PROFIL RESISTENSI ANTIMIKROBA TERHADAP FLORA
NORMAL DICAVUM NASI PADA PETUGAS DIKAMAR
OPERASI BEDAH JANTUNG DAN PETUGAS POST
OPERASI INTENSIVE CARE UNIT JANTUNG
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
T E S I S
OLEH:
FANI ADE IRMA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK ILMU PATOLOGI KLINIK DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN USU / RSUP H.ADAM MALIK MEDAN
PROFIL RESISTENSI ANTIMIKROBA TERHADAP FLORA
NORMAL DICAVUM NASI PADA PETUGAS DIKAMAR
OPERASI BEDAH JANTUNG DAN PETUGAS POST
OPERASI INTENSIVE CARE UNIT JANTUNG
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
T E S I S
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Magister Dalam Bidang Patologi Klinik Pada Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
OLEH: FANI ADE IRMA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK ILMU PATOLOGI KLINIK DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN USU / RSUP H.ADAM MALIK MEDAN
Medan, Juni 2012 Tesis ini diterima sebagai salah satu syarat Program Pendidikan untuk mendapatkan gelar Magister Patologi Klinik di Departemen Patologi Klinik FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan.
Disetujui oleh pembimbing
dr.Ricke Loesnihari,SpPK-K
NIP. 140 206 903 NIP.
dr. Nizam Akbar, SpJP
Disahkan Oleh
Ketua Departemen Patologi Klinik Ketua Program Studi Departemen
FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan Patologi Klinik FK USU/
RSUPH. Adam Malik Medan
Prof.dr.Adi Koesoema Aman,SpPK-KH,FISH Prof.DR.dr.Ratna A.Ganie,SpPKH,FISH
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat mengikuti dan menyelesaikan Program Pendidikan Magister Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan dapat menyelesaikan karya tulis (tesis)
ini yang berjudul Profil Resistensi Antimikroba Terhadap Flora Normal
di Cavum Nasi Pada Petugas Dikamar Operasi Bedah Jantung Dan Petugas Post Operasi Intensive Care Unit Jantung RSUP H. Adam Malik. Selama saya mengikuti pendidikan, saya telah mendapat banyak bimbingan,nasehat,bantuan dan arahan serta juga dukungan dari berbagai pihak sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan.Untuk semua itu pada kesempatan ini perkenankanlah saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada :
Yth. dr. Ricke Loesnihari SpPK-K, yang merupakan pembimbing
saya yang telah banyak memberikan petunjuk, bimbingan, bantuan, pengarahan, dan dorongan selama pendidikan, dan dalam penelitian serta penulisan tesis ini. Semoga Tuhan membalas semua kebaikannya.
Yth, dr. Nizam Akbar, SpJP yang merupakan pembimbing saya
yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, bantuan, pengarahan, dan motivasi dalam penelitian serta penulisan tesis ini.
Yth, Prof. dr. Adi Koesoema Aman, SpPK-KH,FISH sebagai
Ketua Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan yang memberi kesempatan kepada saya sebagai peserta Program Pendidikan Magister Patologi Klinik dan selama pendidikan saya telah banyak memberikan bimbingan, arahan, wawasan, motivasi serta nasehat kepada saya.
Yth, Prof. DR. dr. Ratna Akbari Ganie, SpPK-K,FISH sebagai Ketua Program Studi Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan, nasehat, arahan dan petunjuk serta motivasi baik selama saya mengikuti pendidikan dan sampai selesainya tesis ini.
Yth, dr. Ricke Loesnihari, SpPK-K, Sekretaris Program Studi
Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan, yang telah banyak memberi bimbingan, arahan dan petunjuk selama saya mengikuti pendidikan.
Yth, seluruh guru-guru saya, Prof.dr. Herman Hariman PhD
SpPK-KH, FISH, dr Muzahar, DMM, SpPK-K, dr. Zulfikar Lubis, SpPK, dr. Tapisari Tambunan SpPK-K, dr. Ozar Sanuddin, SpPK-K, dr. Farida Siregar SpPK, dr. Ulfa Mahiddin, SpPK, dr.Lina , SpPK, Prof. dr. Iman Sukiman, Sp.PK-KH,FISH dan dr. Nelly Elfrida Samosir,
SpPK, yang telah banyak memberikan bimbingan, nasehat, arahan, dan
dukungan selama saya mengikuti pendidikan dan hingga selesainya tesis ini.
Yth, dr Arlinda Sri Wahyuni, M. Kes, yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan bantuan di bidang statistik sejak awal penyusunan sampai hingga selesainya tesis ini.
Yang saya hormati, seluruh teman-teman sejawat PPDS
Departemen Penyakit Dalam FK USU/RSUP.H.Adam Malik Medan, yang telah memberikan bantuan kepada saya dengan bekerja sama yang baik pada saat saya melakukan penelitian.
Yang saya sayangi, seluruh teman sejawat PPDS Patologi
RSUP.H.Adam Malik Medan, telah memberikan bantuan, dukungan dan kerjasama yang baik selama saya menjalani pendidikan.
Sembah sujud dan terimakasih yang tak terhingga dan setulus-tulus
nya saya sampaikan kepada kedua orang tua saya, Ayahanda A.Darwin
Tajuddin Nur Nasution dan Ibunda Radhiah yang telah melahirkan, mengasuh dan mendidik serta memberi dukungan dan doa serta memberikan bantuan baik moril maupun materil dan memberikan pengorbanan dan perhatian yang tak terhingga.
Terimakasih yang tak terhingga dan setulus-tulus nya saya
sampaikan kepada mertua saya, Abdul Rahim Nasution dan Nurwati
Lubis yang memberi dukungan baik moril maupun materil dan memberikan pengorbanan dan perhatian yang tak terhingga.
Terimakasih saya sampaikan kepada kakak, abang,adik, abang ipar dan adik ipar saya yang memberi dukungan dan doa agar saya dapat menyelesaikan pendidikan magister ini.
Akhirnya terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada
suami tercinta dr. Irwansyah Nasution SpA yang telah mendampingi
saya dengan penuh pengertian, perhatian dan dorongan serta pengorbanan selama ini. Demikian juga pada keempat permata hati saya Dinda Seruni Medina Nasution, Achmad Alfansyah Nasution, Dina Yasmina Nasution dan Annisa Arafah Nasution yang telah banyak kehilangan perhatian dan kasih sayang selama saya mengikuti pendidikan.
Demikian juga kepada seluruh keluarga besar kami yang dengan ikhlas telah membantu, membimbing dan memotivasi selama saya mengikuti pendidikan, serta kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Akhirul kalam, semoga tesis ini kiranya dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin Ya Robbal A’lamin.
Medan, Juni 2012
Penulis
( dr. FANI ADE IRMA)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Grafik viii
Daftar Lampiran ix
Daftar Singkatan x
Ringkasan xii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1
1.2 Perumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 5
BAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 6
2.1 Infeksi Nosokomial 6
2.2 Pembagian Infeksi Nosokomial 7
2.3 Mikroorganisme yang sering ditemukan dalam hidung 13
2.4 Mekanisme Resistensi Terhadap Antimikroba 18
BAB 3. METODE PENELITIAN 22
3.1 Desain Penelitian 22
3.2 Waktu danTempat Penelitian 22
3.3 Populasi Dan Subyek Penelitian 22
3.3.1.Populasi Penelitian 22
3.3.3.Kriteria Inklusi 23
3.3.4.Kriteria Eksklusi 23
3.4 Batasan Operasional 23
3.5 Perkiraan Besar Sampel 24
3.6 Analisa Data 25
3.7 Bahan Dan Cara Kerja 25
3.7.1. Pengambilan Bahan 25 3.7.2. Pemeriksaan Laboratorium 25 3.7.2.1. Pewarnaan Gram 25 3.7.2.2. Media Pembiakan 26 3.7.2.2.1. Agar Blood 27 3.7.2.2.2. Agar macConkey 29 3.7.2.2.3. Agar Chocolate 30
3.7.2.2.4. Prosedur Kerja API 20 E 31
3.7.2.2.5. Prosedur Kerja API Staph 32
3.7.2.3. Uji Sensitivitas 32
3.7.2.3.1. Agar Muller Hinton 32
3.8. Pemantapan Kualitas 35
3.9. Kerangka Kerja 37
3.10. Perkiraan Biaya Penelitian 40
3.11. Jadwal Penelitian 41
BAB IV. HASIL PENELITIAN 42
BAB V. PEMBAHASAN 58
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 64
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Gambaran Pola Kuman pada Keseluruhan Petugas –Kamar Bedah Jantung dan Post ICU Jantung RSUP H. Adam Malik Medan
Tabel II. Pola Kuman Pada Masing – Masing Kamar Operasi Jantung Dan Post Operasi Jantung.
Tabel III. Pengelompokan Petugas Kamar Operasi Jantung Ber dasarkan umur dan jenis kelamin.
Tabel IV. Pengelompokan Petugas Post Operasi ICU Jantung Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Tabel V. Perbedaan Profil Resistensi Antimikroba pada petugas Kamar Bedah Operasi Jantung dan Post Operasi ICU Jantung, dengan menggunakan Chi-Square, P< 0,05 signifikan.
DAFTAR GRAFIK
Grafik I. Profil Resistensi Antimikroba First Line Drug, Yaitu Ampicillin, Sulfametoksazole, Penisillin dan Eritro Mycin pada Petugas Kamar Bedah Operasi Jantung Dan Petugas Post Operasi ICU Jantung.
Grafik II. Profil Resistensi Antimikroba ( injeksi ) Amikasin dan Doxicyclin Pada Petugas Kamar Bedah Operasi Jantung dan petugas Post Operasi ICU Jantung.
Grafik III. Profil Resistensi Antimikroba Amoxclave Pada Petugas Kamar Operasi Bedah jantung dan Petugas Post Operasi ICU Jantung.
Grafik IV. Profil resistensi Antimikroba Quinolon (Norfloxacin dan Ciprofloxacin) pada Petugas Kamar Operasi Bedah Jantung dan Petugas Post Operasi ICU Jantung.
Grafik V. Profil Resistensi Antimikroba Golongan Cepha Losporin Pada Petugas Kamar Operasi Bedah Jan tung dan Petugas Post Operasi ICU Jantung.
Grafik VI. Profil resistensi Antimikroba Vancomycin pada petugas kamar Bedah Operasi Jantung dan Petugas post Operasi ICU Jantung
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Profil Resistensi Antimikroba Pada Petugas Kamar Operasi
Bedah Jantung.
2. Data Profil Resistensi Antimikroba Pada Petugas Post Operasi ICU
Jantung
3. Reading Table API STAPH
4. Reading TableAPI 20 E
5. Surat Persetujuan Tindakan medis
6. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian
7. Surat Persetujuan Komite Etik Penelitian Bidang Kesehatan FK-USU
DAFTAR SINGKATAN
ADH : Arginin Dehidroginase
AIDS : Aquired Immune Deficiency Syndrome
AK : Amikasin
AMP :Ampicillin
AMC :Amoxicillin / asam klavulanat
AML : Amoxicillin
CRO : Ceftriaxon
CXM : Cefuroxime
BSI : Bloodstream Infection
CDC : The Center For Desease Control And Preventive.
CIP : Ciprofloxacin
CIT : Citrat
Dkk : Dan kawan kawan
DO : Doxycyclin
E : Eritromycin
FEP : Cefepime
GEL : Gelatin Hydroplisis
H2S : Hydrogen Sulfat
ICU : Intensive Care Unit
URE : Urease
NIT : Nitrat
NCCLS : National Commite For Clinical Labora tory standart
NOR : Norfloxacin
ODS : Ornithine Decarboxylase
PAL : B – Naphthyl Phosphate
P : Penicilline
SSI : Surgical Site Infection
SXT : Sulfametoxazole
VAP : Ventilator – Associated Pneumonia
VA : Vancomycin
VP : Voges Proskauer
WHO : World Health Organisation
RINGKASAN
Infeksi nosokomial atau infeksi yang didapatkan dirumah sakit didefinisikan yaitu infeksi yang didapatkan ketika pasien dirawat dirumah sakit dimana infeksi tersebut tidak dijumpai pada saat pasien masuk. Infeksi yang tampak lebih dari 48 jam setelah pasien masuk biasanya diduga sebagai infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial yang paling sering terjadi menurut “ French National Prevalence Survey” adalah Infeksi Saluran Kemih ( UTI) 35%, Infeksi Luka Operasi / Infeksi Daerah Operasi ( SSI) 20%, pneumonia nosokomial (VAP) 15%, dan Infeksi nosokomial lainnya.
The Center for Desease Control and Prevention ( CDC), memperkirakan sekitar 30% nosokomial infeksi dapat dicegah apabila petugas kesehatan mengikuti pedoman bagaimana cara mengkontrol infeksi dirumah sakit. Oleh karena kedekatan terhadap pasien, para petugas dapat menularkan infeksi terhadap pasien. Perpindahan bakteri dari petugas kesehatan terhadap pasien dapat melalui kontak langsung dan tidak langsung, melalui udara, atau melalui alat alat perawatan pasien, misalnya handuk atau baju.
Pemeriksaan spesimen dari petugas kesehatan dapat dilakukan denga swab didaerah rongga hidung ataupun lengan petugas baik itu diintensive care unit, pada kamar operasi, maupun diruang bangsal.
Pada pembedahan thorax jantung, telah banyak tindakan yang dilakukan untuk mencegah transmisi bakteri sewaktu dilakukan operasi. Tetapi pasien tetap mempunyai resiko terhadap nosokomial infeksi setelah operasi. Transmisi dapat melalui perangkat seperti drain, kateter urine, nasogastrik tube, yang mana dapat memberikan jalan masuk untuk bakteri staphylococcus aureus atau flora normal lainnya dari rongga.
Resistensi antimikroba berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit, meningkatakan masa rawat inap, dan biaya pengobatan yang semakin mahal. Resistensi antimikroba berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit, meningkatkan masa rawat inap, dan biaya pengobatan yang semakin mahal. Resistensi terhadap antimikroba dinegara berkembang dapat disebabkan adanya perilaku sosial ekonomi dan penyalah gunaan antibiotik oleh kalangan praktisi sosial ekonomi dan penyalah gunaan antibiotik oleh kalangan praktisi kesehatan. Praktisi yang tidak terampil, orang awam, kualitas obat yang buruk, kondisi yang tidak hyegien untuk penyebaran bakteri resisten serta pengawasan yang tidak memadai.
Peneliti tertarik meneliti untuk mengetahui perbedaan profil resistensi antimikroba pada petugas kesehatan dibagian kamar operasi bedah jantung dan Post operasi ICU jantung di RSUP H. Adam malik Medan, yang dilakukan secara Cross Sectional Study.dari Febuari 2011 sampai dengan juni 2012, melibatkan petugas dikamar bedah jantung dan petugas post operasi ICU jantung RSUP H. Adam Malik Medan.
Dari keseluruhan Jumlah sampel pada penelitian ini terdapat 31 petugas yang memenuhi kriteria inklusi, dimana sebanyak 17 petugas adalah petugas yang berada di kamar bedah operasi jantung dan 14 petugas di ruang Post operasi ICU jantung.
Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat pola kuman yang paling banyak muncul pada keseluruhan petugas kamar bedah jantung dan post operasi ICU jantung adalah golongan Gram positif Staphylococcus dan golongan Gram Positif lainnya. Yaitu Staphylococcus epidermidis , Staphylococcus saprophyticus, Staphylococcus aureus, Staphylococcus xylosus, Streptococcus pyogenes . Dari penelitian ini, dimana bakteri golongan Gram positif yang paling banyak muncul, ternyata obat golongan Vancomycin telah terjadi resisten yaitu 79% - 94,1%.
Dari hasil penelitian, juga didapati antimikroba yang mengalami resisten adalah first line drug yaitu Ampicillin, Amoxicillin, Sulfametoxazole, kanamicin, penicillin dan eritromycin. Yaitu dengan rentang 44,4% - 100%. Untuk golongan B- lactam Amoxclave ditemukan resisten hanya 11,1 – 33,3.
Untuk golongan antimikroba golongan Quinolon (Norfloxacin dan Ciprofloxacin ), terlihat ciprofloxacin sudah mengalami resistensi dengan rentang 38,9% - 53,3%,
untuk golongan Cephalosporin ( Cefuroxime, Ceftriaxon dan Cefepime ), pada saat ini masih dipertimbangkan pemakaiannya oleh
karena resistensi nya yang masih rendah. Cefuroxime hanya 38,9% - 40%, Ceftriaxon 6,7% - 33,3%, Cefepime 22,2% - 26,7%.
Untuk golongan Amikasin dan Doxyxyclin ( injeksi ), terlihat keduanya mengalami resistensi yaitu Amikasin sekitar 26,7% - 66,7%. Sedangkan Doxycyclin sekitar 61,1% - 86,7%. Dari profil resistensi antimikroba petugas kamar operasi jantung dan petugas post operasi ICU jantung terlihat adanya perbedaan yang signifikan yaitu amikasin ( P = 0,022).