• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Setelah dua bulan sebelumnya secara berturut-turut terjadi penurunan harga secara umum, pada bulan Maret 2015 harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sebesar 122,91 pada bulan Februari 2015 menjadi 123,35 pada bulan Maret 2015 atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar 0,36 persen.

 Inflasi terjadi karena naiknya Indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,53 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,08 persen; kelompok kesehatan naik 1,98 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,08 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan naik 1.04 persen. Sementara itu pada kelompok pengeluaran lainnya terjadi penurunan indeks yaitu pada kelompok bahan makanan turun -0,22 persen; dan kelompok sandang turun 0,19 persen.

 Komoditi yang dominan menyumbang inflasi pada bulan ini adalah Bawang Merah dan Bensin.

 Laju inflasi tahun kalender 2015 tercatat sebesar -0,56 persen. Sedangkan Inflasi “Year on Year” (IHK Maret 2015 terhadap Maret 2014) tercatat sebesar 7,46 persen.

No. 17/04/36/Th.IX, 1 April 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

MARET 2015 BANTEN INFLASI 0,36 PERSEN

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Maret 2015 ini sebanyak 237 komoditas mengalami perubahan harga. Sebanyak 161 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 76 komoditas mengalami penurunan harga.

Hal tersebut di atas menyebabkan inflasi pada Maret 2015 sebesar 0,36 persen dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,91 pada bulan Februari 2015 menjadi 123,35 pada bulan Maret 2015. Tingkat inflasi “Year on Year” tercatat sebesar 7,46 persen. Kelompok yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten secara berturut-turut adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,1048 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0145 persen; kelompok kesehatan 0,1067 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0062 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,1764 persen. Kelompok pengeluaran lainnya tercatat memberikan sumbangan deflasi yaitu pada kelompok bahan makanan sebesar -0,0450 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,0079 persen.

Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan Maret 2015 antara lain bawang merah, sawi putih, tarif dokter umum, terong panjang, daster, pepaya, jeruk, daun

(2)

bawang, kacang panjang dan nangka muda. Sementara komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain cabe merah, cabe rawit, tomat buah, ikan bawal, melon, bayam, kubis, telur ayam ras dan wortel.

Kelompok Pengeluaran IHK Maret 2014 IHK Februari 2015 IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015 *) Laju Inflasi Tahun 2015 **) Inflasi “Year on Year” ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M 114.79 122.91 123.35 0.36 -0.56 7.46 1. Bahan Makanan 120.32 129.80 129.51 -0.22 -1.98 7.64 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 116.95 129.60 130.29 0.53 1.55 11.41 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 110.27 119.06 119.16 0.08 1.69 8.07 4. Sandang 104.10 108.96 108.75 -0.19 0.52 4.47 5. Kesehatan 109.58 113.53 115.78 1.98 2.35 5.66 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 114.91 119.85 119.95 0.08 1.77 4.38 7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan 117.49 122.31 123.58 1.04 -6.15 5.19

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2015 terhadap IHK Bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2015 terhadap IHK Bulan Maret 2014

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

UMUM 0.3556

1. Bahan Makanan -0.0450

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.1048 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0.0145

4. Sandang -0.0079

5. Kesehatan 0.1067

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.0062 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.1764

(3)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Kelompok

Bahan Makanan

IHK Turun -0,22 persen

Andil Inflasi -0,0450 persen

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2015 tercatat sebesar 129,51 dimana pada bulan lalu tercatat sebesar 129,80 atau terjadi penurunan indeks sebesar -0,22 persen. Andil Inflasi tercatat untuk kelompok ini sebesar -0,0450 persen.

Lima dari sebelas sub kelompok yang ada mengalami penurunan indeks. Penurunan indeks yang cukup tinggi terjadi pada sub kelompok sayur-sayuranan sebesar -4,32 persen disusul sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar -3,81 persen, sub kelompok buah-buahan sebesar -2,12 persen. Sedang subkelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 6,52 persen, disusul kemudian sub kelompok padi-padian sebesar 1,79 persen.

Dari 107 komoditi yang ada pada kelompok ini, 105 komoditi di antaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 50 komoditi, selebihnya 55 komoditi mengalami penurunan harga.

Komoditi yang dominan memberikan andil deflasi yang cukup besar antara lain cabe merah sebesar -0,2203 persen, telur ayam ras sebesar -0,0954, bayam sebesar -0,0409 persen dan melon sebesar -0,0340. Sedangkan komoditi yang memberikan andil inflasi antara lain: bawang merah sebesar 0,1743 persen, beras sebesar 0,0851 persen, minyak goreng sebesar 0,0185 persen, pepaya sebesar 0,0169 persen, dan jeruk sebesar 0,0151 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

IHK Naik 0,53 persen

Andil Inflasi 0,1048 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini mengalami kenaikan dari 129,60 pada bulan lalu menjadi 130,29 pada bulan Maret 2015 dengan perubahan sebesar 0,53 persen. Andil inflasi yang diberikan tercatat sebesar 0,1048 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Bahan Makanan 129.51 -0.22 -1.98

Padi2an & umbi2an 111.95 1.79 4.55 Daging & Hasilnya 138.82 6.52 5.14 Ikan Segar 130.96 -0.92 -0.61 Ikan Diawetkan 128.19 0.04 0.22 Telur, Susu & Hasilnya 136.56 -3.81 -0.91 Sayur-sayuran 138.63 -4.32 -2.25 Kacang-kacangan 118.86 0.12 0.09 Buah-buahan 129.81 -0.93 -2.98 Bumbu-bumbuan 171.44 -2.92 -22.49 Lemak & Minyak 115.83 0.71 -0.17 Bhn Mkn Lainnya 136.98 1.53 1.62

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 130.29 0.53 1.55

Makanan Jadi 131.89 0.43 0.94 Minuman Yg Tdk Beralkohol 123.93 0.91 2.46 Tembakau & Minuman beralkohol 131.00 0.52 2.41

(4)

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yakni sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,43 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,91 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,52 persen.

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditi rokok kretek filter sebesar 0,0153 persen; air kemasan sebesar 0,0110 persen, kue kering berminyak sebesar 0,0094 persen dan gula pasir sebesar 0,0079 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi terbesar adalah sirop dengan andil -0,0008 persen dan kacang kulit sebesar -0,0004 persen.

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

IHK Naik 0,08 persen

Andil Inflasi 0,0145 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami kenaikan dari 119,06 pada bulan lalu menjadi 119,16 pada bulan Maret 2015 dengan perubahan indeks sebesar 0,08 persen.

Empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan yaitu berturut turut sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,03 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 0,06 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga 0,42 persen serta sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,59 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,0145 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh kenaikan bahan bakar rumahtangga sebesar 0,0114 persen, Air Conditioner (AC) dan tissu dengan andil yang sama masing masing sebesar 0,0023 persen. Sementara komoditi yang memberi andil deflasi di antaranya adalah tarip listrik sebesar -0,0089 persen, pengharum cucian/pelembut sebesar -0,0019 persen dan sabun detergen bubuk sebesar - 0,0016 persen.

Kelompok Sandang

IHK Turun -0,19 persen

Andil Inflasi -0,0079 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Sandang turun dari 108,96 pada bulan lalu menjadi 108,75 pada bulan Maret 2015 atau terjadi penurunan indeks sebesar -0,19 persen.

Tiga dari Empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks, yaitu berturut turut: sub kelompok sandang laki-

laki naik 0,15 persen sub kelompok sandang wanita sebesar 0,34 persen dan sub kelompok sandang anak-anak 0,126persen. Sementara pada sub kelompok barang pribadi & sandang lainnya tercatat mengalami penurunan indeks sebesar -1,96 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Perumahan, Air, Listrik, Gas

& Bahan Bakar 119.16 0.08 1.69

Biaya Tempat Tinggal 110.22 0.03 1.72 Bhn Bakar, Penerangan & Air 143.65 0.06 2.35 Perlengkapan Rumahtangga 122.95 0.42 1.06 Penyelenggaraan RT 113.85 0.09 0.54

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi

Sandang 108.75 -0.19 0.52

Sandang Laki-laki 115.11 0.15 0.93 Sandang Wanita 108.50 0.34 0.58 Sandang Anak-anak 110.64 0.26 0.59 Brg Pribadi & Sandang lainnya 99.05 -1.96 -0.32

(5)

Secara keseluruhan sub kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar -0,0079 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh emas perhiasan dengan andil -0,0181 persen. Sementara itu komoditi yang memberi andil inflasi di antaranya adalah daster sebesar 0,0029 persen, pampers sebesar 0,0018 persen dan celana panjang katun laki-laki dewasa sebesar 0,0014 persen.

Kelompok Kesehatan

IHK Naik 1,98 persen

Andil Inflasi 0,1067 persen

Indeks harga kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami kenaikan dari 113,53 pada bulan lalu menjadi 115,78 pada bulan ini atau naik 1,98 persen.

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu berturut turut: sub kelompok jasa kesehatan naik 3,85 persen, obat-obatan naik 0,81 persen, sub kelompok jasa perawatan jasmani naik 0,42 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik sebesar 0,06 persen.

Dari 38 komoditi yang ada pada kelompok ini, 26 komoditi di antaranya mengalami koreksi harga. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya adalah tarif dokter umum sebesar 0,0514 persen, tarip rumah sakit sebesar 0,0446 persen, obat dengan resep sebesar 0,0038 persen dan bedak sebesar 0,0018 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi diantaranya adalah sabun mandi sebesar -0,0013 persen dan hand body lotion sebsesar -0,0007 persen.

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

IHK Naik 0,08 persen

Andil Inflasi 0,0062 persen

Besaran angka indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini naik dari 119,15 menjadi 119,85 dengan perubahan indeks sebesar 0,59 persen.

Tiga dari lima sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu berturut turut sub kelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan naik sebesar 0,07 persen,

sub kelompok rekreasi naik sebesar 0,32 persen dan sub kelompok olahraga naik sebesar 0,52 persen. Sementara pada sub kelompok jasa pendidikan dan sub kelompok kursus/pelatihan tidak mengalami koreksi indeks.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan andil sebesar 0,0062 persen. Komoditi yang memberi andil inflasi pada bulan ini adalah tv berwarna sebesar 0,0020

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Kesehatan 115.78 1.98 2.35

Jasa Kesehatan 115.97 3.85 4.09 Obat-obatan 114.33 0.81 1.28 Jasa Perawatan Jasmani 112.88 0.42 1.13 Perawatan Jasmani &

Kosmetik 115.71 0.06 0.45

113.53 0.19 0.36

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Pendidikan, Rekreasi & OR 119.95 0.08 1.77

Jasa Pendidikan 117.92 0.00 0.07 Kursus2/Pelatihan 131.99 0.00 2.81 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 130.19 0.07 0.38 Rekreasi 117.83 0.32 9.33 Olahraga 116.23 0.52 1.54

(6)

persen, VCD/DVD player sebesar 0,0014 persen dan buku tulis sebesar 0,0011 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi adalah pulpen sebesar -0,0007 persen serta komoditi PS sebesar -0,0003 persen.

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

IHK Naik 1,04 persen

Andil Inflasi 0,1764 persen

Indeks Harga Konsumen pada kelompok ini tercatat mengalami kenaikan yaitu sebesar 1,04 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Andil inflasi yang diberikan pada kelompok ini sebesar -0,1764 persen.

Dua dari empat sub kelompok yang ada mengalami kenaikan indeks yaitu berturut-turut sub kelompok transpor sebesar 1,53 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,04 persen. Sementara pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman terjadi penurunan indeks sebesar -0,05 persen.

Komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar yaitu bensin sebesar 0,1610 persen, angkutan dalam kota sebesar 0,0424 persen, dan solar dengan andil sebesar 0,0005 persen. Sementara itu, andil deflasi

pada kelompok ini terjadi pada tarip angkutan udara dengan andil sebesar -0,0198 persen, sepeda motor sebesar 0,0079 persen dan telepon seluler dengan andil 0,0015 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju Transpor, Komunikasi &

Jasa Keuangan 123.58 1.04 -6.15

Transpor 133.84 1.53 -8.55 Komunikasi & Pengiriman 99.03 -0.05 -0.14 Sarana & Penunjang Transpor 118.13 0.04 0.46 Jasa Keuangan 116.13 0.00 0.26

(7)

PERKEMBANGAN INFLASI KOTA SERANG, TANGERANG DAN CILEGON

BULAN MARET 2015

Pada bulan Maret 2015 perkembangan harga barang dan jasa di 3 (tiga) kota IHK di Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang sebesar 0,44 persen, Kota Tangerang 0,30 persen dan Kota Cilegon 0,58 persen. Laju inflasi Year on Year nya adalah Kota Serang 7,76 persen; Kota Tangerang 7,34 persen dan Kota Cilegon 7,74 persen.

Kelompok Pengeluaran

Serang Tangerang Cilegon

IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015 *) Inflasi Tahun Kalender **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) U M U M 122.16 0.44 -0.74 124.09 0.30 -0.58 120.63 0.58 -0.24 1. Bahan Makanan 128.35 -2.58 -3.22 130.19 0.13 -2.07 127.12 0.58 -0.02 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

Tembakau 132.93 0.61 2.31 131.51 0.52 1.24 120.61 0.53 2.51 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar 115.05 0.21 0.80 119.46 -0.03 1.82 122.20 0.53 2.02 4. Sandang 106.05 0.01 1.73 109.79 -0.34 0.24 106.13 0.39 0.80 5. Kesehatan 118.66 7.15 7.88 116.32 1.29 1.38 109.55 0.01 1.61 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 114.21 0.17 0.69 119.94 0.03 1.87 126.56 0.28 2.36 7. Transpor, komunikasi & Jasa

Keuangan 122.31 2.84 -7.26 125.31 0.69 -5.70 115.57 1.01 -7.48

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Febrari 2015 terhadap IHK Bulan Februari 2014

Kelompok Pengeluaran Cilegon Serang Tangerang

(1) (2) (3) (4)

UMUM 0.5798 0.4395 0.2972

1. Bahan Makanan 0.1500 -0.5642 0.0276 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.1114 0.1397 0.0963 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 0.1001 0.0437 -0.0072 4. Sandang 0.0216 0.0001 -0.0150 5. Kesehatan 0.0003 0.3566 0.0740 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.0217 0.0129 0.0020 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.1747 0.4507 0.1195

(8)

Umum Bahan Makanan

Makanan

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Serang 122.16 128.35 132.93 115.05 106.05 118.66 114.21 122.31 Tangerang 124.09 130.19 131.51 119.46 109.79 116.32 119.94 125.31 Cilegon 120.63 127.12 120.61 122.20 106.13 109.55 126.56 115.57 Banten 123.35 129.51 130.29 119.16 108.75 115.78 119.95 123.58 100.00 110.00 120.00 130.00

(9)

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2015 terhadap IHK Bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2015 terhadap IHK Bulan Maret 2014

Pada bulan Maret 2015, hanya 3 dari 26 kota IHK yang ada di Pulau Jawa mengalami deflasi. Selebihnya terjadi inflasi di kota-kota tersebut. Inflasi tertinggi terjadi di Bogor yaitu sebesar 0,75 persen, disusul kemudian oleh Bandung sebesar 0,61 persen, Cilegon sebesar 0,58 persen dan Serang sebesar 0,44 persen. Sementara tiga kota yang terjadi deflasi adalah Cirebon sebesar -0,39 persen; Bekasi sebesar -0,37 persen dan Kudus sebesar -0,02 persen.

Laju inflasi year on year, tertinggi masih tercatat di Kota Serang yaitu sebesar 7,76 persen. Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi berturut-turut adalah Cilegon 7,74 persen; Tangerang sebesar 7,34 persen; dan DKI Jakarta 7,10 persen. Sedangkan laju inflasi year on year terendah terjadi di kota Banyuwangi sebesar 3,82 persen. Berturut-turut berikutnya adalah Cirebon sebesar 4,52 persen; Purwokerto sebesar 4,59 persen; Probolonggo sebesar 4,95 persen dan Bogor sebesar 5,03 persen .

Kota Maret IHK 2014 IHK Februari 2015 IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kaleder 2014 **) Inflasi Year on Year ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Jakarta 111.51 119.20 119.43 0.19 0.02 7.10 2. Bogor 112.43 117.21 118.09 0.75 -0.34 5.03 3. Sukabumi 112.25 118.96 119.09 0.11 -0.21 6.09 4. Bandung 110.42 116.62 117.33 0.61 0.19 6.26 5. Cirebon 110.98 116.45 116.00 -0.39 -0.95 4.52 6. Bekasi 111.19 117.22 116.79 -0.37 -0.60 5.04 7. Depok 112.09 117.49 117.80 0.26 -0.98 5.09 8. Tasikmalaya 110.24 116.39 116.74 0.30 -0.20 5.90 9. Cilacap 113.36 120.73 120.74 0.01 -0.36 6.51 10. Purwokerto 111.37 116.42 116.48 0.05 -0.75 4.59 11. Kudus 116.87 123.23 123.21 -0.02 -0.77 5.42 12. Surakarta 110.11 115.55 115.69 0.12 -0.98 5.07 13. Semarang 110.96 117.37 117.66 0.25 -0.90 6.04 14. Tegal 108.69 114.22 114.42 0.18 -0.27 5.27 15. Yogyakarta 111.00 116.52 116.69 0.15 -0.13 5.13 16. Jember 110.73 116.61 116.79 0.15 -0.62 5.47 17. Banyuwangi 112.39 116.57 116.68 0.09 -0.84 3.82 18. Sumenep 110.34 116.32 116.72 0.34 -0.49 5.78 19. Kediri 112.17 117.75 118.08 0.28 -0.74 5.27 20. Malang 111.85 118.53 118.93 0.34 -0.19 6.33 21. Probolinggo 112.43 117.98 118.00 0.02 -0.61 4.95 22. Madiun 110.65 116.18 116.49 0.27 -0.29 5.28 23. Surabaya 110.97 117.79 118.21 0.36 0.34 6.52 24. Tangerang 115.60 123.72 124.09 0.30 -0.58 7.34 25. Cilegon 111.96 119.93 120.63 0.58 -0.24 7.74 26. Serang 113.36 121.63 122.16 0.44 -0.74 7.76 27. BANTEN 114,79 122,91 123,35 0,36 -0,56 7,46

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027

E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa mengenai Analisis Pengaruh Pengendalian Piutang

Aktivitas termite control atau pengendalian rayap yang telah dilakukan pada Perpustakaan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan adalah menggunakan teknik

Rantai pasar IV memperlihatkan bahwa margin pemasaran cabai rawit yang diperoleh distributor luar Maluku untuk kedua komoditi lebih rendah dibandingkan margin

Hasil penelitian ini meliputi: (1) unsur pembangun novel Ibu karya Poerwadhie Atmodihardjo meliputi: (a) tema: kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya dan ketabahan dalam

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAITb. TOTAL LABA (RUGI)

Kestabilan emulsi lateks polistirena dengan penambahan deterjen komersil menggunakan uji densitas diperoleh perbandingan emulsi lateks PS : air yaitu 90:10 dengan nilai densitas

Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Serang yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

Dengan adanya hasil penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi tinggi protein nabati bisa memberikan kualitas penyembuhan luka perineum yang baik, agar para