• Tidak ada hasil yang ditemukan

Limbah Plastik Disulap Jadi Minyak Tanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Limbah Plastik Disulap Jadi Minyak Tanah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Limbah Plastik Disulap Jadi Minyak Tanah

PERSOALAN sampah masih menjadi permasalahan tersendiri bagi kota-kota besar di Indonesia, tak terkecuali di Kota Solo. Jumlah sampah di Kota Solo setiap tahunnya kian meningkat.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, yang terletak di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, kapasitasnya sudah tak mampu lagi menampung sampah yang tiap harinya terus bertambah. Setiap harinya, jumlah sampah yang tiba di TPA Putri Cempo mencapai 230 ton per harinya.

Sampah yang ada di TPA Putri Cempo itu, tidak hanya sampah limbah rumah tangga saja . Sampah dari pasar-pasar tradisional di Kota Solo juga "dilempar" ke TPA tersebut. Terlebih sampah plastik yang membutuhkan ratusan tahun untuk dapat terurai di alam.

Berawal dari keprihatinan melihat kondisi sampah yang terus menggunung itulah, seorang warga bernama Andris Priyu Armaja yang tinggal di Rejosari XIII Kelurahaan Gilingan, Banjarsari, Solo ini tertantang untuk mengolah limbah sampah menjadi suatu yang berguna. Terutama sampah plastik yang banyak menimbulkan persoalan tersendiri bagi lingkungan. Kesibukan terlihat saat okezone bertandang ke rumah kediaman Andris yang kebetulan juga seorang Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.

Terlihat Andris tengah sibuk mengangkat sampah - sampah kepinggir rumahnya.

Keterbatasan lahan yang dimiliki Andris, membuat pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang reparasi kulkasini harus pandai-pandai menaruh sampah-sampah miliknya agar tak diprotes para tetangganya. Maklum saja, Andris tinggal di sebuah gang sempit yang lokasinya berada di pinggir rel kereta api tak jauh dari stasiun Balapan Solo.

(2)

"Sebentar, saya angkat sampah-sampah ini dulu," ungkap Andris mengawali pembicaraan saat okezone menemui di rumahnya sambil mengangkat sampah yang sudah dimasukan dalam karung.

Belum selesai mengangkat sampah-sampah itu, datanglah seorang warga membawa sampah yang ditaruh didalam tas plastik. Selanjutnya sampah-sampah itu diberikan kepada Andris. "Ya beginilah kesibukan saya sehari-hari. Selain menerima reparasi kulkas, saya juga mengumpulkan sampah-sampah ini,"ungkapnya lagi.

Menurut Andris, dirinya belum lama mengelola limbah sampah plastik ini. Yang lama itu hanyalah menyiapkan bahan-bahannya saja. Apalagi, dirinya tak memiliki modal yang cukup besar. Sehingga tidaklah mungkin dirinya membeli limbah sampah tersebut dari para

pemulung.

Praktis, di tengah kesibukannya, Andris pun harus mencari sampah-sampah itu sendiri. Untungnya, para tetangganya sekarang ikut membantu memberikan limbah sampah kepada dirinya.

"Limbah apa saja saya terima. Baik itu limbah sampah organik maupun limbah sampah non organik. Seperti kantung plastik atau botol saya terima. Apalagi seperti kantung plastik inikan kalau diuraikan tanah sangat berbahaya sekali. Soalnya plastik-plastik ini tidak mungkin bisa hancur meskipun sampai 200 atau 400 tahun," jelasnya.

Atas dasar itulah, Andris mencoba mengolah limbah plastik yang berbahaya sehingga menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Meski bukanlah seorang

ilmuan atau berasal dari kalangan akademis, berbekal kecintaannya terhadap lingkungan serta mau belajar dari internet, Andris mencoba menyulap limpah plastik ini menjadi bahan bakar minyak.

Selama setahun penuh Andris melakukan uji coba menyuling limbah plastik menjadi minyak. Peralatan penyulingan itupun dibuatnya sendirian dan sangat sederhana sekali. Andris

mencoba memanfaatkan drum-drum bekas.

Kemudian di atas drum yang sudah disatukan dengan alumunium dipasang dua tabung yang juga terbuat dari bahan bekas. Selanjutnya kedua tabung tersebut diberi pipa. Dari pipa-pipa inilah, minyak tanah yang dihasilkan dari pembakaran sampah akan keluar dengan

sendirinya.

"Uji coba selama satu tahun, bongkar pasang pipa untuk mengalirkan hasil pembakaran limbah plastik, sampai akhirnya berhasil meski belum begitu sempurna alatnya. Namun hasil minyaknya sudah bisa di gunakan meski sekopnya baru di lingkungan sekitarnya,"

ungkapnya.

Tanpa memiliki skill yang memadai, Andris terus mencobannya. Bahkan pria yang tak mengenyam pendidikan tinggi ini, tak segan-segan berkonsultasi dengan kalangan akademis. Itu semua dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Proses pembuatannya menurut Andris cukup mudah.

(3)

Sambil menunjukan caranya, Andris memasukan limbah Plastik yang kondisinya haruslah benar-benar kering. Setelah limbah plastik tersebut dimasukan seluruhnya kedalam drum bekas, selanjutnya dibagian bawah drum dibakar.

Tak lama kemudian, Andris pun memasang pipa di tabung bekas yang ada diatas drum. Selang 30 menit kemudian, dari ujung pipa keluarlah cairan hasil pembakaran sampah tersebut.

Untuk menghasilkan minyak, ada beberapa langkah yang harus diakukan. drum pertama yang berada di bawah dijadikan tempat pebakaran sampah. drum ini berisi dengan limbah sampah plastik sampai penuh.

Lalu buat lubang kecil pada kaleng itu. Fungsinya bila dilakukan proses pembakaran pada drum pertama oksigen dapat masuk. Tak ada tambahaan apapun dalam drum yang berisi plastik ini. Semuannya penuh dengan plastik-plastik yang dimasukan ke dalam drum. Uniknya, meski menggunakan alat seadanya, dalam proses tersebut limbah plastik akan menghasilkan kualitas minyak yang berbeda. Jika kualitas plastiknya bagus maka minyak yang dihasilkannya akan bagus dan sangat jernih.

Minyak tersebut akan keluar melalui tabung bagian atas dari drum pembakaran. Sebaliknya plastik kualitas jelek akan terpisah dengan sendirinya keluar lewat tabung satunya lagi. "Karena kita tidak memisahkan kualitas plastiknya semuanya dimasukkan jadi satu. Akan terpisah dengan sendirinya, jika kualitas plastik rendah, minyak akan mengalir di tabung yang pertama. Jika kualitas plastik bagus akan keluar di tabung yang kedua," rincinya.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan alat ini adalah saat pengelasan. Diusahakan tiap sambungan sudah tersambung dengan rapat. Sebab, bila terjadi kebocoran bisa memberikan pengaruh pada proses kondensasi dan minyak yang dihasilkan.

Selanjutnya, yang harus diperhatikan lagi, jangan sampai pipa kurang dari dua meter. Soalnya, ungkap Andris, bila kurang, maka akan berpengaruh juga pada kondensasi uap panas dihasilkan bisa tidak maksimal.

Menurut Andris untuk menghasilkan minyak yang jernih dibutuhkan kwalitas plastik yang bagus. Seperti gelas plastik, botol air mineral, ember yang bagus. Namun untuk mendapatkan plastik kualitas seperti itu sangat sulit.

"Terus terang untuk mencari limbah plastik seperti botol air mineral, ember yang bagus, gelas dan piring plastik sangat sulit sekali. Soalnya dari pada di bakar untuk dijadikan minyak, lebih baik dijual ke pengepul karena harga per kilonya cukup tinggi sekitar Rp5.000," keluh Andris.

Satu alat pembakar ukuran kecil mampu menampung empat kilogram sampah plastik. Nantinya empat kilogram sampah tersebut akan mampu menghasilkan 0,75 liter minyak. Sedangkan sisa dari pembakaran plastik bentuknya seperti arang. Namun, mudah hancur. Sehingga tidak dapat dipergunakan menjadi arang.

(4)

Meski belum diuji cobakan secara ilmiah, minyak hasil penyulingan limbah plastik bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak. Tak hanya itu saja, ternyata minyak yang dihasilkan dari penyulingan limbah plastik ini, bisa juga dipergunakan sebagai bahan bakar kendaraan, terutama yang bermesin 2 tak.

"Kalau minyak ditumpahkan di atas batu tidak bisa terbakar. Sedangkan minyak hasil limbah plastik ini, ditumpahkan ke atas batu, bisa dibakar. Ini menandakan hasil minyak dari limbah plastik ini setingkat di atas minyak tanah," ungkap Andris sambil menunjukan buktinya dengan membakar batu yang sudah ditumpahkan minyak hasil penulingan limbah plastik. Menurut Andris minyak hasil penyulingan limbah plastik ini tidak akan dijual bebas. Hasil olahannya, saat ini, tengah disosialisasikan kepada warga sekitarnya.

Meskipun diakui oleh Andris, dari 10 rukun tetangga di lingkungannya, baru 6 rukun tetangga yang terjamah. Warga di enam RT itu sebagian pernah menjajal minyak hasil sulingan Andris.

Sedangkan sisanya belum berani menjajal. Pasalnya, bau yang ditinggalkan dari sisa

pembakaran minyak yang sudah dipergunakan belumlah sempurna sekali. Alasan itulah yang membuat hasil olahannya belum diterima sepenuhnya oleh masyarakat sekitarnya.

Saat ini, Andris tengah berupaya bagaimana caranya menghilangkan bau yang dihasilkan saat proses pembakaran dilakukan. Meskipun untuk ke arah itu sudah dilakukan dengan mencoba menciptakan alat yang lebih besar dibandingkan alat sederhana dari drum bekas yang saat ini dimilikinya.

Untuk mengembangkan secara profesional,diakui Andris jelas tidaklah mungkin. Pasalnya, dirinya terbentur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan.

Untungnya saat awal memulai, dirinya mendapatan bantuan dari Lembaga Pendidikan dan Pembinaan (LPP) Kelurahaan Banjarsari. "Pak Rudy (Wali Kota Solo) siap membantu kesulitan dari pembiayaan. Asalkan ini terus disempurnakan lagi,"ungkapnya.

Andris mengatakan bila temuannya ini berhasil, dia tidak akan memperjualbelikannya. Karena temuannya ini masih perlu disempurnakan lagi melalui beberapa penelitian resmi. Meskipun, untuk kearah tersebut, Andris mengaku terbentur biaya cukup besar. Namun Andris bertekad agar temuannya bisa disempuraka lagi.

Bahkan, alat tradisional pengelolahaan minyak dari limbah plastik dalam dalam ukuran besar yang telah didesainnya, siap dia buat. Agar, nantinya, hasil yang dihasilkan cukup banyak. "Tapi kalau ada masyarakat yang membutuhkannya, silahkan mengambil dengan cuma-cuma tanpa harus membayarnya. Lumayan, bisa menghemat pengeluaran apalagi harga BBM akan naik,"paparnya.

Sedangkan limbah organik yang juga ikut dikumpulkannya, akan dibuat menjadi kompos. Hanya saja, keterbatasan lahan yang dimiliki membuat limbah sampah organik yang dikumpulkannya ditaruh di sebuah ember plastik berukuran kecil. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan kompos.

(5)

Saat ini, selain terus mengembangkan hasil pengolahaan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak, Andris bersama empat rekannya juga dipercaya membina para siswa di sebuah Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Boyolali.

Sayangnya penemuan Andris Priyu Armaja itu belumlah mendapatkan respon dari PT Pertamina.

Manager Humas Pertamina Operasi Pemasaran Regional IV Jateng dan DIY Robert

Marchelino Verieza Dumatubun mengatakan pada dasarnya Pertamina sangat mengaspresiasi penemuan tersebut.

Tetapi untuk memasukan limbah sampah plastik menjadi minyak tanah sebagai energi, masih memerlukan rangkaian penelitian serta proses yang cukup lama. Terutama dari segi

keamanan konsumen yang akan menggunakannya.

Sebab, plastik cepat sekali mencair bila dibakar. Sehingga pihaknya memperkirakan bila cairan yang dihasilkan Andris dari proses pembakaran plastik itu hal yang lumrah dan biasa terjadi bila plastik dibakar.

Kalaupun Andris menyatakan minyak tanah yang dihasilkan dari limbah sampah plastik memiliki hasil diatas minyak tanah yang dihasilkan dari fosil ribuan tahun dan dibawah premium, ungkap Rebert jelas tidak mungkin.

Pasalnya, dalam memproduksi minyak tanah, ada beberapa tahap yang dilakukan Pertamina secara matang, sebelum produksinya dilepas kepasaran. Salah satunya faktor keamanan dari prodak yang dijual. Sedangkan yang dilakukan Andris, ungkap Robert sangat terlalu

sederhana. Meski begitu, Pertamina mempersilahkan saja bila Andris ingin membawanya ke Pertamina.

"Masih harus dibuktikan melalui beberapa proses uji laboratorium lagi temuan tersebut.Benar tidak minyak tanah yang dihasilkan dari plastik itu kualitasnya diatas minyak tanah yang kami produksi. Prinsipnya kami sangat mengaspresiasi temuan tersebut. Tapi kalau harus mengujikan hasil temuan itu jelas tidak mungkin. Karena Pertamina itu bukan tempat pengujian," paparnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, material yang digunakan yaitu komposit PANi/SiO 2 dimana karakteristik dari PANi yaitu mencegah aliran ion-ion elektrolit yang dapat merusak bahan,

Menentukan nilai kinerja dosen menggunakan metode TOPSIS didasarkan pada konsep bahwa alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal

Penggunaan Lembar Kerja Siswa Di Kelas III MIN 6 Balangan Ditinjau Berdasarkan Kecerdasan Logis Matematis Tahun

Pemberian aktivitas fisik maksimal berupa renang selama 30-60 menit sebanyak 1 kali menurunkan aktivitas antioksidan total darah secara signifikan pada kelompok aktivitas fisik

Data komponen abiotik yang dikumpulkan yaitu kedalaman gambut, jarak lokasi perjumpaan beruang terhadap sungai, jalan dan kawasan produksi. Jarak lokasi perjumpaan

sehingga kesimpulan yang di pilih yaitu perancangan mangrove research center di kabupaten Kaimana sebagai pusat penelitian yang berwawasan pengetahuan dan

[r]

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah