / MEMIMPIN
PEMBANGUNAN.
PENDIDIK DALAM SAKA
PAMONG SAKA
•
ANGGOTA DEWASA GP
BERKUALIFIKASI PEMBINA MAHIR
PENEGAK/ PANDEGA BERMINAT
DALAM SATU BIDANG SAKA YG
BERTGGJAWAB ATAS PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN SAKA
- DIANGKAT DAN DIKUKUHKN KETUA
KWARCAB ATAS USUL PINSAKA YBS
- BILA DALAM SATU SAKA ADA
BEBERAPA PAMONG SAKA MAKA
DIPILIH SALAH SEORANG SBG
KOORDINATOR
- MASA BAKTI 3 TAHUN DAN EX
OFFICIO ANGGOTA MABISAKA.
INSTRUKTUR SAKA
• ANGGOTA ATAU SORANG YG
BUKAN ANGGOTA GERAKAN
PRAMUKA YG KARENA
KEMAMPUAN DAN
KEAHLIANNYA,
MENYUMBANGKAN
KEMAMPUANYA UNTUK
MEMBANTU PAMONG SAKA
- DIANGKAT DAN DIKUKUHKN
OLAH KAKWARCAB ATAS USUL
PAMONG DAN MABI SAKA
DENGAN MASA BAKTI
PENEGAK PANDEGA
Saka widya budaya bakti
GOLONGAN TINGKAT KRIDA PROSES BELAJAR MELALUI : •ORIENTASI KESAKAAN •PELATIHAN BERKALA
UJIAN KECAKAPANKHUSUS(SKK)
OLEH TIM PENGUJI: •PAMONG SAKA •INSTRUKTUR SAKA •AHLI •UJI KOMPETENSI DIKMA S (5 SKK) A U D (3 SKK) KURSU S (2 SKK) BINA SEJARA H (3 SKK) BINA KESENI AN (5 SKK) BINA NILAI BUDAY A (1 SKK) TKK DISERTAI KETERANGAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN BERHAK MEMAKAI TKK TUJUAN
1. MENDORONG DAN MERANGSANG ANGGOTA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, SIKAP DAN PENGALAMAN SEHINGGA MAMPU MENGABDIKAN DIRI PADA MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PROGRAM PAUDNI DAN BUDAYA
2. MENUMBUHKAN RASA KEBANGGAAN MEMILIKI TKK
3. PENGAKUAN KOMPETENSI/KEAHLIAN DI BIDANG-BIDANG PAUDNI DAN BUDAYA
DISERTAI KETERANGAN BAHWA YANG BERSANGKUTAN BERHAK MEMAKAI TKK
Proses
pembelajaran
dalam saka
S G T D Gbr. STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI
SAKA WIDYA BAKTI
GUDEP KRIDA KRIDA ANGGOTA PUTERA PUTERI DKN DKD DKC DKR KWARNAS PIMPINAN
SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI TINGKAT NASIONAL KWARDA
PIMPINAN
SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI TINGKAT DAERAH KWARCAB
PIMPINAN
SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI TINGKAT CABANG KWARRAN
PIMPINAN
SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI TINGKAT RANTING KORSA KEGIATAN PENDIDIKAN LATIHAN DAN KEGIATAN DEWAN SAKA DEWAN KEHORMATAN SAKA
PAMONG SAKA INSTRUKTUR SAKA
STRUKTUR ORGANISASI
SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI (SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI)
• Bentuk dasar lambang Saka Widya Budaya Bakti adalah segilima beraturan dengan warna dasar Biru(warna khas Kemendikbud) dan garis tepi warna Biru.
• Bentuk segilima bermakna bahwa Saka Widya Budaya Bakti dikembangkan berlandaskan falsafah Pancasila. • Warna dasar Biru(warna khas Kemendikbud) bermakna
pengabdian yang tak kunjung putus (sambung menyambung) dengan Pancasila sebagai pandangan hidup yang mendalam, dan gerakan pramuka sebagai wadah perjuangan.
• Warna MERAH pada garis tepi bermakna keberanian dan kesucian hati dalam melaksanakan amanat yang
diemban.
• Lambang Saka Widya Budaya Bakti, terdiri atas: • Dua buah tunas kelapa dengan warna putih • Buku berwarna putih dalam keadaan terbuka • Pena dan tangkai berwarna merah
• Tulisan Saka Widya Budaya Bakti dalam bingkai pita warna kuning.
• Sayap terbentang berwarna kuning keemasan
Makna lambang:
• Dua buah tunas kelapa bermakna bahwa basis dan semangat seluruh kegiatan Saka ini adalah Gerakan Pramuka, yang terbentuk dalam satuan yang terpisah antara anggota putera dan puteri, namun terpadu dalam satu kesatuan tujuan yang mulia.
• Buku dalam keadaan terbuka dan pena bermakna bahwa amanat utama berdirinya Saka ini adalah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuka wawasan dan pemikiran untuk menyongsong masa depan.
• Tulisan Saka Widya Budaya Bakti dalam bingkai pita sedang berkibar bermakna bahwa Saka ini mempunyai satu kesatuan tujuan utama untuk mengabdikan diri dalam upaya pemberantasan buta aksara dan mengobarkan semangat untuk menyukseskan pembinaan program keaksaraan.
• Sayap terbentang bermakna bahwa Saka Widya Budaya Bakti memiliki sifat tangguh, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri, serta bersemangat untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungan secara dinamis. • Warna putih pada tunas kelapa dan buku bermakna kesucian, kebersihan,
ketulusan atau keikhlasan hati (tanpa pamrih) dalam mengabdi. • Warna kuning keemasan pada sayap terbentang dan pita bermakna
keluhuran dan keagungan cita-cita memerdekakan sesama dari belenggu kebodohan dan kemiskinan.
• Warna merah pada pena bermakna keberanian menghadapi tantangan dan menangkap peluang untuk meraih kesempatan di masa depan.
Makna lambang;
1. Warna orange merupalan simbol semangat, kreativitas, percaya diri, dan harapa
2. Simbol burung hantu = kecakapan membaca (mampu membaca dalam segala situasi)
3. Simbol tangan memegang pena= kecakapan menulis 4. Simbol matematik memberikan = kecakapan berhitung 5. Simbol globe = kecakapan berkomunikasi
Makna lambang;
1. Warna orange merupalan simbol semangat, kreatifitas, percaya diri, dan harapan
2. Simbol anak panah melingkar = kecakapan manajemen 3. Simbol bola dunia dan orang dewasa melindungi
anak-anak = lambang PAUD
LAMBANG MASING-MASING KRIDA
1. Pendidikan Masyarakat
Makna lambang;
1. Warna orange merupalan simbol semangat, kreatifitas, percaya diri, dan harapan
2. Simbol burung warna putih = kemandirian 3. Simbol buku = sumber ilmu
4. Simbol orang = pembelajar yang bersemangat (energik)
3. Pendidikan Kecakapan Hidup
Makna lambang;
1. Simbol perisai = perlindungan.
2. Warna biru = ketenangan, keharmonisan, keteraturan. 3. Simbol tangan dan gunungan = menerima dan
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya nusantara sebagai tradisi budaya leluhur.
4. Simbol padi = kemakmuran.
5. Simbol bintang emas = lambang kejayaan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
Makna lambang
1. Simbol perisai = perlindungan.
2. Warna biru = ketenangan, keharmonisan, keteraturan. 3. Simbol orang dan bola dunia = pelaku sejarah sebagai
perwujudan ketentraman dunia. 4. Simbol padi = kemakmuran.
5. Simbol bintang emas = lambang kejayaan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
Makna lambang;
1. Simbol perisai = perlindungan.
2. Warna biru = ketenangan, keharmonisan, keteraturan.
3. Simbol 2 orang menari = Keindahan dalam gerak seni dan tari. 4. Simbol padi = kemakmuran.
5. Simbol bintang emas = lambang kejayaan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
5. Bina sejarah
7. Bina Cagar Budaya dan Museum
Makna lambang ;1. Simbol perisai = perlindungan.
2. Warna biru = ketenangan, keharmonisan, keteraturan. 3. Simbol Candi = Warisan Leluhur yang harus dirawat, dijaga
dan dilestarikan.
4. Simbol padi = kemakmuran.
5. Simbol bintang emas = lambang kejayaan yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
• PENGURUS MABISAKA
• KETUA
• WAKIL KETUA
• SEKRETARIS
• KETUA HARIAN
• BEBERAPA ANGGOTA
• TINGKATAN MABISAKA
- MABISAKA TKT NASIONAL
- MABISAKA TKT DAERAH
- MABISAKA TKT CABANG
- MABISAKA TKT RANTING
• SUSUNAN PIMPINAN SAKA 1. PENASEHAT 2. PENGURUS a. Ketua b. Wakil Ketua c. Sekretaris d. Bendahara e. Anggota
KETUA PINSAKA EX OFFICIO
MENJADI ANNAS DI KWARTIRMASA BAKTI SESUAI DENGAN KWARTIRNYA. DIKUKUHKAN OLEH KWARTIR DS
BERTANGGUNGJAWAB KPD KWARTIR YBS.
TINGKATAN PIIMPINAN SAKA
- PINSAKA TINGKAT NASIONAL DI PUSAT - PINSAKA TINGKAT DAERAH DI PROVINSI - PINSAKA TINGKAT CABANG DI KAB/KOTA
PENGURUS MABINSAKA
DRAFT PENGURUS SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI
DRAFT LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
SUSUNAN PENGURUS MAJELIS PEMBIMBING SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI Ketua : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Wakil Ketua : Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Sekretaris : Sekretaris Jenderal Kemdikbud
Anggota : 1. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal 2. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
3. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah 4. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 5. Direktur Jenderal Kebudayaan
6. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan 7. Tokoh Pendidikan (Prof. dr. Fasli Jalal, M.Sc. Ph.D) 8. Tokoh Kebudayaan (Slamet Rahardjo Djarot)
1. Ketua Umum
: Prof. Kacung Marijan (Dirjen Kebudayaan)
2. Ketua Harian
: Dr. Wartanto, M. M (Direktur Bindikmas)
3. Ketua Bidang
Organisasi & Kaderisasi
: Didik Suhardi, Ph.D (Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama)
4. Ketua Bidang Diklat
: Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar (Direktur PTK
PAUDNI)
5. Ketua Bidang
Informasi&Komunikasi
: Drs. Endjat Djaenuderadjat (Direktur Sejarah dan
Nilai Budaya)
6. Ketua Bidang Krida
Wakil Ketua Bidang Krida
:
:
Dr. Thamrin Kasman, S.E., M.Si (Sekretaris Ditjen
Pendidikan Dasar)
Dewan Kerja Nasional Kwarnas
7. Sekretaris I
: Ella Yulaelawati Rumindasari, M.A.,Ph.D (Sesditjen
PAUDNI)
Sekretaris II
: Kwarnas
8. Bendahara I
: Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA (Direktur Pembinaan
SMK)
Bendahara II
Drs. Nono Adya Supriatno, S.T., M.M, M.T (Sesditjen
Kebudayaan)
BIDANG KRIDA
9. Koordinator Krida Anak Usia Dini : Dr. Erman Syamsuddin, S.H., M.Pd (Direktur PAUD)
Anggota : 1. Sumarna Suryapranata, Ph.D (Direktur Pembinaan PTK Dikdas)
2. Dr. Purwadi (Direktur Pembinaan PTK Dikmen)
3. Ir. Agus Pranoto Basuki, M.Pd (Kabag Hukum dan Kepegawaian
Setditjen PAUDNI)
10. Koordinator Krida Pendidikan Masyarakat
: Dr. Illah Sailah, M.S. (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan)
Anggota : 1. Prof. Dr. Ibrahim Bafadal (Direktur Pembinaan SD)
2. Dr. Mujito (Direktur PK/LK Dikdas)
1. Dr. Kastum, M.Pd (Kasubdit PTK Kursus, Ditjen PAUDNI)
4. Pria Gunawan S.H., M.Si (Kepala BP PAUDNI Regional II Surabaya)
11. Koordinator Krida Pendidikan Kecakapan Hidup
: Muslikh, S.H. (Direktur Kursus dan Pelatihan)
Anggota : 1. Budi Priyadi (Direktur PKLK DIKMEN)
2. Ir. Teguh Widodo, M.M (Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik
Dit. Pembinaan SMK)
3. Drs. Yusuf Muhyiddin, M.Pd (Kasubdit Kelembagaan dan
Kemitraan Dit. Pembinaan Kursus dan Pelatihan)
12. Koordinator Krida Bina Sejarah
Anggota
: Dr. Harry Widianto (Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman)
1. Ir. Harris Iskandar,Ph.D (Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas)
2. Dra. Triana Wulandari, M. Si (Kasubdit Verifikasi dan Perumusan Nilai, Dit. Sejarah dan Nilai Budaya)
3. Dr. Dyah Chitraria Liestyati KNP,S.S.,M.Si (Kasubdit Internalisasi Nilai Budaya Dit.Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya)
13.Koordinator Krida Bina Kesenian
Anggota
: Prof. Dr. Endang Caturwati, S.ST., M.S (Direktur Pembinaan Kesenian
dan Perfilman)
1. Drs. Edi Irawan, M.M (Kasubdit Pembinaan Seni Pertunjukan Dit.Pembinaan Kesenian dan Perfilman)
2. Drs. Pustanto, M.M (Kasubdit Pembinaan Seni Rupa Dit. Pembinaan Kesenian dan Perfilman)
3. Drs. Subantoro, M.M (Kasubdit Literasi dan Apresiasi Film Dit. Kesenian dan Perfilman)
14. Koordinator Krida Bina Nilai Budaya Anggota
15. Koordinator Krida Bina Purbakala Anggota :
Drs. Sri Hartini, M.Si (Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi)
1. Drs. Shabri Aliaman (Kepala Pusat SDM Kebudayaan)
2. Dr. Ramon Mohandas (Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan) 3. Amurwani DL, S.Sos.,M.Hum (Kasubdit Sejarah Dit. Sejarah dan Nilai Budaya)
4. Sjamsul Hadi, S.H (Kasubdit Pegetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisional Dit. Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi)
5. Dra. Dewi Indrawati (Kasubdit Lingkungan Budaya dan Pranata Sosial, Dit. Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi)
Dra. Diah Hariyanti, M.Psi (Direktur Internalisasi dan Diplomasi Budaya. 1. Edy Suwardi, M.Hum (Kasubdit. Program dan Evaluasi, Dit. SNB) 2. Ir. Yusuf Budi Ariyanto (Kasubdit. Program dan Evaluasi, Dit. PCBM) 3. Drs. Agus Widyatmoko, M.Hum (BPCP Jambi)
4. Dra. Lien Dwiari Ratnawati, M.Hum (Kasubdit. Perlindungan Kekayaan Budaya, Dit. INDB)