• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah PT Pegadaian Cabang Gorontalo

Sejarah Pegadaian di Indonesia berawal dari berdirinya Bank Van Leening di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada hakikatnya telah memberikan jasa pegadaian. Pada saat Inggris mengambil alih pemerintah (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah di bubarkan dan masyarakat di beri keleluasaaan untuk mendirikan usaha pegadaian dengan mendapat persetujuan dari pemerintah setempat.

Pada awal abad 20-an pemerintah Hindia-Belanda berusaha mengambil alih usaha pegadaian dan memonopolinya dengan cara mengeluarkan staatsblad No.131 tahun 1901. Maka pada tanggal 1 April1901 berdirilah Kantor Pegadaian yang berarti Lembaga Resmi Pemerintah. Di zaman kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia mengambil usaha Dinas Pegadaian dan mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian pada tahun 1961 No. 178. Dalam perkembangannya, pada tahun 1969 keluarlah Undang-Undang Republik Indonesia N0. 9 tahun 1969 yang mengatur bentuk-bentuk usaha Negara menjadi tiga bentuk perusahaan yaitu Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan (PERSERO).

(2)

Pemerintah N0. 7 tanggal 11 Maret 1969 Perusahaan Negara (PN) Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN). Kemudian pemerintah meningkatkan status pegadaian dari Perusahaan Jawatan (PERJAN) menjadi Perusahaan Umum (PERUM) yang di tuangkan dalam Peraturan Pemerintah N0. 10 April 1990. Sejak saat itu, kegiatan perusahaan terus berjalan dan asset atau kekayaannya bertambah. Namun seiring dengan perubahan zaman, pegadaian di hadapkan pada kebutuhan dalam arti untuk meningkatkan kinerjanya, lebih profesional dalam memberikan keleluasaan pengelolaan bagi manajemen dalam mengembangkan usahanya.

PT. Pegadaian memiliki visi dan misi sebagai berikut. Visi Perusahaan yakni “Pegadaian pada tahun 2010 menjadi perusahaan yang modern, dinamis dan inovatif dengan usaha gadai”. Modern, dilihat dari kondisi fisik, sarana dan prasarana, serta sistem kerja sebagaimana halnya sebuah perkantoran modern. Modern juga dalam arti mampu menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern atau mampu memberi solusi bagi masalah ekonomi masyarakat yang hidup di zaman modern ini. Dinamis, dicerminkan dari sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam hal kecepatan pelayanan dan kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan yang 10 tertumpu pada peningkatan keterampilan, sikap yang lebih komunikatif, efisien dan integritas tinggi. Dinamis juga berarti harus semakin mampu merespon dengan cepat kebutuhan konsumen baik internal maupun eksternal. Inovatif, tercermin dari kemampuan perusahaan dalam menyempurnakan produk-produk baru yang menguntungkan. Selain dari itu, sistem

(3)

dari prosedur harus selalu di perbaiki dan di sempurnakan. Oleh karena itu di masa depan Pegadaian di harapkan mampu tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang solid.

Misi yang ditetapkan PT. Pegadaian untuk mencapai visinya yakni:

a. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai kepada :

1) Para petani, nelayan, pedagang kecil, industri kecil yang bersifat produktif. 2) Kaum buruh atau pegawai negeri yang ekonominya lemah yang bersifat

konsumtif.

b. Ikut serta mencegah adanya pemberian pinjaman yang tidak wajar, ijon, pegadaian gelap dan praktek riba lainnya.

c. Disamping menyalurkan kredit, maupun usaha-usaha lainnya yang bermanfaat terutama bagi pemerintahan dan masyarakat.

d. Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah dan bermanfaat terutama mengenai kredit yang sifatrnya produktif dan bila perlu memperluas daerah operasinya.

Fungsi pegadaian diantaranya adalah untuk mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara mudah, cepat, aman dan hemat, menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi pegadaian maupun masyarakat, mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian

(4)

dan melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian.

Perum Pegadaian yang merupakan suatu organisasi yang beberapa kali mengalami peralihan, perlu memiliki struktur organisasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan. Struktur organisasi dan tata kerja Perum Pegadaian ditetapkan dalam suatu Keputusan Direksi untuk memperjelas tata hubungan antara satu bagian dengan bagian lain, hubungan atasan dan bawahan dan sesama bawahan. Keputusan tersebut dituangkan dalam Peraturan Direksi Perum Pegadaian No. SM.2/1/29 Tanggal 27 Oktober 1990 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Umum Pegadaian.

Uraian tugas adalah tugas masing-masing, wewenang, kewajiban, dan tanggung jawab yang sesuai dengan jabatan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dari struktur organisasi Perum Pegadaian Kantor Cabang Banjaran Bandung ini maka penulis akan menjelaskan tentang Deskripsi Jabatan yang sesuai dengan jabatan, wewenang, tanggung jawab. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

a. Manajer Cabang

Manajer Cabang mempunyai fungsi yaitu merencanakan, koordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan kegiatan operasional, administrasi dan keuangan Kantor Unit Cabang. Manajer Cabang mempunyai tugas yaitu :

1) Menyusun rencana kerja dan anggaran Kantor Untit Cabang berdasarkan acuan yang telah ditetapkan.

(5)

2) Merencanakan, mengorganisasi, menyelenggarakan dan mengendalikan operasional usaha inti.

3) Merencanakan, mengorganisasi, menyelenggarakan dan mengendalikan operasional usaha lain.

4) Merencanakan, mengorganisasi, menyelenggarakan dan mengendalikan barang jaminan.

5) Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi lelang barang jaminan.

6) Merencanakan, mengorganisasi, menyelenggarakan dan mengendalikan pengelolaan modal kerja.

7) Merencanakan, mengorganisasi, menyenggarakan dan mengendalikan pemasaran dan pelayanan konsumen.

8) Merencanakan, mengorganisasi, menyelenggarakan, dan mengendalikan pemasaran dan pelayanan konsumen.

9) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pekerja bawahan. 10) Membimbing bawahan dalam rangka pembinaan pegawai.

11) Menyelenggarakan penatausahaan dan laporan Kantor Unit Cabang. b. Asisten Manajer

Melakukan pengawasan terhadap uang taksiran barang jaminan, uang pinjaman gadai, pengelolaan gudang barang jaminan, dan usaha lain serta mewakili manajer cabang dalam mengelola cabang apabila manajer cabang berhalangan, agar pelaksanaan operasional berjalan lancar, efektif dan efisien. Uraian tugas

(6)

menyusun program kerja operasional cabang agar berjalan lancar dan sesuai dengan misi perusahaan.

1) Menetapkan taksiran dan mengkoordinasikan kegiatan penaksiran barang jaminan berdasarkan peraturan yang berlaku agar uang pinjaman gadai yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2) Mengkoordinasikan penyaluran uang pinjaman berdasarkan taksiran barang jaminan agar besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka pengembalian uang perusahaan.

3) Mengkoordinasikan pengembalian uang pinjaman, pendapatan sewa modal dan usaha lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam usaha pengembalian uang perusahaan.

4) Mengkoordinasikan pengelolaan barang jaminan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka menjaga kualitas dan kuantitas barang jaminan. 5) Mengkoordinasikan pelaksanaan lelang barang jaminan dan penjualan Barang

Sisa Lelang (BSL) serta pengembalian uang kelebihan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka pengembalian uang perusahaan dan uang nasabah.

6) Menyelenggarakan pembukuan transaksi keuangan dan barang jaminan serta memelihara dan merawat kekayaan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar modal perusahaan dapat dimanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna.

(7)

7) Mengkoordinasikan penyelenggaraan tata usaha dan pelaporan kegiatan operasional cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tercipta tertib administrasi cabang.

8) Mewakili kepentingan perusahaan dalam membina dan memelihara hubungan baik dengan pihak luar/masyarakat

9) Membina bawahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menunjang tugas operasional dan peningkatan pelayanan.

10) Mengkoordinasikan dan mendelegasikan wewenang operasional kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan terpadu.

11) Mengawasi pelaksanaan tugas operasional, keuangan dan sumber daya manusia dengan ketentuan yang berlaku agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.

12) Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan pendelegasian wewenang operasional sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam program kerja berikutnya.

c. Penaksir

Menaksir barang jaminan untuk menentukan mutu dan nilai barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan penetapan uang pinjaman yang yang wajar serta citra baik perusahaan. Adapun tugas-tugas penaksir antara lain:

1) Melaksanakan Penaksiran terhadap barang jaminan untu menentukan mutu dan nilai barang, menetapkan dan menentukan uang kredit gadai.

(8)

2) Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan dilelang, untuk mengetahui mutu dan nilai, dalam menentukan harga dasar pasar yang akan dilelang.

3) Merencanakan dan menyimpan barang jaminan yang akan disimpan guna keamanan.

d. Petugas Gudang

Melaksanakan pemeriksaan, penyimpanan dan pengeluaran barang selain barang kantong sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan. Adapun Tugas-Tugas petugas gudang antara lain:

1) Menerima barang jaminan selain barang kantong dari Administrasi.

2) Melakukan pengelompokan barang jaminan sesuai dengan rublik dan bulan kreditnya serta menyusun seuai dengan urutan nomor SBK, dan mengatur penyimpanannya.

3) Merawat barang jaminan dari gudang penyimpanan untuk keperluan penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain.

4) Melakukan pencatatan dan pengadministrasian mutasi (penambahan/pengurangan) barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya.

(9)

e. Penyimpan Barang Jaminan

Penyimpan mempunyai fungsi yaitu mengurus gudang barang jaminan emas dengan cara menerima, menyimpan, merawat dan mengeluarkan. Adapun tugas-tugas penyimpan barang jaminan antara lain:

1) Secara berkala memeriksa keadaan gudang penyimpanan barang jaminan emas dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka keamanan dan keutuhan barang jaminan.

2) Menerima barang jaminan emas dan perhiasan dari manajer cabang atau asisten manajer untuk disimpan dalam gudang penyimpanan barang jaminan emas.

3) Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk keperluan pelunasan, pemeriksaan atasan dan pihak lain. 4) Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan agar barang jaminan

dalam keadaan baik dan aman.

5) Mencatat mutasi penerimaan/pengeluaran barang jaminan yang menjadi tanggung jawabnya.

f. Kasir

Melakukan tugas penerimaan dan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan operasional kantor cabang. Adapun tugas-tugas kasir antara lain:

1) Menyimpan peralatan dan perlengkapan kerja

(10)

3) Menyiapkan uang kecil untuk kelancaran pelaksanaan tugas 4) Mencatat penerimaan dari transfer

5) Mencatat penerimaan dari penjualan lelang 6) Mencatat penerimaan lain-lain

7) Melaksanakan pembayaran untuk pinjaman kredit 8) Mencatat pembayaran pengeluaran lain-lain 9) Mencatat pembayaran uang kelebihan 10) Mencatat pembayaran pinjaman pegawai

11) Melayani nasabah yang akan melakukan pelunasan, peminjaman, gadai ulang. g. Keamanan (Security)

Keamanan mempunyai fungsi yaitu melaksanakan dan mengendalikan ketertiban dan keamanan di Kantor Cabang. Adapun tugas-tugas keamanan antara lain: 1) Melaksanakan ketertiban dan keamanan di lingkungan Kantor Unit Cabang. 2) Memberikan informasi kepda nasabah sesuai dengan kebutuhan.

3) Mengatur dan mengawasi ke luar masuknya kendaraan dinas/ non dinas dari dan ke dalam lingkungan Kantor Unit Cabang.

4) Mengantar Pengelola Unit Cabang atau pegawai untuk keperluan dinas terutama mengambil atau menyetorkan uang ke bank.

h. Pesuruh (Office Boy)

Pesuruh/office boy mempunyai fungsi yaitu menjaga kebersihan dan kerapihan di Kantor Cabang. Adapun tugas-tugas sebagai pesuruh/office boy antara lain:

(11)

1) Membersihkan Kantor Cabang pagi hari sebelum kegiatan di mulai 2) Merapihkan peralatan kerja yang akan digunakan

3) Membantu staf jika diperlukan demi kelancaran kegiatan kerja 4) Membersihkan peralatan-peralatan yang berada di Kantor cabang 4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data. Kuisioner berisikan 24 pertanyaan yang terbagi menjadi dua yakni 12 pertanyaan untuk variabel motivasi (X) dan 12 pertanyaan untuk variabel kinerja (Y). Dalam penelitian ini responden yang dijadikan sampel penelitian berjumlah 32 orang karyawan di PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara.

a. Hasil Pengujian Normalitas Data

Dalam regresi linear disturbance error atau variabel gangguan (e1) berdistribusi normal atau acak untuk setiap kali nilai X mengikuti distribusi normal di sekitar rata-rata. Salah satu cara mengecek kenormalitasan adalah dengan plot probabilitas normal. Dengan plot ini, masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan pada distribusi normal. Normalitas terpenuhi apabila titik-titik (data) terkumpul pada sekitar garis lurus. Berikut ini adalah hasil pengujian disturbance error atau normalitas dengan menggunakan program SPSS versi 17.

(12)

Grafik 4.1 Plot Normalitas

Dari grafik di atas terlihat bahwa titik-titik terletak menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tidak terpencar jauh dari garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persyaratan normalitas telah dipenuhi. b. Analisis Regresi Linear Sederhana

Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara motivasi dan kinerja karyawan. Dari hasil analisa persamaan regresi linear sederhana melalui program SPSS versi 12 diperoleh nilai Y = a + b X sebagai berikut.

(13)

Tabel 4.1 Koefisien Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .347 .359 .966 .342 Motivasi .855 .103 .835 8.315 .000 Sumber Hasil Olahan SPSS versi 17 Tahun 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut :

Y = a + b X

Y = 0.347 + 0.855 X Dimana :

Y = Kinerja X = Motivasi

Persamaan tersebut berarti :

1) Konstanta sebesar 0.347 menyatakan bahwa dengan memperhatikan motivasi karyawan maka kinerja karyawan pada PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara akan meningkat sebesar 0.347 per periode.

2) Koefisien arah regresi sebesar 0.855 menunjukan bahwa peningkatan satu satuan pada motivasi akan mempengaruhi kinerja karyawan sebesar satu satuan.

(14)

c. Uji Signifikan Koefisien Regresi

Setelah diperoleh nilai persamaan regresi linear sederhana, maka akan dilakukan uji signifikan persamaan regresi. Jika FHitung > FTabel artinya signifikan, sedangkan FHitung < FTabel artinya tidak signifikan. Berikut ini adalah hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS.

Dengan taraf signifikan ( α ) = 0.05 FTabel = (1-α) (1, n-2)

FTabel = (1- 0.05) (1, 32 – 2 ) FTabel = (1- 0.05) (1, 30 )

FTabel = 4.17

Tabel 4.2 Uji Signifkan (Anova)

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 15.931 1 15.931 69.146 .000a

Residual 6.912 30 .230

Total 22.843 31

a. Predictors: (Constant), Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 15 diperoleh hasil uji signifikan persamaan regresi dengan nilai harga FHitung = 69.146 dan FTabel = (0.95) (1,30) = 4.17, yang artinya FHitung > FTabel. Sesuai dengan kriteria pengujian bahwa jika FHitung > FTabel artinya hipotesis nol ditolak dan hipotesis satu diterima. Hal ini

(15)

berarti bahwa variabel motivasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara.

d. Uji Koefisien Korelasi (r) dan determinasi (r2)

Selain mengetahui pengaruh variabel motivasi (X) terhadap variabel kinerja (Y), peneliti juga akan mengukur kekuatan hubungan variabel motivasi (X) terhadap variabel kinerja (Y) dan berapa besar hubungan variabel X dan Y dengan menggunakan koefisien korelasi. Berikut ini adalah hasil analisa koefisien korelasi (r) dengan analisa determinasi (r2) melalui program SPSS versi 15.

Tabel 4.3 Model Summary

Model R r Square Adjusted R Square

1 .835a .697 .687

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dinyatakan bahwa kekuatan hubungan antara variabel motivasi dengan kinerja karyawan memiliki korelasi atau hubungan yang sangat kuat dan positif yang ditunjukan oleh nilai korelasi (r) sebesar 0.835. Dari hasil penelitian juga diketahui besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian Cabang Gorontalo yang dibuktikan dengan nilai r squar (r2) = 0.697. Artinya besarnya pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja karyawan pada sebesar 69.7%.

(16)

Menurut Sugiyono (2004:216) agar dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka berpedoman pada ketentuan seperti tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Pedoman Untuk memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799

0,80 – 1,00

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2004:216)

Mencermati data pada tabel di atas, maka nilai koefisien korelasi sebesar 0.835 tergolong sangat kuat.

c. Uji Signifikan Kofisien Korelasi

Uji signifikan koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan analisa uji t. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel pada α = 0.05, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dan derajat kebebasan (n-k-1) dimana k adalah jumlah variabel independent dan n sebagai jumlah sampel yang diteliti dengan kriteria sebagai berikut.

Jika t hitung ≤ t tabel : Ho diterima atau HA ditolak Jika t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak atau HA diterima

(17)

Tabel 4.5 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

1 (Constant) .347 .359 .966 .342

Motivasi .855 .103 .835 8.315 .000 .835 .835 .835

a. Dependent Variable: Kinerja

Dari hasil uji signifikan melalui program SPSS versi 15 diperoleh nilai

thitung = 8.315 sedangkan nilai ttabel pada α = 0.05 yakni sebesar 1.699. Jadi 8.315 > 1.645 atau dengan kata lain nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha

diterima artinya variabel motivasi (X) berpegaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja (Y) pada PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara.

4.2 Pembahasan

Motivasi merupakan hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan dan tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja seeorang. Apabila motivasi kerja seseorang bagus maka kinerja dari orang tersebut juga pasti akan bagus begitu juga sebaliknya.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara yang dibuktikan oleh nilai Y = 0.347 + 0.855 X. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa karyawan merasa termotivasi untuk bekerja di PT. Pegadaian Cabang Gorontalo sebab mereka merasa

(18)

aman untuk bekerja, mendapatkan gaji yang adil, lingkungan kerja yang menyenangkan serta merasa dihargai saat bekerja.

Keamanan saat bekerja di rasakan oleh karyawan PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara saat mereka mendapatkan pengarahan yang jelas untuk melakukan pekerjaan. Selain itu karyawan merasa bahwa pimpinan selalu bertindak bijaksana dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi atasan. Keamanan dalam bekerja pula dirasakan oleh karyawan saat mereka mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan.

Faktor lain yang memotivasi karyawan yang berpengaruh terhadap kinerja yakni gaji yang adil dan lingkungan kerja yang menyenangkan. Dari hasil jawaban reponden didapatkan informasi bahwa sebagian besar mereka merasa bahwa penghasilan yang diterima saat ini sudah memuaskan karena sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, sesuai dengan jabatan dan tepat waktu. Sedangkan kondisi lingkungan yang menyenangkan ditunjukan oleh pernyataan responden tentang perhatian atasan terhadap karyawan, terjalinnya hubungan kerja yang baik dengan sesama rekan kerja serta karyawan merasa selalu mendapatkan pertolongan dari atasan maupun rekan kerja dalam bekerja.

(19)

Motivasi karyawan di PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara juga dipengaruhi oleh penghargaan atas prestasi kerja seperti bonus atas kinerja yang dicapai karyawan, promosi kerja dan kenaikan pangkat yang dilakukan berdasarkan kemampuan dan prestasi kerja karyawan serta gaji dan imbalan serta penghargaan untuk para karyawan didasarkan atas peraturan yang berlaku.

Hasil penelitian di atas sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Rivai (2008:456) bahwa motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : rasa aman dalam bekerja yan meliputi rsa aman karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh perusahaan. Sehingga tidak ada kendala yang berarti yang dapat menganggu kenyaman karyawan dalam bekerja. Kemudian adalah mndapatkan gaji yang adil dimana karyawan bisa mndapatkan imbalan yang sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan dan kesesuaian gaji standar kerja dengan beban tugas yang diberikan. Faktor ketiga yang dapat memotivasi karyawan yakni lingkungan kerja yang menyenangkan sesuai dengan keinginan karyawan untuk melaksanakan kerja atau tugas dengan baik sehingga karyawan bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan. Sedangkan faktor terakhir yang dapat memotivasi karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya adalah penghargaan atas prestasi kerja yang dilakukan oleh karyawan kepada perusahaan,sehingga karyawan merasa dihargai. Penghargaan kepada karyawan antara lain dapat berupa bonus sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan.

(20)

Dari hasil penelitian diketahui juga bahwa hubungan motivasi terhadap

kinerja karyawan tergolong sangat kuat yang ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.835. Sedangkan besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

di PT. Pegadaian Cabang Gorontalo tergolong kuat yang ditunjukan oleh nilari r square (r2) = 0.697 artinya besarnya pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar 69.7%.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Pegadaian Cabang Gorontalo Utara sebab karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi dapat menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Pegadaian cabang Gorontalo Utara sebesar 69.7% mengindikasikan bahwa masih ada pengaruh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja yakni sebesar 30.3% diantaranya adalah faktor kemampuan dan ketepatan waktu.

Penjelasan diatas sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2002: 67) menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi kinerja antara lain : (1) Faktor kemampuan, Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya. (2) Faktor motivasi; motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap pegawai harus siap mental, maupun secara fisik, memahami tujuan utama, dan target

(21)

yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja. (3) Ketepatan Waktu; Keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan suatu

organisasi tergantung pada seorang pegawai yang bekerja. Pegawai bekerja dengan baik, maka kebrhasilan organisasi akan tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya pegawai yang bekerja acuh tak acuh, maka kegagalanlah yang akan diperoleh. Oleh sebab itu, ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sangat diperlukan.

Gambar

Grafik 4.1  Plot Normalitas
Tabel 4.1 Koefisien Regresi  Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig
Tabel 4.2 Uji Signifkan  (Anova)
Tabel 4.3 Model Summary
+3

Referensi

Dokumen terkait

Saya hampir-hampir tak bisa mempercayai indera saya sendiri ketika saya membaca isi surat wasiatnya, tapi dia menjelaskan bahwa dia seorang perjaka yang tak punya keluarga, dia pernah

Nilai kontribusi sebesar 48,43% ini, sekaligus dapat dijadikan dasar untuk menyimpulkan bahwa pendapatan rumah tangga tani di lokasi penelitian mulai bergeser ke

Kompetensi pedagogik guru dan disiplin kerja guru dalam penelitian ini merupakan variabel yang diramalkan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan Hasil

Pendapat banyak orang yang mengatakan bahwa tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran nabi Isa, namun hal itu adalah rekayasa dari Kaisar Romawi atau yang

Efektivitas hipnoterapi juga didukung oleh hasil penelitan dalam jurnal yang menyatakan bahwa teknik hipnoterapi merupakan salah satu terapi yang dapat membawa klien

Menilai hasil penelitian atau hasil pemikiran dosen yang diterbitkan pada Majalah llmiah Nasional dan lnternasional.. Menilai'hasil penelitian'atau hasil pemikiran berdasarkan

Selain itu kontrol diri juga menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan

ENTR6191 Computer Engineering EES Experience I: For Entrepreneurship – EES in New Business 3 Enrichment Program II. 16 ENTR6192 Computer Engineering Practical