• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Penerapan Lesson Study pada Pembelajaran Ekologi Tumbuhan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektifitas Penerapan Lesson Study pada Pembelajaran Ekologi Tumbuhan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Efektifitas Penerapan Lesson Study pada Pembelajaran Ekologi

Tumbuhan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP

Universitas Riau

Nursal dan Yuslim Fauziah

1 1

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau, Pekanbaru

Abstrak. Telah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk mengetahui efektifitas penerapan Lesson Study pada pembelajaran Ekologi Tumbuhan di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Pekanbaru pada semester genap 2011-2012. Objek penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Ekologi Tumbuhan sebanyak 46 orang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 37 orang perempuan. Pelaksanaan penelitian mengkombinasikan 4 siklus pada penelitian tindakan kelas (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi) dengan 3 tahap pembelajaran pada Lesson Study (perencanaan/PLAN, pelaksanaan/DO, dan refleksi/SEE). Kegiatan inti pembelajaran mengikuti fase-fase pada model Pengajaran Langsung (Direct Instruction). Siklus pertama pada materi tentang studi komunitas sebanyak 2 kali pertemuan, dan siklus 2 pada materi tentang suksesi ekologi sebanyak 2 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan lesson study dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar mahasiswa dari 75.87 pada siklus 1 menjadi 87.80 pada siklus 2. Rata-rata nilai akhir pada pelaksanaan praktikum adalah 76.08.

Kata Kunci: Lesson Study, Pengajaran Langsung, Pembelajaran Ekologi Tumbuhan

PENDAHULUAN

Ekologi Tumbuhan merupakan salah satu cabang ilmu Biologi yang mempelajari interaksi antara tumbuhan/vegetasi dengan lingkungannya. Melalui kajian ekologi tumbuhan dapat diketahui tentang keberadaan vegetasi pada suatu habitat, kelimpahan dan sebarannya sebagai suatu ‗ekspresi‘ atau perwujudan dari kondisi lingkungannya (Barbour, 1987). Kajian ekologi tumbuhan memerlukan penguasaan pengetahuan di bidang fisiologi, klimatologi, ilmu tanah, fisika, kimia dan bidang ilmu lainnya agar mekanisme interaksi antar komponen-komponen biotik dan abiotik lingkungan di alam dapat dipahami dengan baik.

Ekologi Tumbuhan merupakan salah satu mata kuliah wajib di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau dengan bobot kredit 3 sks (Kurikulum

Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Tahun 2008 dan 2011). Pembelajaran pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan bertujuan agar mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip dasar interaksi antara tumbuhan dengan lingkungannya. Melalui pembelajaran Ekologi Tumbuhan mahasiswa akan merasa dekat dengan lingkungan alam sehingga dapat meningkatkan kecintaan dan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup untuk ikut menjaga kelestariannya sebagai wujud rasa cinta kepada tanah air.

Bagi mahasiswa yang mempelajari ekologi tumbuhan diperlukan pemahaman yang utuh tentang aspek-aspek yang dibahas. Namun pada kenyataannya kesulitan yang umum ditemukan dalam pembelajaran Ekologi Tumbuhan selama ini adalah masih kurangnya kemampuan mahasiswa dalam menelaah dan memahami fenomena dan fakta di alam dengan

(2)

menggunakan ilmu Ekologi Tumbuhan khususnya pada materi tentang Studi Komunitas dan Suksesi Ekologi. Kedua materi tersebut memerlukan pemahaman dan analisis yang cermat serta penguasaan materi di bidang ilmu lain yang relevan. Oleh sebab itu diperlukan inovasi untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui pemilihan strategi, model, metode dan media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi Ekologi Tumbuhan.

Penelitian dan publikasi ilmiah tentang model, strategi, metode dan media pada pembelajaran Ekologi Tumbuhan di Perguruan Tinggi hingga saat ini masih sedikit dan terbatas. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dilakukan perbaikan pembelajaran Ekologi Tumbuhan melalui penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pengajaran langsung (Direct Instruction) yang berbasis Lesson Study.

Permasalahan pada penelitian ini adalah: apakah dengan penerapan lesson study pada pembelajaran Ekologi Tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau ?

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan melalui penerapan lesson study melalui perbaikan sehingga diharapkan dapat memberi kontribusi dalam mengembangkan model, strategi, metode dan media pembelajaran Ekologi Tumbuhan sehingga pelaksanaan perkuliahan menjadi menarik dan menyenangkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan metode survey dengan analisis data secara deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau mulai Bulan Februari sampai Mei 2012. Sebagai objek penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Ekologi

Tumbuhan pada semester genap Tahun Akademis 2011/2012 yang berjumlah 46 orang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 37 orang perempuan.

Pelaksanaan penelitian mengikuti alur Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dikombinasikan dengan 3 tahapan pada Lesson Study yaitu: perencanaan/PLAN, pelaksanaan/DO, dan refleksi/SEE mengacu kepada Panduan Pelaksanaan Lesson Study di LPTK (Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti, 2008). Penelitian terdiri dari 2 siklus masing-masing 2 kali pertemuan. Siklus 1 pada materi tentang Studi Komunitas dan siklus 2 pada materi tentang Suksesi Ekologi. Kegiatan inti pembelajaran mengacu kepada fase-fase pada pengajaran langsung (Direct Instruction). Penelitian melibatkan satu orang dosen model dan 5 orang dosen pengamat (observer) yang terdiri dari dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau serta 1 orang petugas dokumentasi.

Parameter yang diukur adalah hasil belajar mahasiswa yang mencakup: nilai post test pada setiap akhir pertemuan dan nilai akhir semester materi Praktikum.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Perencanaan (Plan)

Tahap perencanaan (PLAN) pada siklus 1 dilaksanakan tanggal 23 Maret 2012 (pertemuan 1) dan 05 April 2012 (pertemuan 2). Untuk siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 19 April 2012 (pertemuan 3) dan 03 Mei 2012 (pertemuan 4). Pertemuan dilaksanakan pada pukul 10.00-12.00 wib di Ruang Seminar Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. Pada pertemuan tersebut dosen model menyerahkan perangkat pembelajaran berupa SAP, RPP dan contoh Lembar Tugas yang telah dipersiapkan kepada

(3)

dosen pengamat (observer) observer yang dilanjutkan dengan penjelasan tentang perangkat isi pembelajaran dan skenario pelaksanaan pembelajaran di kelas. Para observer memberikan tanggapan terhadap perangkat pembelajaran yang telah disusun dan skenario pembelajarn serta materi yang akan disampaikan untuk dilakukan penyempurnaan.

2. Tahap Pelaksanaan (Do)

Tahap pelaksanaan pembelajaran/DO pada siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2012 (pertemuan 1) dan 09 April 2012 (pertemuan 2). Untuk siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 23 April 2012 (pertemuan 3) dan 07 Mei 2012 (pertemuan 4).

Pada tahap pelaksanaan (DO), dosen model melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa sesuai dengan perangkat dan skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan. Dosen observer mengamati dan melakukan observasi terhadap aktifitas belajar mahasiswa selama proses pembelajaran. Pelaksanaan perkuliahah pada pukul 08.00-12.00 wib di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau.

3. Tahap Refleksi (See)

Tahap refleksi dilaksanakan segera setelah pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu pada hari yang sama pukul 13.00 wib bertempat di Ruang Seminar Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau.

Pada tahap refleksi (SEE), dosen model menyampaikan kesan dan kendala dalam implementasi dan pelaksanaan pembelajaran. Dosen pengamat menyampaikan tanggapan berdasarkan hasil analisi dari pengamatannya tentang hal-hal yang dianggap penting dalam pelaksanaan pembelajaran yang perlu diperbaiki atau perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Pelaksanaan penelitian melibatkan satu orang dosen model (Drs. Nursal, M.Si) dan 5 orang dosen pengamat terdiri dari dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau (Dra. Yuslim Fauziah, MS, DR. Suwondo, M.Si, DR. Yustina, M.Si, Darmadi, SPd. M.Si, dan Drs. Raja Husin Arief) serta 1 orang petugas dokumentasi (Ibnu Fahriadi).

Hasil Penelitian

Data hasil belajar mahasiswa selama pelaksanaan penelitian dirangkum pada tabel berikut:

Data pada table 1 dibawah memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar mahasiswa dari siklus 1 ke siklus 2. Rata-rata nilai postest meningkat dari 75,87 pada siklus 1 menjadi 87,80 pada siklus 2. Demikian pula dengan peningkatan hasil belajar dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 pada tiap siklus dan proporsi jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai kategori

tinggi (A) dan kategori sedang (B) juga mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan berikutnya.

Tabel 1. Sebaran Kategori Nilai Postest pada Siklus 1 dan siklus 2

No Rentang Nilai Siklus 1 Siklus 2 Prakt ikum Postest 1 Postest 2 Rata rata Postest 3 Postest 4 Rata rata 1 >80 9 10 9 44 44 46 15 2 66-80 31 31 36 2 2 0 24 3 <66 6 5 1 0 0 0 7 Jlh Mahasiswa 46 46 46 46 46 46 46 Rata-rata nilai 75.50 76.24 75.87 86.70 88.91 87.80 76.08 Stand Deviasi 13.03 12.80 12.08 3.35 3.15 1.59 9.62

(4)

Dilihat dari distribusi nilai berdasarkan standar deviasinya, pada siklus satu masih memperlihatkan nilai yang lebih bervariasi dari rata-rata nilai dibandingkan dengan nilai pada siklus 2 yang mempunyai variasi nilai yang lebih kecil dari rata-rata nilai. Pada siklus 2 juga terlihat sebagian besar nilai mahasiswa terdistribusi pada kategori nilai tinggi. Namun demikian dibandingkan dengan rata-rata nilai praktikum ternyata sebagian besar mahasiswa berada pada kategori nilai sedang (nilai B) dengan rata-rata nilai 76,08. Dilihat dari nilai Standar Deviasinya nilai praktikum mempunyai variasi nilai yang besar dari rata-rata nilainya

Terjadinya peningkatan hasil belajar mahasiswa selama 2 siklus pembelajaran dimungkinkan sebagai dampak positif dari penerapan lesson study. Melalui penerapan lesson studi dosen dapat melakukan perbaikan pembelajaran berdasarkan masukan dari dosen observer yang mengikuti secara langsung proses pembelajaran mulai dari tahap persiapan sampai akhir pembelajaran. Melalui lesson study saran dan perbaikan dari observer dapat di tindak lanjuti dan diimplementasikan oleh dosen model pada perkuliahan (pertemuan) berikutnya. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar mahasiswa dari siklus 1 ke siklus 2, demikian pula dengan peningkatan hasil belajar dari pertemuan 1 ke pertemuan berikutnya.

Dilihat dari persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan lesson study pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan bersamaan dengan pelaksanaan penelitian ini seperti dilaporkan oleh Zulfarina dkk (2012) memperlihatkan persepsi yang sangat baik dan dapat memberikan manfaat terhadap peningkatan proses pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa merasa sangat terbantu dalam proses pembelajarannya melalui pelaksanaan lesson study karena

penyajian materi perkuliahan yang

memudahkan bagi mahasiswa

memahaminya. Hal ini menandakan pelaksanaan lesson study dapat meningkatkan motivasi dan perhatian ahasiswa terhadap pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono (2002) menjelaskan prinsip-prinsip belajar yang terkait dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual. Dari pengkajian teori belajar pengolahan informasi diketahui bahwa tanpa adanya perhatian tidak akan mungkin terjadi proses belajar. Perhatian terhadap belajar akan timbul apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan. Apabila bahan pelajaran dirasakan sebagai suatu kebutuhan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, maka akan dapat membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Selain adanya perhatian, juga dijelaskan pentingnya motivasi dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan aktivitas seseorang. Keaktifan juga merupakan faktor utama dalam proses belajar.

Nurhadi, dkk (2010) melaporkan hasil lesson study yang telah dilaksanakan pada mata kuliah Geografi Regional Indonesia bahwa proses pembelajaran menjadi lebih baik dari segi materi, media, interaksi dosen dan mahasiswa serta peningkatan kemampuan mahasiswa pada bidang kognitif tingkat tinggi, afektif, psikomotor. Mahasiswa merasa mendapat bekal untuk kehidupannya kelak ketika sudah bekerja dan berkarya di tengah masyarakat.

Hal yang sama juga dilaporkan Suyantiningsih, dkk. (2011) bahwa kegiatan

Lesson Study yang dikembangkan pada mata kuliah Pameran Teknologi Pendidikan bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pameran teknologi pendidikan yang

(5)

merupakan output dari mata kuliah pameran teknologi pendidikan.

Di samping itu, pembelajaran pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan yang dilaksanakan dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan hail belajar mahasiswa. Pada pembelajaran langsung, dosen bertindak sebagai model yang diikuti oleh mahasiswa yang melakukan sendiri dan berlatih berdasarkan apa yang dicontohkan dosen. Keterlibatan langsung dalam kegiatan belajar merupakan faktor kunci keberhasilan belajar. Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh mahasiswa, belajar adalah mengalami. Edgar Dale (dalam Dimyati dan Mudjiono 2002; Susilana dan Riyana, 2007) menggolongkan pengalaman belajar yang dituangkan dalam ―kerucut mengalaman‖, mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak hanya sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Pentingnya keterlibatan langsung dikemukan John Dewey dengan ―learning by doing‖ (Dimyati dan Mudjiono, 2002).

KESIMPULAN

Penerapan Lesson Study dapat efektif meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau

SARAN

Untuk lebih memaksimalkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekologi Tumbuhan maka penelitian ini perlu dilanjutkan untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran pada materi praktikum Ekologi Tumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Barbour, M.G., Burk, J.H., and Pitts, W.D., 1987, Terrestrial Plant Ecology, 2nd ed, The Benjamin/Cummings Publishing Company, Menlo Park, California

Dimyati dan Mudjiono, 2002, Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke-2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Direktorat Ketenagaan, 2008, Program Perluasan Lesson Study untuk Penguatan LPTK, Buku 3, Panduan Pelaksanaan, Lesson Study di LPTK, Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Nurhadi, Hadi, B.S., R.B. Gunardo, Suparmini, dan Nursa‘ban, M., 2010, Laporan Pelaksanaan Lesson Study Mata Kuliah Geografi Regional Indonesia Di Jurusan Pendidikan Geografi Fise UNY, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

Susilana, R. dan Riyana, C., 2007, Media Pembelajaran. Hakekat, pengembangan, pemanfaatan dan penilaian, CV. Wacana Prima, Bandung

Suyantiningsih, Munawaroh, I., Rahmadonna, S., dan Hardianto, D., 2011, Pengembangan Karakter Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)

Pada Mata Kuliah Pameran Teknologi Pendidikan, Laporan Kegiatan Lesson Study Program, Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Penddikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Zulfarina, Fauziah, Y., dan Nursal, 2012, Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan Lesson Study pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains, Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 3 November 2012.

(6)

Gambar

Tabel 1. Sebaran Kategori Nilai Postest pada Siklus 1 dan siklus 2

Referensi

Dokumen terkait

SӀTӀ ӀNDRAYANӀ. English Education Study Program¸ The Faculty of Teacher Training and Education. Thesis : A Case Study of Teaching and Learning Speaking of the seventh Year

Tingginya kelimpahan rata-rata pada stasiun I dikarenakan didaerah ini faktor tingkat kerapatan spesies lamun lebih tinggi selain itu juga tergantung dari beberapa faktor

Justifikasi : 1) Berdasarkan dokumen laporan penggunaan bahan baku dan hasil produksinya (LMKB) selama periode audit (12 bulan), diperoleh rerata rendemen Kayu

makanan dapat dipastikan memiliki kandungan nutrisi yang sama. Terdapat pengaruh perlakuan sistem akuaponik Ikan Nila, Ikan Lele dan Ikan Pelangi terhadap pertumbuhan

Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan bahwa kemampuan, koordinasi, dan responsifitas mempunyai hubungan yang signifikan terhadap efektivitas kerja anggota

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja di STIE Perbanas Surabaya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

Center for Science and Technology of Advanced Materials, National Nuclear Energy Agency Batan Gedung 43, Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang, 15314, Indonesia..